berbagai elemen seperti sumber daya manusia, mesin, material, dan teknologi untuk
menciptakan efisiensi dan efektivitas dalam operasi perusahaan. Namun, ada beberapa
permasalahan yang sering terjadi dalam sistem integral ini, di antaranya adalah:
1. Kurangnya keterlibatan karyawan: Salah satu permasalahan yang sering terjadi dalam
sistem integral adalah kurangnya keterlibatan karyawan dalam proses pengembangan
dan penerapan sistem. Hal ini dapat mengakibatkan kurangnya dukungan dan
motivasi dari karyawan untuk menjalankan sistem dengan optimal.
2. Kurangnya koordinasi: Sistem integral melibatkan berbagai departemen dan unit
dalam perusahaan, sehingga kurangnya koordinasi dapat menyebabkan kesalahan
dalam operasi. Kurangnya komunikasi dan kolaborasi antara departemen dapat
menghambat efisiensi operasional dan mengurangi kualitas produk.
3. Kurangnya pemantauan dan pengukuran: Tanpa pemantauan dan pengukuran yang
baik, sulit untuk mengetahui apakah sistem integral berjalan dengan baik atau tidak.
Kurangnya pemantauan dan pengukuran dapat mengakibatkan kesalahan dalam
pengambilan keputusan dan mempengaruhi efisiensi dan efektivitas sistem.
4. Kurangnya pembaruan sistem: Perusahaan harus secara teratur memperbarui sistem
integral mereka agar tetap relevan dengan perkembangan teknologi dan persyaratan
bisnis. Kurangnya pembaruan sistem dapat mengakibatkan kurangnya daya saing dan
efisiensi dalam operasi.
5. Kurangnya dukungan manajemen: Manajemen perusahaan harus memberikan
dukungan dan sumber daya yang cukup untuk pengembangan dan implementasi
sistem integral. Tanpa dukungan manajemen yang kuat, sulit untuk memastikan
kesuksesan sistem integral.
Namun, dalam praktiknya, sistem integral seringkali mengalami permasalahan yang dapat
menghambat efisiensi operasional dan mengurangi kualitas produk. Beberapa permasalahan
yang sering terjadi dalam sistem integral meliputi kurangnya keterlibatan karyawan,
kurangnya koordinasi antara departemen, kurangnya pemantauan dan pengukuran yang tepat,
kurangnya pembaruan sistem, dan kurangnya dukungan manajemen.
Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami permasalahan-permasalahan yang mungkin
terjadi dalam sistem integral dan mencari solusi untuk mengatasinya. Dengan memperhatikan
faktor-faktor kunci seperti keterlibatan karyawan, koordinasi yang baik, pemantauan dan
pengukuran yang tepat, pembaruan sistem yang teratur, dan dukungan manajemen yang kuat,
perusahaan dapat menjalankan sistem integral dengan baik dan mencapai tujuan bisnisnya.
Mengenali gejala atau symptoms yang muncul dalam permasalahan sistem integral dalam
bidang Teknik dan Manajemen Industri sangat penting untuk mengidentifikasi permasalahan
dan menyelesaikannya secepat mungkin. Berikut adalah beberapa gejala atau symptoms yang
mungkin muncul dalam permasalahan sistem integral:
1. Efisiensi operasional menurun: Jika sistem integral tidak berjalan dengan baik, dapat
menyebabkan penurunan efisiensi operasional. Hal ini dapat dilihat dari
keterlambatan dalam produksi, peningkatan biaya produksi, atau kualitas produk yang
menurun.
2. Kurangnya kolaborasi dan koordinasi antara departemen: Jika terjadi kurangnya
kolaborasi dan koordinasi antara departemen dalam perusahaan, dapat menyebabkan
kurangnya informasi yang saling terkait antar departemen dan menimbulkan
kesalahan dalam pengambilan keputusan.
3. Karyawan tidak terlibat: Karyawan yang tidak terlibat dalam pengembangan dan
implementasi sistem integral dapat menyebabkan kurangnya dukungan dan motivasi,
dan sulit untuk mencapai tujuan perusahaan.
4. Pemantauan dan pengukuran yang tidak tepat: Kurangnya pemantauan dan
pengukuran yang tepat dapat menghambat kemampuan perusahaan untuk
mengidentifikasi masalah yang muncul dalam sistem integral.
5. Kurangnya pembaruan sistem: Tanpa pembaruan sistem yang teratur, perusahaan
dapat kehilangan daya saing dan efisiensi operasional yang dibutuhkan untuk
mencapai tujuan bisnisnya.
6. Kurangnya dukungan manajemen: Kurangnya dukungan manajemen dalam
pengembangan dan implementasi sistem integral dapat menyebabkan kegagalan
sistem.
Jika perusahaan mengalami gejala-gejala atau symptoms tersebut, maka harus segera
diidentifikasi permasalahan yang mendasar dan dilakukan tindakan yang tepat untuk
memperbaiki sistem integral agar dapat berjalan dengan baik dan mendukung tujuan bisnis
perusahaan.
Identifikasi akar masalah dari permasalahan sistem integral dalam bidang Teknik dan
Manajemen Industri sangat penting untuk menyelesaikan masalah secara efektif. Akar
masalah dapat diidentifikasi dengan melakukan analisis menyeluruh pada sistem integral
perusahaan. Berikut adalah beberapa akar masalah yang mungkin muncul dalam
permasalahan sistem integral:
1. Keterbatasan sumber daya: Keterbatasan sumber daya seperti dana, tenaga kerja, atau
teknologi dapat menyebabkan masalah dalam sistem integral perusahaan. Misalnya,
kurangnya dana untuk pembaruan sistem atau kurangnya tenaga kerja yang terlatih.
2. Kurangnya koordinasi: Kurangnya koordinasi antara departemen atau unit dalam
perusahaan dapat menyebabkan masalah dalam sistem integral. Misalnya, kurangnya
komunikasi antara departemen pengadaan dan produksi dapat menyebabkan
keterlambatan dalam pengiriman bahan baku atau barang jadi.
3. Kurangnya dukungan manajemen: Kurangnya dukungan manajemen dalam
pengembangan dan implementasi sistem integral dapat menyebabkan kegagalan
sistem. Misalnya, jika manajemen tidak memberikan dukungan yang cukup untuk
pembaruan teknologi, maka perusahaan mungkin kehilangan keunggulan daya
saingnya.
4. Kurangnya keterlibatan karyawan: Karyawan yang tidak terlibat dalam
pengembangan dan implementasi sistem integral dapat menyebabkan kurangnya
dukungan dan motivasi, dan sulit untuk mencapai tujuan perusahaan.
5. Kurangnya pemantauan dan pengukuran yang tepat: Kurangnya pemantauan dan
pengukuran yang tepat dapat menghambat kemampuan perusahaan untuk
mengidentifikasi masalah yang muncul dalam sistem integral.
6. Kurangnya pembaruan sistem: Tanpa pembaruan sistem yang teratur, perusahaan
dapat kehilangan daya saing dan efisiensi operasional yang dibutuhkan untuk
mencapai tujuan bisnisnya.
7. Ketidaksesuaian antara sistem dan kebutuhan bisnis: Sistem integral yang tidak sesuai
dengan kebutuhan bisnis perusahaan dapat menyebabkan kegagalan sistem dan tidak
tercapainya tujuan bisnis perusahaan.
Dengan mengidentifikasi akar masalah dari permasalahan sistem integral, perusahaan dapat
menentukan solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah secara efektif dan meningkatkan
efisiensi dan efektivitas sistem integralnya.
Permasalahan sistem integral dalam bidang teknik dan manajemen industri dapat bervariasi
tergantung pada jenis industri dan proses bisnis yang terlibat. Namun, secara umum, beberapa
permasalahan sistem integral yang umum terjadi dalam bidang teknik dan manajemen
industri antara lain:
http://www.scribd.com/embeds/517240129/content?
start_page=1&view_mode=sgulung&access_key=key-fFexxf7MbzEfWu3HKwf
https://id.scribd.com/document/517240129/9-Sistem-terintegrasi-pada-Perusahaan-
Manufaktur#
Analisis organisasi dan lingkungan merupakan suatu proses evaluasi yang dilakukan untuk
memahami struktur, proses, dan faktor lingkungan yang mempengaruhi kinerja sebuah
organisasi. Dalam analisis ini, terdapat beberapa langkah yang dapat dilakukan, yaitu:
1. Analisis SWOT: Analisis SWOT adalah suatu metode untuk mengidentifikasi
kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman
(threats) yang dihadapi oleh organisasi dalam lingkungan yang berubah-ubah.
Analisis SWOT dapat membantu organisasi untuk mengidentifikasi faktor-faktor
internal dan eksternal yang mempengaruhi kinerja organisasi.
2. Analisis PESTEL: Analisis PESTEL digunakan untuk menganalisis faktor-faktor
eksternal yang mempengaruhi organisasi, yaitu faktor politik (political), ekonomi
(economic), sosial (social), teknologi (technological), lingkungan (environmental),
dan hukum (legal). Dalam analisis PESTEL, organisasi dapat mengidentifikasi faktor-
faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi kinerja organisasi.
3. Analisis Porter's Five Forces: Analisis Porter's Five Forces digunakan untuk
mengidentifikasi kekuatan persaingan dalam industri atau pasar tertentu. Lima
kekuatan yang dianalisis dalam model Porter's Five Forces adalah kekuatan
persaingan antara pesaing, kekuatan tawar menawar pembeli, kekuatan tawar
menawar pemasok, ancaman masuknya pesaing baru, dan ancaman produk pengganti.
4. Analisis nilai pelanggan: Analisis nilai pelanggan adalah proses untuk memahami
kebutuhan, keinginan, dan preferensi pelanggan. Dalam analisis ini, organisasi dapat
mengidentifikasi faktor-faktor yang penting bagi pelanggan, sehingga dapat
meningkatkan nilai pelanggan dan meningkatkan kinerja organisasi.
5. Analisis stakeholder: Analisis stakeholder dilakukan untuk mengidentifikasi dan
mengevaluasi kepentingan dan kebutuhan dari berbagai pihak yang terlibat dalam
organisasi. Dalam analisis ini, organisasi dapat mengidentifikasi stakeholder yang
penting dan memastikan bahwa kepentingan mereka dipertimbangkan dalam
pengambilan keputusan organisasi.
Studi Kasus
PT. Gojek Indonesia didirikan oleh Nadiem Makarim pada tahun 2010. Go-Jek adalah
perusahaan berjiwa sosial yang memimpin revolusi industri transportasi Ojek. Gojek bermitra
dengan para pengendara Ojek yang sudah berpengalaman di Jakarta, Bandung, Surabaya,
Yogyakarta dan Bali. Layanan gojek tersedia
di beberapa kota besar di Indonesia diantaranya : Jabodetabek, Bali, Bandung, Surabaya,
Makassar, Medan, Palembang, Semarang, Solo, Malang, Yogyakarta, Balikpapan, Manado,
Bandar Lampung dan Batam. Hingga bulan Juni 2016 aplikasi gojek sudah diunduh hampir
sebanyak 10 juta kali di Google Play untuk pengguna Android.
Setelah melakukan analisis lingkungan eksternal dan internal maka dapat dirumuskan ke
dalam analisis SWOT yang menggambarkan setiap kekuatan, kelemahan, kesempatan, serta
tantangan dari PT Gojek Indonesia. Berdasarkan kekuatan dan kelemahan internal serta
peluang dan ancaman eksternal, empat set alternatif strategis yang dapat diambil oleh
manager PT Gojek Indonesia dalam menghadapi persaingan yang semakin kompetitif.
merupakan pelopor layanan ojek online di tanah air dengan merek yang
mudah diingat.dikenal dengan keunggulan brand image yang kuat dan
memiliki kualitas yang baik. Oleh sebab itu, dengan mempertahankan dan
meningkatkan kualitas pelayanan maka para konsumen tidak akan ragu untuk
memakai jasa gojek.
2. Pengembangan pasar di semua kalangan PT Gojek Indonesia merupakan
pionir penyedia jasa layanan ojek profesional. Berusaha menawarkan faktor
kecepatan, keamanan, dan kenyamanan bagi para pelanggannya. Gojek dapat
menyediakan jasa transportasi dengan harga murah yang sangat dibutuhkan
oleh masyarakat baik karyawan, masyarakat umum maupun
mahasiswa/pelajar.
2. Strategi Weaknesses – Opportunities
1. Penertiban pengemudi gojek PT Gojek Indonesia memberi kesempatan
pengemudi untuk
1. Marketing nasionalisme
3.
ULA Marketplace adalah sebuah platform e-commerce atau pasar online yang menyediakan
berbagai jenis produk seperti fashion, kecantikan, gadget, hingga perlengkapan rumah tangga.
Channel structure dalam ULA Marketplace terdiri dari beberapa elemen, yaitu:
1. Penjual: Penjual merupakan pemilik atau produsen produk yang ingin menjual produknya
di ULA Marketplace. Penjual dapat mendaftar dan membuka toko di ULA Marketplace
secara gratis.
2. Konsumen: Konsumen adalah orang yang membeli produk dari ULA Marketplace.
Konsumen dapat membeli produk dengan cara membuka aplikasi atau website ULA
Marketplace dan mencari produk yang diinginkan.
3. ULA Marketplace: ULA Marketplace adalah platform yang menghubungkan antara
penjual dan konsumen. ULA Marketplace bertindak sebagai perantara dalam proses jual
beli dan mengambil sejumlah komisi dari setiap transaksi yang terjadi di platform
tersebut.
4. Payment gateway: Payment gateway adalah sistem pembayaran online yang digunakan
oleh ULA Marketplace untuk memudahkan proses pembayaran dari konsumen ke
penjual. ULA Marketplace memiliki beberapa metode pembayaran seperti transfer bank,
kartu kredit, dan e-wallet.
5. Logistik: Logistik adalah proses pengiriman produk dari penjual ke konsumen. ULA
Marketplace menyediakan opsi pengiriman yang dapat dipilih oleh konsumen, seperti
pengiriman reguler, pengiriman cepat, atau pengiriman internasional.
Dalam channel structure ULA Marketplace, setiap elemen memiliki peran yang penting dalam
memastikan terjadinya transaksi jual beli yang sukses. Penjual menyediakan produk yang
berkualitas, konsumen membeli produk yang diinginkan, ULA Marketplace menghubungkan
antara penjual dan konsumen, payment gateway memfasilitasi pembayaran, dan logistik
memastikan pengiriman produk yang tepat waktu dan aman.
gambar channel structure ula marketplace
Maaf, sebagai AI language model, saya tidak dapat membuat gambar langsung di sini. Namun,
saya dapat memberikan deskripsi tentang channel structure ULA Marketplace.
Channel structure ULA Marketplace terdiri dari beberapa elemen, yaitu penjual, konsumen, ULA
Marketplace, payment gateway, dan logistik. Penjual adalah pihak yang menyediakan produk dan
membuka toko di ULA Marketplace, sedangkan konsumen adalah orang yang membeli produk
dari toko di ULA Marketplace. ULA Marketplace bertindak sebagai perantara dalam proses jual
beli antara penjual dan konsumen dan mengambil komisi dari setiap transaksi yang terjadi di
platform tersebut. Payment gateway adalah sistem pembayaran online yang digunakan oleh ULA
Marketplace untuk memudahkan proses pembayaran dari konsumen ke penjual. Sedangkan
logistik adalah proses pengiriman produk dari penjual ke konsumen, yang disediakan oleh ULA
Marketplace. Dalam channel structure ini, setiap elemen memiliki peran yang penting untuk
memastikan terjadinya transaksi jual beli yang sukses.
1. Online Marketplace: ULA Marketplace adalah platform e-commerce atau pasar online
yang menjadi tempat untuk berbagai penjual untuk menawarkan produk mereka kepada
konsumen. Sebagai distributor, ULA Marketplace mengatur sistem penjualan online dan
memfasilitasi transaksi antara penjual dan konsumen.
2. Penjual: Penjual adalah pihak yang membuka toko di ULA Marketplace dan menawarkan
produk mereka. Mereka bertanggung jawab atas ketersediaan, kualitas, harga, dan
pengiriman produk kepada konsumen.
3. Konsumen: Konsumen adalah pihak yang membeli produk dari toko online di ULA
Marketplace. Mereka memilih produk yang mereka inginkan dan membayar melalui
sistem pembayaran online yang disediakan oleh ULA Marketplace.
4. Pengiriman: ULA Marketplace menyediakan opsi pengiriman yang dapat dipilih oleh
konsumen, seperti pengiriman reguler, pengiriman cepat, atau pengiriman internasional.
Pada dasarnya, pengiriman ditangani oleh pihak ketiga (logistik) untuk memastikan
produk yang dibeli oleh konsumen sampai dengan aman dan tepat waktu.
5. Payment Gateway: ULA Marketplace memiliki beberapa metode pembayaran seperti
transfer bank, kartu kredit, dan e-wallet. Sistem pembayaran online ini memungkinkan
konsumen untuk membayar dengan aman dan mudah dan memastikan penjual
menerima pembayaran mereka dengan lancar.
6. Customer Service: ULA Marketplace menyediakan layanan pelanggan untuk membantu
konsumen dengan pertanyaan atau masalah yang mungkin timbul selama proses
pembelian produk di ULA Marketplace.
Dalam channel distribution ULA Marketplace, setiap elemen memiliki peran yang penting dalam
memastikan terjadinya transaksi yang sukses antara penjual dan konsumen. ULA Marketplace
berperan sebagai distributor dan menghubungkan antara penjual dan konsumen melalui
platform e-commerce. Konsumen dapat membeli produk yang mereka inginkan dengan mudah,
pembayaran dapat dilakukan dengan aman dan mudah, dan pengiriman produk akan dilakukan
oleh pihak ketiga yang diatur oleh ULA Marketplace.
Dalam urutan channel structure ULA Marketplace, setiap elemen memiliki peran yang penting
dalam memastikan terjadinya transaksi yang sukses antara penjual dan konsumen. Urutan ini
dimulai dari penjual yang membuka toko online di ULA Marketplace, kemudian konsumen yang
memilih dan membeli produk yang mereka inginkan melalui platform e-commerce ULA
Marketplace, dan berakhir dengan konsumen yang menerima produk yang mereka beli dan
memberikan feedback dan rating pada toko online atau produk yang mereka beli.
Baik, saya akan mencoba memberikan jawaban yang saya pahami berdasarkan konteks yang
tersedia.
"Direct channel" dapat diartikan sebagai saluran langsung yang menghubungkan produsen atau
penjual dengan konsumen akhir tanpa melalui perantara lain. Sedangkan "Ula Marketplace"
adalah platform e-commerce yang mempertemukan penjual dengan pembeli di berbagai sektor,
terutama untuk bisnis B2B (business to business).
Dalam konteks ini, "direct channel dari Ula Marketplace" mungkin merujuk pada fitur atau
layanan yang disediakan oleh Ula Marketplace untuk memungkinkan penjual melakukan
transaksi langsung dengan pembeli tanpa perantara lain. Misalnya, Ula Marketplace dapat
menyediakan fitur chat atau messaging yang memungkinkan penjual dan pembeli berkomunikasi
secara langsung untuk melakukan negosiasi atau penyelesaian transaksi.
Namun, karena saya tidak memiliki akses langsung ke Ula Marketplace dan tidak mengetahui
dengan pasti fitur apa yang tersedia di platform tersebut, jawaban saya hanya bersifat spekulatif
dan tergantung pada interpretasi yang tepat dari pertanyaan Anda. Jika Anda memiliki
pertanyaan lebih spesifik tentang Ula Marketplace atau layanannya, mungkin akan lebih baik jika
Anda menghubungi langsung customer service atau support dari platform tersebut.
Dalam konteks ini, "retail channel dari Ula Marketplace" mungkin merujuk pada kemampuan Ula
Marketplace untuk menyediakan akses bagi pembeli B2B untuk membeli produk dalam jumlah
kecil atau dalam satuan unit seperti pembelian retail pada umumnya. Artinya, Ula Marketplace
juga dapat menjadi saluran penjualan untuk pembeli akhir atau konsumen, selain hanya untuk
bisnis.
Namun, lagi-lagi, karena saya tidak memiliki akses langsung ke Ula Marketplace dan tidak
mengetahui dengan pasti bagaimana layanan atau fitur yang tersedia di platform tersebut,
jawaban saya hanya bersifat spekulatif dan tergantung pada interpretasi yang tepat dari
pertanyaan Anda. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih spesifik tentang Ula Marketplace atau
layanannya, mungkin akan lebih baik jika Anda menghubungi langsung customer service atau
support dari platform tersebut.
Channel structure adalah cara di mana suatu perusahaan mengatur bagaimana produk atau
layanannya disalurkan dari produsen ke konsumen. Dalam konteks bisnis, struktur channel dapat
terdiri dari berbagai lapisan perantara, seperti distributor, agen, pengecer, dan lain-lain,
tergantung pada jenis produk atau layanan yang ditawarkan dan model bisnis yang digunakan.
Dalam konteks Ula Marketplace, struktur channel dapat merujuk pada cara Ula menyediakan
akses dan menyusun peran antara penjual, pembeli, dan perantara lain seperti distributor atau
agen. Meskipun saya tidak memiliki informasi yang paling mutakhir tentang perubahan terbaru
pada struktur channel Ula Marketplace, namun secara umum, Ula Marketplace merupakan
platform B2B yang mempertemukan penjual dan pembeli di berbagai sektor, sehingga struktur
channel pada Ula Marketplace mungkin melibatkan beberapa perantara dalam proses
pengiriman dan distribusi produk.
Namun, untuk informasi lebih lanjut tentang perubahan terbaru pada struktur channel Ula
Marketplace, akan lebih baik jika Anda menghubungi langsung customer service atau support
dari platform tersebut.
Secara umum, struktur channel Ula Marketplace dapat terdiri dari tiga lapisan utama, yaitu:
1. Penjual: Merupakan produsen atau pemasok yang menyediakan produk untuk dijual di
Ula Marketplace. Penjual ini dapat berasal dari berbagai sektor, seperti sektor makanan
dan minuman, produk kebersihan, produk kesehatan, dan lain-lain.
2. Ula Marketplace: Merupakan platform e-commerce yang menyediakan layanan untuk
mempertemukan penjual dengan pembeli. Ula Marketplace menyediakan berbagai fitur
dan layanan, seperti pencarian produk, transaksi pembayaran, pengiriman produk, dan
lain-lain.
3. Pembeli: Merupakan konsumen akhir yang membeli produk dari Ula Marketplace.
Pembeli dapat berasal dari berbagai perusahaan yang membutuhkan produk yang
ditawarkan oleh penjual di Ula Marketplace.
Dalam struktur channel Ula Marketplace, Ula Marketplace dapat bertindak sebagai perantara
dalam proses pengiriman dan distribusi produk dari penjual ke pembeli. Ula Marketplace dapat
bekerja sama dengan beberapa perusahaan logistik untuk mengirimkan produk dari penjual ke
pembeli.
Selain itu, Ula Marketplace juga dapat bekerja sama dengan distributor atau agen untuk
membantu menyalurkan produk dari penjual ke beberapa pembeli dalam jumlah besar. Hal ini
memungkinkan penjual untuk menghemat biaya logistik dan waktu pengiriman produk.
Namun, struktur channel Ula Marketplace dapat berbeda-beda tergantung pada sektor atau jenis
produk yang ditawarkan. Oleh karena itu, untuk informasi lebih rinci tentang struktur channel
pada Ula Marketplace, akan lebih baik jika Anda menghubungi langsung customer service atau
support dari platform tersebut.