Anda di halaman 1dari 12

Rosalita Amelia Mod 4.

3
31102000069
SGD 10 learning issue

Lapisan Epitel yang mengalami atropi Gambaran

1. Denture Merupakan inflamasi pada mukosa yang tertutup oleh


Stomatitis permukaan anatomis gigi tiruan, baik gigi tiruan sebagian
atau gigi tiruan lengkap. Denture stomatitis umumnya
terjadi pada daerah palatal, gambaran klinisnya berupa
macula eritomatous atau granular. Denture stomatitis
dapat disebabkan berbagai faktor yaitu trauma, mikroba
dan faktor sistemik.
2. Angular Salah satu lesi abnormal/patologik yang ditandai dengan
Cheilitis adanya fisura pada sudut mulut yang meluas ke kulit
disebut sebagai daerah mukokutan. Angular cheillitis
disebabkan agen infeksi seperti Candida, Staphylococcus
dan Streptococcus.
Pre Cancer

Eritroplakia Merupakan lesi pre kanker berupa bercak merah pada


selaput lender pada ronga mulut. Penyebab dari lesi ini
yaitu penggunaaan pada tembakau, deficit nutrisi, dan
konsumsi alcohol dalam jangka yang panjang. Lesi muncul
sebagai bercak merah seperti beludru dengan batas yang
jelas.
Eritroplakia sering ditemukan pada dasar mulut, lidah,
mukosa retromolar dan langit langit lunak. Individu dengan
rentan usia 50-70 lebih sering ditemukan kasus ini.
Rosalita Amelia Mod 4.3
31102000069
SGD 10 learning issue

Extravasi pembuluh darah

1. Petechiae Petekie merupakan lesi merah yang berbentuk bulat


dengan ukuran diameter kurang dari 1-2 mm yang terletak
pada jaringan subkutan atau submukosa. Petekie dapat
terjadi pada semua usia. Lokasi yang sering terjadi yaitu
pada mukosa bukal, pipi, bibir, lateral lidah, dasar lidah,
palatum, dan orofaringeal.

Penyebab patofisiologi utama petekie yaitu


trombositopenia, disfungsi trombosit, gangguan koagulasi
dan hilangnya integritas pembuluh darah sehingga
menimbulkan lesi berupa petekie
2. Hematoma Hematoma adalah hasil ekstravasasi darah yang besar
akibat trauma sehingga menimbulkan massa. Etiologinya
berupa trauma pada mukosa atau akibat adanya gangguan
perdarahan secara sistemik. Lesi ini berbentuk massa,
ukuran ±2mm, tunggal, berwarna merah gelap, konsistensi
kenyal, berada pada ujung ventral lidah, tidak memiliki
tangkai, permukaan halus
1. Macam-macam lesi berwarna merah pada rongga mulut
Sumber :
- Regezi, J.A., and Sciubba, J., Oral Pathology, Clinical-Pathologic Correlations
Edition., W.B. Saunders Company
- Herawati, Erna.2017.Penatalaksanaan Kasus Denture Stomatitits. Jurnal
Kedokteran Gigi Universitas Padjajaran.
- Glick., M. et al, 2015, Burket's Oral Medicine 12. Edition, People's Medical
Publishing House, Connecticut
Rosalita Amelia Mod 4.3
31102000069
SGD 10 learning issue

- Helmi Hirawan, Fanni Kusuma.2020.Stomatognatic.Jurnal Kedokteran Gigi


Universitas Jember. Vol 17 No.2

2. Pemeriksaan yang dapat dilakukan pada lesi berwarna merah


A. Denature Stomatitis
Pemeriksaan Ekstra Oral
a. Kelenjar Limfe
- Submandibula kanan&kiri
- Submental
- Servikal kanan&kiri
b. Wajah
c. Sirkum oris

Pemeriksaan Intraoral

a. Mukosa bukal e. Palatum mole i. saliva


b. Mukosa labial f. Lidah
c. Mukosa alveolar g. Dasar mulut
d. Palatum durum h. gingiva

B. Angular Cheilitis
Pada pemeriksaan klinik, permukaan lesi harus bisa diswab dan smear untuk infa
jamur. Apabila dicurigai adanya keterlibatan sistemik di indikasikan untuk melakukan
kultur mikroba dan pemeriksaan darah

Sumber :

- Regezi, J.A., and Sciubba, J., Oral Pathology, Clinical-Pathologic Correlations


Edition., W.B. Saunders Company
Rosalita Amelia Mod 4.3
31102000069
SGD 10 learning issue

3. Etiologi dari lesi-lesi berwarna merah


A. Denature Stomatitis
Denture stomatitis dapat disebabkan berbagai faktor yaitu trauma, mikroba dan
faktor sistemik. Trauma adalah bentuk cedera atau kerusakan yang disebabkan oleh
mekanis, termal dan kimia pada jaringan mukosa mulut yang dapat menyebabkan
inflamasi. Gigi tiruan yang tidak stabil (ill-fitting denture) atau sayap landasan yang
terlalu panjang akan menyebabkan trauma kronis pada mukosa. Trauma kronis ini
akan mengakibatkan inflamasi lalu menghasilkan jaringan granulasi dan adanya sel –
sel inflamasi kronis yang akan melepaskan local growth factor yang lebih meningkat.
Etiologi denture stomatitis adalah multifaktoral, terbagi atas dua faktor yaitu
faktor utama dan faktor predisposisi. Faktor-faktor utama yang dapat menyebabkan
terjadinya denture stomatitis adalah:
Faktor gigitiruan
Denture stomatitis tidak akan terjadi tapa adanya gigitiruan. Denture stomatitis
disebabkan oleh gigitiruan yang tidak retentif, tidak stabil, trauma akibat gigi
tiruan, dan pemeliharaan gigitiruan yang tidak baik.
Faktor infeksi
Infeksi diakibatkan oleh akumulasi bakteri dan jamur yang dapat mengganggu
keseimbangan bakteri normal dalam rongga mulut. Jamur patogen oportunistik
Candida albicans merupakan faktor etiologi denture stomatitis yang paling
penting.
Faktor-faktor predisposisi yang dapat menyebabkan terjadinya denture stomatitis
adalah:
1.Faktor sistemik
Faktor sistemik penyebab denture stomatitis yaitu fisiologi (usia tua), disfungsi
endokrin, defisiensi nutrisi, neoplasma, immunosupresi, dan antibiotik spektrum
luas.
Rosalita Amelia Mod 4.3
31102000069
SGD 10 learning issue

2. Faktor lokal
Faktor lokal penyebab denture stomatitis yaitu antimikroba dan topikal maupun
kortikosteroid inhalasi, diet tinggi karbohidrat, konsumsi tembakau dan alkohol,
hiposalivasi, oral hygiene yang buruk, serta pemakaian gigitiruan khususnya pada
malam hari.
B. Angular Cheilitis
Angular cheillitis disebabkan agen infeksi seperti Candida, Staphylococcus dan
Streptococcus. Faktor lain yang dapat menjadi pemicu terjadinya angular cheiltis
yaitu penurunan vertikal dimensi, defisiensi nutrisi, kebiasaan buruk, kebersihan
rongga mulut yang buruk dan defisiensi sistem imun. Kandida merupakan agen
infeksi terjadinya angular cheilitis pada penderita seperti diabetes, down syndrome,
Human Immunodeficiency Virus (HIV). Konsumsi Karbohidrat, hubungan langsung
terjadinya angular cheilitis juga dikaitkan dengan tingginya konsumsi karbohidrat.
Hal ini menyebabkan meningkatnya kadar glukosa pada saliva sehingga
meningkatkan resiko infeksi pada sudut mulut.
C. Hematoma
Penyebab hematoma biasanya karena trauma, baik itu trauma yang tidak disengaja
atau trauma iatrogenik. Trauma dapat berasal dari tergigitnya mukosa, trauma
iatrogenik berupa penggunaan high speed suction tips, anestesi lokal maupun
trauma pascaoperasi.3 Pada beberapa pasien, dapat muncul tipe hematoma yang
umumnya disebut liver dot pasca ekstraksi gigi atau prosedur bedah oral lainnya.
Hematoma jenis ini merupakan tampakan lesi berwarna merah gelap seperti
gumpalan hemoglobin dan disebabkan oleh perdarahan vena yang mengalir dengan
lambat.

Sumber :
Rosalita Amelia Mod 4.3
31102000069
SGD 10 learning issue

- Herawati, Erna.2017.Penatalaksanaan Kasus Denture Stomatitits. Jurnal


Kedokteran Gigi Universitas Padjajaran.
- Regezi, J.A., and Sciubba, J., Oral Pathology, Clinical-Pathologic Correlations
Edition., W.B. Saunders Company
- Glick., M. et al, 2015, Burket's Oral Medicine 12. Edition, People's Medical
Publishing House, Connecticut

4. Diagnosis banding eritroplakia


DD Eritroplakia : Denature Stomatitis

Denature Stomatitis merupakan suatu peradangan mukosa mulut yang umum


terjadi pada penggunaan gigi tiruan lepasan. Denature Stomatitis memiliki gambaran
klinis berupa eritema difus ataupun bintik bintik berwarna merah dari jaringan
sekitarnya pada permukaan mukosa yang berkontak langsung dengan gigi tiruan.
Kondisi ini umumnya asimtomatis. Denture stomatitis dibedakan menjadi 3 tipe

- Tipe I,inisial berupa bintik merah yang terlokkalisir atau tersebar pada mukosa
palatum yang berkontak dengan gigi tiruan
- Tipe II, terjadi eritema difus dan edema terbatas pada mukosa palatum yang
menutupi gigi tiruan
- Tipe III, hyperplasia papilla umumnya pada palatum dan linggir alveolar

Sumber : Brunch JM,Treister NS. Clinical Oral Medicine and Pathology In: Infectious Condition.
New York:Human Press:2011
Rosalita Amelia Mod 4.3
31102000069
SGD 10 learning issue

5. Penanganan dari lesi-lesi berwarna merah


A. Denature Stomatitis
Tahap pertama perawatan pada kasus DS yang terkait trauma adalah harus
menghilangkan iritan tersebut, yaitu memperbaiki gigi tiruan atau mengganti gigi
tiruan. Lesi biasanya akan sembuh tanpa tindakan bedah, hal ini tergantung dari
ukuran lesi tersebut.

Selanjutnya pada kasus ini juga ditemukan ulcer pada bagian tengah nodul tersebut.
Hal ini menunjukan bahwa adaanya trauma yang terus menerus pada mukosa yang
dapat menimbulkan ulser. Perawatan yang dilakukan pada penderita ini diawali
dengan menyembuhkan ulcerasi yang ada pada bagian tengah nodul tersebut, untuk
mengobati ulcerasi diberikan triamcinolon 0,1% diaplikasikan sehari sebanyak 3 kali
dan digunakan sampai luka sembuh.

B. Angular Cheilitis
Perawatan yang dilakukan pada penderita angular cheilitis yaitu eliminasi faktor
etiologi utama dan faktor predisposisi, serta mencegah terjadinya infeksi sekunder.
Penyebab utama dari angular cheilitis yaitu bakteri dan jamur. Perawatan dapat
dilakukan dengan memberikan antijamur maupun antibakteri. Namun, kebanyakan
infeksi yang mengakibatkan angular cheilitis sulit dibedakan karena merupakan
infeksi kombinasi. Perawatan dapat dilanjutkan dengan menyingkirkan faktor
predisposisi diantaranya memperbaiki vertikal dimensi, mengoreksi kelainan
penyakit sistemik seperti diabetes melitus dan anemia, serta memelihara kebersihan
rongga mulut

Pada kebanyakan kasus angular cheilitis tidak memerlukan pengobatan dan dapat
Rosalita Amelia Mod 4.3
31102000069
SGD 10 learning issue

sembuh dengan sendirinya. Tergantung pada penyebab spesifik terjadinya,


pengobatan
yang dapat digunakan antara lain:
1. Lip balm atau lip gloss atau preparat emolien padat yang dapat digunakan
secara berkala.
2. Anastetik topikal seperti lidocain salep 4% atau prilocain 4% atau kombinasi
lidocaine dan prilocaine 2%. Pengobatan ini tidak disarankan pada
penggunaan jangka panjang karena dapat memperburuk manifestasi
organisme penyebab pada ulserasi.
3. Antibiotik topikal seperti asam fusidat 2% atau mupirocin 2%. Antibiotik oral
seperti golongan penicillin, makrolida dan sefalosporin.
4. Antijamur topikal seperti clotrimazole 2%, miconazole 3% atau ketoconazole
2%.
5. Steroid ointment topikal seperti betamethasone diproprionate
ointment, desoximethasone ointment, diflucortolone valerate 3%.
6. Suplementasi nutrisi dan vitamin. Pemberian vitamin B compleks, asam folat
dan zat besi disarankan karena salah satu etiologi dari angular cheilitis adalah
avitaminosis dan amineralosis

C. Hematoma
Lesi ini tidak memerlukan perawatan jika lesi berukuran kecil karena lesi ini akan
menghilang secara spontan, namun pasien tetap perlu diedukasi terkait keberadaan
lesi ini. Lesi yang ukurannya lebih besar biasanya akan menekan daerah dimana lesi
tersebut ada, sehingga dapat diberikan es sesaat setelah trauma

Sumber :
- Langlais RP, Miller CS, Nield-Gehrig JS, Atlas Berwarna Lesi Mulut yang Sering
Ditemukan 4rd ed, EGC, Jakarta. 2013
Rosalita Amelia Mod 4.3
31102000069
SGD 10 learning issue

- Regezi, J.A., and Sciubba, J., Oral Pathology, Clinical-Pathologic Correlations


Edition., W.B. Saunders Company
- Warnakulasuriya KAAS, Samayaranke LP. Peiris JSM: Angular cheilitis in a group
of srilanka adults: a clinical and microbiologic study. J Oral Pathol Med 2017; 20

6. Patofisiologi dari lesi-lesi berwarna merah


A. Denature Stomatitis
Faktor Sistemik
- Diabetes
Diabetes mellitus, suatu penyakit kronik yang ditandai dengan
kekurangan insulin baik relative maupun absolut yang mengakibatkan
metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein terganggu. Keadaan tersebut
dapat menyebabkan terjadinya disfungsi aliran saliva karena adanya kehilangan
cairan dari tubuh dalam jumlah yang banyak, sehingga aliran saliva juga
berkurang. Kehilangan cairanSaliva dari penderita diabetes mendukung
pertumbuhan dari Kandida albican in vitro dan telah ditunjukkan pada
permukaan gigitiruan dari penderita diabetes.Pada permukaan gigitiruan
penderita diabetes terdapat lebih banyak peningkatan jumlah koloni yeast bila
dibandingkan dengan pengguna gigitiruan yang tidak menderita diabetes
- Xerostomia
Pada penderita xerostomia, saliva menjadi sangat berkurang sehingga
akan mengurangi retensi yang berakibat pada kurangnya stabilisasi dan proteksi
mekanis gigitiruan dukungan jaringan oleh selapis tipis saliva.Berkurangnya
saliva menyebabkan mengeringnya selaput lendir, mukosa mulut menjadi kering,
mudah mengalami iritasi dan infeksi. Keadaan ini disebabkan oleh karena tidak
Rosalita Amelia Mod 4.3
31102000069
SGD 10 learning issue

adanya daya lubrikasi infeksi dan proteksi dari saliva.Kekeringan pada mulut
menyebabkan fungsi pembersih dari saliva berkurang, sehingga terjadi radang
yang kronis dari selaput lendir yang disertai keluhan mulut terasa seperti
terbakar pada mukosa mulut atau lidah
Faktor Lokal
- Trauma
Trauma karena gigitiruan yang tidak stabil juga merupakan salah satu faktor
etiologi hal ini karena terjadinya peradangan jaringan lunak dibawah gigitiruan
yang menyebabkan terjadinya eritematosa. Dalam beberapa hal trauma dapat
bertindak sebagai co-faktor yang berpihak pada adhesi dan penetrasi
yeast,sokongan phlogosis menopang palatum dan meningkatkan permeabilitas
epitelium untuk racun dan agen-agen yang dihasilkan oleh jamur candida
- Kondisi pH Rongga Mulut
Rendahnya tingkat pH pada rongga mulut dapat mendukung adhesi dan
proliferasi yeast Kandida.Pada kondisi pH 3 tidak hanya bagus untuk adhesi yeast
tetapi juga untuk enzimatik dan proteinase yang bersama sama dengan enzim
lipase merupakan faktor yang paling penting dari virulensi kandida karena efek
sitotosik dan sitolitik. Karbohidrat yang terdapat di dalam air liur dapat menjadi
sumber makanan tambahan bagi yeast kandida. Hasil metabolisme gula yang
menghasilkan asam berkontribusi membuat pH menjadi rendah, sehingga
mendukung pertumbuhan Kandida albikan di dalam rongga mulut
- Penumpukan plak pada basis gigitiruan akrilik
Basis akrilik gigitiruan lepasan yang berkontak langsung dengan saliva,
mengabsorbsi molekul saliva tertentu, dan membentuk lapisan organik tipis yang
disebut acquired pellicle. Pelikel mengandung protein yang mengikat perlekatan
mikroorganisme rongga mulut,sehingga mikroorganisme melekat pada
permukaan gigitiruan dan berkembang biak serta berkoloni dengan
mikroorganisme lain membentuk plak gigi tiruan. Plak gigi tiruan merupakan
penye bab masalah yang berhubungan dengan jaringan mulut,rasa tidak enak,
Rosalita Amelia Mod 4.3
31102000069
SGD 10 learning issue

stomatitis angularis, bau mulut, perubahan warna pada gigitiruan dan


peradangan jaringan mukosa di bawah gigitiruan yang disebut eritematosa.

B. Angular Cheilitis
Lesi ini ditandai dengan adanya fisur fisur dan eritema pada sudut mulut yang
menyebar sampai kebawah bibir dan kemungkinan meluas ke mukosa pipi.

Proses terjadinya angular cherlitiS diawall dengan melunaknya laringan mucocutan


disudut-sudut mulut disertai perubahan menjadi merah dan berulserasi. Selanjutnya
fisura-fisura eritematosa meniadi dalam dan melebar beberapa cm dari sudut mulut
ke kulit sekitar bibi atau berulserasi dan mengenai mukosa bibir dan pipi dalam
bentuk abrasi linear. Infeksi keadaan kronis ditandai dengan adanya nanah dan
jaringan granulasi. Ulkus seringkali menimbulkan keropeng yang terbelah dan
berulserasi kembali selama fungsi mulut yang normal. Pada tahap lanjut dapat
timbul nodula-nodula granulomatosa kecil berwarna kuning coklat hingga
memunculkan plak hiperplastik kemerahan. Penyebab yang paling sering adalah
kurangnya asupan nutrisi yang baik sehingga memudahkan infeksi jamur dan bakteri
pada kulit. Asupan
nutrisi yang kurang menyebabkan keutuhan epitel di kulit berkurang sehingga jamur
dan bakteri mudah masuk. Bagian ujung bibir atau disebut dengan mucocutan
junction adalah bagian yang memiliki jaringan epitel lebih tipis dari bagian kulit lain.

Penyebab lain adalah pola makan tinggi karbohidrat yang membuat kadar glukosa di
saliva meningkat, jika digabungkan dengan kebiasaan menjilat bagian bibir atau
menggigit ujung bibir maka akan memudahkan manifestasi ¡amur dan bakteri yang
dapat mencetuskan timbulnya angular cherlitis. Jaringan pada sudut mulut akan
terlumasi oleh ludah dan terbentuklah lingkungan yang sesuai untuk proliferasi
Rosalita Amelia Mod 4.3
31102000069
SGD 10 learning issue

mikroorganisme. Keadaan ini dapat menjadi lebih parah dengan membiarkan bibir
yang basah di keringkan Oleh angin dan sinar matahari,
Sumber :
- Carmen Salerno, Michelangelo Pascale, María Contaldo. 2011. Candida-
associated denture stomatitis. Journal section: Oral Medicine and Pathology
- Neville, B. W., Damm, DD., Allen, C. M and Bouquot, J.E. Oral andMaxillofacial
Pathologv, 3rd Ed. Philadelphia: W.B. Saunders Company, 2010.

Anda mungkin juga menyukai