Anda di halaman 1dari 18

Pengaruh Media Sosial terhadap Psikologi Remaja

1. Perkembangan Media Sosial


a. Pengertian Media Sosial
Media Sosial (Social Media) adalah saluran atau sarana pergaulan sosial secara online di
dunia maya (internet). Para pengguna (user) media sosial berkomunikasi, berinteraksi, saling
kirim pesan, dan saling berbagi (sharing), dan membangun jaringan (networking).
Jika kita mencari definisi media sosial di mesin pencari Google, dengan mengetikkan
kata kunci "social media meaning", maka Google akan menampilkan pengertian media sosial
sebagai "websites and applications used for social networking" --website dan aplikasi yang
digunakan untuk jejaring sosial.
Menurut Wikipedia, media sosial adalah sebuah media online, dengan para
penggunanya (users) bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi
blog, jejaring sosial, wiki, forum, dan dunia virtual.
Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum
digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Pendapat lain mengatakan bahwa media sosial
adalah media online yang mendukung interaksi sosial dan media sosial menggunakan teknologi
berbasis web yang mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif.
Menurut Antony Mayfield dari iCrossing, media sosial adalah mengenai menjadi
manusia biasa. Manusia biasa yang saling membagi ide, bekerjasama, dan berkolaborasi untuk
menciptakan kreasi, berfikir, berdebat, menemukan orang yang bisa menjadi teman baik,
menemukan pasangan, dan membangun sebuah komunitas. Intinya, menggunakan media
sosial menjadikan kita sebagai diri sendiri. Selain kecepatan informasi yang bisa diakses dalam
hitungan detik, menjadi diri sendiri dalam media sosial adalah alasan mengapa media sosial
berkembang pesat. Tak terkecuali, keinginan untuk aktualisasi diri dan kebutuhan menciptakan
personal branding.
Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai sebuah
kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi
Web 2.0 dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content.
Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpertisipasi dengan memberi
kontribusi dan feedback secara terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam
waktu yang cepat dan tak terbatas.

1
2

Saat teknologi internet dan mobile phone makin maju maka media sosial pun ikut
tumbuh dengan pesat. Kini untuk mengakses facebook atau twitter misalnya, bisa dilakukan
dimana saja dan kapan saja hanya dengan menggunakan sebuah mobile phone. Demikian
cepatnya orang bisa mengakses media sosial mengakibatkan terjadinya fenomena besar
terhadap arus informasi tidak hanya di negara-negara maju, tetapi juga di Indonesia. Karena
kecepatannya media sosial juga mulai tampak menggantikan peranan media massa
konvensional dalam menyebarkan berita-berita.
b. Karakeristik Media Sosial
Gamble, Teri, dan Michael dalam Communication Works sebagaimana dikutip Wikipedia
menyebutkan, media sosial mempunyai ciri - ciri sebagai berikut :
1. Pesan yang di sampaikan tidak hanya untuk satu orang saja namun bisa keberbagai
banyak orang contohnya pesan melalui SMS ataupun internet
2. Pesan yang di sampaikan bebas, tanpa harus melalui suatu Gatekeeper

3. Pesan yang di sampaikan cenderung lebih cepat di banding media lainnya

4. Penerima pesan yang menentukan waktu interaksi


c. Perkembangan Media Sosial
Dari tahun ke tahun media sesoal berkembang semakin maju, berikut ini merupakan rincian
perkembangan media sosial hingga sekarang :
 1978 Awal dari penemuan Sistem papan buletin yang memungkinkan untuk dapat

berhubungan dengan orang lain menggunakan surat elektronik , ataupun mengunggah dan
mengunduh Perangkat lunak , semua ini dilakukan masih dengan menggunakan saluran
telepon yang terhubung dengaan modem
 1995 Kelahiran dari situs GeoCities, situs ini melayani Web Hosting yaitu layanan

penyewaan penyimpanan data - data website agar halaman website tersebut bisa di akses
dari mana saja, dan kemunculan GeoCities ini menjadi tonggak dari berdirinya website -
website lain.

 1997 Muncul situs jejaring sosial pertama yaitu Sixdegree.com walaupun sebenarnya pada

tahun 1995 terdapat situs Classmates.com yang juga merupakan situs jejaring sosial namun,
Sixdegree.com di anggap lebih menawarkan sebuah situs jejaring sosial di banding
Classmates.com
3

 1999 Muncul situs untuk membuat blog pribadi, yaitu Blogger. situs ini menawarkan

penggunanya untuk bisa membuat halaman situsnya sendiri. sehingga pengguna dari
Blogger ini bisa memuat hal tentang apapun. termasuk hal pribadi ataupun untuk
mengkritisi pemerintah. sehingga bisa di katakan blogger ini menjadi tonggak
berkembangnya sebuah Media sosial.

 2002 Berdirinya Friendster, situs jejaring sosial yang pada saat itu menjadi booming, dan

keberadaan sebuah media sosial menjadi fenomenal.

 2003 Berdirinya LinkedIn, tak hanya berguna untuk bersosial, LinkedIn juga berguna untuk

mencari pekerjaan, sehingga fungsi dari sebuah Media Sosial makin berkembang.

 2003 Berdirinya MySpace, MySpace menawarkan kemudahan dalam


menggunakannya,sehingga myspace di katakan situs jejaring sosial yang user friendly.

 2004 Lahirnya Facebook, situs jejaring sosial yang terkenal hingga sampai saat ini,

merupakan salah satu situs jejaring sosial yang memiliki anggota terbanyak.

 2006 Lahirnya Twitter, situs jejaring sosial yang berbeda dengan yang lainnya, karena

pengguna dari Twitter hanya bisa mengupdate status atau yang bernama Tweet ini yang
hanya di batasi 140 karakter.

 2007 Lahirnya Wiser, situs jejaring social pertama sekali diluncurkan bertepatan dengan

peringatan Hari Bumi (22 April) 2007. Situs ini diharapkan bisa menjadi sebuah direktori
online organisasi lingkungan seluruh dunia termasuk pergerakan lingkungan baik dilakukan
individu maupun kelompok.

 2011 Lahirnya Google+, google meluncurkan situs jejaring sosialnya yang bernama google+,

namun pada awal peluncuran. google+ hanya sebatas pada orang yang telah di invite oleh
google. Setelah itu google+ di luncurkan secara umum.

 Di tahun 2015 ini sudah sangat beragam media sosial muncul, diantaranya instagram, path,

dubsmash, dan lain-lain.

d. Macam-macam Media Sosial


Macam-macam media sosial yang beredar di masyarakat adalah :
4

1)      Facebook 11)      LinkedIn


2)      Twitter 12)      Badoo
3)      Google+ 13)      Instagram
4)      Weibo 14)      Yelp
5)      RenRen 15)  Flickr
6)  Orkut
16)   MySpace
5

7)   Foursquare 17. Getglu


8)  Pinterest 18. Bebbo
9) Friendster 19. habbo
10. Path 20. My yearbook

ͣ 2. Dampak Positif dan Negatif Media Sosial


Di era sekarang banyak jenis jejaring sosial yang merupakan aplikasi teknologi sedang
digemari, entah kalangan remaja, anak-anak bahkan orang tua. Dengan situs jejaring ini kita dapat
memperluas pertemanan baik secara kekerabatan maupun dengan masyarakat luas, bukan hanya
dalam ruang lingkup lingkungan tempat tinggal saja tetapi dari berbagai macam kalangan,
lingkungan maupun status sosial.
Dengan adanya hal tersebut situs jejaring sosial ini mengakibatkan dampak yang positif
maupun negatif.
 Dampak positif dari jejaring sosial diantaranya adalah :
a. Sebagai sarana untuk mempromosikan iklan atau jual beli online

b. Sarana suatu komunitas bertukar informasi dan juga memperluas pertemanan.


c. Mempertemukan tali persaudaraan yang sudah lama tidak bertemu atau sempat putus.

d. Menjadikan anak-anak dan remaja belajar mengembangkan keterampilan teknis dan social
yang sangat di butuhkan di zaman digital seperti sekarang ini. Mereka akan belajar
bagaimana cara beradaptasi, bersosialisai dengan publik dan mengelola jaringan
pertemanan
e. Anak dan remaja akan termotivasi untuk belajar mengembangkan diri melalui teman-teman
yang mereka jumpai secara online, karena di sini mereka berinteraksi dan menerima umpan
balik satu sama lain.
f. Kemudahan bertransaksi dan berbisnis dalam bidang perdagangan : Dengan kemudahan ini,
membuat kita tidak perlu pergi menuju ke tempat penawaran/penjualan karena dapat di
lakukan lewat internet.
 Dampak negatif dari jejaring social, diantaranya adalah :
a. Menimbulkan kecanduan dan tidak mengenal waktu
b. Timbul aksi kejahatan melalui media
6

c. Perubahan sikap psikologi pengguna, misalnya menjadi lebih malas, egois, melalaikan
tanggung jawab, dan sebagainya.
d. Marak muncul situs  pornografi.
Anggapan yang mengatakan bahwa internet identik dengan pornografi, memang tidak
salah, bahkan terdapat contoh aksi kekerasan yang bisa mengakibatkan dorongan kepada
seseorang untuk bertindak kriminal.
e. Orang akan mudah melakukan penipuan
Cara yang terbaik dalam menghadapinya adalah tidak mengindahkan hal ini atau
mengkonfirmasi informasi yang Anda dapatkan pada penyedia informasi tersebut.
f.  Muncul kejahatan melalui Carding.
Karena sifatnya yang real time (langsung), cara belanja dengan menggunakan Kartu kredit
adalah cara yang paling banyak digunakan dalam dunia internet. Para penjahat internet pun
paling banyak melakukan kejahatan dalam bidang ini. Dengan sifat yang terbuka, para
penjahat mampu mendeteksi adanya transaksi (yang menggunakan Kartu Kredit) on-line
dan mencatat kode Kartu yang digunakan. Untuk selanjutnya mereka menggunakan data
yang mereka dapatkan untuk kepentingan kejahatan mereka.
g. Muncul perjudian online.
Dengan jaringan yang tersedia, para penjudi tidak perlu pergi ke tempat khusus untuk
memenuhi keinginannya. Anda hanya perlu menghindari situs seperti ini, karena umumnya
situs perjudian tidak agresif dan memerlukan banyak persetujuan dari pengunjungnya.

3. Proses Media Sosial Mempengaruhi Psikologi Remaja


Di era modern seperti saat ini kebutuhan manusia semakin bertambah dan selalu ingin
tercukupi, hal ini menyebabkan perkembangan teknologi yang semakin pesat pula. Seiring
perkembangan zaman, masyaraka mulai mengenal dan memahami penggunaan internet.
Masyarakat dahulu tidak menguasai internet dan tidak terlalu membutuhkan internet, tetapi
berbeda dengan sekarang masyarakat mulai menjadikan internet sebagai prioritas utama baik dari
kalangan remaja hingga dewasa tak lagi asing dengan internet, bahkan dari kalangan anak-anak
banyak yang asik bermain dengan internet.
Salah satu media sosial yang sangat digandrungi oleh remaja saat ini adalah jejaring sosial.
Sehingga tidak mengherankan jika di era modern ini media sosial berkembang dengan pesat.
Meningkatnya hal tersebut disebabkan oleh semakin lengkapnya fasilitas yang dimiliki. Selain itu,
7

penggunaan media sosial bagi remaja dipengaruhi oleh lingkungan maupun dorongan dari diri
sendiri. Remaja yang berasal dari kalangan menengah atas akan dengan mudah mengakses media
sosial dengan fasilitas yang telah disediakan oleh orangtua.
Media sosial yang sering digunakan oleh remaja misalnya Facebook, saat ini facebook telah
menyebar luas di kalangan remaja karena mudah diakses melalui gadget yang yang dimiliki.
Dengan fasilitas yang telah memadai dan biaya yang relatif murah, membuat remaja setiap waktu
dapat mengakses internet hanya untuk sekedar mengupdate status, foto, dan kegiatan lainnya.
Remaja menggunakan media sosial untuk berbagai hal, biasanya mereka menjadikan media sosial
untuk mengekspresikan apa yang mereka rasakan saat itu dan berkomunikasi dengan orang lain
karena dengan media sosial remaja dapat bersosialisasi kapan dan dimana saja tanpa harus
bertatap muka secara langsung.
Penggunaan media sosial tentu saja memberikan pengaruh terhadap psikologi remaja dan
dapat merubah kepribadian seorang remaja.Pengaruh media sosial yang menonjol pada remaja
ialah membuat remaja melupakan kewajibannya yaitu belajar yang akan menyebabkan prestasi
menurun dan menjadi remaja yang malas, karena kehidupan mereka lebih nyata di dunia maya.
Remaja juga menjadi anak yang tidak suka bersosialisasi secara langsung dengan orang sekitarnya,
apabila berkomunikasi secara langsung kadang mereka menjadi gugup karena mereka merasa
lebih nyaman bersosialisasi menggunakan media sosial.
Perubahan psikologi yang terjadi pada remaja yaitu mereka menjadi betah menggunakan
jejaring sosial tanpa mengenal waktu, hal ini akan membuat mereka menjadi lebih mementingkan
diri sendiri dan tidak memerdulikan lingkungan sekitarnya. Selain itu, mereka akan lebih cepat
marah ketika sedang asik bermain media sosial diganggu oleh orang sekitarnya. Remaja juga
menjadi tidak peka dengan orang dan lingkungan di sekitar karena kegiatan mereka lebih banyak
di media sosial.Kecanduan menggunakan media sosial juga menyebabkan remaja memiliki pola
hidup yang tidak sehat.Mereka lebih banyak menghabiskan waktunya di depan gadget dan
melewatkan waktu makan mereka sehingga akan memberikan dampak negatif pada kesehatan
remaja.

2. Upaya Remaja di dalam Menyikapi Pesatnya Perkembangan Teknologi


Pengertian media sosial atau social media (dalam bahasa inggris) dalam tata bahasa
Indonesia, teridri dari kata media adalah alat atau sarana komunikasi, sedangkan sosial adalah
berkenaan dengan masayarakat. Jadi, media sosial adalah sebuah sarana online yang
8

memungkinkan para pengguna untuk membuat, melihat, mengundang dan menerima isi blog
atau situs internet. Media sosial merupakan struktur suatu individu dengan kelompok. Media
sosial diciptakan dengan berbagai situs menarik. Namun, tujuan dari berbagai media sosial
tersebut tetap sama yaitu saling berkomunikasi.
Media sosial memiliki peran dalam kehidupan para pengguna. Peran media sosial dalam
kehidupan tidak hanya sebagai hiburan dan sarana komunikasi, tetapi juga sebagai sumber
informasi atau pengetahuan. Menurut McQuail dalam bukunya Mass Communication Theories,
ada enam perspektif dilihat dalam hal peran media :
 Pertama, window on event and experience. Sosial media dipandang sebagai jendela yang
memungkinkan para pengguna atau umum melihat apa yang sedang terjadi di luar dan atau
merupakan sarana belajar untuk mengetahui berbagai informasi atau kejadian.
 Kedua, a mirror of event in society and the world, implying a faithful reflection. Cermin berbagai
suatu keadaan atau kejadian dalam masyarakat dan dunia. Karena itu para pengguna sering
merasa tidak “bersalah” jika kontennya penuh dengan kekerasan, konflik, pornografi dan
berbagai keburukan lain, sebab menurut mereka , media hanya sebagai refleksi nyata, tidak
bergantung dari suka dan tidak suka.
 Ketiga, gatekeeper (filter), menyeleksi atau menyaring berbagai hal untuk diberi perhatian atau
tidak. Di sini masyarakat “dipilihkan” oleh media tentang apa yang layak diketahui dan
mendapat perhatian.
 Keempat, guide (penunjuk jalan), menerjemahkan dan menunjukkan arah atas berbagai
ketidakpastian atau alternatif yang beragam.
 Kelima, forum untuk mempresentasikan berbagai informasi dan ide-ide kepada masyarakat,
sehingga memungkinkan terjadi tanggapan dan umpan balik.
 Keenam, interlocutor, sosial media tidak hanya sekadar wadah informasi, tetapi juga alat
komunikasi yang memungkinkan terjadinya komunikasi secara interaktif.

Perkembangan media sosial semakin meningkat pesat seiring arus globalisasi.


Perkembangan media sosial masuk dengan cepat ke Indonesia. Sekarang, mungkin setiap orang
dapat memiliki suatu media sosial. Setiap orang tersebut bukan hanya kalangan tua dan dewasa,
kalangan remaja pun memiliki media sosial. Akibat pengetahuan, informasi, serta rasa ingin tahu
membuat para kalangan remaja dengan mudah mengetahui media sosial.
9

Dari berbagai penelitian menunjukkan, pengguna sosial media terbesar di Indonesia


didominasi oleh kalangan remaja, khususnya para pelajar. Umumnya, para pelajar belum
sepenuhnya mengerti terhadap manfaat media sosial. Kalangan atau usia remaja terkadang
mencoba-coba atau mengikuti pengaruh lingkungan, terutama teman-temannya. Oleh karena itu,
terjadi penyalahgunaan atau kebiasaan yang tidak baik bagi remaja. Misalnya, mereka
menghabiskan waktu untuk menggunakan media sosial dan tidak memanfaatkan waktu dengan
hal bermanfaat.
Masa remaja merupakan masa dimana terjadi perubahan perilaku, sikap dan rasa ingin
tahu yang sangat kuat. Perubahan perilaku, sikap, dan rasa ingin tahu merupakan perubahan
kognitif dan sosial. Perubahan kognitif sendiri adalah perubahan pola pikir yang lebih tinggi atau
peningkatan pikiran secara abstrak. Pada masa ini, mereka cenderung mulai mengikuti perubahan
sosial dan lingkungan terdekat dari teman bukan dari orang tua.
Menurut berbagai penelitian, penggunaan media sosial secara terus menerus
menimbulkan dampak menurunnya pencapaian belajar remaja dalam sekolah, begitupun
sebaliknya. Ketergantungan penggunaan media sosial dan penyalahgunaan media juga menjadi
dampak negatifnya. Timbulnya penyalahgunaan media sosial seperti konten negatif yang
seharusnya tidak boleh diketahui Dari dampak tersebut, peran orang tua bagi anaknya sangat
diperlukan. Peran orang tua diperlukan dalam pengawasan dan perhatian serius terhadap media
sosial tersebut. Tidak hanya dampak negatif, penggunaan media sosial juga memiliki dampak
positif.
Media sosial yang memiliki dampak positif dan negatif menimbulkan upaya bagi kalangan
remaja dalam menyikapi media sosial. Upaya bagi kalangan remaja hendaknya dimulai dari
kesadaran diri sendiri akan penggunaan media sosial tersebut. Selain itu, dalam pendidikan juga
hendaknya diberi pengetahuan atau didikan tentang perkembangan internet atau media sosial
tersebut. Upaya yang bisa dilakukan remaja dalam menanggapi media sosial yang berkembang
pesat , diantaranya adalah :
 Membatasi penggunaan media sosial. Pembatasan media sosial berarti meminimalkan
penggunaan sosial media sebisa mungkin agar tidak terjadi kecanduan atau ketergantungan bagi
kalangan remAja.
 Mengetahui fungsi dari media sosial. Kalangan remaja sebelum menggunakan media sosial,
terlebih dahulu mengetahui fungsi dari media sosial tersebut agar tidak terjadi penyalahgunaan.
10

 Menghargai orang lain dengan tidak menjelek-jelekkan dan menyindir setiap apa yang dilakuan
pengguna lain dalam media sosialnya.
 Menggunakan sosial media sebagai media pengetahuan dan informasi.
 Menggunakan pilihan waktu dengan tepat. Kalangan remaja memilih waktu dimana saat belajar
dan saat menggunakan media sosial.
3. Media Sosial yang sering Diakses Remaja
Menurut Andreas Kaplan dan Michael Haenlein ada enam jenis media sosial, yaitu :
1.   Proyek Kolaborasi
Suatu media sosial yang dapat membuat konten dan dalam pembuatannya dapat
diakses oleh khalayak secara global. Ada dua sub kategori  yang termasuk ke dalam proyek
kolaborasi dalam media sosial, yakni :
a.  Wiki
Wiki adalah situs yang memungkinkan penggunanya untuk menambahkan, menghapus, dan
mengubah konten berbasis teks.
Contoh : Wikipedia, Wiki Ubuntu-ID, wakakapedia, dll.
b. Aplikasi Bookmark Sosial
Aplikasi bookmark sosial, yang dimana memungkinkan adanya pengumpulan berbasis
kelompok dan rating dari link internet atau konten media.
Contoh :
• Social Bookmark : Reddit, Technorati, Lintas Berita
• Writing : cerpenista, kemudian.com
• Reviews : Amazon, Yelp
2. Blog dan Mikroblog
Blog dan mikroblog merupakan aplikasi yang dapat membantu penggunanya untuk tetap
posting mengenai pernyataan apapun sampai seseorang mengerti. Blog sendiri ialah sebuah
website yang menyampaikan mengenai penulis atau kelompok penulis baik itu sebuah opini,
pengalaman, atau kegiatan sehari-hari.
Contoh :
• Blog : Blogspot (Blogger), Wordpress
• Microblog : Twitter, Tumblr, Plurk
• Forum : Kaskus, forumdetik, indowebster
• Q/A (Question/Answer) : Yahoo!Answer, TanyaLinux
11

3. Konten
Content communities atau konten masyarakat merupakan sebuah aplikasi yang bertujuan
untuk saling berbagi dengan seseorang baik itu jarak jauh maupun dekat, berbagi seperti
video, ebook, gambar, dan lain – lain.
Contoh :
• Image and Photo Sharing : Flickr, Photobucket
• Video Sharing : Youtube, Vimeo
• Audio and Music Sharing : sharemusic, multiply
• File Sharing and Hosting : 4shared, rapidshare
• Design : Threadless, Gant Baju
4. Situs Jejaring Sosial
Situs jejaring sosial merupakan situs yang dapat membantu seseorang untuk membuat sebuah
profil dan kemudian dapat menghubungkan dengan pengguna lainnya. Situs jejaring sosial
adalah aplikasi yang memungkinkan pengguna untuk terhubung menggunakan profil pribadi
atau akun pribadinya.
Contoh : Friendster, Facebook, Linkedln, Foursquare, Myspace
5. Virtual Game World
Dunia virtual, dimana mengreplikasikan lingkungan 3D, dimana user bisa muncul dalam
bentuk avatar – avatar yang diinginkan serta berinteraksi dengan orang lain selayaknya di
dunia nyata. contohnya game online.
6. Virtual Social World
Virtual social worlds merupakan aplikasi yang mensimulasikan kehidupan nyata melalui
internet. Virtual social worlds adalah situs yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi
dalam platform tiga dimensi dengan menggunakan avatar yang mirip dengan kehidupan nyata.
Contoh :
• Map : wikimapia, GoogleEarth
• E-Commerce : ebay, alibaba (3)

6. Kejahatan Sosial Melalui Media Sosial


12

Media Sosial selain memiliki dampak negativ juga memiliki dampak positiv, salah
satunya adalah kejahatan-kejahatan yang dilakukan oknum yang tidak bertanggung jawab yang
biasanya sasarannya adalah para remaja yang masih polos. Kejahatan-kejahatan tersebut
diantaranya penipuan, penculikan, pembunuhan, pelecehan seksual dan lainnya.
Berikut ini beberapa kasus-kasus kejahatan media sosial yang terjadi di Indonesia :
1. Kasus Penculikan Gadis di Tambora
2. Penculikan ABG di Cirebon
3. Penculikan Gadis 13 tahun di Purbalingga
4. Kasus penculikan nova siswa SMP di Sidoarjo pada 6 februari 2010
5. Kasus penculikan gadis SMP diciledug pada 14 januari 2014
6. Kasus penculikan dan pelecehan seksual siswa SMA di Jakarta Utara pada 28 September
2012
7. Kasus pencuilkan dan pelecehan seksual siswa SMP Budi Utomo Depok pada September
2012, dan kasus-kasus lainnya.
Dari beberapa kasus tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa peluang kejahatan
melalui media sosial sangat besar, bahkan dalam salah satu media per elektronik okezone
menyebutkan, ”Sepanjang Januari hingga Februari 2010 komisi nasional Perlindungan Anak
(Komnas PA) mendapatkan 36 laporan terkait kasus Anak yang menjadi korban Facebook”.
Kasus-kasus penculikan melalui media sosial kebanyakan para korbannya adalah anak-anak
remaja dan mayoritas adalah remaja putri. Untuk menyikapi masalah ini peran orang tua dan
lingkungan sangat penting untuk mengawasi segala tingkah laku yang dilakukan para remaja
dengan sosial media yang mereka miliki. Apalagi media sosial pada zaman ini sangat mudah
diakses baik melalui hp android atau melalui laptop. Dan barang-barang itu pun sudah tidak
menjadi barang asing bagi anak muda sekarang, bahkan menjadi barang pendamping yang
digunakan untuk berkomunikasi dengan sesama.
Selain peran orang tua dan lingkungan yang sangat penting, pendidikan anak pun perlu
diperhatikan agar anak tidak mudah terpengaruh dengan hal-hal negativ dan dapat
membedakan antara hal baik dan buruk.

7. Peranan Orang tua dan Lingkungan Sosial Remaja dalam Menghadapi Pesatnya
Perkembangan Media Sosial
a. Peran Orang Tua
13

Perilaku berisiko tinggi yang dilakukan remaja akibat tidak bisa memanfaatkan media
sosial perlu dicermati dengan bijaksana, misalnya muncul sikap yang lebih individualis, tidak
peduli, pemalas, bahkan perilaku kejahatan. Di satu pihak perilaku tersebut dapat
merupakan perilaku sesaat tapi juga dapat pula merupakan pola perilaku yan terus
menerus yang dapat membahayakan diri, orang lain maupun lingkungan. Untuk itu
diperlukan suatu cara pendekatan yang komprehensif dari semua pihak baik orang tua,
guru maupun masyarakat sekitar agar memahami perkembangan jiwa remaja dengan
harapan masalah remaja dapat tertanggulangi.
Semua permasalahan yang menimpa para remaja perlu mendapat perhatian dari
berbagai pihak, mengingat remaja merupakan calon penerus generasi bangsa. Ditangan
remajalah masa depan bangsa ini digantungkan.
Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan dalam upaya untuk mencegah semakin
meningkatnya masalah yang terjadi pada remaja, yaitu antara lain :
• Peran Sebagai Pendidik
Orang tua hendaknya menyadari banyak tentang perubahan fisik maupun psikis yang akan
dialami remaja. Untuk itu orang tua wajib memberikan bimbingan dan arahan kepada anak.
Nilai-nilai agama yang ditanamkan orang tua kepada anaknya sejak dini merupakan bekal
dan benteng mereka untuk menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi. Agar kelak
remaja dapat membentuk rencana hidup mandiri, disiplin dan bertanggung jawab, orang
tua perlu menanamkan arti penting dari pendidikan dan ilmu pengetahuan yang mereka
dapatkan di sekolah, di luar sekolah serta di dalam keluarga.
• Peran Sebagai Pendorong
Menghadapi masa peralihan menuju dewasa, remaja sering membutuhkan dorongan dari
orang tua. Terutama saat mengalami kegagalan yang mampu menyurutkan semangat
mereka. Pada saat itu, orang tua perlu menanamkan keberanian dan rasa percaya diri
remaja dalam menghadapi masalah, serta tidak gampang menyerah dari kesulitan.
• Peran Sebagai Panutan
Remaja memerlukan model panutan di lingkungannya. Orang tua perlu memberikan contoh
dan teladan, baik dalam menjalankan nilai-nilai agama maupun norma yang berlaku di
masyarakat. Peran orang tua yang baik akan mempengaruhi kepribadian remaja.
• Peran Sebagai Pengawas
14

Menjadi kewajiban bagi orang tua untuk melihat dan mengawasi sikap dan perilaku remaja
agar tidak terjerumus ke dalam pergaulan yang membawanya ke dalam kenakalan remaja
dan tindakan yang merugikan diri sendiri. Namun demikian hendaknya dilakukan dengan
bersahabat dan lemah lembut. Sikap penuh curiga, justru akan menciptakan jarak antara
anak dan orang tua, serta kehilangan kesempatan untuk melakukan dialog terbuka dengan
anak dan remaja.
• Peran Sebagai Teman
Menghadapi remaja yang telah memasuki masa akil balig, orang tua perlu lebih sabar dan
mau mengerti tentang perubahan pada remaja. Perlu menciptakan dialog yang hangat dan
akrab, jauh dari ketegangan atau ucapan yang disertai cercaan. Hanya bila remaja merasa
aman dan terlindung, orang tua dapat menjadi sumber informasi, serta teman yang dapat
diajak bicara atau bertukar pendapat tentang kesulitan atau masalah mereka.
• Peran Sebagai Konselor
Peran orang tua sangat penting dalam mendampingi remaja, ketika menghadapi masa-
masa sulit dalam mengambil keputusan bagi dirinya. Orang tua dapat memberikan
gambaran dan pertimbangan nilai yang positif dan negatif , sehingga mereka mampu
belajar mengambil keputusan terbaik. Selain itu orang tua juga perlu memiliki kesabaran
tinggi serta kesiapan mental yang kuat menghadapi segala tingkah laku mereka, terlebih
lagi seandainya remaja sudah melakukan hal yang tidak diinginkan. Sebagai konselor, orang
tua dituntut untuk tidak menghakimi, tetapi dengan jiwa besar justru harus merangkul
remaja yang bermasalah tersebut.
• Peran Sebagai Komunikator.
Suasana harmonis dan saling memahami antara orang tua dan remaja, dapat menciptakan
komunikasi yang baik. Orang tua perlu membicarakan segala topik secara terbuka tetapi
arif. Menciptakan rasa aman dan telindung untuk memberanikan anak dalam menerima
uluran tangan orang tua secara terbuka dan membicarakan masalahnya. Artinya tidak
menghardik anak.
a. Peran Lingkungan
Lingkungan merupakan tempat kedua bagi anak untuk melakukan segala aktivitasnya,
entah lingkungan sekolah, bermain, tetangga, dan sebagainya. Untuk itu lingkungan
memiliki pengaruh cukup dominan dalam meminimalisir terjadinya dampak negatif dari
media social, diantaranya :
15

a. Lingkungan Sekolah
Sekolah bisa memberikan kebijakan-kebijakan agar siswanya lebih mandiri tetapi tidak
egois, misalnya :
 memberikan tugas kelompok agar siswa saling berinteraksi dan bekerja sama dengan
teman lainnya.
 Menyediakan ekstrakulikuler yang mengacu anak lebih berinteraksi dengan teman-
temannya
 Memberikan bekal kemandirian dan saling bekerja sama
b. Lingkungan Sekitar
Lingkungan sekitar merupakan Tempat bagi anak untuk bermain, berinteraksi
dengan orang lain di luar rumah, hal ini dapat membantu anak terhindar dari anacaman
negatif social media, diantaranya :
a. Memilih teman bermain yang memberikan dampak positif dan mengajak pada
kebaikan.
b. Ikut andil dalam goting royong di kampong
c. Ikut acara pengajian agar selalu terbekali ilmu agama
d. Ikut organisasi kemasyarakatan yang bermanfaat, misalnya karang taruna.
Selain peran serta orang tua dan lingkungan, setiap remaja juga harus andil
selektif dalam mengakses media sosial, dengan memperhatikan etika-etikanya.
Berikut adalah etika dalam menggunakan media sosial :
1. Tidak Mengandung Unsur SARA , maksudnya adalah didalam tulisan tidak boleh ada
tindakan dan pandangan yang didasarkan pada sentimen identitas yang menyangkut
keturunan,agama,kebangsaan atau kesukuan dan golongan. Karena diinternet kita tidak
hanya berhubungan dengan komputer, tetapi juga dengan banyak orang yang memiliki
berbagai macam suku,ras,dan agama.
2. Biasakan Mencantumkan Sumber Tulisan, kita harus membiasakan menuliskan sumber
atau referensi tulisan karena dengan itu secara tidak lansung kita telah memberikan
penghargaan kepada sang penulis dalam membuat suatu artikel. Untuk itu 
budayakanlah hal ini, agar kita tidak tergolong orang-orang PLAGIAT.
3.   Tidak Berisi Konten-Konten Pornografi, masalah yang gencar dialami oleh bangsa kita
adalah kasus-kasus pelecehan seksual yang sering terjadi akhir-akhir ini. Dengan itu
16

sangat tidak diperkanankan untuk mencantumkan konten pornografi kedalam


tulisan,karena dapat mempengaruhi karakter banyak orang.
4.  Tulisan Harus Faktual, tulisan harus berdasarkan fakta yang ada, jangan sampai yang
tidak ada menjadi ada. Karena hal tersebut dapat menyebabkan pembodohan massal.
5.   Menggunakan EYD Yang Baik dan Benar, untuk memudahkan pembaca kita harus
memperhatikan EYD  dengan baik dan benar. Sehingga para pembaca senang dan
menikmati dalam membaca artikel kita.
6.   Harus Mempunyai Tujuan Yang Jelas, penulis harus mempunyai tujuan jelas, untuk apa
penulis menulis tulisan tersebut. Apakah untuk memberikan informasi  baik kepada
orang banyak atau sebaliknya malah merugikan orang banyak. Maka dari itu ada baiknya
sebelum menulis kita perhatikan terlebih dahulu tujuannya.
7.  Menghindari dan tidak mempublikasikan informasi yang berisi instruksi untuk melakukan
perbuatan melawan hukum (illegal) positif di Indonesia dan ketentuan internasional
umumnya.
8.  Tidak menampilkan segala bentuk eksploitasi terhadap anak-anak dibawah umur.
9.  Tidak mempergunakan, mempublikasikan dan atau saling bertukar materi dan informasi
yang memiliki korelasi terhadap kegiatan pirating, hacking dan cracking.
10. Tidak berusaha atau melakukan serangan teknis terhadap produk, sumberdaya
(resource) dan peralatan yang dimiliki pihak lain.
11. Menghormati etika dan segala macam peraturan yang berlaku dimasyarakat internet
umumnya dan bertanggungjawab sepenuhnya terhadap segala muatan/ isi situsnya.
12.  Untuk kasus pelanggaran yang dilakukan oleh pengelola, anggota dapat  melakukan
teguran secara langsung.
13.  Gunakan bahasa yang sopan, baik dan benar pada saat menulis sebuah artikel atau
berita disebuah media online. Karena internet tersambung dengan akses yang
mencakup seluruh dunia. Dimana artikel yang kita muat di internet akan dibaca oleh
siapapun dari berbagai kalangan masyarakat diseluruh dunia. Apabila kita tidak
menggunakan bahasa yang sopan maka cara pandang orang terhadap kita akan
berdampak buruk pada pribadi serta lingkungan kita sendiri dan janganlah menyingkat
sebuah kata dalam pengetikan suatu artikel.
17

Daftar Pustaka

https://googleweblight.com/?lite_url=https://wirasaputra.wordpress.com/2011/06/06/kenakalan-
remaja-konsep-penyebab-dan-peran-orang-tua-dalam-menanggulanginya/
(diakses pada tanggal 9 November 2015).
http://googleweblight.com/?lite_url=http://idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/masalah-
kesehatan-mental-emosional-remaja
(diakses pada tanggal 9 November 2015).
http://id.wikipedia.org/wiki/Revolusi_Digital (
(diakses pada tanggal 9 November 2015).
http://albertotkj.blogspot.com/2013/02/dampak-positif-dan-negatif-masuknya.html
(diakses pada tanggal 9 November 2015).
http://wahyufianlag.blogspot.com/2013/06/dampak-positif-dan-negatif-dari.html
(diakses pada tanggal 9 November 2015).
Sulistyawati, Anik. 29 Juni 2015. Penipuan media sosial (Medsos) terus terjadi dengan korban remaja
putri. Kanal Semarang, hlm 1.
Najwa. 6 Mei 2015. Aksi Penculikan ABG di Cirebon. Indo Berita, hlm 1.
Setiawan, S. 30 Juli 2015. Polsek Tambora Ungkap Kasus Penculikan Gadis di Bawah Umur. Tri Buana
News, hlm 1)
Yugo, S. 2010. Sebulan, 7 Kasus Penculikan Via Facebook. Okezone, hlm 1.
http://rikiawan.blogspot.co.id/2014/06/perkembangan-sosial-media-di-indonesia.html
(diakses 8 November 2015)
http://komunikasi.us/index.php/course/3689-perkembangan-media-sosial-di-indonesia

(diakses 8 November 2015)


http://sugikshare.blogspot.co.id/2013/10/sejarah-sosial-media-dan-perkembangan.html

(diakses 8 November 2015)


http://www.romelteamedia.com/2014/04/media-sosial-pengertian-karakteristik.html
18

(diakses 8 November 2015)


https://id.wikipedia.org/wiki/Media_sosial

(diakses 8 November 2015)

Anda mungkin juga menyukai