DI SURABAYA
Di sisi lain, selain kebutuhan masyarakat akan pentingnya lalu lintas online, ojek online
juga memberikan banyak peluang kerja bagi para mencari kerja untuk masyarakat Indonesia.
Karena dengan adanya transportasi online dapat sedikit banyak mengurangi pengangguran di
kota Surabaya. Hal ini terlihat dari banyaknya driver transportasi onlineyang sebelumnya
menganggur, pensiunan atau sampingan. Sehingga minat masyarakat untuk menjadi
pengemudi semakin meningkatkan kesempatan kerja baik penduduk kota Surabaya, bahkan
perusahaan tidak mampu mendaftarkan calon pengemudi baru. Persaingan antarpengemudi
untuk memperebutkan penumpang juga sangat ketat, selain karena masyarakat membutuhkan
program ini. Pemerintah juga membantu secara tidak langsung.
LANDASAN TEORI
Perubahan sosial adalah bentuk peralihan yang terjadi di masyarakat akibat berbagai
faktor seperti adanya perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, ideologi, maupun
karena adanya persebaran dan penemuan baru dalam masyarakat. Konstruksi teori perubahan
sosial adalah konsep yang menjelaskan tentang adanya perubahan karena ketidaksesuaian
antara unsur-unsur sosial di dalam masyarakat yang melahirkan pola kehidupan baru.
Perubahan sosial disebabkan oleh beberapa faktor, seperti keinginan dan keputusan individu,
pengaruh eksternal, peristiwa - peristiwa tertentu, dan munculnya tujuan bersama. Perubahan
sosial dibagi menjadi dua yaitu Akulturasi dan Asimilasi. Akulturasi adalah unsur kebudayaan
asing yang masuk ke dalam suatu masyarakat tanpa menghilangkan ciri khas budaya asli,
melainkan saling melengkapi dengan unsur kebudayaan asing. Sedangkan Asimilasi adalah
penggabungan antara dua budaya atau lebih untuk menghasilkan budaya yang bisa berarti
proses adaptasi budaya baru, sehingga sedikit demi sedikit kehilanganbudaya aslinya.
Masalah Sosial adalah suatu yang ketidak sesuaian antara unsur unsur kebudayaan atau
masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial atau menghambat terpenuhnya
keinginan-keinginan pokok warga kelompok sosial tersebut, sehingga menyebabkan
kepincangan ikatan sosial. Masalah sosial dapat didefinisikan sebagai setiap kondisi atau
perilaku yang menimbulkan konsekuensi negatif bagi sebagian besar masyarakat. Masalah
sosial terjadi ketika nilai-nilai sosial dan norma-norma yang ada dalam masyarakat tidak lagi
sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat. Masalah sosial dapat dilihat dari dua
perspektif yaitu Internal dan Eksternal. Masalah sosial dalam perspektif Internal merupakan
faktor-faktor yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri, baik yang berupa kolektifataupun
individu. Contohnya seperti kemiskinan, narkoba dll. Sedangkan masalah sosial dalam
perspektif Eksternal terjadi disebabkan oleh faktor yang berasal dari luar masyarakat, seperti
pengaruh kebudayaan masyarakat lain, perubahan teknologi, dan globalisasi.Contohnya antara
lain krisis ekonomi global, konflik antar negara, perubahan iklim global.
Ukuran-ukuran sosisologis terhadap masalah sosial yaitu :
1. Nilai Sosial adalah prinsip, anggapan, dan keyakinan yang berlaku dalam suatu
masyarakat yang diperlukan untuk mengatur hubungan antar anggota masyarakat dan
menentukan apa yang benar dan penting berdasarkan nilai sosialnya.
2. Sumber-sumber Masalah Sosial berasal dari berbagai faktor, seperti : Faktor Ekonomi,
Faktor Budaya, Faktor Lingkungan, Faktor Politik, Faktor Sosial. Sumber utama
masalah sosial biasanya berupa proses-proses sosial serta gejala-gejala sosial dalam
masyarakat.
3. Pihak-pihak yang berkepentingan merupakan pihak yang menentukan masalah sosial
ataupun yang berpartisipasi dalam upaya penyelesaian masalah sosial yang telahterjadi.
Selain itu pihak yang dapat menyelesaikan konflik didalam lingkungan pemerintahan,
perusahaan ataupun masyarakat.
4. Perhatian masyarakat terhadap masalah sosial, yaitu seberapa besar perhatian
masyarakat terhadap masalah sosial yang ada. Semakin besar perhatian masyarakat
terhadap masalah sosial, semakin besar kemungkinan masalah tersebut akan teratasi
Perhatian masyarakat terhadap suatu masalah atau isu tertentu, dapat menjadi penting
dalam menyelesaikan masalah sosial karena memotivasi pemerintah atau lembaga
lainnya untuk mengambil tindakan.
BAB III
PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA
Ojek Online di Kota Surabaya dapat dikategorikan sebagai sebuah Perubahan Sosial.
Perubahan sosial mengacu pada setiap perubahan signifikan dari waktu ke waktu dalam pola
perilaku, Nilai Budaya dan Norma. Munculnya ojek online di Surabaya telah menyebabkan
perubahan yang signifikan pada pola perilaku masyarakat di kota tersebut. Ojek online telah
menjadi moda transportasi yang populer di Surabaya, terutama untuk jarak dekat. Ini telah
mengubah cara orang bepergian dan telah memberikan pilihan transportasi yang lebih nyaman
dan terjangkau.
Berdasarkan definisi pada ojek online tersebut, dapat dikatakan bahwa ojek online
termasuk perubahan sosial jenis Akulturasi. Akulturasi terhadap ojek online terjadi melalui
proses penyesuaian antara budaya ojek pangkalan dengan budaya ojek online. Proses ini
melibatkan negosiasi dan penyesuaian cara kerja, tarif, dan pelayanan yang dilakukan oleh para
pengemudi ojek online. Dalam bidang transportasi, perkembangan teknologi dalam dunia
transportasi semakin pesat ditunjukkan dengan semakin banyaknya ojek online. Namun,
terdapat persaingan antara ojek pangkalan dan ojek online. Dalam hal ini, Akulturasi dapat
membantu kedua kelompok untuk berdampingan secara harmonis dan memberikan manfaat
bagi masyarakat secara luas. Hal ini dikarenakan layanan ojek online merupakan perpaduan
antara layanan ojek tradisional dan teknologi modern, tanpa serta menghilangkan budaya asli
ojek di Indonesia. Dalam kasus ojek online, dapat dikatakan bahwa kemunculan sistem ini telah
menyebabkan terjadinya pertukaran praktik budaya dan nilai antara pengemudi ojek tradisional
dengan pengguna ojek online.
Ojek online di Kota Surabaya bisa dapat dikatakan sebuah masalah sosial. Namun, perlu
dicatat bahwa setiap perubahan signifikan dalam masyarakat berpotensi menimbulkan masalah
sosial. Masalah sosial dapat dilihat dari dua perspektif yaitu Internal dan Eksternal. Beberapa
masalah sosial yang berkaitan dengan perspektif Internal seperti masa;ah kesejahteraan
pengemudi ojek online, masalah keamanan, kurangnya cakupan asuransi, dan perilaku
konsumen. Sedangkan masalah sosial yang berkaitan pada perspektif Eksternal yaitu termasuk
akses perawatan Kesehatan, manajemen resiko, masalah sosial dan psikologis, dan intimidasi
teman sebaya dan kesulitan akademik. Isu-isu ini perlu ditangani untuk memastikan bahwa
manfaat ojek online dimaksimalkan sekaligus meminimalkan dampak negatifnya terhadap
masyarakat.
Ukuran-ukuran sosiologis terhadap masalah sosial dalam ojek online yaitu :
1. Nilai sosial terhadap ojek online dapat berbeda-beda tergantung pada pandangan masyarakat
yang sebagai berikut :
• Efisiensi : Layanan ojek online dapat dianggap sebagai nilai sosial yang positif karena
dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan transportasi mereka dengan
lebih efisien karena mengehemat waktu dan biaya.
• Keamanan : Dapat memberikan rasa aman bagi pengguna karena dapat melacak
perjalanan dan identitas pengemudi.
• Keadilan : Memberikan kesempatan kerja bagi pengemudi yang sebelumnya sulit
mendapatkan pekerjaan atau penghasilan yang cukup
• Nilai keselamatan dan keamanan: Perlindungan hukum dan keamanan bagi pengemudi
ojek online dianggap penting untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan mereka
• Nilai ketimpangan sosial: Terdapat ketimpangan dalam hubungan sosial antara
pengemudi ojek online dan perusahaan ojek online, di mana pengemudi seringkali tidak
memiliki hak-hak yang sama dengan perusahaan
• Nilai modal sosial: Ojek pangkalan dianggap memiliki modal sosial yang penting dalam
menciptakan ketahanan ekonomi dan adaptasi terhadap aplikasi transportasi publik
online
• Nilai sosial budaya: Kehadiran ojek online dianggap dapat mempengaruhi budaya dan
perilaku masyarakat, terutama dalam hal mobilitas dan aksesibilitas.
Perkembangan teknologi beberapa tahun terakhir yang begitu cepat membuat berbagai
peluang bisnis melalui teknologi semakin menjanjikan. Manusia menciptakan teknologi untuk
mendorong/mendukung kegiatan yang dilakukan oleh individu maupun perusahaan sehingga
lebih efektif dan efisien Pemanfaatan teknologi dan informasi menyebabkan perubahan dalam
kebiasaan atau habit yang baru pada bidang bisnis. Tentunya kita sudah tidak asing lagi dengan
keberadaan GO-JEK dan GRAB sebagai dua perusahaan ojek online yang paling dikenal di
Indonesia sendiri. Seperti diketahui, PT Aplikasi Karya Anak Bangsa atau yang lebih dikenal
dengan GO-JEK merupakan sebuah perusahaan teknologi asal Indonesia yang melayani
angkutan melalui jasa ojek.
Dari sudut pandang Perubahan Sikap Masyarakat, dalam hal ini Ojek online menciptakan
budaya masyarakat baru yang serba instan dan tidak mau ribet. Hadirnya ojek online telah
merusak ikatan solidaritas sosial yang melekat dalam kehidupan masyarakat tradisional.
Kebersamaan dan hidup dalam sepenanggungan berangsur-angsur menipis, dan digantikan
oleh kompetisi dalam memenuhi keragaman kebutuhan hidup. Selain itu, hadirnyaojek online
juga telah mengubah kehidupan masyarakat tradisional yang semula dibingkai oleh kekuatan
di luar kontrol manusia menjadi diwarnai oleh proses individualisasi. Hal itu antara lain
ditandai oleh keyakinan bahwa manusia mempunyai kebebasan memilih sesuai dengan selera
yang dikehendaki. Adanya transportasi online berbasis aplikasi memberikan banyak pillihan
kepada masyarakat dan meningkatkan daya saing.
Masalah sosial yang sering dihadapi oleh masyarakat diantara lainnya tingkat
pengangguran yang tinggi, timbulnya kemacetan dan kriminalitas yang sering terjadi pada
layanan transportasi umum yang mengakibatkan timbulnya masalah yang mengkhawatirkan
keselamatan dan kenyamanan masyarakat. Adanya masalah sosial ini membawa perubahan-
perubahan sosial yang baru dengan mengikuti perkembangan zaman yang semakin maju.
Perubahan sosial tidak bisa kita hindari, itu akan terus datang dan sulit untuk kita
prediksi. Untuk itu, sebagai masyarakat tentu kita harus bijak menghadapi setiap perubahan
yang terjadi. Karena kedepannya kita tidak mengetahui tentang perubahan apa lagi yang akan
muncul dan bagaimana efeknya.
Terdapat perubahan sosial dan ekonomi pada driver Go-Jek, terdapat perubahansosial
yang positif yaitu driver Go-Jek, solidaritasnya menjadi kuat antar sesama driver, mereka
menjadi lebih bersemangat menyelesaikan pesanan pekerjaan karena tergiur dengan
mendapatkan bonus dan takut terkena sanksi. Sedangkan perubahan negatifnya mendapatkan
pesanan fiktif.
Dari penjelasan diatas menjelaskan ojek online termasuk pada bentuk Akulturasi
dimana ia tidak menghilangkan identitas awalnya sebagai ojek pangkalan, dimana ia
mengadopsi proses budaya baru dengan mengadopsi nilai – nilainya, sikap serta kebiasaan dan
mengikuti perkembangan zaman yang terus maju (Modern). Tanpa disadari masalah – masalah
sosial dapat membawa perubahan sosial yang mempunyai dampak besar pada kelangsungan
hidup masyarakat di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Goa, L., 2017. Perubahan sosial dalam kehidupan bermasyarakat. SAPA-Jurnal Kateketik dan
Pastoral , 2 (2), hlm.53-67.
Fahritsani, H., Rusdarti, R., & Martitah, M. (2022). Online Transportation in the City of
Semarang (Socio-Economic Studies on Online Drivers). Journal of Educational Social Studies,
11(2), 122-129.
Setiawan, I., 2020. Analisis Dampak Transportasi Ojek Online Terhadap Pangkalan Ojek
Konvensional Di Terminal Lama Wonogiri. Lisyabab: Jurnal Studi Islam dan Sosial , 1 (1),
hlm.131-142.
Anggraeni, D., 2017. Konflik Transportasi Ojek Pangkalan dan Ojek Online di Bandung (Studi
Analisis Tentang Identitas Budaya, Manajemen Konflik, dan Teknologi). Komunikasi: Jurnal
Ilmu Komunikasi , 4 (2), hlm.41-56.
Monica Ayu Caesar Isabella. (2023, February 23). Perbedaan Akulturasi dan Asimilasi beserta
contoh contohnya. KOMPAS.COM.
Joko Sadewo. (2018, August 1). Siasat Atasi Kemacetan Karena Ojek Online. Republika.Co.Id.
GRAMEDIA BLOG. (2021). Pengertian Akulturasi dan Asimilasi beserta contoh - contohnya.
GRAMEDIA BLOG.
LAMPIRAN BUKTI FOTO