Anda di halaman 1dari 7

TUGAS

PENGEMBANGAN DAN PENGORGANISASIAN MASYARAKAT

“PROGRAM-PRPGRAM MASYARAKAT DI WILAYAH SEKITAR”

Dosen Pengampu: Prof. Dr. H. Ruslan Majid, M.Kes

Disusun Oleh :

Zarah Amalia

J1A122213

Kelas D

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2022
PARTISIPASI PEKERJA SEKTOR INFORMAL DALAM MENJAGA KEBERSIHAN
LINGKUNGAN KOTA

Jadi, di wilayah tempat tinggal saya yaitu mandonga, sebaiknya mengadakan program
masyarakat salah satunya partisipasi pekerja sector informal dalam rangka menjaga kebersihan
lingkungan kota. Faktor-faktor yang memengaruhi partisipasi pekerja sektor informal dalam
menjaga kebersihan lingkungan kota di Kelurahan Mandonga Kecamatan Mandonga Kota
Kendari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi pekerja sektor informal dalam menjaga
kebersihan lingkungan kota dapat dilihat dari beberapa bentuk :

a) partisipasi dalam bentuk ide/pikiran yaitu lahirnya ide-ide cemerlang mengenai


konsep yang diimpikan oleh masyarakat.
b) partisipasi dalam bentuk tenaga yaitu Salah satu bentuk partisipasi pekerja sektor
informal dalam menunjang pelaksanaan kebersihan lingkungan kota di Kelurahan
Mandonga adalah terlibat langsung dalam gotong royong membersihkan
lingkungan.
c) partisipasi dalam bentuk materi yaitu di wujudkan dalam bentuk pembayaran
iuran kebersihan sebesar 2000 rupiah, yang di bayar dua kali seminggu setiap hari
senin dan sabtu.
d) partisipasi dalam bentuk keahlian yaitu Salah satu wujud partisipasi masyarakat
dalam bentuk keahlian ini dapat diamati melalui kegiatan pembuatan bak sampah
dan upaya preventif agar masyarakat tidak membuang sampah di area tertentu.

Sebagai dampak logis dari globalisasi, mobilitas kapital, restrukturisasi produksi barang
dan jasa, dan deregulasi pasar tenaga kerja menyebabkan mayoritas pekerja di dunia kini bekerja
di sektor informal. Hal lain yang menyebabkan sektor ini menjadi pilihan tepat bagi masyarakat
untuk mencari penghidupan adalah karena pada sektor informal memberikan prasyarat yang
mudah bagi semua golongan masyarakat, tidak membutuhkan modal yang banyak dan
persyaratan lainnya layaknya di sektor formal.

Kota Kendari sebagai salah satu kota yang mulai berkembang di Indonesia juga tak dapat
dipisahkan dari eksistensi sektor informal. Sebagian besar penduduk kota Kendari bekerja di
sektor informal baik di bidang penjualan maupun pelayanan jasa. Para pekerja sektor informal
Kota Kendari tersebut tersebar di berbagai titik keramaian kota seperti di depan Kampus Baru
Unhalu, sekitar Mall Mandonga, Taman Teratai Kendari Beach, sepanjang jalan By Pass, sekitar
Lippo Plaza dan pusat keramaian kota lainnya.

Akan tetapi, berdasarkan pengamatan yang dilakukan diketahui bahwa masyarakat


Kelurahan Mandonga Kecamatan Mandonga tergolong sebagai penggelut sektor informal yang
cukup lama. Masyarakat yang berkecimpung dalam usaha sektor informal tersebut rata-rata
menghabiskan waktunya dengan berjualan di sekitar jalan di Kelurahan Mandonga terutama
pada titik-titik keramaian di sekitar Mall Mandonga. Akan tetapi walaupun demikian, para
penggelut sektor informal Kelurahan Mandonga tetap berusaha menyeimbangkan perannya, baik
diranah domestik maupun partisipasinya dalam pelaksanaan pembangunan di Kelurahan
Setempat khususnya dalam menjaga kebersihan lingkungan kota.

Untuk mendapatkan mutu lingkungan yang baik maka manusia harus mengusahakan
pengelolaan lingkungan yang bermanfaat dan memperkecil kegiatan yang dapat menimbulkan
pencemaran terhadap lingkungan tersebut. Tercemarnya lingkungan diakibatkan oleh ulah
manusia itu sendiri yang tidak ramah terhadap lingkungan, sehingga limbah domestik dan
sampah yang bertumpuk dibiarkan begitu saja tanpa ada perlakuan tertentu. Berkaitan dengan hal
tersebut maka dipandang perlu melakukan kajian ilmiah mengenai partisipasi pekerja sektor
informal dalam menjaga kebersihan lingkungan kota.

Di Kelurahan Mandonga Kecamatan Mandonga Kota Kendari khususnya di kawasan


Pasar Mandonga dengan pertimbangan bahwa pada umumnya masyarakat yang berdomisili di
kelurahan mandonga ini sehariharinya bekerja di sektor informal yang relatif menghabiskan
waktu di lingkungan kerja. Sehingga penting kiranya untuk melakukan kajian mengenai bentuk
partisipasinya dalam menjaga kebersihan lingkungan kota sebagai tempat mereka melaksanakan
aktivitas sehari-harinya. Adapun populasi yang menjadi sasaran dalam jegiatan ini adalah
masyarakat kelurahan mandonga kecamatan mandonga kota kendari yang bekerja di sektor
informal, baik di bidang perdagangan maupun jasa. seperti pedagang gorengan, pedagang ayam
potong, pedagang sayuran, dan pedagang ikan, karena jumlahnya yang relatif banyak Adapun
yang menjadi responden pendukung adalah kepala kelurahan mandonga, tokoh masyarakat,
kepala pasar, dan staf dinas kebersihan kota.

Program masyarakat yang dilakuakan ini sangatlah baik, dimana kita bisa mengetahui
seberapa pedulikah, seberapa aktifkah masyarakat di Kecamatan Mandonga terutama para
pekerja sector informal dalam ikut serta untuk berpartisipasi dalam menjaga kebersihan
lingkungan kota. Untuk mewujudkan dan mengkongkritkan tujuan kebersihan lingkungan
tersebut, seyogyanya tugas tersebut tak hanya di bebankan kepada pemerintah saja, melainkan
juga sangat dibutuhkan keterlibatan masyarakat secara umum. Partisipasi adalah keterlibatan
mental, pikiran dan perasaan serta fisik seseorang untuk memberikan sumbangan kepada usaha
pencapaian kelompok, dimana pemberian sumbangan tersebut di dasarkan karena rasa senangnya
dan kesukarelaan serta rasa tanggung jawabnya sebagai anggota kelompok. Dengan kata lain
bahwa partisipasi adalah keikutsertaan seseorang secara fisik maupun mental dalam memberikan
kontribusi terhadap perkembangan kelompoknya sebagai wujud rasa tanggung jawab yang
dilakukan dengan sukarela tanpa ada paksaaan dari pihak lain.

Dalam kaitannya dengan program kebersihan lingkungan, setiap masyarakat sebagai


anggota kelompok memiliki kewajiban untuk berpartisipasi dalam menunjang tujuan
kelompoknya dalam upaya menjaga kebersihan lingkungan kota membutuhkan keikutsertaan
individu-individu dalam masyarakat tersebut. Dalam menjaga kebersihan lingkungan kota bukan
hanya terfokus sebagai tugas pemerintah saja melalui Dinas Kebersihan, akan tetapi setiap
masyarakat harus bertanggung jawab atas kemajuan dan perkembangan serta kebersihan dan
kesehatan lingkungan kota. Wujud partisipasi tidak selalu dinilai dengan seberapa besar nilai
sumbangan seseorang terhadap terciptanya kebersihan lingkungan kota, akan tetapi dalam tataran
yang lebih kompleks partisipasi dapat juga dihargai dari tindakan-tindakan asosiatif masyarakat
yang mendukung dan membantu mewujudkan lingkungan kota yang sehat dan bersih.

Ada beberapa bentuk partisipasi yang kemungkinan kita bisa lihat dari masyarakat
pekerja sektor informal dalam rangka menjaga kebersihan lingkungan kota. Partisipasi
masyarakat tersebut dapat dikategorikan kedalam empat bentuk yakni partisipasi dalam bentuk
ide/pikiran, partisipasi dalam bentuk tenaga, partisipasi dalam bnetuk materi dan partisipasi
dalam bentuk keahlian. Secara rinci, gambaran mengenai bentuk-bentuk partisipasi masyarakat
pekerja sektor informal dalam menjaga kebersihan lingkungan kota di Kelurahan Mandonga
Kecamatan Mandonga Kota Kendari akan diuraikan pada pembahasan berikut ini:

1. Partisipasi dalam Bentuk Ide/Pikiran

Partisipasi masyarakat pekerja sektor informal dalam menjaga lingkungan kota di


Kelurahan Mandonga salah satunya dapat dilihat dari partisipasi masyarakat yang berbentuk
ide/pikiran. Partisipasi dalam bentuk ide/pikiran ini sangat berarti maknanya, karena dengan
lahirnya ide-ide cemerlang mengenai konsep yang di impikan oleh masyarakat, maka akan
menjadi kerangka bagi pemerintah dan pihakpihak yang berkaitan dalam mewujudkan
kebersihan lingkungan kota.

Setelah pasar sudah tak lagi nyaman dengan sampah, sungai sudah tercemar dengan
baunya sampah yang tak sedap maka timbullah ide-ide para pedagang dan masyarakat setempat
yang peduli terhadap lingkungan. Mereka meluangkan waktunya untuk merembukkan
bagaimana jalan keluarnya kepada pengelola pasar dan pihak-pihak yang merasa peduli.
Kemudian pihak pengelola pasar menyampaikan ke pemerintah kota.

Beberapa ide-ide pedagang dan masyarakat setempat yang dapat perhatian oleh
pemerintah kota adalah :

1. Pemerintah kota segera menyediakan tempat pembuangan sampah sementara di sudut


pasar dan di lingkungan sekitar pasar.
2. Pemerintah kota harus segera menata sanitasi lingkungan kawasan pasar mandonga dan
lingkungan sekitar
3. Pemerintah kota harus segera menata sanitasi lingkungan kawasan pasar mandonga dan
lingkungan sekitar.
4. Dinas Kebersihan Kota harus selalu memperhatikan tumpukan sampah yang ada di pasar
dan sekitarnya 2 kali 24 jam dan mengangkutnya keluar pasar.
5. Melarang para pedagang dan masyarakat setempat membuang sampah dan limbah rumah
tangga mereka ke sungai.
6. Pemerintah kota harus segera membersihkan sampah-sampah yang ada di sungai agar
tidak terjadi banjir.

2. Partisipasi dalam Bentuk Tenaga


Keterlibatan masyarakat dalam menunjang kebersihan lingkungan seyogyanya harus
dilakukan secara maksimal. Karena menjaga kebersihan lingkungan bukan hanya pemerintah
akan tetapi diharapkan seluruh lapisan masyarakat dapat berkontribusi dan bertindak sebagai
subjek dalam menjaga kebersihan lingkungan kota. Begitupun halnya dengan masyarakat pekerja
sektor informal di Kelurahan Mandonga Kecamatan Mandonga Kota Kendari dalam hal
berpartisipasi dalam menunjang kebersihan lingkungan tidak terbatas pada keterlibatan dalam
bentuk ide atau pikiran saja akan tetapi juga dapat diwujudkan dalam bentuk tenaga atau
keterlibatan fisik secara langsung. Salah satu bentuk partisipasi pekerja sektor informal dalam
menunjang pelaksanaan kebersihan lingkungan kota di Kelurahan Mandonga adalah terlibat
langsung dalam gotong royong membersihkan lingkungan.
Gotong royong adalah salah satu bentuk kerja sama dikalangan masyarakat Indonesia
yang berlangsung secara turun temurun yang di kenal oleh seluruh etnik di negeri ini meskipun
dengan istilah atau sebutan yang berbeda-beda. Semangat gotong royong ini juga rupanya masih
tetap dipegang teguh oleh sebagian besar masyarakat pekerja sektor informal yang mendiami
Kelurahan Mandonga Kecamatan Mandonga Kota Kendari.
Setiap hari jumat pagi, pedagang yang peduli dan masyarakat Kelurahan Mandonga yang
sebagian besar merupakan masyarakat pekerja sektor informal bergotong royong membersihkan
lingkungan pasar dan tempat tinggal mereka. Kegiatan ini sudah menjadi kebiasaan yang
dilakukan oleh masyarakat Kelurahan Mandonga yang dilakukan secara sukarela tanpa ada
paksaan dari pihak lain atau pemerintah setempat.
Salah satu indikator keberhasilan dalam mewujudkan kota yang bersih apabila
masyarakat di sekitar berperan aktif atau diikutsertakan di dalam proses menjaga kebersihan.
Partisipasi atau keikutsertaan masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan sangat
bergantung pada tingkat kemampuan masyarakat sebagai pelaku (Development Agent) dalam
proses menjaga kebersihan lingkungan. Masyarakat pekerja sektor informal di Kelurahan
Mandonga berpartisipasi dalam menjaga kebersihan lingkungan kota karena dipengaruhi oleh
beberapa faktor, diantaranya adalah faktor usia, jenis kelamin, pendidikan, faktor ekonomi dan
lamanya berdomisili.
Berdasarkan hasil pembahasan tersebut diatas, maka dapat disimpulkan bahwa,
partisipasi pekerja sektor informal dalam menjaga kebersihan lingkungan kota di kelurahan
mandonga kecamatan mandonga khususnya di sekitaran pasar mandonga tergolong sudah cukup
baik, karena di lihat dari berbagai bentuk para pedagang kaki lima sudah cukup berpartisipasi
dengan segala keterbatasan berusaha membersihkan lapak-lapak setelah berjualan, membayar
iyuran pengangkutan sampah, bergotongroyong dalam kegiatan kebersihan dan tak luput pula
ide-ide yang di tuangkan oleh para pedagang, warga dan pengelola yang terkait sangat membantu
guna menjaga kebersihan lingkungan di sekitar Pasar Mandonga. Partisipasi masyarakat dalam
menjaga kebersihan lingkungan khususnya di Sekitaran Pasar Mandonga dipengaruhi oleh
banyak faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi, yaitu: usia, jenis kelamin, pendidikan,
pekerjaan dan penghasilan.
Bedasarkan cakupan diatas maka sangat disarankan beberapa hal untuk menjaga
kebersihan lingkungan kota yaitu sebagai berikut:
1. Untuk menjaga kebersihan lingkungan tempat berdagang, para pedagang kaki lima
(pekerja sektor informal) kiranya penting untuk disediakannya penampungan sampah
sementara sesuai kebutuha, sebelum sampah-sampah sisa mereka jualan diangkut oleh
petugas sampah, Agar sampah-sampah tidak berserakan.
2. Pentingnya untuk dibuatkannya saluran air limbah yang lebih besar untuk para pedagang
ikan dan pedagang ayam potong yang disalurkan langsung ke kali agar tidak
menimbulkan bau yang tidak sedap untuk menjaga kenyamanan para pembeli dan mereka
sendiri yang sehari-harinya beraktifitas di pasar mandonga di kelurahan mandonga.
3. Kepada seluruh pekerja sektor informal di Kelurahan Mandonga Kecamatan Mandonga
Kota Kendari agar selalu mempertahankan dan meningkatkan partisipasi dalam upaya
menjaga kebersihan lingkungan kota.
4. Diharapkan kepada pemerintah Kelurahan Mandonga dan Pemerintah daerah terkait
untuk selalu memberikan dukungan dan motivasi kepada para pekerja sektor informal
untuk meningkatkan partisipasinya dalam menjaga kebersihan lingkungan kota.

Anda mungkin juga menyukai