Si A mendapatkan pokok pinjaman dari bank senilai Rp360 juta. Dari pinjaman tersebut Si A
diberikan bunga efektif sebesar 10% per tahun. Dan disepakati jangka waktu pengembalian
utang selama 24 bulan (2 tahun). Maka perhitungan bunganya dapat diketahui dengan
menggunakan rumus:
Bunga = SP x i x (30/360)
SP = saldo pokok
Angsuran bulan 1:
Perhitungan bunga: Rp360 juta x 10% x (30 hari/360 hari) = Rp3 juta
Maka angsuran pokok ditambah bunga pada bulan 1 = Rp15 juta + Rp3 juta = Rp18juta
Angsuran bulan 2:
Karena sudah membayar angsuran di bulan 1 senilai Rp15 juta, maka saldo pokok pinjaman
berkurang menjadi Rp345 juta (Rp360 juta – Rp15 juta), maka perhitungan bunga untuk
angsuran kedua adalah: Rp345 juta x 10% x (30 hari/360 hari) = Rp2.875.000
Dari kedua perhitungan tersebut di atas (angsuran pertama dan angsuran kedua) bisa dilihat
bahwa bunga pada setiap angsuran akan semakin berkurang sejalan dengan periode cicilan
yang berjalan.
Dalam menghitung cicilan dengan bunga anuitas, rumus yang digunakan adalah dengan
rumus untuk menghitung bunga efektif. Rumus bunga anuitas yakni: Bunga = SP x i x
(30/360) Keterangan: SP adalah saldo pokok pinjaman di bulan sebelumnya. I adalah suku
bunga per tahun. 30 adalah jumlah hari dalam sebulan. 360 adalah jumlah hari dalam setahun.
Namun, rumus ini dikembangkan lagi untuk mendapatkan nilai yang sesuai berdasarkan
rumus anuitas menjadi:
P * (i/12) /( (1-(1+(i/12))^(-t)
Keterangan:
Untuk contoh penggunaan cara hitung bunga anuitas, misalnya si A memiliki plafon
pinjaman KPR sebesar Rp 120 juta (P) dengan tenor 10 tahun alias 120 bulan (t) dan suku
bunga 11 persen per tahun (i). Total angsuran per bulan yang harus si A bayar adalah Rp
120.000.000 x (11 persen/12) : (1-((1+(1/12)) ^ (-120 )) = Rp 1.653.000.
Perhitungan tersebut berlanjut setiap bulan hingga masa tenor pembayaran KPR si A habis,
yakni dalam 10 tahun di setiap bulannya.
Nasabah A membuka rekening Tabungan iB pada tanggal 13 Agustus 2011 dengan saldo Rp.
1.000.000,-. Nisbah yang diberikan adalah 50% bagian dari jumlah pendapatan yang
dibagikan untuk Dana Pihak Ketiga Tabungan iB. Pendapatan Bank pada bulan Agustus
sebesar Rp. 15.000.000,- dan Saldo rata-rata DPK Tabungan iB Rp. 100.000.000,-
Perhitungan bagi hasil yang diterima nasabah :
Saldo rata-rata Tabungan Rp. 1.000.000,-
Saldo rata-rata DPK Tabungan Rp. 100.000.000,-
Nisbah Bagi Hasil 50% bagian nasabah
Pendapatan yang dibagikan utk DPK Tab Rp. 15.000.000,-
Tanggal mulai Tabungan 13 Agustus
Jumlah hari bulan Agustus 31 hari
Jadi bagi hasil yang diterima oleh nasabah di bulan Agustus 2011 :
(saldo rata-rata / saldo rata-rata DPK) x nisbah x pendapatan yang dibagihasilkan x jumlah
hari pengendapatan / jumlah hari dalam 1 bulan (1.000.000/100.000.000) x 0,5 x 15.000.000
x 19/31 = Rp. 45.967,74
Contoh 2
Nasabah A membuka rekening Deposito iB pada tanggal 1 Agustus 2011 dengan saldo Rp.
250.000.000,- dengan jangka waktu 1 bulan. Nisbah yang diberikan adalah 62% bagian dan
pendapatan Bank pada bulan Agustus sebesar Rp. 65.000.000,- dan Saldo rata-rata DPK
Deposito iB Rp. 5.000.000.000,-
Perhitungan bagi hasil yang diterima nasabah :
Saldo rata-rata Deposito Rp. 250.000.000,-
Saldo rata-rata DPK Deposito Rp. 5.000.000.000,-
Nisbah Bagi Hasil 62% bagian nasabah
Pendapatan yang dibagikan utk DPK Dep Rp. 65.000.000,-
Tanggal mulai Deposito 1 Agustus
Jumlah hari bulan Agustus 31 hari
Jadi bagi hasil yang diterima oleh nasabah di bulan Agustus 2011:
(saldo dep / saldo rata-rata DPK dep) x nisbah x pendapatan yang dibagihasilkan x jumlah
hari pengendapatan / jumlah hari dalam 1 bulan (250.000.000/5.000.000.000) x 0,62 x
65.000.000 x 31/31 = Rp. 2.015.000,-
Perhitungan Bagi Hasil pada Bank Muamalat: