Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.
com
410 Bagian TigaAplikasi Sistem Kunci untuk Era Digital
Amazon vs. Walmart: Raksasa Mana Yang Akan Mendominasi E-commerce?
STUDI KASUS
S
ejak hadir di kancah dot-com pada tahun 1995,
Amazon.com telah berkembang dari penjual buku
online kecil menjadi salah satu perusahaan ritel
terbesar di dunia, dan dengan mudah
pengecer e-commerce terbesar. Perusahaan ini telah
berkembang jauh dari akarnya sebagai perusahaan rintisan
Internet kecil yang menjual buku secara online. Selain buku,
Amazon kini menjual jutaan barang baru, bekas, dan dapat
dikoleksi dalam kategori seperti pakaian dan aksesori,
elektronik, komputer, dapur dan peralatan rumah tangga,
musik, DVD, video, kamera, produk kantor, mainan dan barang
bayi, komputer , perangkat lunak, layanan perjalanan, barang
olahraga, perhiasan, dan jam tangan. Pada tahun 2010,
penjualan barang elektronik dan barang umum merupakan
mayoritas penjualan Amazon untuk pertama kalinya.
Amazon.com ingin menjadi "The Walmart of the
Web," dan memang pengecer top Internet. Namun pada
tahun 2010, perusahaan lain muncul sebagai penantang
serius untuk gelar 'Walmart of the Web': Walmart.
Meskipun Walmart adalah pendatang baru di dunia e-
niaga, peritel terbesar di dunia tampaknya mengincar
Amazon dan siap bertarung untuk supremasi e-tailing
online.
Berbeda dengan Amazon, Walmart didirikan sebagai toko
fisik tradisional, offline, pada tahun 1962, dan telah
berkembang dari satu toko umum yang dikelola oleh pendiri
Sam Walton menjadi pengecer terbesar di dunia dengan
hampir 8.000 toko di seluruh dunia.
Berbasis di Bentonville, Arkansas, Walmart menghasilkan
$405 miliar dalam penjualan tahun lalu, yaitu sekitar 20 kali lipat
dari Amazon. Faktanya, berdasarkan ukuran saat ini saja,
pertempuran antara Walmart dan Amazon jauh dari benturan
dua raksasa yang sama kuatnya. Walmart jelas lebih besar dan
lebih kuat dari keduanya, dan untuk saat ini, Amazon bukanlah
ancaman besar bagi Walmart secara keseluruhan.
Amazon, bagaimanapun, bukanlah target yang mudah.
Perusahaan telah menciptakan merek yang dapat dikenali dan
sangat sukses dalam ritel online sebagai superstore online
dengan pasar massal, harga rendah, dan volume tinggi. Ini
telah mengembangkan fasilitas pergudangan yang luas dan
jaringan distribusi yang sangat efisien yang dirancang khusus
untuk belanja Web. Layanan pengiriman premiumnya, Amazon
Prime, menyediakan pengiriman dua hari "gratis" dengan
harga terjangkau (saat ini hanya $79 per tahun), sering
dianggap sebagai titik lemah bagi pengecer online. Bahkan
tanpa Amazon Prime, ditunjuk
Item Super Saver dengan total pengiriman minimal $25,00
gratis.
Platform teknologi Amazon sangat besar dan cukup kuat
untuk mendukung tidak hanya penjualan barangnya sendiri
tetapi juga bisnis kecil dan besar pihak ketiga, yang
mengintegrasikan produk mereka ke dalam situs Web Amazon
dan menggunakan entri pesanan dan sistem pembayarannya
untuk memproses penjualan mereka sendiri . (Amazon tidak
memiliki produk ini, dan pengiriman ditangani oleh pihak
ketiga, dengan Amazon mengumpulkan 10-20 persen dari
penjualan). Hal ini memungkinkan Amazon untuk menawarkan
rangkaian produk yang lebih luas daripada yang dapat
dilakukannya sendiri sambil menjaga biaya inventaris tetap
rendah dan meningkatkan pendapatan. Amazon semakin
memperluas pilihan produknya melalui akuisisi seperti
pembelian situs belanja sepatu online Zappos.com pada tahun
2009, yang menghasilkan $1 miliar dalam penjualan ritel pada
tahun 2008 dan memberi perusahaan keunggulan dalam alas
kaki.
Pada kuartal ketiga tahun 2009, ketika penjualan ritel
turun 4 persen secara keseluruhan, penjualan Amazon
meningkat sebesar 24 persen. Penjualan barang
elektronik dan barang umum, yang merupakan area
persaingan paling menonjol antara Amazon dan Walmart,
naik 44 persen. Dan e-commerce diharapkan menjadi
bagian yang semakin besar dari total penjualan ritel.
Beberapa perkiraan menunjukkan bahwa e-commerce
dapat mencapai 15 hingga 20 persen dari total ritel di
Amerika Serikat dalam dekade berikutnya, karena semakin
banyak pembeli memilih untuk menghindari kerumitan
berbelanja di lokasi fisik demi berbelanja online. Jika ini
terjadi, Amazon berada di posisi terbaik untuk
mendapatkan keuntungan. Sementara itu, e-commerce
tidak terlalu menderita akibat resesi dan pulih lebih cepat
daripada ritel tradisional, memberi Walmart lebih banyak
alasan untuk khawatir.
Namun, Walmart juga memberikan dukungan yang kuat. Ini
adalah merek yang lebih besar dan lebih dikenal daripada Amazon.
Konsumen mengasosiasikan Walmart dengan harga terendah,
yang mana Walmart memiliki fleksibilitas untuk menawarkan
barang apa pun karena ukurannya dan kemampuannya untuk
menekan biaya overhead seminimal mungkin. Walmart dapat
kehilangan uang dengan menjual produk panas dengan margin
yang sangat rendah dan berharap menghasilkan uang dengan
kekuatan barang lain dalam jumlah besar yang dijualnya. Ia juga
memiliki sistem pengisian ulang inventaris berkelanjutan yang
legendaris

mulai mengisi ulang barang dagangan segera setelah
barang sampai di kasir. Efisiensi, fleksibilitas, dan
kemampuan Walmart untuk menyempurnakan
inventarisnya agar memenuhi apa yang diinginkan
pelanggan telah menjadi sumber keunggulan kompetitif
yang bertahan lama. Walmart juga memiliki kehadiran fisik
yang signifikan, dengan toko di seluruh Amerika Serikat
dan di banyak negara lain, dan tokonya memberikan
kepuasan instan untuk berbelanja, membeli barang, dan
segera membawanya pulang, bukan menunggu saat
memesan dari Amazon.
Walmart percaya kelemahan Amazon adalah biaya dan
penundaan pengiriman pembelian online ke pembeli.
Pelanggan yang membeli sebagian dari lebih dari 1,5 juta
produk di Walmart.com dapat mengirimkannya gratis ke
Walmart setempat, dan mengambil pembelian mereka di
toko ini. Pembeli internet mungkin tergoda untuk
mengambil barang lain begitu mereka berada di dalam
toko. Meja layanan baru di bagian depan beberapa toko
semakin memudahkan pembeli untuk mengambil
pembelian mereka. Walmart di pinggiran Chicago sedang
menguji jendela drive-through, serupa dengan yang
ditemukan di apotek dan restoran cepat saji, tempat
pembeli dapat mengambil pesanan Internet mereka.
Pada akhir 2009, Walmart.com mulai menurunkan harga
secara agresif pada berbagai item populer, memastikan di
setiap kesempatan untuk memotong harga Amazon. Jenis
barang yang didiskon Walmart termasuk buku, DVD, barang
elektronik lainnya, dan mainan. Pesannya jelas: Walmart tidak
akan turun tanpa perlawanan di e-commerce. Dan eksekutif
Walmart.com Raul Vazquez menggemakan pemikiran yang
sama, mengatakan bahwa Walmart akan menyesuaikan
harganya "serendah yang kami butuhkan" untuk menjadi
"pemimpin berbiaya rendah" di Web. Dengan kata lain, kedua
perusahaan sekarang terkunci dalam perang harga, dan kedua
situs tersebut bertekad untuk menang.
Area profil paling tinggi di mana kedua perusahaan telah
melakukan pertempuran adalah dalam penjualan buku online.
Pembaca e-book Kindle Amazon mungkin telah memulai konflik
dengan menawarkan buku paling populer dalam format e-book
hanya dengan $9,99. Meskipun banyak penerbit sejak itu menolak
keras mengizinkan buku mereka dijual dalam format e-book dengan
harga tersebut, pertempuran telah berkecamuk dalam format
tradisional. Beberapa rilis buku terkenal, seperti novel terbaru
Stephen King,Di bawah Kubah, mengilustrasikan seberapa rendah
kedua perusahaan bersedia untuk pergi. Walmart menurunkan
harga novelnya menjadi hanya $10, mengklaim bahwa itu bukan
tanggapan atas harga e-book $9,99. Amazon menyamai harga itu
tidak lama kemudian. Sebagai tanggapan, Walmart menurunkan
harga menjadi $9,00 beberapa hari kemudian. Harga sampul eceran
buku adalah $35 dolar, dan harga grosirnya sekitar $17. Ini berarti
bahwa
Bab 10E-Commerce: Pasar Digital, Barang Digital 411
kedua pengecer kehilangan setidaknya $7 untuk setiap salinan Di
bawah Kubahyang mereka jual dengan harga tersebut.
Walmart melihat pemotongan harga yang sangat besar
sebagai cara untuk mendapatkan pangsa pasar dengan cepat
saat mereka memasuki pasar penjualan buku online pada saat
pembaca e-book dan Apple iPhone dan iPad membuat format
e-book populer. Amazon telah menunjukkan bahwa dalam
jangka pendek itu lebih dari mampu bersaing dengan Walmart
dalam hal harga. Saat kasus ini ditulis, Amazon telah
menaikkan harganya padaDi bawah Kubahkembali ke $17.
Harga Walmart, tentu saja, adalah $16,99. Kedua situs tersebut
memiliki perselisihan serupa atas banyak buku terkenal, seperti
karya JK RowlingHarry Potter dan Pangeran Berdarah
Campurandan James Patterson
Saya, Alex Cross, yang terakhir dijual seharga $13,00 di
Amazon dan $12,99 di Walmart.com saat tulisan ini dibuat.
Perseteruan antara kedua situs tersebut telah merambah
ke jenis barang dagangan lainnya. Amazon dan
Walmart.com telah bersaing memperebutkan konsol Xbox
360, rilis DVD populer, dan barang elektronik besar lainnya.
Bahkan mainan populer seperti penjual terlaris Easy-Bake
Oven telah terjebak dalam keributan. Dengan musim
belanja liburan 2009 berjalan lancar, Walmart menurunkan
harga mainan dari $28 menjadi hanya $17. Amazon
memangkas harganya menjadi $18 pada hari yang sama.
Amazon mengklaim tidak melihat pengiriman sebagai
kelemahan. Menurut juru bicara Amazon Craig Berman,
“Berbelanja di Amazon berarti Anda tidak perlu melawan orang
banyak. Kami membawa barang-barang ke depan pintu Anda.
Anda tidak perlu berjuang melewati lalu lintas atau mencari
tempat parkir.” Selain itu, Amazon baru-baru ini mengambil
langkah-langkah untuk mempercepat waktu pengiriman. Pada
bulan Oktober, ia mulai menawarkan pengiriman pada hari yang
sama di tujuh kota AS, dengan biaya tambahan untuk pembeli.
Dengan bekerja sama dengan operator dan meningkatkan
sistem internalnya sendiri, Amazon juga mulai menawarkan
pengiriman hari kedua pada hari Sabtu, mengurangi beberapa
pesanan selama dua hari. Dan Amazon terus memperluas
pilihan barangnya menjadi selengkap Walmart. Pada
November 2010, Walmart memperkenalkan pengiriman gratis
untuk semua pesanan online.
Pendiri dan CEO Amazon Jeff Bezos senang
menggambarkan pasar ritel AS memiliki "ruang untuk banyak
pemenang". Apakah ini akan berlaku untuk Walmart dan
Amazon di masa mendatang? Walmart tetap ada
tidak tertandingi di antara pengecer fisik tradisional, tetapi
apakah itu akan menggulingkan Amazon di Web? Atau
akankah Amazon terus menjadi "Walmart" pengecer online?
Alternatifnya, apakah Walmart akan memperbesar ruang
pasar ritel online, membantu Amazon tumbuh dalam
prosesnya?
412 Bagian TigaAplikasi Sistem Kunci untuk Era Digital
Sumber:Kelly Evans, “How America Now Shops: Toko Online, Pengecer
Dolar (Hati-hati Walmart),”Jurnal Wall Street, 23 Maret 2010; Brad
Stone, “Pertarungan Tentang Siapa yang Menetapkan Harga di Mal
Online,”The New York Times, 8 Februari 2010; Paul Sharma,
“Pertarungan Musik, Diputar Ulang dengan Buku,” Jurnal Wall Street,
24 November 2009; Martin Peers, "Saingan Jelajahi Wilayah Amazon,"
Jurnal Wall Street, 7 Januari 2010; “Apakah Wal-Mart Mendapat
Keuntungan di Amazon.com?”Jurnal Wall Street, dicetak ulang di MSN
Money, 18 Desember 2009; “Amazon Melangkah Ke Sepatu Zappos,”
eMarketer, 24 Juli 2009; Brad Stone, “Bisakah Amazon Menjadi
Wal-Mart dari Web?”The New York Times, 20 September 2009; dan
Brad Stone dan Stephanie Rosenbloom, “Perang Harga Terjadi
Antara Amazon dan Wal-Mart,”The New York Times, 24 November
2009.
PERTANYAAN STUDI KASUS
1. Konsep apa dalam bab ini yang diilustrasikan dalam kasus
ini?
2. Menganalisis Amazon dan Walmart.com menggunakan
model rantai nilai dan kekuatan persaingan.
3. Apa faktor manajemen, organisasi, dan
teknologi yang telah berkontribusi pada
kesuksesan Wal-Mart dan Amazon?
4. Bandingkan model bisnis e-commerce Wal-Mart dan
Amazon. Mana yang lebih kuat? Jelaskan
jawabanmu.
5. Di mana Anda lebih suka melakukan pembelian
Internet? Amazon atau Walmart.com? Mengapa?