Anda di halaman 1dari 2

Nama : Hana Rahma Fida

NIM : 211510601046

1. Manajemen Pengambilan Keputusan Pada Kondisi Pasti


Manajemen pengambilan keputusan pada kondisi pasti merupakan proses
yang terjadi atau berlangsung tanpa ada banyak alternative dan keputusan yang
diambil sudah jelas pada fokus yang dituju. Keputusan yang diambil harus
didukung oleh informasi atau data yang lengkap. Misalkan Rembangan Dairy
Farm sebagai produsen susu sapi memproduksi berbagai jenis olahan susu sapi
(inovasi susu sapi) dengan berbagai varian rasa yakni original, cokelat, dan melon.
Peralatan dan bahan yang digunakan sama dan digunakan setiap hari. Harga jual
dari setiap varian berbeda karena membutuhkan biaya untuk bahan tambahan.
Penyelesaian atau keputusan yang diambil dari pimpinan Rembangan Dairy Farm
yaitu memberikan beberapa varian dengan tujuan untuk mencapai keuntungan
yang lebih besar karena pada saat ini inovasi dari olahan susu sapi banyak
diminati oleh masyarakat. Selain itu, pertimbangan lainnya adalah efisiensi pada
penggunaan alat dan bahan.

2. Manajemen Pengambilan Keputusan Pada Kondisi Tidak Pasti


Manajemen pengambilan keputusan dalam kondisi tidak pasti merupakan
proses lahirnya keputusan yang lebih sulit atau lebih komplek yang dalam artian
keputusan yang dibuat belum diketahui nilai probabilitas atau hasil yang mungkin
akan diperoleh. Situasi seperti ini sangat dimungkinkan terjadi karena tidak
adanya informasi yang dimiliki sehingga dibutuhkan suatu perangkat informasi
(riset) untuk menunjang usaha tersebut agar tidak tertinggal dari usaha yang lain.
Misalnya, salah satu produsen tahu menawarkan produk baru yang berasal dari
limbah tahu yaitu dibuat menjadi pupuk organik. Produsen tersebut tidak memiliki
informasi mengenai pupuk organik tersebut laku atau tidak dipasaran mengingat
kondisi petani di daerah yang ditawarkan masih banyak yang menggunakan pupuk
anorganik. Penyelesaiannya adalah produsen tersebut harus banyak mencari
informasi mengenai kondisi petani di daerah produk yang akan dipasarkan.
3. Manajemen Pengambilan Keputusan Pada Kondisi Risiko
Pengambilan keputusan dalam kondisi risiko adalah suatu kejadian atau
keadaan dimana terjadi dua kemungkinan (berhasil/gagal). Pengambilan
keputusan dalam kondisi resiko dapat menimbulkan dampak yang mungkin saja
bisa merugikan salah satu pihak. Misalnya, seorang pedagang selada memutuskan
untuk menjual dagangannya agar mendapatkan keuntungan yang maksimum.
Apabila pedagang menyetok selada banyak maka pedagang akan rugi apabila
selada sudah layu dan jarang dilirik oleh konsumen, tetapi jika pedagang hanya
menyediakan sedikit maka pedagang tersebut juga rugi dalam hal kesempatan.
Sehingga dari hal ini, pedagang harus memiliki informasi yang lebih banyak
mengenai konsumen dari selada.

4. Manajemen Pengambilan Keputusan Pada Kondisi Konflik


Konflik dapat diartikan sebagai perbedaan persepsi antar dua atau lebih
individu terhadap sebuah peristiwa. Pengambilan keputusan kondisi konflik
berarti alternatif keputusan yang didapat digunakan sebagai penyelesaian konflik
tersebut. Misalnya seorang pengusaha ingin membeli sawah milik masyarakat
untuk dijadikan rumah makan, sedangkan sawah tersebut merupakan sumber mata
pencaharian masyarakat untuk memenuhi kehidupan. Maka keputusan yang
diambil oleh pengusaha tersebut ialah apabila mau menjual sawahnya maka
masyarakat sekitar diperkejakan di rumah makan tersebut.

Daftar Pustaka
Febriansah, R. E., & Meiliza, D. R. (2020). Buku Ajar Teori Pengambilan
Keputusan. Umsida Press, 1-114.

Anda mungkin juga menyukai