Abstrak
Penulisan Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka (library research) dan metode
studi lapangan (field research) dengan menjelaskan secara terperinci Proses Pergantian Crew
Pada Kapal MV. Elisabeth Oldendorff Oleh PT. Sea Asih Lines (SAL) Cabang Belawan. Hasil
penelitian menunjukkan kendala - kendala yang dihadapi adalah control waiting list belum
rapi, permintaan pergantian crew yang mendadak, persiapan dengan sistem manual dan
sedikitnya minat crew bekerja di kapal asing. Upaya yang dilakukan adalah dengan sistem
komputer dan meyakinkan kepada crew kapal mengenai keuntungan bekerja pada perusahaan
asing baik dari negara Cina maupun Korea dan memberikan masukan kepada ship owner
sebagai bahan evaluasi agar kesulitan ini tidak terjadi kembali.
213 | P a g e
3rd National Seminar on Maritime and Interdisciplinary Studies,
Vol. 3, No. 1, September 2021, ISBN: 978-623-98477-0-8
Politeknik Bumi Akpelni Semarang
meliputi bidang atau sub - bidang imigrasi Indonesia yang khusus mencari SDM
pada perwakilan RI di luar negeri, di pelaut, seperti halnya Jepang dan Korea.
perjalanan dalam pesawat udara, maupun Mereka membutuhkan awak kapal dengan
kapal laut, maupun tempat pemeriksaan kualitas yang baik untuk di pekerjakan di
imigrasi, bidang imigrasi pada kantor atas kapal miliknya. Salah satu perusahaan
wilayah Departemen Kehakiman dan HAM, perwakilan luar negeri di Indonesia adalah
serta Direktorat Jenderal Imigrasi. Terhadap PT Sea Asih Lines yag bergerak dibidang
orang asing, pelayanan dan pengawasan di keagenan kapal asing. PT. Sea Asih Lines
bidang keimigrasian dilaksanakan banyak berkerjasama dengan perusahaan
berdasarkan prinsip selektif (selective asing yaitu perusahaan - perusahaan yang
police). berasal dari negara - negara di Asia seperti
Untuk mewujudkan prinsip selektif, Korea, Jepang, dan Taiwan.
diperlukan kegiatan pengawasan terhadap Untuk memanfaatkan peluang yang
orang asing masuk ke wilayah Indonesia, ada, PT. Sea Asih Lines (SAL) Cabang
tetapi juga selama orang asing berada di Belawan berperan aktif dalam penanganan
wilayah Indonesia termasuk kegiatan – keagenan kapal - kapal asing yang
kegiatan sebab terdapat orang asing yang merupakan kegiatan - kegiatan angkutan
keberadaan di Indonesia merugikan laut dari Indonesia ke luar negeri dan
kepentingan bangsa, seperti kasus – kasus sebaliknya termasuk melanjutkan
penyalahgunaan izin tinggal, overstay kunjungan antar pelabuhan di wilayah
imigran gelap dan lain sebagainya adalah perairan Indonesia yang di selenggarakan
salah satu pelanggaran keimigrasian yang perusahaan.
bersifat transional. Pekerja asing sebagai Perusahaan sudah melakukan berbagai
Ship Crew (awak buah kapal atau anak upaya perbaikan berkaitan dengan kendala -
buah kapal) banyak terdapat dalam kegiatan kendala tersebut tetapi belum memberikan
lalu lintas transportasi laut Indonesia yang hasil yang maksimal sehingga masih perlu
menambah kesibukan ship agent dalam dilakukan perbaikan.
mengurus keimigrasiannya.
Crew Kapal atau Awak Kapal
LANDASAN TEORI Menurut Undang - Undang RI No.17 Tahun
Perkembangan dunia pelayaran, 2008 tentang Pelayaran Bab I Ketentuan
yang mulanya muncul kemudian bergerak Umum Pasal 1 ayat 40, “awak kapal adalah
mengarah ke perdagangan dan industri yang orang yang bekerja atau dipekerjakan di
dipelopori negara -negara yang berasal dari atas kapal oleh pemilik atau operator kapal
Benua Eropa. Seiring dengan berjalannya untuk melakukan tugas di atas kapal sesuai
waktu terdapat pergeseran di negara - dengan jabatannya yang tercantum dalam
negara maju, dimana mereka tidak mau buku sijil”. Semua posisi di kapal dari
untuk menjadi pelaut dan memilih untuk Nakhoda sampai messboy adalah awak
mejadi pelaku usaha dan industri. kapal. Dalam ayat 41 disebutkan bahwa
Dari hal tersebut perusahaan di “Nakhoda adalah salah seorang dari awak
negara - negara maju mencari Sumber Daya kapal yang menjadi pemimpin tertinggi di
Manusia (SDM) pelaut ke negara - negara kapal dan mempunyai wewenang dan
berkembang yang mempunyai banyak SDM tanggung jawab tertentu sesuai dengan
pelaut, termasuk Indonesia. ketentuan peraturan perundang-undangan,
Banyak permintaan SDM pelaut di dan pada ayat 42 Nakhoda cukup di
negara - negara berkembang mengakibatkan istimewakan oleh Undang – Undang negara
munculnya perusahan - perusahaan crew yang berbunyi, “Anak Buah Kapal adalah
manning agency sebagai perwakilan dari Awak Kapal selain Nakhoda”. Dengan
perusahaan pelayaran luar negeri di demikian dapat disimpulkan bahwa crew
214 | P a g e
3rd National Seminar on Maritime and Interdisciplinary Studies,
Vol. 3, No. 1, September 2021, ISBN: 978-623-98477-0-8
Politeknik Bumi Akpelni Semarang
atau awak kapal adalah seseorang yang Medical First Aid (MFA), Medical
bekerja atau dipekerjakan di atas kapal oleh Care (MC), RADAR, ARPA,
pemilik atau operator kapal untuk Electronic Chart Display and
melakukan tugas sesuai dengan jabatannya Information System (ECDIS), Global
yang tercantum dalam buku sijil yang Maritime Distress dan Keselamatan
dibagi menjadi dua bagian kedudukan yaitu Sistem (GMDSS), Ship Security
perwira kapal dan Anak Buah Kapal (ABK) Officer (SSO), Bridge Resource
sebagai berikut: Management (BRM), Security
1. Perwira kapal, terdiri dari Captain, Awarness Training (SAT), Seafarers
Chieff Officer, Second Officer, dan with Designated Security Duties
Third Officer untuk bagian deck. (SDSD)dan Ijazah Pelaut.
Sedangkan untuk bagian engine adalah Kelengkapan sertifikat menyesuaikan
Chief Engineer, First Engineer, Second tingkat jabatan.
Engineer, Third Engineer. 2. Untuk bagian engine harus memiliki
2. Anak Buah Kapal, terdiri dari Bosun, Seaman Book, Passpor, Yellow Book,
Able Seaman(AB),Ordinary Seaman Basic Safety Training (BST), Survival
(OS),Mess Boy, Chief Cook untuk Craft &Resque Boats (SCRB),
bagian deck. Sedangkan untuk bagian Advanced Fire Fighting (AFF),
engine adalah Oiler dan Wiper. Medical First Aid (MFA), Medical
Care (MC), Engine Romm
Management (ERM), Security
Awarness Training (SAT), Seafarers
with Designated Security Duties
(SDSD) dan Ijazah Pelaut.
Kelengkapan sertifikat menyesuaikan
tingkat jabatan.
Sesuai yang tertulis pada Safety
Management System (SMS) MV. Elisabeth
Oldendorff setiap crew kapal memiliki
tugas dan tanggungjawab yang berbeda -
beda. Tugas dan tanggungjawab crew kapal
bagian deck, adalah :
1. Captain atauNahkoda
The Master has authority and
responsibility for the overall safety of
the vessel and crew andfor environment
protection matters. Such authority and
Gambar 1. Crew List responsibility includes but is notlimited
to:Ensuring that safety and polution
Berdasarkan Standart Operating Procedure prevention requirements, as defined in
(SOP) PT. Sea Asih Lines (SAL) Cabang the majorconventions (SOLAS,
Belawan, persyaratan untuk menjadi MARPOL, etc.) and in the Company's
seorang crew kapal, yaitu: Management System (SMS)are
1. Untuk bagian deck harus memiliki communicated to the ship's officers and
Seaman Book, Passpor, Operator crew and satisfied. Implementing a
Radio Umum (ORU), Yellow Book, program of drills and tests to prepare
Basic Safety Training (BST),Survival for emergency actions, with thefull co-
Craft &Resque Boats (SCRB), operation of the Chief Officer.Ensuring
Advanced Fire Fighting (AFF), that all safety equipment and lifesaving
215 | P a g e
3rd National Seminar on Maritime and Interdisciplinary Studies,
Vol. 3, No. 1, September 2021, ISBN: 978-623-98477-0-8
Politeknik Bumi Akpelni Semarang
216 | P a g e
3rd National Seminar on Maritime and Interdisciplinary Studies,
Vol. 3, No. 1, September 2021, ISBN: 978-623-98477-0-8
Politeknik Bumi Akpelni Semarang
217 | P a g e
3rd National Seminar on Maritime and Interdisciplinary Studies,
Vol. 3, No. 1, September 2021, ISBN: 978-623-98477-0-8
Politeknik Bumi Akpelni Semarang
218 | P a g e
3rd National Seminar on Maritime and Interdisciplinary Studies,
Vol. 3, No. 1, September 2021, ISBN: 978-623-98477-0-8
Politeknik Bumi Akpelni Semarang
2. Tahapan Prepare Crew Pengganti lagi kandidat yang akan dicalonkan sebagai
PT. Sea Asih Lines (SAL) Cabang crew pengganti. Beberapa tahapan
Belawan memiliki kerjasama dengan tiga perekrutan new applicant di PT. Sea Asih
belas ship owner luar negeri yang terdiri Lines (SAL) Cabang Belawan adalah
dari berbagai jenis tipe kapal, ukuran dan sebagai berikut:
mixed crew kapal yang berbeda 1. Seleksi new applicant by curicullum
kebangsaan. Pencalonan crew kapal harus vitae
sesuai dengan kebutuhan kapal. Pada tahap Proses pertama sebagai pelamar crew
ini yang bertanggung jawab penuh adalah kapal di PT. Sea Asih Lines (SAL)
recruiting manager yang dibantu oleh dua Cabang Belawan adalah dengan mengisi
deck manager dan dua engine manager. Crew Personal Data (CPD) yang telah
Tahapan ini akan berjalan setelah disediakan oleh perusahaan. CPD
perusahaan menerima e-mail (yang sudah merupakan lembar curiculum vitae yang
disetuji oleh ship owner) dari kapal untuk digunakan sebagai form CV untuk pelamar
permintaan pergantian crew. Setelah baru guna mempermudah manager
menerima e-mail, recruiting manager recruiting untuk melihat data new applicant
langsung mencari crew kapal pengganti tersebut. CPD menjelaskan data diri dan
yang sesuai dengan permintaan dari ship pengalaman dari new applicant. Pengiriman
owner. Ada dua cara dalam mencalonkan CPD bisa dilakukan melalui e-mail atau
crew kapal ke ship owner yaitu sebagai datang langsung ke perusahaan. Setelah
berikut: new applicant mengirimkan CPD ke
a. Mencalonkan ex crew perusahaan, manager recruiting akan
Ex crew merupakan crew kapal yang memanggil new applicant tersebut guna
sebelumnya sudah pernah bekerja di kapal menempuh beberapa tes dengan catatan
yang ditangani oleh PT. Sea Asih Lines pengalaman dan dokumen persyaratan
(SAL) Cabang Belawan dengan memiliki sesuai dengan apa yang disyaratkan oleh
kualitas kerja yang baik dan bersedia PT. Sea Asih Lines (SAL) Cabang
kembali on board di kapal yang ditangani Belawan. Pengalaman berlayar dilihat dari
oleh PT. Sea Asih Lines (SAL) Cabang beberapa kriteria,yaitu ukuran dan jenis
Belawan setelah masa permintaan istirahat kapal, trayek / operasi kapal, mixed crew,
di daratnya berakhir. Recruiting manager ukuran dan jenis mesin (engine).
memiliki data ex crew yang akan kembali di Sesampainya new applicant di kantor
plot di kapal - kapal milik PT. Sea Asih setelah menerima panggilan dari recruiting
Lines (SAL) Cabang Belawan yang disebut manager, hal pertama yang disyaratkan
crew waiting list. Pencalonan crew sign on oleh perusahaan adalah dengan mewajibkan
yang di utamakan adalah ex crew dengan new applicant tersebut menyerahkan paspor
catatan crew kapal tersebut memenuhi dan buku pelaut guna pengecekan
persyaratan dari segi dokumen, pengalaman kesesuaian dengan apa yang telah
(jenis kapal, ukuran kapal, ukuran mesin dicantumkan oleh new applicant di CPD.
untuk engine dan mixed crew) dan sudah Selain itu, dokumen tersebut sebagai
memasuki waktu masa berakhir permintaan jaminan agar new applicant tidak pergi ke
istirahat di daratnya paska turun dari kapal perusahaan lain dan sanggup untuk
terakhir. melanjutkan ke tahap seleksi berikutnya.
219 | P a g e
3rd National Seminar on Maritime and Interdisciplinary Studies,
Vol. 3, No. 1, September 2021, ISBN: 978-623-98477-0-8
Politeknik Bumi Akpelni Semarang
berbeda - beda tergantung dari jabatan new b. Pengarsipan dilakukan dengan cara
applicant tersebut. Dalam seleksi ini new melakukan photo copy semua
applicant diberikan waktu selama 30 menit dokumen crew kapal yang akan sign
untuk mengerjakan soal tersebut dan on dan kemudian dimasukkan ke
langsung akan dikoreksi dan diberitahukan dalam map terpisah dari masing -
hasilnya pada saat itu juga oleh deck / masing crew kapal. Pengarsipan
engine manager (menyesuaikan jabatan bertujuan untuk back up data
new applicant) yang bertugas. Nilai perusahaan apabila sewaktu - waktu
minimal yang harus diperoleh new dibutuhkan.
applicant adalah 75, jika kurang dari yang
disyaratkan, maka dinyatakan gagal untuk 6. Tahap Medical Check Up
melanjutkan ke tahap seleksi berikutnya. Education & training dan
penandatanganan dokumen yang
3. Seleksi wawancara dibutuhkan beberapa hari sebelum
Wawancara new applicant di PT. Sea jadwal keberangkatan oleh calon crew
Asih Lines (SAL) Cabang Belawan melalui yang akan sign on, crew kapal wajib
tiga tahapan dengan beberapa pewawancara mengikuti beberapa kegiatan, yaitu
yang berbeda, yaitu dengan deck/engine medical check up, education & training
manager (menyesuaikan jabatan new dan penandatanganan dokumen terkait.
applicant), recruiting manager dan terakhir
dengan owner / pemilik perusahaan. New 7. Tahap pergantian crew
applicant dinyatakan passing apabila bisa Tahap ini adalah proses sign on crew
lolos dari ketiga pewawancara tersebut. pengganti dan sign off crew yang akan
Apabila gagal pada salah satu pewawancara digantikan.
maka new applicant tersebut dinyatakan
gugur dan gagal untuk bergabung di kapal Bagian - bagian dalam Menangani Crew
yang ditangani oleh PT. Sea Asih Lines Kapal Asing
(SAL) Cabang Belawan. Dalam menangani crew kapal asing
beberapa instansi yang ditangani berkaitan
4. Tahapan pengiriman data ke ship guna dalam melayani crew kapal asing
owner diantaranya :
Soft file data di kirim ke ship owner 1. Keimigrasian
melalui e-mail dengan menyebutkan Untuk mencegah penyebaran COVID-19 di
keterangan yang jelas seperti nama kapal, Indonesia, Pemerintah RI melakukan
rencana jadwal pergantian dan pembatasan perjalanan bagi dan orang asing
menyampaikan hambatan mengenai crew ke wilayah Indonesia. Pembatasan lalu
tersebut. lintas orang melalui pintu-pintu
pemeriksaan Imigrasi dilaksanakan
5. Tahapan persiapan dan pengarsipan berdasarkan Peraturan Menteri Hukum dan
dokumen Hal Asasi Manusia RI Nomor 11 Tahun
a. Persiapan dokumen, tahapan ini 2020 tentang Pelarangan Sementara Orang
dijalankan setelah crew kapal Asing Masuk Wilayah Republik Indonesia
pengganti yang dicalonkan oleh yang berlaku sejak tanggal 2 April 2020
kepala cabang mendapat appoval pukul 00.00 WIB hingga batas waktu yang
(persetujuan) dari ship owner. belum ditentukan.
Dokumen yang harus dipersiapkan
untuk sign on berbeda - beda sesuai
dengan jabatan crew kapal tersebut.
220 | P a g e
3rd National Seminar on Maritime and Interdisciplinary Studies,
Vol. 3, No. 1, September 2021, ISBN: 978-623-98477-0-8
Politeknik Bumi Akpelni Semarang
a. Bagi Orang Asing yang Masuk ke tidak dengan alat angkutnya tidak perlu
Wilayah Indonesia memohon izin keluar (Exit Permit
Orang Asing dilarang untuk masuk Only).
ke atau transit di wilayah Indonesia
pengecualian diberikan kepada: 2. Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP)
1. Anak dwikewarganegaraan dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP)
paspor asing yang tercatat sebagai dibentuk sebagai Unit Pelaksanaan Teknis
WNI dalam aplikasi Imigrasi dan (UPT) Departermen Kesehatan yang
memiliki bukti tanda masuk sebagai berperan sangat penting dan strategi dalam
WNI; melaksanakan fungsi cegah dan tanggal
2. Orang Asing pemegang Izin Tinggal penyakit karantina dan penyakit menular
Terbatas (KITAS) dan Izin Tinggal potensial wabah, meminimalisasi resiko
Tetap (KITAP) yang Izin Masuk yang timbul dengan melaksanakan kegiatan
Kembalinya masih berlaku; kekarantinaan. Inisiatif dalam menyerahkan
3. Orang Asing pemegang Visa buku kesehatan kapal yang disampaikan
Diplomatik dan Visa Dinas; oleh operator lapangan pada saat
4. Orang Asing pemegang Izin Tinggal pemeriksaan, dilayani sesuai dengan
Diplomatik dan Izin Tinggal Dinas ketentuan peraturan perundang-undangan
5. Tenaga bantuan dan dukungan nasioanl maupun konvensi internasional.
medis, pangan, dan alasan Kapal tiba atau berangkat dengan dokumen
kemanusiaan; kesehatan lengkap dan masih berlaku
6. Awak alat angkut; diberikan pesetujuan clearance in atau
7. Orang Asing yang akan bekerja clearance out. Dalam hal dokumen
pada Proyek Strategis Nasional kesehatan tidak lengkap, kapal yang
dengan persetujuan Direktorat bersangkutan diberikan kesempatan untuk
Jenderal Imigrasi. melengkapinya melalui agent.
221 | P a g e
3rd National Seminar on Maritime and Interdisciplinary Studies,
Vol. 3, No. 1, September 2021, ISBN: 978-623-98477-0-8
Politeknik Bumi Akpelni Semarang
cadangan untuk pengganti (mutasi naik atau 2. Permintaan crew kapal yang
turun), ABK cuti, sakit, pendidikan, dan mendadak
sebagainya. Kualitas crew di atas kapal sangat
a. Syarat untuk dapat bekerja di kapal dipengaruhi oleh pelaksanaan rekrutmen
adalah memiliki: awal pada saat crew tersebut melaksanakan
1. Sertifikat Keahlian Pelaut dan rangkaian seleksi. Permintaan crew kapal
Sertifikat Ketrampilan Pelaut. yang mendadak membuat keterbatasan
2. Perjanjian Kerja Laut (PKL) antara waktu perusahaan untuk menyiapkan segala
perusahaan pelayaran dengan awak sesuatunya. Tidak hanya dari segi
kapal yang disahkan oleh perekrutan, permintaan crew kapal yang
syahbandar. mendadak juga sangat mempengaruhi
3. Sijil awak kapal. proses pada tahapan persiapan dokumen.
4. Sertifikat kesehatan pra berlayar. Dengan waktu yang singkat rawan terjadi
5. Buku pelaut. kekeliruan pada saat prepare dokumen
b. Terjadinya pergantian awak kapal di karena tidak sedikitnya dokumen yang
atas kapal (mutasi naik turun) harus dipersiapkan.
disebabkan beberapa kemungkinan,
yaitu : 3. Pengarsipan masih dengan sistem
1. Cuti filling cabinet dan kardus
2. Atas permintaan sendiri Pengarsipan dengan sistem filling
3. Menunggu penempatan dan cabinet membuat kegiatan pengarsipan
standby. menjadi pekerjaan yang melelahkan
4. Sakit (memindahkan, menyortir, melubangi
5. Habis masa kontrak, dan kertas, merapikan, menandai dan
sebagainya. menyimpan). Saat dokumen dibutuhkan,
6. Pemeriksaan kesehatan sampai mencari dokumen menjadi hal yang sangat
mendapatkan surat sehat. sulit. Butuh waktu dan tenaga untuk
7. Mengikuti diklat kepelautan. mencarinya, kardus arsip semakin
8. Mengurus surat - surat yang habis memenuhi ruangan sehingga mengganggu
masa berlakunya atau revalidasi kenyamanan bekerja.
(passport, buku pelaut, sertifikat
keterampilan, dan sebagainya) 4. Sedikitnya minat crew kapal asal
Indonesia untuk berkerja dengan
Kendala Pada Proses Pergantian Crew perusahaan asal Korea.
Pada Kapal Asing MV. Elisabeth Dari banyak nya jumlah crew yang
Oldendorff PT. Sea Asih Lines (SAL) dimiliki perusahaan, hal yang menjadi
Cabang Belawan penghambat dalam pencalonan crew kapal
1. Control waiting list kapal yang belum adalah sedikitnya crew kapal asal Indonesia
rapi yang mau bekerja dengan crew asal Korea.
Control waiting list merupakan data Hal ini disebabkan karena jumlah gaji pada
yang digunakan sebagai pedoman oleh deck perusahaan Korea relatif lebih rendah
/ engine manager untuk memilih kandidat dibandingkan perusahaan asal Jepang.
yang akan dicalonkan ke ship owner. Data Penyebab lainnya adalah banyaknya keluh
tersebut berbentuk exel yang secara dan kesah dari crew kapal yang pernah join
pengolahannya dengan memisahkan crew pada perusahaan Korea yaitu sistem kerja
stand by dari masing - masing ship owner. yang memberatkan sehingga banyak crew
Data tersebut jarang dilakukan update kapal yang menolak untuk bekerja pada
sehingga mengganggu rolling crew plan. perusahaan Korea. Sedikitnya minat crew
kapal untuk berkerja pada kapal - kapal
222 | P a g e
3rd National Seminar on Maritime and Interdisciplinary Studies,
Vol. 3, No. 1, September 2021, ISBN: 978-623-98477-0-8
Politeknik Bumi Akpelni Semarang
223 | P a g e
3rd National Seminar on Maritime and Interdisciplinary Studies,
Vol. 3, No. 1, September 2021, ISBN: 978-623-98477-0-8
Politeknik Bumi Akpelni Semarang
224 | P a g e