Anda di halaman 1dari 5

BAB II

LANDASAN TEORI

A. TINJAUAN PUSTAKA
Tujuan utama perusahaan pelayaran dalam mengoperasikan kapal milik atau kapal
yang di carter adalah memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya. Untuk
menunjang keterlambatan dalam mengoperasikan kapal diperlukan operator yang
andal, dinamis, dan professional dalam bidangnya masing-masing. Juga melakukan
semua kegiatan dalam mengoperasikan dilakukan dengan cepat tanpa ada
keterlambatan sehingga tujuan yang diharapkan dapat dicapai.
1. Pengadaan Spare Part Kapal.
Kosasih dan Soewodo (2007 : 191), Cabang atau agen merupakan
perpanjangan tangan dalam menangani kebutuhan kapal. Hal-hal yang
ditangani cabang adalah penyediaan spare part atau suku cadang kapal harus
melalui pesanan dari maker. Pengadaannya berbeda dengan Ship’s Store.
Ship’s store merupakan barang yang umumnya mudah didapat di pasar
sehingga kapan saja bisa diperoleh, sedangkan spare part kapal hanya bisa
diperoleh dari maker sehingga pengadaannya harus melalui proses pesanan dan
apabila sudah selesai dibuat, baru bisa dikirim kepada pemesan/kapal.
2. Kelancaran Keberangkatan Perjalanan Kapal.
Suyono (2007 : 361), menerangkan bahwa tujuan dari mengoperasikan kapal
dagang adalah mengangkut muatan. Tanpa muatan, perusahaan pelayaran suatu
Negara tidak akan hidup. Untuk muatan bagi kapal-kapalnya, perusahaan
pelayaran harus memberikan pelayanan yang baik. Suatu pelayanan angkutan
muatan dapat dikatakan baik jika :
a. Barang yang diangkut tiba tepat waktunya;
b. Muatan yang diangkut tidak rusak atau hilang;
c. Tarif uang tambang (freight) sesuai dengan pasar sehingga pasar jual
barang masih menghasilkan keuntungan
d. Terjalin hubungan yang baik dengan para pengangkut; dan
e. Klaim kerusakan atau kehilangan cepat dibayar.
Agar kapal-kapalnya dapat beroperasi seefisien mungkin, dalam merencanakan
pengangkutan muatan, perusahaan pelayaran harus terlebih dahulu melihat :
a. Jenis muatan yang akan diangkut;
b. Jumlah pelabuhan yang akan disinggahi dan fasilitas untuk menerima atau
membongkar muatan;
c. Jenis kapal, bentuk ruangan muatan, serta rintangan yang akan mungkin
akan ditemui;
d. Opsi muatan yang mungkin akan didapat; dan
e. Jadwal pelayaran kapal-kapalnya agar tidak berlayar bersamaan.
Menurut Salim (2006 : 10), perusahaan angkutan dalam rangka memenuhi
kebutuhan masyarakat akan jasa-jasa angkutan, agar memberikan pelayanan
yang sebaik-baiknya kepada pengguna jasa. Bagi pemakai jasa yang
diutamakan dalam soal pengangkutan adalah aman, teratur, memuaskan, cepat,
serta menyenangkan.
Dari segi penyedia jasa harus memperhatikan benar-benar agar pengguna jasa
angkutan merasa puas yang berhubungan dengan keamanan, ketepatan,
keteraturan, kenyamanan, kecepatan, kesenangan, dan kepuasan.
Transportasi mempunyai peranan penting bagi industri karena produsen
mempunyai kepentingan agar barangnya diangkut sampai kepada konsumen
tepat waktu, tepat pada tempat yang ditentukan, dan barang dalam kondisi
baik. Hal ini tentu berkaitan dengan kelancaran keberangkatan perjalanan kapal
menuju pelabuhan bongkar berjalan sesuai waktunya maka muatan juga akan
tiba sesuai waktunya. Namun, jika keberangkatan perjalanan kapal menuju
pelabuhan bongkar mengalami keterlambatan secara otomatis muatan akan
mengalami keterlambatan di pelabuhan bongkar.

B. KERANGKA PEMIKIRAN
Untuk pembahasan skripsi ini secara sistematis, penulis membuat suatu kerangka
pemikiran yang terdiri dari pola pikir dan alur pikir adalah sebagai berikut :

7
PENGARUH KETERLAMBATAN PENGADAAN SPARE PART KAPAL
TERHADAP KELANCARAN KEBERANGKATAN PERJALANAN KAPAL DI
PERUSAHAAN PELAYARAN HUMOLCO LNG INDONESIA

Instrumental Input

Peraturan pokok
Instruksi operasional
Instruksi administratif
Buku-buku referensi
 
 
Proses

Input Subjek Objek Methoda Output Output


           
Keberangkatan Humolco LNG Sparepart Tidak Kuantitatif Sparepart Selalu Sparepart Selalu
Kapal Indonesia Tersedia di Tersedia di Tersedia di
Terlambat Kapal Kapan Kapan

Enviromental Input
 
Perusahaan Terhadap Penyedia Sparepart
Komunikasi Anatara Kapal Dengan Kantor
Pusat
 
 

Gambar 2.1
Pola Pikir (Proses)

8
Kelancaran keberangkatan kapal
mengalami keterlambatan

Keterlambatan pengadaan sparepart


Keterlambatan kelancaran
kapal yang tidak sama setiap
keberangkatan perjalanan kapal,
bulannya dapat dilihat dari
dapat dilihat dari Voyage report
Procurement & logistic report

Teknik analisis :
-Analisis korelasi
-Uji Hipotesis

Simpulan dan Saran

Pengaruh Keterlambatan Pengadaan


Spare Part Kapal Terhadap
Kelancaran Keberangkatan
Perjalanan Kapal Dwiputra di
Perusahaan Pelayaran Humolco Trans
Inc

Gambar 2.2

Alur Pemikiran (Teknis)

9
C. HIPOTESIS
Dari permasalahan yang disampaikan, penulis dapat membuat sesuatu hipotesis
atau jawaban sementara tentang permasalahan yang akan diteliti yaitu adanya
hubungan atau pengaruh yang kuat antara keterlambatan pengadaan sparepart kapal
dengan kegiatan operasional kapal. Jawaban sementara atau pemikiran pemecahan
masalah sebagai berikut:
Ho = Tidak ada pengaruh antara keterlambatan pengadaan spare part kapal
dengan kelancaran keberangkatan perjalanan kapal di Perusahaan Pelayaran
Humolco Lng Indonesia.
Ha = Adanya pengaruh antara keterlambatan pengadaan spare part kapal dengan
kelancaran keberangkatan perjalanan kapal di Perusahaan Pelayaran
Humolco Lng Indonesia.

10

Anda mungkin juga menyukai