Anda di halaman 1dari 2

NAMA : SHINTA ADINDA RACHMA OKTAVIA

KELAS : 3E/ D4 MANAJEMEN PEMASARAN


ABSEN : 27

1. Menurut saya sraana investasi yang cocok bagi investor konservatif atau investor yang
cenderung memilih aman dan stabil, sehingga modal awal berinvestasi tidak akan berkurang
nilainya. Terkadang tipe investor yang konservatif lebih merasa nyaman dengan return yang
tidak terlalu besar, namun memiliki pergerkaan yang stabil. Menurut rekomendasi saya
investasi yang cocok bagi investor konservatif yaitu Reksadana pasar uang. Seperti Xdana
yang merupakan aplikasi investasi Reksadana pasar uang yang dapat dimanfaatkan oleh
investor pemula untuk memulai kegiatan investasi di pasar modal.
Lalu dua jenis sarana investasi bagi investor konservatif adalah :
 Deposito berjangka
 Reksadana pasar uang
2. Menurut saya sarana investasi yang cocok bagi tipe investor agresif atau investor yang sangat
siap untuk kaya namun juga siap untuk jatuh miskin. Tipe investor ini kadang siap untuk
kehilangan sebagian besar atau seluruh dana investasinya demi imbal hasil yang sangat besar.
Rekomendasi saya yang cocok bagi investor agresif adalah Reksadana saham atau trading
saham yang mempunyai harga saham yang fluktuatif.
Lalu satu jenis sarana investasi bagi investor agresif adalah :
 Reksadana atau trading saham
3. Sebagai peemgang saham perusahaan yang telah mengalami kebangkrutan, hal yang
sebaiknya dilakukan agar kinerja yang semulanya mengalami kebangkrutan agar
mmengalamu kenaikan adalah dengan ;
 Pertama, menyiapkan mental untuk menerima keadaan dan menenangkan.
Lalu mencoba untuk menulis kembali hal-hal apa saja yang masih tersisa dari
usaha tersebut dan aset pribadi apa yang masih bisa dijadikan sebagai sumber
dana awal untuk meneruskan kehidupan. Selain itu yang sifatnya materiil, dan
juga non materiil misalnya keahlian, ilmu, relasi dan sebagainya, siapa tahu
bisa menjadi jalan keluar untuk menjawab persoalan keuangan berikutnya.
 Kedua, melakukan pengaturan ulang gaya hidup. Misalnya, sebelumnya saat
usaha berjalan lancar kita menikmati banyak fasilitas dari hasil usaha dan
gaya hidup yang diinginkan. Maka, saat dalam kondisi terpuruk, harus sangat
fleksibel dan mengubah gaya hidup seminimal mungkin. Pastikan bahwa
pengeluaran dalam kondisi yang terkendali sambil menata ulang pengganti
penghasilan setelah bangkrut. Karena hal tersebut dapat dilakukan dengan
menghilangkan pengeluaran yang sangat tidak perlu, dan memprioritaskan
pengeluaran yang sifatnya kebutuhan atau pengeluaran yang dapat menjadi
penghasilan. Dan bisa jadi pmenjual aset itu perlu untuk sementara agar dapat
menjadi modal memulai hidup kembali. Atau dapat juga dengan mencari
pekerjaan baru yang sesuai dengan keahlian yang dimiliki.
 Ketiga, apabila terdapat utang, maka sebaiknya utang-utang tersebut harus
dilunasi dengan aset yang ada terlebih dahulu supaya tidak tercipta kewajiban
yang semakin memberatkan arus kas. Selain itu, konsolidasi utang juga dapat
dilakukan, namun hal tersebut tidak mudah. Pasalnya, ada beberapa
persyaratan sebelum pada akhirnya utang dapat dinegosiasikan baik secara
besaran bunga maupun jangka waktunya. Karena Cara yang paling baik, yaitu
sebelum ada masalah utang yang harus dinegosiasikan sebaiknya utang
tersebut dilunasi dengan aset yang ada.
Menurut saya setiap usaha selalu memiliki siklus, pada saat memulai usaha
hingga bertumbuh, mencapai posisi puncak, kemudian menurun. Hal tersebut
sering teerjadi ketika produk yang kita jual sudah tidak lagi diminati
pelanggan, atau terdapat produk atas jasa yang lebih murah. Selain itu,
kebangkrutan juga bisa terjadi oleh sifat alamiah dari bisnis tersebut yang
memiliki siklus bisnis yang pendek. Terutama apabila usahanya tergolong
yang sifatnya mengikuti tren. Bisa juga karena kesalahan dalam mengelola
arus kas usaha, kurangnya persiapan menghadapi persaingan dan
perkembangan teknologi. Selain itu juga masalah utang,. Meskipun begitu
berutang juga dapat menjadi salah satu menambah modal untuk ekspansi
usaha, namun apabila gegabah akan menimbulkan masalah. Misalnya,
berutang yang tidak menimbulkan efek langsung terhadap peningkatan
penghasilan usaha atau menciptakan efisiensi operasional. Akhirnya, utang
tersebut membebani cashflow usaha, lebih parah lagi apabila utang tersebut
ditutup dengan utang yang lain yang berbunga tinggi.

Anda mungkin juga menyukai