Anda di halaman 1dari 5

KATA SULIT

Impaksi : Impaksi adalah suatu kondisi dimana gigi belum mengalami erupsi sesuai dengan
periode waktu erupsinya atau hanya mengalami erupsi sebagian dan posisi gigi tersebut
berbeda baik dari posisi gigi, tulang atau jaringan lunak gigi lainnya. Penyebab utama terjadinya
impaksi karena kurangnya ruang pada lengkung rahang atau terhalang oleh gigi didekatnya
maupun jaringan patologis. Contoh pada kasus di skenario pasien telah berusia 25 tahun namun
tidak ditemukan adanya gigi 43 (caninus regio kanan) dimana usia normal tumbuhnya gigi
caninus berkisar pada usia 9-10 tahun sehingga kasus di skenario dapat dikategorikan sebagai
kasus impaksi gigi
1. Bagaimana interpretasi radiograf dari kasus tsb?
Hasil interpretasi dari radiograf panoramik tersebut memperlihatkan adanya gambaran
gigi 43 yang impaksi diantara gigi 42 dan 44. Terlihat juga adanya gambaran radiolusen
yang mengelilingi mahkota gigi 43 yang impaksi dengan batas yang radioopak (epitel).
Selain itu juga terlihat akar gigi 32,31,41 dan 42 yang resorpsi

2. Apa diagnosis kasus di skenario?


Diagnosis : KISTA DENTIGEROUS
Berdasarkan hasil pemeriksaan klinis dan pemeriksaan radiograf dapat disimpulkan
bahwa diagnosis pada scenario yaitu Kista Dentigerous merupakan kista odontogen
yang berasal dari akumulasi cairan diantara lapisan enamel dan mahkota gigi, biasanya
terletak pada gigi impaksi, gigi yang belum erupsi atau gigi yang terlambat erupsi. Kista
dentigerous ditandai adanya gambaran lesi di sekitar mahkota gigi yang mengalami
impaksi berbatas radioopak atau yang disebut dengan cortical border. Selain itu kista
juga dapat berpengaruh terhadap jaringan sekitar seperti menyebabkan terjadinya
resorbsi pada akar gigi. Hal ini sejalan dengan kasus di scenario yang memiliki gambaran
klinis pembengkakan pada vestibulum regio anterior, asimtomatis dan disertai dengan
adanya gambaran lesi radiolusen berbatas radioopak dan juga resobsi akar pada gigi 32
31 dan 42
3. Apa saja faktor penyebab kasus diskenario?
4. Jelaskan apa saja hal yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan tindakan pada kasus
di skenario!
1. Riwayat penyakit pasien diantaranya :
- Ada dan tidaknya penyakit kardiovaskular
- Ada dan tidaknya kelainan darah
- Ada dan tidaknya kelainan metabolic , contoh seperti diabetes melitus
2. Kondisi hormonal pasien
contoh seperti pasien dengan keadaan hamil terutama trimester pertama
3. Pasien dengan riwayat merokok
5. Bagaimana prognosis kasus skenario?
Prognosis kasus diskenario baik apabila prosedur tatalaksana dilakukan dengan benar
dan hati hati sehingga menghindari tertinggalnya epitel/jaringan patologis lainnya
karena tertinggalnya epitel/jaringan patologis dapat menyebabkan terbentuknya kista
residual,dimana kista baru ini akan lebih invasif. Apabila prosedur tatalaksana dilakukan
dengan benar dan hati hati maka nantinya socket akan tertutup kembali
6. Indikasi dan kontraindikasi dari perawatan yang dilakukan pada skenario?
7. Bagaimana patofisiologi terjadinya kasus di skenario?

Patogenesis :
Awalnya karena terjadi impaksi, jadi pada saat impaksi dapat menyumbat aliran
vena dan dinding kapiler, sehingga pada lapisan epitel email terjadi akumulasi cairan
yang semakin banyak dan membesar. Dan inilah yang disebut kista dentigerous yang
dikarenakan adanya cairan diantara email gigi dan lapisan epitel pada gigi impaksi

Pathogenesis pertumbuhan atau perkembangan kista terbagi menjadi 4 tahap


a. Tahap awal, ditandai kista belum merusak tulang sehingga tulang di atasnya
masih utuh dan teraba keras
b. Tahap kedua, ditandai sudah mulai terjadi desakan kista yang semakin besar
pada tulang
c. Tahap krepitasi, pada tahap ini sudah terjadi fragmentasi dari tulang diatasnya
akibat desakan kista, sehingga saat dipalpasi teraba adanya krepitasi
d. Tahap fluktuasi, pada tahap ini hanya ada apabila kista telah mengkikis tulang
secara sempurna

8. Bagaimana gambaran klinis pada kasus di skenario?


Gambaran klinis kasus pada scenario
- Terasa tidak sakit (asimtomatik) ; kista pada umumnya asimtomatik sampai
timbulnya infeksi atau adanya fraktur patologis
- Pembengkakan
- Lesi yang besar dapat menimbulkan asimetri wajah dan dapat berpotensi
menjadi agresif. Perluasan tulang yang diikuti dengan asimetri wajah, pergeseran
gigi ekstrem, resopsi akar gigi yang berdekatan dan rasa sakit merupakan
kemungkinan dari akibat yang ditimbulkan oleh adanya pembesaran kista

9. Penatalaksana kasus di scenario


Terdapat dua metode untuk perawatan kista
a. ENUKLEASI (penghilangan lesi total)
Suatu proses penatalaksanaan kista dimana pembuangan lesi kista dilakukan secara
total
- Pertama dilakukan insisi (pengambilan jaringan terinfeksi) untuk mendapatkan
akses atau untuk mengekspos mahkota gigi 43 dan dilakukan flap untuk
mengakses tulang cortical labial
- Setelah mendapatkan akses masuk atau sudah terlihat, maka dilakukan ektraksi
gigi 43
- Kemudian dilakukan kuretase untuk menghilangkan jaringan yang terinflamasi
- Dilakukan pengambilan fragmen gigi 43 (sisa bekas ekstraksi)
- Kemudian dilakukan enukleasi (pengambilan lesi kista secara total) setelah kista
berhasil diangkat, periksa kembali kavitas tulang untuk melihat apakah masih
ada jaringan kista yang tertinggal atau tidak
- Kemudian dilakukan kuretase
- Irigasi
- Setelah dilakukan ekstraksi maka akan terdapat soket atau bekas pencabutan,
maka soket ini dilakukan bonegraft untuk menstimulasi pembentukkan tulang
alveolar agar kembali normal
- Pengembalian posisi flap dan suturing
b. MARSUPIALISASI (pembuatan pembukaan permanen pada rongga kista )

Anda mungkin juga menyukai