Anda di halaman 1dari 12

Faktor-faktor Penyebab Rendahnya Fungsi Ship Crane Terhadap Proses Bongkar Muat MV.

Madison

MEKANISME REPLACEMENT CREW KAPAL GUNA MEMPERLANCAR


CREWING MANAGEMENT DI PT. JASINDO DUTA SEGARA
Nur Rohmaha, Adhi Pratistha Silenb dan Yusuf Sutrisnoc
a dan b
Dosen Program Studi KALK PIP Semarang
d
Taruna (NIT. 50135074.K) Program Studi KALK PIP Semarang

*e-mail : yusufsutrisno26@gmail.com

ABSTRAK

Diketahui bahwa replacement crew adalah kegiatan yang sangat penting terhadap
kelancaran crewing management pada perusahaan crew manning agency. Dari hal tersebut,
maka penulis tertarik untuk meneliti tentang “Mekanisme Replacement Crew Kapal guna
Memperlancar Crewing Management di PT. Jasindo Duta Segara”. Penelitian ini menggunakan
metode deskriftif kualitatif dengan mendeskripsikan secara terperinci mekanisme replacement
crew kapal dalam menunjang crewing management di PT. Jasindo Duta Segara.
Hasil penelitian menunjukkan kendala-kendala yang dihadapi adalah control waiting list
belum rapi, permintaan crew menddadak, pengarsipan dengan sistem manual dan sedikitnya
minat crew bekerja pada perusahaan Korea. Upaya yang dilakukan adalah dengan mengupdate
waiting list crew secara teratur, membuat kebijakan baru kepada ship owner, pengarsipan
dengan sistem komputerisasi dan menyakinkan kepada crew kapal mengenai keuntungan
bekerja pada perusahaan Korea dan memberikan masukan ke ship owner sebagai bahan
evaluasi.

Kata kunci: analisis, replacement crew kapal, crewing management


I. PENDAHULUAN (SDM) pelaut ke negara-negara berkembang
yang mempunyai banyak SDM pelaut,
A. Latar Belakang termasuk Indonesia.
Perkembangan dunia pelayaran, yang Banyaknya permintaan SDM pelaut di
mulanya eksploitasi kemudian bergerak negara-negara berkembang mengakibatkan
mengarah ke perdagangan dan industri yang munculnya perusahaan-perusahaan crew
dipelopori oleh negara-negara yang berasal manning agency sebagai perwakilan dari
dari Benua Eropa. Seiring berjalannya perusahaan pelayaran luar negeri di
waktu terdapat pergeseran di negara-negara Indonesia yang khusus mencari SDM pelaut,
maju, dimana mereka tidak mau menjadi seperti halnya Jepang dan Korea. Mereka
pelaut dan memilih untuk menjadi pelaku membutuhkan awak kapal dengan kualitas
usaha atau industri. Menurut Engkos yang baik untuk dipekerjakan di atas kapal
Kosasih dan Hananto Soewodo (2014:134), miliknya. Salah satu perusahaan perwakilan
di negara-negara maju daya tarik kerja dilaut dari perusahaan pelayaran luar negeri di
berkurang. Hal tersebut disebabkan oleh: Indonesia adalah PT. Jasindo Duta Segara,
1. Dengan era kontainerisasi, jumlah hari yang bergerak di bidang keagenan awak
di pelabuhan sangat singkat. kapal (crew manning agency). Crew
2. Jumlah crew di kapal semakin sedikit. Manning Agency adalah perusahaan yang
3. Gaji di kapal hampir sama dengan hanya mengurusi pengawakan kapal untuk
dengan gaji di darat dan terpisah dari para ship owner di luar negeri. PT. Jasindo
keluarga. Duta Segara banyak berkerja sama dengan
Dari hal tersebut perusahaan di negara- perusahaan asing yaitu perusahaan-
negara maju mencari Sumber Daya Manusia

1918
Jurnal Dinamika Bahari
Vol. 8 No. 1 Edisi Oktober 2017

perusahaan yang berasal dari negara-negara B. Perumusan Masalah


di Asia seperti Korea, Jepang dan Taiwan. Dalam pembahasan ini, maka peneliti
Data perusahaan pada bulan Juni 2016, merumuskan permasalahannya sebagai
PT. Jasindo Duta Segara menempatkan berikut:
sebanyak 955 awak kapal dari Indonesia ke 1. Kendala apa yang dihadapi dalam
atas kapal milik ship owner. Jumlah tersebut pelaksanaan mekanisme replacement
belum ditambahkan dengan crew stand by crew kapal guna memperlancar
yang sedang melaksanakan masa istirahat crewing management di PT. Jasindo
paska turun (sign off) dari kapal-kapal yang Duta Segara?
ditangani oleh PT. Jasindo Duta Segara 2. Upaya apa yang dilakukan untuk
yaitu yang berjumlah sekitar 500 crew mengatasi kendala-kendala yang
kapal. Hal tersebut membuat aktivitas crew dihadapi dalam pelaksanaan
replacement pada perusahaan sangatlah mekanisme replacement crew kapal
padat, yaitu sebanyak 44 kali PT. Jasindo guna memperlancar crewing
Duta Segara melaksanakan replacement management di PT. Jasindo Duta
crew kapal dalam jangka waktu sebulan. Segara?
Oleh karena itu, PT. Jasindo Duta Segara
dituntut dalam mekanisme pelaksanaan II. KAJIAN PUSTAKA
replacement crew kapal haruslah baik, guna
untuk memperlancar crewing management B. Tinjauan Pustaka
yang akan membuat kerjasama dengan ship 4. Mekanisme
owner semakin baik. Menurut Moenir (2012),
Pada saat penulis melaksanakan praktek mekanisme adalah suatu rangkaian
darat di PT. Jasindo Duta Segara selama kerja sebuah alat yang digunakan
kurang lebih 10 bulan, dari bulan Juli dalam menyelesaikan sebuah masalah
sampai dengan Juni 2016 masih terdapat yang berkaitan dengan proses kerja,
pelaksanaan mekanisme replacement crew tujuannya adalah untuk menghasilkan
kapal yang belum berjalan secara baik hasil yang maksimal serta mengurangi
sehingga perlu perbaikan. Misalnya, kegagalan.
pengarsipan dengan sistem filling cabinet, 5. Replacement
special case permintaan replacement crew Menurut Engkos Kosasih dan
yang mendadak, masalah pada control Hananto Soewodo (2014:131-133),
waiting list dan sedikitnya crew kapal yang ada perusahaan pelayaran yang
bersedia bekerja dengan crew asal Korea menganut sistem pengawakan sebagai
yang dapat menghambat proses pelaksanaan laut tetap, seperti umumnya di Badan
mekanisme crew replacement pada Usaha Milik Negara (BUMN). Namun
perusahaan. Perusahaan sudah melakukan banyak perusahaan yang menganut
beberapa upaya perbaikan berkaitan dengan sistem pengawakan secara kontrak
kendala-kendala tersebut tetapi belum seperti umumnya pada perusahaan
memberikan hasil yang maksimal sehingga swasta. Khusus untuk perusahaan
masih perlu dilakukan perbaikan. swasta yang menganut pegawai tetap,
Berdasarkan latar belakang tersebut penulis perlu dipikirkan adanya ABK dan
tertarik membuat penelitian dengan judul Nakhoda cadangan di darat yang
“Analisis Mekanisme Replacement Crew jumlahnya kurang lebih 25-50% aktif,
Kapal guna Memperlancar Crewing tergantung besarnya perusahaan,
Management di PT. Jasindo Duta Segara”. sebagai cadangan untuk pengganti
(mutasi naik atau turun), ABK cuti,
sakit, pendidikan, dan sebagainya.

1919
Faktor-faktor Penyebab Rendahnya Fungsi Ship Crane Terhadap Proses Bongkar Muat MV. Madison

a. Syarat untuk dapat bekerja di kapal Undang Negara yang berbunyi, “Anak
adalah memiliki: Buah Kapal adalah Awak Kapal selain
1) Sertifikat Keahlian5 Pelaut dan Nahkoda”.
Sertifikat Ketrampilan Pelaut. 7. Crewing atau Pengawakan
2) Perjanjian Kerja Laut (PKL) Menurut Peraturan Menteri
antara perusahaan pelayaran Perhubungan Republik Indonesia
dengan awak kapal yang Nomor PM 84 Tahun 2013 Tentang
disyahkan oleh syahbandar. Perekrutan dan Penempatan Awak
3) Sijil Awak Kapal. Kapal pada BAB I Ketentuan Umum
4) Sertifikat Kesehatan Pra Pasal 1 Ayat 1, 2, dan 3 dalam
Berlayar. peraturan ini yang dimaksud dengan:
5) Buku Pelaut. a. Perusahaan Angkutan Laut
b. Terjadinya pergantian awak kapal adalah perusahaan angkutan laut
di atas kapal (mutasi naik turun) berbadan hukum Indonesia yang
disebabkan beberapa kemungkinan, melakukan kegiatan angkutan laut
yaitu: di dalam wilayah perairan
1) Cuti. Indonesia dan atau dari dan ke
2) Atas Permintaan Sendiri pelabuhan di luar negeri.
3) Menunggu penempatan dan b. Usaha Keagenan Awak Kapal
Standby. (Ship Manning Agency) adalah
4) Sakit. usaha jasa keagenan awak kapal
5) Habis masa kontrak, dan yang berbentuk badan hukum yang
sebagainya. bergerak di bidang rekrutmen dan
6) Pemeriksaan kesehatan sampai penempatan awak kapal di atas
mendapatkan surat sehat. kapal sesuai kualifikasi.
7) Mengikuti diklat kepelautan. c. Serikat Pekerja adalah organisasi
8) Mengurus surat-surat yang habis pekerja yang sesuai dengan
masa berlakunya atau revalidasi ketentuan nasional dan atau
(passport, buku pelaut, sertifikat organisasi pekerja internasional
ketrampilan, dan sebagainya). dengan serikat pekerja atau serikat
6. Crew Kapal buruh internasional.
Menurut Undang-Undang RI No.17 8. Manajemen
Tahun 2008 tentang Pelayaran Bab I Menurut George R. Terry dalam
Ketentuan Umum Pasal 1 Ayat 40, buku Engkos Kosasih dan Hananto
“Awak Kapal adalah orang yang Soewodo (2014:1), manajemen adalah
bekerja atau dipekerjakan di atas kapal pencapaian tujuan yang telah
oleh pemilik atau operator kapal untuk ditetapkan sebelumnya melalui usaha
melakukan tugas di atas kapal sesuai orang lain. Dalam hal ini adalah tata
dengan jabatannya yang tercantum kelola yang digunakan dalam
dalam buku sijil”. Semua posisi di pelaksanaan crewing management
kapal dari Kapten sampai Messboy guna memperlencar replacement crew
adalah awak kapal. Dalam ayat 41 kapal di PT. Jasindo Duta Segara.
disebutkan bahwa “Nahkoda adalah
salah seorang dari awak kapal yang C. Kerangka Pikir Penelitian
menjadi pemimpin tertinggi di kapal Untuk dapat memaparkan pembahasan
dan mempunyai wewenang dan penelitian ini, peneliti membuat suatu
tanggung jawab tertentu sesuai dengan kerangka pemikiran terhadap hal-hal
ketentuan peraturan perundang- yang menjadi pembahasan mengenai
undangan, dan pada ayat 42 Nahkoda penelitian ini.
cukup di istimewakan oleh Undang-

1920
Jurnal Dinamika Bahari
Vol. 8 No. 1 Edisi Oktober 2017

konteks khusus alamiah dengan


Analisis Crewing Management guna Memperlancar memanfaatkan berbagai metode
Replacement Crew Kapal di PT. Jasindo Duta Segara
ilmiah. Sementara itu Kirk dan Muller
mendefinisikan bahwa penelitian
kualitatif adalah tradisi tertentu dalam
Kendala yang menghambat
Upaya yang dilakukan untuk ilmu pengetahuan sosial yang secara
mengatasi kendala-kendala
pelaksanaan crewing
yang dihadapi
fundamental bergantung pada
management
pengamatan terhadap manusia dalam
kawasannya sendiri dan berhubungan
dengan orang-orang tersebut.
Pengumpulan Data:
Studi pustaka
Observasi
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Wawancara Penelitian skripsi ini dilaksanakan di
PT.Jasindo Duta Segara yang
beralamatkan di Jl. Jalan Raya Boulevard
Barat, Plaza Kelapa Gading, Rukan Blok
Metode Penelitian C / 55, Kelapa Gading, Jakarta, Indonesia
Deskriptif Kualitatif pada tanggal 28 Juli 2015 sampai dengan
tanggal 30 Juni 2016 pada saat peneliti
melaksanakan praktek darat.
Analisis Data

C. Metode Pengumpulan Data


1. Metode Observasi
Hasil Penelitian dan Saran
Observasi diartikan sebagai
pengamatan dan pencatatan secara
Gambar 1. Kerangka Pikir sistematik terhadap gejala yang
tampak pada obyek penelitian.
III. METODOLOGI Pengamatan dilakukan di tempat
terjadinya peristiwa, sehingga
A. Metode Penelitian obsevasi berada bersama obyek.
1. Metode Deskiftif Dalam penelitian ini observasi
Dalam penelitian ini digunakan dilakukan dalam mekanisme
metode penelitian secara deskriptif. pelaksanaan replacement crew kapal
Yang dimaksud deskriptif adalah guna memperlancar crewing
berusaha menggambarkan dan management di PT. Jasindo Duta
menginterpretasi objek sesuai apa Segara.
adanya, dengan tujuan 2. Metode Komunikasi
menggambarkan secara sistematis Teknik komunikasi adalah cara
fakta dan karakteristik objek yang mengumpulkan data melalui kontak
diteliti secara tepat. atau hubungan pribadi antara
2. Metode Kualitatif pengumpul data dengan sumber data.
Menurut Moelong (2006:6), Dalam pengumpulan data pada
penelitian kualitatif adalah penelitian penelitian ini menggunakan teknik
yang bermaksud untuk memahami komunikasi secara langsung yaitu
fenomena tentang apa yang dialami teknik pengumpulan data dengan
oleh subjek penelitian, misalnya menggunakan wawancara sebagai
perilaku, persepsi, motivasi, tindakan- alatnya. Untuk mendapatkan
tindakan dan lain-lain, secara holistik informasi data yang tepat dan obyektif
dengan cara deskripsi dalam bentuk harus mampu menciptakan hubungan
kata-kata dan bahasa pada suatu baik dengan sumber informasi ,yang

1921
Faktor-faktor Penyebab Rendahnya Fungsi Ship Crane Terhadap Proses Bongkar Muat MV. Madison

dalam penelitian ini sebagai sumber 3. Menarik kesimpulan


informasi adalah para pegawai kantor Menarik simpulan merupakan
dan crew kapal di PT. Jasindo Duta kemampuan seorang peneliti dalam
Segara. menyimpulkan berbagai temuan data
3. Metode Studi Pustaka yang diperoleh selama proses
Menurut Sukardi (2003:33) studi penelitian berlangsung.
pustaka adalah menelusuri dan
mencari dasar-dasar acuan yang erat IV. DISKUSI
kaitannya dengan masalah penelitian
yang hendak dilakukan, dasar-dasar B. Gambaran Umum Obyek yang Diteliti
tersebut tidak terbatas dari satu PT. Jasindo Duta Segara merupakan
sumber saja tetapi dapat di cari dari perusahaan yang bergerak pada bidang
berbagai sumber kemudian disusun keagenan awak kapal (crew manning
dalam bab sendiri. Studi pustaka agency). Crew manning agency adalah
merupakan metode pengumpulan perusahaan yang hanya mengurusi
berbagai informasi dan referensi lain pengawakan kapal untuk para ship owner
yang dilakukan di dalam perpustakaan dari luar negeri. PT. Jasindo Duta Segara
dengan cara merangkum dan mencatat berkerjasama dengan perusahaan-
serta mempelajari buku-buku yang perusahaan yang berasal dari negara-
diterbitkan oleh Politeknik Ilmu negara Asia seperti Korea, Jepang dan
Pelayaran (PIP) Semarang, serta Taiwan, diantaranya H-Line Shipping,
sumber referensi lain. STX Marine Service, Osaka Asahi Kaiun,
World Marine, Korean Marine Craft
D. Teknik Analisis Data (KMC), Evergreen, Cosmo SeaLand,
1. Reduksi data Growwill, Pos Shipp Management, S SK
Reduksi dalam hal ini adalah cara Shipping, Imsco dan Dintec.
memformulasikan teori kedalam
seperangkat konsep yang tinggi C. Mekanisme Pelaksanaan Replacement
tingkatan abstraksinya atas dasar Crew Kapal di PT. Jasindo Duta
keseragaman dari seperangkat Segara
kategori. Data yang ada dipelajari dan Tahapan atau proses replacement crew
dilakukan pembatasan teori sehingga pada PT. Jasindo Duta Segara guna untuk
menjadi padat dan berisi dengan memperlancar crewing management
mengeluarkan data yang tidak relevan, adalah sebagai berikut:
mengintegrasikan kawasan yang kecil- 1. Tahap permintaan crew
kecil ke dalam kerangka kategori yang Tahapan ini merupakan tahapan
berkaitan. pertama dari replacement crew
2. Penyajian data dimana kapten kapal mengirimkan e-
Penyajian data yang dimaksud mail permintaan sign off kepada ship
adalah sebagai proses analisis untuk owner serta PT. Jasindo Duta Segara
merakit temuan data dilapangan dalam sebelum masa kontrak crew kapal
bentuk apapun deskriptif satuan yang bersangkutan berakhir. Hal ini
kategori bahan dari yang umum bertujuan agar perusahaan bisa
menuju yang khusus. Penyajian data mempersiapkan crew kapal pengganti
tersebut dengan mengelompokkan dengan baik dan sesuai kriteria yang
responden dan perilakunya, serta diminta oleh Kapten dan ship owner.
bagaimana perbedaannya sehingga 2. Tahap prepare crew pengganti
dapat menemukan tema dan Tahapan ini akan berjalan setelah
pembentukan hipotesis yang dibuat perusahaan menerima e-mail (yang
dengan cepat. sudah disetujui oleh ship owner) dari

1922
Jurnal Dinamika Bahari
Vol. 8 No. 1 Edisi Oktober 2017

kapal untuk permintaan pergantian training dan penandatanganan


crew. Setelah menerima e-mail, dokumen terkait. Medical ceck up
Recruiting Manager langsung mencari dilaksanakan di rumah sakit Puri
crew kapal pengganti yang sesuai Medika atau Jakarta Marindo yang
dengan permintaan dari ship owner. terletak di Tanjung Priok yang
Ada dua cara dalam mencalonkan bertujuan untuk mengetahui kesehatan
crew kapal ke ship owner yaitu crew kapal. Education & training
dengan mencalonkan ex crew dan crew kapal dilaksanakan selama empat
melakukan perekrutan crew baru hari yang bertempat di PT. Jasindo
apabila tidak ada crew stand by sesuai Duta Segara dengan pengampu yaitu
kebutuhan. Education & Training Manager,
3. Tahap pengiriman data ke ship owner sedangkan dokumen-dokumen yang
Soft file data dikirim ke ship owner wajib ditandatangani oleh crew kapal
melalui e-mail dengan menyebutkan yang akan sign on adalah PKL, Crew
keterangan yang jelas seperti nama Of Employment (COE), Education &
kapal, rencana jadwal replacement dan Training Certificate (Pre Joining).
menyampaikan hambatan mengenai 6. Tahap pergantian crew
crew tersebut. Tahap ini adalah proses sign on
4. Tahapan persiapan dan pengarsipan crew pengganti dan sign off crew yang
dokumen akan digantikan. Keberangkatan
a. Persiapan dokumen ataupun kepulangan crew akan
Tahapan ini dijalankan setelah crew dilakukan pengantaran dan
kapal pengganti yang dicalonkan penjemputan ke Bandara Soekarno
oleh recruiting manager Hatta oleh staf operasional.
mendapatkan approval dari ship
owner. Dokumen yang harus C. Analisa Masalah
dipersiapkan untuk sign on Di dalam bagian analisis masalah ini
berbeda-beda sesuai dengan jabatan penulis menjelaskan tentang kendala dan
dari crew kapal tersebut. upaya yang dihadapi oleh PT. Jasindo
b. Pengarsiapan dokumen Duta Segara dalam pelaksanaan
Pengarsipan dokumen dilakukan replacement crew kapal guna
oleh Taruna yang melaksanakan memperlancar crewing management.
praktek darat dan dicek langsung Analisis masalah bertujuan untuk
oleh Operational Manager. memberikan jawaban dari rumusan
Pengarsipan dilakukan dengan cara masalah yang telah disusun, yaitu tentang
melakukan photo copy semua eendala apa yang dihadapi dalam
dokumen crew kapal yang akan pelaksanaan mekanisme replacement
sign on dan kemudian dimasukkan crew kapal guna memperlancar crewing
ke dalam map terpisah dari masing- management dan upaya apa yang
masing crew kapal. Pengarsipan dilakukan untuk mengatasi kendala-
bertujuan untuk back up data kendala yang dihadapi dalam
perusahaan apabila sewaktu-waktu pelaksanaan mekanisme replacement
dibutuhkan. crew kapal guna memperlancar crewing
5. Tahap medical check up, education & management di PT. Jasindo Duta Segara.
training dan penandatanganan Kelancaran proses replacement crew
dokumen terkait di PT. Jasindo Duta Segara sangat
Beberapa hari sebelum jadwal berpengaruh terhadap crewing
keberangkatan sign on, crew kapal management yang dijalankan oleh
wajib mengikuti beberapa kegiatan, perusahaan. Pelaksanaan replacement
yaitu medical ceck up, education & crew kapal melibatkan beberapa pihak,

1923
Faktor-faktor Penyebab Rendahnya Fungsi Ship Crane Terhadap Proses Bongkar Muat MV. Madison

yaitu ship owner, crew kapal dan dikirimkan dua bulan sebelum jadwal
perusahaan yang terdiri dari seluruh replacement.
divisi yang ada pada perusahaan. Oleh 3. Pengarsipan masih dengan sistem
karena itu membutuhkan komunikasi dan filling cabinet dan kardus
koordinasi yang baik dari semua pihak Pengarsipan dengan sistem filling
yang terlibat. Berdasarkan hasil cabinet membuat kegiatan
pengamatan pada saat peneliti pengarsipan menjadi pekerjaan yang
melaksanakan praktek darat di PT. melelahkan (memindahkan, menyortir,
Jasindo terdapat masalah-masalah yang melubangi kertas, merapikan,
menjadi kendala pada pelaksanaan menandai dan menyimpan). Saat
replacement crew kapal, yaitu sebagai dokumen dibutuhkan, mencari
berikut: dokumen menjadi hal yang sangat
1. Control waiting list kapal yang belum sulit. Butuh waktu dan tenaga untuk
rapi mencarinya. Kardus arsip semakin
Control waiting list merupakan memenuhi ruangan sehingga
data yang digunakan sebagai pedoman mengganggu kenyamanan bekerja.
oleh Deck/Engine Manager untuk Upaya yang dilakukan perusahaan
memilih kandidat yang akan adalah dengan melakukan scan pada
dicalonkan ke ship owner. Data dokumen dan mengelompokkan ke
tersebut berbentuk exel yang secara dalam folder berdasarkan jabatan dari
dan pengolahannya dengan crew tersebut.
memisahkan crew stand by dari 4. Sedikitnya minat crew kapal asal
masing-masing ship owner. Data Indonesia untuk berkerja dengan
tersebut jarang dilakukan update perusahaan asal Korea
sehingga mengganggu rolling crew Dari banyaknya jumlah crew yang
plan. Upaya yang dilakukan dimiliki perusahaan, hal yang menjadi
perusahaan adalah dengan penghambat dalam pencalonan crew
mewajibkan Deck/Engine Manager kapal adalah sedikitnya crew kapal
untuk selalu mengupdate data tersebut. asal Indonesia yang mau bekerja
2. Permintaan crew kapal yang dengan crew asal Korea. Hal ini
mendadak disebabkan karena jumlah gaji pada
Kualitas crew di atas kapal sangat perusahaan Korea relatif lebih rendah
dipengaruhi oleh pelaksanaan dibandingkan perusahaan asal Jepang.
rekrutmen awal pada saat crew Penyebab lainnya adalah banyaknya
tersebut melaksanakan rangkaian keluh kesah dari crew kapal yang
seleksi. Permintaan crew kapal yang pernah join pada perusahaan Korea
mendadak membuat keterbatasan yaitu sistem kerja yang memberatkan
waktu perusahaan untuk menyiapkan sehingga banyak crew kapal yang
segala sesuatunya. Tidak hanya dari menolak untuk bekerja pada
segi perekrutan, permintaan crew perusahaan Korea. Upaya yang
kapal yang mendadak juga sangat dilakukan oleh perusahaan adalah
mempengaruhi proses pada tahapan dengan menjelaskan dan menyakinkan
prepare document. Dengan waktu kepada crew kapal asal Indonesia
yang singkat rawan terjadi kekeliruan tentang keuntungan bekerja dengan
pada saat prepare document karena perusahaan asal Korea dan
tidak sedikitnya dokumen yang harus memberikan masukan kepada ship
dipersiapkan. Langkah yang diambil owner sebagai bahan evaluasi agar
perusahaan adalah dengan membuat bisa memenuhi apa yang crew kapal
kebijakan kepada ship owner, bahwa inginkan.
permintaan crew kapal harus

1924
Jurnal Dinamika Bahari
Vol. 8 No. 1 Edisi Oktober 2017

D. Hasil Penelitian untuk konfirmasi kesiapan join


1. Kendala apa yang dihadapi dalam pada kapal selanjutnya.
pelaksanaan mekanisme replacement Dari hal tersebut dapat peneliti
crew kapal guna memperlancar simpulkan bahwa tidak rapinya
crewing management di PT. Jasindo crew waiting list sangatlah
Duta Segara ? menghambat dalam kelancaran
Berdasarkan observasi, pelaksanaan replacement crew
dokumentasi dan hasil wawancara kapal dan sangat mempengaruhi
mendalam yang dilakukan dengan kelancaran crewing management
beberapa karyawan, maka dapat yang dijalankan oleh perusahaan
diperoleh beberapa kendala yang dan perlu penanganan serius untuk
menghambat dalam pelaksanaan kemajuan perusahaan.
replacement crew kapal di PT. Jasindo b. Permintaan crew kapal yang
Duta Segara adalah sebagai berikut: mendadak
a. Control waiting list yang belum PT. Jasindo Duta Segara
rapi beberapa kali melaksanakan
Pada bulan Juni 2016 PT. perekrutan crew secara cepat
Jasindo Duta Segara melaksanakan karena urgent. Hal ini membuat
kegiatan replacement crew kapal suasana dalam bekerja menjadi
sebanyak 44 kali dalam waktu tidak kondusif dan mengakibatkan
sebulan. Tetapi hal tersebut tidak staf yang bertanggung jawab dalam
didukung dengan pengolahan hal itu kurang memperhatikan
control waiting list crew yang rapi. kualitas dari crew yang dibutuhkan
Deck/Engine Manager selaku karena perekrutan lebih
penanggung jawab hal tersebut diprioritaskan pada persyaratan
jarang melaksanakan update crew administratif, seperti dokumen,
stand by. Hal ini membuat tahap pengalaman berdasarkan seaman
pencalonan crew kapal ke ship book dan kurang memperhatikan
owner tidak berjalan secara adil dan kualitasnya. Sistem perekrutan
merata. Banyak crew kapal yang seperti ini kurang efektif karena
mengeluh karena terlalu lama di sangat rawan terhadap pemalsuan
darat menunggu panggilan on pengalaman yang ada pada seaman
board tetapi belum mendapatkan book tersebut.
panggilan karena crew kapal Kendala perusahaan untuk
tersebut tidak ada dalam waiting mempersiapkan crew pengganti
list crew yang dimiliki adalah mepetnya e-mail permintaan
Deck/Engine Manager pada saat replacement crew dari ship owner
crew kapal tersebut sign off dari ke perusahaan, hal tersebut
kapal sebelumnya. membuat perusahaan kalang kabut
Salah satu penyebab hal tersebut dalam mempersiapkan crew
adalah dikarenakan kesadaran crew pengganti, belum lagi kalau tidak
kapal untuk segera laporan ke ada stok crew yang sesuai
perusahaan setelah sign off permintaan. Tentu perusahaan
sangatlah rendah. Banyak crew harus mencari crew kapal baru dari
kapal yang setelah sign off memilih pelamar yang prosesnya cukup
untuk berlibur bersama keluarga lama ditambah kriteria crew kapal
terlebih dahulu dibandingkan yang diminta owner sangatlah
langsung melapor ke perusahaan. tinggi. Hal yang diakibatkan dari
Padahal tujuan laporan ke permintaan crew kapal yang
perusahaan salah satunya adalah mendadak adalah beberapa kali

1925
Faktor-faktor Penyebab Rendahnya Fungsi Ship Crane Terhadap Proses Bongkar Muat MV. Madison

perusahaan tidak bisa pengelolaan sistem yang baik.


melaksanakan replacement crew Masih banyak kegiatan pengarsipan
karena belum mempunyai crew dilakukan dengan sistem manual.
pengganti. Hal ini karena PT. Jasindo Duta
Operational Department yang Segara masih menggunakan sistem
bertanggung jawab masalah pengarsipan dokumen secara print
prepare document juga selalu out berupa kertas dan dilakukan
dipusingkan dengan sangat penyimpanan di dalam sebuah
singkatnya waktu dalam lemari perusahaan (fiilling cabinet)
mempersiapkan dokumen crew sehingga membuat kegiatan
kapal, hal itu dikarenakan sering pengarsipan menjadi pekerjaan
terjadi permintaan crew mendadak yang melelahkan (memindahkan,
dari ship owner, belum lagi kalau menyortir, melubangi kertas,
crew yang dicalonkan sertifikatnya merapikan, menandai dan
belum lengkap dan perlu menyimpan). Belum lagi saat
pengurusan, staf operasional sangat pencarian dokumen yang sangat
kerepotan mengurus itu semua. memusingkan kepala. Butuh waktu
waktu yang staf butuhkan dalam dan tenaga untuk mencarinya di
pengurusan dokumen crew on dalam filing cabinet. Kardus arsip
board seperti PKL (Perjanjian juga semakin memenuhi ruangan
Kerja Laut), Sijil seaman book, KPI sehingga mengganggu kenyamanan
(Kesatuan Pelaut Indonesia) bekerja.
membutuhkan waktu yang lama d. Sedikitnya minat crew kapal untuk
karena pengurusan berada pada berkerja pada perusahaan Korea
tempat yang berbeda. Berdasarkan pengamatan yang
Permintaan crew yang dilakukan peneliti saat
mendadak akan berakibat pada melaksanakan praktek darat, sering
waktu edukasi dan pelatihan terjadi penolakan penawaran on
terhadap crew menjadi sangat board dari perusahaan oleh crew
singkat, beberapa kali perusahaan kapal karena crew kapal tersebut
mengizinkan crew kapal on board tidak mau dicalonkan pada kapal-
tanpa dilakukan education & kapal dari perusahaan Korea. Capt.
tarining terlebih dahulu, pernah Agustino selaku Recruiting
juga dipersingkat hanya 2 (dua) Manager pada PT. Jasindo Duta
hari yang seharusnya dilakukan 4 Segara mengatakan bahwa
(empat) hari. Hal yang perusahaan kesulitan perusahaan untuk
takutkan adalah hal tersebut akan penempatan crew kapal adalah
berakibat pada kualitas crew di atas kurangnya minat crew kapal dari
kapal yang tidak sesuai dengan Indonsia untuk bekerja pada
harapan dan akan merugikan perusahaan asal Korea, karena
perusahaan dan ship owner. banyak dari crew kapal asal
c. Pengarsipan masih dengan sistem Indonesia khususnya crew kapal
filling cabinet dan kardus PT. Jasindo Duta Segara yang
PT. Jasindo Duta Segara mengganggap bekerja pada
merupakan perusahaan yang telah perusahaan asal Korea sangatlah
didukung dengan sarana komputer berat. Beberapa kali setiap
yang memadahi, mulai dari fasilitas perusahaan menelpon crew stand
untuk karyawan kantor ataupun by yang seharusnya sudah siap
untuk crew kapalnya. Tetapi hal untuk on board rela menunda
tersebut tidak didukung dengan keinginannya untuk kembali

1926
Jurnal Dinamika Bahari
Vol. 8 No. 1 Edisi Oktober 2017

bekerja ke atas kapal karena antara perusahaan Korea dengan


menolak dipekerjakan pada kapal perusahaan Jepang yang diberikan
milik perusahaan Korea. kepada crew kapal khususnya pada
Hal tersebut diperkuat dengan jabatan Rating dan sangat
hasil wawancara peneliti dengan menghambat pelaksanaan
Bpk. Aris yang bekerja sebagai AB replacement crew kapal di PT.
pada kapal yang ditangani PT. Jasindo Duta Segara.
Jasindo Duta Segara yaitu, pada 2. Upaya apa yang dilakukan untuk
perusahaan Korea sangat tidak mengatasi kendala-kendala yang
nyaman, Crew kapal asal Korea dihadapi dalam pelaksanaan
memiliki sifat kerja dengan sistem mekanisme replacement crew kapal
penekanan terhadap bawahan. Hal guna memperlancar crewing
lain yaitu gaji pada perusahaan management di PT. Jasindo Duta
Korea relatif lebih rendah dari pada Segara?
perusahaan Jepang. Selisih pada Berdasarkan observasi yang
jabatan AB mencapai US $200. dilakukan, agar pelaksanaan crewing
Total selisih tersebut bisa untuk management kapal berjalan dengan
biaya hidup selama di darat. Perlu lancar, PT. Jasindo Duta Segara telah
penyetaraan pelayanan yang harus melakukan beberapa upaya sebagai
diberikan oleh perusahaan Korea berikut:
terhadap crew kapal yang bekerja a. Mengupdate waiting list crew
di kapal perusahaan Korea supaya secara teratur
kesejahteraan pelaut bisa terpenuhi Memperbarui data control
dengan baik. waiting list harus dilakukan oleh
Capt. Agus Susanto selaku Deck Deck/Engine Manager selaku
Manager menambahkan, hal penanggung jawab agar rolling
tersebut sangatlah merugikan bagi plan crew berjalan sebagaimana
perusahaan dan ship owner, dimana mestinya. Perlu dihimbau juga
perusahaan dituntut untuk kembali terhadap crew kapal yang sudah
melakukan perekrutan crew baru sign off untuk merlapor secepatnya
karena tidak adanya ex crew yang ke kantor setelah sampai di
bersedia untuk dipekerjakan ke Indonesia sehingga proses
kapal-kapal milik perusahaan mengupdate waiting list crew bisa
Korea. Padahal crew tersebut sudah berjalan dengan lancar dan akurat
tentu mempunyai kualitas yang karena dalam proses tersebut
baik dan sangat berpengalaman. membutuhkan data seperti berapa
Berbeda dengan kualitas crew baru lama crew kapal tersebut siap untuk
yang belum perusahaan ketahui on board kembali ke kapal
secara langsung. berikutnya. Diupdatenya waiting
Dari beberapa hasil wawancara list crew secara teratur, akan
di atas dapat disimpulkan bahwa mempermudah dalam memonitor
faktor yang membuat sedikitnya crew rolling plan dan pelaksanaan
minat crew kapal untuk bekerja mekanisme replacement crew kapal
pada perusahaan Korea yaitu bisa berjalan dengan baik yang
tingginya tekanan saat bekerja dari berpengaruh terhadap lancarnya
crew kapal asal Korea dan lebih crewing management yang
rendahnya gaji pada perusahaan dijalankan oleh PT. Jasindo Duta
Korea dibandingkan perusahaan Segara.
asal Jepang dan perlu adanya b. Membuat kebijakan kepada ship
perbaikan dengan penyetaraan gaji owner agar permintaan replacement

1927
Faktor-faktor Penyebab Rendahnya Fungsi Ship Crane Terhadap Proses Bongkar Muat MV. Madison

crew kapal dikirimkan dua bulan pelaksanaan replacement crew


sebelum masa keberangkatan crew karena perusahaan memiliki stok
pengganti crew kapal stand by yang siap
Proses persiapan replacement untuk on board tetapi tidak mau
crew kapal merupakan suatu dicalonkan pada perusahaan Korea.
kegiatan yang membutuhkan waktu Hal ini karena crew Indonesia lebih
relatif lama dan diperlukan memilih pada perusahaan Jepang
ketelitian mengenai prepare yang memiliki gaji lebih tinggi.
dokumen. Berdasarkan beberapa Langkah yang diambil perusahaan
kejadian yang berkaitan dengan adalah dengan menjelaskan dan
mendadaknya waktu permintaan menyakinkan crew kapal mengenai
replacement crew kapal dari ship keuntungan bekerja pada
owner, perusahaan membuat perusahaan Korea, salah satunya
sebuah kebijakan kepada ship adalah karir yang lebih cepat.
owner agar permintaan replacement Melalui Wawancara terbuka
crew harus dikirimkan dua bulan dengan Capt. Agustino selaku
sebelum masa keberangkatan crew Recruiting Manager, peneliti
kapal pengganti. Hal ini akan mendapatkan informasi sebagai
membuat proses mempersiapkan berikut, Perusahaan telah
crew kapal menjadi maksimal dan melakukan beberapa langkah untuk
mempengaruhi terhadap kualitas mengatasi hal ini, yaitu dengan
crew kapal yang didapatkan. menjelaskan dan menyakinkan
c. Pengarsipan dokumen kepada crew kapal mengenai
menggunakan sistem scan dan keuntungan bekerja pada
pengelompokan soft file perusahaan Korea. Salah satunya
berdasarkan jabatan adalah karir yang lebih cepat, hal
Upaya ini menjadikan kegiatan tersebut diharapkan akan merubah
pengarsipan berjalan dengan baik. mindset dari crew kapal asal
Staf operasional bisa mendapatkan Indonesia untuk bekerja bukan
data/dokumen yang dibutuhkan semata-mata mencari uang, tetapi
dalam waktu yang singkat. Suasana perlu diperhatikan juga untuk karir
ruanganpun menjadi nyaman yang gemilang kedepannya.
karena terhindar dari tumpukan- Langkah lain yang perusahaan
tumpukan kertas seperti sebelum- lakukan adalah memberi saran
sebelumya. Hal ini membuat biaya kepada ship owner dengan
pengeluaran perusahaan untuk menyampaikan keluhan-keluhan
pembelian kertas menjadi lebih crew Indonesia kepada owner
kecil dan pemanfaatan komputer Korea sehingga dapat memenuhi
bisa berjalan dengan baik. keinginan dari crew asal Indonesia.
d. Menjelaskan dan menyakinkan
kepada crew kapal mengenai V. KESIMPULAN
keuntungan bekerja pada
perusahaan Korea dan memberikan A. Kesimpulan
masukan ke ship owner sebagai Berdasarkan hasil penelitian di lapangan
bahan evaluasi serta dari hasil uraian pembahasan
Sedikitnya minat crew kapal mengenai analisis mekanisme replacement
untuk berkerja pada kapal-kapal crew kapal guna memperlancar crewing
yang berasal dari perusahaan Korea management di PT. Jasindo Duta Segara,
merupakan salah satu hal yang maka dapat di ambil kesimpulan sebagai
menghambat mekanisme berikut:

1928
Jurnal Dinamika Bahari
Vol. 8 No. 1 Edisi Oktober 2017

1. Kendala-kendala yang dihadapi pada tidak tersedia dalam waiting list crew
pelaksanaan mekanisme replacement meskipun belum ada permintaan
crew kapal guna memperlancar crewing replacement crew kapal dari ship owner.
management di PT. Jasindo Duta Segara 3. Perlu dihilangkan kegiatan penjemputan
adalah: crew sign off ke bandara yang bertujuan
a. Control waiting list kapal yang belum penahanan dokumen agar crew sign off
rapi. tidak kabur, karena telah dilakukan
b. Permintaan crew kapal yang penundaan gaji di bulan terakhir yang
mendadak. dibayarkan setelah crew sign off melapor
c. Pengarsipan masih dengan sistem ke perusahaan.
filing cabinet dan kardus.
d. Sedikitnya minat crew kapal untuk DAFTAR PUSTAKA
berkerja pada perusahaan Korea.
2. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi Darminto, Dwi Prastowo. 2012. Analisis
kendala-kendala yang dihadapi pada Laporan Keuangan: Konsesp dan
pelaksanaan mekanisme replacement Manfaat. Yogyakarta : AMP-YKPN
crew kapal guna memperlancar crewing
management di PT. Jasindo Duta Segara Hadi, Sutrisno. 2015. Metodologi Research.
adalah: Yogyakarta : Andi Offset
a. Mengupdate waiting list crew
secara teratur. Kokasih, Engkos dan Soewedo, Hananto.
b. Membuat kebijakan kepada ship 2014. Manajemen Perusahaan
owner agar permintaan replacement Pelayaran. Semarang
crew kapal dikirimkan dua bulan
sebelum masa keberangkatan crew Marnis, Priyono. 2015. Manajemen Sumber
pengganti. Daya Manusia. Sidoarjo : Ziatma
c. Pengarsipan dokumen Publisher
menggunakan sistem scan dan
pengelompokan soft file Winarto. 2014. Mekanisme,
berdasarkan jabatan. http://definisimenurutparaahli.com-
d. Menjelaskan dan menyakinkan mekanisme
kepada crew kapal mengenai
keuntungan bekerja pada Nasution. 2013. Metode Research. Jakarta :
perusahaan Korea dan memberikan Bumi Akasara
masukan ke ship owner sebagai
bahan evaluasi. Peraturan Menteri Perhubungan Republik
Indonesia Nomor PM 84, 2013,
B. Saran Perekrutan dan Penempatan Awak
Saran yang peneliti sampaikan adalah Kapal. Jakarta
sebagai berikut:
1. PT. Jasindo Duta Segara seharusnya Sarwono, Jonatan. 2016. Metodologi
menerapkan sistem database dalam
Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif.
crewing management agar dalam
Yogyakarta : Graha Ilmu
penyimpanan/pengarsipan data menjadi
lebih terstruktur, pencarian data lebih
Sukardi. 2013. Metode Penelitian
cepat, akurat dan aman dalam
Pendidikan. Jakarta : Bumi Akasara
penyimpanan.
2. Untuk mengantisipasi permintaan crew
mendadak, PT. Jasindo Duta Segara harus
Undang-undang RI. 2008. Pelayaran.
mempunyai crew stand by dengan Jakarta
melakukan perekrutan pada jabatan yang

1929

Anda mungkin juga menyukai