2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.9 No.2 Edisi Mei 2021
Abstrak
Konflik pemilihan umum Amerika Serikat memiliki dimensi khusus dalam proses demokrasi yang terjadi
di Amerika Serikat. Pemilihan umum yang melibatkan dua calon presiden mengakibatkan perpecahan dalam
masyarakat. Pengerahan kekuatan dalam membendung demonstrasi dan penindakan menjadi hal utama yang
dilakukan oleh pemerintah Amerika Serikat. Terdapat dua kelompok yang menjadi aktor utama dari konflik
tersebut. Kelompok proTrump memiliki pandangan bahwa Biden dan pendukungnya tidak lebih baik dari
kelompoknya. Kelompok pro Biden memiliki pandangan bahwa Trump dan pendukungnya tidak lebih baik dari
kelompoknya. Hal ini dikarenakan proses terjadinya identitas sosial yang telah terjadi sebelum konflik
pemelihan umum menjadi besar. Proses identifikasi, kategorisasi, dan diskrimasi adalah tahapan pembentukan
identitas sosial. Identifikasi terjadi dengan adanya kampanye dari Trump dan Biden yang membuat masyarakat
Amerika Serikat menjadi memiliki pandangan mengenai Trump dan Biden sebagai calon presiden Amerika
Serikat ke-46. Proses selanjutnya adalah kategorisasi yang menggunakan kognitif individu sehingga individu
mengambil keputusan untuk masuk dalam kelompok pendukung Trump maupun Biden. Diskriminasi yang
dilakukan oleh kedua kelompok diaktualisasikan dalam perilaku negatif yang berdampak pada stabilitas
keamanan Amerika Serikat. Alternatif yang dapat diberikan adalah dengan meredam sumber konflik, tindakan
pemerintah yang lebih responsif, dan menentukan superordinate goals yang dilaksanakan bersamaan kedua
kelompok.
Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Hal. 468
E.ISSN.2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.9 No.2 Edisi Mei 2021
Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Hal. 469
E.ISSN.2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.9 No.2 Edisi Mei 2021
Pelantikan presiden dan wakil presiden yang memunculkan proses eksternal yaitu dengan melihat
terpilih tetap akan dilaksanakan di area luar Gedung postingan-postingan keduanya atau mendengarkan
Capitol. Menurut Thomas Pepinsky (seorang profesor video-video kampanye dan program yang diberikan
Ilmu Pemerintahan dari Universitas Cornell, AS) keduanya, sehingga para kubu masing-masing yang
bahwa gelaran acara ini adalah sebagai bukti bahwa pro Trump atau pro Biden mengola informasi dan
pemerintah Amerika Serikat tetap berjalan dan mentransformasikan menjadi sebuah konsep identitas
ancaman dari kelompok yang menimbulkan sosial/atribut sosial.
kerusuhan tidak menghentikan roda pemeritahan. Pengaruh kategorisasi juga berperan penting
Selain itu, rakyat Amerika Serikat sedang menunggu dalam pembentukan identitas sosial ini. kategorisasi
sidang senat mengenai pemakzulan Donald Trump adalah proses memahami sesuatu melalui
atas tuduhannya menghasut massa untuk menyerang pengetahuan yang ekuivalen dan kemudian sesuatu
Gedung Capitol. Pasca serangan Gedung Capitol, itu menjadi dibeda-bedakan. Informasi yang
seluruh negara bagian di Amerika agar bersiaga membentuk persepsi tadi kemudian di kotak-kotakan
dalam menghadapi ancaman keamanan lanjutan. oleh para pendukung kedua calon yang berkaitan
Thomas juga menjelaskan bahwa adanya dengan “us vs them” yang di dalamnya terbentuk in
kemungkinan insiden lanjutan, ia juga menjelaskan group dan out group. Pada proses ini biasanya
bahwa kejadian di Gedung Capitol bukanlah yang kelompok akan melihat bahwa kelompok diluar
terakhir (Baraputri, 2021). kelompoknya adalah kelompok yang tidak benar dan
Konflik yang terjadi di Amerika Serikat pasca memiliki banyak kekurangan. Pemahaman tersebut
pemilihan umum ini berawal dari ketidakmampuan adalah pemahaman yang tidak realistis sehingga
Trump dan mereka yang pro Trump untuk menerima menimbulkan interpretasi yang tidak akurat yang
kekalahannya dalam pemilihan umum presiden mendorong individu untuk menilai secara bias.
Amerika Serikat tahun 2020. Sebelum hasil Pemilu Penilaian tersebut biasanya melalui tiga pemetaan
dan hasil electoral college diumumkan oleh KPU di yaitu activation, construal, dan discrimination.
Amerika Serikat, Biden dan Trump melakukan Activation, dalam prosesnya melibatkan
berbagai kampanye melalui media sosial. Mereka struktur kognitif/pencocokan atribut. Biasanya
banyak menggunakan platformmedia sosial Facebook kategorisasi terjadi karena adanya stereotype.
dan twitter. Trump dan Biden berlomba-lomba untuk Activation, akan mengarah pada penekanan kesamaan
menarik perhatian warga Amerika Serikat dengan dalam kelompok dan perbedaan dengan kelompok
saling beradu program dan tak kalah penting juga lain dan melakukan interpretasi stereotype dalam
saling menjatuhkan terutama Trump. Trump sering berperilaku. Pada proses inilah kemudian mereka
sekali menggiring opini masyarakat Amerika Serikat yang pro Trump dan mereka yang pro Biden akan
menuju perpecahan. Kegiatanyang dilakukan oleh membentuk identitas dirinya melalui in group dan
keduanya adalah bagian dari proses perubahan dalam out group. Sedangkan Construal,menggambarkan
persepsi diri seseorang. Persepsi sendiri merupakan bagaimana seseorang memandang, memahami, dan
pengalaman individu tentang objek, peristiwa, atau menafsirkan dunia di sekitarnya terutama perilaku
hubungan-hubungan yang diperoleh dengan atau tindakan orang lain terhadapnya. Biasanya
menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan construal ini menggunakan penekanan dan asimilasi.
yang didapatkan. Pengalaman ini dapat diartikan Penekanan dilakukan pada masing-masing kubu
sebagai informasi yang diberikan oleh keduanya adalah dengan cara membesar-besarkan perbedaan
melalui media sosial.Hal tersebut kemudian membuat atas keduanya, dan asimilasi sebagai identifikasi
individu menafsirkan informasi yang didapatkan yang dilakukan masing-masing kelompok sehingga
melalui penilaian sosok Tump adalah sosok yang membanding-bandingkan dengan istilah “us” vs
cocok menjadi seorang presiden atau sosok Biden “them”.
adalah sosok yang cocok menjadi presiden. Proses yang selanjutnya adalah diskriminasi.
Kemudian memunculkan identitas sosial dan atribut Diskriminasi merupakan perilaku negatif yang
sosial dari masing-masing pendukungnya. Jika dilakukan oleh kedua kubu tersebut. Awalnya pada
dibahas melalui bagan dibawah ini ; proses kampanye mereka saling menjelekan dan
belum dalam bentuk tindakan yang merusak, namun
setelah berakhirnya pemilihan umum dan telah di
EXTERNAL INTERNAL
umumkan siapa yang menang maka hal ini akan
berbeda. Seperti mereka yang pro Trump menyerbu
gedung Capitol Hill di Washington dan menewaskan
STIMULUS SENSING Pengolahan Pikiran/Pandan
/Transfor- -gan/Konsep lima orang termasuk seorang petugas polisi. Dari
- Melihat
masi
insiden tersebut seorang pejabat daerah dari New
- Mendengar
- Menyentuh
Mexico ditangkap di Washington terkait dengan
- Bau kerusuhan tersebut. Ini adalah tindakan yang sudah
- Rasa
Maka kita akan melihat bahwa stimulus yang sangat tidak diharapkan karena menimbulkan konflik
diberikan adalah terkait dengan proses kampanye sosial. Terlebih Trump setelah kekalahannya
yang dilakukan oleh keduanya.Sehingga menggiring persepsi publik pada perpecahan yang
Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Hal. 470
E.ISSN.2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.9 No.2 Edisi Mei 2021
lebih besar. Melalui twitter pribadinya ia mengatakan Sehingga hal tersebut akan menggiring persepsi
bahwa Biden curang dalam proses pemilihan umum. masyarakat terkait dengan perdamaian antara
Banyak cuitan-cuitan Trump yang mengarahkan pada keduanya dan mengharapkan kedua kubu menjadi
konflik sosial, bahkan Trump mendukung adanya baik-baik saja dan tidak ada lagi yang dinamakan
demo besar-besaran. Tidak hanya itu, Trump juga in group maupun out group.
mengatakan bahwa dibawah kepemimpinan Biden, c) Eksperimen yang dilakukan oleh Sherifs pada
Amerika Serikat tidak akan baik-baik saja. tahun 1954 mengenai Robbers Cave Experiment
Penggiringan persepsi ini membuat mereka yang pro bisa menjadi acuan dalam penyelesaian konflik
Trump mengkategorisasikan bahwa Biden memang yang terjadi di Amerika Serikat pasca pemilihan
tidak baik untuk Amerika Serikat sehingga berburuk umum. Memberikan tantangan untuk tujuan
sangka atau prejudice terhadap Biden. Dan bersama (Superordinate Goals) dalam hal ini atas
diskriminasi terjadi, perilaku negatif akibat dari in nama “Amerika Serikat” adalah ide yang patut
group dan out group semakin berkembang seperti dicoba. Seperti di Indonesia hal serupa dilakukan
pendiri Cowboys for Trump yaitu Couy Griffin telah oleh pemerintah Indonesia dengan mengangkat
bersumpah akan kembali pada hari pelantikan Biden Prabowo sebagai Menteri Pertahanan dan
dengan membawa senjata api. Sandiaga Uno sebagai Menteri Pariwisata dan
Penggiringan persepsi melalui media sosial Ekonomi Kreatif yang sebelumnya merupakan
terutama twitter oleh Trump kemudian di respon oleh saingan Joko Widodo yang saat ini menjadi
pihak twitter dengan melakukan suspended selama 12 Presiden Indonesia. Hal tersebut dapat
jam dan menghapus Tweet yang dibuat oleh Trump. membuktikan kepada masyarakat antara kubu A
Namun demikian setelah waktu suspended habis, dan kubu B bahwa apa yang mereka lihat sebagai
Trump justru melakukan hal serupa dengan menulis us vs them dapat melebur menjadi satu untuk
Tweet yang dapat memprovokasi massa yang cukup kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
banyak hingga akhirnya twitter pribadi miliki Trump
kemudian di suspended secara permanen oleh pihak 4. KESIMPULAN
twitter. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan
Berdasarkan teori yang digunakan mengenai maka dapat disimpulkan bahwa konflik yang terjadi
identitas sosial yang didalamnya membahas dalam pemilihan umum Amerika Serikat 2020
mengenai stereotype, prejudice, kategorisasi sosial, memiliki dua kelompok sebagai aktor. Dimulai
dan diskriminasi maka konsep ini menjadi mudah dengan adanya kampanye dan rasa tidak terima
untuk mencari penyelesaian masalahnya. terkait hasil pemilihan umum, penelitian ini berhasil
Berdasarkan analisis yang dilakukan sebelumnya menemukan bahwa konflik terjadi akibat dari proses
maka kita dapat menawarkan pemecahan masalah, identitas sosial. Dalam identitas sosial memiliki
yaitu: beberapa tahapan yaitu identifikasi, kategorisasi, dan
a) Meredam sumber konflik. Penggiringan persepsi diskirminasi. Dari ketiga tahapan tersebut memiliki
yang membuat perpecahan harus dihilangkan. cakupan proses terbentuknya kelompok pro Trump
twitter sudah tepat melakukan suspended secara dan pro Biden yang mengakibatkan konflik semakin
permanen pada twitter Trump yang sudah bereskalasi.
mengarahkan pada potensi konflik sosial. Namun
demikian tidak bisa kita pungkiri bahwa ada 5. REFERENSI
mereka yang pro Trump menyebarkan hate Baraputri, V. (2021, Januari 19). Jelang pelantikan
speech dan menggiring opini masyarakat yang Biden-presiden terpilih AS, warga
serupa dengan Trump. Berdasarkan hal tersebut Washington DC terkurung di rumah.
maka sebaiknya twitter mengawasi media Retrieved from bbc.com:
platformnya sampai batas waktu yang telah https://www.bbc.com/indonesia/dunia-
ditentukan dan melakukan tindakan tegas bagi 55722059
mereka yang membuat kata-kata provokasidi BBC News Indonesia. (2021, Januari 18). Jelang
twitter. pelantikan Biden: AS kerahkan 25.000 tentara
b) Pemerintah Amerika Serikat sebagai pihak yang amankan Washington, sejumlah kelompok
netral sebaiknya menentukan sikap yang gelar protes dengan membawa senjata api.
dirasakan perlu dalam membangun perdamaian di Retrieved from bbc.com:
Amerika Serikat. Pemerintah harus lebih https://www.bbc.com/indonesia/dunia-
responsif dalam menangani konflik yang terjadi. 55699961
Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengadakan CNBC Indonesia. (2021, Januari 10). Ini Alasan
dialog antara Trump dan Biden yang di mediasi Twitter Tutup Akun Trump, Ada Makar 17
dan fasilitasi oleh pemerintah Amerika Serikat. Januari? Retrieved from cnbcindonesia.com:
Ketika telah mencapai kesepakatan maka https://www.cnbcindonesia.com/tech/2021010
keduanya harus membuat pernyataan perdamaian 9232641-37-214733/ini-alasan-twitter-tutup-
melalui media sosial yang sama dengan media akun-trump-ada-makar-17-januari
sosial yang digunakan saat berkampanye.
Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Hal. 471
E.ISSN.2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.9 No.2 Edisi Mei 2021
Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Hal. 472