Pendahuluan Penil
Pendahuluan Penil
1
Abigail Abrams, “Here’s What We Know So Far About Russia’s 2016 Meddling,”
https://time.com/5565991/russia-influence-2016-election/, diakses pada 23 September 2021.
2
Ibid.
3
Nathan Layne, “U.S. Imposes Fresh Russia Sanctions for Election Meddling,”
https://www.reuters.com/article/us-usa-russia-sanctions-treasury-idUSKCN1OI27F, diakses pada 23 September
2021.
4
Julian E. Barnes, “Russian Interference in 2020 Included Influencing Trump Associates, Report Says,”
https://www.nytimes.com/2021/03/16/us/politics/election-interference-russia-2020-assessment.html, diakses
pada 23 September 2021.
5
Paul Baines and Nigel Jones, “Influence and Interference in Foreign Elections,” The RUSI (2018) hlm.
15.
6
Chimène I. Keitner, “Foreign Election Interference and International Law,” dalam Defending
Democracies: Combating Foreign Election Interference in a Digital Age, ed. Duncan B. Hollis dan Jens David
Ohlin (Amerika Serikat: Oxford University Press, 2021), hlm. 180.
7
Annachiara Rotondo dan Pierluigi Salvati, “Fake News, (Dis)information, and the Principle of
Nonintervension,” The Cyber Defense Review (2018), hlm. 210.
8
Todd Carney, “Establishing a United Nations Convention to Stop Foreign Election Interference,”
Loyola University Chicago International Law Review 17 (2021) hlm. 22
Intervensi asing dalam pemilu juga dapat ditinjau menggunakan prinsip integritas teritorial
(territorial integrity), kemerdekaan politik (political independence), dan penentuan nasib
sendiri (self-determination).9 Oleh karena itu, tulisan ini bertujuan untuk membahas bagaimana
masalah intervensi asing dalam pemilihan umum diatur dalam hukum internasional, bagaimana
intervensi asing dalam pemilihan umum ditinjau melalui prinsip-prinsip dasar hukum
internasional, dan apakah penyusunan hukum internasional yang secara spesifik mengatur
intervensi asing dalam pemilihan umum diperlukan.
Tulisan ini akan disusun mengikuti susunan sebagai berikut. Setelah pendahuluan, Bagian
II akan membahas mengenai masalah intervensi asing dalam pemilihan umum ditinjau melalui
hukum internasional. Di sini akan dibahas bagaimana intervensi asing dalam pemilihan umum
dapat menyalahi beberapa aturan dalam hukum internasional maupun hukum domestik suatu
negara. Bagian III akan membahas mengenai masalah intervensi asing dalam pemilihan umum
ditinjau melalui prinsip-prinsip dasar dari hukum internasional, seperti kedaulatan negara.
Setelah itu, Bagian IV akan mendiskusikan pertimbangan-pertimbangan yang ada dalam
menentukan perlu tidaknya suatu aturan hukum internasional yang secara eksplisit mengatur
tentang intervensi asing dalam pemilihan umum. Bagian V akan memaparkan kesimpulan dan
kalimat-kalimat penutup.
9
Chimène I. Keitner, hlm. 180.
REFERENSI
Buku:
Keitner, Chimène I. “Foreign Election Interference and International Law.” Dalam Defending
Democracies: Combating Foreign Election Interference in a Digital Age, diedit oleh
Duncan B. Hollis dan Jens David Ohlin, 179-214. Amerika Serikat: Oxford University
Press, 2021.
Jurnal:
Baines, Paul and Nigel Jones. “Influence and Interference in Foreign Elections.” The RUSI
(2018). Hlm. 12-19.
Carney, Todd. “Establishing a United Nations Convention to Stop Foreign Election
Interference.” Loyola University Chicago International Law Review 17 (2021). Hlm.
21-46.
Rotondo, Annachiara dan Pierluigi Salvati. “Fake News, (Dis)information, and the Principle of
Nonintervension.” The Cyber Defense Review (2018). Hlm. 209-223.
Internet:
Abrams, Abigail. “Here’s What We Know So Far About Russia’s 2016 Meddling.”
https://time.com/5565991/russia-influence-2016-election/. Diakses pada 23 September 2021.
Barnes, Julian E. “Russian Interference in 2020 Included Influencing Trump Associates, Report
Says.” https://www.nytimes.com/2021/03/16/us/politics/election-interference-russia-
2020-assessment.html. Diakses pada 23 September 2021.
Layne, Nathan. “U.S. Imposes Fresh Russia Sanctions for Election Meddling.”
https://www.reuters.com/article/us-usa-russia-sanctions-treasury-idUSKCN1OI27F,
diakses pada 23 September 2021.