Anda di halaman 1dari 4

ETIKA PROFESI & TATA KELOLA KORPORAT

Tugas Kelompok

ENRON

Kelompok 12:

Angga Verlindo Efendy 22/506543/EE/07679

Intan Putri Dahlia 22/506847/EE/07702

Salma Ramadhani Putri 22/506951/EE/07713

Faishal Prahatma Ganinda 22/507069/EE/07723

Dosen Pengampu:
Dr. Choirunnisa Arifa, M.Sc, Ak, CA

Pendidikan Profesi Akuntan


Universitas Gadjah Mada
2023
Gambaran Singkat Enron
Enron Corporation merupakan perusahaan energy, komoditas, dan jasa di Amerika Serikat
yang merupakan hasil dari penggabungan dua perusahaan gas alam Houston Natural Gas dan
InterNorth Inch yang didirikan oleh Kenneth Lay pada tahun 1986. Pada tahun 1990-an,
Amerika Serikat melakukan perubahan regulasi terkait penjualan gas alam dan kehilangan
haknya untuk mengoperasikan jaringan pipa. Seorang bernama Jeffrey Skilling menjadi
konsultan Enron lalu berubah menjadi CFO perusahaan dan Enron menjadi perusahaan
pedagang kontrak derivative energy yang nantinya menjadi perantara antara produsen gas
alam dengan pelanggan mereka. Semenjak itu, Enorn mendominasi pasar untuk kontrak gas
alam dan menghasilkan keuntungan yang besar. Selain Skilling yang mengawasi
pembangunan operasi perdagangannya, Enron merekrut Andrew Fastow untuk menjadi
kepala keuangan perusahaan yang akan mengawasi pembiayaan perusahaan melalui investasi
pada instrument yang kompleks. Tahun 1990-an Enron tumbuh dengan pesat dan
memperdagangkan kontrak derivative diberbagai komidtas termasuk listrik, batu bara, kertas,
dan baja. Selain itu Enron meluncurkan jaringan telekomunikasi broadband untuk
memfasilitasi perdagangan berkecepatan tinggi yang disebut Enron Online.

Analisa Kasus Enron


Setelah beberapa tahun Enron mengalami perkembangan yang pesat dan berada di
puncak kejayaannya, Enron menghadapi persaingan yang semakin ketat di perdagangan
energy sehingga menyebabkan merosotnya keuntungan perusahaan. Hal tersebut
menyebabkan Enron melakukan tindakan kecurangan yang disebut “Mark to market” yang
artinya perusahaan mengakui keuntungan lebih awal padahal belum terealisasi dari beberapa
kontrak perdagangan dalam laporan laba rugi saat ini. Oleh sebab itu, laba pada tahun
tersebut tampak tinggi. Tindakan yang dilakukan Enron selain mengakui laba lebih awal,
seluruh asset operasi yang bermasalah dialihkan ke Special Purpose Entities (SPE), sehingga
seluruh asset Enron dipindahkan ke SPE dan kerugiannya terlihat lebih kecil dari yang
sebenarnya. Ironisnya, SPE tersebut dijalankan oleh Fastow sendiri dan auditor Enron yang
bernama Arthur Andersen ternyata tidak hanya menjadi auditor Enron melainkan juga
menjadi konsultan bagi perusahaan.
Pada tahun 2001, situasi tersebut semakin terlihat ketika seorang analis mulai menggali
laporan keuangan Enron yang terpublikasi. Pada bulan Februari 2001, Skilling mengambil
alih jabatan sebagai kepala eksekutif Enron, sementara Lay tetap menjabat sebagai ketua.
Namun, pada bulan Agustus, Skilling tiba-tiba mengundurkan diri, dan Lay kembali menjadi
CEO. Pada saat itu Lay telah menerima memo anonim dari Sherron Watkins, seorang wakil
presiden Enron yang khawatir dengan kemitraan Fastow dan memperingatkan kemungkinan
skandal akuntansi. Bulan Oktober 2001 Enron mengumumkan adanya kerugian sebesar $638
juta dan mengurangi ekuitas pemegang saham sebesar $1.2 Milyar disebabkan kemitraan
dengan Fastow. Akhirnya, Securities and Exchange Commission (SEC) menyelidiki transaksi
antara Enron dengan SPE Fastow dan rincian keuangan terbongkar sehingga Enron merosot
jatuh. Fastow dipecat dan harga saham anjlok dari $90 menjadi $12 pada bulan November
2001. Enron sempat diakuisi oleh Dynegy untuk mencegah bencana yang nantinya akan
muncul, namun akuisisi tersebut dibatalkan sehingga harga saham Enron semakin anjlok
menjadi $1 per lembar dan Enron mengajukan perlindungan kebangkrutan.
Tuntutan hukum dan perundang-undangan yang berlaku akhirnya menjerat seluruh
eksekutif Enron. Arthur Endersen juga berada di bawah pengawasan ketat dan terdakwa atas
tuduhan menghalangi keadilan. Klien Arthur Endersen berpindah ke kompetitornya dan
seluruh karyawan kantor Andersen diberhentikan. Tahun 2002, Arthur Andersen terbukti
bersalah karena sudah menghancurkan bukti-bukti dan kehilangan lisensi untuk kantor
akuntansi public. Dari kasus ini menghasilkan peraturan dan perundang-undangan yang baru
guna meningkatkan akurasi pelaporan keuangan bagi perusahaan public. Yang paling penting
dari semua tindakan itu, Undang-Undang Sarbanes-Oxley (2002), menjatuhkan hukuman
yang keras untuk menghancurkan, mengubah, atau memalsukan catatan keuangan. Undang-
undang ini juga melarang perusahaan audit untuk melakukan bisnis konsultasi secara
bersamaan untuk klien yang sama.

Pembahasan Kasus
Menurut kasus Enron di atas, Enron melakukan tindakan kecurangan (fraud).
Penyebab seseorang melakukan fraud disebabkan karena tiga aspek yaitu opportunity,
pressure, dan rationalization. Tanpa adanya moral, akhlak, dan etika yang dimiliki seseorang
bisa melakukan hal tersebut tanpa merasa bersalah. Etika atau moral yang dimiliki setiap
manusia merupakan tindakan yang nantinya memunculkan kepercayaan public (public trust).
Dari kasus di atas menunjukkan bahwa praktik bisnis yang dilakukan Enron sudah
menyimpang demi mendapatkan keuntungan yang tinggi dengan cara yang tidak etis. Enron
sudah merugikan banyak orang terutama para pemegang saham Enron dan karyawan Enron.
Mereka telah bertindak merugikan orang lain demi kepentingan dirinya tanpa berprinsip etika
yang mendasari setiap individunya dengan cara menipu, berbohong dan memanipulasi
informasi. Ketidakjujuran dan perilaku yang tidak etis tersebut menyebabkan Enron hancur
mendapat tuntutan hukum dan bangkrut.

Penyelesaian Kasus
Enron dan KAP Arthur Andersen telah melanggar kode etik dengan perbuatan yang tidak
bertanggung jawab. Kesalahan tersebut yang awalnya mendapatkan keuntungan dan berada
dipuncak kejayaan, yang pada akhirnya Enron dan KAP Arthur Andersen mengalami
kehancuran karena hilangnya independensi dan profesionalisme mereka yang membuat
masyarakat tidak percaya terhadap KAP tersebut dan juga berdampak pada karyawan yang
sulit dalam mencari pekerjaan akibat kasus ini. Perusahaan Enron juga mendapatkan
kehancuran yaitu mengalami kebangkrutan dengan memiliki utang milyaran dolar.
Dikarenakan auditor KAP telah melepaskan sikap profesionalismenya dalam bertugas dan
melakukan kerjasama dengan pihak perusahaan dalam manipulasi laporan keuangan dan
membuat para pemegang saham dan pihak internal perusahaan enron mendapatkan kerugian.
Dimana tantangan profesi akuntan publik sangat penting dalam pasar modal guna melindungi
kepentingan publik dengan menjaga kualitas dan kepercayaan sehingga dapat memberikan
informasi yang berguna mengenai kondisi keuangan suatu perusahaan agar terhindar dari
pelanggaran etika dalam berbisnis dengan tidak melakukan windows dressing. Kegagalan
yang dilakukan oleh Arthur Andersen yaitu pelanggaran dengan “bekerjasama” dalam
memanipulasi laporan keuangan Enron sehingga membuat Arthur Andersen tidak bersikap
profesionalisme dan independent.
Refrensi
https://www.britannica.com/event/Enron-scandal
Leonard J. Brooks ; Paul Dunn.Business And Professional Ethics : For Directors Executives
& Accountants .2017

Anda mungkin juga menyukai