Anda di halaman 1dari 11

118

PUBLIC RELATIONS
PELUANG DAN TANTANGAN

Oleh :
Heris Kencana Tj.

Abstract

Progressively tighten him emulation of market in the future, role of relations public
very determine in extending market compartment. To run his duty, relations public
require to comprehend the attitude and behavior of society of comprehended seriously
background of attitude. Relations Public can give the contribution of in course of Strategy
management of all company do survey of environment of and assist defined mission,
medium, and objectivities company of him. To be able to act strategically, activity of
relations public have to one with mission or vision company of him. identified the who is
his public, what public segmentation and form, will streamline role of active public and
who is passive. Than relations public can be used to instruct the activity of
communications of better.

Keyword : Public Relations.

A. Pendahuluan faktor yang muncul dari luar dan tidak


Manajemen dan public relations dapat dikendalikan begitu saja secara
adalah dua bidang ilmu yang mudah. Misalnya, perubahan-per-
berkembang secara terpisah. Akan ubahan peraturan, kegiatan politik,
tetapi perkembangannya pada akhir situasi ekonomi, perkembangan tekno-
abad ke-20 ini, manajemen akhirnya logi, perkembangan jumlah penduduk
berhasil meningkatkan peranannya pada dan sebagainya. Perubahan-perubahan
hampir setiap bidang keilmuwan. Seperti lingkungan tentu akan mempengaruhi
pada hubungan antara manajemen dan prestasi perusahaan dalam meraih
bidang-bidang lainnya, manajemen juga keuntungan atau memberi kontribusi
telah menyatu dengan public relations. pada pihak-pihak yang terkait. Public
Artinya, manajemen telah memberi relations mempunyai peranan yang
konstribusi yang sangat besar bagi penting dalam upaya mengefektifkan
penerapan konsep public relations. organisasi dengan membangun
Manajemen, dalam konteks hubungan jangka panjang dengan
strategi, mempunyai peran untuk lembaga-lembaga strategis.
membantu perusahaan menyesuaikan Sudah barang tentu dalam
diri dengan perubahan-perubahan dalam pelaksanaan pekerjaannya, seorang
lingkungan usaha. Lingkungan usaha, praktisi public relations akan meng-
seperti yang sering kita baca di surat gunakan konsep-konsep manajemen
kabar, dalam kurun waktu 10 tahun untuk mempermudah pelaksanaan
belakangan ini tampak menjadi sangat tugas-tugasnya, seperti membuat ren-
penting bagi penentu keberhasilan cana, melakukan persiapan-persiapan,
perusahaan. Lingkungan adalah satu set melakukan aksi dan komunikasi, dan

PUBLIC RELATIONS PELUANG DAN TANTANGAN


Heris Kencana Tj.
119

ditutup dengan tindakan pengendalian manajerial. Proses itu dapat dijelaskan


yang disebut evaluasi. sebagai berikut :
Proses public relations sepenuh-
nya mengacu pada pendekatan

Bagan 1: Proses public relations

Pengumpulan Fakta

Definisi Permasalahan

Perencanaan dan Program

Aksi dan Komunikasi

Evaluasi

th
Sumber : Scott M. Cutlip, Allen H. Center dan Glen M. Brown, Effective Public Relations, 6 . ed.
(Englewood Cliffs, NJ.: Prentice Hall, 1995), hal 4

Pada bagan terlihat jelas bahwa oleh praktisi public relations dengan
pelaksanaan tugas public relations serta merta tanpa melakukan berbagai
bukanlah semata-mata melakukan aksi, macam analisis. Misalnya, ia langsung
melainkan membutuhkan rencana- membuat program komunikasi berdasar-
rencana dan diikuti dengan langkah- kan perkiraan umum menurut kebiasaan
langkah pengendalian melalui suatu yang berlaku. Biasanya, ia langsung
proses evaluasi. Tetapi pertanyaan yang menyusun program teknis, seperti
sering muncul kemudian adalah: apa membuat booklet, company profile,
yang harus direncanakan? Pertanya-an membuat film dokumentasi, majalah
ini merupakan pertanyaan dasar yang intern, hiburan karyawan, press relations
selalu muncul dalam pikiran praktisi dan sebagainya. Cara bekerja seperti ini
public relations terutama ketika ia harus memang tidak menyalahi kebutuhan
bekerja dari awal dan harus menentukan perusahaan, tetapi kecenderungan
sendiri apa kontribusinya bagi per- hanya me-ngikuti kebiasaan-kebiasaan
usahaan. Pertanyaan itu sama yang berlaku sangat tidak disarankan.
pentingnya dengan pertanyaan: apa Pertama, cara seperti ini tidak mungkin
yang harus saya kerjakan ?. dapat menimbulkan kemampuan praktisi
Pertanyaan-pertanyaan mendasar tersebut untuk menilai dimana
seperti itu tidak bisa dijawab langsung perusahaan berada. Kedua, kontibusi

MAJALAH ILMIAH EKONOMIKA VOLUME 12 NOMOR 3, AGUSTUS 2009 : 109 – 179


120

public relations belum dapat dikatakan sering melibatkan pula suatu


cukup untuk mengefektifkan perusahaan “konsensus”.
dalam perubahan lingkungan. Rencana jangka panjang inilah
Pertanyaan seperti di atas inilah yang menjadi pegangan bagi para
yang akan dijawab dalam bab ini, yakni praktisi public relations untuk menyusun
bagaimana seorang praktisi public berbagai rencana teknis, dan langkah
relations menggunakan Strategi komunikasi yang akan diambil sehari-
manajemen untuk me-laksanakan hari. Untuk dapat bertindak secara
tugasnya. strategis, kegiatan public relations harus
menyatu dengan visi atau misi
B. Strategi Manajemen organisasinya, yakni alasan organisasi
Istilah Strategi Managemen sering atau perusahaan untuk tetap hidup. Dari
disebut pula rencana strategis atau sinilah seorang praktisi public relations
rencana jangka panjang perusahaan. dapat menetapkan objectivenya dan
Dalam suatu rencana strategis bekerja berdasar-kan objective tersebut.
perusahaan menetapkan garis-garis Sama seperti bagian atau divisi
besar tindakan strategis yang akan lain di dalam perusahaan, untuk
diambil dalam kurun waktu tertentu ke memberi kontribusi kepada rencana
depan. Berapa lama waktu yang akan jangka panjang itu, praktisi public
dicakup tentu amat bervariasi. Di masa relations dapat melakukan langkah-
lalu para ahli menyebut sekitar 25 tahun, langkah sebagai berikut :
tetapi dewasa ini jarang sekali 1. Menyampaikan fakta dan opini, baik
perusahaan yang berani menetapkan yang beredar di dalam maupun di
arahnya untuk 25 tahun ke depan. luar perusahaan. Bahan-bahan itu
Sebagian besar membuatnya dalam 5- dapat diperoleh dari kliping media
10 tahun. Alasannya cukup masuk logis, massa dalam kurun waktu tertentu,
yakni perubahan yang terjadi dengan melakukan penelitian
belakangan ini sangat sulit diterka terhadap naskah pidato pimpinan,
arahnya. Masing-masing perubahan itu bahan yang dipublikasikan perusaha-
saling kait mengait, sehingga perkiraan an, serta melakukan wawancara
terjauh yang dapat diduga menjadi amat tertentu dengan pihak yang
terbatas. berkepentingan atau dianggap
Untuk melihat ke depan penting.
perusahaan perlu melihat ke belakang, 2. Menelusuri dokumen resmi per-
yakni hal-hal yang telah dicapai di masa usahaan dan mempelajari perubahan
lalu, harapan yang dijanjikan dari yang terjadi secara historis.
prestasi itu, dan persepsi yang muncul Perubahan ini umumnya disertai
dari lingkungannya. Seorang praktisi dengan perubahan sikap perusahaan
public relations tidaklah dibenarkan terhadap publiknya dan sebaliknya.
mengabaikan pelaksanaan pe-nyusunan 3. Melakukan analisis SWOT. SWOT
rencana jangka panjang ini. Ia perlu turut adalah kependekan dari Strengths
aktif mengobservasi pendapat dan (kekuatan), Weaknesses (kelemah-
harapan tersebut. Karena prosesnya an), Opportunities (peluang), dan
melibatkan banyak pihak, suatu rencana Threats (ancaman). Meski tidak perlu
jangka panjang yang berhasil disatukan menganalisis hal-hal yang berada di
luar jangkauannya, seorang praktisi

PUBLIC RELATIONS PELUANG DAN TANTANGAN


Heris Kencana Tj.
121

public relations perlu melakukan relations akan lebih selaras dengan arah
analisis yang berbobot mengenai perusahaan secara menyeluruh.
persepsi dari luar dan dalam
perusahaan atas SWOT yang C. Model Strategi Manajemen
dimiliki. Misalnya, menyangkut masa
untuk Public Relations
depan industri yang ditekuninya, citra
Selain berkonotasi “jangka
yang dimiliki perusahaan, kultur yang
panjang” Strategi manajemen juga
dimiliki serta potensi lain yang dimiliki
menyandang konotasi “strategi”. Kata
perusahaan.
strategi sendiri mempunyai pengertian
Komponen S (Strengths) dan W
yang terkait dengan hal-hal seperti
(Weaknesses) dikaji dari unsur-unsur
kemenangan, kehidupan, atau daya
yang berasal dari dalam perusahaan.
juang. Artinya, menyangkut hal-hal yang
Sedangkan kedua komponen lainnya (O
berkaitan dengan mampu atau tidaknya
dan T) dikaji dari lingkungan di mana ia
perusahaan atau organisasi meng-
berada. Peluang dan ancaman bisa
hadapi tekanan yang muncul dari dalam
muncul dari unsur-unsur seperti
maupun dari luar. Maka dari itu strategi
peraturan pemerinhan, kecemburuan
membenarkan perusahaan atau
masyarakat, nilai masyarakat, perubah-
organisasi melakukan tindakan pahit
an struktur kependudukan, pandangan
seperti amputasi (pengurangan unit
yang tengah beredar di masyarakat,
usaha, dirumahkannya karyawan,
situasi ekonomi, perubahan politik,
pemangkasan, dan lain-lain) sepanjang
tekanan yang muncul dari para
hal itu dilakukan demi kehidupan
environmentalist, dan sebagainya.
perusahaan/organisasi dalam jangka
Bahan-bahan yang diperoleh
panjang.
sampai di sini akan dapat bermanfaat
Strategi managemen juga di-
untuk disampaikan dalam proses
maksudkan agar perusahaan atau
perumusan rencana jangka panjang
organisasi dapat dikendalikan dengan
yang umumnya dilakukan secara
baik untuk mencapai tujuannya. Oleh
bersama-sama dengan bagian lain di
karena itu hal yang paling dasar bagi
dalam perusahaan. Proses ini
setiap manajer di dalam perusahaan
menimbulkan interaksi dan melahirkan
adalah mengetahui dengan pasti arah
saling pengertian di antara pihak-pihak
yang sedang dituju oleh perusahaan dan
yang terkait. Hasil akhir dari perumusan
arah bagian yang dipimpinnya.
ini adalah suatu rencana yang bersifat
Perjalanan sebuah perusaha-an
menyeluruh dan menyatu. Semua pihak
menuju sasarannya adalah lebih dari
akan mengetahui di mana sekarang
sekadar bepergian dengan kapal pesiar,
perusahaan berada, dan ke mana
karena di sepanjang perjalanannya
perusahaan tersebut akan dikendalikan
banyak perubahan yang mungkin timbul.
dalam kurun waktu tertentu.
Strategi manajemen memulai pekerjaan-
Berdasarkan rumusan itulah
nya dengan mencari tahu di mana lokasi
seorang praktisi public relations dapat
perusahaan berada pada hari ini dan
menentukan langkah yang dapat diambil
menyatukan mimpi-mimpi itu dalam
serta program kerja yang akan disusun.
suatu kesepakatan bersama. Mimpi itu
Dengan pendekatan ini, praktis langkah
dalam istilah Strategi manajemen
yang diambil oeh seorang praktisi public
disebut mission.

MAJALAH ILMIAH EKONOMIKA VOLUME 12 NOMOR 3, AGUSTUS 2009 : 109 – 179


122

Pearce dan Robinson, 1992, dalam perusahaan yang terdiri atas


mengembangkan langkah-langkah berbagai latar belakang. Tujuan
Strategi manajemen sebagai berikut : sebenarnya sederhana sekali, yakni
1. Menentukan mission perusahaan. menyelaraskan program dan tindakan
Termasuk di dalamnya adalah setiap komponen (bagian) perusahaan
penyataan yang umum mengenai menuju suatu sasaran yang sama.
maksud pendirian (purpose), filosofi, Selain itu kegiatan ini tekadang
dan sasaran (goals). melibatkan ahli-ahli dari luar perusahaan
2. Mengembangkan company profile untuk mendapatkan gambaran atas hal-
yang mencerminkan kondisi intern hal yang terjadi di luar kendali
perusahaan dan kemampuan yang perusahaan, misalnya :
dimilikinya. 1. Gambaran tentang arah deregulasi
3. Penilaian terhadap lingkungan dari para prencana ekonomi atau
ekstern perusahaan, baik dari segi pengamat ekonomi.
semangat kompetitif maupun secara 2. Gambaran tentang suplai uang atau
umum. kredit dari para banker.
4. Analisis terhadap peluang yang 3. Gambaran tentang arah ekonomi
tersedia dari lingkungan (yang secara menyeluruh dari pakar
melahirkan pilihan-pilihan). ekonomi.
5. Identifikasi atas pilihan yang 4. Gambaran tentang perubahan gaya
dikehendaki yang tidak dapat hidup dari para peneliti social.
digenapi untuk memenuhi tuntutan 5. Gambaran tentang perubahan sikap
misi perusahaan. masyarakat dari peng-amat social
6. Pemilihan strategi atas objective 6. Gambaran tentang arah perkembang-
jangka panjang dan garis besar an teknologi dari pemasok teknologi.
strategi yang dibutuhkan untuk 7. Gambaran tentang pasokan tenaga
mencapai objective tersebut. kerja, kualitas dan tuntunan kerja dari
7. Mengembangkan objective tahun-an ahli kependudukan atau konsultan
dan rencana jangka pendek yang dibidangnya.
selaras dengan objective jangka 8. Gambaran tentang situasi politik
panjang dan garis besar strategi. nasional, regional, dan internasional
8. Implementasi atas hal-hal di atas dari pakar ilmu politik.
dengan menggunakan sumber yang 9. Gambaran tentang sikap pers
tercantum pada anggaran (budget) terhadap perusahaan dari kalangan
dan mengawinkan rencana tersebut media, dan sebagainya.
dengan sumber daya manusia, Unsur-unsur yang berada di luar
struktur, teknologi, dan sistem balas perusahaan itu memang tidak mudah
jasa yang memungkinkan. untuk dikendalikan, akan tetapi hal itu
9. Review dan evaluasi atas hal-hal menjadi masalah bila tidak diketahui
yang telah dicapai dalam setiap keberadaan dan perkembangannya. Di
periode jangka pendek sebagai suatu kebanyakan perusahaan para manajer
proses untuk melakukan kontrol dan sering memelihara asumsi bahwa
sebagai input bagi pengambilan mereka sudah cukup tahu dengan
keputusan di masa depan. membaca perkembangan dari media
Dalam hal ini, langkah yang perlu massa umum. Sikap itu tentu perlu
dilalui melibatkan sejumlah pihak di dikoreksi.

PUBLIC RELATIONS PELUANG DAN TANTANGAN


Heris Kencana Tj.
123

Public relations dapat member- masyarakat atas segala aktivitasnya,


kan kontribusinya dalam proses Strategi kedudukan public relations idealnya
manajemen ke-seluruh perusahaan – ditempatkan pada posisi ini. Artinya,
dengan melakukan survey atas ling- public relations diberi tugas yang amat
kungannya dan membantu mendefinisi- strategis dan memmpunyai jalur yang
kan misi, sarana, dan objectivities langsung kepada pemegang saham, top
perusahaan. Keterlibatan public relations eksekutif, dan masyarakat.
dalam proses menyeluruh ini akan Pada lapisan kedua, duduk para
memberi manfaat yang besar bagi kepala cabang dengan kebijakan yang
perusahaan dan sekaligus bagian public menyangkut pemilihan segmen pasar
relations itu sendiri, khususnya level atau jasa khusus. Pada lapisan yang
korporat. Tanpa keterlibatan itu public terakhir (fungsional) terdapat fungsi
relations akan melakukan kegiatannya operasi, seperti keuangan, akunting,
secara membabi buta. Ia hanya menjadi sumber daya manusia, pemasaran, dan
penghias perusahaan yang menghabis- atau bahkan public relations.
kan uang dengan sia-sia. Webster 1990, Pada lapisan teakhir inilah sering
mengasumsikan sebagai seorang kali dalam prakteknya public relations
pengemudi yang bepergian keliling kota ditempatkan. Dibawah ini menjelaskan
tanpa dibekali peta. model Strategi manajemen dalam
Kedua, public relations dapat kegiatan public relations (untuk
berperan dalam public relations mana- menggambarkan dua peran public
gement dengan mengelola kegitannya relations dalam Strategi manajemen
secara strategis. Artinya bersedia secara menyeluruh dan dalam kegiatan
mengobarkan kegiatan jangka pendek public relations itu sendiri). Tiga tahapan
demi arah perusahaan secara yang pertama mempunyai cakupan luas
menyeluruh. sehingga lebih besifat analisis. Empat
Kedua sumbangan itu akan dapat langkah selanjutnya merupakan
dimengerti bila disadari bahwa strategic penjabaran dari tiga tahap pertama yang
managemen mempunyai area kegiatan diterapkan pada unsur yang berbeda-
dalam 3 lapisan, yakni pada (1) lapisan beda, berikut ini;
korporat atau organisasi secara James E. Grunig dan Fred C. Repper (
meneluruh; (2) lapisan bisnis atau 1992: 124) Model Strategi manajemen
lapisan khusus dan (3) lapisan untuk Public Relations adalah sebagai
fungsional. berikut :
President, chairman, CEO (Chief 1. Tahap Stakholders
Excecutive Office), direktur utama, Sebuah perusahaan/organisasi mem-
direktur, wakil direktur atau pejabat teras punyai hubungan dengan publiknya
atas lainya adalah orang-orang yang bilamana perilaku organisasi tersebut
mengambil keputusan strategis pada mempunyai pengaruh terhadap
lapisan pertama. Mereka membuat stakholdersnya atau sebalik-nya.
kebijakan umum yang mencerminkan Publik Relations harus melakukan
aspirasi para pemegang saham dan surveinuntuk terus membaca
stakeholders lainnya. Diperusahaan perkembangan lingkungannya, dan
besar yang menyadari betapa membaca perilaku organisasinya
kompleknya masalah yang dihadapi dan serta menganilisis konsekuensi yang
besar kemungkinan menjadi sorotan akan timbul. Komunikasi yang

MAJALAH ILMIAH EKONOMIKA VOLUME 12 NOMOR 3, AGUSTUS 2009 : 109 – 179


124

dilakukan secara continue dengan dan masyarakat akan menanggapi-


stakholders ini membantu organisasi nya. Media mempunyai peranan yang
untuk tetap stabil. sangat besar dalam perluasan isu,
2. Tahap Publik dan bahkan membelokkannya sesuai
Publik terbentuk ketika perusahaan- dengan persepsinya. Media dapat
/organisasi menyadari adanya melunakkan sikap public atau
problem tertentu. Pendapat ini ber- sebaliknya, meningkatnya perhatian
dasarkan hasil penelitian Grunig dan public, khususnya bagi hot issue,
Hunt (1994:90) yang menyimpulan yakni yang menyangkut kepentingn
bahwa publik muncul sebagai akibat public yang lebih luas.
adanya problem dan bukan Issue Management pada tahap ini
sebaliknya. Dengan kata lain publik perlu dilakukan secara simultan dan
selalu eksis bilamana ada problem cepat, dengan melibatkan komuni-
yang mempunyai potensi akibat kasi personal dan sekaligus
(konsekuensi) terhadap mereka. komunikasi dengan media masa.
Maka public bukanlah suatu kumpulan Public relations me-lakukan program
massa umum biasa, mereka sangat komunikasi dengan kelompok
selektif dan selektif dan spesifik stakholders atau publik yang berbeda-
terhadap suatu kepentingan tertentu beda pada ketiga tahap di atas.
(problem tertentu). Selajutnya dilakukan langkah-langkah
Oleh karenanya public relations perlu 4-7 berikut ini:
terus menerus mengidentifikasi 4. Publik relations perlu mengembang-
publiknya yang muncul terhadap ber- kan objective formal seperti komuni-
bagai problem. Biasanya dilakukan kasi, akurasi, pemahaman, per-
melalui wawancara mendalam pada setujuan, dan perilaku tertentu
suatu focus grup. terhadap program-program kampanye
3. Tahap Isu komunikasinya.
Publik yang muncul sebagai 5. Publik relations harus mengembang-
konsekuensi dari adanya roblem atau kan program resmi dan kampanye
mengorganisasi dan menciptakan komunikasi yang jelas untuk
“isu”. Yang dimaksud dangan “isu” menjangkau objective di atas.
adalah tema yang dipersoalkan. 6. Publik relations, khususnya para
Mulanya pokok persoalan demikian pelaksana, memahami permasalahan
luas dan mempnyai banyak pokok, dan dapat menerapkan kebijakan
tetapi kemudi-an akan terjadi kampanye komunikasi.
kristalisasi sehingga pokoknya 7. Publik relations harus melakukan
menjadi jelas karena pihak-pihak yang eveluasi terhadap efektivitas
terkait saling malakukan diskusi. pelaksanaan tugas-nya untuk
Public relations perlu meng-antisipasi memenuhi pencapaian objective dan
dan responsive terhadap isu-isu mengurangi konflik yang mungkin
tersebut. Langkah ini di dalam muncul dikemudian hari.
manajemen dikenal sebagai Issues Tahap 1-3 diatas adalah tahap strategis
Management. Pada tahap ini media sedangkan empat tahap selanjutnya
memegang peranan yang sangat merupakan tahap regular yang
karena media akan mengangkat suatu biasanya dilakukan oleh praktisi public
pokok persalan kepada masyarakat relation.

PUBLIC RELATIONS PELUANG DAN TANTANGAN


Heris Kencana Tj.
125

D. Model Jala-jala Segmentasi Konsep jala-jala ini dapat dilihat


Prinsip segmentasi sudah pada bagan 1, dan semakin keluar
digunakan oleh praktisi pemasaran semakin bersifat umum dan kurang
dengan tujuan agar dapat lebih bepengaruh terhadap pusat jala
mengkonsentrasikan kampanye pe- tersebut. Variable yang mempengaruhi
masaran dan memuaskan kon- titik sentral jala terbagi dua, yaitu :
sumennya dengan lebih baik. Konsep 1. Inferred Variables, yakni variable-
pemasaran memulai pekerjaannya variabel yang dapat diperoleh
dengan membedakan target marketing dengan melakukan wawancara
dari konsep yang mendahuluinya: mass secara langsung dengan publiknya
marketing. Segmentasi adalah kegiaan seperti pertanyaan-pertanyaan
membagi-bagi pasar (konsumen) ke mengenai persepsi, sikap dan
dalam kelompok yang lebih homogen pengertian. Biasa disebut juga
dengan harapan akan diperoleh respon, variable kualitatif. Inferred variable
seperti membeli, memaki, menerima, lebih berpengaruh pada jala-jala
percaya, setia atau sejenisnya. Pubik sebelah dalam (inner nest).
relations pada sisi yang berbeda juga 2. Objectives Variables, yakni variable
akan membei respons, seperti yang biasa digunakan oleh peneliti
bersimpati, berbicara, setia, melawan, pemasaran untuk melakukan
menurut, berhenti bekerja, demonstrasi, segmentasi. Biasa disebut pula
menulis dimedia massa, dan variabel kuantitaif dan dapat dibaca
sebagainya. Jadi segmentasi pasar melalui data-data statistik seperti
harus dapat dilakukan dengan data-data kependudukan. Variabel ini
mengidentifikasi perilaku yang homogen biasa digunakan bila anggaran untuk
dalam kelompok tertentu. melakukan pertanyaan-pertanyaan
Sehubungan dengan pe-makaian variable (inferred) terbatas.
konsep segmentasi, J. Grunig, 1992, Selanjutnya Grunig menam-
mengembangkan model jala-jala bahkan pula bahwa segmentasi yang
segmentasi yang ditujukan untuk terbaik dilakukan pada lapisan kedua
membantu peran public relations dalam sebelah dalam, yakni publik. Tetapi
perusahaan. Dalam model ini Grunig, perilaku publik hanya dapat dimengerti
1992 membedakan jala-jala yang berada dengan memahami perilaku individu
di pusat jala (inner nest), yang yang terdapat di dalam sentral jala itu
disebutnya microsegments dan yang sendiri. Tetapi semakin dalam penilaian
berada di lapisan luar (outer nest), yang yang akan dilakukan terhadap jala
disebutnya macro-segment. tersebut semakin besar anggaran yang
Untuk mengefektifkan pe- dibutuhkan. Public relation me-merlukan
laksanaan tugasnya, Grunig, 1992, analisis yang berada pada jaring
menyarankan agar praktisi public sebelah dalam . Sementara itu, meski
relations memulainya dari jala yang tetap bermanfaat untuk membaca
paling dalam (microsegments), kecuali gambaran secara umum, lapisan yang
bila ditemui kendala, seperti tekanan berada di bagian lebih luar umumnya
anggaran (untuk melakukan riset) dan lebih sering digunakan untuk
waktu (untuk membuat keputusan dan menganalisis potensi pasar dalam
mengumpulkan data).. strategi pemasaran.

MAJALAH ILMIAH EKONOMIKA VOLUME 12 NOMOR 3, AGUSTUS 2009 : 109 – 179


126

Kesimpulan dan perilaku masyarakatnya dengan


Public relations melakukan memahami sungguh-sungguh latar
komunikasi yang berhubungan dengan belakang dari sikap tersebut.
hal-hal yang berkaitan dengan startegi, Mengidentifikasi siapa publiknya, apa
yakni mengaman-kan arah dan tujuan bentuk dan seg-mentasi publik, akan
perusahaan atau organisasi menuju mengefektifkan peran publik yang aktif
sasarannya. Dalam perjalanannya itu dan siapa yang pasif. Dari public
ada banyak kemungkinan yang dapat relations dapat mengarahkan kegiatan
memberhentikan perjalanan atau komunikasinya.
bahkan membelokkan perusahaan ke Biasanya ada empat bentuk
arah lain, baik karena adanya yang pendekatan yang dapat digunakan,
berasal dari luar maupun dari dalam. yakni: (1) reaktif (segera ingin
Sebelum pihak-pihak itu mengambil mengubah); (2) akomodatif (mengubah
langkah yang merugikan, perusahaan secara perlahan-lahan; (3) proaktif
atau organisasi perlu mengamankannya, (mengubah secara teratur dan
yakni menjaga agar citranya tetap baik terencana); dan (4) interaktif
dan pihak-pihak yang berkepentingan (menyesuaikan diri dan proaktif).
tidak mengubah sikapnya. Konsep segementasi yang
Untuk itu public relations perlu diterapkan dalam jala sangat membantu
melibatkan dai dalam perumusan pemahaman praktisi public relations atas
rencana strategis dan memahami posisi pihak yang berkepentingan terhadap
perusahaan berada, dan menyatu dalam perusahaan. Konsep ini memberi
konsensus. Public relations perlu penjelasan atas keseluruhan massa
memahami konflik yang ada di antara yang pada prinsipnya mengandung
pihak-pihak dalam perusahaan dan bagian yang justru menjadi sangat
rencana yang dimiliki oleh setiap bagian penting bagi pelaksanaan program
dalam organisasi. Public relations turut public relations. Konsep ini merupakan
membentuk arah perusahaan dengan fondasi bagi perumusan strategi public
memberikan pandangannya tentang relations secara terpadu dengan misi
masa depan dan opini dari masyarakat. perusahaan.
Untuk menjalankan tugasnya,
public relations perlu memahami sikap

DAFTAR PUSTAKA

Abadi Saka, dkk; 1994, Marketing and Managing Public Relations


Public Relations, LM-FEUI, Campaigns, Kogan Page LTD
Jakarta Anne Gregory; Planning London, 2004.
Festinger Leon, 1975, A Theory of
Cultip, Scoot M., AllenH. 1995, Center Cocnitive Dissonaqnce, Stanforg
and Glen Mbroom; Efective Public University Press,
relations, NJ, Prentice Hall. Frank Jefkins, 1994, Public Relation
Dewey J.; 1990, How We Think, New untuk Bisnis, terjemahan, PPM
York, Jakarta,.

PUBLIC RELATIONS PELUANG DAN TANTANGAN


Heris Kencana Tj.
127

Grunig, James E dan T Hunt; 1994, Pearce JA dan Robinson; 1992, Strategi
Managing Public relations, New manajemen; Strategy Formulation
York, and Implemen-tasion, Irwin.
Grunig, JE dan Fred C. Repper; 1995, Scott M. Cutlip, Allen H. Center dan Glen
Excellence in Pulic Relations and M. Brown, 1985, Effective Public
Communication Management, Relations, 6th. ed. (Englewood
edited by James E. Grunig (New Cliffs, NJPrentice Hall,
Jersey; Laurence Erlbaum Ticchenor PJ, Donohoe GA, Ollien CN;
Associates, 1992 1996, Community Conlfict and
Kustadi Suhandang; 2004, Public The Press,
Relations Perusahaan, Nuansa Webster PJ; Strategic Co; 1990, Public
Bandung. Relations, Public relations
journal,
Khasali Renald; 1994, Manajemen Wells, William D; Psychographics, A
Public Relations, Graffiti Jakarta critical review, Journal of
marketing research,

MAJALAH ILMIAH EKONOMIKA VOLUME 12 NOMOR 3, AGUSTUS 2009 : 109 – 179


120

PUBLIC RELATIONS PELUANG DAN TANTANGAN


Heris Kencana Tj.

Anda mungkin juga menyukai