Anda di halaman 1dari 18

Universitas Pamulang Manajemen

PERTEMUAN KE-3
PERMINTAAN, PENAWARAN DAN KESEIMBANGAN
PASAR

A. TUJUAN PEMBELAJARAN:
Setelah mempelajari bagian ini, mahasiswa diharapkan mampu :
3.1 Memahami permintaan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya;
3.2 Memahami gerakan dan pergeseran kurva permintaan;
3.3 Memahami penawaran dan faktor-faktor yang mempengaruhinya;
3.4 Memahami gerakan dan pergeseran kurva penawaran;
3.5 Memahami Keseimbangan Pasar.
3.6 Memahami pengaruh pajak dan subsidi terhadap keseimbangan pasar.

B. URAIAN MATERI:
Interaksi antara penjual dan pembeli akan menentukan tingkat harga
barang yang wujud di pasar dan jumlah barang yang akan diperjualbelikan di
pasar. Sebagai langkah pertama untuk menerangkan interaksi di antara para
pembeli dengan para penjual perlulah terlebih dahulu diterangkan teori
permintaan dan teori penawaran. Teori permintaan menerangkan tentang
sifat permintaaan para pembeli terhadap suatu barang. Sedangkan
penawaran menerangkan sifat para penjual dalam menawarkan suatu
barang yang akan dijualnya. Sengan menggabungkan permintaan oleh
pembeli dan penawaran oleh penjual akan dapat ditunjukkan bagaimana
interaksi antara pembeli dan penjual, akan menentukan harga keseimbangan
pasar atau harga pasar dan jumlah barang yang akan diperjualbelikan.

3.1 Permintaan
Permintaan adalah keinginan konsumen membeli suatu barang pada
berbagai tingkat harga selama periode waktu tertentu. Supaya lebih akurat kita
memasukkan dimensi geografis. Misalnya ketika berbicara tentang permintaan
pakaian di Jakarta, kita berbicara tentang berapa jumlah pakaian yang akan
dibeli pada berbagai tingkat harga dalam suatu periode waktu tertentu, per
bulan atau per tahun, di Jakarta.

a) Faktor – faktor yang Mempengaruhi Permintaan


Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi suatu barang yaitu :
1. Harga Barang itu Sendiri
Jika harga suatu barang semakin murah, maka permintaan terhadap
barang itu bertambah. Begitu juga sebaliknya. Hal ini membawa kita ke
hukum permintaan, yang menyatakan “Bila harga suatu barang naik
(ceteris paribus), maka jumlah barang itu yang diminta akan berkurang
dan sebaliknya.”

Teori Ekonomi Mikro 1


Universitas Pamulang Manajemen

2. Harga Barang Lain yang Terkait


Harga barang lain juga dapat mempengaruhi permintaan suatu barang,
tetapi kedua macam barang tersebut mempunyai keterkaitan. Keterkaitan
dua macam barang dapat bersifat substitusi (pengganti) dan bersifat
komplemen (pelengkap).

3. Tingkat Pendapatan Per Kapita


Tingkat pendapatan per kapita dapat mencerminkan daya beli. Makin
tinggi tingkat pendapatan, daya beli makin kuat, sehingga permintaan
terhadap suatu barang meningkat.

4. Selera atau Kebiasaan


Selera atau kebiasaan juga dapat mempengaruhi permintaan suatu
barang. Beras misalnya,walaupun harganya sama, permintaan beras per
tahun di provinsi Maluku lebih rendah dibanding dengan Sumatera Utara.
Mengapa? Karena orang-orang Maluku lebih menyukai sagu dibanding
beras.

5. Jumlah Penduduk
Kita ambil contoh beras lagi. Sebagai bahan makanan pokok rakyat
Indonesia, maka permintaan beras berhubung positif dengan jumlah
penduduk. Makin banyak jumlah penduduk, permintaan beras makin
banyak.

6. Perkiraan Harga di Masa Mendatang


Bila kita memperkirakan bahwa harga suatu barang akan naik, adalah
lebih baik membeli banyak saat ini guna menghemat belanja di masa
mendatang.

7. Distribusi Pendapatan
Tingkat pendapatan per kapita bisa memberikan kesimpulan yang salah
bila distribusi pendapatan buruk. Artinya sebagian kecil kelompok
masyarakat menguasai begitu besar “kue” perekonomian. Jika distribusi
pendapatan buruk, berarti daya beli secara umum melemah, sehingga
permintaan terhadap suatu barang menurun.

8. Usaha-usaha Produsen Meningkatkan Penjualan


Dalam perekonomian yang modern, bujukan para penjual untuk membeli
barang besar sekali peranannya dalam mempengaruhi
masyarakat.pengiklan memungkinkan masyarakat untuk mengenal suatu
barang baru atau menimbulkan permintaan terhadap barang tersebut. Di
samping itu, untuk barang-barang yang usdah lama, pengiklan akan
mengingatkan orang tentang adanya barang tersebut dan menarik minat
untuk membeli. Usaha-usaha promosi penjualan lainnya, seperti

Teori Ekonomi Mikro 2


Universitas Pamulang Manajemen

pemberian hadiah kepada pembeli apabila membeli suatu barang atau


iklan pemberian potongan harga, sering mendorong orang untuk membeli
lebih banyak daripada biasanya.

b) Harga dan Permintaan


Hukum permintaan pada hakikatnya merupakan suatu hipotesis yang
menyatakan : makin rendah harga suatu barang maka makin banyak
permintaan terhadap barang tersebut. Sebaliknya, makin tinggi harga suatu
barang maka makin sedikit permintaan terhadap barang tersebut.
Mengapa jumlah permintaan dan tingkat harga memiliki sifat hubungan
seperti yang baru saja dinyatakan di atas?
Yang pertama, sifat hubungan seperti itu disebabkan karena kenaikan
harga menyebabkan para pembeli mencari barang lain yang dapat
digunakan sebagai pengganti terhadap barang yang mengalami kenaikan
harga. Sebaliknya, apabila harga turun maka orang mengurangi pembelian
terhadap barang lain yang sama jenisnya dan menambah pembelian
terhadap barang yang mengalami penurunan harga.
Yang kedua, kenaikan harga menyebabkan pendapatan riil para
pembeli berkurang. Pendapatan yang merosot tersebut memaksa para
pembeli untuk mengurangi pembeliannya terhadap berbagai jenis barang
dan terutama barang yang mengalami kenaikan harga.

b) Kurva Permintaan
Berikut adalah contoh permintaan terhadap buku mikro ekonomi pada
berbagai tingkat harga. Dalam tabel tersebut menunjukkan bahwa semakin
tinggi harga buku maka semakin sedikit jumlah buku yang diminta dan
sebaliknya semakin rendah harganya akan semakin banyak buku yang
diminta.
Tabel 3.1
Permintaan terhadap buku mikro ekonomi

Keadaan Harga (Rupiah) Jumlah yang diminta (unit)


P 6000 100
Q 5000 300
R 4000 500
S 3000 700
T 2000 1000

Dengan menggunakan data yang terdapat dalam daftar permintaan kita


dapat membuat kurva permintaan. Berdasarkan angka-angka dalam tabel
3.1 dalam gambar 3.1 dapat dilihat bahwa kurva permintaan terhadap buku
mikro ekonomi. Pada sumbu tegak digambarkan berbagai tingkat harga dan
pada sumbu datar digambarkab berbagai jumlah buku mikro ekonomi yang
akan dibeli. Dengan demikian kurva permintaan dapat didefinisikan sebagai

Teori Ekonomi Mikro 3


Universitas Pamulang Manajemen

suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan antara harga suatu


barang tertentu dengan jumlah barang yang diminta para pembeli.
Dalam gambar 3.1 kurva permintaan DD terdapat 5 titik yaitu P, Q, R, S
dan T. Masing-masing titik menggambarkan keadaan yang berbeda.
Sebagai contoh, dalam tabel 3.1 keadaan P menggambrakan bahwa pada
harga Rp.5.000,- jumlah buku mikro ekonomi yang akan dibeli adalah 100.
Dalam gambar 3.1, titik P juga menggambarkan keadaan seperti itu.

P
6
Q
Ha 5
R
rg
a 4
S
(d
ala 3
m T
2
rib
D
ua 1
n)

100 300 500 700 1000

Kuantitas
Gambar 3.1
Kurva Permintaan

c) Gerakan Sepanjang Kurva Permintaan


Perubahan sepanjang kurva permintaan berlaku apabila harga barang
yang diminta menjadi makin tinggi atau makin menurun. Perhatikan pada
gambar 3.2. Misalkan DD adalah kurva permintaan pasar terhadap buku
mikro ekonomi dan pada permulaannya harga adalah 4000 dan jumlah
barang yang diminta adalah 500 dan keadaan ini ditunjukkan oleh titik R.
Seterusnya misalkan para produsen buku mikro ekonomi menurunkan
harga penjualan buku menjadi hanya Rp.3000 per buku. Perubahan yang
bagaimanakah yang terjadi terhadap jumlah yang diminta? Dari kurva DD
dalam gambar 3.2 dapat dilihat bahwa perubahan harga tersebut
menyebabkan keadaan permintaan berubah, yaitu dari yang ditunjukkan
oleh titik R kepada titik S. Ini berarti penurunan harga buku mikro ekonomi
dari Rp.4000 menjadi Rp.3000 telah menambah jumlah yang diminta dari
500 kepada 700 buku mikro ekonomi. Kenaikan harga akan mengurangi
jumlah yang diminta. Akibat dari kenaikan harga juga dapat diikuti sepanjang
kurva permintaan. Katakanlah yang berlaku adalah kenaikan harga Rp.4000
menjadi Rp.5000. Ini berarti kedudukan dalam kurva DD berubah dari R

Teori Ekonomi Mikro 4


Universitas Pamulang Manajemen

menjadi T, yang menggambarkan bahwa kenaikan harga itu telah


mengurangi jumlah barang yang diminta dari 500 menjadi 300 buku mikro
ekonomi.

P
6
Q
H 5
R
ar
ga 4
(d S
al 3
a T
m 2
D
rib
1
ua
n)
100 300 500 700 1000

Kuantitas
Gambar 3.2
Gerakan Sepanjang Kurva Permintaan

d) Kasus Pengecualian
Diatas telah dijelaskan tentang hukum permintaan. Adakalanya hukum
permintaan tersebut tidak berlaku, yaitu kalau harga suatu barang naik justru
permintaan terhadap barang tesebut meningkat. Paling tidak ada tiga
kelompok barang di mana hukum permintaan tidak berlaku.
1. Barang yang memiliki unsur spekulasi
Misalnya saja emas, saham dan tanah (di kota). Barang-barang itu dapat
menyebabkan orang akan menambah pembeliannya pada saat harganya
naik. Karena ada unsur spekulasi. Mereka mengharapkan harga akan
naik lagi pada saat harga barang itu naik dengan demikian mereka
mengharapkan akan memperoleh keuntungan.
2. Barang Prestise
Barang-barang yang dapat menambah prestise seseorang yang
memilikinya umumnya berharga mahal sekali. Kalau barang tersebut naik
harganya, boleh jadi menyebabkan permintaan terhadap barang itu
meningkat, karena bagi orang yang membeli berarti gengsinya naik.
Contohnya adalah mobil mewah, lukisan dari pelukis terkenal atau
barang-barang antik.
3. Barang Giffen

Teori Ekonomi Mikro 5


Universitas Pamulang Manajemen

Untuk barang giffen (Giffen good), apabila harganya turun menyebabkan


jumlah barang yang diminta akan berkurang. Hal ini disebabkan efek
pendapatan yang negatif dari barang giffen lebih besar daripada naiknya
jumlah barang yang diminta karena berlakunya efek substitusi yang selalu
positif.

3.2 Penawaran
Penawaran adalah jumlah barang yang produsen ingin tawarkan (jual)
pada berbagai tingkat harga selama satu periode tertentu. Faktor-faktor yang
menentukan tingkat penawaran adalah harga jual barang yang bersangkutan,
serta faktor-faktor lainnya yang dapat disederhanakan sebagai faktor nonharga.

a) Faktor – faktor yang Mempengaruhi Penawaran


1. Harga Barang itu Sendiri
Jika harga suatu barang naik, maka produsen cenderung akan
menambah jumlah barang yang dihasilkan. Hal ini membawa kita ke
hukum penawaran, yang menjelaskan sifat hubungan antara harga suatu
barang dengan jumlah barang tersebut yang ditawarkan. Hukum
penawaran menyatakan “Semakin tinggi harga suatu barang, ceteris
paribus, semakin banyak jumlah barang tersebut yang ingin ditawarkan
oleh penjual, dan sebaliknya”.

2. Harga Barang Lain yang Terkait


Apabila harga barang substitusi naik, maka penawaran suatu barang
akan bertambah dan sebaliknya. Sedangkan untuk barang komplemen,
dapat kita nyatakan bahwa apabila harga barang komplemen naik, maka
penawaran suatu barang berkurang, dan sebaliknya.

3. Harga Faktor Produksi


Kenaikan harga faktor produksi, seperti tingkat upah yang lebih tinggi,
harga bahan baku yang meningkat, atau kenaikan tingkat bunga modal,
akan menyebabkan perusahaan memproduksi output-nya lebih sedikit
dengan jumlah anggaran yang tetap. Kenaikan harga faktor produksi ini
juga akan mengurangi laba perusahaan. Apabila tingkat laba suatu
industri tidak menarik lagi, mereka akan pindah ke industri lain, dan hal ini
akan mengakibatkan berkurangnya penawaran barang.

4. Biaya Produksi
Bila biaya produksi meningkat (apakah dikarenakan kenaikan harga faktor
produksi atau penyebab lainnya), maka produsen akan mengurangi hasil
produksinya, berarti penawaran barang itu berkurang.

5. Teknologi Produksi
Kemajuan teknologi menyebabkan penurunan biaya produksi dan
menciptakan barang-barang baru. Dalam hubungannya dengan

Teori Ekonomi Mikro 6


Universitas Pamulang Manajemen

penawaran suatu barang, kemajuan teknologi menyebabkan kenaikan


dalam penawaran barang.

6. Jumlah Pedagang / Penjual


Apabila jumlah penjual suatu produk tertentu semakin banyak, maka
penawaran barang tersebut akan bertambah.

7. Tujuan Perusahaan
Penawaran suatu barang dipengaruhi oleh tujuan yang ingin dicapai
produsen. Tujuan perusahaan yang ingin memaksimumkan laba bukan
memaksimumkan hasil produksinya. Akibatnya, tiap produsen tidak
berusaha untuk memanfaatkan kapasitas produksiya secara maksimum,
tetapi akan menggunakannya pada tingkat produksi yang memberikan
keuntungan maksimum.
Namun demikian sering kita temui produsen yang mempunyai tujuan
lain dalam berproduksi. Misalnya, ada perusahaan yang itdak mau
menanggung risiko, mereka cenderung melakukan kegiatan produksi
yang lebih aman meskipun hal itu menyebabkan tingkat keuntungannya
menjadi lebih sedikit.

8. Kebijakan Pemerintah
Kebijakan pemerintah juga mempengaruhi penawaran suatu barang. Di
Indonesia, beras merupakan makanan utama. Kebijakan pemerintah
untuk mengurangi impor beras dan meningkatkan produksi dalam negeri,
menyebabkan para petani tertentu yang memberikan hasil banyak setiap
panennya. Kebijakan ini jelas menambah supply beras dan keperluan
impor berasnya dapat dikurangi.

b) Harga dan Penawaran


Hukum penawaran adalah suatu pernyataan yang menjelaskan
tentang sifat hubungan antara harga suatu barang dengan jumlah barang
tersebut yang ditawarkan para penjual. Dalam hukum ini dinyatakan
bagaimana keinginan para penjual untuk menawarkan barangnya apabila
harganya tinggi dan bagaimana pula keinginan penjual untuk menawarkan
barangnya tersebut apabila harganya rendah. Hukum petnawaran pada
dasarnya mengatakan bahwa semakin tinggi harga suatu barang, semakin
anyak jumlah barang tersebut akan ditawarkan oleh para penjual.
Sebaliknya, makin rendah harga barang semakin sedikit jumlah barang
tersebut yang ditawarkan.

c) Kurva Penawaran
Kurva penawaran adalah suatu kurva yang menunjukkan hubungan
diantara harga suatu barang tertentu dengan jumlah barang tersebut yang
ditawarkan.Contoh dalam tabel 3.2 menunjukkan penawaran buku mikro
ekonomi dengan harga Rp.6000 penjual akan menawarkan sebanyak 900
buku mikro ekonomi. Jumlah yang akan ditawarkan menjadi semakin sedikit

Teori Ekonomi Mikro 7


Universitas Pamulang Manajemen

pada harga yang lebih rendah. Pada harga Rp.2000 para penjual hanya
bersedia menawarkan 100 buku ekonomi mikro.

Tabel 3.2
Penawaran terhadap buku mikro ekonomi

Keadaan Harga (Rupiah) Jumlah yang ditawarkan (unit)


A 6000 1000
B 5000 700
C 4000 500
D 3000 300
E 2000 100

Dengan menggunakan data dalam tabel 3.2 dapat dilukiskan kurva


penawaran buku mikro ekonomi, yaitu seperti yang ditunjukkan dalam
gambar 3.3. Titik A, B, C, D dan E dalam gambar 3.3 secara berturut-turut
menggambarkan keadaan A, B, C, D dan E dalam tabel 3.2. kurva SS yaitu
kurva yang melalui titik A, B, C, D dan E adalah kurva penawaran.
Dalam analisis ekonomi, penawaran berarti keseluruhan kurva
penawaran. Sedangkan jumlah barang yang ditawarkan berarti jumlah
barang yang ditawarkan pada suatu tingkat harga tertentu. Sebagai contoh
titik C menggambarkan keadaan berikut : pada harga Rp.4000 jumlah
barang yang ditawarkan adalah 500 buah. Informasi ini menunjukkan “jumlah
barang yang ditawarkan” pada harga Rp.4000. “Penawaran” digambarkan
oleh kurva ABCDE.

6
A
Ha 5
rg B
a 4
(d C
ala 3
m D
rib 2
ua E
1
n) S

100 300 500 700 1000

Kuantitas
Gambar 3.3
Kurva Penawaran

Teori Ekonomi Mikro 8


Universitas Pamulang Manajemen

d) Gerakan dan Pergeseran Sepanjang Kurva Penawaran


Perubahan harga menimbulkan gerakan sepanjang kurva penawaran,
sedangkan perubahan faktor-faktor lain diluar harga menimbulkan
pergeseran kurvatersebut. Dimisalkan pada mulanya kurva penawaran
adalah SS. Titik A menggambarkan bahwa pada waktu harga adalah P
jumlah barang yang ditawarkan adalah Q. Sekiranya harga turun menjadi P1
hubungan di antara harga dan jumlah yang ditawarkan pindah ke titik B. Ini
berarti sekarang jumlah yang ditawarkan hanyalah sebanyak Q1. Perubahan
ini menggambarkan gerakan sepanjang kurva penawaran.
Perubahan dalam jumlah yang ditawarkan dapat pula berlaku sebagai
akibat dari pergeseran kurva penawaran. Pergeseran dari SS menjadi S1S1
atau S2S2 menggambarkan perubahan penawaran. Gambar 3.4
menunjukkan pergeseran kurva penawaran dari SS menjadi
S1S1menyebabkan jumlah yang ditawarkan bertambah dari Q menjadi Q2
walaupun harga tetap sebesar P. Keadaan ini ditunjukkan oleh titik A1.
Pergeseran SS menjadi S2S2 menggambrkan pengurangan penawaran.
Sebagai akibat daripada pergeseran tersebut, seperti ditunjukkan oleh titik
A2, pada harga P sekarang hanya sebanyak Q3 yang ditawarkan para
penjual, berbanding dengan sebanyak Q sebelum ia bergeser.

Harga S
S2
A2 S1

P A1

S2
S1
S

Q2 Q1 Q Q2

Kuantitas

Gambar 3.4
Gerakan dan Pergeseran Kurva Penawaran

Teori Ekonomi Mikro 9


Universitas Pamulang Manajemen

3.3 Harga Keseimbangan


Harga keseimbangan adalah harga dimana baik konsumen maupun
produsen sama-sama tidak ingin menambah atau mengurangi jumlah yang
dikonsumsi dan dijual. Permintaan sama dengan penawarn. Jika harga dibawah
harga keseimbangan, terjadi kelebihan permintaan. Sebab permintaan akan
meningkat, dan penawaran menjadi berkurang. Sebaliknya jika harga melebihi
harga keseimbangan, terjadi kelebihan penawaran. Jumlah penawaran
meningkat, jumlah permintaan menurun.
Dalam tabel 3.3 dikemukakan kembali data yang terdapat dalam Tabel 3.1
dan 3.2. sekarang dapatlah dibandingkan permintaan dan penawaran buku
mikro ekonomi pada berbagai tingkat harga. Didapati ada tiga keadaan yang
mungkin wujud. Keadaan pertama adalah keadaan kelebihan penawaran, yaitu
jumlah yang ditawarkan di pasar adalah melebihi daripada yang diminta pada
pembeli. Keadaan ini berlaku apabila harga melebihi Rp.4000. pada tingkat
harga sebesar Rp.4000 yang berlaku adalah keadaan dimana permintaan sama
dengan penawaran, yaitu pada harga tersebut jumlah yang ditawarkan para
penjual sama dengan yang diinginkan pembeli. Keadaan yang ketiga adalah
keadaan kelebihan permintaan, yaitu jumlah yang diminta para pembeli
melebihi daripada yang ditawarkan dari penjual.
Tabel 3.3
“Permintaan dan Penawaran Buku Mikro Ekonomi”
Harga (Rp) Jumlah yang diminta Jumlah yang ditawarkan Sifat Interaksi
6000 100 1000 Kelebihan
5000 300 700 penawaran
4000 500 500 Keseimbangan
3000 700 300 Kelebihan
2000 1000 100 permintaan

Dari tabel tersebut dimisalkan harga buku mikro ekonomi yang berlaku di
pasar adalah Rp.6000, pada harga ini hanya sebanyak 100 buku mikro
ekonomi akan diminta pembeli sedangkan penjual menawarkan 1000 buah.
Kelebihan penawaran tersebut akan mendorong para penjual menurunkan
harga.
Perhatikan pula sekarang sekiranya harga sangat rendah; misalkan harga
buku mikro ekonomi adalah Rp.2000. Pada harga ini sebanyak 1000 buah buku
mikro ekonomi yang dimintapara pembeli, sedangkan penjual hanya bersedia
menjual sebanyak 100 buah. Permmintaan para pembeli yang tidak terpenuhi
tersebut atau kelebihan pemintaan, menyebabkan penjual menaikan harga.
Disamping itu juga para pembeli banyak yang bersedia membeli buku mikro
ekonomi dengan harga yang lebih tinggi dan akan mendorong kepada kenaikan
harga.
Interaksi antara permintaan dan penawaran pada harga Rp.4000 sebanyak
500 buku mikro ekonomi diminta pembeli dan penjual menawarkan jumlah yang

Teori Ekonomi Mikro 10


Universitas Pamulang Manajemen

sama. Dengan demikian tidak terdapat kelebihan atau kekurangan permintaan


dan penawaran. Karena masing-masing pihak merasa puas dengan keadaan
yang wujud, tidak terdapat perubahan harga dan jumlah barang yang ingin
diperjualbelikan. Keadaan yang wujud tersebut adalah keadaan yang kekal dan
dikenal sebagai keadaan keseimbangan atau ekuilibrium. Dan harga yang
wujud adalah harga keseimbangan. Dari uraian tersebut dapatlah disimpulkan
bahwa syarat untuk mencapai keadaan keseimbangan ialah : jumlah yang
ditawarkan sama dengan jumlah yang diminta.

D S
Kelebihan Penawaran
6

5 E

2
Kelebihan Permintaan
1
S D

100 300 500 700 1000

Gambar 3.4
Penentuan Harga dan Jumlah Buku Mikro Ekonomi yang diperjualbelikan

Kurva DD menggambarkan permintaan buku mikro ekonomi dan kurva SS


menggambarkan penawaran buku mikro ekonomi. Kedua kurva tersebut
ditulisberdasarkan angka permintaan dan penawaran yang terdapat dalam tabel
3.3. Pada harga melebihi dari Rp.4000 kurva penawaran berada disebelah
kanan kurva permintaan, berarti penawaran melebihi permintaan. Keadaan ini
tidak stabil dan harga akan mengalami penurunan. Pada harga kurang dari
Rp.4000 keadaan yang sebaliknya berlaku. Kurva permintaan berada disebelah
kurva penawaran, yang berarti permintaan melebihi penawaran.
Ketidakseimbangan ini menyebabkan harga tidak stabil, yaitu ia cenderung
untuk mengalami kenaikan. Pada harga Rp.4000 kurva permintaan dan
penawaran saling berpotongan yaitu di titik E. Perpotongan itu berarti perintaan
sama dengan penawaran dengan demikian keadaan keseimbangan tercapai.

Teori Ekonomi Mikro 11


Universitas Pamulang Manajemen

a) Menentukan keadaan keseimbangan secara matematik


Disamping dengan menggunakan tabel dan grafik, keadaan
keseimbangan pasar dapat ditunjukkan secara matematik. Keseimbangan
pasar sama dengan persamaan permintaan dan penawaran, bentuk
umumnya adalah sebagai berikut :

▪ Persamaan Permintaan : Qd = c - dP

▪ Persamaan Penawaran : Qs = -m + nP

Dimana :
i. c adalah angka tetap. Nilainya enunjukkan jumlah barang yang diminta
pabila tingkat harga adalah 0. Nilai c selalu positif.
ii. d adalah kecondongan kurva permintaan. Nilainya selalu negatif (- d)
karena kurva permintaan menurun dari kiri ke kanan.
iii. m adalah suatu angka tetap. Nilainya menunjukkan jumlah barang yang
ditawarkan apabila harga adalah 0. Biasanya nilai m adalah negatif (- m).
iv. n adalah kecondongan kurva penawaran. Nalainya selalu positif karena
kurva penawaran naik dari kiri ke kanan.
v. Qd adalah kuantitas yang diminta, Qs adalah kuantitas yang ditawarkan
dan P adalah tingkat harga.

Keseimbangan pasar dicapai apabila kuantitas yang diminta sama


dengan kuantitas yang ditawarkan / apabila harga yang diminta sama
dengan harga yang ditawarkan. Dengan demikian secara matematik, syarat
keseimbangan adalah :

Qd = Qs atau Pd = Ps

Contoh :
Diketahui persamaan permintaan mobil sedan adalah Qd = 3500 – 2P dan
penawarannya adalah Qs = -4000 + 3P. Berapakah harga mobil sedan dan
kuantitas mobil sedan yang diperjualbelikan ?

Penyelesaian :
Berdasarkan persamaan di atas keseimbangan dalam pasar akan tercapai
apabila :

3500 – 2P = -4000 + 3P

-2P – 3P = -4000 – 3500

-5P = -7500
P = 1500

Teori Ekonomi Mikro 12


Universitas Pamulang Manajemen

Perhitungan di atas menunjukkan bahwa tingkat harga adalah 1500 (rupiah).


Untuk menentukan kuantitas yang diperjualbelikan bisa menggunakan salah
satu persamaan diatas, Qd pada harga keseimbangan perlu ditentukan.
Didapati :

Qd = 3500 – 2P

= 3500 – 2 (1500)

= 3500 – 3000

= 500

Maka dari perhitungan tersebut keseimbangan terjadi pada saat harga


Rp.1500 juta per unit. Saat itu jumlah permintaan sama dengan jumlah
penawaran, yaitu 500 unit mobil sedan per tahun.

b) Perubahan Keseimbangan Pasar


Perubahan keseimbangan pasar terjadi bila ada perubahan di sisi
permintaan dan atau penawaran. Jika faktor yang menyebabkan perubahan
adalah harga, keseimbangan akan kembali ke titik awal (Gambar 3.5.a).
Tetapi jika yang berubah adalah faktor-faktor ceteris paribus seperti
teknologi produksi untk sisi penawaran, atau pendapatan untuk sisi
permintaan, keseimbangan tidak kembali ke titik awal (Gambar 3.5.b dan
3.5.c).

Harga Kelebihan
S
Penawaran
Jika harga berubah (misal ke
P1 P1) terjadi kelebihan
P0 penawaran yang
menyebabkan harga turun
kembali ke P0. Titik
keseimbangan tetap E0.
D

0 Q0 Kuantitas

(a)

Teori Ekonomi Mikro 13


Universitas Pamulang Manajemen

Harga
S0
S1
E0 Kurva penawaran bergeser
ke kanan karena perubahan
P0 teknologi. Titik keseimbangan
bergeser dari E0 ke E1.
P1 E1

0 Q0 Q1 Kuantitas

(b)

Harga
S
E1
P1 Kurva permintaan bergeser
E0 ke kanan karena perubahan
P0 pendapatan. Titik
keseimbangan bergeser
dari E0 ke E1.
D1

D0

0 Q0 Q1 Kuantitas

(c)

Gambar 3.5
Perubahan Keseimbangan Pasar

c) Pengaruh Pajak dan Subsidi terhadap Keseimbangan Pasar


Pengaruh pajak terhadap keseimbangan pasar (parsial) sangat
tergantung jenis pajaknya, apakah pajak per unit (spesifik) dan atau
proporsional(persentase). Untuk mengetahui perbedaan dampak tersebut
kita susun model sederhana sebagai berikut :

1. Pengaruh Pajak Spesifik terhadap keseimbangan Pasar


Pajak spesifik adalah pajak yang dikenakan per satu unit barang yang
diproduksi atau dijual. Pengenaan pajak tersebut mempengaruhi harga
dan jumlah keseimbangan. Dengan adanya pengenaan pajak (t) atas

Teori Ekonomi Mikro 14


Universitas Pamulang Manajemen

setiap unit barang, maka posisi keseimbangan pasar akan berubah.


Produsen akan menawarkan harga jualnya lebih tinggi dan harga
keseimbangannya menjadi lebih sepergeseran pada kurva penawaran.
Fungsi Penawaran sebelum pajak : P = a + bQ
Fungsi Penawaran setelah pajak : P = a + bQ + t
Keseimbangan Pasar : Qd = Qs atau Pd = Ps

Contoh :
Fungsi permintaan akan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan P = 12
– Q sedangkan persamaan penawarannya P = 30 + 0,5Q. Terhadap
barang tersebut dikenakan pajak sebesar 6 per unit. Berapa harga
keseimbangan dan jumlah keseimbangan sebelum dan sesudah pajak ?

Penyelesaian :
Sebelum Pajak
Fungsi permintaan : P = 12 – Q
Fungsi penawaran sebelum pajak : P = 30 + 0,5Q
Pd = Ps
12 – Q = 30 + 0,5Q
-Q – 0,5Q = 30 – 12
- 1,5Q = 18
Q = 6 (jumlah keseimbangan)

Mencari nilai P (bisa menggunakan salah satu fungsinya)


P = 12 – Q
= 12 – 6
= 6 (harga keseimbangan)

Jadi keseimbangan pasar sebelum pajak ialah jumlah kesimbangan pasar


: Q = 6 dan harga keseimbangan pasarnya P = 6.

Setelah Pajak
Fungsi permintaan : P = 12 – Q
Fungsi penawaran sebelum pajak : P = 30 + 0,5Q
pajak = 5/unit maka fungsi penawaran setelah pajak P = 30 + 0,5Q + 6
P = 9 + 0,5Q

Kesimbangan Pasar terjadi saat Pd = Ps atau Qd = Qs


Pd = Ps
12 – Q = 9 + 0,5Q
-Q – 0,5Q = 9 – 12
- 1,5Q = -3
Q = 2 (jumlah keseimbangan)

Mencari nilai P (bisa menggunakan salah satu fungsinya)

Teori Ekonomi Mikro 15


Universitas Pamulang Manajemen

P = 12 – Q
= 12 – 2
= 10 (harga keseimbangan)

Jadi keseimbangan pasar setelah pajak ialah jumlah kesimbangan pasar


Q = 2 dan harga keseimbangan pasarnya P = 13, dalam hal ini harga
semakin meningkat (P = 6 menjadi P’ = 12) setelah barang yang dijual
dikenakan pajak sebesar 6 per unit.

2. Pengaruh Pajak Proporsional terhadap keseimbangan Pasar


Pajak proporsional adalah suatu pajak yang dikenakan terhadap suatu
barang yang besarnya ditetapkan berdasarkan persentase (%) tertentu
dari harga jualnya. Jika pajak proporsional dikenakan sebesar t % dari
harga jual (P), maka :
Fungsi Penawaran sebelum pajak : P = a + bQ
Fungsi Penawaran setelah pajak : P = a + bQ + t.P
Keseimbangan Pasar : Qd = Qs atau Pd = Ps

Contoh :
Fungsi permintaan akan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan P = 12
– Q sedangkan persamaan penawarannya P = 3 + 0,5Q. Terhadap
barang tersebut dikenakan pajak sebesar 25% dari harga jualnya. Berapa
harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan sebelum dan sesudah
pajak ?

Penyelesaian :
Keseimbangan pasar sebelum pajak diperoleh Q = 6 dan P = 6
(perhitungan pada contoh pertama)
Keseimbangan sesudah pajak
Fungsi penawaran sebelum pajak : P = 3 + 0,5Q
pajak = 25% = 0,25
fungsi penawaran setelah pajak P = 3 + 0,5Q + 0,25P
P – 0,25P = 3+ 0,5Q
0,75P = 3 + 0,5Q
P =
P = 4 + 0,67Q

Kesimbangan Pasar terjadi saat Pd = Ps atau Qd = Qs


Pd = Ps
12 – Q = 4 + 0,67Q
-Q – 0,67Q = 4 - 12
- 1,67Q = -8
Q = 4,8 (jumlah keseimbangan)

Mencari nilai P (bisa menggunakan salah satu fungsinya)

Teori Ekonomi Mikro 16


Universitas Pamulang Manajemen

P = 12 – Q
= 12 – 4,8
= 7,2 (harga keseimbangan)

Jadi keseimbangan pasar sesudah pajak adalah Q = 4,8 dan P = 7,2.


dalam hal ini harga semakin meningkat (P = 6 menjadi P’ = 7,2) setelah
barang yang dijual dikenakan pajak sebesar 25% dari harga jual.

Pengaruh subsidi terhadap keseimbangan pasar


Subsidi adalah kebalikan atau lawan dari pajak, sehingga sering kali
disebut pajak negatif. Subsidi yang diberikan atas produksi atau
penjualan suatu barang menyebabkan harga jual barang tersebut lebih
rendah, sehingga titik keseimbangannya pun bergeser menjadi lebih
rendah, sehingga :
▪ Fungsi Penawaran sebelum subsidi : P = a + bQ
▪ Fungsi Penawaran setelah subsidi : P = a + bQ - s
▪ Keseimbangan Pasar : Qd = Qs atau Pd = Ps

Contoh :
Fungsi permintaan akan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan P = 12
– Q sedangkan persamaan penawarannya P = 30 + 0,5Q. Terhadap
barang tersebut diberikan subsidi oleh pemerintah sebesar 1,5 per unit.
Berapa harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan sebelum dan
sesudah subsidi ?

Penyelesaian :
Keseimbangan pasar sebelum subsidi diperoleh Q = 6 dan P = 6
(perhitungan pada contoh pertama)
Keseimbangan sesudah subsidi
Fungsi penawaran sebelum subsidi : P = 30 + 0,5Q
subsidi = 3/unit,
maka fungsi penawaran setelah pajak P = 30 + 0,5Q – 1,5
P’ = 1,5 + 0,5Q

Kesimbangan Pasar terjadi saat Pd = Ps atau Qd = Qs


Pd = Ps
12 – Q = 1,5 + 0,5Q
-Q – 0,5Q = 1,5 - 12
- 1,5Q = -10,5
Q = 7 (jumlah keseimbangan)

Mencari nilai P (bisa menggunakan salah satu fungsinya)


P = 12 – Q
= 12 – 7
= 5 (harga keseimbangan)

Teori Ekonomi Mikro 17


Universitas Pamulang Manajemen

Jadi keseimbangan pasar setelah subsidi adalah Q = 7 dan P = 5 dalam


hal ini harga menurun (P = 6 menjadi P’ = 5) setelah barang yang dijual
dikenakan subsidi sebesar 1,5 per unit.

C. LATIHAN SOAL
Jawablah soal-soal berikut ini :
1. Terangkan hukum permintaan dan mengapa kurva permintaan berbentuk
menurun dari kiri atas ke kanan bawah?
2. Faktor-faktor apa saja yang menentukan permintaan?
3. Jelaskan perbedaan antara pergerakkan sepanjang kurva permintaan dan
pergeseran kurva !
4. Terangkan hukum penawaran dan engapa kurva penawaran berbentuk naik dari
kiri bawah ke kanan atas?
5. Jelaskan bagaimana keseimbangan pasar bisa tercapai? Dan apakah yang
terjadi apabila :
a. Keseimbangan pasar dipengaruhi oleh pajak
b. Keseimbangan pasar dipengaruhi oleh subsidi

D. DAFTAR PUSTAKA

Mankiw, N. Gregory. Euston Quah dan Peter Wilson. 2012. Principles of economics,
Volume 1. Edisi Asia. Jakarta : Salemba Empat.

Rahardja, Prathama dan Mandala Manurung. 2010. Teori Ekonomi Mikro, Suatu
Pengantar. Edisi Keempat. Penerbit Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia.

Sardjono, Sigit. 2009. Pengantar Teori Ekonomi Mikro. Surabaya : Tiga N.

Sukirno, Sadono. 2008. Mikro Ekonomi, Teori Pengantar, Edisi ketiga. Penerbit PT.
Raja Grafindo Persada, Jakarta..

Teori Ekonomi Mikro 18

Anda mungkin juga menyukai