Kepada
Yth. DAFTAR TERLAMPIR
di-
Tempat
SURAT PENGANTAR
Nomor : 065/075/SETDA-ORG
Catatan
Catatan
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2020 tentang Pakaian Dinas
Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah, sehubungan dengan hal tersebut
dengan ini disampaikan bahwa:
1. Telah ditetapkan Peraturan Wali Kota Dumai Nomor 20 Tahun 2022 tentang Pakaian Dinas Aparatur Sipil Negara di
Lingkungan Pemerintah Daerah Kota Dumai:
2. Ketentuan penggunaan Pakaian Dinas di Lingkungan Pemerintah Kota Dumai sebagai berikut:
3. Pakaian seragam batik KORPRI dan celana/rok warna biru tua digunakan oleh ASN pada saat upacara hari KORPRI, hari
besar nasional atau pada hari-hari tertentu yang ditetapkan kemudian:
4. Bagi Perangkat Daerah yang bertugas memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat, agar melakukan
pengawasan dan penugasan secara efektif bagi Aparatur Sipil Negara dan pelaksanaan hari libur nasional, sehingga
pemberian pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan dengan baik dan lancar:
5. Agar setiap ASN mengindahkan, melaksanakan dan menerapkan Peraturan Wali Kota dimaksud di Lingkungan
Perangkat Daerah masing-masing.
Tembusan :
Catatan
TENTANG
MEMUTUSKAN:
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Wali Kota ini yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Kota Dumai.
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Daerah Kota Dumai.
3. Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah
profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja yang bekerja pada instansi Pemerintah Daerah.
4. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah pegawai
yang bekerja di Instansi Pemerintah Daerah.
5. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang selanjutnya
disingkat PPPK adalah warga Negara Indonesia yang memenuhi
syarat tertentu, yang diangkat berdasarkan perjanjian kerja untuk
jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas
pemerintahan.
6. Camat adalah PNS yang memimpin Kecamatan.
7. Lurah adalah PNS yang memimpin Kelurahan.
8. Pakaian Dinas Harian yang selanjutnya disingkat PDH adalah
pakaian dinas yang digunakan untuk melaksanakan tugas sehari-
hari termasuk digunakan pada saat dinas luar kecuali ditentukan
lain sesuai dengan pelaksanaan kegiatan yang berlangsung.
9. Pakaian Dinas Lapangan yang selanjutnya disingkat PDL adalah
Pakaian Dinas yang dipakai dalam menjalankan tugas operasional
di lapangan.
10. Pakaian Sipil Lengkap yang selanjutnya disingkat PSL adalah
pakaian dinas bagi PNS yang dipakai pada upacara kenegaraan
atau resmi, bepergian resmi keluar negeri, acara tertentu pada
kegiatan pendidikan dan pelatihan, pelantikan jabatan struktural
dan penerimaan penghargaan Satya Lencana Karya Satya;
11. Pakaian Dinas Upacara yang selanjutnya disingkat PDU adalah
pakaian dinas Camat dan Lurah yang dipakai dalam melaksanakan
upacara.
12. Pakaian olah raga adalah pakaian yang dipakai pada saat berolah
raga.
13. Korps Pegawai Republik Indonesia yang selanjutnya disingkat
KORPRI adalah wadah untuk menghimpun seluruh Pegawai
Republik Indonesia demi meningkatkan perjuangan, pengabdian,
serta kesetiaan kepada cita-cita perjuangan Bangsa dan Negara
Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, bersifat
demokratis, mandiri, bebas, aktif, profesional, netral, produktif dan
bertanggungjawab.
14. Atribut adalah tanda-tanda yang melengkapi pakaian dinas.
15. Kelengkapan pakaian dinas adalah kelengkapan pakaian yang
dikenakan ASN sesuai dengan jenis pakaian dinas termasuk ikat
pinggang, kaos kaki dan sepatu beserta atributnya.
Pasal 2
ASN di lingkungan Pemerintah Daerah wajib memakai pakaian dinas
dan atribut pada hari kerja berdasarkan Peraturan Wali Kota ini dengan
tujuan untuk meningkatkan kedisiplinan, pengawasan, estetika,
motivasi kerja, kewibawaan serta mewujudkan keseragaman dan
identitas ASN.
BAB II
PAKAIAN DINAS PNS
Pasal 3
Pakaian Dinas PNS di lingkungan Pemerintah Daerah terdiri dari:
a. PDH;
b. PDL pada Perangkat Daerah tertentu;
c. PSL;
d. PDU Camat dan Lurah;
e. pakaian seragam batik KORPRI; dan
f. pakaian olah raga.
Bagian Kesatu
PDH
Pasal 4
PDH sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a, terdiri atas:
a. PDH warna khaki;
b. PDH kemeja putih, celana/rok hitam;
c. PDH batik/tenun; dan
d. pakaian melayu.
Pasal 5
(1) PDH warna khaki sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf
a, terdiri atas:
a. PDH khaki kemeja lengan panjang/pendek digunakan untuk
pejabat Pimpinan Tinggi Pratama;
b. PDH khaki atau warna gelap model safari lengan panjang/pendek
digunakan untuk pejabat Pimpinan Tinggi Pratama; dan
c. PDH khaki kemeja lengan pendek digunakan untuk pejabat dalam
jabatan administrator, pejabat dalam jabatan pengawas, pejabat
dalam jabatan pelaksana dan pejabat fungsional.
(2) PDH warna khaki sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan
pada hari Senin dan Selasa, kecuali ditentukan lain sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 6
PDH kemeja putih dan celana/rok hitam sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4 huruf b, digunakan pada hari Rabu kecuali ditentukan lain
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 7
(1) PDH batik/tenun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf c,
digunakan PNS Pemerintah Daerah pada hari Kamis.
(2) PDH batik/tenun sebagaimana sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) digunakan PNS Pemerintah Daerah pada hari Batik Nasional
setiap tanggal 2 Oktober.
(3) Bagi Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Pejabat Administrator,
Pejabat Pengawas, Pejabat Fungsional dan Pelaksana dapat
menggunakan PDH batik/tenun lengan panjang dan/atau pendek.
Pasal 8
Pakaian Melayu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf d,
digunakan PNS Pemerintah Daerah pada hari Jum’at.
Pasal 9
Model PDH sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, Pasal 6, Pasal 7 dan
Pasal 8, sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Wali Kota ini.
Bagian Kedua
PDL Pada Perangkat Daerah Tertentu
Pasal 10
(1) PDL pada perangkat daerah tertentu sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3 huruf b, digunakan oleh PNS pada saat bertugas di luar
kantor.
(2) PDL pada perangkat daerah tertentu sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), digunakan oleh Camat dan Lurah pada saat menjalankan
tugas operasional di lapangan.
(3) Model PDL sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2), tercantum
dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Wali Kota ini.
Bagian Ketiga
PSL
Pasal 11
(1) PSL sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf c, dipakai oleh
pejabat yang diundang atau ditugaskan pada upacara-upacara
resmi kegenegaraan, acara resmi Pemerintah Daerah dan
kunjungan resmi ke luar negeri.
(2) Model PSL sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tercantum dalam
lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Wali Kota ini.
Bagian Keempat
PDU Camat Dan Lurah
Pasal 12
(1) PDU Camat dan Lurah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf
d, digunakan pada saat melaksanakan pelantikan, upacara
kemerdekaan Republik Indonesia, hari jadi daerah dan hari besar
lainnya.
(2) Model PDU Camat dan Lurah sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Wali Kota ini.
Bagian Kelima
Pakaian Seragam Batik KORPRI
Pasal 13
(1) Pakaian seragam batik KORPRI sebagaimana dimaksud dalam Pasal
3 huruf e, digunakan pada saat:
a. upacara hari ulang tahun KORPRI;
b. upacara tanggal 17 setiap bulan, kecuali ditentukan lain melalui
Surat Edaran Wali Kota;
c. upacara hari besar nasional; dan
d. rapat-rapat dan pertemuan-pertemuan yang diselenggarakan
oleh KORPRI.
(2) Pakaian seragam batik KORPRI digunakan dengan celana/rok
warna biru tua.
(3) Penggunaan pakaian seragam batik KORPRI pada saat upacara bagi
PNS pria dilengkapi dengan menggunakan peci nasional.
(4) Apabila tanggal 17 bertepatan pada Hari Senin, penggunaan
pakaian seragam batik KORPRI bagi PNS Pria dilengkapi dengan
mengenakan peci nasional.
(5) Model pakian seragam batik KORPRI sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), ayat (2), ayat (3) dan ayat (4), tercantum dalam lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Wali Kota ini.
Bagian Keenam
Pakaian Olah raga
Pasal 14
(1) Pakaian olah raga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf f,
terdiri dari:
a. pakaian olah raga pegawai pria dan pegawai wanita
menggunakan pakaian olah raga dengan kelengkapan sebagai
berikut:
1. kaos lengan pendek dan/atau lengan panjang;
2. celana olah raga dan jaket atau/training; dan
3. sepatu dan kaos kaki olah raga;
b. pakaian olah raga pegawai wanita berjilbab atau wanita hamil
menyesuaikan penggunaan pakaian olah raga sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a; dan
c. warna Jilbab sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b,
disesuaikan dengan pakaian olah raga.
(2) Pakaian olah raga sebagaimana dimaksud pada ayat (1), digunakan
pada hari Kamis pagi bagi Perangkat Daerah dengan 5 (lima) hari
kerja dan hari Sabtu pada Perangkat Daerah dengan 6 (enam) hari
kerja.
(3) Model pakaian olah raga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan
ayat (2), tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Wali Kota ini.
BAB III
PAKAIAN DINAS PPPK
Pasal 15
Pakaian Dinas PPPK di lingkungan Pemerintah Daerah terdiri dari:
a. PDH; dan
b. pakaian olah raga.
Bagian Kesatu
PDH
Pasal 16
(1) PDH sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 huruf a, terdiri atas:
a. PDH kemeja putih dan celana/rok hitam;
b. PDH batik/tenun; dan
c. Pakaian Melayu.
(2) PDH kemeja putih dan celana/rok hitam sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf a, digunakan PPPK pada hari Senin sampai
dengan Rabu.
(3) PDH batik/tenun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b,
digunakan pada hari Kamis.
(4) PDH Pakaian Melayu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c,
digunakan PPPK pada hari Jumat.
(5) Model pakaian PDH sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2),
ayat (3) dan ayat (4), tercantum dalam lampiran yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Wali Kota ini.
Bagian Kedua
Pakaian Olah Raga
Pasal 17
(1) Pakaian olah raga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 huruf b,
digunakan PPPK pada hari kamis pagi bagi Perangkat Daerah
dengan 5 (lima) hari kerja dan hari Sabtu pada Perangkat Daerah
dengan 6 (enam) hari kerja.
(2) Model pakaian olah raga sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Wali Kota ini.
BAB IV
ATRIBUT DAN KELENGKAPAN PAKAIAN DINAS
Bagian Kesatu
Atribut Pakaian Dinas
Pasal 18
(1) Atribut Pakaian Dinas PNS terdiri dari:
a. tanda Jabatan bagi Pejabat Struktural;
b. lencana KORPRI;
c. papan nama;
d. nama Kementrian Dalam Negeri;
e. nama Pemerintah Daerah;
f. lambang Pemerintah Daerah; dan
g. tanda pengenal.
(2) Atribut dasar Pakaian Dinas Camat terdiri atas:
a. tanda pangkat;
b. tanda jabatan;
c. lencana KORPRI;
d. papan nama;
e. nama Kementerian Dalam Negeri dan Nama Pemerintah Daerah;
f. lambang Pemerintah Daerah; dan
g. tanda pengenal.
(3) Atribut dasar Pakaian Dinas Lurah terdiri atas:
a. tanda pangkat;
b. tanda jabatan;
c. lencana KORPRI;
d. papan nama;
e. nama Kementerian Dalam Negeri dan nama Pemerintah Daerah;
f. lambang Daerah Pemerintah Daerah; dan
g. tanda pengenal.
(4) Atribut Pakaian Dinas PPPK terdiri dari:
a. papan nama; dan
b. tanda pengenal.
Pasal 19
(1) Tanda jabatan bagi Pejabat Struktural di lingkungan Pemerintah
Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (1) huruf a,
terdiri atas:
a. atribut tanda Jabatan Sekretaris Daerah berupa 1 (satu) bintang
astabrata berwarna kuning emas dengan lempeng emas list
merah;
b. atribut tanda Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama berupa 1 (satu)
bintang astabrata berwarna kuning emas berbentuk pin timbul;
c. atribut tanda jabatan administrator berupa 3 (tiga) melati
berwarna kuning emas berbentuk pin timbul; dan
d. atribut tanda jabatan pengawas berupa 2 (dua) melati segilima
berwarna kuning emas berbentuk pin timbul.
(2) Tanda jabatan bintang astabrata mempunyai filosofi Kepemimpinan
Kompleks dan Ideal melambangkan kepemimpinan dalam delapan
unsur alam yaitu bumi, matahari, api, samudra, langit, angin,
bulan dan bintang.
(3) Tanda jabatan melati mempunyai filosofi yang sedang berkembang,
melambangkan kepribadian Bangsa Indonesia yang suci bersih,
agung.
Pasal 20
(1) Tanda jabatan bagi Pejabat Struktural sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 19 ayat (1) dikenakan pada krah baju bagian kanan.
(2) Tanda jabatan khusus bagi wanita berjilbab digunakan di krah
sebelah kanan atau di atas papan nama.
(3) Tanda pangkat bagi camat dan lurah menyesuaikan dengan tanda
jabatan bagi pejabat struktural dikenakan pada lidah bahu.
(4) Tanda jabatan bagi camat berupa logam bulat berwarna dasar
perak dengan lambang Garuda berwarna emas.
(5) Tanda jabatan bagi lurah berupa logam bulat berwarna dasar perak
dengan lambang daerah.
(6) Tanda jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dan ayat (5)
digunakan di saku/dada sebelah kanan.
Pasal 21
(1) Tanda Pengenal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (1)
huruf g, ayat (2) huruf g, ayat (3) huruf g, dan ayat (4) huruf b
digunakan untuk mengetahui identitas seorang pegawai dalam
melaksanakan tugas.
(2) Warna dasar poto pegawai pada tanda pengenal didasarkan pada
jabatan yang dijabat oleh pegawai.
(3) Warna dasar poto pada tanda pengenal sebagaimana dimaksud ayat
(2) terdiri atas:
a. merah untuk pejabat pimpinan tinggi pratama;
b. biru untuk pejabat dalam jabatan administrator;
c. hijau untuk pejabat dalam jabatan pengawas;
d. orange untuk pejabat dalam jabatan pelaksana;
e. abu-abu untuk pejabat fungsional; dan
f. kuning untuk PPPK.
Bagian Kedua
Kelengkapan
Pasal 22
Kelengkapan Pakaian Dinas terdiri atas:
a. tutup kepala;
b. ikat pinggang; dan/atau
c. sepatu hitam/putih/PDL yang digunakan sesuai dengan jenis
Pakaian Dinas.
Pasal 23
Atribut dan kelengkapan Pakaian Dinas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 18 dan Pasal 22 tercantum dalam Lampiran yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Wali Kota ini.
Pasal 24
Penggunaan atribut dan kelengkapan pakaian sebagaimana Pasal 18
ayat 1 huruf a, menunggu sampai dengan dilakukannya revisi atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri.
BAB V
PENDANAAN
Pasal 25
Pendanaan Pakaian Dinas di lingkungan Pemerintah Daerah dapat
dianggarkan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota
Dumai sesuai kemampuan keuangan daerah.
BAB VI
SANKSI ADMINISTRASI
Pasal 26
ASN yang tidak mematuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 diberikan peringatan administrasi berupa:
a. peringatan lisan paling banyak 3 (tiga) kali oleh atasan langsung
dan membuat laporan (penyempurnaan redaksi); dan
b. teguran tertulis paling banyak 2 (dua) kali oleh Majelis Kode Etik
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB VII
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 27
Gubernur Riau selaku perwakilan Pemerintah Pusat melakukan
pembinaan dan pengawasan penggunaan Pakaian Dinas di lingkungan
Pemerintah Daerah.
BAB VIII
KETENTUAN LAIN
Pasal 28
Pakaian dinas yang dipakai oleh ASN yang karena sifat pekerjaannya
memiliki ciri khusus teknis operasional berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan dan bagi pegawai yang memberikan
pelayanan langsung kepada masyarakat diatur dengan Peraturan Wali
Kota tersendiri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 29
Pada saat Peraturan Wali Kota ini mulai berlaku, Peraturan Wali Kota
Dumai Nomor 14 Tahun 2008 tentang Pakaian Dinas Pegawai Negeri
Sipil di Lingkungan Pemerintah Daerah Kota Dumai (Berita Daerah
Kota Dumai Tahun 2008 Nomor 13 Seri D) dan Peraturan Wali Kota
Dumai nomor 1 Tahun 2018 tentang Pakaian Dinas di Lingkungan
Pemerintah Daerah Kota Dumai (Berita Daerah Kota Dumai Tahun
2018 Nomor 1 Seri E), sepanjang tidak mengatur pakaian Wali
kota/Wakil Wali Kota dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 30
Peraturan Wali Kota ini, mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Wali kota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah
Kota Dumai.
Ditetapkan di Dumai
pada tanggal 14 April 2022
dto
PAISAL
Diundangkan di Dumai
pada tanggal 14 April 2022
dto
INDRA GUNAWAN
Keterangan:
a. tanda jabatan; i. lencana KORPRI;
b. lidah bahu; j. nama daerah;
c. nama Kementerian Dalam Negeri; k. lambang daerah;
d. papan nama. l. tanda pengenal;
e. saku kemeja; m. saku celana depan;
f. kancing; n. sambungan bahu belakang;
g. ikat pinggang; o. saku celana belakang; dan
h. krah p. sepatu pantofel warna hitam bertali.
2. PAKAIAN DINAS HARIAN WARNA KHAKI LENGAN PANJANG PRIA.
Keterangan:
a. tanda jabatan;
b. lidah bahu;
c. nama Kementerian Dalam Negeri;
d. papan nama.
e. saku kemeja;
f. kancing;
g. ikat pinggang;
h. krah
i. lencana KORPRI;
j. nama daerah;
k. lambang daerah;
l. tanda pengenal;
m. saku celana depan;
n. sambungan bahu belakang;
o. lengan panjang;
p. saku celana belakang; dan
q. sepatu pantofel warna hitam bertali.
3. PAKAIAN DINAS HARIAN WARNA KHAKI LENGAN PENDEK WANITA.
Keterangan:
a. tanda jabatan;
b. lidah bahu;
c. nama Kementerian Dalam Negeri;
d. papan nama.
e. tutup saku dalam;
f. kancing;
g. krah rebah;
h. lencana KORPRI;
i. nama daerah;
j. lambang daerah;
k. tanda pengenal;
l. rok/celana panjang; dan
m. sepatu pantofel warna hitam.
4. PAKAIAN DINAS HARIAN WARNA KHAKI WANITA BERJILBAB.
Keterangan:
a. tanda jabatan;
b. lidah bahu;
c. nama Kementerian Dalam Negeri;
d. papan nama.
e. tutup saku dalam;
f. kancing;
g. krah rebah;
h. lencana KORPRI;
i. nama daerah;
j. lambang daerah;
k. tanda pengenal;
l. rok panjang
m. celana panjang; dan
n. sepatu pantofel warna hitam.
5. PAKAIAN DINAS HARIAN WARNA KHAKI LENGAN PENDEK WANITA HAMIL.
Keterangan:
a. tanda jabatan;
b. lidah bahu;
c. nama Kementerian Dalam Negeri;
d. papan nama;
e. sambug baju;
f. kancing;
g. krah rebah;
h. lencana KORPRI;
i. nama daerah;
j. lambang daerah;
k. tanda pengenal;
l. sambung bahu belakang;
m. sambung baju belakang; dan
n. sepatu pantofel warna hitam.
6. PAKAIAN DINAS HARIAN WARNA KHAKI WANITA HAMIL BERJILBAB.
Keterangan:
a. tanda jabatan diletakkan di krah atau diatas papan nama;
b. lidah bahu;
c. nama Kementerian Dalam Negeri;
d. papan nama;
e. sambug baju;
f. kancing;
g. krah rebah;
h. lencana KORPRI;
i. nama daerah;
j. lambang daerah;
k. tanda pengenal;
l. sambung bahu belakang;
m. sambung baju belakang; dan
n. sepatu pantofel warna hitam.
7. PAKAIAN DINAS HARIAN WARNA KHAKI LENGAN PENDEK PRIA BAGI
CAMAT/LURAH.
Keterangan:
a. 3/2 (tiga perdua) melati emas;
b. tanda pangkat;
c. nama Kementerian Dalam Negeri;
d. papan nama;
e. tanda jabatan;
f. kancing;
g. ikat pinggang;
h. krah;
i. lencana KORPRI;
j. nama daerah;
k. lambang daerah;
l. tanda pengenal;
m. saku celana depan;
n. sambung bahu belakang;
o. saku celana belakang;
p. sepatu pantofel warna hitam bertali.
8. PAKAIAN DINAS HARIAN WARNA KHAKI LENGAN PANJANG PRIA BAGI
CAMAT/LURAH.
Keterangan:
a. 3/2 (tiga perdua) melati emas;
b. tanda pangkat
c. nama Kementerian Dalam Negeri;
d. papan nama;
e. tanda jabatan;
f. kancing;
g. ikat pinggang;
h. krah;
i. lencana KORPRI;
j. nama daerah;
k. lambang daerah;
l. tanda pengenal;
m. saku celana depan;
n. sambung bahu belakang;
o. lengan panjang;
p. saku celana belakang; dan
q. sepatu pantofel warna hitam bertali.
9. PAKAIAN DINAS HARIAN WARNA KHAKI LENGAN PENDEK WANITA BAGI
CAMAT/LURAH.
Keterangan:
a. 3/2 Melati Emas
b. Tanda Pangkat
c. Nama Kemendagri
d. Papan Nama
e. Saku Kemeja
f. Kancing
g. Krah Rebah
h. Lencana Korpri
i. Nama Daerah
j. Lambang Daerah
k. Tanda Pengenal
l. Celana Panjang
m. Sepatu Pantofel Warna Hitam
10. PAKAIAN DINAS HARIAN WARNA KHAKI WANITA BERJILBAB BAGI
CAMAT/LURAH.
Keterangan:
a. 3/2 (tiga perdua) melati emas;
b. tanda pangkat;
c. nama Kementerain Dalam Negeri;
d. papan nama;
e. saku kemeja;
f. kancing;
g. krah rebah;
h. lencana KORPRI;
i. nama daerah;
j. lambang daerah;
k. tanda pengenal;
l. rok panjang;
m. celana panjang; dan
n. sepatu pantofel warna hitam.
11. PAKAIAN DINAS HARIAN WARNA KHAKI LENGAN PENDEK WANITA HAMIL BAGI
CAMAT/LURAH.
Keterangan:
a. 3/2 (tiga perdua) melati emas;
b. tanda pangkat;
c. nama Kementerian Dalam Negeri;
d. papan nama;
e. sambung baju;
f. kancing;
g. krah rebah;
h. lencana KORPRI;
i. nama daerah;
j. lambang daerah;
k. tanda pengenal;
l. sambung bahu belakang;
m. sambung baju belakang; dan
n. sepatu pantofel warna hitam.
12. PAKAIAN DINAS HARIAN WARNA KHAKI WANITA HAMIL BERJILBAB BAGI
CAMAT/LURAH.
Keterangan:
a. 3/2 (tiga perdua) melati emas;
b. tanda pangkat;
c. nama Kementerian Dalam Negeri;
d. papan nama;
e. sambung baju;
f. kancing;
g. krah rebah;
h. lencana KORPRI;
i. nama daerah;
j. lambang daerah;
k. tanda pengenal;
l. sambung bahu belakang;
m. sambung baju belakang; dan
n. sepatu pantofel warna hitam.
13. PAKAIAN DINAS HARIAN KEMEJA PUTIH LENGAN PENDEK PRIA.
Keterangan:
a. tanda jabatan;
b. lidah bahu;
c. nama Kementerian Dalam Negeri;
d. papan nama;
e. saku kemeja;
f. kancing;
g. krah;
h. lencana KORPRI;
i. nama daerah;
j. lambang daerah;
k. tanda pengenal;
l. sambungan bahu belakang; dan
m. sepatu pantofel warna hitam bertali.
14. PAKAIAN DINAS HARIAN KEMEJA PUTIH LENGAN PANJANG PRIA.
Keterangan:
a. tanda jabatan;
b. lidah bahu;
c. nama Kementerian Dalam Negeri;
d. papan nama;
e. saku kemeja;
f. kancing;
g. krah;
h. lencana KORPRI;
i. nama daerah;
j. lambang daerah;
k. tanda pengenal;
l. sambungan bahu belakang;
m. lengan panjang; dan
n. sepatu pantofel warna hitam bertali.
15. PAKAIAN DINAS HARIAN KEMEJA PUTIH LENGAN PENDEK WANITA.
Keterangan:
a. tanda jabatan;
b. lidah bahu;
c. nama Kementerian Dalam Negeri;
d. papan nama;
e. saku kemeja;
f. kancing;
g. krah rebah;
h. lencana KORPRI;
i. nama daerah;
j. lambang daerah;
k. tanda pengenal;
l. celana panjang/rok; dan
m. sepatu pantofel warna hitam.
16. PAKAIAN DINAS HARIAN KEMEJA PUTIH WANITA BERJILBAB.
Keterangan:
a. tanda jabatan diletakkan di kerah atau di atas papan nama;
b. lidah bahu;
c. nama Kementeriam Dalam Negeri;
d. papan nama;
e. saku kemeja;
f. kancing;
g. krah rebah;
h. lencana KORPRI;
i. nama daerah;
j. lambang daerah;
k. tanda pengenal;
l. celana panjang/rok panjang; dan
m. sepatu pantofel warna hitam.
17. PAKAIAN DINAS HARIAN KEMEJA PUTIH LENGAN PENDEK PRIA BAGI CAMAT
DAN LURAH.
keterangan:
a. 3/2 (dua pertiga) melati emas;
b. tanda pangkat;
c. nama Kementerian Dalam Negeri;
d. papan nama;
e. tanda jabatan;
f. kancing;
g. krah;
h. lencana KORPRI;
i. nama daerah;
j. lambang daerah;
k. tanda pengenal;
l. sambung bahu belakang; dan
m. sepatu pantofel warna hitam bertali.
18. PAKAIAN DINAS HARIAN KEMEJA PUTIH LENGAN PANJANG PRIA BAGI CAMAT
DAN LURAH.
Keterangan:
a. 3/2 (tiga perdua) melati emas;
b. tanda pangkat;
c. nama Kementerian Dalam Negeri;
d. papan nama;
e. tanda jabatan;
f. kancing;
g. krah;
h. lencana KORPRI;
i. nama daerah;
j. lambang daerah;
k. tanda pengenal;
l. sambung bahu belakang; dan
m. sepatu pantofel warna hitam bertali.
19. PAKAIAN DINAS HARIAN KEMEJA PUTIH LENGAN PENDEK WANITA BAGI
CAMAT DAN LURAH.
Keterangan:
a. 3/2 (tiga perdua) melati emas;
b. tanda pangkat;
c. nama Kementerian Dalam Negeri;
d. papan nama;
e. tanda jabatan;
f. kancing;
g. krah rebah;
h. lencana KORPRI;
i. nama daerah;
j. lambang daerah;
k. tanda pengenal;
l. celana panjang; dan
m. sepatu pantofel warna hitam.
20. PAKAIAN DINAS HARIAN KEMEJA PUTIH WANITA BERJILBAB BAGI CAMAT
DAN LURAH.
Keterangan:
a. 3/2 (tiga perdua) melati emas;
b. tanda pangkat;
c. nama Kementerian Dalam Negeri;
d. papan nama;
e. tanda jabatan;
f. kancing;
g. krah rebah;
h. lencana KORPRI;
i. nama daerah;
j. lambang daerah;
k. tanda pengenal;
l. celana panjang; dan
m. sepatu pantofel warna hitam.
21. PAKAIAN DINAS HARIAN KEMEJA PUTIH LENGAN PENDEK WANITA HAMIL
BAGI CAMAT DAN LURAH.
Keterangan:
a. 3/2 (dua pertiga) melati emas;
b. tanda pangkat;
c. nama Kementerian Dalam Negeri;
d. papan nama;
e. sambung baju;
f. kancing;
g. krah rebah;
h. lencana KORPRI;
i. nama daerah;
j. lambang daerah;
k. tanda pengenal;
l. sambung bahu belakang;
m. sambung baju belakang; dan
n. sepatu pantofel warna hitam.
22. PAKAIAN DINAS HARIAN KEMEJA PUTIH WANITA HAMIL BERJILBAB BAGI
CAMAT DAN LURAH.
Keterangan:
a. 3/2 (tiga perdua) melati emas;
b. tanda pangkat;
c. nama Kementerian Dalam Negeri;
d. papan nama;
e. sambung baju;
f. kancing;
g. krah rebah;
h. lencana KORPRI;
i. nama daerah;
j. lambang daerah;
k. tanda pengenal;
l. sambung bahu belakang;
m. sambung baju belakang; dan
n. sepatu pantofel warna hitam.
23. PAKAIAN MELAYU PRIA
Keterangan :
Keterangan :
Kebaya Labuh
a. Lencana Kopri
b. Kekek
c. Papan Nama
d. Badge/Tanda Pengenal
e. Pesak
B. MODEL PAKAIAN DINAS LAPANGAN.
Keterangan:
a. tanda jabatan untuk Pegawai Negeri Sipil diletakkan di krah sebelah kanan dan
untuk Camat dan Lurah tanda jabatan diletakkan pada saku sebelah kanan (dijahit);
b. tanda pangkat untuk Camat dan Lurah diletakkan pada sebelah kanan (dijahit);
c. nama Kementerian Dalam Negeri (dijahit);
d. papan nama (dijahit);
e. saku kemeja;
f. kancing;
g. ikat pinggang;
h. krah;
i. lambang KORPRI (dijahit);
j. nama daerah (dijahit);
k. lambang daerah (dijahit);
l. tanda pengenal;
m. celana;
n. saku celana;
o. sambung bahu belakang;
p. saku belakang; dan
q. sepatu.
2. PAKAIAN DINAS LAPANGAN WANITA.
Keterangan:
a. tanda jabatan untuk Pegawai Negeri Sipil diletakkan di krah sebelah kanan, khusus
untuk Camat dan Lurah tanda jabatan diletakkan pada saku sebelah kanan (dijahit);
b. tanda pangkat untuk Camat dan Lurah diletakkan pada ujung kerah sebelah kanan
dan kiri (dijahit);
c. nama Kementerian Dalam Negeri (dijahit);
d. papan nama (dijahit);
e. saku kemeja;
f. kancing;
g. ikat pinggang;
h. krah;
i. lambang KORPRI;
j. nama daerah;
k. lambang daerah;
l. tanda pengenal;
m. celana;
n. saku celana;
o. sambung bahu belakang;
p. saku belakang; dan
q. sepatu.
3. PAKAIAN DINAS LAPANGAN WANITA BERJILBAB.
Keterangan:
a. tanda jabatan untuk Pegawai Negeri Sipil diletakkan di krah sebelah kanan dan
khusus untuk Camat dan Lurah tanda jabatan diletakkan pada saku sebelah kanan
(dijahit);
b. tanda pangkat untuk Camat dan Lurah diletakkan pada ujung kerah sebelah kanan
dan kiri (dijahit);
c. nama Kementerian Dalam Negeri (dijahit);
d. papan nama (dijahit);
e. saku kemeja;
f. kancing;
g. ikat pinggang;
h. krah;
i. lambang KORPRI;
j. nama daerah;
k. lambang daerah;
l. tanda pengenal;
m. celana;
n. saku celana;
o. sambung bahu belakang;
p. saku belakang; dan
q. sepatu.
C. MODEL PAKAIAN SIPIL LENGKAP.
Keterangan:
a. pet;
b. tanda pangkat;
c. krah rebah;
d. papan nama;
e. tanda jabatan;
f. kancing 5 (lima) buah;
g. tanda pangkat;
h. kemeja putih;
i. dasi hitam;
j. lencana KORPRI;
k. saku atas tertutup;
l. saku bawah tertutup;
m. celana putih panjang;
n. sepatu pantofel warna putih bertali;
o. sambung baju; dan
p. sambung baju bawah.
2. PAKAIAN DINAS UPACARA WANITA BAGI CAMAT DAN LURAH.
Keterangan:
a. pet;
b. tanda pangkat;
c. krah rebah;
d. papan nama;
e. tanda jabatan;
f. kancing 5 (lima) buah;
g. saku bawah tertutup;
h. tanda pangkat;
i. kemeja putih;
j. dasi hitam;
k. lencana KORPRI;
l. saku atas tertutup;
m. celana putih panjang; dan
n. sepatu pantofel warna putih.
3. PAKAIAN DINAS UPACARA WANITA BERJILBAB BAGI CAMAT DAN LURAH.
Keterangan:
a. pet;
b. tanda pangkat;
c. krah rebah;
d. papan nama;
e. tanda jabatan;
f. kancing 5 (lima) buah;
g. saku bawah tertutup;
h. tanda pangkat;
i. kemeja putih;
j. dasi hitam;
k. lencana KORPRI;
l. saku atas tertutup;
m. celana putih panjang; dan
n. sepatu pantofel warna putih.
E. MODEL PAKAIAN SERAGAM BATIK KORPS PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA.
Keterangan:
a. tanda jabatan;
b. papan nama;
c. kancing;
d. krah;
e. lencana KORPRI;
f. saku dalam;
g. tanda pengenal; dan
h. sepatu pantofel warna hitam bertali.
2. PAKAIAN SERAGAM BATIK KORPRI WANITA.
Keterangan:
a. tanda jabatan;
b. papan nama;
c. kancing;
d. krah rebah;
e. lencana KORPRI;
f. saku dalam;
g. tanda pengenal;
h. rok/celana panjang warna dongker; dan
i. sepatu pantofel warna hitam.
3. PAKAIAN SERAGAM BATIK KORPRI WANITA BERJILBAB.
Keterangan:
a. tanda jabatan diletakkan di krah atau di atas papan nama;
b. papan nama;
c. kancing;
d. krah;
e. lencana KORPRI;
f. saku dalam;
g. tanda pengenal;
h. rok/celana panjang warna dongker; dan
i. sepatu pantofel warna hitam.
4. PAKAIAN SERAGAM BATIK KORPRI WANITA HAMIL.
Keterangan:
a. tanda jabatan diletakkan di krah atau atas papan nama;
b. papan nama;
c. kancing;
d. sambung baju;
e. krah rebah;
f. lencana KORPRI;
g. tanda pengenal;
h. sambung bahu;
i. sambung baju belakang;
j. rok warna dongker; dan
k. sepatu pantofel warna hitam.
6. PAKAIAN SERAGAM BATIK KORPRI WANITA HAMIL BERJILBAB.
Keterangan:
a. tanda jabatan diletakkan di krah atau di atas papan nama;
b. papan nama;
c. kancing;
d. sambung baju;
e. krah rebah;
f. lencana KORPRI;
g. tanda pengenal;
h. sambung bahu;
i. sambung baju belakang;
j. rok panjang warna dongker; dan
k. sepatu pantofel warna hitam.
F. MODEL PAKAIAN OLAHRAGA.
Keterangan:
a. baju olahraga menggunakan krah;
b. model dan warna menyesuaikan; dan
c. lengan panjang/pendek.
G. ATRIBUT PAKAIAN DINAS APARATUR SIPIL NEGARA.
1 2 3
1.
a. panjang 1,2 cm (satu kima dua centimeter);
b. lebar 1,2 cm (satu koma dua centimeter)
c. digunakan oleh Sekretaris Daerah;
d. 1 (satu) bintang astha brata;
e. bintang berwarna kuning emas berbentuk pin timbul; dan
f. garis merah keliling dibordir.
10.
a. digunakan di Pakaian Dinas Upacara Lurah;
b. lambang Kementerian Dalam Negeri berbahan logam timbul
berwarna kuning emas;
c. 2 (dua) melati segi lima berbahan logam timbul berwarna
kuning emas;
d. bahan dasar mika berwarna biru; dan
e. digunakan di pundak.
Lambang daerah.
Bahan dasar lingkaran dalam logam warna perunggu.
4. LENCANA KORPRI.
5. PAPAN NAMA.
NAMA PEGAWAI 2 CM
8 CM
6 CM
.
KOTA DUMAI 1,5 CM
6 CM
8. LAMBANG DAERAH.
5 cm
6,5 cm
Nama :
NIP :
Alamat Kantor :
Dikeluarkan :
Pas Foto
Berlaku s.d :
Bisban warna kuning emas ukuran 0,50 cm (nol koma lima puluh
centi meter)
Bisban warna perak ukuran 0,50 cm (nol koma lima puluh centi
meter)
c. MUTZ PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN II DARI SAMPING.
Lambang Daerah
Lambang Daerah
a
b
c
Keterangan:
a. bahan dasar kain warna hitam;
b. lambang Garuda berwarna kuning emas dibordir dengan lingkaran dasar berwarna
hitam;
c. padi dan kapas berwarna kuning emas dibordir;
d. pita warna kuning emas ukuran lebar 1,75 cm (satu koma tujuh puluh lima
centimeter).
c
d
Keterangan:
a. bahan dasar kain warna hitam;
b. lambang Daerah dibordir dengan lingkaran dasar berwarna hitam;
c. padi dan kapas berwarna kuning emas dibordir; dan
d. pita warna perak ukuran lebar 1,75 cm (satu koma tujuh puluh lima centimeter).
13. SEPATU.
1 2 3
dto
PAISAL