Anda di halaman 1dari 7

BAB III

PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

3.1. Kegiatan Selama Kerja Praktek

Dalam melaksanakan kegiatan Kerja Praktek, penulis memilih

lokasi pada Yayasan Pendidikan Banga Kita Bisa yang berada di Jalan

K. L. Yos Sudarso Kelurahan Glugur Kecamatan Medan Barat Kota

Medan. Adapun tanggal dimulai Kerja Praktek 23 Desember 2019 sampai

06 Januari 2020. Dalam melaksanakan semua kegiatan yang dilakukan

penuh rasa tanggung jawab. Adapun kegiatan selama Kerja Praktek

menambah pengalaman bagi penulis, berikut kegiatan-kegiatan selama

Kerja Praktek sebagai berikut :

1. Berkenalan dengan pegawai, guru pada Yayasan Pendidikan Banga

Kita Bisa

2. Pengarahan dan pengenalan tempat dengan melihat setiap ruangan

yang ada.

3. Melihat data siswa dan absensi siswa

4. Memfilekan data siswa dan absensi siswa

5. Mengecek absensi siswa

6. Menginput data siswa dan data guru

7. Menginput absensi siswa

8. Membantu mengetik surat-surat

9. Membuat laporan data siswa dan absensi siswa

10. Melengkapi berkas-berkas yang dibutuhkan untuk Kerja Praktek

22
23

3.2. Kendala Yang Dihadapi Selama Kerja Praktek

Adapun kendala yang dihadapi selama melaksanakan Kerja

Praktek antara lain :

1. Pada waktu pertama kali melakukan Kerja Praktek penulis belum

mengenal para pegawai dan guru Yayasan Pendidikan Banga Kita

Bisa.

2. Sulit menyesuaikan diri dengan situasi dan lingkungan kerja, karena

kurang memahami prosedur kerja dan peraturan yang berlaku

3. Kurangnya komunikasi diantara penulis dan para pegawai yang ada

Yayasan Pendidikan Banga Kita Bisa tersebut

4. Keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki, sehingga terkadang

penulis merasa ragu dengan berbagai pekerjaan yang diberikan.

5. Mahasiswa harus sangat berhati-hati dalam mengerjakan pekerjaan

yang diberikan oleh para pegawai karena khawatir terjadinya

kesalahan ataupun kesilapan

6. Kesibukan para pegawai atas kerjaan masing-masing mengakibat-

kan penulis tidak dapat banyak menayakan hal-hal yang lebih jelas

menyangkut pekerjaan yang diberikan kepada penulis.

7. Penulis berinisiatif dengan kesibukan sendiri yang bermanfaat bagi

perusahaan, karena tidak kurangnya pekerjaan yang diberikan oleh

pegawai perusahaan
24

3.3. Context Diagram Dan Data Flow Diagram

Context diagram adalah diagram yang mencakup masukan-

masukan dasar, sistem umum dan keluaran. Context diagram merupakan

tingkatan tertinggi dalam diagram aliran data dan hanya memuat satu

proses, menunjukkan sistem secara keseluruhan. Context diagram tidak

memuat penyimpanan dan penggambaran aliran data yang sederhana.

Proses diberi nomor nol (0).

Context diagram digunakan untuk menggambarkan aliran-aliran

data ke dalam dan keluar sistem atau keluar entitias luar yang terletak di

luar sistem. Simbol atau notasi dari diagram context diagram hampir sama

dengan data flow diagram, yang membedakannya adalah context diagram

tidak mempunyai tempat simpanan.

Data flow diagram (DFD) merupakan alat untuk membuat diagram

yang serbaguna. Data flow diagram terdiri dari notasi penyimpanan data

(data strore), proses (process), aliran data (flow data), dan sumber

masukan (entity)

Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu model logika data atau

proses yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan

kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data disimpan,

proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data

yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut. DFD

menggambarkan penyimpanan data dan proses yang mentransformasikan

data. DFD menunjukkan hubungan antara data pada sistem dan proses
25

pada sistem. Ada dua teknik dasar DFD yang umum dipakai, yaitu

Gane/Sarson dan Yourdon/De Marco.

Simbol-simbol yang digunakan dalam DFD dapat dilihat pada tabel

dibawah ini :

Tabel 3.1. Simbol-Simbol DFD


Simbol
Gane/ Yourdon/De Penjelasan
Sarson Marco
Entiti luar merupakan sumber atau tujuan
dari aliran data dari atau ke sistem. Entiti
luar merupakan lingkungan diluar sistem
Aliran data, menggambarkan aliran data
dari satu proses keproses lainnya.
Proses, menunjukkan transformasi dari
masukan menjadi keluaran.
Tempat penyimpanan, merupakan
komponen yang berfungsi untuk
menyimpan data atau file

Peraturan-peraturan yang harus diperhatikan dalam penggambaran

simbol DFD adalah sebagai berikut :

1. Antar entiti luar tidak diijinkan terjadi hubungan atau relasi.

2. Tidak boleh ada aliran data antara entiti luar dengan tempat

penyimpanan.

3. Untuk alasan kerapian, entiti luar atau tempat penyimpanan boleh

digambar beberapa dengan tanda khusus, misalnya diberi nomor.

4. Satu aliran data boleh mengalirkan beberapa struktur data.

5. Bentuk anak panah aliran data boleh bervariasi.


26

6. Semua obyek harus mempunyai nama.

7. Aliran data selalu diawali dan diakhiri dengan proses.

8. Semua aliran data harus mempunyai tanda arah.

Ada beberapa petunjuk yang dapat dipakai dalam proses

pembuatan simbol DFD, yaitu :

1. Penamaan yang jelas.

2. Memberi nomor pada proses.

3. Penggambaran kembali.

4. Hindarilah proses yang mempunyai masukan tetapi tidak mempunyai

keluaran, begitu pun sebaliknya, hindarilah proses yang mempunyai

keluaran tetapi tidak mempunyai masukan.

5. Hati-hati dengan aliran data dan proses yang tidak dinamai.

3.4. Gambaran Umum Sistem

Yayasan Pendidikan Banga Kita Bisa merupakan lembaga

pendidikan bagi anak-anak usia dini, dalam bentuk wadah formal yaitu

play group, dan taman kanak-kanak. Pada gambaran umum sistem kerja

praktek ini penulis mengolah data siswa dan absensi siswa.

Adapun aliran data pada context diagram dibawah adalah dapat

diketahui entiti luar yang berhubungan dengan sistem yang terdiri dari

administrasi dan kepala sekolah. Dimana administrasi memberikan data

siswa, data guru dan data absensi siswa kepada kepala sekolah dalam

bentuk laporan. Kepala sekolah menerima data tersebut, dan memeriksa


27

dan memvalidasikan data tersebut menjadi laporan valid dan

menyerahkan laporan valid ke administrasi

Berikut ini adalah gambar context diagram untuk sistem

pengolahan absensi siswa yang terlihat dari gambar 3.1 dibawah ini.

Gambar 3.1. Context Diagram

Sedangkan alir data untuk DFD (Data Flow Diagram) level 0 sistem

pengolahan data absensi siswa masih ada hubungannya dengan context

diagram. Dimana administrasi input data siswa menghasilkan file data

siswa, input data guru menghasilkan file data guru dan input data absensi

siswa menghasilkan file data absensi siswa. Dari file tersebut dibuat

kedalam sebuah laporan dan menghasilkan laporan data siswa, laporan

guru dan laporan data absensi siswa. Dari laporan tersebut diserahkan

kepada kepala sekolah. Kepala sekolah menerima laporan tersebut dan

memeriksa serta memvalidasikan data tersebut menjadi laporan valid dan

menyerahkan kembali laporan valid ke administrasi


28

Berikut adalah gambar data flow diagram level 0 (nol) atau satu

untuk yang terlihat dari gambar 3.2 dibawah ini

Gambar 3.2. Data Flow Diagram Level 0

Anda mungkin juga menyukai