Anda di halaman 1dari 9

KEMISKINAN DAN KETIMPANGAN SOSIAL EKONOMI

Ditulis :
 NOVA FEBRIANTI ( 22320164 )
 Nurul intan fazira ( 22320258 )
 Mili Putri Pratama ( 22320143 )

Dosen :
(.............................)

SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI


BALA PUTRA DEWA
(T.A 2023)
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT, yang atas rahmat dan karunia-
Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini untuk tugas Individu mata
kuliah Pengantar Ilmu Politik.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Mawaddah, S.IP, M.SI selaku
dosen pengampu yangmembimbingkami
dalampengerjaantugasmakalahini.Kamimenyadari bahwa dalam penulisan makalah
ini tidak terlepas dari bantuan teman- teman kami yang membantu dalam membuat
makalah ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk kritik dan saran dari teman-
teman maupun dosen.

Palembang 06 Maret 2023

Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN

Kemiskinan merupakan suatu permasalahan yang meresahkan masyarakat


modern dan dihadapi oleh semua negara tak terkecuali Amerika Serikat. Amerika
Serikat merupakan negara maju dan terkaya di dunia, namun masih terdapat jutaan
orang yang tergolong miskin.

Kemiskinan sangat erat hubungannya dengan ketimpangan distribusi


pendapatan atau sering disebut dengan ketimpangan ekonomi. Oleh karena itu,
pemerintah di seluruh dunia pada saat ini berusaha untuk mengatasi kemiskinan
dan ketimpangan sosial ekonomi ini.

BAB 2

PEMBAHASAN

1. Kemiskinan dan Ketimpangan Menurut Perspektif Liberal Klasik

Ketimpangan distribusi pendapatan dipengaruhi oleh beberapa faktor, di


antaranya yaitu:

 Kepemilikan aset. Aset merupakan salah satu sumber pendapatan individu dan
aset setiap individu pasti berbeda sehingga terjadi ketimpangan distribusi
pendapatan.
 Preferensi individu. Pilihan setiap individu berbeda-beda, ada yang lebih memilih
bekerja daripada menggunakan waktu luang, dan sebaliknya. Sehingga pendapatan
yang diperoleh tidak sama karena preferensi individu yang berbeda. Oleh karena itu
terjadi adanya ketimpangan distribusi pendapatan.
 Teknologi. Apabila suatu perusahaan menginginkan mampu bertahan dalam pasar
global harus meningkatkan teknologi yang digunakan.
 Intervensi pemerintah. Apabila pemerintah mengambil kebijakan pasar bebas,
maka kemiskinan dan ketimpangan semakin rendah daripada pasar yang diatur oleh
pemerintah.

Argumen Liberal Klasik terhadap kemiskinan dan ketimpangan, meliputi:

 Kebebasan. Jika individu diberikan kebebasan untuk memilih maka akan terjadi
ketimpangan di antara orang-orang yang memiliki kemampuan berbeda.
 Keadilan. Suatu pekerjaan yang membutuhkan biaya pendidikan dan pelatihan
lebih tinggi, tingkat tanggung jawab lebih besar, dan risiko yang diambil lebih besar,
maka imbalan atau pendapatannya lebih tinggi daripada yang sebaliknya. Oleh
karena itu terdapat istilah “kompensasi perbedaan upah”.
 Efisiensi. Efisiensi dalam produksi sangat memengaruhi imbalan yang diterima.
Apabila terjadi efisiensi dalam produksi maka pendapatan yang diterima lebih besar
dibandingkan dengan yang tidak efisien dalam berproduksi.
 Pertumbuhan.  Agar tidak terjadi ketimpangan antar individu, daerah, dan/atau
negara, maka harus meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan cara
memperbesar kapasitas produksi.

Pada awalnya, kemiskinan dianggap sebagai akibat jumlah penduduk yang melebih
sumber daya alam, sepertinya teorinya Thomas Malthus. Sehingga menentang
tindakan pemerintah untuk mengurangi kemiskinan dikarenakan dengan adanya
bantuan dari pemerintah akan mendorong pertumbuhan penduduk semakin
meningkat.

Namun, pada abad ke-20 di mana semakin besarnya perluasan peran pemerintah
dalam ekonomi, kaum liberal klasik mulai berargumen bahwa kemiskinan
disebabkan oleh pemerintahan yang salah arah dalam memuat kebijakan yang
mencegah pasar beroperasi secara bebas.

Solusi untuk mengatasi kemiskinan menurut kaum liberal klasik yaitu sebagai
berikut:

 meningkatkan pertumbuhan ekonomi;


 pengurangan kesejahteraan, karena kesejahteraan dianggap dapat menciptakan
kemiskinan karena terjadi ketergantungan yang menyebabkan terjadinya
pengangguran;
 memperbesar amal pribadi karena mampu meningkatkan kesejahteraan misalnya
yang didapat dari pembayaran pajak;
 menghilangkan pajak penghasilan negatif; dan
 pembentukan zona perusahaan (aglomerasi) sehingga mampu mendorong
pengusaha dan penciptaan lapangan kerja dikarenakan pajak yang lebih rendah,
peraturan yang sedikit.

2. Kemiskinan dan Ketimpangan Menurut Perspektif Radikal

Kaum radikal mendukung adanya perbedaan upah dan gaji karena terdapat
berbagai jenis kegiatan. Namun, menolak gagasan bahwa kekayaan dan
kemiskinan adalah hasil dari perbedaan kontribusi produktif individu.

Radikal menyalahkan kepemilikan modal fisik dan finansial yang menjadi


kekuatan pasar yang memungkinkan perusahaan meningkatkan keuntungannya.
Berikut ini empat argumen Radikal tentang konsentrasi kekayaan yang mengarah
pada kemiskinan dan ketimpangan ekstrem, yaitu:

 Ketidakadilan masa lalu. Ketidakadilan masa lalu seperti yang terjadi di Amerika
Serikat tidak hanya didasarkan pada eksploitasi pekerja saja melainkan juga pada
perbudakan, pencurian, dan pengambilalihan tanah penduduk asli Amerika.
 Fungsi kemiskinan dan ketimpangan. Fungsi ini dapat mempertahankan ekonomi
kapitalis. Radikal berpendapat bahwa kemajuan teknologi dapat mengurangi upah
karena banyak tenaga kerja yang dipecat dan diganti oleh mesin teknologi.
 Perkembangan tidak merata. Adanya ekonomi internal dan eksternal dapat
menyebabkan pembangunan ekonomi terkonsentrasi di daerah tertentu sehingga
terjadi ketimpangan.
 Pasar tenaga kerja ganda. Yang dimaksud dengan pasar tenaga kerja ganda yaitu
terdapat dua segmen yang berbeda, yaitu sektor utama dan sektor sekunder.
Penyebab adanya segmentasi pasar tenaga kerja adalah adanya perbedaan dalam
kekuatan pasar antara perusahaan besar, oligopolistik dan perusahaan kecil dan
kompetitif.

Ekonom radikal setuju dengan klaim Pencerahan yang diabadikan di A.S,


Deklarasi Kemerdekaan bahwa “semua manusia diciptakan sama”, sehingga
mereka memiliki hak dan kewajiban yang sama. Terdapat tiga argumen yang
mendasari komitmen Radikal di antaranya yaitu:

 keadilan karena setiap orang dihargai;


 kesetaraan yang lebih besar akan meningkatkan efisiensi; dan
 ketika kemiskinan dan ketimpangan meluas maka tatanan sosial akan berubah.

Kaum Radikal sependapat dengan Liberal Klasik bahwa terdapat berbagai upaya
pemerintah yang bertujuan membantu orang-orang miskin untuk mengurangi tingkat
kemiskinan. Saat ini, terdapat respons yang paling layak terhadap kemiskinan yaitu
dengan adanya tingkat tunjangan kesejahteraan. Diharapkan kombinasi kebijakan
berikut ini dapat memberantas kemiskinan di masa depan, yaitu:

1. Pendapatan tahunan dijamin, di mana pemerintah mengusulkan dengan cara


menjamin tingkat minimum pendapatan. Dengan cara ini diharapkan meyakinkan
pengangguran untuk bekerja setelah lapangan pekerjaan mereka digantikan oleh
teknologi.
2. Mengurangi jumlah jam kerja setiap minggunya sehingga perusahaan harus
merekrut lebih banyak karyawan.
3. Hak asasi manusia seperti pensiunan lanjut usia, asuransi kesehatan, pendanaan
publik untuk pendidikan dasar dan menengah, dan transportasi umum harus
disosialisasikan kepada masyarakat agar dapat mengatasi masalah kemiskinan.

4. Mendukung redistribusi pendapatan yang signifikan dari kaya ke miskin, seperti


pajak penghasilan progresif, pajak perkebunan lebih tinggi, pajak kekayaan,  dan
pajak penghasilan badan yang lebih tinggi agar terjadi kesetaraan antara si kaya
dan si miskin.
5. Untuk mencapai kesetaraan yang lebih besar bisa dilakukan dengan cara
mendistribusikan aset produktif. Selain itu memiliki manfaat tambahan yaitu rasa
tanggung jawab setiap individu, terjadi peningkatan motivasi dan produktivitas.
6. Demokrasi ekonomi mendorong hak-hak warga negara, seperti ikut berpartisipasi
dalam pengambilan keputusan bisnis dan berbagi dalam keuntungan yang diperoleh
dari bisnis.
3. Kemiskinan dan Ketimpangan Menurut Perspektif Konservatif

Berdasarkan perspektif Konservatif, ketimpangan dalam masyarakat adalah alami


dan dibutuhkan. Hal tersebut dikarenakan oleh adanya perbedaan bawaan dalam
hal kemampuan dan kecerdasan setiap individu, adanya kapitalisme, adanya
pemerintah yang bertanggung jawab untuk membina sosial dan lingkungan budaya,
adanya perbedaan budaya, dan adanya fungsi hierarki dalam mencapai tujuan
masyarakat seperti peningkatan produksi dan tatanan sosial.

Konservatif membenarkan adanya ketimpangan dengan argumen berikut:

 Stabilitas politik. Adanya stabilitas politik akan mendorong terjadinya dominasi


dalam sektor swasta sehingga terjadi ketimpangan.
 Stabilitas sosial. Stabilitas sosial diperlukan supaya lembaga-lembaga yang ada
berfungsi secara baik.
 Pertumbuhan ekonomi. Dengan adanya ketimpangan yang dihasilkan antara
karyawan akan terjadi efisiensi dalam berproduksi dan peningkatan pertumbuhan
ekonomi.
 Pelestarian budaya. Adanya ketimpangan kekayaan dan status sosial dapat
mengembangkan berbagai bakat dan budaya. Sehingga konsentrasi kekayaan
diperlukan untuk menghasilkan dana bagi lembaga budaya.

Konservatif tidak memperdulikan tingkat keparahan kemiskinan di negara-negara


industri karena masyarakatnya masih tetap merasakan kesejahteraan dari teknologi-
tenologi yang diciptakan oleh negaranya sendiri. Hal ini berbeda dengan negara
berkembang yang tidak bisa memanfaatkan kecanggihan teknologi apabila
termasuk masyarakat miskin.

Namun, konservatif mengakui bahwa ketidakadilan akan menciptakan konflik di


masyarakat, sehingga mengusulkan kebijakan untuk mengurangi kemiskinan,
dengan strategi sebagai berikut:

 Revitalisasi masyarakat. Menghidupkan kembali masyarakat dengan melalui dua


strategi, yaitu dengan pembaruan agama dan menetapkan kebijakan pemerintah
untuk memerangi disintegrasi masyarakat, isolasi, dan kemiskinan yang dihasilkan
oloeh beberapa individu.
 Reformasi kesejahteraan. Kebijakan reformasi kesejahteraan dilakukan karena
dianggap keliru karena penerima program kesejahteraan adalah orang miskin yang
menyebabkan ketergantungan terhadap pemerintah. Sehingga dilakukannya
reformasi kesejahteraan yang mencakup batas waktu kelayakan untuk
kesejahteraan, persyaratan untuk pelatihan dan pendidikan, dan ketentuan yang
mendorong pernikahan dan persatuan keluarga.
 Menggunakan sistem pelacakan yang lebih ketat untuk mengarahkan peserta didik
ke kursus dan karier yang sesuai dengan kemampuan.
 Mengontrol reproduksi manusia atau tingkat pertumbuhan penduduk agar dapat
menurunkan tingkat kemiskinan.
4. Kemiskinan dan Ketimpangan Menurut Perspektif Liberal Modern

Sebagian besar ketimpangan sosial dan ekonomi dihasilkan dari perbedaan


kemampuan individu dan preferensi individu. Dalam hal ini sama dengan pendapat
Liberal Klasik. Namun, Liberal Modern lebih melihat pada perbedaan-perbedaan
yang sebagian besar dibentuk oleh lingkungan sosial di mana tempat individu
berkembang.

Untuk memperoleh kesempatan yang sama, maka membutuhkan kesetaraan materi


yang jauh lebih besar. Kesempatan yang dimaksud seperti pendidikan, kesehatan
perawatan, dan makanan.

Liberal Modern mengaitkan ketimpangan dengan faktor-faktor berikut:

 siklus kemiskinan;
 kekuatan pasar;
 diskriminasi;
 pendidikan yang tidak merata;
 teknologi;
 globalisasi; dan
 kebijakan pemerintah.

Ekonom Liberal Modern percaya bahwa kesetaraan secara substansial dapat


dicapai lebih besar dalam sistem ekonomi kapitalis. Mereka berpendapat bahwa
kemiskinan dan ketimpangan tidak hanya merugikan dirinya sendiri tetapi juga
masyarakat lainnya.

Untuk mengurangi kemiskinan dan ketimpangan ada beberapa argumen yang


mendukung kebijakan, yaitu dengan:

Untuk meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi kemiskinan, Liberal Modern


mengusulkan berikut ini, yaitu: reformasi kesejahteraan, kebijakan ketenagakerjaan
yaitu dengan memperkerjakan pengangguran dalam suatu proyek, menaikkan upah
minimum, reformasi pajak dengan cara mengurangi beban rumah tangga yang
berpendapatan rendah dan menaikkan pajak orang kaya, dan kebijakan pendidikan.
BAB 3
KESIMPULAN

Kemiskinan merupakan suatu permasalahan yang meresahkan masyarakat


modern dan dihadapi oleh semua negara tak terkecuali Amerika Serikat. Amerika
Serikat merupakan negara maju dan terkaya di dunia, namun masih terdapat jutaan
orang yang tergolong miskin.

Radikal menyalahkan kepemilikan modal fisik dan finansial yang menjadi


kekuatan pasar yang memungkinkan perusahaan meningkatkan
keuntungannya. Ketidakadilan masa lalu seperti yang terjadi di Amerika Serikat
tidak hanya didasarkan pada eksploitasi pekerja saja melainkan juga pada
perbudakan, pencurian, dan pengambilalihan tanah penduduk asli Amerika. Radikal
berpendapat bahwa kemajuan teknologi dapat mengurangi upah karena banyak
tenaga kerja yang dipecat dan diganti oleh mesin teknologi. Yang dimaksud dengan
pasar tenaga kerja ganda yaitu terdapat dua segmen yang berbeda, yaitu sektor
utama dan sektor sekunder.

Ekonom radikal setuju dengan klaim Pencerahan yang diabadikan di


A.S, Deklarasi Kemerdekaan bahwa «semua manusia diciptakan sama», sehingga
mereka memiliki hak dan kewajiban yang sama.

Kaum Radikal sependapat dengan Liberal Klasik bahwa terdapat berbagai upaya
pemerintah yang bertujuan membantu orang-orang miskin untuk mengurangi tingkat
kemiskinan. Saat ini, terdapat respons yang paling layak terhadap kemiskinan yaitu
dengan adanya tingkat tunjangan kesejahteraan. Redistribusi pendapatan yang
signifikan dari kaya ke miskin, seperti pajak penghasilan progresif, pajak
perkebunan lebih tinggi, pajak kekayaan, dan pajak penghasilan badan yang lebih
tinggi agar terjadi kesetaraan antara si kaya dan si miskin. Mencapai kesetaraan
yang lebih besar bisa dilakukan dengan cara mendistribusikan aset produktif.

Ekonomi mendorong hak-hak warga negara, seperti ikut berpartisipasi dalam


pengambilan keputusan bisnis dan berbagi dalam keuntungan yang diperoleh dari
bisnis.

Mereka berpendapat bahwa kemiskinan dan ketimpangan tidak hanya merugikan


dirinya sendiri tetapi juga masyarakat lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

 https://maglearning.id/2021/05/03/kemiskinan-dan-ketimpangan-sosial-ekonomi/
#:~:text=Kemiskinan%20sangat%20erat%20hubungannya%20dengan
%20ketimpangan%20distribusi%20pendapatan,untuk%20mengatasi%20kemiskinan
%20dan%20ketimpangan%20sosial%20ekonomi%20ini.

Anda mungkin juga menyukai