Anda di halaman 1dari 2

Peran Content Writer

Content Writer sifatnya sedikit lebih luas dan lebih kompleks. Seorang
Content Writer harus mempunyai kemampuan untuk menemukan ide dan
membuat konten yang menarik sesuai dengan strategi yang ingin dicapai.
Content Writer juga dituntut untuk mengelaborasikan konten yang telah
dibuat, sehingga perlu dilakukan riset dan mencari referensi yang tepat
sebelum membuat sebuah konten. Dikutip dari topkarir.com seorang Content
Writer memiliki tanggung jawab untuk mengedukasi pembacanya, dengan
mampu menyajikan informasi yang kompleks tapi mudah dimengerti, Content
Writer juga bertugas menyelesaikan tulisannya sesuai deadline.

Content Writer memiliki peranan dalam membuat sebuah tulisan yang


berguna untuk menjalankan sebuah strategi pemasaran. Penulisan konten atau
Content Writer dikerjakan oleh orang yang kreatif dalam mengolah Bahasa
dan juga kata-kata. Sehingga akan dihasilkan sebuah kata-kata yang menarik
mampu menarik minat audiens. Dalam proses penulisan Tom Altstiel dan Jean
Grow dalam bukunya mengatakan setidaknya ada 6 tahap yang dilalui oleh
seorang copywriter atau dalam hal ini Content Writer, yaitu:

1. Pencarian Fakta
Untuk mencari fakta didapatkan dari research department maupun data
dari orang lain. Tanyakan pendapat mereka mengenai konten yang akan
dibuat, lihat juga konten lainnya yang tersebar pada media sosial. Fakta
yang nantinya didapatkan bisa dijadikan sebuah insight yang berguna
untuk mencari ide yang relevan dengan audiens.
2. Brainstorm
Jika sudah melakukan tahap 1 maka akan didapatkan apa keinginan dan
kebutuhan dari target audiens serta pertemuan antara kebutuhan dengan
produk akan terlihat. Data yang sudah ditemukan akan dibahas bersama
dalam brainstorming untuk menciptakan/menghasilkan konten yang
kreatif dan efektif.
3. Referensi
Mencari referensi berguna untuk mempermudah menjelaskan ide yang
sudah dihasilkan dari brainstorm. Referensi dapat diperoleh dari internet,
stok foto, maupun dari media sosial lainnya.
4. Membuat sketsa/Outline
Menggambar sketsa atau sama halnya dengan Menyusun sebuah outline
hal ini guna mendapatkan gambaran headline, banyaknya tulisan yang
diperlukan, inti dari visual yang diperlukan serta bagaimana hal tersebut
berkolaborasi dengan baik. Dengan adanya sketsa/outline tim media sosial
akan membantu menghasilkan konten yang kreatif.
5. Bekerja sama dengan tim media sosial
Pada tim media sosial terdapat Content Planner dan Graphic Designer
yang mampu membantu mengimplementasikan sebuah sketsa/outline
yang telah disusun guna menyelaraskan ide pikiran dengan Graphic
Designer, dengan adanya masukan dari masing-masing divisi akan
memudahkan dalam menyempurnakan ide yang sudah ditemukan.
6. Laporan
Laporan kepada pihak yang mengendalikan akun media sosial untuk
menjabarkan keseluruhan ide kreatif agar tersampaikan dengan baik
kepada audiens. Selain itu hal ini dapat membantu seluruh tim media
sosial mengerti keseluruhan ide, dan mempermudah tim untuk
menghasilkan konten selanjutnya. (Altstiel 2006)

Anda mungkin juga menyukai