Anda di halaman 1dari 13

TEKNOLOGI INFORMASI PADA BIDANG FARMASI

Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknologi Informatika

Dosen Pengampu : Deny Nugroho Triwibowo, S.Kom., M.Kom.

Disusun Oleh:

VIKA HANIFAH

(200105077)

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA

PURWOKERTO

2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Salam serta sholawat
tak lupa pula kita haturkan kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW, seorang nabi yang
telah membawa kita dari jaman kegelapan menuju jaman yang terang benerang seperti yang kita
rasakan sekarang ini.

Ucapan terimakasih juga kami haturkan kepada dosen yang telah ikut serta dalam
pembuatan makalah yang menjelaskan megenai ” Teknologi Informasi pada Bidang Farmasi”
makalah ini kami buat untuk memperdalam ilmu kita tentang Teknologi Informatika.

Kami menyadari dalam makalah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan, hal ini
disebabkan terbatasnya kemampuan pengetahuan dan pengalaman yang kami miliki, namun
demikian banyak pula pihak yang telah membantu kami dengan menyediakan sumber informasi,
memberikan masukan pemikiran, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran demi
perbaikan dan kesempurnaan makalah ini diwaktu yang akan datang, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kami dan orang banyak.

Purwokerto, 15 Desember 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

BAB I...............................................................................................................................................3
PENDAHULUAN..........................................................................................................................3
A. Latar Belakang....................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................3
C. Tujuan..................................................................................................................................4
BAB II.............................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.............................................................................................................................5
A. Tenknologi Informatika.....................................................................................................5
B. Definisi Gel..........................................................................................................................9
C. Sifat/Karakteristik Gel.....................................................................................................11
D. Syarat Sediaan Gel...........................................................................................................11
E. Metode Pembuatan Gel....................................................................................................12
BAB III.........................................................................................................................................15
METODE DAN PEMBAHASAN..............................................................................................15
A. Metode Penelitian.............................................................................................................15
B. Rancangan Formulasi......................................................................................................15
C. Hasil Dan Pembahasan.....................................................................................................17
D. Kemasan Sediaan Gel Handsanitizer..............................................................................20
BAB IV..........................................................................................................................................21
PENUTUP....................................................................................................................................21
A. Kesimpulan........................................................................................................................21
B. Saran..................................................................................................................................21
REVIEW JURNAL.....................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................29
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengggunaan computer dimasa datang mampu mendominasi pekerjaan manusia
dan mengalahkan kemampuan komputasi manusia seperti mengontrol peralatan
elektronik dari jarak jauh menggunakan media internet, IOT (InternetOf Things)
memungkinkan pengguna untuk mengelola dan mengoptimalkan elektronik dan peralatan
listrik yang menggunakan internet. Hal ini berspekulasi bahwa di Sebagian waktu dekat
komunikasi antara komputer dan peralatan elektronik mampu bertukar informasi di
antara mereka sehingga mengurangi interaksi manusia. Hal ini juga akan membuat
pengguna internet semakin meningkat dengan berbagai fasilitas dan layanan internet
(Cahyono, 2013)i.1
Informasi terkait dengan kesehatan individu dari berbagai sumber disebut juga
dengan perilaku pencarian informasi kesehatan atau dalam Bahasa Inggris disebut
dengan Health Information-SeekingBehavior (HISB) (Hisan, 2022)2ii. Teknologi
informasi merupakan sebuah perkembangan teknologi komputer dengan
telekomunikasi. Definisi informasi itu sendiri adalah suatu hasil pengolahan berupa data
yang memiliki nilai bermanfaat bagi sekitanya.untuk menghasilkan data yang memiliki
value, maka diperlukan perlatan untuk pengolahan data,seperti komputer.komputer
merupakan bentuk dari teknologin informasiyang dapat melakukan prose pengolahan
data.menjadi suatu informasi (Keuangan & Ti, 2022)3iii.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan teknologi farmasi?
2. Apa saja manfaat teknologi farmasi?

1
Cahyono, G. H. (2013). Internet of Things (Sejarah, Teknologi Dan Penerapannya). Journal of Chemical Information and
Modeling, 53(9), 1689–1699.
2
Hisan, U. K. (2022). Studi Perilaku Pencarian Informasi Kesehatan oleh Generasi Z Terkait Vaksinasi Covid-19. Media
Informasi, 31(1), 44–54.
3
Keuangan, T. I., & Ti, F. (2022). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Infrastruktur. 3(3), 333–343.
3. Bagaimana sistem teknologi farmasi?
4. Bagaimana sistem teknologi instalasi farmasi?
5. Bagaimana perancangan dan perkemban sistem informasi?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu teknologi farmasi
2. Untuk mengetahui apa saja manfaat teknologi farmasi
3. Untuk mengetahui apa itu sistem teknologi farmasi
4. Untuk mengetahui apa itu sistem teknologi instalasi farmasi
5. Untuk mengetahui perancangan dan perkemban sistem informasi
BAB II
PEMBAHASAN

A. Teknologi Farmasi
Istilah dari akar kata 'teknologi” berasal dari bahasa Yunani 'tekhne', sedangkan
'logy' berasal dari bahasa Yunani 'logia / logos'. 'Tekhnologia' diterjemahkan sebagai
'perawatan sistematis'. Teknologi bukan hanya disiplin akademis atau sains dalam dirinya
sendiri. Ini juga merupakan serangkaian sistem, proses atau metode yang telah
dikembangkan untuk melakukan serangkaian kegiatan yang lebih efisien atau lebih
efektif (Fahrizandi, 2020)4iv.
Informatika Farmasi merupakan bidang yang relatif baru, Informatika farmasi
disebut juga sebagai farmako-informatika. Informatika farmasi adalah bidang ilmiah yang
berfokus pada pengobatan yang berhubungan dengan data, informasi dan pengetahuan
dalam sistem kesehatan termasuk, penyimpanan, penggunaan analisis, dan penyebaran
dalam pengiriman obat yang optimal terkait pengobatan dan kesembuhan pasien
(Dwiaini, 2019)5v.
Penerapan kemajuan teknologi informasi dalam penggunaan perangkat keras
komputer dan perangkat lunak, informatika farmasi mampu memberikan metode
pembiayaan yang efektif untuk apotek dan rumah sakit untuk berkomunikasi dengan
mudah dan menciptakan kerangka kerja yang maju dimana dapat memenuhi kebutuhan
masyarakat. Dalam rangka memberikan pengalaman akhir yang lebih baik bagi pasien
dan menciptakan lingkungan yang memiliki kepentingan pasien terbaik di pikiran,
informatika farmasi mensinkronisasikan dokter, apoteker, pekerja rumah sakit, dan
profesional kesehatan lainnya sehingga untuk memastikan bahwa riwayat medis pasien
dan catatan resep tersedia bagi mereka yang membutuhkannya (Dwiaini, 2019)5v.
Farmasi merupakan bagian yang vital dalam instansi bidang kesehatan.
Permasalahan yang sering muncul dalam kegiatan pengelolaan data dibidang farmasi
adalah kebutuhan waktu dalam pelayanan transaksi obat yang cepat. Hambatan ketika

4
Fahrizandi, F. (2020). Pemanfaatan Teknologi Informasi di Perpustakaan. Tik Ilmeu : Jurnal Ilmu Perpustakaan Dan Informasi,
4(1), 63.
5
Dwiaini, I. (2019). Peranan Teknologi Informasi Pada Bidang Farmasi. Simtika, 2(3), 31–34.
pelaksanaannya menggunakan cara yang konvensional adalah membutuhkan waktu yang
lama serta memerlukan ketelitian yang lebih sehingga pelayanan menjadi terhambat.
Dalam mengelola data farmasi, dipandang cocok dan sesuai dengan kebutuhan petugas
farmasi, penerapan sistem yang terkomputerisasi dinilai mampu memberikan kemudahan
dalam mengelola data obat hingga pembuatan laporan yang dibutuhkan seorang apoteker
(Agung Suryadi & Andi Yulianto, 2020)6vi. Teknologi informasi digunakan dalam
menjalin komunikasi, penyajian data dan keterbukaan data (Willy Haposan et al.,
2022)7vii.

B. Manfaat Informatika Farmasi


Manfaat informatika farmasi antara lain:
a. Membantu praktisi farmasi dalam beberapa hal, baik desain sistem dan manajemen
database yang dapat merampingkan proses sehingga personil yang digunakan lebih
efisien dan informasi yang tersedia tepat waktu.
b. Meningkatkan komunikasi antara apoteker, dokter dan tenaga kesehatan lainnya, serta
pasien.
c. Mampu meningkatkan kecepatan diagnosis dan memeriksa interaksi obat yang
mungkin atau alergi sebelum resep diisi/ditulis, Informatika farmasi memungkinkan
pasien untuk memiliki pemahaman yang lebih baik dari obat-obatan yang mereka
dapatkan dan memungkinkan mereka menjadi aset penting dalam pengobatan penyakit
mereka sendiri.
d. Apoteker juga mungkin dapat membantu dokter dan orang lain dalam menemukan
resep yang tepat untuk kondisi tertentu, yang dapat mengurangi kebutuhan untuk
beberapa kunjungan ke praktek dokter. Hal ini, dikombinasikan dengan biaya yang
rendah karena berkurangnya kunjungan ke dokter, penggunaan obat generik, sehingga
sangat mengurangi biaya pengobatan bagi pasien.
(Dwiaini, 2019)5v

6
Agung Suryadi, & Andi Yulianto. (2020). Pengembangan Perangkat Lunak Pengolahan Data Farmasi Pada Klinik
Kesehatan. Infokes: Jurnal Ilmiah Rekam Medis Dan Informatika Kesehatan, 10(2), 63–69.
7
Willy Haposan, Deasy Rosmala Dewi, Noor Yulia, & Wiwik Viatiningsih. (2022). Literature Review: Peranan Media Informasi
Kesehatan Dalam Penanganan Kasus KLB (Covid 19). SEHATMAS: Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat, 1(2), 121–128.
Pemanfaatan teknologi informasi merupakan manfaat yang diharapkan oleh
pengguna sistem informasi dalam melaksanakan tugasnya, pengukurannya berdasarkan
intensitas pemanfaatan, frekuensi pemanaatan, dan jumlah aplikasi atau perangkat lunak
yang digunakan (Jin, 2003)8viii.

C. Sistem Informasi Farmasi


Informatika farmasi bekerja dengan sistem informasi farmasi yang membantu
apoteker membuat keputusan yang sangat baik tentang terapi obat pasien sehubungan
dengan, catatan asuransi kesehatan, interaksi obat, serta informasi resep dan pasien
Sistem Informasi Farmasi dibagi menjadi 2 yaitu sistem informasi instalasi farmasi dan
sistem informasi apotek (Dwiaini, 2019)5v.
Pengelolaan dan pengontrolan produk sangat dibutuhkan oleh perusahaan yang
bergerak di bidang distribusi farmasi, karena perusahaan distribusi farmasi membutuhkan
perencanaan dan pengendalian persediaan dalam hal ini produk farmasi terkait dengan
tanggal expired dan batch (Setiyani, 2019)ix. 9 Pengelolaan inventory pada perusahaan
distributor farmasi merupakan salah satu aset perusahaan. Pengelolaan ini
mengontrol produk –produk farmasi yang didistribusikan ke perusahaan swasta
yang bergerak dibidang jasa pelayanan kesehatan. Dalam pengelolaan inventory
dilakukan perencanaan dan pengendalian dari persediaan barang. Produk farmasi
memerlukan perhatian khusus , karena produk farmasi terkait dengan kadaluarsa
produk yang penting untuk diidentifikasi ketika akan di keluarkan dariwarehouse
(Setiyani, 2019)9ix.
Pengelolaan farmasi dirumah sakit sangat penting sebab apabila tidak efisien dan
efektif, dapat memberikan dampak buruk terhadap rumah sakit tersebut, baik secara
medis maupun ekonomis. Hal ini berkaitan dengan pendapat Winarno (2004) bahwa
sistem yang baru maupun sistem yang lama, harus dievaluasi secara berkala untuk
menentukan sistem tersebut berfungsi seperti yang diharapkan atau tidak (Zulfa, 2019)10x.

8
Jin, T. F. (2003). ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMpENGARUHI PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI
DAN PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KINERJA AKUNTAN PJBLIK. Jurnal Bisnis
Dan Akuntansi, 5(1), 1–26.
9
Setiyani, L. (2019). Pengujian Sistem Informasi Inventory Pada Perusahaan Distributor Farmasi Menggunakan Metode Black
Box Testing. Techno Xplore : Jurnal Ilmu Komputer Dan Teknologi Informasi, 4(1), 1–9.
10
Zulfa, N. (2019). 26041-234778-1-Pb. 4(3).
D. Sistem Instalasi Farmasi
Pengelolaan obat dan alat kesehatan di RSUD Ibnu Sina Gresik dilakukan oleh
instalasi farmasi. Instalasi farmasi memiliki kegiatan utama, yaitu persediaan obat
terutama obat-obatan dan perbekalan kesehatan mulai dari perencanaan, pengadaan,
penyimpanan, penyiapan, peracikan, pelayanan langsung kepada penderita sampai
dengan pengendalian semua perbekalan kesehatan yang beredar dan digunakan dalam
rumah sakit (Larasati et al., 2013)11xi.
Teknologi jaringan internet sangat bermanfaat bagi instalasi farmasi rumah sakit
untuk meningkatkan pelayanannya terhadap pasien. Informasi tentang rumah sakit lain
diseluruh dunia dapat diketahui secara mudah, cepat dan akurat dengan mengakses web
site yang terkait dengan informasi yang dikehendaki. Kegiatan PIO (Pusat Informasi
Obat) juga sangat terbantu dengan adanya homepage tertentu yang menyediakan
informasi pemakaian, interaksi dan segala aspek yang terkait dengan obat maupun
permasalahan yang terkait dengan proses terapi, gizi dan masalah kesehatan lain.
Kegiatan penelitian dan penelusuran pustaka yang terkait dengan obat dan terapi juga
sangat terbantu mengingat dimungkinkannnya orang mengakses suatu perpustakaan
tertentu dengan teknik telnet atau http (hypertext transfer protocol) atau ftp (file transfer
protocol). Kepala instalasi juga dapat berlangganan majalah atau jurnal yang terkait
dengan obat dan terapi sehingga memudahkan penelusuran informasi yang akan
meningkatkan kinerja seluruh karyawan di instalasi tersebut. Pengiriman surat yang
selain memboroskan kertas, tinta dan waktu dapat dihindari dengan tersedianya surat
elektronik (e-mail) yang memudahkan pengiriman pesan dan informasi kepada teman
sejawat, atasan ataupun bawahan yang terkait dengan struktur organisasi dalam rumah
sakit tersebut maupun dengan pihak-pihak lain di seluruh dunia (Dwiaini, 2019)5v

E. Perancangan Dan Perkemban Sistem Informasi


Dalam era teknologi dan informasi sekarang yang sangat berkembang,
pengolahan data merupakan suatu kebutuhan bagi segala instansi manajemen, terutama di
dalam sebuah instansi medis. Pemrosesan data, penyimpanan, dan pencarian data akan
memudahkan proses operasional dan manajemen dalam sebuah instansi kesehatan. Oleh
11
Larasati, I., Susilo, H., & Riyadi. (2013). Analisis Sistem Informasi Manajemen Persediaan Obat. Administrasi Bisnis, 1(2),
57–67.
karena itu dibutuhkan suatu system informasi yang dapat mengolah data menjadi
informasi yang dibutuhkan untuk menunjang aktivitas operasional tersebut. Sistem
informasi adalah suatu sistem yang menyediakan informasi untuk manajemen dalam
mengambil keputusan dan juga menjalankan operasional perusahaan, di mana sistem
tersebut merupakan kombinasi dari orang-orang, teknologi informasi, dan prosedur yang
terorganisasi (Raihan, 2021)12xii.
Perkembangan teknologi informasi yang demikian pesat memaksa perpustakaan
untuk bertransformasi lebih cepat dibanding prediksi sebelumnya, yaitu mengarah ke
koleksi digital (Elly et al., 2021)xiii. 13
Teknologi informasi yang berkembang dengan
pesat harus diimbangi dengan berkembangnya manajemen secara cepat pula. Penggunaan
sistem informasi semakin luas dan diterapkan pada berbagai sektor. Sektor kesehatan pun
sudah mulai menggunakan sistem informasi untuk membantu pelayanan Kesehatan
(Yogananda, 2020)14xiv.
Faktor kunci dalam perencanaan dan implementasi pelayanan kesehatan adalah
tersedianya informasi kesehatan yang tidak terlepas dari dukungan pemanfaatan
teknologi informasi. Pemanfaatan desain aplikasi sistem informasi berdasarkan teknologi,
dapat memudahkan atau mempercepat proses pengelolaan informasi, mutu informasi
dapat diandalkan, dan efisiensi pada penggunaan dana (Zulfa, 2021)15xv.

12
Raihan, F. M. (2021). Perancangan Sistem Informasi Rekam Medis Pada Klinik Saffira Sentra Medika Batam. Jurnal SNATi,
1, 47–56.
13
Elly, S., Ningsih, R., & Riset, B. (2021). Kebijakan Penyiangan Koleksi Perpustakaan Pusat Penelitian Bioteknologi
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Direktorat Repositori , Multi Media dan Penerbitan Ilmiah Abstrak Pendahuluan
Perpustakaan Pusat Penelitian Bioteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ( LIPI ) berdiri Ilmia Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia ( PDDI LIPI ). Saat ini Perpustakaan Pusat Penelitian bentuk tercetak , baik tukar menukar
dengan instansi di dalam negeri maupun yang berasal dari luar bertransformasi lebih cepat dibanding prediksi
sebelumnya , yaitu mengarah ke koleksi digital . Pada penyiangan koleksi perpustakaan . Oleh karena itu dibutuhkan
survei kepada peneliti Pusat Penelitian Perpustakaan Bioteknologi . Kajian ini merupakan hal baru yang dilaksanakan
yaitu melakukan survei pimpinan perpustakaan untuk mengetahui jenis , subyek dan tahun koleksi perpustakaan yang
akan masukan dari pemustaka . 28(3).
14
Yogananda, A. A. (2020). Hubungan Kualitas Sistem Informasi Farmasi dengan Pengguna dalam Mendukung Pengelolaan
Obat di Puskesmas Kota Yogyakarta Correlation between Quality of Pharmaceutical Information System and Users in
Supporting Drug Management at Yogyakarta Primary Health Center. Jurnal Ilmiah Kefarmasian.
15
Zulfa, N. (2021). Evaluasi implementasi sistem informasi farmasi di instalasi farmasi rumah sakit universitas gadjah mada.
Journal of Information Systems for Public Health, 4(3), 8.
DAFTAR PUSTAKA

Agung Suryadi, & Andi Yulianto. (2020). Pengembangan Perangkat Lunak Pengolahan Data
Farmasi Pada Klinik Kesehatan. Infokes: Jurnal Ilmiah Rekam Medis Dan Informatika
Kesehatan, 10(2), 63–69. https://doi.org/10.47701/infokes.v10i2.1035
Cahyono, G. H. (2013). Internet of Things (Sejarah, Teknologi Dan Penerapannya). Journal of
Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
Dwiaini, I. (2019). Peranan Teknologi Informasi Pada Bidang Farmasi. Simtika, 2(3), 31–34.
http://ejournal.undhari.ac.id/index.php/simtika/article/view/55
Elly, S., Ningsih, R., & Riset, B. (2021). Kebijakan Penyiangan Koleksi Perpustakaan Pusat
Penelitian Bioteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Direktorat Repositori ,
Multi Media dan Penerbitan Ilmiah Abstrak Pendahuluan Perpustakaan Pusat Penelitian
Bioteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ( LIPI ) berdiri Ilmia Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia ( PDDI LIPI ). Saat ini Perpustakaan Pusat Penelitian bentuk
tercetak , baik tukar menukar dengan instansi di dalam negeri maupun yang berasal dari
luar bertransformasi lebih cepat dibanding prediksi sebelumnya , yaitu mengarah ke koleksi
digital . Pada penyiangan koleksi perpustakaan . Oleh karena itu dibutuhkan survei kepada
peneliti Pusat Penelitian Perpustakaan Bioteknologi . Kajian ini merupakan hal baru yang
dilaksanakan yaitu melakukan survei pimpinan perpustakaan untuk mengetahui jenis ,
subyek dan tahun koleksi perpustakaan yang akan masukan dari pemustaka . 28(3).
Fahrizandi, F. (2020). Pemanfaatan Teknologi Informasi di Perpustakaan. Tik Ilmeu : Jurnal
Ilmu Perpustakaan Dan Informasi, 4(1), 63. https://doi.org/10.29240/tik.v4i1.1160
Hisan, U. K. (2022). Studi Perilaku Pencarian Informasi Kesehatan oleh Generasi Z Terkait
Vaksinasi Covid-19. Media Informasi, 31(1), 44–54.
https://journal.ugm.ac.id/v3/MI/article/view/4521
Jin, T. F. (2003). ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMpENGARUHI
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN PENGARUH PEMANFAATAN
TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KINERJA AKUNTAN PJBLIK. Jurnal Bisnis
Dan Akuntansi, 5(1), 1–26. http://jurnaltsm.id/index.php/JBA/article/view/388
Keuangan, T. I., & Ti, F. (2022). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Infrastruktur. 3(3), 333–
343.
Larasati, I., Susilo, H., & Riyadi. (2013). Analisis Sistem Informasi Manajemen Persediaan
Obat. Administrasi Bisnis, 1(2), 57–67.
Raihan, F. M. (2021). Perancangan Sistem Informasi Rekam Medis Pada Klinik Saffira Sentra
Medika Batam. Jurnal SNATi, 1, 47–56.
https://journal.uii.ac.id/jurnalsnati/article/view/20066/11409
Setiyani, L. (2019). Pengujian Sistem Informasi Inventory Pada Perusahaan Distributor Farmasi
Menggunakan Metode Black Box Testing. Techno Xplore : Jurnal Ilmu Komputer Dan
Teknologi Informasi, 4(1), 1–9. https://doi.org/10.36805/technoxplore.v4i1.539
Willy Haposan, Deasy Rosmala Dewi, Noor Yulia, & Wiwik Viatiningsih. (2022). Literature
Review: Peranan Media Informasi Kesehatan Dalam Penanganan Kasus KLB (Covid 19).
SEHATMAS: Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat, 1(2), 121–128.
https://doi.org/10.55123/sehatmas.v1i2.71
Yogananda, A. A. (2020). Hubungan Kualitas Sistem Informasi Farmasi dengan Pengguna
dalam Mendukung Pengelolaan Obat di Puskesmas Kota Yogyakarta Correlation between
Quality of Pharmaceutical Information System and Users in Supporting Drug Management
at Yogyakarta Primary Health Center. Jurnal Ilmiah Kefarmasian. http://e-
jurnal.stikesalirsyadclp.ac.id/index.php/jp
Zulfa, N. (2019). 26041-234778-1-Pb. 4(3).
Zulfa, N. (2021). Evaluasi implementasi sistem informasi farmasi di instalasi farmasi rumah
sakit universitas gadjah mada. Journal of Information Systems for Public Health, 4(3), 8.
https://doi.org/10.22146/jisph.26041
i
Cahyono, G. H. (2013). Internet of Things (Sejarah, Teknologi Dan Penerapannya). Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–
1699.

ii
Hisan, U. K. (2022). Studi Perilaku Pencarian Informasi Kesehatan oleh Generasi Z Terkait Vaksinasi Covid-19. Media Informasi,
31(1), 44–54.
iii
Keuangan, T. I., & Ti, F. (2022). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Infrastruktur. 3(3), 333–343.

iv
Fahrizandi, F. (2020). Pemanfaatan Teknologi Informasi di Perpustakaan. Tik Ilmeu : Jurnal Ilmu Perpustakaan Dan Informasi, 4(1),
63.
v
Dwiaini, I. (2019). Peranan Teknologi Informasi Pada Bidang Farmasi. Simtika, 2(3), 31–34.
vi
Agung Suryadi, & Andi Yulianto. (2020). Pengembangan Perangkat Lunak Pengolahan Data Farmasi Pada Klinik Kesehatan. Infokes:
Jurnal Ilmiah Rekam Medis Dan Informatika Kesehatan, 10(2), 63–69.
vii
Willy Haposan, Deasy Rosmala Dewi, Noor Yulia, & Wiwik Viatiningsih. (2022). Literature Review: Peranan Media Informasi
Kesehatan Dalam Penanganan Kasus KLB (Covid 19). SEHATMAS: Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat, 1(2), 121–128.
viii
Jin, T. F. (2003). ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMpENGARUHI PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN
PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KINERJA AKUNTAN PJBLIK. Jurnal Bisnis Dan
Akuntansi, 5(1), 1–26.
ix
Setiyani, L. (2019). Pengujian Sistem Informasi Inventory Pada Perusahaan Distributor Farmasi Menggunakan Metode Black Box
Testing. Techno Xplore : Jurnal Ilmu Komputer Dan Teknologi Informasi, 4(1), 1–9.
x
Zulfa, N. (2019). 26041-234778-1-Pb. 4(3).

xi
Larasati, I., Susilo, H., & Riyadi. (2013). Analisis Sistem Informasi Manajemen Persediaan Obat. Administrasi Bisnis, 1(2), 57–
67.
xii
Raihan, F. M. (2021). Perancangan Sistem Informasi Rekam Medis Pada Klinik Saffira Sentra Medika Batam. Jurnal SNATi, 1, 47–56.
xiii
Elly, S., Ningsih, R., & Riset, B. (2021). Kebijakan Penyiangan Koleksi Perpustakaan Pusat Penelitian Bioteknologi Lembaga
Ilmu Pengetahuan Indonesia Direktorat Repositori , Multi Media dan Penerbitan Ilmiah Abstrak Pendahuluan Perpustakaan
Pusat Penelitian Bioteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ( LIPI ) berdiri Ilmia Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
( PDDI LIPI ). Saat ini Perpustakaan Pusat Penelitian bentuk tercetak , baik tukar menukar dengan instansi di dalam negeri
maupun yang berasal dari luar bertransformasi lebih cepat dibanding prediksi sebelumnya , yaitu mengarah ke koleksi digital .
Pada penyiangan koleksi perpustakaan . Oleh karena itu dibutuhkan survei kepada peneliti Pusat Penelitian Perpustakaan
Bioteknologi . Kajian ini merupakan hal baru yang dilaksanakan yaitu melakukan survei pimpinan perpustakaan untuk mengetahui
jenis , subyek dan tahun koleksi perpustakaan yang akan masukan dari pemustaka . 28(3).
xiv
Yogananda, A. A. (2020). Hubungan Kualitas Sistem Informasi Farmasi dengan Pengguna dalam Mendukung Pengelolaan Obat di
Puskesmas Kota Yogyakarta Correlation between Quality of Pharmaceutical Information System and Users in Supporting Drug
Management at Yogyakarta Primary Health Center. Jurnal Ilmiah Kefarmasian.
xv
Zulfa, N. (2021). Evaluasi implementasi sistem informasi farmasi di instalasi farmasi rumah sakit universitas gadjah mada. Journal of
Information Systems for Public Health, 4(3), 8.

Anda mungkin juga menyukai