Anda di halaman 1dari 44

FORMULIR PEMANTAUAN 1

1. Informasi Dasar

Nama Pemantau Fadhilah Azura Ghassani


Hari/Tanggal Rabu, 10 Oktober 2018.
Tempat Pemantauan PTUN Jakarta.
No. Perkara 198/G/2018/PTUN-JKT.
Perkara / Kasus Kepegawaian.
Penggugat Ir. Muhammad Arifin, M.M., M.H.
Kuasa Hukum Tidak didampingi Kuasa Hukum.
Penggugat
Tergugat / Turut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Tergugat
Kuasa Hukum
Tergugat / Turut 1.Sumantri, S.H.
Tergugat
2. Riki, S.H.
Majelis Hakim/ Hakim Hakim Ketua: Baiq Yulani, S.H.
Tunggal* Hakim Anggota:
1. Susilowati Siahaan, S.H., M.H.
2. Edi Septa S.H., M.H.

Panitera Pengganti Salamudin, S.H.,M.H.

2. Sidang I Pembacaan Gugatan

No Tahapan Persidangan Ya Tidak Keterangan

1. Hakim Ketua membuka sidang, menyatakan “Sidang


dibuka dan terbuka untuk umum”
(Sidang dapat dinyatakan tertutup apabila Hakim √
memandang perkara berkaitan dengan ketertiban
umum dan keselamatan negara psl. 70 UU 5/1986)
2. Hakim mengajukan perdamaian kepada para pihak √
(Penggugat dan Tergugat)
3. Jika para pihak tetap pada pendiriannya (tidak mau
berdamai), Hakim menyatakan sidang dilanjutkan √
4. Hakim Ketua menanyakan Identitas (Penggugat dan √
Tergugat)
5. Penggugat didampingi oleh Penasihat Hukum √
6. Penasihat Hukum Penggugat menunjukkan surat √
kuasa khusus
Hakim Ketua Menanyakan identitas Penggugat √
7. Tergugat/Turut Tergugat didampingi PH √
8. PH Tergugat menunjukkan surat kuasa khusus √
9. Hakim memeriksa apakah masih ada perbaikan √
gugatan atau tidak
10. Hakim Ketua menanyakan apakah Tergugat/ Para √
Tergugat mengerti mengapa dipanggil ke muka
persidangan
11. Hakim mempersilahkan Penggugat untuk √
membacakan gugatannya
12. Penggugat menyerahkan salinan gugatan kepada
Majelis Hakim dan Tergugat
13. Penggugat membacakan gugatannya √
14. Penggugat mengajukan permohonan penundaan √
pelaksanaan keputusan
(sesuai ketentuan Pasal 67 (4) UU 5/1986)
15. Hakim Ketua menanyakan kepada Tergugat apakah √
mengerti materi gugatan Penggugat
16. Jika Tergugat tidak mengerti materi gugatan, Hakim √
Ketua menerangkan secara singkat
17. Hakim Ketua menanyakan kepada Tergugat apakah √
akan memberikan Jawaban atas Gugatan Penggugat
18. Hakim Ketua menentukan waktu kapan Tergugat √
akan menyampaikan Jawabannya
19. Sidang ditunda √ ditunda dua
minggu

3. Catatan Persidangan

A. Uraian Singkat Perkara


Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat digugat karena dinilai
melanggar asas kepastian hukum dalam hal nya asas-asas umum pemerintahan
yang baik sebagaimana tertera dalam Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 28 tahun 1999, gugatan tersebut dilayangkan dengan dasar pasal 53 ayat
(2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1986. Objek yang
disengketakan adalah Surat Keputusan Menteri Pekerjan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor 401/KPTS/M/201 yang dinilai telah melanggar asas-asas umum
pemerintah yang baik khususnya asas kepastian hukum sebagaimana dalam
undang-undang tersebut. Padahal asas kepastian hukum disini merupakan suatu
asas yang mengutamakan landasan peraturan perundang-undangan, kepatuhan
dan keadilan dalam penyelenggaraan negaranya. Namun, Tergugat disini dinilai
melanggar pasal tersebut sebagimana telah disebutkan sebelumnya dan selain itu
juga melanggar pasal 11, 12 dan 13 beserta lampirannya Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 07/PRT/M/2017 tentang Kode
Etik dan Kode Perilaku Pegawai Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan
beserta lampirannya yang dalam hal ini adalah Surat Perintah untuk melakukan
Pemeriksaan, surat Pemanggilan dan Berita Acara Pemeriksaan.

B. Uraian Persidangan
Objek sengketa dalam perkara ini yaitu surat keputusan tentang penggantian
pejabat di daerah Kalimantan Utara yang dikeluarkan oleh Menteri Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat. Penggugat pun juga memaparkan mengenai
daluwarsa dari objek gugat sehingga menurut nya hal tersebut dapat dijadikan
alasan untuk pengunggat masih dapat mengajukan gugatan di PTUN jakarta.
Alasan lain penggugat dalam mengajukan gugatan tersebut diantaranya adalah
surat keputusan yang telah dikeluarkan dianggap telah melampaui wewenang,
tidak sesuai dengan asas-asas umum pemerintahan yang baik dan juga
bertentangan dengan UU ASN. Penggugat memohon untuk ditundanya surat
keputusan tersebut dengan alasan bahwa menurut nya pemberhentian tersebut
tidaklah sah. Selain itu penggugat pada pokok perkaranya memohon agar majelis
hakim mengabulkan gugatan pengguat untuk seluruhnya, membatalkan surat
keputusan yang merugikan meminta rehabilitasi dan mengembalikan jabatan
penggugat seperti dalam keadaan semula dan menghukum tergugat untuk
membayar biaya perkara.

C. Perilaku Hakim dan Para Pihak


Para pihak dalam persidangan menghormati jalannya persidangan yang dapat
dicerminkan bahwa pada saat majelis hakim memasuki ruang persidangan, para
pihak berdiri menghormati hakim. Kemudian sempat terjadi perdebatan
dikarenakan tergugat merasa keberatan apabila penggugat kembali diberikan
kesempatan untuk memperbaiki gugatannya lagi dikarenakan sudah yang ketiga
kalinya. Di sisi lain, penggugat tidak setuju dengan penundandaan 2 minggu
yang hakim berikan dikarenakan tergugat belum menyiapkan surat kuasa khusus
dari menteri dan masih ada waktu kurang lebih sekitar lima bulan untuk
menyelesaikan perkara. Penggugat khawatir dengan penundaan tersebut akan
berpengaruh terhadap penyelesaian gugatan.

Dalam persidangan ini pun pemantau menilai bahwa majelis hakim telah
menjalankan persidangan ini dengan baik dan sesuai dengan prosedur, dimana
pada saat membuka persidangan hakim menyatakan bahwa sidang terbuka untuk
umum yang dilanjutkan dengan ketukan palu sebanyak 3 kali. Majelis hakim
disini pun terlihat aktif bertanya kepada para pihak dan memberikan berbagai
pertimbangan, dan hakim pun mendengarkan kepada para pihak secara seimbang
baik tergugat maupun penggugat. Namun sangat disayangkan bahwa pemantau
mendapati salah seorang hakim anggota tertidur pada saat jalannya
persidangan,menurut pemantau hal tersebut sungguh tidak mencerminkan
perilaku seorang hakim.

D. Perilaku Pengunjung
Selama persidangan sedang berlangsung, banyak pengunjung sidang yang datang
terlambat sehingga sedikit mengganggu kekondusifan jalannya persidangan
tersebut, pun banyak pengunjung yang keluar dan masuk ruang persidangan.
Selain itu, pada saat majelis hakim memasuki ruang persidangan pengunjung
seharusnya berdiri. Namun, para pengunjung tidak melakukan demikian seperti
yang dilakukan oleh pihak penggugat maupun tergugat.

E. Catatan Lain

Selama persidangan penggugat tidak didampingi oleh kuasa hukum dan majelis
hakim memberitahu kepada penggugat untuk memperbaiki gugatannya untuk
sidang mendatang padahal sidang yang pemantau kunjungi sudah merupakan
sidang yang kedua. Dengan begitu, pada sidang yang berikutnya, akan menjadi
perbaikan yang ketiga.

FORMULIR PEMANTAUAN 2
1. Informasi Dasar

Nama Pemantau Erlang Ahmad Amara


Hari/Tanggal 30 Oktober 2018
Tempat Pemantauan PTUN Jakarta
No. Perkara 190/G/2018/PTUN.JKT
Perkara / Kasus Pertanahan
Penggugat Theresia Budina
Kuasa Hukum Wulan Dari, S.H
Penggugat
Tergugat / Turut Kepala Kantor Pertanahan Kota Administrasi Jakarta Pusat
Tergugat PT. Linggar Jaya
Kuasa Hukum Ir. Aryo Tri Ananto
Tergugat / Turut
Tergugat
Majelis Hakim/ Hakim Hakim Ketua: Dyah Widistuti, S.H.,M.H.
Tunggal* Hakim Anggota:
1. Andi Muh. Ali Rahman, SH., MH.
2. Bagus Darmawan, SH., MH.
Panitera Pengganti Nur Sujud, SH

2. Sidang II Jawaban Gugatan

No Tahapan Persidangan Ya Tidak Keterangan


1. Hakim Ketua membuka sidang, menyatakan “Sidang ✓ Hakim
dibuka dan terbuka untuk umum” membuka
(Sidang dapat dinyatakan tertutup apabila Hakim persidangan
memandang perkara berkaitan dengan ketertiban dengan
umum dan keselamatan negara psl. 70 UU 5/1986) persidangan
terbuka untuk
umum
2. Hakim menanyakan apakah para pihak hadir ✓
(Penggugat/Tergugat/Kuasanya)
3. Hakim mengajukan perdamaian kepada para pihak ✓
(Penggugat dan Tergugat)
4. Jika para pihak tetap pada pendiriannya (tidak mau ✓
berdamai), Hakim menyatakan sidang dilanjutkan
5. Hakim Ketua menanyakan kepada Tergugat apakah ✓
telah siap dengan Jawabannya
6. Tergugat memberikan salinan Jawaban kepada ✓
Majelis Hakim
7. Tergugat memberikan salinan Jawaban kepada ✓
Penggugat
8. Tergugat membacakan Jawaban ✓ Tergugat tidak
membacakan
jawaban dari
gugatan
a. Eksepsi ✓
b. Pokok Perkara ✓

9. Hakim Ketua menanyakan apakah Penggugat akan ✓


menyampaikan Replik
10. Sidang ditunda ✓

3. Catatan Persidangan

A. Uraian Singkat Perkara


Dalam Perkara tersebut terdapat objek gugatan yaitu Sertifikat Hak Guna
Bangunan (HGB) No. 106/Gelora, Sertifikat HGB No. 134/Gelora, Sertifikat
HGB No. 174/Gelora, Sertifikat HGB No. 190, Sertifikat HGB No. 324/Gelora,
Sertifikat HGB No. 333/Gelora, Sertifikat HGB No. 334, Sertifikat HGB No.
335, Sertifikat HGB No. 336, Sertifikat HGB No. 337, Sertifikat HGB No. 338,
Sertifikat HGB No. 382, Sertifikat HGB No. 429. Dalam kasus tersebut
penggugat meminta agar tergugat menyatakan batal atau tidak sah dan juga
mewajibkan tergugat untuk mencabut objek gugatan tersebut.

B. Uraian Persidangan
Dalam Persidangan yang dilaksanakan pada 30 Oktober 2018 hakim memasuki
ruang persidangan dan memulai sidang tersebut dengan agenda persidangan
jawaban gugatan, persidangan kemudian dibuka dan terbuka untuk umum.
Hakim kemudian menanyakan apakah para pihak sudah hadir di persidangan.
Hakim kemudian mengajukan perdamaian kepada para pihak, namun para pihak
tetap pada pendiriannya dan hakim kemudian melanjutkan persidangan dengan
agenda persidangan jawaban gugatan. Dengan objek yang terdapat dalam
gugatan tersebut berupa Sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) No. 106/Gelora,
Sertifikat HGB No. 134/Gelora, Sertifikat HGB No. 174/Gelora, Sertifikat HGB
No. 190, Sertifikat HGB No. 324/Gelora, Sertifikat HGB No. 333/Gelora,
Sertifikat HGB No. 334, Sertifikat HGB No. 335, Sertifikat HGB No. 336,
Sertifikat HGB No. 337, Sertifikat HGB No. 338, Sertifikat HGB No. 382,
Sertifikat HGB No. 429. Setelah proses jawaban selesai hakim kemudian
melanjutkan jalannya persidangan dengan langsung membacakan putusan sela
dari perkara tersebut.

C. Perilaku Hakim dan Para Pihak


Perilaku majelis hakim dalam persidangan bersikap tegas, sopan dan tenang
selama proses persidangan berlangsung. Perilaku para pihak juga menunjukan
perilaku yang sopan dan menghormati jalannya persidangan.

D. Perilaku Pengunjung
Perilaku pengunjung bersikap sopan dan tenang pada saat jalannya proses
persidangan berlangsung.

E. Catatan Lain

FORMULIR PEMANTAUAN 3
1. Informasi Dasar

Nama Pemantau Evianti Ristia Dewi


Hari/Tanggal Selasa, 30 Oktober 2018
Tempat Pemantauan Ruang Kartika PTUN Jakarta
No. Perkara 209/G/2018/PTUN-JKT
Perkara / Kasus Pertanahan
Penggugat Kaiman bin H. Siar
Kuasa Hukum Patuan Nainggolan S.H.,
Penggugat
Tergugat / Turut Kepala Kantor Pertanahan Kota Administrasi Jakarta Timur
Tergugat
Kuasa Hukum Staff Biro Hukum Kepala Kantor Pertanahan Kota Administrasi
Tergugat / Turut Jakarta Timur
Tergugat
Majelis Hakim/ Hakim Hakim Ketua: Oenon Pratiwi, S.H.,M.H.
Tunggal* Hakim Anggota:
A. Dyah Widistuti, S.H.,M.H.
B.
Panitera Pengganti Tri Bakti Adhi, S.H.,M.H.

2. Sidang IV Replik (Tanggapan Penggugat atas Jawaban Tergugat)

No Tahapan Persidangan Ya Tidak Keterangan

1. Hakim Ketua membuka sidang, menyatakan “Sidang ✓


dibuka dan terbuka untuk umum”
(Sidang dapat dinyatakan tertutup apabila Hakim
memandang perkara berkaitan dengan ketertiban
umum dan keselamatan negara psl. 70 UU 5/1986)
2. Hakim menanyakan apakah Para pihak hadir ✓
(Penggugat, Tergugat, Kuasanya)
3. Hakim mengajukan perdamaian kepada para pihak ✓
(Penggugat dan Tergugat)
4. Jika para pihak tetap pada pendiriannya (tidak mau ✓ Majelis Hakim
berdamai), Hakim menyatakan sidang dilanjutkan tidak
menanyakan
perdamaian
dari awal
sidang dimulai.
Maka sidang
berlangsung
sesuai dengan
agenda yaitu
pembacaan
Replik
5. Hakim Ketua menanyakan kepada Penggugat apakah ✓
telah siap dengan Repliknya
6. Penggugat memberikan salinan Replik kepada ✓
Majelis Hakim
7. Penggugat memberikan salinan Replik kepada ✓
Tergugat
8. Penggugat membacakan Replik ✓ Penggugat
memberikan
Replik nya
kepada
Tergugat dan
Majelis Hakim.
Lalu dianggap
replik sudah
dibacakan
9. Hakim Ketua menanyakan apakah Tergugat apakah ✓ Tergugat
akan menyampaikan Duplik belom siap
dengan Duplik.
Maka Majelis
Hakim
menyatakan
bahwa sidang
akan ditunda.
10. Sidang ditunda ✓ Sidang ditunda
dan akan
dilanjutkan
pada Senin, 5
November
2018 dengan
agenda Duplik
dan tanggapan
sikap dari
Majelis Hakim
atas
permohonan
dari Pihak
Ketiga

3. Catatan Persidangan

A. Uraian Singkat Perkara


Perkara Pertanahan dengan objek gugatan pertama mengenai Sertifikat
Hak Milik (SHM) No. 09424/ Pulogebang, Luas 5060 M2. Beralamat di Jalan
Komarudin RT/RW 010/05, Kec Cakung, Jakarta Timur atas nama Moh.
Rasoies. Objek gugatan kedua mengenai Sertifikat Hak Milik (SHM) No.
177/75/Bayangkari, Luas 5060 m2, beralamat di Desa Bayangkari a/n Moh.
Rasoeis . Penggugat meminta dalam gugatan nya bahwa untuk objek gugatan
dengan SHM No. 09424 dinyatakan batal atau tidak sah lalu untuk objek gugatan
kedua dengan SHM No. 177/75 dinyatakan bukan merupakan produk dari Kantor
Agraria/ATR/BPN Kabupaten Bekasi, menyatakan bahwa SHM tersebut adalah
hasil rekayasa dengan kata lain palsu. Oleh sebab itu, Penggugat meminta kepada
Majelis Hakim agar akta-akta yang berkaitan dengan objek sengketa tun
mengenai SHM No. 177/75 dinyatakan tidak mempunyai kekuatan hukum yang
mengikat. Kemudian Penggugat meminta juga kepada Majelis Hakim agar
menghukum dan memerintahkan kepada Tergugat I untuk mengamodir
permohonan Penggugat dalam hal penerbitan Sertifikat Hak Milik atas tanah
yang dimaksud sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.Menghukum Tergugat I s/d II untuk membayar biaya perkara yang
timbul dalam Pengadilan Tata Usaha Negara ini. Menghukum Turut Tergugat
mengikuti Putusan.

B. Uraian Persidangan
Berdasarkan hasil observasi dengan agenda sidang Replik dari Penggugat.
Majelis Hakim masuk ke dalam ruang persidangan, yaitu ruangan kartika disertai
dengan beberapa pengunjung juga para pihak yang hadir. Majelis Hakim disini
terdiri dari 2 (dua) Hakim, yaitu Hakim Ketua dan 1 (satu) Hakim Anggota.
Kemudian sidang akhirnya dimulai pada pukul 10.00 WIB ditandai dengan
Hakim Ketua menyatakan sidang dimulai dan terbuka untuk umum. Hakim
Ketua lalu menanyakan apakah para pihak yang diwakili oleh kuasa hukum
masing-masing sudah hadir atau belum dan siap menjalani persidangan?.
Kemudian dijawab oleh masing-masing para pihak bahwa sudah hadir dan siap
menjalani agenda sidang hari ini. Setelah itu Hakim Ketua menyampaikan
kepada para pihak bahwa untuk sidang hari ini hanya ada 2 majelis hakim
apakah para pihak keberatan? jika tidak keberatan maka sidang akan dilanjutkan.
Para Pihak pun menjawab bahwa tidak keberatan.

Dengan tidak adanya keberatan dari Para Pihak untuk melanjutkan agenda sidang
hari ini, maka Hakim Ketua menyatakan bahwa sidang tetap dilanjutkan dengan
agenda sidang hari ini adalah Replik dari Penggugat. Hakim Ketua menanyakan
kepada Pihak Penggugat apakah sudah siap dengan Replik? lalu Pihak Penggugat
menyatakan sudah siap dan memberikan salinan replik kepada Pihak Tergugat
dan Majelis Hakim. Setelah diterima salinan replik dari Penggugat, Hakim ketua
mengingatkan kepada Penggugat untuk memperhatikan kembali replik nya,
apakah ada yang keliru atau kurang seperti dari segi halaman, kalau ada biar
langsung bisa diperbaiki. Hakim Ketua menyampaikan kepada Para Pihak bahwa
tanggapan atas replik Penggugat, maka dilanjutkan di agenda sidang duplik.

Setelah itu, persidangan dilanjutkan dengan adanya pemeriksaan permohonan


intervensi dari ahli waris (Ibu Siti) yang telah siap dengan permohonan nya.
Pihak Ketiga pun memberikan permohonan nya kepada Majelis Hakim.
Permohonan Pihak Ketiga ini pun diperiksa oleh Majelis Hakim dibantu dengan
Panitera, setelah diperiksa ternyata masih ada kesalahan dalam permohonan
Pihak Ketiga. Oleh karena itu, Hakim Anggota menyampaikan kepada Pihak
Ketiga untuk memperbaiki terlebih dahulu permohonanya, setelah diperbaiki
maka dapat didaftarkan di PTSP. Kemudian karena tidak ada. Mengenai masuk
nya Pihak Ketiga dalam perkara Majelis Hakim menegaskan kepada Pihak
Penggugat dan Pihak Tergugat bahwa tidak apa-apa selama ada kepentingan dari
Pihak Ketiga yang berkaitan dengan perkara. Maka para pihak pun baik
Penggugat dan Tergugat tidak keberatan untuk masuknya Pihak Ketiga.

Mengingat bahwa tidak ada lagi tanggapan dari Para Pihak untuk agenda sidang
hari ini, maka sidang akan ditunda untuk dilanjutkan dengan agenda sidang
tanggapan dari Tergugat atas Replik Penggugat yaitu duplik dan pembacaan
sikap Majelis Hakim dalam persidangan terkait permohonan masuknya Pihak
Ketiga ke dalam perkara. Dengan demikian, Hakim Ketua menyatakan bahwa
sidang ditunda satu minggu sambil bertanya kepada Panitera tanggal untuk
sidang selanjutnya, untuk selanjutnya ditetapkan hari Senin, 5 November 2018.
Hakim Ketua menetapkan bahwa sidang hari ini merupakan panggilan yang sah
bagi Para Pihak untuk hadir di agenda sidang minggu depan sesuai dengan hari
dan tanggal yang telah ditetapkan, oleh karena itu tidak perlu lagi ada
pemanggilan kembali dengan surat pemberitahuan.

C. Perilaku Hakim dan Para Pihak


Kuasa Hukum Penggugat nya malah main hp ketika hakim menjelaskan
mengenai permohonan pihak ketiga. Kuasa Hukum Tergugat bersifat baik, sopan
selama persidangan berlangsung. Majelis hakim berperan aktif selama
menangani perkara serta mendengarkan kedua belah pihak sesuai dengan yang
diatur dalam UU No. 48 Tahun 2009. Majelis Hakim pun memahami juga bahwa
ada kepentingan Pihak Ketiga dan akan memberikan tanggapan secepatnya yaitu
minggu depan atas permohonan dari Pihak Ketiga.

D. Perilaku Pengunjung
Secara keseluruhan pengunjung persidangan sudah berprilaku cukup baik,
walaupun beberapa diantaranya ada yang mengobrol sehingga agak sedikit
mengganggu.
E. Catatan Lain

Majelis Hakim hanya ada 2 (dua) tidak 3 (tiga), terdiri dari 1 (satu) Hakim Ketua
dan 1 (satu) Hakim Anggota.

FORMULIR PEMANTAUAN 4
1. Informasi Dasar

Nama Pemantau Faisal Alhaq Harahap


Hari/Tanggal 30 Oktober 2018
Tempat Pemantauan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta
No. Perkara 177/G/2018/PTUN.JKT
Perkara / Kasus Badan Hukum/ Menyatakan batal atau tidak sah dan mencabut
Surat Keputusan Menteri Hukum Dan Hak Azasi Manusia
Nomor AHU-0008748.AH.01.07.Tahun 2018, tanggal 13 Juli
2018 tentang Perkumpulan POC Indonesia.
Penggugat Pajero Owners Community Indonesia POC Indonesia
diwakili oleh Julian Budidarmawan
Kuasa Hukum Masrin Tarihoran, S.H., dkk
Penggugat
Tergugat / Turut Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Tergugat Indonesia (Kemenkumham RI)/ Tergugat II Intervensi
Kuasa Hukum Memberikan kuasa kepada bawahan atau pegawai negeri sipil
Tergugat / Turut Kementerian Hukum dan HAM RI/ Advokat
Tergugat
Majelis Hakim Hakim Ketua: Andi Muhammad Ali Rahman, S.H., M.H.
Hakim Anggota:
1. Dyah Widiastuti, S.H., M.H.
2. Umar Dhani, S.H., M.H. (tidak ada saat persidangan)
Panitera Pengganti Sri Ambarwati, S.H.

2. Sidang V Duplik (Tanggapan Tergugat atas Replik Penggugat)

No Tahapan Persidangan Ya Tidak Keterangan


1. Hakim Ketua membuka sidang, menyatakan “Sidang ✓ Hakim Ketua
dibuka dan terbuka untuk umum” membuka
(Sidang dapat dinyatakan tertutup apabila Hakim sidang,
memandang perkara berkaitan dengan ketertiban menyatakan
umum dan keselamatan negara psl. 70 UU 5/1986) “Sidang dibuka
dan terbuka
untuk umum”
2. Hakim menanyakan apakah Para pihak hadir ✓ Hakim
(Penggugat, Tergugat, Kuasanya) menanyakan
apakah Para
pihak hadir
(Penggugat,
Tergugat,
Kuasanya)
3. Hakim mengajukan perdamaian kepada para pihak ✓ Hakim
(Penggugat dan Tergugat) mengajukan
perdamaian
kepada para
pihak
(Penggugat dan
Tergugat)
4. Jika para pihak tetap pada pendiriannya (tidak mau ✓ Hakim
berdamai), Hakim menyatakan sidang dilanjutkan menyatakan
sidang
dilanjutkan
karena para
pihak tetap
pada
pendiriannya
tidak mau ada
perdamaian
5. Hakim Ketua menanyakan kepada Tergugat apakah ✓ Hakim Ketua
telah siap dengan Dupliknya menanyakan
kepada
Tergugat
apakah telah
siap dengan
Dupliknya
6. Tergugat memberikan salinan Duplik kepada Majelis ✓ Tergugat
Hakim memberikan
salinan Duplik
kepada Majelis
Hakim
7. Tergugat memberikan salinan Duplik kepada V Tergugat
Tergugat memberikan
Duplik secara
lisan kepada
Tergugat
8. Tergugat membacakan Duplik ✓ Tergugat
membacakan
Duplik
9. Hakim Ketua menyatakan sidang akan dilanjutkan ✓ Hakim Ketua
untuk tahap pembuktian dari Penggugat menyatakan
sidang akan
dilanjutkan
untuk tahap
pembuktian
dari Penggugat
pada agenda
sidang
selanjutnya
10. Sidang ditunda ✓ sidang ditunda
dan akan
dilanjutkan
pada tanggal 6
November
2018
3. Catatan Persidangan

A. Uraian Singkat Perkara


Nomor Registrasi Perkara 177/G/2018/PTUN.JKT dengan Penggugat,
yaitu Pajero Owners Community Indonesia POC Indonesia yang diwakili oleh
Julian Budidarmawan yang memberikan kuasa kepada advokat Masrin
Tarihoran, S.H., dkk melawan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia (Kemenkumham RI). Petitum gugatan, yaitu Mengabulkan
Gugatan Penggugat untuk seluruhnya ;
1. Menyatakan batal atau tidak sah: Surat Keputusan Menteri Hukum Dan
Hak Asasi Manusia Nomor AHU-0008748.AH.01.07.Tahun 2018,
tanggal 13 Juli 2018 tentang Perkumpulan POC Indonesia.
2. Memerintahkan Tergugat untuk mencabut Surat Keputusan Menteri
Hukum Dan Hak Asasi Manusia Nomor AHU-0008748.AH.01.07.Tahun
2018, tanggal 13 Juli 2018 tentang Perkumpulan POC Indonesia
3. Menghukum Tergugat untuk membayar seluruh biaya yang timbul dalam
perkara ini.

B. Uraian Persidangan
Hakim membuka persidangan dengan menyatakan “sidang dibuka dan
terbuka untuk umum”. Majelis hakim menanyakan kepada para pihak, yaitu
kuasa penggugat, kuasa tergugat, dan kuasa permohonan pihak ketiga “apakah
tidak keberatan sidang dilaksanakan hanya oleh dua (2) hakim?”. Hal tersebut
disebabkan hakim anggota bernama Umar Dhani, S.H., M.H. berhalangan karena
sedang sidang di perkara lainnya pada waktu yang sama di PTUN Jakarta. Jadi,
persidangan hanya dilaksanakan oleh dua orang majelis hakim, yakni hakim
ketua Andi Muhammad Ali Rahman, S.H., M.H. dan hakim anggota Dyah
Widiastuti, S.H., M.H.
Pada saat persidangan, tergugat (Kemenkumham RI) belum
mempersiapkan duplik. Hakim ketua menyatakan bahwa “jangan mengulur-ulur
dan menghabiskan waktu pada tahap jawab-menjawab karena yang utama dalam
persidangan adalah tahap pembuktian. Replik dan duplik adalah bagian untuk
melengkapkan saja”. “kesempatan terakhir adalah hari ini”. Kemudian, tergugat
(Kemenkumham RI) menyampaikan duplik secara lisan. Tergugat
(Kemenkumham RI) menyatakan bahwa menolak dalil-dalil yang disampaikan
oleh Penggugat karena Penggugat telah melanggar peraturan pelaksana dari UU
Ormas yang terkait dengan perubahan anggaran dasar perkumpulan Pajero
Owners Community.
Kuasa penggugat ingin menjawab duplik tergugat. Namun, hakim ketua
menyatakan bahwa “jika ingin menjawab, konsekuensinya persidangan menjadi
panjang, tetapi jika tetap ingin menjawab duplik tergugat hal tersebut menjadi
merupakan hak penggugat”. Akan tetapi, akhirnya kuasa penggugat berunding
bersama penggugat kemudian memilih untuk lanjut ke tahap pembuktian saja
pada hari selasa, 6 November 2018.
Eksepsi tergugat terkait formil kompetensi absolut dan kompetensi relatif
akan diputuskan dan dibacakan pada agenda sidang pembacaan putusan akan
diputuskan Hakim menyatakan “Sidang ditunda dan akan dilanjutkan pada tahap
pembuktian pada hari selasa, 6 November 2018”.

C. Perilaku Hakim dan Para Pihak


Hakim mendengarkan kedua belah pihak sesuai Pasal 4 ayat (1) UU No.
48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman. Para pihak menghormati
persidangan. Tergugat (Kemenkumham RI) terlihat tidak siap untuk mengajukan
duplik tergugat pada hari itu dan mengulur-ulur waktu persidangan.

D. Perilaku Pengunjung
Pengunjung sidang cukup tertib, tetapi sempat berisik seperti
antarindividu yang duduk bersebelahan saling mengobrol.

E. Catatan Lain

Tidak ada
FORMULIR PEMANTAUAN 5
1. Informasi Dasar

Nama Pemantau Hutami Nur Ramadhani


Hari/Tanggal Senin, 29 Oktober 2018
Tempat Pemantauan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta
No. Perkara 189/G/2018/PTUN-JKT
Perkara / Kasus Gugatan Perizinan Keputusan Tata Usaha Negara (KTUN)
Nomor 27/1/IUPHHK-HA/PMDN/2016 tanggal 28 Desember
2016
Penggugat PT Unggul Lestari
Kuasa Hukum Kuasa Hukum dari Yustisia Agung Lawfirm:
Penggugat 1. Hosnan Benyamin Hutapea, S.H.
2. Christine Agung, S.H.
3. Afie Nurmansyah, S.H.
4. Yofi Firman Rizky, S.H.
Tergugat / Turut Badan Koordinasi Penanaman Modal (Tergugat)
Tergugat PT Berkat Cahaya Timber (Tergugat II Intervensi)
Kuasa Hukum Badan Koordinasi Penanaman Modal:
Tergugat / Turut 1. Dr. Riadno S.H., LL.M
Tergugat 2. R. Sudarsono, S.H.
3. Tentiana Rustanti, S.H., M.H.
4. Amanda Yoseani, S.H., LL.M
5. Agit Wahid Saswito S.H, LL.M
6. Nova Herlangga Asri, S.H. M.H
7. Ratih Indriningtyas, S.H.
8. Paramastri, S.H., MBA
9. Aldi Rojul, S.H.
10. Moh. Zidni Fadlan, S.H.
11. Andi Muhammad Faiz Adani, S.H.

PT Berkat Cahaya Timber:


Kuasa Hukum dari Lukas S.H., & Partner:
1. Rio Harika, S.H.
2. Baik Dewi, S.H.
Majelis Hakim/ Hakim Hakim Ketua: Sutiyono, S.H., M.H.
Tunggal* Hakim Anggota:
1. Joko Setiono, S.H., M.H.
2. Dr. Nasrifal, S.H., M.H.
Panitera Pengganti Sri Hartanto, S.H., M.Kn.

2. Sidang III Putusan Sela

No. Tahapan Persidangan Ya Tidak Keterangan


1. Hakim Ketua membuka sidang dan menyatakan V Hakim membuka
sidang terbuka untuk umum, (Sidang dapat sidang dengan
dinyatakan tertutup apabila Hakim memandang mengucapkan
perkara berkaitan dengan ketertiban umum dan “sidang atas
keselamatan negara psl. 70 UU 5/1986) perkara dibuka
dan terbuka
untuk umum”
dan
mengetukkan
palu 3 kali.
2. Para Pihak hadir di ruang sidang V Para Pihak hadir
diwakili oleh
Kuasa masing-
masing Pihak.
3. Hakim Ketua membacakan putusan sela V Hakim Ketua
membacakan
putusan sela
dengan jelas dan
nyaring sehingga
dapat didengar
oleh kedua belah
pihak dan
pengunjung
persidangan.
Hakim Mengabulkan Permohonan Penundaan V Tidak disebutkan
Kegiatan adanya
(Psal 67 (4) UU 5/1986) permohonan
penundaan
kegiatan yang
dimohonkan oleh
pemohon
intervensi.
4. Hakim Ketua menanyakan kepada para pihak V
apakah agenda bisa dilanjutkan
5. Hakim Ketua menyatakan sidang ditunda V Setelah agenda
pembacaan
putusan sela dan
penyerahan
bukti-bukti dari
Tergugat II
Intervensi yang
disaksikan oleh
Tergugat dan
Penggugat,
Hakim Ketua
lalu menunda
sidang sampai
dengan tanggal 5
November 2018.
3. Catatan Persidangan
A. Uraian Singkat Perkara

Perkara ini merupakan perkara gugatan perijinan yaitu Keputusan Tata


Usaha Negara (KTUN) yang dikeluarkan oleh Badan Koordinasi Penanaman
Modal (BKPM) Nomor 27/1/IUPHHK-HA/PMDN/2016 tanggal 28 Desember
2018 tentang Pemberian Perpanjangan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan
Kayu Dalam Hutan Alam Kepada PT. Berkat Cahaya Timber Atas Areal Hutan
Produksi Seluas -/+ 124.930 (Seratus Dua Puluh Empat Ribu Sembilan Ratus
Tiga Puluh) Hektar di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kabupaten Katingan, dan
Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah. KTUN ini merugikan Pihak
PT Unggul Lestari karena adanya daerah izin yang tumpang tindih (overlap)
dengan wilayah kerja PT Unggul Lestari sehingga adanya KTUN ini dianggap
merugikan dan mengurangi wilayah kerja Hutan Alam PT Unggul Lestari. Pada
tanggal 22 Oktober 2018 telah menerima surat permohonan intervensi dari PT
Berkat Cahaya Timber melalui kuasanya tersebut pada informasi perkara.
Adanya gugatan terhadap KTUN ini dapat mengganggu kepentingan dan dapat
merugikan PT Berkat Cahaya Timber yang masuk sebagai Tergugat II Intervensi
pada perkara ini.

B. Uraian Persidangan

Pada Persidangan ini, dibacakan putusan sela yang isinya adanya


permohonan intervensi dari PT Berkat Cahaya Timber karena KTUN yang
dijadikan objek gugatan dalam perkara tersebut memiliki hubungan dengan
pemohon intervensi. PT Berkat Cahaya Timber memohon izin untuk masuk
menjadi pihak yang turut berperkara dalam perkara tersebut sebagai pihak yang
membela haknya dan memohon kepada Majelis Hakim untuk membebankan
biaya perkara kepada Penggugat. Majelis Hakim selanjutnya memberikan
pertimbangan-pertimbangan terhadap permohonan pemohon intervensi untuk
masuk dalam perkara sesuai dengan teori-teori dan dasar hukum yang sesuai
dengan perkara terkait dengan masuknya permohonan intervensi dari pemohon
intervensi. Majelis Hakim kemudian mengabulkan permohonan pemohon
intervensi dengan memberikan pemohon intervensi sebagai Tergugat II
Intervensi, sementara untuk petitum terkait dengan permohonan pembayaran
biaya perkara yang diberikan kepada Penggugat ditangguhkan sampai selesainya
pemeriksaan perkara pada putusan akhir.
Setelah membaca dengan lengkap Putusan Sela, Majelis Hakim
mempersilahkan Tergugat II Intervensi untuk duduk di samping Tergugat. Pada
perkara ini tidak ada replik-duplik sehingga langsung ke pembuktian dan
Tergugat II Intervensi diberikan arahan untuk pelabelan bukti-bukti dan adanya
tambahan bukti dari Tergugat. Majelis Hakim juga memberikan saran mengenai
pengecekan apakah pada wilayah yang tumpang tindih telah ada kegiatan yang
dilakukan dan juga mengecek dari segi data-data administrasi peta wilayah dan
sebagainya sehingga datanya akan lebih factual. Kepada Tergugat II Intervensi,
Majelis Hakim memberikan saran untuk memasukan bukti-bukti terkait dengan
izin-izin yang diperbarui dan hal-hal yang berkaitan dengan adanya gugatan
KTUN ini.

C. Perilaku Hakim dan Para Pihak

Pada persidangan ini, Majelis Hakim bersikap baik dan serius dalam menanggapi
persidangan. Majelis Hakim juga memberikan saran-saran dan informasi terkait dengan
cara beracara di PTUN serta memberikan informasi untuk para pihak terkait dengan
bukti-bukti yang dapat dilampirkan, serta proses beracara dan dasar hukumnya, seperti
misalnya ketentuan untuk Materai, lalu proses beracara yang harus selesai 150 hari, serta
hal-hal lainnya diberitahukan kepada kedua belah pihak. Para pihak, karena mungkin
sudah berpengalaman dalam beracara di PTUN, terlihat santai dan memahami proses
beracara di PTUN dan telah mengetahui apa saja yang perlu dilakukan ketika beracara di
PTUN.

D. Perilaku Pengunjung

Pada persidangan ini, pengunjung sidang sebagian besar diisi oleh mahasiswa
Fakultas Hukum Universitas Indonesia yang juga sedang melakukan pemantauan
persidangan pada Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta. Namun, ada beberapa
pengunjung sidang yang bukan merupakan mahasiswa yang melakukan pemantauan.
Dari segi perilaku pengunjung, sikap yang ditunjukan baik dan tenang serta tidak ada
yang mengganggu jalannya persidangan. Kuasa dari PT Berkat Cahaya Timber (sebelum
ditetapkan menjadi Tergugat II Intervensi) juga berada di bangku pengunjung sebelum
akhirnya diperkenankan masuk ke dalam persidangan sebagai Tergugat II Intervensi,
memperhatikan jalannya persidangan dengan baik dan ada beberapa pengunjung yang
mencatat dan mempelajari jalannya persidangan.

E. Catatan Lain
Majelis Hakim aktif memberikan saran serta informasi terkait dengan hal-hal
yang berbau administrative seperti misalnya Meterai pada surat harus “dimatikan” agar
bisa dilakukan pemeriksaan dan agar sesuai dengan UU Meterai.
Panitera Pengganti juga informatif dalam memberikan informasi seputar perkara
serta memperbolehkan kami untuk melihat informasi berkas dan KTUN yang menjadi
objek gugatan untuk kepentingan pendidikan.

FORMULIR PEMANTAUAN 6 DAN 7


1. Informasi Dasar

Nama Pemantau Emir Falah Azhari


Hari/Tanggal Senin, 29 Oktober 2018
Tempat Pemantauan Pengadilan Tata Usaha Jakarta
No. Perkara 178/G/2018/PTUN.JKT
Perkara / Kasus Lelang
Penggugat PT. Global koneksi Indonesia diwakili oleh Wahyudi
Kuasa Hukum Arif Suherman, S.H., dkk
Penggugat
Tergugat / Turut Tergugat: Ketua Pokja Layanan Pengaduan PCHT SBST ke
Tergugat Jajaran Fungsi Lantas sampai Polres Korlantas Polri Ta
Tergugat II Intervensi: PT Triagung Kurnia Perkasa
Kuasa Hukum Tergugat II Intervensi diwakili oleh Rudy Hendianton Saragih
Tergugat / Turut
Tergugat
Majelis Hakim/ Hakim Hakim Ketua: Wencelaus S.H., M.H.
Tunggal* Hakim Anggota:
1. Edi Septa Surhaza, S.H., M.H.
2. Umar Dani, S.H., M.H.
Panitera Pengganti Yusuf Amin, S.H.
2. Sidang VI Pembuktian Penggugat

No Tahapan Persidangan Ya Tidak Keterangan


.
1. Hakim Ketua membuka sidang, menyatakan “Sidang ✓
dibuka dan terbuka untuk umum”
(Sidang dapat dinyatakan tertutup apabila Hakim
memandang perkara berkaitan dengan ketertiban
umum dan keselamatan negara psl. 70 UU 5/1986)
2. Hakim menanyakan apakah Para pihak hadir ✓
(Penggugat, Tergugat, Kuasanya)
3. Hakim mengajukan perdamaian kepada para pihak ✓
(Penggugat dan Tergugat)
4. Jika para pihak tetap pada pendiriannya (tidak mau ✓
berdamai), Hakim menyatakan sidang dilanjutkan
Bukti Surat
5. Hakim Ketua memerintahkan Penggugat untuk ✓
menghadirkan bukti-buktinya
6. Penggugat menghadirkan bukti-bukti surat (salinan) ✓
7. Hakim mencocokan bukti-bukti surat (salinan) ✓
dengan aslinya
8. Hakim mengajukan pertanyaan atas bukti surat ✓ kurang jelas
tersebut mengenai apa
9. Tergugat mengajukan pertanyaan atas bukti surat ✓ yang terjadi.
tersebut Suara hakim
10. Penggugat memberikan jawaban atas pertanyaan ✓ kecil dan hanya
tersebut fokus di depan
meja hakim

3. Sidang VII Pembuktian Tergugat

No Tahapan Persidangan Ya Tidak Keterangan


.
1. Hakim Ketua membuka sidang, menyatakan “Sidang ✓
dibuka dan terbuka untuk umum”
(Sidang dapat dinyatakan tertutup apabila Hakim
memandang perkara berkaitan dengan ketertiban
umum dan keselamatan negara psl. 70 UU 5/1986)
2. Hakim menanyakan apakah Para pihak hadir ✓
(Penggugat, Tergugat, Kuasanya)
3. Hakim mengajukan perdamaian kepada para pihak ✓
(Penggugat dan Tergugat)
4. Jika para pihak tetap pada pendiriannya (tidak mau ✓
berdamai), Hakim menyatakan sidang dilanjutkan
Bukti Surat
5. Hakim Ketua memerintahkan Tergugat untuk ✓
menghadirkan bukti-buktinya
6. Penggugat menghadirkan bukti-bukti surat (salinan) ✓
7. Hakim mencocokan bukti-bukti surat (salinan) ✓
dengan aslinya
8. Hakim mengajukan pertanyaan atas bukti surat ✓ kurang jelas
tersebut mengenai apa
9. Penggugat mengajukan pertanyaan atas bukti surat ✓ yang terjadi.
tersebut Suara hakim
10. Tergugat memberikan jawaban atas pertanyaan ✓ kecil dan hanya
tersebut fokus di depan
meja hakim

4. Catatan Persidangan

A. Uraian Singkat Perkara


PT. Global koneksi Indonesia sebagai penggugat telah mengajukan
gugatan terhadap Ketua Pokja Layanan Pengaduan PCHT SBST ke Jajaran
Fungsi Lantas sampai Polres Korlantas Polri TA. Objek gugatan adalah Berita
Acara Hasil Pelelangan Nomor: BAHP/7/VI/2018/LP-PCHT
SBST/KORLANTAS tanggal 5 Juni 2018. Objek gugatan tersebut telah
menetapkan PT Triagung Kurnia Perkasa sebagai pemenang lelang. Untuk
mempertahankan objek gugatan, PT Triagung Kurnia Perkasa menjadi tergugat
II intervensi.

B. Uraian Persidangan
Persidangan ini merupakan tahap dari pembuktian tergugat dan tambahan
bukti surat dari penggugat, sehingga sidang ini telah merangkum tahapan sidang
pembuktian surat penggugat dan tergugat. Selain tergugat, tergugat II intervensi
juga turut memberikan bukti surat yang diperiksa bersamaan dengan bukti surat
tergugat.
Dalam persidangan ini, terlihat bahwa hakim yang hadir hanya dua orang
yang terdiri dari seorang hakim ketua dan seorang hakim anggota. Hakim
anggota lainnya sedang tidak berada ditempat tanpa dijelaskan alasannya.
Setelah membuka persidangan, hakim ketua menanyakan kesedian para pihak
mengenai jumlah hakim yang tidak lengkap. Hakim ketua menjelaskan bahwa
kurangnya anggota majelis hakim tidak akan mempengaruhi apapun. Hakim
ketua menyebutkan bahwa majelis hakim tetap dapat menjalankan tugasnya
dengan baik dan para majelis hakim yang hadir pada sidang ini akan
memberitahukan perkembangan persidangan dan tetap melakukan musyawarah
untuk memutus perkara ini. Setelah mendengar penjelasan, para pihak merasa
tidak keberatan dan sidang masuk pada tahap pemeriksaan bukti surat.
Pertama, majelis hakim memeriksa tambahan bukti surat penggugat
terlebih dahulu. Penggugat dipanggil untuk maju kedepan dan menyerahkan
tambahan bukti surat. Ketika menyerahkan tambahan bukti surat, penggugat
tidak menyebutkan jumlah tambahan bukti surat yang diajukan. Tergugat
diperintahkan hakim untuk ikut melihat tambahan bukti surat yang diajukan oleh
penggugat.
Setelah selesai memeriksa tambahan bukti surat yang diajukan oleh
penggugat, majelis hakim memerintahkan tergugat dan tergugat II intervensi
untuk membawa bukti surat yang telah dipersiapkan. Tergugat menyebutkan
bahwa bukti surat yang diajukan terdapat delapan belas, sementara tergugat II
intervensi tidak menyebutkan jumlah bukti surat yang diberikan. Majelis hakim
memerintah penggugat untuk ikut melihat bukti surat yang dibawa oleh tergugat
dan tergugat II intervensi.
Setelah selesai memeriksa bukti-bukti surat yang diajukan oleh masing-
masing pihak, majelis hakim mempersilahkan para pihak untuk kembali ke
tempatnya masing-masing. Selanjutnya majelis hakim meringkas jalannya
persidangan dengan menyebutkan bukti-bukti surat yang telah diajukan dalam
persidangan. Majelis hakim menyebutkan bahwa bukti surat milik penggugat
adalah P7 - P22, bukti surta milik tergugat adalah T8 - T27, dan bukti surat milik
tegrugat II intervensi adalah T2 - T21. Setelah itu hakim menjelaskan megenai
caca prosedur dab cacat substansi yang dpat terjadi dalam penerbitan keputusan
TUN oleh pejabat yang berwenang.
Sebelum menutup sidang, hakim bertanya kepada masing-masing pihak
terkait sidang yang sedang berlangsung. Pihak penggugat tidak mennaykan hal
apapun. Pihak tergugat dan tergugat II intervensi menyatakan bahwa kedua belah
phak masih akan memberikan bukti surat yang baru pada persidangan
berikutnya. Setelahnya hakim menentukan bahwa hari sidang berikutnya adalah
tanggal 5 November 2018 dengan agenda tambahan bukti surat dari tergugat dan
tergugat II intervensi dan para pihak tidak ada yang keberatan dengan waktu
yang telah ditentukan. Pada akhirnya sidang ditunda sampai tanggal 5 November
2018.

C. Perilaku Hakim dan Para Pihak


Kehadiran majelis hakim tidak lengkap, hanya seorang hakim ketua dan
seorang hakim anggota. Satu hakim anggota lainnya tidak berada di tempat dan
majelis hakim tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai ketidak datangannya.
Suara majelis hakim tidak begitu keras dalam jalannya persidangan,
sehingga para pengunjung tidak dapat mendengar dengan jelas mengenai hal-hal
yang dikatakan oleh majelis hakim. Tidak jelasnya suara majelis hakim dimulai
ketika para pihak mengajukan bukti-bukti surat yang diajukan ke persidangan.
Majelis hakim membagi tugas dalam memeriksa bukti surat yang
diajukan. Awalnya, hakim ketua yang memeriksa bukti surat tambahan yang
diajukan oleh penggugat dibantu oleh panitera. Ketika menunggu pemeriksaan
bukti surat tambahan penggugat, terlihat hakim anggota menopang dagu. Setelah
selesai, giliran hakim anggota memeriksa bukti surat tergugat dan tergugat II
intervensi yang dibantu oleh panitera. Majelis hakim terlihat mencatat temuan-
temuan pada bukti surat yang diajukan.
Pihak penggugat, tergugat, dan tergugat II intervensi menjalani
persidangan dengan baik. Tidak ada tingkah laku dari para pihak yang
mengganggu jalannya persidangan. Para pihak terlihat sangat kooperatif saat
sidang berjalan.

D. Perilaku Pengunjung
Perilaku pengunjung saat sidang berlangsung tertib dan tenang. Kebanyakan
pengunjung adalah mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Indonesia yang sedang
melakukan observasi pengadilan.

E. Catatan Lain

Banyak surat yang telah diunggah pada website dan panitera sangat baik
dalam membantu majelis hakim dalam jalannya persidangan.
FORMULIR PEMANTAUAN 8
1. Informasi Dasar

Nama Pemantau Elvien


Hari/Tanggal Senin, 22 Oktober 2018.
Tempat Pemantauan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta.
No. Perkara 152/G/2018/PTUN.JKT.
Perkara / Kasus Kepegawaian.
Penggugat Yolis Suhadi, S.H., DKK.
Kuasa Hukum Hechrin Purba, S.H., DKK.
Penggugat
Tergugat / Turut Debuti Bidang Pengawasan dan Pengendalian Badan
Tergugat Kepegawaian Negara RI.
Kuasa Hukum Tidak dihadirkan.
Tergugat / Turut
Tergugat
Majelis Hakim/ Hakim Hakim Ketua: Umar Dani, S.H., M.A.
Tunggal* Hakim Anggota:
1. Dyah Widiastuti, S.H., M.H.
2. Andi Muh. Ali Rahman, S.H., M.H.
Panitera Pengganti Indun Nawang Wulandari, S.H.
2. Sidang VIII Pembuktian Penggugat

No. Tahapan Persidangan Ya Tidak Keterangan


1. Hakim Ketua membuka sidang, menyatakan V Hakim menyatakan
1 “Sidang dibuka dan terbuka untuk umum” dengan diikuti satu kali
(Sidang dapat dinyatakan tertutup apabila Hakim ketukan palu
memandang perkara berkaitan dengan ketertiban
umum dan keselamatan negara psl. 70 UU 5/1986)
2. Hakim menanyakan apakah Para pihak hadir V Hakim hanya
(Penggugat, Tergugat, Kuasanya) menanyakan tambahan
pembuktian apa yang
akan diajukan.

3. Hakim mengajukan perdamaian kepada para pihak V Hakim hanya


(Penggugat dan Tergugat) menanyakan tambahan
pembuktian apa yang
akan diajukan.

4. Jika para pihak tetap pada pendiriannya (tidak mau V Hakim langsung
berdamai), Hakim menyatakan sidang dilanjutkan pembuktian dari
Penggugat.
Saksi/Ahli
5. Hakim menanyakan kesehatan saksi/ahli V Hakim juga menanyakan
apakah siap untuk
mengikuti persidangan.

6. Hakim menanyakan identitas saksi/ ahli V Dengan Hakim


memeriksa kartu
identitas Ahli.

7. Hakim menanyakan latar belakang keahlian dari V Namun, CV dari Ahli


ahli tidak dilampirkan saat
(catat latar belakang keahlian) pemeriksaan Identitas
dan akan diberikan pada
sidang berikutnya oleh
Kuasa hukum
Penggugat. Sehingga
Ahli menyatakan secara
lisan. Telah menjadi
Ahli di persidangan
TUN sebanyak 9 kali
untuk memberikan
keterangan berdasarkan
keahliannya.

8. Hakim menanyakan apakah saksi/ahli mempunyai V Ahli tidak mempunyai


hubungan sedarah atau semenda atau hubungan hubungan dengan
pekerjaan dengan terdakwa Tergugat.
(catat bentuk hubungan jika ada)

9. Saksi/ahli disumpah V Ahli bersedia


memberikan janji,
karena beragama
Katolik (dengan tangan
membentuk V).
Sebelumnya, Majelis
Hakim langsung
mengintruksikan Ahli
untuk melakukan
sumpah.

10. Hakim mempersilakan saksi lainnya yang masih V Karena yang datang
berada di dalam ruang sidang untuk keluar hanya Ahli dari
(perhatikan jika ada saksi lain yang masih ada Penggugat saja, dan
dalam ruang sidang) hanya seorang Ahli.

11. Majelis Hakim mengajukan pertanyaan kepada V Majelis Hakim


saksi/ ahli menanyakan rujukan
(catat dialog pertanyaan/intisarinya) peraturan apa yang bisa
digunakan untuk
penyelesaian
pendaftaran Calon
Pegawai Negeri Sipil.

12. Penggugat mengajukan pertanyaan kepada saksi/ V Pertanyaan yang


ahli diajukan seputar Asas
(catat dialog pertanyaan/intisarinya) Umum Pemerintahan
yang Baik (AUPB) apa
yang dilanggar oleh
Tergugat menurut Ahli.

13. Tergugat mengajukan pertanyaan kepada saksi/ ahli V Selama persidangan,


(catat dialog pertanyaan/intisarinya) kedua Tergugat yang
hadir di persidangan
kurang kompeten dalam
memberikan pertanyaan
kepada Ahli, terkesan
menjelaskan ulang
peraturan yang berlaku
dan memperdebatkan
pemaparan Ahli.
Sehingga Majelis Hakim
harus menyimpulkan
sendiri pertanyaan yang
diajukan oleh Tergugat
karena Ahli pun tidak
mengerti maksud dari
pemaparan Tergugat.
Pertanyaannya seputar
apakah menjadi sebuah
pelanggaran bila telah
melakukan wewenang
yang jelas-jelas tidak
sesuai dengan Peraturan
perundang-undangan.

14. Apakah Hakim menghadirkan Ahli Ketiga? V Hanya satu Ahli yang
(catat latar belakang ahli jika ya) dihadirkan oleh
Penggugat.
Bukti Lainnya
15. Hakim bertanya apakah ada bukti lainnya yang akan V Jika masih ada bukti
dihadirkan surat masih dapat
(catat jika ada) diterima dan bukti fakta
juga masih dapat
diterima dan diberikan
di sidang berikutnya.
Tergugat juga akan
mengajukan seorang
saksi Ahli.
Pemeriksaan Setempat/Lapangan
16. Penggugat atau Hakim mengajukan pemeriksaan V Tidak ada permintaan
setempat / lapangan untuk pemeriksaan
lapangan.

17. Permohonan pemeriksaan setempat / lapangan V Tidak ada permintaan


dikabulkan untuk pemeriksaan
(catata siapa pelaksana pemeriksaan setempat) lapangan.

18. Hakim menguji fakta yang diperiksa saat V Kedua belah pihak
persidangan sebelumnya dipersilahkan untuk
mengecek.

19. V Sidang diajukan untuk


ditunda selama 1
minggu, namun atas
dasar permintaan
Tergugat sidang untuk
ditunda selama 2
minggu dengan alasan
Ahli dari Tergugat tidak
Sidang ditunda dapat hadir karena
urusan keluarga bila hari
sidang berikutnya
dijatuhkan pada tanggal
29 Oktober 2019,
sehingga sidang
berikutnya dijatuhkan
pada tanggal 5
November 2018.

3. Catatan Persidangan

A. Uraian Singkat Perkara


Merupakan sengketa antara Badan Kepegawaian negara dengan Calon Pegawai
Negeri Sipil (Yolis Suhadi, S.H., DKK.), terjadi karena telah diterbitkannya Surat
Keputusan Tata Usaha Negara No: F1.26-30/S.26-5/43, pada 21 Maret 2018 tentang
Permohonan Penetapan NIP, setelah diterima oleh Raden ab Rahim pada tanggal 26
Maret 2018 yang dirasa telah merugikan Penggugat. Sehingga, Penggugat
mengajukan gugatan atas dasar batal atau tidak sahnya Surat Keputusan No: F1.26-
30/S.26-5/43 dan mewajibkan tergugat untuk mencabut Surat Keputusan terkait.

B. Uraian Persidangan

Persidangan pembuktian dari Penggugat, menghadirkan seorang Ahli bernama


Prof. Dr. Muchtar Pakpahan, S.H., M.A. untuk memberikan keterangan sesuai
keahliannya, setelah Ahli diperiksa identitasnya dan diminta untuk memaparkan
terkait latar belakangnya sebagai seorang Ahli yang telah beberapa kali menjadi Ahli
di persidangan Tata Usaha Negara dan juga oleh Hakim Ketua diminta
ketersediaanya untuk bersumpah, namun karena Ahli menganut agama Katolik,
beliau membenarkan bahwa ia bersedia untuk memberikan janji. Sebelum
memberikan keterangan Majelis Hakim sebelumnya sudah memberikan peringatan
untuk tidak mempertanyakan pemaparan yang telah diberikan oleh Ahli.
C. Perilaku Hakim dan Para Pihak

Majelis Hakim (Hakim Ketua dan Hakim Anggota) dalam memimpin


persidangan sudah sangat baik dengan tetap menjaga suasana hangat saat jalannya
persidangan, meskipun sempat terjadi perdebatan antara Tergugat dan Ahli, karena
ahli tidak jelas dan tidak berpoin saat hendak mengajukan pertanyaan kepada Ahli,
dan terkesan hanya meragukan pemaparan Ahli. Sehingga, Hakim Ketua harus
sampai beberapa kali mengingatkan kembali untuk Tergugat tidak boleh untuk
meragukan keterangan Ahli yang didasarkan dari keahlian sang Ahli, dan menyuruh
Tergugat untuk langsung menanyakan pada poinnya saja tidak dengan bertele-tele.
Namun, Hakim Ketua tetap dapat mengontrol jalannya persidangan sehingga
berjalan efektif.

D. Perilaku Pengunjung

Pengunjung yang hadir tidak cukup banyak sehingga tercipta suasana yang
cukup tertib dan tenang selama persidangan berlangsung, tanpa Majelis Hakim
memerintahkan para pengunjung untuk tertib.

E. Catatan Lain

Penambahan bukti masih dapat diajukan, baik bukti surat maupun bukti
faktanya dan diajukan pada persidangan berikutnya yaitu persidangan Pembuktian
dari Tergugat.
FORMULIR PEMANTAUAN 9
1. Informasi Dasar

Nama Pemantau Kelompok 2


Hari/Tanggal Selasa, 6 November 2018
Tempat Pemantauan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta
No. Perkara 154/G/2018/PTUN.JKT

Perkara / Kasus Penetapan Pengawas Ketenagakerjaan


Penggugat PT. Pertamina Patra Niaga
Kuasa Hukum Wildan Nurul Padjar, SH., dkk
Penggugat
Tergugat / Turut 1. Kepala Suku Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi
Tergugat Kota Administrasi Jakarta Utara,
2. Direktorat Jenderal Pembinaan dan Pengawasan
Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Kemenaker Republik Indonesia

Kuasa Hukum
Tergugat / Turut
Tergugat
Majelis Hakim/ Hakim Hakim Ketua: Edi Septa Surhaza, S.H.,M.H.
Tunggal* Hakim Anggota:
1. Baiq Yuliani, S.H.
2. Susilowati Siahaan, S.H., M.H.
Panitera Pengganti Tri Bhakti Adi, S.H.,M.H.

2. Sidang XI Pembuktian Tergugat

No Tahapan Persidangan Ya Tidak Keterangan


.
1. Hakim Ketua membuka sidang, menyatakan ✓
“Sidang dibuka dan terbuka untuk umum”
(Sidang dapat dinyatakan tertutup apabila
Hakim memandang perkara berkaitan dengan
ketertiban umum dan keselamatan negara psl.
70 UU 5/1986)
2. Hakim menanyakan apakah Para pihak hadir ✓ Tergugat tidak
(Penggugat, Tergugat, Kuasanya) hadir
meskipun
telah
dipanggil
secara patut
3. Hakim mengajukan perdamaian kepada para ✓
pihak (Penggugat dan Tergugat)
4. Jika para pihak tetap pada pendiriannya (tidak ✓
mau berdamai), Hakim menyatakan sidang
dilanjutkan
Saksi/Ahli
5. Hakim menanyakan kesehatan saksi/ahli ✓ Tidak adanya
saksi oleh
karena
Tergugat tidak
hadir pula
6. Hakim menanyakan identitas saksi/ ahli ✓
7. Hakim menanyakan latar belakang keahlian dari ✓
ahli
(catat latar belakang keahlian)
8. Hakim menanyakan apakah saksi/ahli ✓
mempunyai hubungan sedarah atau semenda
atau hubungan pekerjaan dengan terdakwa
(catat bentuk hubungan jika ada)
9. Saksi/ahli disumpah ✓
10. Hakim mempersilakan saksi lainnya yang masih ✓
berada di dalam ruang sidang untuk keluar
(perhatikan jika ada saksi lain yang masih ada
dalam ruang sidang)
11. Majelis Hakim mengajukan pertanyaan kepada ✓
saksi/ ahli
(catat dialog pertanyaan/intisarinya)
12. Tergugat mengajukan pertanyaan kepada saksi/ ✓
ahli
(catat dialog pertanyaan/intisarinya)
13. Penggugat mengajukan pertanyaan kepada ✓
saksi/ ahli
(catat dialog pertanyaan/intisarinya)
14. Apakah Hakim menghadirkan Ahli Ketiga? ✓
(catat latar belakang ahli jika ya)
Bukti Lainnya
15. Hakim bertanya apakah ada bukti lainnya yang ✓
akan dihadirkan
(catat jika ada)
Pemeriksaan Setempat/Lapangan
16. Tergugat atau Hakim mengajukan pemeriksaan ✓
setempat / lapangan
17. Permohonan pemeriksaan setempat / lapangan ✓
dikabulkan
(catata siapa pelaksana pemeriksaan setempat)
18. Hakim menguji fakta yang diperiksa saat ✓
persidangan sebelumnya
19. ✓ Sidang
ditunda
sampai
Tergugat
Sidang ditunda
hadir untuk
memberikan
keterangan
saksi/ahli

1. Catatan Persidangan

A. Uraian Singkat Perkara


Menerima dan mengabulkan permohonan penundaan yang diajukan oleh
PENGGUGAT;Memerintahkan kepada TERGUGAT I dan/atau TERGUGAT II
untuk menunda Penetapan Pengawas Ketenagakerjaan Suku Dinas Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Kota Administrasi Jakarta Utara Nomor 402/2017 tanggal 15
Agustus 2017 tentang Penetapan Upah Lembur A/N Sdr. Nuratmo, dkk. (700
orang) Pekerja PT Pertamina Patra Niaga Jl. HR Rasuna Said Kav C 7-9, Jakarta
Selatan sampai putusan atas perkara Tata Usaha Negara ini memiliki Putusan
yang berkekuatan hukum yang tetap. Bekraitan dengan pokok perkara maka
bahwa Penggugat mengajukan Gugatan kepada Tergugat I bahwa surat
keputusan berupa penetapan pengawas ketenagakerjaan suku dinas tenaga kerja
dan transmigrasi kota administrasi Jakarta Utara No. 402/2017 tanggal 15
Agustus 2017 mengenai penetapan upah lembur A/N Sdr. Nuratmo, dkk (700
orang) pekerja PT Pertamina Patra Niaga Jl HR. Rasuna Said Kav C 7-9, Jakarta
Selatan, dan surat TERGUGAT II Nomor: B.208/BINWASK3-PNKJ/III/2018
tanggal 27 Maret 2018 perihal Jawaban atas permohonan penetapan ulang PT
Pertamina Patra Niaga harap dinyatakan batal atau tidak sah. Kemudian
PENGGUGAT meminta dalam gugatan nya untuk menghukum TERGUGAT I
dan TERGUGAT II untuk membayar seluruh biaya perkara ini.
B. Uraian Persidangan
Persidangan dibuka dengan ketukan 1 kali menyatakan sidang terbuka dan
dibuka untuk umum. Kemudian Hakim menanyakan apakah para pihak hadir,
lalu diketahui bahwa untuk persidangan hari tersebut Tergugat tidak hadir, maka
tidak dilanjutkan pembuktian saksi/ahli pembuktian dari Tergugat. Lalu sidang
ditunda untuk minggu depan hari Selasa, 13 November 2018 dengan agenda
yang sama pembuktian saksi/ahli dari Tergugat. Hakim Ketua menetapkan
bahwa ini adalah panggilan yang patut dan sah bagi kedua belah pihak.

C. Perilaku Hakim dan Para Pihak


Hakim berprilaku baik dan sesuai aturan di ketentuan Hukum Acara
Peradilan Tata Usaha Negara.

D. Perilaku Pengunjung
Selama persidangan para pengunjung bersikap baik dan tertib.

E. Catatan Lain
Akibat tidak ada kehadiran Tergugat maka sidang berlangsung dengan cepat.
FORMULIR PEMANTAUAN 10
1. Informasi Dasar

Nama Pemantau Hafizha Rika Nasution


Hari/Tanggal Senin, 29 Oktober 2018
Tempat Pemantauan PTUN Jakarta
No. Perkara 120/G/2018/PTUN.JKT
Perkara / Kasus Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor: C-
03668 HT.01.04.TH.2001 tentang Persetujuan Akta Perubahan
Anggaran Dasar Perseroan Terbatas
Penggugat PT. Aryaputra Teguharta diwakili oleh Hari Dhoho Tampubolon
Kuasa Hukum Yuris Abdul Hakim, S.H., dkk (Kantor Hukum Hutabarat,
Penggugat Halim, dan rekan)
Tergugat / Turut Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia/
Tergugat PT. BFI Finance Indonesia, Tbk, diwakili oleh Francis Lay Sioe
Ho
Kuasa Hukum Anthony LP Hutapea, S.H., M.H./Samantha, S.H. (Kantor
Tergugat / Turut Hukum Hotman Paris Hutapea dan Partners)
Tergugat
Majelis Hakim/ Hakim Hakim Ketua: Dr. Nasrifal, SH, MH
Tunggal* Hakim Anggota:
1. Joko Setiono, S.H., M.H.
2. Sutiyono, S.H., M.H.
Panitera Pengganti M. Iqbal Aroza, S.H.

2. Sidang X Kesimpulan Penggugat

No Tahapan Persidangan Ya Tidak Keterangan


.
1. Hakim Ketua membuka sidang, menyatakan “Sidang V Hakim
dibuka dan terbuka untuk umum” membuka
(Sidang dapat dinyatakan tertutup apabila Hakim persidangan
memandang perkara berkaitan dengan ketertiban menyatakan
umum dan keselamatan negara psl. 70 UU 5/1986) sidang dibuka
dan terbuka
untuk umum,
setelah itu
mengetuk palu
sebanyak 3 kali
2. Hakim menanyakan apakah Para pihak hadir V
(Penggugat, Tergugat, Kuasanya)
3. Hakim mengajukan perdamaian kepada para pihak V
(Penggugat dan Tergugat)
4. Jika para pihak tetap pada pendiriannya (tidak mau V
berdamai), Hakim menyatakan sidang dilanjutkan
5. Hakim menanyakan kepada Pengugat apakah telah V
siap untuk membacakan kesimpulannya
6. Hakim Ketua mempersilahkankan Penggugat untuk V Pada
membacakan kesimpulannya persidangan ini
kesimpulan
penggugat
hanya
diberikan
kepada hakim,
tidak ada
pembacaan
kesimpulan
oleh pihak
penggugat.
Kesimpulan
dianggap telah
dibacakan.
7. Penggugat mengajukan uang paksa V
8. Hakim memberikan waktu bagi Tergugat untuk V Pada
membuat kesimpulan persidangan ini
tergugat telah
siap dengan
kesimpulannya,
dan tergugat
juga
memberikan
kesimpulannya
9. Hakim Ketua menyatakan sidang ditunda V Sidang ditunda
selama 2
minggu untuk
pembacaan
putusan.

3. Catatan Persidangan

A. Uraian Singkat Perkara


Perkara ini sebenarnya kelanjutan dari putusan perdata. Putusan
perdatanya ada 2, objek perkaranya hampir sama namun diajukan oleh pihak
yang berbeda. Dalam putusan kesatu pihak PT BFI Finance menang, namum
putusan yang kedua PT BFI Finance kalah. Dari yang kalah ini hakim
menyatakan bahwa saham dari PT Aryaputra Teguharta telah digadaikan ke PT
BFI Finance untuk jaminan hutang, namun telah dialihkan oleh PT BFI Finance
oleh pihak lain berdasarkan putusan PKPU. Pada putusan yang kesatu dibilang
bahwa pengalihan kepada para kreditur adalah sah berdasarkan putusan PKPU,
sedangkan yang kedua lagi tidak, sehingga PT BFI Finance dihukum untuk
mengembalikan saham-saham tersebut kepada PT Aryaputra Teguharta. PT BFI
Finance merupakan PT terbuka, maka saham-sahamnya di diperjualbelikan di
bursa, sehingga peralihannnya sangat cepat. PT Aryaputra Teguharta
berdasarkan putusan yang mereka menangi dimana mereka dinyatakan sebagai
pemegang saham, mereka menggugat KTUN dengan objek setiap anggaran dasar
PT BFI dari tahun 2001 sampai 2018. PT Aryaputra Teguharta menggugat 10
putusan Menteri Hukum dan HAM terkait dengan perubahan anggaran dasar PT
BFI Finance.

B. Uraian Persidangan
Agenda sidang pada tanggal 29 Oktober 2018 untuk perkara ini adalah
pembacaan kesimpulan dari masing-masing pihak dimana sidang dilakukan tepat
waktu. Persidangan dibuka oleh hakim dengan menyatakan sidang dibuka dan
terbuka untuk umum, setelah itu mengetuk palu sebanyak 3 kali . kemudian
hakim meminta bagi para pihak untuk menyerahkan kesimpulan. dan para pihak
diberikan salinan dari kesimpulan yang telah dibuat oleh penggugat, bagi
penggugat kesimpulan dianggap telah dibacakan. kemudian, bagi pihak tergugat
yang telah siap dengan kesimpulannya dianggap telah dibacakan. kemudian
untuk tanggal persidangan selanjutnya, hakim ketua memberikan waktu selama 2
minggu untuk pembacaan putusan dan hakim menanyakan bagi para pihak
apakah bersedia. Kemudian sidang ditutup dan dengan mengetuk palu sebanyak
3 kali.

C. Perilaku Hakim dan Para Pihak


dalam persidangan baik hakim ketua dan hakim anggota, hadir tepat pada
waktunya. Selama persidangan hakim ketua memimpin jalanya persidangan
dengan baik, dimana hakim memandu jalanya persidangan dengan suara yang
jelas dan tidak terbata-bata. Baik hakim ketua dan hakim anggota hadir dengan
sikap duduk yang baik dan pandangan mata fokus.
D. Perilaku Pengunjung
Dalam persidangan pengunjung yang hadir, berperilaku sopan
dalam persidangan, sehingga suasana dalam persidangan cenderung kondusif.dan
tertib selama persidangan pengunjung tidak begitu banyak.

E. Catatan Lain

Sebaiknya dalam pembacaan kesimpulan penggugat isi dari kesimpulan


itu dibacakan, sehingga apabila ada kesalahan dalam penulisan kata, bukan
menjadi alasan untuk ditundanya persidangan selanjutnya.

FORMULIR PEMANTAUAN 11
1. Informasi Dasar

Nama Pemantau Fira Adhisa


Hari/Tanggal Senin, 29 Oktober 2018
Tempat Pemantauan PTUN Jakarta
No. Perkara 120/G/2018/PTUN.JKT
Perkara / Kasus Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia Nomor: C-03668 HT.01.04.TH.2001 tentang
Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Terbatas
Penggugat PT. Aryaputra Teguharta diwakili oleh Hari Dhoho Tampubolon
Kuasa Hukum Yuris Abdul Hakim, S.H., dkk (Kantor Hukum Hutabarat,
Penggugat Halim, dan rekan)
Tergugat / Turut Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia/
Tergugat PT. BFI Finance Indonesia, Tbk, diwakili oleh Francis Lay Sioe
Ho
Kuasa Hukum Anthony LP Hutapea, S.H.,M.H./Samantha, S.H. (Kantor Hukum
Tergugat / Turut Hotman Paris Hutapea and Partners)
Tergugat
Majelis Hakim/ Hakim Hakim Ketua: Dr. Nasrifal, SH, MH
Tunggal* Hakim Anggota:
3. Joko Setiono, S.H., M.H.
4. Sutiyono, S.H., M.H.
Panitera Pengganti M. Iqbal Aroza, S.H.

2. Sidang XI Kesimpulan Tergugat

No Tahapan Persidangan Ya Tidak Keterangan


.
1. Hakim Ketua membuka sidang, menyatakan “Sidang V Hakim
` dibuka dan terbuka untuk umum” membuka
(Sidang dapat dinyatakan tertutup apabila Hakim sidang dengan
memandang perkara berkaitan dengan ketertiban menyatakan
umum dan keselamatan negara psl. 70 UU 5/1986) sidang dibuka
dan terbuka
untuk umum,
setelah itu
mengetuk palu
sebanyak 3 kali
2. Hakim menanyakan apakah para pihak hadir V
(Penggugat, Tergugat, Kuasanya)
3. Hakim mengajukan perdamaian kepada para pihak V
(Penggugat dan Tergugat)
4. Jika para pihak tetap pada pendiriannya (tidak mau V
berdamai), Hakim menyatakan sidang dilanjutkan
5. Hakim menanyakan kepada Tergugat apakah telah V
siap kesimpulannya
6. Hakim Ketua mempersilahkankan Tergugat untuk V Pada
membacakan kesimpulannya persidangan ini
kesimpulan
hanya
diserahkan
kepada majelis
hakim, tidak
ada pembacaan
kesimpulan
oleh para
pihak,
kesimpulan
dianggap telah
dibacakan
7. Hakim Ketua menyatakan sidang ditunda sidang V Sidang ditunda
dilanjutkan kembali untuk pembacaan Putusan selama 2
minggu dengan
agenda
pembacaan
putusan

3. Catatan Persidangan

A. Uraian Singkat Perkara

Perkara ini sebenarnya kelanjutan dari putusan perdata. Putusan


perdatanya ada 2, objek perkaranya hampir sama namun diajukan oleh pihak
yang berbeda. Dalam putusan kesatu pihak PT BFI Finance menang, namum
putusan yang kedua PT BFI Finance kalah. Dari yang kalah ini hakim
menyatakan bahwa saham dari PT Aryaputra Teguharta telah digadaikan ke PT
BFI Finance untuk jaminan hutang, namun telah dialihkan oleh PT BFI Finance
oleh pihak lain berdasarkan putusan PKPU. Pada putusan yang kesatu dibilang
bahwa pengalihan kepada para kreditur adalah sah berdasarkan putusan PKPU,
sedangkan yang kedua lagi tidak, sehingga PT BFI Finance dihukum untuk
mengembalikan saham-saham tersebut kepada PT Aryaputra Teguharta. PT BFI
Finance merupakan PT terbuka, maka saham-sahamnya di diperjualbelikan di
bursa, sehingga peralihannnya sangat cepat. PT Aryaputra Teguharta
berdasarkan putusan yang mereka menangi dimana mereka dinyatakan sebagai
pemegang saham, mereka menggugat KTUN dengan objek setiap anggaran dasar
PT BFI dari tahun 2001 sampai 2018. PT Aryaputra Teguharta menggugat 10
putusan Menteri Hukum dan HAM terkait dengan perubahan anggaran dasar PT
BFI Finance.

B. Uraian Persidangan

Agenda sidang pada tanggal 29 Oktober 2018 untuk perkara ini adalah
pembacaan kesimpulan dari masing-masing pihak. Persidangan dibuka oleh
hakim dengan menyatakan sidang dibuka dan terbuka untuk umum, setelah itu
mengetuk palu sebanyak 3 kali. Hakim tidak menanyakan apakah para pihak
hadir, namun dalam persidangan ini para pihak hadir. Hakim juga tidak
mengajukan perdamaian kepada para pihak. Dalam persidangan ini setelah
sidang dibuka oleh hakim, hakim langsung meminta kesimpulan dari pihak
penggugat maupun tergugat. Dalam persidangan ini tidak ada pembacaan
kesimpulan, kesimpulan dianggap dibacakan dalam persidangan, para pihak
hanya memberikan kesimpulan dalam bentuk cetak kepada Majelis Hakim untuk
kemudian Majelis Hakim melalui Hakim Ketua mengafirmasi kesimpulan Para
Pihak, seperti jumlah halaman kesimpulan masing-masing pihak. Selanjutnya
hakim menyanyakan kepada para pihak apakah ada yang ingin disampaikan, baik
pihak Penggugat maupun Tergugat mengatakan cukup (tidak ada yang ingin
disampaikan).
Selanjutnya hakim menunda persidangan sampai tanggal 12 November
2018 dengan agenda sidang pembacaan putusan. Majelis hakim menutup
persidangan dengan menyatakan sidang ditutup dan mengetuk palu sebanyak 3
kali.

C. Perilaku Hakim dan Para Pihak


Dalam persidangan ini, Majelis Hakim tidak menanyakan apakah para
pihak hadir, mengajukan perdamaian kepada para pihak, menanyakan apakah
telah siap dengan kesimpulannya, serta tidak mempersilahkan tergugat untuk
membacakan kesimpulannya. Setelah sidang dibuka hakim langsung meminta
kesimpulan dari Penggugat dan Tergugat, tidak ada pembacaan kesimpulan
dalam persidangan ini. Kesimpulan dianggap telah dibacakan oleh hakim.
Majelis hakim berperilaku baik dalam persidangan. Para pihak juga berperilaku
baik dalam persidangan.

D. Perilaku Pengunjung
Pengunjung pada persidangan ini didominasi oleh mahasiswa FHUI. Para
pengunjung berperilaku baik, dengan tidak mengganggu jalannya persidangan.
Para pengunjung mengikuti persidangan dengan baik.
E. Catatan Lain

Tidak ada.

Anda mungkin juga menyukai