Nama : Siti Ilya Musyarofah

NIM ; 11000120120049

Matkul : Upaya Hukum Perkara Perdata A

Dosen Pengampu : Zil Aidi, S.H., M.H.

Soal :

Dalam perkara No. 57/Pdt/G/PN Kudus, Penggugat (P) telah menggugat Tergugat 1
(T1), Tergugat 2 (T2), dan Tergugat 3 (T3). pada hari sidang pertama baik P, T1 dan T3
datang sedangkan T2 tidak datang. Hakim menunda sidang dan dilanjutkan pada satu minggu
kemudian. Pada sidang kedua P, T1 dan T2 datang sedang T3 tidak datang. Karena perkara
sudah terbukti maka hakim menjatuhkan putusannya. Merasa putusan tidak adil, T3 menemui
Sdr. (Advokat) minta agar Sdr. mengajukan perlawanan terhadap putusan tersebut. Jelaskan
tindakan apa yang dapat Sdr lakukan!

Jawaban :

Berdasarkan kasus di atas, putusan yang dijatuhkan oleh hakim merupakan jenis
putusan contradictoir. Putusan contradictoir ini merupakan salah satu putusan dalam hukum
acara perdata yang didasarkan pada kehadiran para pihak. Putusan contradictoir merupakan
putusan yang menyatakan bahwa tergugat pernah hadir dalam persidangan, namun dalam
persidangan selanjutnya tergugat atau salah satu tergugat tidak datang walaupun sudah
dipanggil secara patut. Secara yuridis hakim yang menangani suatu perkara dimungkinkan
untuk menjatuhkan putusan contradictoir. Dalam putusan contradictoir, baik tergugat atau
pihak tergugat tidak diperkenankan mengajukan perlawanan atas putusan pengadilan negeri,
tetapi perlawanan hanya dilakukan dalam tingkat banding ke pengadilan tinggi. Hal tersebut
sesuai dengan yang tertuang dalam Pasal 127 HIR.

Dalam perkara No. 57/Pdt/G/PN Kudus, hakim menjatuhkan putusan contradictoir

sebab Tergugat 3 (T3) pernah hadir dalam sidang pertama, namun selanjutnya T3 tidak hadir
dalam proses persidangan sedangkan perkara telah terbukti sehingga hakim menjatuhkan
putusan dalam persidangan tersebut. Maka saya sebagai advokat akan menyarankan kepada
T3 untuk mengajukan perlawanan terhadap putusan hakim melalui banding ke pengadilan
tinggi. Hal tersebut didasarkan bahwa putusan contradictoir melarang mengajukan
perlawanan atas putusan pengadilan negeri, tetapi perlawanan hanya dilakukan dalam tingkat
banding ke Pengadilan Tinggi.