Anda di halaman 1dari 22

RENCANA PEMBELAJARAN ( RP )

Sekolah : SMP/M.Ts .......................................................


Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
Kelas/Semester : VII / ......
Materi Pokok : Aktivitas Pembelajaran Pencegahan Pergaulan Bebas Remaja
Dimensi : Mandiri dan Gotong Royong
Alokasi Waktu : 2 Kali Pertemuan/2 Minggu ( 4 JP )

Capaian Pembelajaran:
Pada akhir fase D, peserta didik dapat menunjukkan kemampuan dalam mempraktikkan keterampilan
gerak spesifik sebagai hasil analisis pengetahuan yang benar, melakukan latihan aktivitas jasmani dan
kebugaran untuk kesehatan sesuai dengan prinsip latihan, menunjukkan perilaku tanggung jawab
personal dan sosial serta memonitornya secara mandiri, selain itu juga dapat mempertahankan nilai-
nilai aktivitas jasmani.

Tujuan Pembelajaran Indikator Asesmen


1. Mempraktikkan materi 1.1 Menerapkan materi pencegahan  Uji unjuk kerja.
pencegahan pergaulan pergaulan bebas remaja sesuai Asesmen proses
bebas remaja sesuai dengan pola perilaku hidup sehat. movement selama
dengan pola perilaku 1.2 Menerapkan materi pencegahan proses pembelajaran
berlangsung.
hidup sehat. pergaulan bebas remaja sesuai
 Peer assessment.
dengan pola perilaku hidup sehat
 Formulir dan rubrik
dalam bentuk diskusi. asesmen.
2. Memahami fakta, konsep, 2.1 Mengidentifikasi materi pencegahan  Tes tulis dan lisan
dan prosedur pencegahan pergaulan bebas remaja sesuai (dalam proses
pergaulan bebas remaja dengan pola perilaku hidup sehat. pembelajaran dan
sesuai dengan pola 2.2 Menjelaskan materi pencegahan akhir pembelajaran).
 Self assessment.
perilaku hidup sehat. pergaulan bebas remaja sesuai
 Soal tes tulis dan
dengan pola perilaku hidup sehat.
rubrik asesmen.
2.3 Menjelaskan cara melakukan materi
pencegahan pergaulan bebas remaja
sesuai dengan pola perilaku hidup
sehat.
3. Menunjukkan keterampil- 3.1 Menunjukkan bekerja sama dengan  Penilaian diri dan
an bekerja sama dengan merujuk pada peraturan dan observasi selama
merujuk peraturan dan pedoman untuk menyelesaikan proses pembelajaran
pedoman untuk berlangsung.
perbedaan dan konflik antar
menyelesaikan perbedaan  Siswa dan guru.
dan konflik antar individu.
 Formulir dan rubrik
individu. Peserta didik 3.2 Menunjukkan etika yang baik, saling
asesmen.
juga dapat mempertahan- menghormati, dan mengambil bagian
kan adanya interaksi dalam kerja kelompok pada aktivitas
sosial yang baik dalam jasmani atau kegiatan sosial lainnya.
aktivitas jasmani. 3.3 Menunjukkan interaksi sosial yang
baik dalam aktivitas jasmani.

239
@2022 Dokumen Muhajir, Pusmenjar Kemendikbud Ristek
Prosedur Kegiatan Pembelajaran
1. Materi pembelajaran: 1. Persiapan mengajar
a. Hakikat pergaulan Hal-hal yang harus dipersiapkan guru sebelum melakukan
bebas remaja. kegiatan pembelajaran antara lain sebagai berikut:
b. Ciri-ciri pergaulan a. Membaca kembali Rencana Pembelajaran yang telah
bebas remaja. dipersiapkan guru sebelumnya.
c. Faktor-faktor yang b. Membaca kembali buku-buku sumber yang berkaitan dengan
mempengaruhi materi pencegahan pergaulan bebas remaja.
pergaulan bebas c. Menyiapkan alat pembelajaran, diantaranya:
remaja. 1) Lembar kegiatan siswa (student work sheet) yang berisi
d. Akibat yang perintah dan indikator tugas gerak.
ditimbulkan pergaulan 2) Alat peraga pencegahan pergaulan bebas remaja.
bebas remaja. 3) Poster pencegahan pergaulan bebas remaja.
e. Solusi pencegahan 4) Video pembelajaran pencegahan pergaulan bebas remaja.
pergaulan bebas 5) Ruangan kelas atau sejenisnya.
remaja.
f. Cara bergaul remaja
secara positif. 2. Kegiatan pengajaran
Langkah-langkah kegiatan pengajaran antara lain sebagai berikut:
2. Pengaturan peserta didik:
Individu dan a. Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
berkelompok. 1) Guru menyiapkan peserta didik di dalam kelas dan
mengucapkan salam atau selamat pagi kepada peserta didik.
3. Metode: 2) Guru memerintahkan salah seorang peserta didik untuk
Diskusi, demonstrasi, memimpin doa.
window shoping. 3) Guru harus memastikan bahwa semua peserta didik dalam
keadaan sehat.
4. Alat/bahan, sumber, dan 4) Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan
media pembelajaran: suasana belajar yang menyenangkan dengan menjelaskan
a. Lembar kerja siswa manfaat mempelajari dan memahami materi tentang
(student work sheet) pencegahan pergaulan bebas remaja sesuai dengan pola
yang berisi perintah perilaku hidup sehat.
dan indikator tugas
5) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah
gerak.
b. Alat peraga dipelajari sebelumnya, dengan cara tanya jawab.
pencegahan pergaulan 6) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai peserta
bebas remaja. didik setelah proses pembelajaran (seperti yang tercantum
c. Poster pencegahan dalam indikator ketercapaian kompetensi) disertai dengan
pergaulan bebas penjelasan manfaat dari mempelajari tentang pencegahan
remaja. pergaulan bebas remaja sesuai dengan pola perilaku hidup
d. Video pembelajaran
sehat.
pencegahan pergaulan
7) Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari
bebas remaja.
yaitu: pencegahan pergaulan bebas remaja sesuai dengan
e. Ruangan kelas atau
pola perilaku hidup sehat.
sejenisnya.
8) Guru menjelaskan tehnik asesmen untuk kompetensi
pencegahan pergaulan bebas remaja sesuai dengan pola
5. Sumber belajar:
perilaku hidup sehat, baik kompetensi sikap dengan
a. Muhajir. 2022. PJOK
observasi dalam bentuk jurnal: yaitu nilai-nilai karakter
(Buku siswa). Jakarta:
Profil Pelajar Pancasila: dimensi gotong royong dan
PT. Yudhistira (hal.
Mandiri, kompetensi pengetahuan: mengidentifikasi
240
@2022 Dokumen Muhajir, Pusmenjar Kemendikbud Ristek
231-243). pencegahan pergaulan bebas remaja sesuai dengan pola
b. Muhajir. 2022. PJOK perilaku hidup sehat menggunakan penugasan atau tes lisan
(Buku guru). Jakarta: dan tertulis, dan kompetensi terkait keterampilan yaitu:
PT. Yudhistira (hal. berdiskusi atau mempresentasikan di depan kelas materi
463-496). tentang pencegahan pergaulan bebas remaja sesuai dengan
pola perilaku hidup sehat.
6. Media pembelajaran: 9) Dalam pembelajaran ini disamping dapat mengembangkan
a. Model atau guru yang elemen pengetahuan gerak, peserta didik juga diharapkan
memperagakan materi dapat mengembangkan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila
pencegahan pergaulan pada eleman Gotong Royong dan Mandiri dengan
bebas remaja. meregulasi dan menginternalisasi nilai-nilai karakter seperti:
b. Gambar materi berkolaborasi, kepedulian, berbagai, pemahaman diri dan
pencegahan pergaulan situasi yang dihadapi, dan meregulasi diri, serta dapat
bebas remaja. menerapkan pola perilaku hidup sehat dalam kehidupan
c. Video pembelajaran sehari-hari.
materi pencegahan
pergaulan bebas b. Kegiatan Inti (70 menit)
remaja. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran inti dengan prosedur
sebagai berikut:
7. Produk pembelajaran: 1) Peserta didik membagi diri menjadi empat kelompok/sesuai
Pemahaman materi dengan pokok bahasan, antara lain: pencegahan pergaulan bebas
pencegahan pergaulan remaja sesuai dengan pola perilaku hidup sehat.
bebas remaja. 2) Setiap kelompok berdiskusi dan menuliskan hasil diskusi pada
kertas plano untuk ditempel di dinding dan dibaca oleh kelompok
8. Deskripsi: lain tentang: pencegahan pergaulan bebas remaja sesuai dengan
Peserta didik secara pola perilaku hidup sehat.
individu dan 3) Setiap anggota kelompok membaca dan mencatat hasil diskusi
berkelompok memahami kelompok lain yang ditempel, kemudian membuat pertanyaan
dan menerapkan materi sesuai dengan pokok bahasan tersebut (paling sedikit satu
pencegahan pergaulan pertanyaan setiap kelompok/empat pertanyaan).
bebas remaja. 4) Setiap kelompok mengajukan pertanyaan dan dijawab oleh
kelompok lain yang membahas pokok bahasan sesuai pertanyaan
tersebut, yaitu: pencegahan pergaulan bebas remaja sesuai
dengan pola perilaku hidup sehat.
5) Setiap kelompok menyusun simpulan akhir dan membacakannya
di depan kelas di akhir pembelajaran secara bergiliran.
6) Secara rinci bentuk-bentuk pembelajaran materi pencegahan
pergaulan bebas remaja sesuai dengan pola perilaku hidup sehat
adalah sebagai berikut:

a) Materi 1: Mendiskusikan materi tentang latar belakang


pergaulan bebas
Peserta didik menyimapk teks berikut ini yang merupakan
latar belakang yang mengakibatkan bahaya pergaulan bebas.
Di era globalisasi seperti yang kita alami saat ini,
remaja harus terselamatkan dari dampak negatif globalisasi.
241
@2022 Dokumen Muhajir, Pusmenjar Kemendikbud Ristek
Globalisasi memiliki arti mendunia yang ibaratnya
kebebasan. Banyak kebudayaan-kebudayaan asing yang
masuk, sementara budaya tersebut tidak cocok dengan
kebudayaan kita yang ketimuran.
Sebagai contoh kebudayaan seks bebas yang marak
terjadi di budaya barat yang tidak cocok dengan kebudayaan
kita serta bertolak belakang dengan dasar negara kita,
Pancasila. Pergaulan bebas adalah salah satu bentuk perilaku
menyimpang. Istilah “bebas” yang dimaksud adalah
melewati batas-batas norma yang ada.Masalah seks bebas
ini sering muncul baik di lingkungan maupun di media
massa.
Pada saat ini kebebasan bergaul sudah sampai pada
tingkat yang mengkkaatirkan. Sebanyak 63% remaja sudah
pernah melakukan hubungan seks dengan kekasihnya
maupun orang sewaan untuk memuaskan hawa nafsu
mereka. Persentase yang cukup besar ini sangat
memprihatinkan dan menarik perhatian. Terlebih hal
tersebut dilakukan rata-rata dalam hubungan yang belum
sah.
Kasus serupa yang dilansir dari data
http://daerah.sindonews.com, bahwa tercatat hingga bulan
Juni 2016 setidaknya ada 47 siswi SMA dan SMP yang
hamil akibat seks  bebas yang mereka lakukan. Data di
Pengadilan Agama Kabupaten Ponorogo, misalnya,
mengatakan ada 47 pelajar SMA dan SMP yang hamil serta
putus sekolah. Sangat mengharukan apabila generasi
penerus bangsa ini dirusak oleh hal-hal yang seharusnya
belum mereka jajaki.
Seks bebas yang tak lazim untuk dilakukan ini memiliki
dampak dalam berbagai hal, yaitu mental, psikologi,dan
kesehatan reproduksi. Permasalah seks bebas pada remaja
adalah permasalahan yang serius dan segera perlu diatasi
agar tidak menyebabkan generasi penerus bangsa yang tidak
ber-Pancasila.
Remaja adalah calon generasi penerus bangsa yang
memegang kunci masa depan bangsa ini. Berdasarkan data
dan kasus yang terjadi, maka masalah yang perlu kita bahas
adalah refleksi tentang penyebab, dampak, dan solusi untuk
menangani maraknya budaya seks bebas di era globalisasi
ini.

b) Materi 2: Mendiskusikan materi tentang hakekat pergaulan


bebas
Walaupun tidak sesuai dengan norma dan ajaran di
Indonesia, pergaulan bebas zaman sekarang sudah mulai
seperti gaya hidup remaja pada umumnya. Seiring
bertambahnya usia, berbagai pengalaman baru terus
bertambah menjadi bagian hidup. Setiap orang pasti
242
@2022 Dokumen Muhajir, Pusmenjar Kemendikbud Ristek
mengalami masa pubertas dan melewati masa transisi dari
anak-anak menjadi dewasa. Saat remaja, orang-orang tentu
mulai mempunyai rasa ketertarikan pada lawan jenis, dan
memiliki keinginan untuk mengetahui perubahan-perubahan
yang terjadi pada tubuh mereka.
Pada masa pubertas, para remaja mulai mengalami
perkembangan seksual. Kematangan organ seksualnya mulai
berfungsi, baik untuk reproduksi (menghasilkan keturunan)
maupun reaksi (mendapatkan kesenangan). Jika pernah
menonton film akibat pergaulan bebas, pasti sudah tahu
gelapnya kehidupan para remaja zaman sekarang.Pergaulan
bebas di kalangan pelajar sangat marak terjadi di Indonesia,
hal ini dikarenakan para pelajar belum mempunyai kontrol
pikiran dan emosi yang matang. Selain belum mempunyai
kontrol pikiran dan emosi yang matang, mereka juga mudah
terpengaruh. Maraknya pergaulan bebas zaman sekarang
semakin meresahkan pemerintah dan organisasi masyarakat
di Indonesia.
Pergaulan bebas adalah salah bentuk perilaku
menyimpang yang melewati batas dari kewajiban, tuntutan,
aturan, syarat, dan perasaan malu. atau pergaulan bebas
dapat diartikan sebagai perilaku menyimpang yang
melanggar norma agama maupun norma kesulitan
Pengertian Pergaulan Bebas diambil karna arti
dari pergaulan dan bebas.
 Pengertian pergaulan adalah merupakan proses
interaksi antara indiviu atau individu dengan kelompok.
Sedangkan bebas adalah terlepas dari kewajiban, aturan,
tuntutan, norma agama dan norma kesusilaan. Pergaulan
berpengaruh terhadap pembentukan kepribadian seorang
individu baik pergaulan positif atau negatif.
Menurut KBBI (Anandas Besar Bahasa Indonesia),
pergaulan berarti kehidupan berteman atau bermasyarakat.
Sedangkan bebas adalah lepas dan tidak terhalang, sehingga
dapat berbicara, bergerak, dan berbuat sesuatu dengan
leluasa, tanpa terikat oleh aturan. Dari kedua makna ini bisa
ditarik kesimpulan bahwa.
Pergaulan bebas adalah salah satu bentuk perilaku
menyimpang, yang mana “bebas” yang dimaksud adalah
melewati batas-batas norma ketimuran yang ada. Masalah
pergaulan bebas ini sering kita dengar baik di lingkungan
maupun dari media massa. Seks berarti jenis kelamin, yaitu
suatu sifat atau ciri yang membedakan laki-laki dan
perempuan.
Arti pergaulan bebas adalah sebuah perilaku
pertemanan yang tidak terikat oleh aturan dan norma-norma
sosial yang berlaku di masyarakat, dalam hal ini adalah adat
ketimuran yang menjunjung tinggi norma kesusilaan. Jika
dilihat dari segi agama, pergaulan bebas berarti suatu bentuk
pergaulan yang tidak menjadikan ajaran agama sebagai
dasar, atau dengan kata lain tidak sesuai dengan ajaran
agama.
243
@2022 Dokumen Muhajir, Pusmenjar Kemendikbud Ristek
c) Materi 3: Mendiskusikan materi tentang ciri-ciri pergaulan
bebas
Ciri-ciri pergaulan bebas antara lain:
(1) Rasa ingin tahu yang sangat besar
(2) Terjadi perubahan-perubahan emosi, pikiran,
lingkungan pergaulan dan tanggung jawab yang
dihadapi.
(3) Terjerat dalam pesta hura-hura dengan menggunakan
obat-obat terlarang seperti ganja, putau, ekstasi, dan pil-
pil setan lainnya.
(4) Menimbulkan perilaku munafik dalam masyarakat
(5) Perilaku yang tidak baik
(6) Pakaian terbuka
(7) Mudah mengalami kegelisahan, tidak sabar, emosional,
selalu ingin melawan, rasa malas, perubahan dalam
keinginan, selalu menunjukkan eksistensi dan
kebanggan diri serta selalu ingin mencoba banyak hal.
(8) Sering mengalami tekanan mental dan emosi
(9) Ingin mendapatkan harta dan uang dengan
menghalalkan segala cara termasuk dengan jalan yang
salah, keji dan haram.

d) Materi 4: Mendiskusikan materi tentang faktor-faktor


penyebab pergaulan bebas
Hal yang terjadi dalam pergaulan bebas banyak bertolak
belakang dengan aturan-aturan dan norma-norma dalam
etika pergaulan, hal ini didasari atau disebabkan dari banyak
faktor-faktor penyebab pergaulan bebas antara lain sebagai
berikut:
(1) Rendahnya tarah pendidikan keluarga
Rendahnya tarah pendidikan keluarga yang
berpengaruh besar sebagai penyebab terjadinya
pergaulan bebas. Contohnya, keluarga mengisinkan
sang anak untuk berpacaran dan ditambah tanpa adanya
pengawasan yang menyebabkan anak terjerumus dalam
pergaulan bebas.
(2) Keadan keluarga yang tidak stabil (broken home)
Keadaan keluaga sangat berpengaruh pada tingkah laku
atau perkembangan psikil remaja yang mana keadaan
orang tua yang tidak harmonis yang membuat
244
@2022 Dokumen Muhajir, Pusmenjar Kemendikbud Ristek
perkembangan psikis anak terganggu dan anak
cenderung kesenangan diluar untuk merasa senang, dan
melupakan hal yang terjadi di keluarganya karena orang
tua tidak memberi kasih sayang, sehingga sang anak
mencari kesenangan diluar berbuntut pada pergaulan
bebas.
(3) Orang tua yang kurang memperhatikan
Tidak diperhatikan oleh orang tua yang sibuk dengan
pekerjaannya sehingga anak kurang mendapat perhatian
sehingga sang anak bebas dalam beraktivitas.
(4) Lingkungan setempat kurang baik
Lingkungan sekitar merupakan faktor pembentuk
keperibadian seseorang, jika dilingkungan tersebut
merupakan lingkungan yang kurang kondusif maka
sang anak akan terjerumus ke dalam pergaulan bebas
dimana kitak ketahui bahwa perkembangan seseorang
lebih ditentukan pada lingkungan dari pada keluarga.
(5) Kurang berhati-hati dalam berteman
Teman dapat menuntun kita ke arah yang positif dan
negatif dimana sebagian besar pergaulan bebas terjadi
karena berteman dengan orang yang tidak baik.
(6) Keadaan ekonomi keluarga
Keluarga ekonomi yang rendah, membuat anak tidak
dapat bersekolah dan biasanya banyak pula yang putus
sekolah yang membuat pergaulan anak tersebut dengan
remaja yang senasip yang membuat perilaku sang anak
menjadi tambah parah.
(7) Kurangnya kesadaran remaja
Kurangnya kesadaran remaja terjadi merupakan
implikasi dari kurangnya pengetahuan remaja tersebut
akan dampak pergaulan bebas.
(8) Adanya teknologi informasi (internet)
Dari adanya internet memudahkan untuk mengakses
jenis macam budaya yang tidak sesuai dengan norma
ketimuran.

e) Materi 5: Mendiskusikan materi tentang contoh-contoh


pergaulan bebas remaja di Indonesia
Contoh-contoh pergaulan bebas yang dilakukan oleh remaja
di Indonesia antara lain:
(1) Seks bebas, melakukan perbuatan zina di luar nikah,
tanpa pengaman, serta bertukar-tukar pasangan.
(2) Tawuran sesama pelajar baik itu dengan adu pukul atau
menggunakan senjata tajam.
(3) Merokok dan penyalahgunaan narkoba.
245
@2022 Dokumen Muhajir, Pusmenjar Kemendikbud Ristek
(4) Keluar rumah, hidup di jalanan dan putus sekolah.

(5) Dugem (dunia gemerlap), atau clubbing, yaitu


berkunjung ke diskotik atau klub malam, di mana
merupakan gerbang menuju bentuk pergaulan bebas
lainnya. Dugem adalah hiburan malam yang umumnya
tidak dibatasi dengan norma-norma sosial masyarakat
penganut budaya timur.

f) Materi 6: Mendiskusikan materi tentang bahaya pergaulan


bebas
Bahaya seks pra-nikah dan “free sex” mencangkup bahaya
bagi perkembangan mental (psikhis), fisik dan masa depan
remaja itu sendiri. Ada lima bahaya utama terhadap bahaya
seks pra-nikah dan seks bebas (free sex) antara lain sebagai
berikut:
(1) Menciptakan kenangan buruk
Masih dikatakan “untung” jika hubungan pra-nikah itu
tidak ada yang mengekspos. Si gadis atau si jejaka
terlepas dari aib dan cemohan masyarakat. Tapi jika
ternyata diketahui masyarakat, tentu yang malu bukan
saja dirinya sendiri melainkan keluarganya sendiri dan
peristiwa ini tidak akan pernah terlupakan oleh
masyarakat sekitar. Hal ini tentu menjadi beban mental
yang berat.
Sekalipun mungkin masyarakat tidak mengetahuinya, ia
mungkin tidak bisa tenang. Mentalnya terganggu
kenangan buruk masa lalu terlebih lagi jika terjadi
ternyata memiliki suami yang bukan pasangannya dulu.
Suasana perkawinannya akan terasa hambar terlebih
lagi jika ternyata suaminya tahu ia tidak perawan lagi,
tentu sulit menerima kenyataan ini. Dan banyak kasus
perceraian akibat masalah ini. Jika ini terjadi, si wanita
akan lebih tertekan lagi mentalnya.
(2) Kehamilan dan akibatnya
Kehamilan yang terjadi akibat seks pra-nikah bukan
saja mendatangkan malapetaka bagi bayi yang
dikandungnya juga menjadi beban mental yang sangat
berat bagi ibunya mengingat kandungannya tidak bisa
disembunyikan. Bagaimana jika nanti keluarga dan
masyarakat mempertanyakan? Dalam keadaan kalut
seperti ini biasanya terjadi depresi, terlebih lagi jika
246
@2022 Dokumen Muhajir, Pusmenjar Kemendikbud Ristek
sang pacar kemudian pergi dan tidak mau kembali lagi.
Bagi bayi sendiri jika lahir nanti mungkin akan
mempertanyakan, siapa ayahnya? Jika ternyata setelah
besar ia mengetahui kelakuan ibunya dulu, tentu
menjadi beban mental juga. Alhasil hubungan pra-nikah
menimbulkan malapetaka bagi diri sendiri dan
keturunanya nanti.
(3) Pengguguran kandungan dan pembunuhan bayi
Banyak kasus bayi mungil yang baru lahir dibunuh
ibunya. Sebagian bayi itu dibungkus plastik hidup-
hidup, dibuang di kali, dilempar di tong sampah, dan
lain-lain. Ini suatu akibat dari perilaku binatang yang
perna dilakukannya.
Kasus pengguguran kandungan baik secara tradisional
maupun modern kini semakin menjamur terutama di
kalangan pelajar dan mahasiswa. Tentu saja hal ini
akibat hubungan setan pra-nikah. Sementara
pengguguran itu sendiri bagi rahim wanita banyak efek
samping yang serius, bisa berakibat kanker rahim,
kemandulan dan penyakit rahim lainnya.
(4) Penyebaran penyakit
Wanita atau pria yang dulu pernah melakukan
hubungan pra-nikah waktu pacaran lalu putus,
cenderung berkeinginan melakukan hubungan serupa
dengan lelaki atau wanita lain mengingat seks sifatnya
adiktif atau memiliki kadar ketergantungan, suatu
waktu ia akan merasa “lapar” untuk melakukan
hubungan intim dengan pasangan lain.
Jika hal ini terus dilakukan, maka bukan hal mustahil
akan terjangkit penyakit kelamin. Terlebih lagi jika
ternyata pasangan itu telah mengidap penyakit kelamin
sebelumnya.
(5) Keterlanjuran dan timbul rasa kurang hormat
Prilaku seks bebas (free sex) menimbulkan suatu
keterlibatn emosi dalam diri seorang pria dan wanita.
Semakin sering hal itu dilakukan, semakin mendalam
rasa ingin mengulangi sekalipun sebelumnya ada rasa
sesal. Terlebih lagi bagi wanita, setiap ajakan sang
pacar sangat sulit untuk ditolak karena takut
ditinggalkan atau diputuskan.
Sementara itu bagi seorang laki-laki, melihat pasangan
begitu mudah diajak, akan terus berkurang rasa hormat
dan rasa cintanya. Semakin sering laki-laki melakukan
maka hubungan batinnya pun akan semakin renggang.
Lain lagi dengan wanita, ia akan merasa tertekan dan

247
@2022 Dokumen Muhajir, Pusmenjar Kemendikbud Ristek
tidak mau berpisah karena pada dasarnya ia telah kotor
dan tidak ada yang mesti dibanggakan lagi,
kehormatannya telah dirampas oleh lelaki tadi.
Karena itu, apa pun alasannya, zina merupakan
perbuatan terkutuk yang akibatnya bukan hanya dapat
dirasakan nanti di akhirat, di dunia pun pelakunya
sudah mendapatkan siksaan yang hebat.

g) Materi 7: Mendiskusikan materi tentang solusi pencegahan


bahaya pergaulan bebas
Kita semua mengetahui peningkatan keimanan dan
ketakwaan kepada Tuhan YME, penyaluran minat dan bakat
secara positif merupakan hal-hal yang dapat membuat setiap
orang mampu mencapai kesuksesan hidup nantinya. Selain
daripada solusi di atas masih banyak solusi lainnya. Solusi-
solusi tersebut berikut ini.
(1) Memperbaiki cara pandang dengan mencoba bersikap
optimis dan hidup dalam “kenyataan”, maksudnya
sebaiknya remaja dididik dari kecil agar tidak memiliki
angan-angan yang tidak sesuai dengan kemampuannya
sehingga apabila remaja mendapatkan kekecewaan
mereka akan mapu menanggapinya dengan positif.
(2) Menjaga keseimbangan pola hidup. Yaitu perlunya
remaja belajar disiplin dengan mengelola waktu, emosi,
energi serta pikiran dengan baik dan bermanfaat,
misalnya mengatur waktu dalam kegiatan sehari-hari
serta mengisi waktu luang dengan kegiatan positif.
(3) Jujur pada diri sendiri. Yaitu menyadari pada dasarnya
tiap-tiap individu ingin yang terbaik untuk diri masing-
masing. Sehingga pergaulan bebas tersebut dapat
dihindari. Jadi dengan ini remaja tidak menganiaya
emosi dan diri mereka sendiri.
(4) Memperbaiki cara berkomunikasi dengan orang lain
sehingga terbina hubungan baik dengan masyarakat,
untuk memberikan batas diri terhadap kegiatan yang
berdampak negatif dapat kita mulai dengan komunikasi
yang baik dengan orang-orang di sekeliling kita.
(5) Perlunya remaja berpikir untuk masa depan. Jarangnya
remaja memikirkan masa depan. Seandainya tiap
remaja mampu menanamkan pertanyaan “Apa yang
akan terjadi pada diri saya nanti jika saya lalai dalam
menyusun langkah untuk menjadi individu yang lebih
baik?” kemudian hal itu diiringi dengan tindakan-
tindakan positif untuk kemajuan diri para remaja.
Dengan itu maka remaja-remaja akan berpikir panjang
248
@2022 Dokumen Muhajir, Pusmenjar Kemendikbud Ristek
untuk melakukan hal-hal menyimpang dan akan
berkurangnya jumlah remaja yang terkena HIV &
AIDS nantinya.
(6) Selain usaha dari diri masing-masing sebenarnya
pergaulan bebas dapat dikurangi apabila setiap orang
tua dan anggota masyarakat ikut berperan aktif untuk
memberikan motivasi positif dan memberikan sarana &
prasarana yang dibutuhkan remaja dalam proses
keremajaannya sehingga segalanya menjadi bermanfaat
dalam kehidupan tiap remaja.

h) Materi 8: Mendiskusikan materi tentang cara menghindari


bahaya pergaulan bebas
Menghindari seks bebas tidak semudah yang kita
bayangkan. Meskipun terlihat tidak mudah, tapi sebagai
pemilik kehormatan diri tentu akan berjuang keras untuk
mengindarinya. Untuk menghindari seks bebas, perlu
dilakukan pendidikan seks kepada anak-anak di keluarga.
Cara menghindari seks bebas adalah berikut ini.
(1) Pondasi keimanan yang kuat dan sehat. Apapun agama
kita, menjadi pribadi dengan karakter iman yang kuat
dan sehat akan membentengi kita dari pergaulan bebas.
Memperkuat iman sangat penting, karena dengan
norma agama membantu kita saat kita dalam kelalaian.
(2) Memilih teman pergaulan. Mau tidak mau, memang ini
kenyatan. Sekarang bergaul dengan teman suka
merokok, juga terkena asapnya bukan, padahal Anda
tidak merokok. Seperti itulah gambarannya. Hindari
dekat dengan orang yang cenderung berbuat sex
bebas.
(3) Menjaga hubungan baik dengan kedua orang tua.
Banyak remaja ABG yang suka menentang orang tua
hanya karena dinasehati. Orang tua tentu sangat
berpengaruh pada pembentukan karakter anak. Jika
Ananda menemui orang tua adalah orang-orang baik,
maka bertahanlah dengan mereka. Jika orang tua
Ananda termasuk contoh yang kurang baik, Ananda
dituntut untuk berjuang lebih keras guna menjaga
hubungan keluarga.
(4) Hindari menonton film berbau seks. Ananda mungkin
tidak sadar, beberapa cuplikan film akan tertanam di
pikiran bawah sadar Anda saat melihat film tersebut.
Adegan-adegan syur bisa muncul kapan saja. Bisa
memancing hasrat saat bertemu pasangan, dan ada
kecenderungan untuk meniru secara sadar maupun

249
@2022 Dokumen Muhajir, Pusmenjar Kemendikbud Ristek
tidak.
(5) Hindari pembicaraan yang mengarah kepada bumbu-
bumbu seksual. Bercanda tentang sex akan membawa
suasana memunculkan hasrat. Lekas hindari dan ambil
topik lain yang lebih baik untuk dibicarakan.
(6) Untuk orang yang sudah mampu dan memiliki hasrat
sex, segera saja menikah dengan pasangan yang sudah
cocok. Jika belum ada pasangan yang cocok, harus
selalu menahan hasrat sex bagaimanapun juga.

i) Materi 9: Mendiskusikan materi tentang cara pergaulan


bebas
Pergaulan yang baik sebenarnya gampang-gampang susah,
yang jelas tergantung dari tingkah laku kita sendiri. Ananda
harus banyak berkomunikasi dengan orang-orang yang
Ananda percayai atau keluarga Ananda sendiri. Dalam
bergaul yang paling sangat mempengaruhi adalah
lingkungan kita sendiri. Ada pepatah mengatakan “masuk
kekandang kambing, tapi jangan seperti kambing. Begitu
juga dengan bergaul Ananda harus melihat yang ada
disekeliling Ananda.
Cara melakukan pergaulan yang baik antara lain sebagai
berikut:
(1) Adanya kesadaran beragama bagi remaja
Bagi anak remaja sangat diperlukan adanya
pemahaman, pendalaman, serta ketaatan terhadap
ajaran-ajaran agama. Dalam kenyataan sehari-hari
menunjukkan, bahwa anak-anak remaja yang
melakukan kejahatan sebagian besar kurang memahami
norma-norma agama. Oleh karena itu, kita harus
memiliki kesadaran beragama agar tidak terjerumus
dalam pergaulan yang tidak sehat.
(2) Memiliki rasa setia kawan
Agar dapat terjalin hubungan sosial remaja yang baik,
peranan rasa setia kawan sangat dibutuhkan. Sebab
kesadaran inilah yang dapat membuat kehidupan remaja
masyarakat menjadi tentram.
(3) Memilih teman
Maksud dari memilih teman adalah untuk
mengantisipasi agar kita tidak terpengaruh dengan sifat
yang tidak baik/sehat. Walaupun begitu, tapi teman
yang pegaulannya buruk tidak harus kita asingkan.
Melainkan kita tetap berteman dengannya tapi harus
menjaga jarak. Jangan terlalu dekat dengan dia.
250
@2022 Dokumen Muhajir, Pusmenjar Kemendikbud Ristek
(4) Mengisi waktu dengan kegiatan yang positif
Bagi mereka yang mengisi waktu senggangnya dengan
bacaan yang buruk (misalnya novel/komik seks), maka
hal itu akan berbahaya, dan dapat menghalang mereka
untuk berbuat baik. Maka dari itu, jika ada waktu
senggang harus mengisinya dengan hal-hal yang positif.
Misalnya menulis cerpen, menggambar, atau lainnya.
(5) Laki-laki dan perempuan memiliki batasan-batasan
tertentu
Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,
sebaiknya remaja harus menjaga jarak dengan lawan
jenisnya. Misalnya, jangan duduk terlalu berdekatan
karena dapat menimbulkan hal-hal yang tidak
diinginkan.
(6) Menstabilkan emosi
Jika memiliki masalah, kita tidak boleh emosi. Harus
sabar dengan cara menenangkan diri. Harus
menyelesaikan masalah dengan komunikasi, bukan
amarah/emosi.

7) Guru mengamati seluruh diskusi yang dilakukan oleh peserta


didik secara individu maupun kelompok.
Guru mengamati seluruh aktivitas pembelajaran peserta didik
dalam mempresentasikan tentang pencegahan pergaulan bebas
remaja. Hasil belajar peserta didik dinilai selama proses dan di
akhir pembelajaran.
8) Guru mengamati seluruh diskusi yang dilakukan oleh peserta
didik secara individu maupun kelompok.
9) Guru mengamati seluruh aktivitas pembelajaran peserta didik
dalam mempresentasikan tentang pergaulan yang sehat antar
remaja dan menjaga diri dari kehamilan pada usia sekolah. Hasil
belajar peserta didik dinilai selama proses dan di akhir
pembelajaran.

c. Kegiatan alternatif
Guru dapat mengembangkan lagi bentuk-bentuk aktivitas
pembelajaran materi tentang pencegahan prgaulan bebas remaja,
sesuai potensi dan kreativitas yang dimiliki.
Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan demonstrasi dan
komando. Jika penugasan dengan menggunakan lembar tugas
tidak berjalan dengan baik, maka perlu didahului dengan
demonstrasi/menggunakan lembar peraga/atau media lain yang
sesuai.

251
@2022 Dokumen Muhajir, Pusmenjar Kemendikbud Ristek
d. Kegiatan Penutup (10 menit)
Kegiatan penutup dapat dilakukan antara lain:
1) Salah seorang peserta didik di bawah bimbingan guru melakukan
gerakan pendinginan.
2) Guru dan peserta didik melakukan refleksi apa yang telah dicapai
dan belum dicapai sesuai dengan tujuan yang ditetapkan secara
umum dan kesalahan-kesalahan yang masih sering timbul saat
melakukan aktivitas pembelajaran.
3) Guru menginformasikan kepada peserta didik, kelompok dan
peserta didik yang paling baik penampilannya selama aktivitas
pembelajaran materi tentang pencegahan prgaulan bebas remaja.
4) Guru menugaskan peserta didik yang terkait dengan
pembelajaran yang telah dilakukan untuk membaca dan membuat
kesimpulan aktivitas pembelajaran materi tentang pencegahan
prgaulan bebas remaja, hasilnya dijadikan sebagai tugas asesmen
penugasan.
5) Berdoa dipimpin oleh salah satu peserta didik dan menyampaikan
salam.
6) Peserta didik kembali ke kelas yang dilakukan dengan tertib, dan
bagi peserta didik yang bertugas mengembalikan peralatan ke
tempat semula.

Asesmen

A. Refleksi Diri Guru

Lembar Refleksi Diri Guru

1. Tuliskan pokok bahasan dan pertemuan materi yang diajarkan.


2. Berikan tanda ceklis (√) pada kolom (1) = YA atau Tidak, jika yang ada dalam pernyataan sesuai
dengan kondisi guru saat dalam proses pembelajaran.
3. Isilah pernyataan tersebut dengan jujur.

Keterangan/Proses
No Uraian Kegiatan Ya Tidak
Perbaikan
1. Proses pembelajaran secara umum
berlangsung dengan baik (menarik,
menyenangkan, menantang, dan bermakna).
2. Tujuan pembelajaran dapat dicapai.
3. Materi pembelajaran tersampaikan dengan
baik.
4. Model/pendekatan/strategi/ metode/ gaya/
teknik pembelajaran yang digunakan efektif.
5. Media/bahan/alat yang dipilih dan digunakan
tepat dan variatif.
252
@2022 Dokumen Muhajir, Pusmenjar Kemendikbud Ristek
6. Penilaian proses dan hasil belajar dilakukan
dan dengan teknik yang tepat.
7. Keterlibatan dan antusiasme peserta didik
baik.
Catatan Umum:

B. Asesmen Pengembangan Karakter (Dimensi Mandiri dan Gotong Royong)


Asesmen sikap didasarkan pada hasil refleksi sikap peserta didik dan pengamatan guru dengan
menggunakan lembar observasi yang telah dilakukan pada proses pembelajaran di setiap aktivitas
pembelajaran.

Lembar Refleksi Penilaian (Sikap) Diri Sendiri Peserta Didik

1. Isikan identitas peserta didik.


2. Berikan tanda ceklis (√) pada kolom (1) = Tidak Setuju, (2) Ragu-ragu, (3) Setuju, (4) Sangat
Setuju jika sikap yang ada dalam pernyataan sesuai dengan sikap peserta didik.
3. Isilah pernyataan tersebut dengan jujur.

Nama: ............................ Kelas: ........................

No Pernyataan
1 2 3 4
1. Saya membuat target penilaian yang realistis sesuai
kemampuan dan minat belajar yang dilakukan.
2. Saya memonitor kemajuan belajar yang dicapai serta
memprediksi tantangan yang dihadapi.
3. Saya menyusun langkah-langkah dan strategi untuk
mengelola emosi dalam pelaksanaan belajar.
4. Saya merancang strategi dalam mencapai tujuan belajar.
5. Saya mengkritisi efektivitas diri dalam bekerja secara
mandiri dalam mencapai tujuan.
6. Saya berkomitmen dan menjaga konsistensi dalam
mencapai tujuan yang telah direncanakannya.
7. Saya membuat tugas baru dan keyakinan baru dalam
melaksanakannya.
8. Saya menyamakan tindakan sendiri dengan tindakan
orang lain untuk melaksanakan tujuan kelompok.
9. Saya memahami hal-hal yang diungkapkan oleh orang
lain secara efektif.
10. Saya melakukan kegiatan kelompok dengan kelebihan
dan kekurangannya dapat saling membantu.
11. Saya membagi peran dan menyelaraskan tindakan dalam
kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
12. Saya tanggap terhadap lingkungan sosial sesuai dengan
tuntutan peran sosialnya di masyarakat.
13. Saya menggunakan pengetahuan tentang sebab dan
alasan orang lain menampilkan reaksi tertentu.
14. Saya mengupayakan memberi hal yang dianggap
penting dan berharga kepada masyarakat.
Sangat Baik Baik Cukup Perlu Perbaikan
Jika mendapat skor > Jika mendapat skor 28 Jika mendapat skor Jika mendapat skor
253
@2022 Dokumen Muhajir, Pusmenjar Kemendikbud Ristek
41 dari pernyataan di s.d 41 dari pernyataan 14 s.d 27 dari < 14 pernyataan di
atas. di atas. pernyataan di atas. atas.

Lembar Refleksi Penilaian (Sikap) Antarteman Peserta Didik

1. Isikan identitas peserta didik.


2. Berikan tanda ceklis (√) pada kolom (1) = Tidak Setuju, (2) Ragu-ragu, (3) Setuju, (4) Sangat
Setuju jika sikap yang ada dalam pernyataan sesuai dengan sikap peserta didik.
3. Isilah pernyataan tersebut dengan jujur.

Nama: ............................ Kelas: ........................

No Pernyataan
1 2 3 4
1. Teman saya mampu bekerja sama dengan orang lain
disertai perasaan senang.
2. Teman saya memperhatikan dan bertindak proaktif
terhadap kondisi lingkungan fisik sosial.
3. Teman saya mampu dan mau berkomunikasi dengan
orang lain.
4. Teman saya mengedepankan penggunaan bersama
sumber daya dan ruang yang ada di masyarakat secara
sehat.
5. Teman saya mengenali kualitas dan minat diri serta
tantangan yang dihadapi.
6. Teman saya memahami strategi dan rencana
pengembangan diri.
7. Teman saya mengembangkan pengendalian dan disiplin
diri.
8. Teman saya berusaha menjadi individu yang percaya
diri, resilien (elastis), dan adaptif.
Sangat Baik Baik Cukup Perlu Perbaikan
Jika mendapat skor > Jika mendapat skor Jika mendapat skor 8 Jika mendapat skor <
23 dari pernyataan di 16 s.d 23 dari s.d 15 dari 8 pernyataan di atas.
atas. pernyataan di atas. pernyataan di atas.

C. Asesmen Pengetahuan
1. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d yang merupakan jawaban paling benar.
1) Salah bentuk perilaku menyimpang yang melewati batas dari kewajiban, tuntutan, aturan, syarat,
dan perasaan malu dinamkan . . . .
a. pergaulan bebas
b. pergaulan remaja
c. pergaulan sehat
d. pergaulan tidak sehat
2) Segala bentuk perilaku yang muncul berkaitan dengan dorongan seksual disebut . . . .
a. pelecehan seksual
b. perilaku seksual
c. penyimpangan seksual
d. kelainan seksual
3) Faktor penyebab pergaulan bebas yang dialami remaja dapat dikategorikan menjadi dua faktor
yaitu . . . .
a. internal dan lingkungan
254
@2022 Dokumen Muhajir, Pusmenjar Kemendikbud Ristek
b. eksternal dan lingkungan
c. internal dan eksternal
d. lingkungan dan sosial
4) Faktor paling terbesar memberi terjadinya perilaku menyimpang seseorang remaja yaitu . . . .
a. orang tua dan keluarga
b. keluarga dan sahabat
c. lingkungan dan sekolah
d. lingkungan dan sahabat

5) Dua orang yang berhubungan suami istri tanpa ikatan pernikahan sampai dengan kehamilan
diluar nikah yang tentu saja memalukan diri sendiri, orang tua, masyarakat, dan Indonesia dengan
adat ketimuran dinamakan . . . .
a. pergaulan antarteman
b. pergaulan sehat
c. pergaulan remaja
d. sek bebas

6) Dampak dari pergaulan bebas akan berakhir berujung kepada . . . .


a. pelecehan seksual
b. masa depan suram
c. HIV/AIDS
d. pelanggaran norma

7) Seks secara bebas merupakan akibat pertama dari pergaulan bebas yang merupakan lingkaran
setan yang tidak ada putusnya dengan berbagai akibat di berbagai bidang antara lain di bidang . . .
.
a. sosial, agama, dan kesusilaan
b. sosial, agama dan kesehatan
c. agama, kesehatan, kesusilaan
d. agama, kesusilaan, dan kekeluargaan

8) Berfikir secara abstrak, minat terhadap sesuatu amat kurang sehingga membuat lemahnya otak,
hal ini merupakan penyimpangan sek yang dipengaruhi oleh . . . .
a. kerja otak
b. kejiwaan
c. mental
d. keluarga

9) Suatu kebiasaan buruk berupa manipulasi terhadap alat genital dalam rangka menyalurkan hasrat
seksual untuk pemenuhan kenikmatan yang seringkali menimbulkan goncangan pribadi dan
emosi dinamakan . . . .
a. masturbasi atau onani
b. berpacaran
c. penyimpangan seksual
d. mentuasi

10) Untuk mengantisipasi agar tidak terpengaruh dengan sifat yang tidak baik atau sehat merupakan
cara pergaulan sehat dengan cara . . . .
a. memiliki rasa setia kawan
b. memilih teman
c. kesadaran beragama bagi remaja
d. mengisi waktu dengan kegiatan yang positif

2. Jawablah soal di bawah ini dengan singkat dan tepat.


a. Jelaskan yang dimaksud dengan pergaulan bebas.
b. Tuliskan faktor-faktor penyebab pergaulan bebas.

255
@2022 Dokumen Muhajir, Pusmenjar Kemendikbud Ristek
c. Tuliskan cara menghindari pergaulan bebas.
d. Jelaskan cara solusi mencegah seks bebas.
e. Jelaskan cara melakukan pergaulan yang sehat.
3. Buatlah salah satu tugas berikut ini.
a. Buatlah salah satu tugas (membuat kliping dan gambar-gambar tentang pencegahan terhadap
pergaulan bebas yang meliputi: hakekat pergaulan bebas, dampak pergaulan bebas, dan
pencegahan pergaulan bebas secara berkelompok.
b. Buatlah salah satu tugas makalah tentang hakekat pergaulan bebas, dampak pergaulan bebas,
dan pencegahan pergaulan bebas secara berkelompok.

D. Asesmen Keterampilan
1. Instrumen untuk Penilaian Proses
a. Presentasi bersama teman materi tentang pencegahan pergaulan bebas remaja.
1) Butir Tes
Diskusi materi tentang pencegahan pergaulan bebas remaja bersama teman. Unsur-unsur yang
dinilai adalah kesesuaian menjelaskan materi tentang konsep pencegahan pergaulan bebas remaja
bersama teman (asesmen proses) dalam kegiatan pembelajaran.
2) Petunjuk Asesmen
Berikan (angka) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta didik menunjukkan atau
menampilkan mempresentasikan materi pencegahan pergaulan bebas remaja yang diharapkan.
a) Isikan identitas peserta didik.
b) Berikan tanda contreng (√) pada kolom (1) = jika (Ya) dan kolom (0) = jika Tidak, sesuai
dengan penampilan keterampilan gerak yang dilakukan atau ditunujukan peserta didik.
3) Rubrik Asesmen Keterampilan Presentasi/diskusi
Contoh lembar asesmen proses presentasi/diskusi untuk perorangan (setiap peserta didik satu
lembar asesmen).

Nama :____________________________ Kelas: __________

Indikator Ya Tidak
No Uraian Pembelajaran
Esensial (1) (0)
1. Persiapan awal a. Menyiapkan buku tulis dan pensil/pulpen.
pembelajaran b. Menyiapkan buku paket.
c. Duduk dengan tertib di kelas.
d. Berdoa sesuai dengan agama masing-masing.
2. Pelaksanaan a. Membaca buku paket pelajaran tentang
pembelajaran materi yang akan diajarkan.
b. Menceritakan pengalaman dalam belajar.
c. Menceritakan kesulitan-kesulitan dalam
memahami materi pelajaran.
d. Menanyakan kepada guru apabila ada hal-hal
yang tidak dimengerti.
3. Refleksi hasil a. Tanya jawab antara guru dengan peserta
pembelajaran didik.
b. Menyimpulkan kembali materi pelajaran
yang telah dipelajari.
c. Merapikan kembali buku tulis dan
pensil/pulpen.
d. Berdoa sesuai dengan agama masing-masing.
Sangat Baik Baik Cukup Perlu Perbaikan

256
@2022 Dokumen Muhajir, Pusmenjar Kemendikbud Ristek
Jika mendapat skor > Jika mendapat skor 7 Jika mendapat skor 4 Jika mendapat skor < 4
9 dalam keterampilan s.d 9 dalam s.d 6 dalam dalam keterampilan
yang ditunjukan. keterampilan yang keterampilan yang yang ditunjukan.
ditunjukan. ditunjukan.
4) Pedoman penskoran
a) Skor 1 jika: Peserta didik dapat melakukan gerakan dengan benar.
b) Skor 0 jika: Peserta didik tidak melakukan gerakan dengan benar.

Contoh lembar penilaian proses gerak untuk seluruh peserta didik

Pelaksanaan
Nama Peserta Sikap Awal Sikap Akhir
No Gerakan Skor Akhir
Didik
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1.
2.
3.
dst

2. Instrumen untuk Penilaian Produk


a. Contoh: Instrumen untuk Penilaian Produk Gerak (Penerapan Konsep Pencegahan Pergaulan
Bebas Remaja Secara Terpisah untuk Perorangan Peserta Didik).

Nama :
Kelas :
Hasil Uji Percobaan I Percobaan II
Keterampilan Jumlah Skor (sesuai Jumlah Skor (sesuai
Ulangan norma) Ulangan norma)

b. Contoh: Instrumen untuk Penilaian Produk Gerak (Penerapan Konsep Pencegahan Pergaulan
Bebas Remaja Secara Terpisah untuk Seluruh Peserta Didik).

Percobaan I Percobaan II
Nama Peserta Skor Skor
No Jumlah Jumlah Skor Terbaik
Didik (sesuai (sesuai
Ulangan Ulangan
norma) norma)
1.
2.
3.
dst

c. Contoh: Instrumen untuk Penilaian Produk Gerak (Penerapan Konsep Pencegahan Pergaulan
Bebas Remaja dalam Bentuk Diskusi Secara Terpisah Peserta Didik).

Nama :
Kelas :
Hasil Uji Diskusi materi pembelajaran
Kesempatan didapat
Keterampilan dilakukan dengan benar
Diisi dengan tally Diisi dengan tally
Persentasi Diskusi Benar/Kesempatan
257
@2022 Dokumen Muhajir, Pusmenjar Kemendikbud Ristek
GB /K X 100% = .......

d. Contoh: Instrumen untuk Penilaian Produk Gerak (Penerapan Konsep Pencegahan Pergaulan
Bebas Remaja dalam Bentuk Diskusi Secara Perorangan Peserta Didik).

Hasil Uji Keterampilan


Persentasi
Nama Peserta Diskusi materi
No Kesempatan yang GB /K X 100%
Didik pembelajaran dengan
didapat = .......
benar
1.
2.
3.
dst

3. Pengolahan Nilai Uji Keterampilan


Contoh data yang didapat adalah sebagai berikut:
a. Skor keterampilan proses gerak peserta didik: 80.
b. Skor keterampilan produk gerak (dari contoh di atas diambil salah satu sesuai dengan
kategori gerak (tertutup/terbuka/diskrit/kontinum, dan lain-lain), diujikan secara terpisah
atau terintegrasi dalam permainan): 90.
Untuk memperoleh skor akhir, perlu diberikan pembobotan sesuai dengan tujuan akhir dari
pembelajaran (contoh 70% untuk skor keterampilan proses gerak, dan 30% untuk skor
keterampilan produk gerak), maka skor akhir keterampilan gerak adalah:

80 X 70% = 56 ditambah dengan


90 X 30% = 27 sama dengan 83

Lembar Kerja Peserta Didik

Tanggal : .................................................................
Lingkup/materi pembelajaran : .................................................................
Nama Siswa : .................................................................
Fase/Kelas : D / VII

1. Panduan umum
a. Pastikan peserta didik dalam keadaan sehat dan siap untuk mengikuti aktivitas pembelajaran.
b. Ikuti gerakan pemanasan dengan baik, sesuai dengan instruksi yang diberikan guru untuk
menghindari cidera.
c. Mulailah kegiatan dengan berdo’a.
d. Selama kegiatan perhatikan selalu keselamatan diri dan keselamatan bersama.

2. Panduan aktivitas pembelajaran


a. Bersama dengan teman, buatlah kelompok sejumlah maksimal 8 orang.
b. Lakukan pembelajaran materi tentang pergaulan yang sehat antar remaja dan menjaga diri
dari kehamilan pada usia sekolah sesuai dengan pola perilaku hidup sehat secara
berpasangan dengan temanmu satu kelompok.
c. Perhatikan penjelasan berikut ini:
Aktivitas pembelajaran materi tentang konsep pencegahan pergaulan bebas remaja sesuai
dengan pola perilaku hidup sehat yang peserta didik lakukan antara lain sebagai berikut
258
@2022 Dokumen Muhajir, Pusmenjar Kemendikbud Ristek
1) Hakikat pergaulan bebas remaja.
2) Ciri-ciri pergaulan bebas remaja.

3) Faktor-faktor yang mempengaruhi pergaulan bebas remaja.


4) Akibat yang ditimbulkan pergaulan bebas remaja.
5) Solusi pencegahan pergaulan bebas remaja.
6) Cara bergaul remaja secara positif.

3. Daftar Aktivitas yang telah dikerjakan


Petunjuk: Tuliskan aktivitas yang ditugaskan lalu beri tanda ceklis (V) pada kolom yang
disediakan.

Terlaksana Belum
No Aktivitas Pembelajaran Keterangan
(V) Terlaksana (V)
1.
2.
3.
4.
dst

Memeriksa dan Menyetujui, .............................., .................. 2022


Kepala SMP/M.Ts ......................................... Guru Mata Pelajaran

…………………………………................. ………………….............................
NIP. NIP.

259
@2022 Dokumen Muhajir, Pusmenjar Kemendikbud Ristek
260
@2022 Dokumen Muhajir, Pusmenjar Kemendikbud Ristek

Anda mungkin juga menyukai