0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
1 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut membahas empat jenis manajemen pengambilan keputusan yaitu pada kondisi pasti, tidak pasti, risiko, dan konflik. Pada kondisi pasti keputusan sudah jelas, sedangkan pada kondisi tidak pasti dibutuhkan informasi tambahan karena tidak pasti hasilnya. Manajemen risiko melibatkan kemungkinan berhasil atau gagal, sementara konflik memerlukan penyelesaian untuk mengatasi perbedaan
Dokumen tersebut membahas empat jenis manajemen pengambilan keputusan yaitu pada kondisi pasti, tidak pasti, risiko, dan konflik. Pada kondisi pasti keputusan sudah jelas, sedangkan pada kondisi tidak pasti dibutuhkan informasi tambahan karena tidak pasti hasilnya. Manajemen risiko melibatkan kemungkinan berhasil atau gagal, sementara konflik memerlukan penyelesaian untuk mengatasi perbedaan
Dokumen tersebut membahas empat jenis manajemen pengambilan keputusan yaitu pada kondisi pasti, tidak pasti, risiko, dan konflik. Pada kondisi pasti keputusan sudah jelas, sedangkan pada kondisi tidak pasti dibutuhkan informasi tambahan karena tidak pasti hasilnya. Manajemen risiko melibatkan kemungkinan berhasil atau gagal, sementara konflik memerlukan penyelesaian untuk mengatasi perbedaan
1. Manajemen Pengambilan Keputusan Pada Kondisi Pasti
Manajemen pengambilan keputusan pada kondisi pasti merupakan proses yang terjadi atau berlangsung tanpa ada banyak alternative dan keputusan yang diambil sudah jelas pada fokus yang dituju. Keputusan yang diambil harus didukung oleh informasi atau data yang lengkap. Misalkan Rembangan Dairy Farm sebagai produsen susu sapi memproduksi berbagai jenis olahan susu sapi (inovasi susu sapi) dengan berbagai varian rasa yakni original, cokelat, dan melon. Peralatan dan bahan yang digunakan sama dan digunakan setiap hari. Harga jual dari setiap varian berbeda karena membutuhkan biaya untuk bahan tambahan. Penyelesaian atau keputusan yang diambil dari pimpinan Rembangan Dairy Farm yaitu memberikan beberapa varian dengan tujuan untuk mencapai keuntungan yang lebih besar karena pada saat ini inovasi dari olahan susu sapi banyak diminati oleh masyarakat. Selain itu, pertimbangan lainnya adalah efisiensi pada penggunaan alat dan bahan.
2. Manajemen Pengambilan Keputusan Pada Kondisi Tidak Pasti
Manajemen pengambilan keputusan dalam kondisi tidak pasti merupakan proses lahirnya keputusan yang lebih sulit atau lebih komplek yang dalam artian keputusan yang dibuat belum diketahui nilai probabilitas atau hasil yang mungkin akan diperoleh. Situasi seperti ini sangat dimungkinkan terjadi karena tidak adanya informasi yang dimiliki sehingga dibutuhkan suatu perangkat informasi (riset) untuk menunjang usaha tersebut agar tidak tertinggal dari usaha yang lain. Misalnya, salah satu produsen tahu menawarkan produk baru yang berasal dari limbah tahu yaitu dibuat menjadi pupuk organik. Produsen tersebut tidak memiliki informasi mengenai pupuk organik tersebut laku atau tidak dipasaran mengingat kondisi petani di daerah yang ditawarkan masih banyak yang menggunakan pupuk anorganik. Penyelesaiannya adalah produsen tersebut harus banyak mencari informasi mengenai kondisi petani di daerah produk yang akan dipasarkan. 3. Manajemen Pengambilan Keputusan Pada Kondisi Risiko Pengambilan keputusan dalam kondisi risiko adalah suatu kejadian atau keadaan dimana terjadi dua kemungkinan (berhasil/gagal). Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dapat menimbulkan dampak yang mungkin saja bisa merugikan salah satu pihak. Misalnya, seorang pedagang selada memutuskan untuk menjual dagangannya agar mendapatkan keuntungan yang maksimum. Apabila pedagang menyetok selada banyak maka pedagang akan rugi apabila selada sudah layu dan jarang dilirik oleh konsumen, tetapi jika pedagang hanya menyediakan sedikit maka pedagang tersebut juga rugi dalam hal kesempatan. Sehingga dari hal ini, pedagang harus memiliki informasi yang lebih banyak mengenai konsumen dari selada.
4. Manajemen Pengambilan Keputusan Pada Kondisi Konflik
Konflik dapat diartikan sebagai perbedaan persepsi antar dua atau lebih individu terhadap sebuah peristiwa. Pengambilan keputusan kondisi konflik berarti alternatif keputusan yang didapat digunakan sebagai penyelesaian konflik tersebut. Misalnya seorang pengusaha ingin membeli sawah milik masyarakat untuk dijadikan rumah makan, sedangkan sawah tersebut merupakan sumber mata pencaharian masyarakat untuk memenuhi kehidupan. Maka keputusan yang diambil oleh pengusaha tersebut ialah apabila mau menjual sawahnya maka masyarakat sekitar diperkejakan di rumah makan tersebut.
Daftar Pustaka Febriansah, R. E., & Meiliza, D. R. (2020). Buku Ajar Teori Pengambilan Keputusan. Umsida Press, 1-114.
Pengambilan keputusan dalam 4 langkah: Strategi dan langkah operasional untuk pengambilan keputusan dan pilihan yang efektif dalam konteks yang tidak pasti