TUGAS AKHIR
Diajukan Kepada Tim Penguji Tugas Akhir Jurusan Teknik Elektro Sebagai Salah
Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan
Oleh
RIZKI NOFRIADI
NIM 1306329
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah swt yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis telah selesai menyusun Tugas Akhir
yang berjudul ‖Rancang Bangun Alat Pengiris Bawang Merah Otomatis Berbasis
pengarahan hingga penyelesaian tugas akhir ini. Seluruh staf pengajar dan teknisi
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang serta semua
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh sebab itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ...................................................................................... i
DAFTAR ISI ..................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ v
ii
1. Rangkaian Catu Daya ................................................................. 32
2. Rangkaian ATMega 8535 .......................................................... 32
3. Rangkaian Sensor Inframerah .................................................... 34
4. Rangkaian Relay ........................................................................ 35
C. Perancangan Sistem Mekanik ........................................................... 35
D. Flowchart Diagram ........................................................................... 39
iii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Deskripsi Pin ATMega 8535 ............................................................... 13
Tabel 2. Simbol-simbol Standar dalam Flowchart ............................................. 28
Tabel 3. Spesifikasi Mikrokontroler ATMega 8535 .......................................... 34
Tabel 4. Pengujian dan Pengukuran Rangkaian Catu Daya
Keluaran 5 VDC dan 12 VDC ............................................................. 44
Tabel 5. Hasil Pengukuran Motor DC 1 Fasa .................................................... 48
Tabel 6. Lama Waktu Pengisian Bawang Merah ............................................... 49
Tabel 7. Pengujian Alat Keseluruhan ................................................................. 51
iv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Bawang Merah ................................................................................. 9
Gambar 2. Alat Pengiris Bawang Modern ......................................................... 10
Gambar 3. Konfigurasi Pin ATMega 8535 ........................................................ 12
Gambar 4. Struktur Bahasa C.............................................................................. 18
Gambar 5. Contoh Program Bahasa C ............................................................... 18
Gambar 6. Grafik Fluk Torsi .............................................................................. 21
Gambar 7. Relay ................................................................................................. 22
Gambar 8. Rangkaian Penyearah Gelombang Penuh
Daya Filter Kapasitor ....................................................................... 24
Gambar 9. Bentuk LED dan Simbol LED ......................................................... 26
Gambar 10. Simbol Photodioda ......................................................................... 26
Gambar 11. Blok Diagram Sistem ..................................................................... 30
Gambar 12. Rangkaian Power Supply ............................................................... 32
Gambar 13. Skematik Mikrokontroler ATMega 8535 ....................................... 33
Gambar 14. Rangkaian Sensor Inframerah ........................................................ 34
Gambar 15. Rangkaian Relay ............................................................................ 35
Gambar 16. Pengiris Bawang Merah Otomatis Tampak Depan ........................ 36
Gambar 17. Pengiris Bawang Merah Otomatis Tampak Samping .................... 36
Gambar 18. Pisau Pengiris ................................................................................. 37
Gambar 19. Bagian-bagian Alat Pengiris Bawang ............................................ 37
Gambar 20. Flowchart Perancangan Alat Pengiris Bawang Merah Otomartis ... 40
Gambar 21. Pengiris Bawang Merah Tampak Depan ........................................ 42
Gambar 22. Pengiris Bawang Merah Tampak Samping .................................... 43
Gambar 23. Hasil Irisan Bawang ....................................................................... 43
Gambar 24. Rangkaian Catu Daya ..................................................................... 44
Gambar 25. Rangkaian Mikrokontroler ATMega 8535 ..................................... 47
v
BAB I
PENDAHULUAN
dalam kehidupan dengan adanya ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan ilmu
yang dapat digunakan dalam proses pembibitan, proses panen, dan pengolahan
hasil pertanian. Berbagai alat yang diciptakan itu sesuai dengan kebutuhan,
misalnya alat yang digunakan untuk pengolahan lahan pertanian akan berbeda
dalam pengolahannya adalah bawang merah. Bawang merah menjadi satu jenis
1
kualitas panen. Apalagi pengolahan bawang merah sebagai bawang goreng sangat
sebagai penyedap dan rempah-rempah oleh para chef untuk masakannya. Selain
itu, bawang merah juga digunakan ibu-ibu rumah tangga sebagai penyedap rasa,
waktu ke waktu. Bawang goreng juga menjadi penanda kekahasan rasa kuliner
pengolah bawang merah dengan cara diiris sesuai dengan kebutuhan. Awalnya
Proses pengirisan bawang yang dilakukan secara manual menyebabkan luka jika
tidak hati-hati menggunakan pisau pengiris. Zat yang terdapat di dalam bawang
proses pengirisan. Pengirisan bawang merah ini masih banyak dilakukan dengan
bawang merah yang siap digoreng tadi sedikit dan menggunakan waktu yang
khusus yang bisa digunakan untuk memudahkan proses pengirisan bawang merah.
Alat tersebut dirancang dengan menggunakan pisau pengiris dan pisau tersebut
digerakkan dengan handle yang ada di samping alat. Meskipun sudah dirancang
2
alat khusus pengiris bawang tersebut, penggunaannya pun masih menggunakan
handle, bawang akan teriris oleh pisau pengiris apabila bawang yang ada di
tangan. Hal ini membuktikan bahwa alat tersebut masih belum efektif digunakan
kendali otomatis, maka dapat dirancang alat pengiris bawang merah dengan
sensor yang dapat mendeteksi objek tanpa kontak fisik. Sensor ini memanfaatkan
sifat cahaya yang akan dipantulkan jika mengenai benda. Penggunaan sensor
merah tanpa kontak fisik. Bawang merah yang berada di wadah penampungan
apabila terdeteteksi oleh sinar inframerah secara otomatis akan teriris oleh pisau
pengiris yang digerakkan oleh motor. Kelebihan dari alat ini tidak perlu
sinar inframerah dan motor. Alat ini akan tetap bekerja selama bawang merah
masih terdeteksi oleh sinar inframerah. Manusia akan dapat mengerjakan aktivitas
Alat ini dapat dijadikan sebagai alat yang dapat mengurangi kecelakaan kerja
3
seperti teriris pisau saat pengirisan bawang merah. Alat ini pun dapat juga dapat
dalam waktu relatif yang singkat pegguna dapat menggunakan alat dengan sistem
kendali otomatis agar hasil irisan memuaskan dan bentuknya pun sama sesuai
yang diinginkan.
Perbedaan dari alat pengiris bawang yang sudah ada sebelumnya bahwa
alat yang ada masih menggunakan tenaga manusia untuk mengiris bawang yaitu
dengan cara memutar handle yang ada di bagian samping alat agar pisau pengiris
dapat mengiris bawang dan juga dengan kapasitas wadah kecil, sehingga proses
pengirisannya menjadi lama dan irisan bawang yang dihasilkan juga relatif
sedikit, sedangkan rancang bangun alat pegiris bawang merah otomatis untuk
proses pengirisan tidak perlu memutar handle untuk proses pemotongan tetapi
inframerah.
industri kuliner, seperti rumah makan atau restoran. Apalagi selain terkenal
dengan tempat wisata yang menarik Indonesia juga dikenal sebagai negara yang
kaya dengan usaha di bidang kuliner. Bawang merah menjadi salah satu bahan
atau rempah yang menjadi faktor penentu kesuksesan kuliner Indonesia. Alat ini
4
Berdasarkan hal-hal tersebut, maka perlu dirancang alat yang dapat
ATMega8535.‖
B. Identifikasi Masalah
2. Proses pengirisan dengan alat yang sudah ada di pasaran masih menggunakan
3. Jumlah irisan bawang merah sedikit dan membutuhkan waktu yang lama.
C. Batasan Masalah
dalam tugas akhir ini, maka permasalahan dibatasi pada hal-hal berikut ini.
5
5. Kapasitas bawang yang diiris 1 Kg.
D. Rumusan Masalah
dirumuskan permasalahan pada tugas akhir ini yaitu ‖bagaimama merancang alat
E. Tujuan
Adapun tujuan yang dicapai dalam pembuatan tugas akhir ini adalah
berikut ini.
F. Manfaat
Penulisan tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis, pembaca, dan
masyarakat.
1. Bagi penulis, alat ini dapat dijadikan sebagai sarana pengembangan ilmu
6
2. Bagi pembaca, alat ini dapat dijadikan bandingan dan penambah pengetahuan
7
BAB II
LANDASAN TEORI
8535 dirancang dengan landasan teori tertentu. Teori-teori yang menjadi landasan
perancangan alat ini meliputi teori bawang merah, Pengiris bawang modern,
sensor inframerah, dan diagram alir (flowchart), dan sistem pengiris bawang
A. Bawang Merah
jenis tanaman semusim (annual) yang termasuk dalam famili Liliaceae. Tanaman
ini merupakan sayuran rempah yang meskipun bukan asli dari Indonesia, namun
telah disebutkan yaitu sebagai bumbu penyedap masakan, juga sebagai sumber
vitamin B dan C, protein, lemak, dan karbohidrat yang sangat diperlukan oleh
yang tergolong sayuran rempah. Sayuran rempah ini banyak dibutuhkan terutama
sebagai pelengkap bumbu masakan, untuk menambah cita rasa, dan kenikmatan
membentuk tunas baru, tumbuh dan membentuk umbi kembali. Karena sifat
8
pertumbuhannya yang demikian maka dari satu umbi dapat membentuk rumpun
tanaman yang berasal dari peranakan umbi (Rahayu dan Berlian, 1999).
hormon auksin dan giberelin. Kegunaan lain bawang merah adalah sebagai obat
antiseptik dan senyawa alliin. Senyawa alliin oleh enzim alliinase diubah menjadi
asam piruvat, amonia, dan alliisin sebagai anti mikoba yang bersifat bakterisida.
Alat pengiris bawang modern ini memiliki 3 buah mata pisau yang
berfungsi untuk mengiris bawang dengan cara memutar handle yang ada di bagian
samping alat tersebut dan ketebalan irisannya 1 mm. Alat ini memiliki ukuran
yang kecil dengan kapasitas yang kecil juga untuk wadah penampung irisan
bawangnya. Sehingga proses pengirisannya menjadi lama dan irisan bawang yang
dihasilkan juga relatif sedikit dan juga untuk menggerakan pisaunya masih
memerlukan tenaga manusia yaitu dengan memutar handle yang ada disamping
alat.
9
Gambar 2. Alat Pengiris Bawang Modern
mempunyai gerbang masukan dan gerbang keluaran serta sistem kendali yang bisa
kita program melalui komputer dan bisa kita hapus dengan cara khusus. Rata-rata
mudah dan proses interupt yang cepat dan efisien, dengan kata lain
komponen.
10
Seiring perkembangan elektronika, mikrokontroler dibuat semakin
fungsinya. Dari segi arsitektur dan instruksi yang digunakan, mereka bisa
I/O sebanyak 32 bit, yang dikelompokan dalam: Port A, Port B, Port C, dan Port
Timer/Counter dengan kemampuan pembandingan. (d) CPU 8 bit yang terdiri atas
32 register. (e) SRAM sebesar 512 byte.(f) Memori Flash sebesar 8 Kbyte dengan
komunikasi SPI. (h) EEPROM sebesar 512 byte yang dapat diprogram saat
operasi. (i) Analog Comparator. (j) Komunikasi serial standar USART dengan
11
2. Konfigurasi Pin ATMega 8535
dua hal penting yaitu susunan pin-pin Mikrokontroler ATMega 8535 serta fungsi
masing-masing pin tersebut. Berikut ini akan dijelaskan mengenai susunan pin
sebuah mikrokontroler ATMega 8535 dapat dilihat pada Gambar 5. Fungsi dari
12
Selanjutnya pendeskripsian ATMega dijelaskan pada Tabel 1 berikut ini.
13
3. Pemograman Mikrokontroler ATMega 8535
dapat membuat program. Pada dasarnya membuat suatu program akan terjadi
tertentu menjadi kode program lain atau bahkan kode dalam bentuk objek atau
tertentu. Proses translasi ini membutuhkan waktu yang cukup panjang dan
kompleks.
dengan istilag syntax dan masih digunakan hingga saat ini baik untuk perangkat
adalah SQL, HTML, Visual Basic, dan Fox Pro. Bahasa pemrograman generasi
keempat dibedakan atas empat jenis, yaitu report generators, form generators,
14
Bahasa pemrograman generasi kelima berbasis pada pemecahan masalah
sebagainya.
a. Assembler
yang berupa bahasa assembly yang merupakan bahsa pemograman generasi kedua
b. Interpreter
c. Complier
object code yang biasanya berektensi .o atau .obj .peristiwa ini disebut dengan
compiler time. Program yang bernana linker, file-file objek kode ini digabungkan
dengan library yang dibutuhkan sehingga menjadi file yang bsia langsung
15
dieksekusi pada mesin berprosesor tertentu. Pada compiler, kode program di
pemograman NET dan java. Proses penggabungan ini dilakukan dalam 2 tahap.
pada tahap kedua, file excutable yang dihasilkan pada tahap pertama dijalankan
operasi.
bahasa pemrograman generasi ketiga. Bahasa pemrograman C ini terdiri atas lima
berkas file header/library yang berisi fungsi-fungsi yang ada pada program
yang akan dibuat pada baris-baris bawahnya. File yang diikut sertakan
b. Pada baris selanjutnya terdapat int main ( ). Ini merupakan judul fungsi utama
(bilangan bulat negatif ataupun positif ). Mengenal data integer akan dibahas
di bagian-bagian berikutnya. Fungsi main ( ) ini adalah fungsi yang wajib ada
16
c. Pada baris berikutnya terdapat print f (―selamat datang di DevC++‖). Hal ini
masukan berupa kalimat yang ingin ditampilkan. Tanda titik koma harus
selalu dituliskan untuk memberi tanda akhir dari suatu baris perintah.
utama disebut (subroutine/ module) dan ditulis setelah fungsi utama (main) atau
diletakan pada file pustaka (library). Jika fungsi-fungsi diletakkan pada file
pustaka dan akan dipakai disuatu program, maka nama file header-nya harus
17
Rachmat (2010:50)
Gambar 4. Stuktur bahasa C
preposessor directive adalah bagian yang berisi pengikutsertakan file atau berkas-
Rachmat (2010:50)
Gambar 5. Contoh Program bahasa C
ditampung oleh suatu tempat penyimpanan bernama a dan b yang bertipe bilangan
layar monitor. Beberapa fungsi yang muncul pada kode program di atas adalah
berikut ini.
18
1. Print f ( ), digunakan untuk menampilkan tulisan ke layar.
dimemori computer.
balik (ac) yang paling luas digunakan. Penamaannya berasal dari kenyataan
bahwa arus rotor motor ini bukan diperoleh dari sumber tertentu, tetapi
merupakan arus yang terinduksi sebagai akibat adanya perbedaan relative antar
putaran rotor dengan medan putar (roating magnetic field) yang dihasilkan oleh
arus stator.
Belitan stator yang dihubungkan denga sumber tegangan tiga fasa akan
pada rotor sehingga terinduksi arus dan sesuai dengan hukum lentz, rotor pun
akan turut berputar mengikuti medan putar stator. Perbedaan putaran relatif antara
stator dan rotor disebut slip. Bertambahnya beban akan memperbesar kopel motor
yang oleh karenanya akan membesar pula arus induksi pada rotor sehingga slip
antara medan putar stator dan putaran rotor pun akan bertambah besar. Jadi, bila
Motor induksi satu fasa mempunyai struktur yang sama dengan motor
induksi tiga fasa jenis rotor sangkar, akan tetapi kumparan stratornya hanya terdiri
19
atas satu fasa, oleh karena itu motor satu fasa tidak dihasilkan medan putar
sebagaimana pada motor induksi tiga fasa, bentuknya yang sederhana dan
harganya yang relative murah, motor induksi satu fasa banyak dipakai untuk
keperluan motor kecil didalam rumah tangga seperti, kipas angin, pompa,mesin
Ф = Фm Cos wt …………………………………………………….(1)
Zuhal (2000:126)
Fluks yang sinusoid hanya menghasilkan fluks medan pulsasi saja dan
Ф = Фm Cos wt …………………………………………………….(2)
Ф = Ф = Фm Cos wt Cos Ɵ
Wt = Kecepatan sudut
Ɵ = Sudut ruang
Zuhal (2000:127)
dihasilkan oleh kumparan fasa tunggal merupakan fluks dengan dua komponen
fluks arah maju ½ Фm Cos (Ɵ- wt) dan komponen fluks arah mundur ½ Фm Cos
(Ɵ+ wt).
20
Kedua komponen fluks tersebut bergerak berlawanan arah dengan
kecepatan sudut (wt) yang sama, sehingga kedudukan terhadap ruang seolah-olah
tetap. Kedua komponen fluks yang berlawanan arah tersebut tentunya akan
menghasilkan torsi yang sama besar dan berlawanan arah pula (arah maju dan
Zuhal ( 2000:127)
Gambar 6. Grafik Fluk Torsi
Kopel resultan yang dihasilkan oleh kedua komponen torsi tersebut pada
dan mundur. Tetapi pada keadaan start kemampuan motor untuk maju sama besar
dengan kemampuan gerak mundurnya, oleh sebab itu motor tetap sama diam.
Apabila dengan suatu alat bantu kita dapat memberikan sedikit torsi maju dan
E. Relay
21
biasanya mempunyai satukumparan, tetapi relay dapat mempunyaibeberapa
kontak. Bentuk fisik relay dapat dilihat pada Gambar 7 berikut ini.
Anwar (2010:70)
Gambar 7. Relay
2. Kuat arus yang digunakan untuk menggerakan relay, biasanya arus ini
diberikan oleh pabrik. Relay dengan perlawanan kecil memerlukan arus yang
besar sedangkan relay dengan perlawanan besar memerlukan arus yang kecil.
F. Catu daya
suatu rangkaian elektronik yang mengubah arus listrik bolak-balik menjadi arus
listrik searah. Catu daya menjadi bagian yang penting dalam dunia elektonika
yang berfungsi sebagai sumber tenaga listrik. Catu daya juga dapat digunakan
22
sebagai perangkat yang memasok energi listrik untuk satu atau lebih beban
listrik.Secara umum prinsip rangkaian catu daya terdiri atas komponen utama
pendukung tersebut antara lain: sakelar, sekering (fuse), lampu indicator, jack dan
plug, Printed Circuit Board (PCB), dan kabel. Baik komponen utama maupun
diperlukan dengan ripple AC yang rendah dan regulasi yang baik dengan kata
lain, piranti ini harus menyediakan tegangan keluaran DC yang stabil tanpa
1. Transformator
23
2. Filter/Penapis
beban akanmemberikan efek peralatan pulsa DCyang lebih halus. Nilai kapasitor
C.
tegangan puncak Um (maksimum) jika tegangan pulsa turun lebih rendah dari Um
tegangan keluaran tidak segera turun walaupun tegangan masuk sudah turun, hal
24
ini disebabkan karena kapasitor memerlukan waktu mengosongkan muatannya.
Sebelum tegangan kapasitor turun banyak, tegangan pada kapasitor menjadi naik
bervariasi tergantung pada medium yang dilalui, mulai dari kerapatan rendah pada
fasa gas, cair hingga padat. Jika gelombang infra merah berjalan melaui sebuah
berikut ini.
Dimana s adalah jarak dalam satuan meter, v adalah kecepatan suara yaitu
344 m/detik dan t adalah waktu tempuh dalam satuan detik. Ketika gelombang
infra merah menumbuk suatu penghalang maka sebagian gelombang tersebut akan
atau rangkaian kontrol. Pada bagian ini terdapat sebuah LED infra merah (IR
LED) yang berfungsi untuk mengirimkan sinyal pada receiver. Pada transmitter
25
dibangun dari sebuah LED infra merah. Jika dibandingkan dengan menggunakan
LED biasa, LED infra merah memiliki ketahanan terhadap sinyal tampak.
rangkaian beban, dan berisi komponen penerima cahaya yang dipancarkan oleh
photo trangsistor.
secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program.
26
Ada beberapa petunjuk yang harus diperhatikan dalam pembuatan
1. Flowchart digambarkan dari halaman atas ke bawah dan dari kiri kekanan.
kata kerja.
5. Setiap langkah dari aktivitas harus berada pada urutan yang benar.
6. Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri
flowchart standar yang dikeluarkan oleh ANSI dan ISO. Simbol-simbol ini dapat
27
Tabel 2. Simbol-simbol Standar dalam Flowchart.
inisialisasi/pemberian
3 Preparation
nilai awal
Input/output
5 input/output data
data
Penghubung bagian-
On page
8 bagian flowchart pada
connector
halaman yang sama
Penghubung bagian-
Off page
9 bagian flowchart pada
connector
halaman yang berbeda
Tempat komentar tentang
10 Comment
suatu proses
28
BAB III
PERANCANGAN ALAT
alat yang akan dibuat sehingga hasil akhirnya sesuai dengan yang diinginkan.
Perancangan terdiri atas pembuatan diagram blok dan sketsa rangkaian untuk
setiap blok dengan fungsi tertentu dan spesifikasi alat yang diharapkan. Setiap
pembuatan alat.
Pada bab ini akan dijelas tentang perancangan alat yang terdiri atas lima
A. Perancangan Umum
Bawang Merah Otomatis Bebasis Mikrokontroler ATMega 8535 ini dapat dilihat
dari blok diagram pada Gambar Blok diagram merupakan pendefinisian terhadap
sistem yang akan dirancang yang bersifat menyeluruh. Seperti aturan di dalam
terhadap sistem yang akan dirancang secara menyeluruh, artinya bahwa harus ada
29
Penyearah
Catu Daya
SUMBER AC-DC
PLN 220 V
AC
AC 1 Phase
Mikrokontroler
Push Button ON ATmega 8535
1. Power Supply
Unit power supply / Catu daya sebagai sumber utama dari semua rangkaian
pada sistem. Rangkaian ini berasal dari tegangan PLN 220 Volt AC
30
2. Sensor Inframerah
input yang diberikan. Semua input akan disimpan dan diproses dalam ini
4. Push Button
Push button berguna sebagai input untuk menukar masukan dan keluaran
sensor Inframerah.
5. Relay
6. Motor AC 1 fasa
B. Perancangan Hardware
elektronika ini terdiri atas rangkaian catu daya, rangkaian ATMega 8535, sensor
31
1. Rangkaian Catu Daya
tegangan 220 VAC yang diturunkan menggunakan travo step down dengan
keluaran 12 VAC dan disearahkan oleh 4 dioda menjadi tegangan 12 VDC. Pada
rangkaian power supply Regulator yang digunakan adalah IC 7805 dan IC 7812,
IC 7805 berfungsi untuk tegangan 5 VDC dan IC 7812 berfungsi sebagai keluaran
12 VDC.
Berikut adalah gambar skematik dari power Supplay adalah berikut ini.
a. Dioda
c. Trafo 2A
d. Kapasitor 470 µF
32
Gambar 13. Skematik Mikrokontroller ATmega 8535
ke XTAL dan dua buah capasitor 22pF. XTAL ini akan mempengaruhi kecepatan
merupakan masukan reset (aktif rendah). Pulsa transisi dari tinggi kerendah akan
kaki Mosi, Miso, Sck, Reset, Vcc dan Gnd mikorokontroler dengan computer
dengan aplikasi khazama . Kaki Mosi, Miso, Sck, Reset, Vcc dan Gnd pada
mikrokontroler terletak pada kaki 6, 7, 8, 9,10 dan 11. Apabila tterjadi kesalahan
33
dalam pemasangan kaki-kaki tersebut, maka mikrokontroler tidak akan dapat
Sensor inframerah yang digunakan pada alat pengiris bawang ini adalah
sensor inframerah, sensor inframerah adalah sensor yang aktif bila benda objek
kontak langsung dengan objek.Prinsip kerja sensor inframerah pada alat pengiris
bawang merah akan aktif bila pada saat optik sensor mendeteksi adanya bawang
34
penggerak hidup atau matinya motor AC yang menggerakan pisau pengiris
sinar merah inframerah maka rangkaian pada sensor akan terhubung dan
menggerakan pisau pengiris dan begitu sebaliknya apabila sensor inframerah tidak
ada mendeteksi adanya objek berupa bawang maka motor AC pengggerak pisau
4. Rangkaian Relay
relay mendapat suplay tegangan 12 volt dari catu daya maka relay akan bekerja
pengiris bawang merahdibuat dengan bahan alumunium dan bahan yang lainnya
35
yang dapat membantu proses perancangan. Perancangan alat dapat dilihat pada
36
Gambar 17. Pengiris Bawang Merah Otomatis Tampak Samping
37
Gambar 19. Bagian-Bagian Alat Pengiris Bawang
terbuat dari bahan serta aluminium dan bahan-bahan yang akan mendukung
Tinggi : ±50cm
Lebar : ±33cm
1. Motor AC
38
2. Pisau Pengiris
motor AC
3. Push Buttom ON
ATmega 8535.
4. LED Indikator
Digunakan sebagai lampu indikator bahwa alat sudah siap digunakan dan
Atmega8535.
8. Sensor Inframerah
Pendeteksi adanya bawang yang akan diiirs dan pemberi sinyal ke motor AC
D. Flowchart Diagram
Diagram Alur (Flowchart) pada Tugas Akhir ini merupakan logika atau
urutan instruksi program dalam suatu diagram. Diagram alir dapat menunjukan
kegiatan. Flowchart dari Tugas Akhir ini diperlihatkan pada Gambar 20 berikut
ini.
39
START
INIALISASI
MASUKAN
BAWANG
SENSOR INFRAMERAH
MENDETEKSI
BAWANG
Y
MOTOR AC
Y
ON
SENSOR INFRAMERAH
MENDETEKSI
BAWANG
N
DELAY 30 DETIK
MOTOR AC OFF
END
40
BAB IV
PENGUJIAN DAN ANALISIS
Suatu peralatan atau program dapat dikatakan bekerja dengan baik apabila
telah disertai dengan pembuktian terhadap fungsi kerja dari peralatan tersebut.
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai cara pengujian dari perangkat keras
pengujian ini akan didapatkan data-data maupun bukti-bukti hasil akhir dari
kenyataan bahwa perangkat keras yang telah dibuat bisa bekerja dengan baik dan
bukti-bukti tersebut dapat dilakukan analisa terhadap proses kerja yang nantinya
dapat digunakan untuk menarik kesimpulan dari apa yang telah dibuat dalam
keamanan telah bekerja sesuai dengan prinsip kerjanya. Pengujian tersebut dapat
41
B. Pengujian dan Analisis Hardware
Pengujian hardware dilakukan untuk melihat sejauh mana hasil dari kerja
alat tersebut apakah bekerja secara baik atau tidak, pengujian hardware terdiri
dari pengujian rancang bangun alat pengiris bawang merah dan rangkaian
elektronik.
hasil perancangan pada BAB III dengan hasil pengujian, apakah sudah berjalan
dengan baik apa belum. Bentuk alat pengiris bawang dapat dilihat pada Gambar
42
Gambar 22. Pengiris Bawang merah tampak samping
43
Berdasarkan gambar di atas tidak banyak perubahan pada pembuatan alat
pengiris bawang dengan rancangan awal dan hasil dari pengirisan bawangnya
juga bagus.
2. Power Supply
a. Pengujian
daya dapat bekerja dengan baik, sehingga dapat memberi tegangan masukan
44
Tabel 4. Pengujian dan pengukuran Rangkaian Catu Daya
keluaran 5 VDC dan 12 VDC
No Parameter yang diukur Hasil
Pengukuran
1 Tegangan Primer Trafo 220 VAC
2 Tegangan Sekunder Trafo 11.9 VAC
3 Tegangan keluaran penyearah tanpa kapasitor 11.1 VDC
4 Tegangan penyearah sebelum IC Regulator 7805 12.1 VDC
5 Tegangan penyearah sebelum IC Regulator 7812 12.1 VDC
6 Tegangan Keluaran IC Regulator 7805 4.99 VDC
7 Tegangan keluaran IC Regulator 7812 11.9 VDC
b. Analisa
Catu daya merupakan bagian yang paliang utama dan terpenting dalam alat
ini, karena catu daya yang nantinya akan memberikan supply daya ke setiap blok
rangkaian lain. Trafo yang digunakan trafo step down 2 A. untuk menurunkan
Diketahui Vrms = 11.10 Volt, tegangan ini didapat dari hasil pengukuran
nilai sekunder trafo. Maka untuk menentukan tegangan puncak pada sekunder
trafo adalah.
berikut :
45
Sehingga presentasi kesalahan perhitungan keluaran tegangan penyearah
Keterangan :
46
Berdasarkan analisa persentase kesalahan keluaran catu daya diatas bahwa
kesalahan yang terjadi sangat kecil pada seumber tegangan 12 VDC sebesar 0.4 %
dan sumber tegangabn 5 VDC adalah 0.2%. kealahan tersebut masih dalam
supply secara keseluruhan, maka dapat dikatakan rangkaian power supply bekerja
dengan baik meski masih terdapat drop tegangan. Hal tersebut bisa diabaikan
karena tegangan output akhir dari catu daya masih dalam range tegangan kerja
a. Pengujian
keluaran motor AC 1 Fasa sebelum dan sesudah dikasih beban. Pada alat pengiris
bawang merah ini digunakan dua buah pulley sebagai penghubung mekanis dari
memiliki kecepatan 2850 Rpm dengan diameter pulley 8 cm dan diameter pulley
Dimana :
47
n2 = rpm penggerak pisau
sehingga diketahui pada alat pengiris bawang merah adalah sebagai berikut :
n1 = 2850 rpm
D1 = 8 cm
D2 = 26 cm
b. Analisa
Hasil analisa dari pengujian motor AC 1 fasa dapat dilihat pada Tabel 5 di
bawah ini.
48
kecepatan putaran pisau pengiris bawang merah sehingga alat pengiris bawang
Waktu yang diperlukan untuk pengirisan bawang pada alat ini dapat dilihat
Kapasitas
Waktu Bentuk Irisan
Bawang (kg)
4 Menit 25
¼ Kg
detik
13 menit 46
1 Kg
detik
6 Menit 7
Pengiris Bawang
detik
Manual (Handle) ¼ Kg
49
14 Menit 24
0.5 Kg
detik
31 Menit 14
1 Kg
detik
perangkat keras dan program berjalan dengan baik. Hal ini dimaksudkan untuk
melakukan pengujian objek yaitu bawang merah yang terdeteksi oleh sensor
inframerah. Ketika alat pengiris bawang merah dihidupkan maka bawang merah
kita masukan kedalam bak penampung, maka sensor inframerah akan mendeteksi
adanya bawang merah dan motor pengiris bawang akan bergerak setelah itu
apabila bawang merah sudah tidak terdeteksi lagi maka delay 30 akan dimulai
berikut ini.
50
Tabel 7. Pengujian Alat Keseluruhan
ketika itu motor akan aktif untuk menggerakan pisau pengiris bawang merah.
Berdasarkan dari pengujian dan analisa data diatas, dapat disimpulkan bahwa alat
pengiris bawang merah dapat bekerja secara efektif untuk mengiris bawang
merah.
C. Analisis Pemograman
Program merupakan bagian utama atau induk kendali dari sistem yang
bagian pilihan mode kerja sistem. Pemrograman yang telah dibuat pada BAB III,
berikut ini.
51
1. Bagian Deklarasi dan Inisialisasi
Pada bagian ini tipe ATMega (chip), cristal, variable dan perangkat tambahan
seperti push buttom dan LED indicator yang digunakan dikenali oleh
b. Inialiasasi port
sebagai berikut :
output
52
d. Deklarasi variable
2. Bagian Kontrol
Jika sistem kontrol diaktifkan, maka sensor akan aktif jika push buttom
ON ditekan dan sensor inframerah akan aktif dan bekerja setelah ada bawang
dan motor penggerak bel akan dikatifkan. Program yang telah dibuat sesuai
dengan flowchart pada BAB III. Berikut disajikan listing program sesuai dengan
flowchart.
{
if(PIND.0==1){
while(PIND.0==1){}
if(sensorState==0){
PORTA.1 = 1;
sensorState = 1;
}
}
if(PIND.1==1){
while(PIND.1==1){}
if(sensorState==1){
PORTA.1 = 0; // led idikator mati
sensorState = 0;
}
}
relay = OFF;
PORTD.2=0;
if (sensor == 1)
{
relay=ON;while(sensor==0){};
delay_ms(30000);
relay=OFF;
53
}
else
relay=OFF;
}
}
Pada mode otomatis, program akan mengeluarkan logika ‘high’ atau ‘low’ yang
dipicu oleh perubahan pembacaan sensor terhadap bawang merah yang memotong
sinar inframerah.
54
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN
bangun alat pengiris bawang merah otomatis, maka dapat disimpulkan beberapa
dengan baik dalam waktu relative singkat dan dapat menghasilkan hasil irisan
yang baik.
2. Pengujian dan analisa telah dilakukan, baik pengujian setiap blok maupun
B. SARAN
pembuatan tugas akhir ini. Berikut akan dipaparkan beberapa saran-saran yang
1. Menambah system penekan pada bak penampung agar bawang yang diiris
55
DAFTAR PUSTAKA
Ginta Pramana Ginta dan raden Fenni Milati. 2011. Robot Pendeteksi dan
Penghitung jalan berlubang Menggunakan Sensor Infra Merah berbasis
Mikrokontroler AT89S51. (Jurnal) Vol. 7 No. 1, ISSN 1858- 2680.dikases
tanggal 9 Oktober 2017.
Universitas Negeri Padang. 2009. Buku Panduan Penulisan Tugas Akhir/ Skripsi
Universitas Negeri Padang: Padang
56