Dalam perusahaan yang digerakkan oleh pasar (market-driven) memahami kebutuhan
konsumen adalah tanggung jawab dari perusahaan. Kegiatan dari perusahaan berbeda-beda dirangkai dalam paduan yang harmonis yang berujung pada pemberian value yang superior bagi pelanggan sebagai syarat memenangkan persaingan. Pemasaran adalah suatu system keseluruhan dari perusahaan yang dimulai dengan mengidentifikasi kebutuhan konsumen dengan merencanakan produk, menentukan harga, menentukan cara promosi dan distribusi produk tersebut sampai dengan mengelola relationship dengan pelanggan. Saat ini, pemasaran harus dipahami tidak dalam pemahaman kuno sebagai sales maker – “bercerita dengan menjual” – tetapi dalam pemahaman modern yaitu memuaskan pelanggan. Untuk memahami fungsi pemasaran, kita perlu memahami serangkaian konsep inti berikut ini. 1. Needs, Wants & Demands Pemasaran bermula dari kenyataan bahwa manusia adalah makhluk yang memiliki kebutuhan dan keinginan yang tidak menyenangkan dalam diri yang dapat dipecahkan melalui pemilihan produk. Kebutuhan (human needs) merupakan sesuatu mendasar yang harus dipenuhi. Kebutuhan tidak diciptakan oleh pemasar, namun datang dari diri seseorang, seperti sandang, pangan, papan, dan apapun untuk memenuhi kehidupannya. Sedangkan keinginan adalah hasrat yang memuaskan sisi lain seseorang. Adapun permintaan merupakan keinginan terhadap suatu produk yang spesifik diiringi dengan kesediaan dan kemampuan untuk membelinya. Permintaan tidak akan tercipta tanpa adanya daya beli seseorang, namun bisa lahir dari keinginan seseorang, bukan hanya dari kebutuhan saja. Sebagai contoh, banyak orang menginginkan smartphone canggih, namun sedikit orang yang mampu membelinya. Maka, hasilnya adalah permintaan tidak akan sebanyak orang yang menginginkannya. 2. Market Offerings Perusahaan memenuhi kebutuhan dengan proposition value, yaitu serangkaian keuntungan yang ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Value yang tidak berwujud dapat dibuat menjadi berwujud dengan suatu penawaran. Penawaran pasar merupakan beberapa kombinasi dari produk, pelayanan, informasi atau pengalaman yang ditawarkan kepada pasar untuk memenuhi kebutuhan. 3. Value & Satisfaction Penawaran akan berhasil jika memberikan nilai dan kepuasan kepada pelanggan. Pelanggan memilih penawaran yang berbeda-beda berdasarkan persepsinya akan penawaran yang memberikan value terbesar, Nilai adalah konsep yang sentral perannya dalam pemasaran. Nilai pelanggan dilihat sebagai kombinasi antara mutu, jasa dan harga yang mencerminkan manfaat dan biaya berwujud dan tak berwujud bagi pelanggan. Kepuasan mencerminkan sejauh mana the extent to which a product’s perceived performance matches a buyer’s expectations. Dengan kata lain, seorang pembeli akan membandingkan expected customer value dengan persepsi yang diperoleh atas actual customer value. 4. Exchange & Relationships Pertukaran adalah salah satu dari banyak cara untuk memperoleh obyek yang didambakan dari seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai penggantinya. Bila pertukaran merupakan konsep inti pemasaran, maka transaksi adalah unit pengukuran pemasaran. Misalnya, produsen memberikan label nilai dalam bentuk harga, sedangkan konsumen akan menghitung harga tersebut apakah sesuai dengan nilai kebutuhan mereka. Pemasaran transaksi merupakan bagian dari ide relationship marketing untuk membina hubungan jangka panjang dengan pelanggan, distributor, dealer dan pemasok yang bernilai tinggi. 5. Markets Konsep pemasaran sangat berorientasi pada pasar yang didorong oleh konsumen. Pasar merupakan kumpulan semua pelanggan dan potensial yang memiliki kebutuhan/keinginan akan produk atau jasa tertentu yang sama, yang bersedia dan mampu melaksanakan pertukaran untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan itu. Setelah selesai menentukan strategi pemasarannya berupa segmentasi pasar, penentuan target pasar, positioning produk san diferensiasinya, maka selanjutnya menentukan desain bauran pemasarannya. Rencana pemasaran beroperasi pada dua level: level strategis dan taktis. Rencana pemasaran strategis memaparkan target pasar dan proposisi nilai yang ditawarkan kemudian pemasaran taktis untuk menentukan taktik pemasaran. Sebagai contoh, beberapa perusahaan besar yang tidak asing lagi adalah perusahaan- perusahaan yang menggunakan pendekatan market orientation. Salah satu contohnya adalah perusahaan Coca-Cola. Coca-Cola mengalokasikan dana beras untuk melakukan survei dan riset pada pelanggan mengenai rasa yang mereka suka dan inginkan. Coca-Cola menjadi brand yang sering menerapkan konsep pemasaran 7P yaitu; product, price, place, promotion, people, process dan physical evidence. Dengan informasi tersebut, produk perusahaan Coca- Cola terus mengembangkan produk-produk yang diinginkan para konsumennya, seperti diet coke, caffeine-free Coca-Cola, Sprite, Fanta, A&W, Frestea, Minute Maid, aneka rasa Coca- Cola seperti Coca-Cola Cherry dan Vanilla. Price, penetapan harga Coca-Cola menggunakan Cost-Plus Pricing Methode. Place, Coca-Cola menjual produknya dalam bentuk pembotolan dan pengalengan kepada distributor, grosir dan beberapa pengecer, kemudian mereka mendistribusikannya ke outlet ritel, milk bar, toko, restoran, dll. Promotion, perusahaan ini menggunakan strategi pemasaran dengan menayangkan iklan di berbagai media mulai dari Billboard, Custom Sign dan Iklan Sign. Tak jarang, Coca-Cola menjadi sponsor pada kegiatan penting yang dapat menjangkau target pasar secara global. People,
Pendekatan sederhana untuk marketing: Panduan praktis untuk dasar-dasar marketing profesional dan strategi terbaik untuk menargetkan bisnis Anda ke pasar