0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
10 tayangan3 halaman
Dokumen ini merangkum tindakan keperawatan yang dilakukan terhadap pasien bernama An. D yang didiagnosa mengalami hipertermi. Tindakan yang dilakukan adalah pemberian obat antipiretik untuk menurunkan panas tubuh pasien. Tindakan tersebut dilakukan dengan memperhatikan prosedur keselamatan untuk mencegah kemungkinan terjadinya efek samping seperti alergi obat atau overdosis. Hasilnya, pasien
Dokumen ini merangkum tindakan keperawatan yang dilakukan terhadap pasien bernama An. D yang didiagnosa mengalami hipertermi. Tindakan yang dilakukan adalah pemberian obat antipiretik untuk menurunkan panas tubuh pasien. Tindakan tersebut dilakukan dengan memperhatikan prosedur keselamatan untuk mencegah kemungkinan terjadinya efek samping seperti alergi obat atau overdosis. Hasilnya, pasien
Dokumen ini merangkum tindakan keperawatan yang dilakukan terhadap pasien bernama An. D yang didiagnosa mengalami hipertermi. Tindakan yang dilakukan adalah pemberian obat antipiretik untuk menurunkan panas tubuh pasien. Tindakan tersebut dilakukan dengan memperhatikan prosedur keselamatan untuk mencegah kemungkinan terjadinya efek samping seperti alergi obat atau overdosis. Hasilnya, pasien
1. Tindakan Keperawayan yang Dilakukan : Pemberian Obat Antipiretik
2. Nama Klien : An . D 3. Diagnosa Medis : - 4. Diagnosa Keperawatan : Hipertermi b/d peningkatan suhu tubuh pasien. Difinisi : Hipertermia adalah keadaan meningkatnya suhu tubuh di atas rentangnormal tubuh,(Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2016). Menurut,(Arif Muttaqin, 2014) hipertermia adalah peningkatan suhu tubuh sehubugan dengan ketidakmampuan tubuh untuk meningkatkan pengeluaran panas atau menurunkan produksi panas.. 5. Justifikasi tindakan : Tujuannya, obat Antiperitik yang diberikan sesuai dengan prosedur bisa memberikan efek penurun panas dan penyembuhan terhadap suatu penyakit atau keluhan yang dirasakan oleh pasien. 6. Prinsip-prinsip Tindakan dan Rasional : a. Persiapan Alat 1. glove. 2. spuit 3. obat 4. alkohol swab 5. resep obat 6. aquades 7. trey untuk meletakan obat b. Persiapan Pasien 1. Tanyakan nama pasien 2. Menjalin inform consent dengan pasien atau keluarga pasien 3. Posisikan pasien senyaman mungkin 4. Dekatkan peralatan yang kita perlukan 5. Tanyakan apakah sudah diberikan obat atau belum 6. Tanyakan apakah ada alergi terhadap obat tertentu 7. Jelaskkan kontra indikasi obat c. Prosedur Kerja
1. Perawat mencuci tangan terlebih dahulu.
2. Kenalkan identitas diri. 3. Meminta pasien untuk menyebutkan nama lengkapnya. Jika memungkinkan, sebutkan namanya tanpa meminta bantuan. Maksudnya jangan meminta dengan menanyakan “Apakah Anda Bapak … (nama). 4. Bandingkan nama dan nomor rekam medis pasien yang tertulis di gelang pasien dengan nama dan nomor rekam medis pada rekam pemberian obat. 5. Tanyakan kepada pasien apakah Ia memiliki alergi terhadap makanan atau obat- obatan. Pasien mungkin menyadari bahwa ia memiliki alergi seperti kerang , tapi mungkin Ia tidak menyadari Ia punya alergi terhadap obat-obatan. Biasanya pasien yang alergi kerang punya alergi pada obat tertentu. 6. Periksa kembali gelang pasien apakah punya alergi. Pada gelang alergi tersimpan pada gelang identitas pasien. 7. Bantu pasien untuk berada dalam posisi yang nyaman saat memberikan obat. 8. Tanyakan kepada pasien apakah Ia mengetahui obat yang diterimanya dan mengapa obat tersebut harus diberikan. Respon pasien memberikan gambaran pengetahuan akan kondisi yang dialami dan pengobatan yang diterima.
7. Bahaya yang Mungkin Terjadi Akibat Tindakan dan Pencegahan :
a. Alergi Obat b. Overdosis Pencegahan : tanyakan sebelum melakukan pemberian obat c. Emboli dalam spuit : Pencegahan : lakukan aspirasi terlebih dahulu untuk mengeluarkan udara. 8. Tujuan Tindakan : 1. Sebagai terapi kepada pasien 2. Sebagai pendorong untuk kesembuhan pasien 3. Memperlancar sistem peredaran darah 4. Menambah kenyamanan pasien 9. Hasil yang Didapat : Pasien merasa nyama setelah diberikan obat 10. Identifikasi Tindakan Lain yang Dapat Dilakukan : a. Pasang tanda pasien resiko jatuh b. Tanyakan jika ada keluhan c. Berikan edukasi pada keluarga d. Atur posisi pasien