Anda di halaman 1dari 29

MANAJEMEN PELAYANAN

PUSKESMAS

Saifullah, SKM, M.kes


Mata kuliah : kebijakan pelayanan kesehatan
DASAR HUKUM

• UU No 36 Th 2009 : Kesehatan
• UU No.36 tahun 2014: Tenaga Kesehatan
• Permenkes Puskesmas :
✔ Lama : PMK No 75 Tahun 2014
✔ Baru : PMK No 43 Tahun 2019
• PMK No.44 tahun 2016: Pedoman Manajemen
Puskesmas
• SPM (Standar Pelayanan Minimal)
✔ Lama : PMK No 43 Tahun 2016
✔ Baru : PMK No 4 Tahun 2019
KONSEP PUSKESMAS
DEFINISI :

Fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) yang


menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan
upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan
lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif,
untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.

(Permenkes No.75 Tahun 2014 tentang Puskesmas)


PRINSIP PENYELENGGARAAN
PUSKESMAS
1. Paradigma Sehat
2. pertanggungjawaban wilayah;
3. kemandirian masyarakat;
4. pemerataan;
5. teknologi tepat guna; dan
6. keterpaduan dan kesinambungan.
Puskesmas harus memiliki prasarana yang
berfungsi paling sedikit terdiri atas:
a. sistem penghawaan (ventilasi);
b. sistem pencahayaan;
c. sistem sanitasi;
d. sistem kelistrikan;
e. sistem komunikasi;
f. sistem gas medik;
g. sistem proteksi petir;
h. sistem proteksi kebakaran;
i. sistem pengendalian kebisingan;
Peralatan kesehatan di
Puskesmas harus memenuhi
persyaratan:
1. standar mutu, keamanan, keselamatan;
2. memiliki izin edar sesuai ketentuan peraturan
perundangundangan; dan
3. diuji dan dikalibrasi secara berkala oleh institusi
penguji dan pengkalibrasi yang berwenang
SDM PUSKESMAS
• Tenaga Kesehatan dan
• tenaga non kesehatan.
Jenis Tenaga Kesehatan
paling sedikit terdiri atas:
1. dokter atau dokter layanan primer;
2. dokter gigi;
3. perawat;
4. bidan;
5. tenaga kesehatan masyarakat;
6. tenaga kesehatan lingkungan;
7. ahli teknologi laboratorium medik;
8. tenaga gizi; dan
9. tenaga kefarmasian
KATEGORI PUSKESMAS
1. Puskesmas kawasan perkotaan;
2. Puskesmas kawasan pedesaan; dan
3. Puskesmas kawasan terpencil dan sangat
terpencil
FUNGSI PUSKESMAS
1. Sebagai Pusat Penggerak
Pembangunan Kesehatan
a. Menggerakkan lintas sektor dan dunia usaha di
wilayah kerjanya agar menyelenggarakan
pembangunan berwawasan kesehatan
b. Aktif memantau & melaporkan dampak
kesehatan dr setiap penyelenggaraan program
pembangunan
c. Mengutamakan pemeliharaan kesh &
pencegahan penyakit tnp mengabaikan
penyembuhan dan pemulihan
2. Sebagai Pusat pemberdayaan
masyarakat
a. Berupaya agar perorangan, TOMA, keluarga &
masy punya kesadaran, kemauan & kemampuan
melayani diri sendiri & masy utk hidup sehat
serta menetapkan, menyelenggarakan,
emmantau serta memberikan pelayanan
kesehatan menyeluruh terpadu di wilayah
kerjanya
b. Memberikan bantuan dlm bentuk bimb teknis
materi, rujukan medis & kesmas tdk
menimbulkan ketergantungan
3. Sebagai pusat pelayanan
kesehatan pertama
• Menyelenggarakan pelayanan kesehatan pertama
secara menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan melalui pelayanan kesehatan
perorangan & kesmas
RUANG LINGKUP PELAYANAN
1. Kuratif (pengobatan)
2. Preventif (upaya pencegahan)
3. Promotif (peningkatan kesehatan)
4. Rehabilitatif (pemulihan kesehatan)
TATA KERJA
1. Koordinasi dengan kantor kecamatan
2. Bertanggung jawab kepada Dinas kesehatan
Kota/Kab
3. Bermitra dengan sarana pelayanan kesehatan tk
pertama lainnya
4. Menjalin kerjasama dengan fasilitas rujukan
5. Berkoordinasi dengan lintas sektor
6. Bermitra dg TOMA yg peduli kesmas
KEDUDUKAN PUSKESMAS
1. Sistem Kesehatan Nasional, sbg sarana kesehatan
(perorangan & masy) strata pertama
2. Sistem Kesehatan Kota/Kab, unit pelaksana teknis
(UPT) Dinas menyelenggarakan sebagian tugas
pemb kesh Kota/Kab
3. Sistem Pemerintahan Daerah, UPT dinas
kesehatan kota/kab, unit strutural Pemda
Kota/Kab
STRUKTUR ORGANISASI
1. Kepala Puskesmas
2. Kepala TU
3. Unit pelaksana fungsional
4. Jaringan pelayanan
1. Pusk pembantu
2. Pusk keliling
3. Bidan Desa/komunitas
ASAS PENGELOLAAN PUSKESMAS
PELAYANAN KESEHATAN DI
PUSKESMAS
RUJUKAN
UKP
UKM
DINKES PROP RS PROP/PUSAT

DINKES KOTA/KAB, RS KOTA/KAB,


BKIM, BPMM, BKPM BKIM, BPMM, BKPM

PUSKESMAS PUSKESMAS

POSYANDU/POD POSYANDU/POD

INDV/KELG INDV/KELG
SUMBER PEMBIAYAAN
PUSKESMAS
1. Pemerintah: Pem Kota/Kab, Pem Prop,Pem Pusat
2. Puskesmas: retribusi
3. Sumber Lain : hibah/bantuan DN & LN
MANAJEMEN PUSKESMAS

•Untuk terselenggaranya berbagai upaya kesehatan yang sesuai dengan azas penyelenggaraan
Puskesmas, perlu ditunjang oleh manajemen Puskesmas yang baik.
•Manajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik untuk
menghasilkan luaran Puskesmas yang efektif dan efisien.

•Rangkaian kegiatan sistematis yang dilaksanakan oleh Puskesmas membentuk fungsi-fungsi


manajemen. Ada 5 fungsi manajemen Puskesmas yang dikenal yakni
❑ Perencanaan
❑ Pengorganisasian
❑ Pelaksanaan dan Pembimbingan
❑ Pengawasan
❑ Evaluasi

Semua fungsi manajemen tersebut harus dilaksanakan secara terkait dan berkesinambungan
• Fungsi Perencanaan (Planning)
Perencanaan merupakan fungsi terpenting dalam manajemen. Perencanaan
kesehatan adalah sebuah proses untuk merumuskan masalah-masalah kesehatan yang
berkembang di masyarakat, menentukan kebutuhan dan sumber daya yang tersedia,
menetapkan tujuan program yang paling pokok, dan menyusun langkah-langkah
praktis untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan tersebut.
Terdapat lima langkah yang perlu dilakukan pada proses penyusunan sebuah
perencanaan dalam manajemen kesehatan, yaitu: (a) analisa situasi; (b)
mengidentifikasi masalah dan prioritasnya; (c) menentukan tujuan program; (d)
mengkaji hambatan dan kelemahan program; (e) menyusun rencana kerja
operasional.
• Fungsi Pengorganisasian (Organizing)
Dengan adanya pengorganisasian, maka seluruh sumber daya yang dimiliki
oleh organisasi akan diatur penggunaannya secara efektif dan efisien untuk mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Ada enam langkah penting dalam membuat pengorganisasian, yaitu: (a)
tujuan organisasi harus sudah dipahami oleh staf; (b) membagi habis pekerjaan
dalam bentuk kegiatan-kegiatan pokok untuk mencapai tujuan; (c) menggolongkan
kegiatan pokok ke dalam suatu kegiatan yang praktis; (d) menetapkan kewajiban
yang harus dilakukan oleh staf dan menyediakan fasilitas pendukung yang diperlukan
untuk melaksanakan tugasnya; (e) penugasan personal yang terampil.
•   Fungsi Pelaksanaan dan Pembimbingan (Actuating)
Pada fungsi ini lebih mengarahkan dan menggerakkan semua sumber
daya untuk mencapai tujuan yang telah disepakati. Beberapa hal yang dapat
menggerakkan dan mengarahkan sumber daya manusia dalam organisasi
yaitu : peran kepemimpinan (leadership), motivasi staf, kerja sama antar staf,
dan komunikasi yang lancer antar staf.
Adapun tujuan fungsi pelaksanaan dan pembimbingan adalah: (1)
menciptakan kerjasama yang lebih efisien; (2) mengembangkan kemampuan
dan keterampilan staf; (3) menumbuhkan rasa menyukai dan memiliki
pekerjaan; (4) mengusahakan suasana lingkungan kerja yang meningkatkan
motivasi prestasi kerja staf; (5) membuat organisasi berkembang secara
dinamis.
• Fungsi Pengawasan (Controlling)
Melalui fungsi pengawasan, standar keberhasilan program yang
telah dibuat dalam bentuk target, prosedur kerja, dan sebagainya
harus selalu dibandingkan dengan hasil yang telah dicapai atau yang
mampu dikerjakan oleh staf.
Jenis standar pengawasan ada dua, yaitu : (1) standar norma,
standar yang dibuat berdasarkan pengalaman staf melaksanakan
program yang sejenis atau yang pernah dilaksanakan dalam situasi
yang sama di masa lalu; (2) standar kriteria, standar yang diterapkan
untuk kegiatan-kegiatan pelayanan oleh petugas yang sudah
mendapatkan pelatihan.
• TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai