Anda di halaman 1dari 22

Edisi No.

02 / April 2020

KEMENTERIAN KOPER ASI DAN UKM REPUBLIK INDONESIA

#SiapBersamaKUMKM
Lawan Corona
H.06 H.11 H.14 H.17
Pandemi, Ubah Cara Kemenkop dan UKM Rilis LPDB Selamatkan Koperasi Sparc Campus
Berbisnis Pelaku KUKM E-Form Pendataan KUMKM dari Ancaman COVID-19 Menyiapkan UKM Semakin
Terdampak COVID-19 Berkualitas

@KemenkopUKM www.kemenkopukm.go.id Call Center 1500 587


KEMENKOPUKM
Da�ar Isi

“BANTING SETIR” USAHA


DI TENGAH PANDEMI
Terjebak di tengah wabah corona bukanlah pilihan yang
menyenangkan. Setiap kita pasti menginginkan keadaan yang
sulit ini segera berakhir. Terlebih para pelaku usaha ultramikro,
usaha kecil, hingga start up yang sedang merintis impiannya
untuk menjadi besar.
Keadaan memang sungguh berbeda dengan krisis-krisis
yang menghantam bangsa ini sebelumnya. Ingat ketika 1998
dan 2008, UMKM justru menjadi bantalan dan penopang
bagi bangsa ini untuk bisa bertahan dari badai krisis moneter
dan perbankan. Namun kini, ketika pandemi COVID-19
menerpa justru para pelaku koperasi dan UMKM-lah yang
juga mesti menanggung beban terberat dari level terbawah. 08
Bukan semata daya beli yang turun tapi kesempatan
Aneka Stimulus Penopang Kinerja
untuk mengembangkan usaha pun nyaris tak ada. Wajar
Koperasi dan UMKM
jika kemudian banyak dari mereka yang lempar handuk dan
memilih mengantri bantuan sosial dari pemerintah.
Namun sejatinya, bangsa Indonesia dalam sejarahnya
dikenal memiliki peradaban tinggi dengan kreativitas
mengalir dalam darahnya. Setiap kita paham benar
bagaimana untuk menangkap peluang bahkan dalam kondisi
tersulit sekalipun. Berdikari adalah semangat kita.
Di sisi lain, dunia pun mengakui hasil karya seni Indonesia
dalam bentuk produk kerajinan tangan yang amat diminati.
Lihat saja nilai ekspor produk handicraft atau kerajinan tangan
Indonesia senantiasa meningkat dalam setiap tahunnya.
Bahkan pada 2018 mengalami lonjakan tertinggi dalam 20
tahun terakhir hingga mencapai 1,2 miliar dolar AS. Hal ini
menunjukkan betapa sebenarnya kreasi dan hasil seni bangsa
Indonesia begitu diterima pasar dunia.
Saat ini ketika pandemi melanda, banyak pula para 12
pelaku ekonomi kreatif dan UMKM yang tak ingin kehilangan
Satu Derap Selamatkan Koperasi
peluang. Mereka bergerak kreatif dan inovatif agar bisa di Tengah Wabah COVID-19
tetap berkarya meski keadaan sulit. Banyak dari UMKM yang
beralih memproduksi alat kesehatan, hand sanitizer, hingga
masker kain sebagai brand fesyen. Tak tanggung-tanggung
mereka juga memproduksi perlengkapan yang tak pernah
dibayangkan akan diminati sebelumnya yakni face shield
yang amat populer di kalangan milenial.
Banyak pula dari mereka yang banting setir berjualan
makanan beku alias frozen food hingga jasa kurir lantaran
maraknya belanja via daring yang mengalami peningkatan
omzet luar biasa besar. Langkah kecil yang mereka rintis
mendapatkan dorongan besar dari pemerintah yang
menggulirkan beragam program stimulus dari mulai bantuan
sosial hingga paket-paket kemudahan berusaha.
Hal itu diharapkan membuat usaha mereka tetap laju di
tengah pandemi sembari berharap badai ini cepat berlalu.
Percayalah banting setir itu sejuta kali lebih baik ketimbang 19
lempar handuk. Pengrajin Kulit Garut,
Produksi Masker Berbahan Kulit
Tetaplah tangguh!

Penanggung Jawab: Rully Indrawan Redaktur: Hariyanto Redaktur Pelaksana: Sahrul, Penyunting/Editor:
Muhammad Maulana, Muhammad Ali, I Gusti Putu Randy Desain: Adhiguna Suryadi, Mulyadi Fotografer: Topik,
Kurniawan, Tommy Sekretariat: Nurlailah, Ali Imron Rasidi, Melinda, Fira Desiana Nasril, Suhandi, Imam Ahmad Al
Hushori, Rr. Dwitya Suci, Pradityo Ariwibowo, Muhammad Kamal, Wira Suanda.

2
Laporan Utama

Untuk Mereka
yang Rentan
di Tengah
Pandemi
COVID-19

A
cep, pelaku usaha biro perjalanan
wisata di Cianjur, Jawa Barat, cuma bisa
tercenung. Usaha biro perjalanan yang
dijalankannya itu terpaksa berhenti total.
Sejumlah rencana usaha yang dirancang Acep jauh-
jauh hari sebelumnya mendadak hancur berantakan.
Paket-paket perjalanan wisata yang sudah disiapkan dan
beberapa paket pun sudah dipesan pelanggan. Namun
mendadak semua pesanan tersebut dibatalkan oleh
pelanggan.
Uang memang sempat mampir ke tangannya dari
pelanggan tapi terpaksa harus dikembalikan karena
pembatalan. Pengembalian itu dilakukannya sebagai
tanggung jawab menjalankan bisnis secara beretika.
Pandemi COVID-19 seperti pencuri yang merenggut
satu-satunya sumber kehidupan ekonomi keluarganya.
Usaha biro perjalanan wisata kecil-kecilan yang
dirintisnya harus terhenti karena tidak ada wisatawan
sejak wabah corona merebak di tanah air sejak awal
Maret 2020.

April 2020 3
“Saya tidak punya usaha lagi yang bisa saya jalankan.
Semua berhenti total. Wisatawan membatalkan semua
perjalanan. Tapi keluarga kami harus terus hidup.
Sekarang saya mencoba pekerjaan apa saja agar
keluarga bisa makan,” tutur Acep.
Acep hanyalah satu dari pelaku UKM yang
usahanya terhempas oleh wabah Corona. Wabah
virus Corona memukul berbagai sektor bisnis
secara nasional. Banyak pelaku usaha yang berhenti
menjalankan usahanya sementara, seperti usaha
kuliner, makanan minuman, salon, SPA, kerajinan, dan
usaha lainnya. Pusat-pusat perbelanjaan, toko, pasar,
pedagang kaki lima sepi pengunjung. Banyak terjadi
PHK, pengurangan karyawan atau yang merumahkan
karyawan. Terlebih lagi sektor informal sangat terpukul
dengan kondisi ini.
Untuk membandingkan kondisi sekarang ini dengan
krisis 1998 memang sangat berbeda, Pada krisis ekonomi
1998, kondisi KUMKM mampu tangguh tatkala usaha
besar rontok. Bahkan KUMKM menjadi penyangga
ekonomi nasional kala itu. Penyebabnya, krisis yang
terjadi pada saat itu, adalah krisis pada sektor keuangan,
sementara sektor riil khususnya pada sektor informal dan
KUMKM masih berjalan kuat.
Sedangkan krisis yang terjadi akibat wabah virus ini
berdampak multiaspek, kesehatan, sosial dan ekonomi.
Produksi dan investasi terganggu. Dari sisi daya beli
menurun, karena menurunnya pendapatan masyarakat.
Sementara dari sisi produksi juga terganggu,
karena bahan baku tersendat. Dampaknya terhadap
perekonomian jauh lebih berat dari krisis 1998.
Saat badai krisis akibat wabah Corona menggulung
banyak bidang usaha, para pelaku koperasi dan UMKM
(KUMKM) banyak yang mencoba untuk bertahan. Segala
daya upaya mereka lakukan. Banyak dari mereka yang
beralih memproduksi Alat Pelindung Diri (APD) mulai
dari masker, baju hazmat, dan lainnya. Ada yang menjual
produksinya secara online padahal sebelumnya hanya
menjual secara konvensional.
Salah satu penyuluh koperasi di Cianjur, Tintin
Rustiani bercerita ketika ia harus membangun semangat
para pelaku UKM untuk bangkit agar menjalankan roda
usahanya kembali setelah terpuruk. Ada pedagang
bunga di tempat wisata tidak bisa lagi mencari nafkah,
pengusaha susu sapi yang kehilangan pelanggan
sejak wabah mengamuk, hingga petani sayur kesulitan
mengirim produksinya.
“Semua UKM sempat ‘down’ semangatnya. Mereka
bingung karena tiba-tiba saja omzet turun, pengiriman
barang terhambat, bahan baku sulit,” katanya.
Tintin yang juga Ketua Penyuluh Koperasi Seluruh
Indonesia ini tak pernah jenuh membangkitkan asa
dalam diri tiap pelaku UMKM. “Kalau ada yang bisa jahit,
kita ajak bikin masker dan kemudian kita bersama-sama

4
5 Klaster Masalah UMKM saat Pandemi

Sulit Bahan Baku Permodalan

Pejualan/Permintaan Distribusi/Operasional Produksi Terhambat


Menurun Terhambat

membantu untuk memasarkannya. Kami juga membuat terhambat. Berdasarkan kelima klaster tersebut, masalah
usaha yang dinamai Keranjang UKM, untuk menjual hasil penjualan/permintaan menurun paling dominan dialami
tani dengan sistem online. Kita semua saling membantu, KUMKM, dengan persentase lebih dari 60 persen. Pelaku
gotong-royong untuk bisa bangkit dari keterpurukan ini,” KUMKM yang melaporkan meliputi Banten, DKI Jakarta,
tuturnya. Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DIY, Sumatera
Barat, dan Bali.
Pendataan Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Riza Damanik
Kementerian Koperasi dan UKM menyadari betapa dalam sebuah diskusi baru-baru ini mengatakan dalam
rentannya pelaku KUMKM terhadap dampak pandemi situasi pandemi Corona, kelompok usaha kecil, mikro,
COVID-19. Untuk menangkap gambaran kondisi KUMKM dan ultramikro paling rentan terdampak. Bidang usaha
akibat wabah Corona, Kemenkop dan UKM mencoba yang paling terpukul khususnya di sektor makanan dan
melakukan pendataan di lapangan. Pendataan dilakukan minuman.
sejak 17 Maret 2020 melalui call center 1500-587. Penurunan penjualan ini tidak lepas dari penerapan
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki sangat kebijakan physical distancing di seluruh Indonesia,
berharap pelaku KUMKM melaporkan kondisi usaha masyarakat dianjurkan untuk diam di rumah, tidak keluar
serta kesulitan-kesulitan yang dihadapi. Melalui hasil jika tidak mendesak dan bekerja dari rumah.
pendataan ini, pemerintah dapat mengambil kebijakan Riza juga menjelaskan, usaha mikro dan ultra mikro
serta langkah-langkah untuk menjaga kelangsungan yang paling berat menanggung dampak pandemi
usaha KUMKM. COVID-19 adalah usaha makanan. Kata dia, ini
“Kami sangat memahami bahwa wabah Corona disebabkan belum semua usaha makanan tersambung
berdampak signifikan terhadap kelangsungan usaha dengan platform online. “Baru 30 persen diantaranya
KUMKM,” kata Menteri Koperasi dan UKM Teten saja yang sudah tersambung dengan platform
Masduki. online. Sementara sisanya sebesar 70 persen belum
Pada saat ini hasil pendataan sementara yang tersambung,” katanya.
dilakukan Kementerian Koperasi dan UKM sudah mulai Menurutnya, dalam situasi seperti saat ini pemerintah
dapat dilihat hasilnya. Ada gambaran sementara kondisi menilai perlu pendekatan yang komprehensif dalam
terkini dari KUMKM yang bisa menjadi masukan bagi upaya memitigasi dampak COVID-19 kepada masyarakat
pemerintah. khususnya UMKM. Rangkaian stimulus juga disiapkan
Dari pendataan tersebut diperoleh lima klaster pemerintah dari berbagai sisi, mulai dari stimulus untuk
masalah, pertama penjualan/permintaan menurun; meningkatkan daya beli, keringanan pembiayaan,
kedua, bahan baku sulit; ketiga distribusi/operasional perpajakan, menjaga pasokan pangan, dan bantuan
terhambat; keempat, permodalan; kelima produksi sosial.

April 2020 5
#dirumahaja #SiapBersamaKUMKM

Pandemi, Ubah Cara


Berbisnis Pelaku KUKM
“Kita harus bisa dan melakukan Revolusi Industri 4.0 dari segala bidang tidak
ketinggalan juga para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah serta Koperasi.”

K
ata-kata itu sudah tidak asing di telinga kita. semua aktifitas dilakukan dari rumah.
Begitu acapkali pidato-pidato para pejabat, Hal ini menjadi permasalahan besar buat semua
politisi dan akademisi. Memang revolusi orang apalagi para pelaku usaha karena tidak bisa
industri 4.0 mau tidak mau harus dilakukan beraktifitas secara biasa. Namun ada hal yang
oleh semua pelaku usaha khususnya dan masyarakat bisa diambil dari sisi positifnya peristiwa ini, para
pada umumnya. Namun ajakan ini masih hanya sebatas pelaku usaha dipaksa untuk bertahan dengan tetap
jargon karena belum semua pelaku usaha, baik koperasi memproduksi, memasarkan dan transaksi produknya
maupun UMKM yang melakukan revolusi ini. secara online.
Menjalankan pemasaran, promosi, dan transaksi oleh Musibah virus ini telah memaksa semua pelaku
pelaku Koperasi dan UMKM masih didominasi sistem usaha agar tetap berusaha dengan menggunakan
konvensional walau sudah ada juga yang melakukan digitalisasi (revolusi industri 4.0) karena kalau tidak
secara digital. melakukan itu maka akan bangkrut usahanya.
Kondisi bangsa kita dalam satu bulan ke belakang Terjadinya wabah virus ini memberikan peluang
ini sedang dirundung duka dengan mewabahnya virus dan strategi baru dalam hal produksi, pemasaran,
Corona sehingga untuk mencegah menyebarnya virus transaksi dan pengiriman produk ke konsumen.
semakin meluas, pemerintah membuat kebijakan agar Dengan permasalahan ini, pelaku usaha dituntut tetap

6
bertahan dan produktif dengan cara berkolaborasi dan berbisnis ini kiranya bisa membuat kebijakan-kebijakan
memanfaatkan digitalisasi baik dalam sisi pemasaran, untuk jangka pendek (dalam situasi keadaan virus
transaksi dan pengiriman. corona) dan jangka panjang.
Saat ini kolaborasi ini telah jalan di mana para Untuk jangka pendek, di tengah pandemic ini,
pelaku bekerja sama dengan platform-platform online pemerintah perlu memberikan kemudahan bagi
dan media sosial untuk memasarkan produknya. Untuk para pelaku usaha Koperasi dan UMKM untuk dapat
pengiriman yang selama ini masih menggunakan memasarkan produknya secara gratis melalui platform-
cara konvensional ini sudah mulai ditinggalkan platform yang ada dan untuk pengiriman agar ada
dan memanfaatkan transportasi online untuk bisa tarif khusus serta provider telekomunikasi memberikan
mengantarkan produknya ke konsumen. kemudahan jaringan internet khususnya bagi para
Dengan berubahnya perilaku berbisnis mulai dari pelaku usaha.
produksi, pemasaran, transaksi dan pengiriman ini telah Kebijakan ini mungkin akan membantu mereka
menunjukan terjadinya perubahan menuju revolusi koperasi dan UMKM tetap bertahan dalam situasi
industri 4.0 yang selama ini hanya sekedar wacana dan bangsa yang sedang dilanda musibah dan kedepannya
himbauan. para pelaku sudah terbiasa dengan apa yang dinamakan
Pemerintah dalam menyikapi perubahan perilaku revolusi industri 4.0.

April 2020 7
#dirumahaja #SiapBersamaKUMKM

Rp Rp
Rp

Aneka Stimulus Penopang


Kinerja Koperasi dan UMKM

M
erebaknya Corona Virus Disease COVID bagi sektor KUMKM. “Yang pertama kami
(Covid-19) secara masif di Indonesia mengajukan stimulus daya beli produk UMKM dan
telah meruntuhkan keperkasaan koperasi. Ini sudah disampaikan dalam rapat terbatas
hampir seluruh sektor usaha, termasuk yang dipimpin Presiden Joko Widodo dan disetujui
koperasi dan UMKM. Mulai dari kemampuan daya bayar angkanya sekitar Rp2 triliun untuk sementara ini,” kata
yang menurun drastis, hingga pengembalian angsuran Teten.
pinjaman yang tertunda akibat penurunan omzet Program kedua, belanja di warung tetangga.
penjualan. Tak heran, banyak pelaku usaha menjerit dan Kemenkop UKM berharap dalam masa pandemi ini
berharap segera terealisasinya kebijakan pemerintah warung-warung bisa berjalan dengan baik usahanya
terkait penundaan pembayaran angsuran bagi UMKM. dengan tetap menerapkan social distancing. Program
Tak pelak, stimulus dari pemerintah bagi koperasi ini untuk memastikan warung-warung di lingkungan
dan UMKM menjadi sesuatu yang sulit dihindarkan. perumahan warga mendapat jaminan supply barang
Oleh karena, Kementerian Koperasi dan UKM pun siap dagangan sehingga mereka bisa jualan ke tetangga-
menerapkan program dan langkah mitigasi dampak tetangganya secara online juga.
COVID-19 terhadap sektor UMKM. “Sederhananya nanti warung bisa mengantarkan
“Kami akan segera menindaklanjuti perintah Presiden belanjaan tetangganya ke rumah masing-masing,” jelas
Joko Widodo untuk memitigasi dampak COVID-19 Menkop.
terhadap para pelaku koperasi dan UMKM,” tegas Ketiga, program restrukturisasi dan subsidi suku
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki. bunga kredit usaha mikro yang sampai saat ini masih
Teten menjelaskan, ada sembilan program yang dibahas dengan Kementerian Keuangan. Program
sudah disiapkan pemerintah untuk meredam dampak keempat, restrukturisasi kredit yang khusus bagi koperasi

8
4
Langkah
Presiden
Untuk Upaya Restrukturisasi
Kredit UMKM
Skema Baru
Pembiayaan

UMKM
Terdampak
Covid-19 Paket Sembako untuk Produksi dengan
Pelaku UMKM Protokol Kesehatan

melalui LPDB KUMKM. Program kelima, gerakan masker masyarakat yang membutuhkan dalam skema bantuan
kain untuk semua. Program ini mendorong terjadinya sosial, terutama yang berkaitan dengan paket sembako.
kemitraan antara KUKM dengan offtaker. Kemenkop Dan hal keempat, UMKM diberikan peluang terus untuk
UKM mendorong penggunaan masker bagi pelaku berproduksi di sektor pertanian, industri rumah tangga,
usaha saat menjalankan usahanya, khususnya pelaku warung tradisional sektor makanan, dengan protokol
usaha kuliner. kesehatan yang ketat.
Program keenam, pihaknya berupaya memasukkan
sektor mikro yang jumlahnya cukup banyak dan paling Angsuran KUR
rentan terdampak COVID-19 dalam klaster penerima Tak hanya itu, pemerintah juga sudah membebaskan
kartu pra kerja untuk pekerja harian. pembayaran bunga dan penundaan pokok angsuran
”Ketujuh, ini yang juga penting, yaitu bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) paling lama enam bulan bagi
langsung tunai. Budget-nya sedang disusun oleh masyarakat yang terdampak wabah Covid-19.
Kementerian Keuangan tapi kami bisa menjadi salah satu “Kebijakan itu ditetapkan karena penyebaran
penyalur dari bantuan langsung ini yang sebenarnya Covid-19 di Indonesia semakin meningkat sehingga
semacam bantuan sosial yang diperluas,” ujar Teten. mengakibatkan penurunan aktivitas ekonomi dan
Kedelapan, pembelian produk UMKM oleh BUMN. kegiatan usaha khususnya UMKM. Kebijakan ini mulai
Kemudian, program kesembilan terkait dengan pajak berlaku pada 1 April 2020. Mereka yang akan mendapat
Pph 21, pajak penghasilan impor, Pph 25, restitusi relaksasi harus memenuhi penilaian masing-masing
pertambahan nilai bisa direlaksasi untuk KUMKM. penyalur KUR,” ungkap Menteri Koordinator Bidang
”Kami berharap sembilan langkah mitigasi ini Perekonomian Airlangga Hartarto.
membawa dampak ekonomi positif terhadap pelaku Pembebasan pembayaran bunga dan penundaan
KUMKM,” kata Teten. pembayaran pokok KUR tersebut juga akan diikuti
Menurut Teten, program-program tersebut relaksasi ketentuan KUR dengan memberikan
diselaraskan dengan instruksi Presiden dalam rangka perpanjangan jangka waktu dan tambahan plafon. Bagi
memitigasi dampak COVID-19 bagi para pelaku koperasi debitur KUR existing akan diberikan relaksasi ketentuan
dan UMKM. restrukturisasi KUR dengan kebijakan perpanjangan
Presiden Joko Widodo menyiapkan empat langkah jangka waktu dan/atau kebijakan penambahan limit
untuk memitigasi dampak COVID-19 terhadap UMKM. plafon KUR. Khususnya bagi debitur KUR kecil dan KUR
Hal pertama yakni percepatan bagi upaya relaksasi mikro non produksi.
restrukturisasi kredit UMKM yang mengalami kesulitan. Untuk calon debitur KUR baru akan diberikan
Kedua, dalam masa pandemi ini, presiden meminta agar relaksasi pemenuhan persyaratan administratif
disiapkan skema baru pembiayaan, terutama berkaitan pengajuan KUR, seperti izin usaha, Nomor Pokok Wajib
dengan investasi dan modal kerja yang pengajuannya Pajak (NPWP), dan dokumen agunan tambahan.
lebih mudah dengan jangkauan terutama bagi daerah- “Semua dokumen tersebut ditangguhkan sementara
daerah yang terdampak. sampai kondisi memungkinkan dan mereka dapat
Ketiga, memasukkan para pelaku usaha mikro atau mengakses KUR secara online,” katanya.

April 2020 9
KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM
REPUBLIK INDONESIA

Solusi Belanja Pas Karantina?


Ya #BelanjaDiWarungTetangga
Ayo ikut gerakan #BelanjaDiWarungTetangga
Daftarkan warung-warung sekitar rumahmu melalui link

Skema Penyaluran
Kebutuhan Pangan
Untuk Warung

@kemenkopukm 1500 587 www.kemenkopukm.go.id


#dirumahaja #SiapBersamaKUMKM

Kemenkop dan UKM Rilis E-Form Pendataan


KUMKM Terdampak COVID-19

K
ementerian Koperasi dan UKM merilis “Dengan begitu para pelaku diminta untuk
e-form untuk kepentingan pendataan menginformasikan kondisinya secara lebih rinci dan
pelaku koperasi dan UMKM yang terdampak spesifik, karena selain untuk dapat diintegrasikan dengan
pandemi COVID-19. data terdahulu, juga untuk menghindari duplikasi data”
“Untuk dapat menerapkan kebijakan dan fasilitasi jelasnya.
pemerintah bagi para pelaku KUMKM terdampak Data yang diperoleh dan telah dilengkapi NIK
COVID-19 secara tepat sasaran, diperlukan data yang pelaku KUMKM akan dikompilasi dalam sistem terpadu
akurat,” kata Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM sehingga para pelaku tidak perlu melakukan pengisian
Prof. Rully Indrawan di Jakarta, Senin (13/4/2020). data ulang di masa mendatang. Sekretaris Kementerian
Ia mengatakan, hal yang mutakhir dan detail Koperasi dan UKM Prof. Rully Indrawan memastikan
menjadi krusial sebagai dasar pengambilan kebijakan di bahwa pendataan ini tidak memungut dana karena
lapangan. Hal ini kata Prof. Rully, hanya dapat diperoleh anggaran untuk eksekusi program-program mitigasi
melalui partisipasi dari masyarakat pelaku yang ini sudah cair, sehingga tidak ada keharusan bagi para
terdampak langsung. Pendataan ini merupakan tindak pelaku untuk membayar kompensasi apapun.
lanjut dari program melalui hotline pengaduan KUMKM “Kami paham bahwa sudah banyak beredar
terdampak yang dibuka sejak 17 Maret 2020 sebagai pendataan di masyarakat, namun e-form ini sangat
respon cepat Kemenkop dan UKM untuk menerima diperlukan untuk memastikan tersedianya data yang
laporan, sebagai dasar untuk menyiapkan strategi akurat dan mutakhir,” kata Prof. Rully.
yang tepat, hingga untuk dapat menyalurkan bantuan Hal itu tidak lain karena di lapangan, sangat
sesegera mungkin. beragamnya kondisi, karakteristik, dan permasalahan
“Kami bekerja sama lintas kementerian dan lembaga KUMKM yang tersebar di seluruh Indonesia menjadi
terkait pasokan dan analisis data ini,” katanya. tantangan tersendiri bagi pemerintah untuk dapat
Pihaknya juga menggandeng kelompok-kelompok menyalurkan jenis program dan bantuan yang tepat.
masyarakat dan pendamping Koperasi dan UKM, yang “Oleh sebab itu sirkulasi e-form ini kami lakukan
memiliki jangkauan dan jejaring hingga ke seluruh melalui jejaring perangkat organisasi terkait KUMKM,
pelosok Indonesia. Dalam upaya ini, pihaknya merilis bukan langsung ke masyarakat,” katanya.
e-form kuesioner untuk dilengkapi oleh para pelaku E-form Pendataan Koperasi dan UMKM Terdampak
KUMKM terdampak. Covid-19 ini mulai didistribusikan melalui Organisasi
Lanjut Prof. Rully, data yang diperoleh dari e-form Perangkat Daerah yang membawahi Koperasi dan
ini akan terintegrasi dengan big data kementerian, yang UKM, serta seluruh institusi yang memiliki jejaring dan
akan dimanfaatkan sebagai basis bagi pemutakhiran stakeholder para pelaku KUMKM mulai Senin, 13 April
data dan penanganan yang lebih sigap dan tanggap 2020 melalui tautan https://bit.ly/SiapBersamaKUMKM
pada dukungan program pemerintah selanjutnya. dalam payung program #SiapBersamaKUMKM.

April 2020 11
#dirumahaja #SiapBersamaKUMKM

Satu Derap Selamatkan Koperasi


di Tengah Wabah COVID-19

P
andemi COVID-19 menjadi babak tersendiri Rully Indrawan mengatakan, saat ini keadaan memang
bagi koperasi untuk dapat berjuang sedang tidak normal yang kurang menguntungkan
menyelamatkan diri. Meski bukan mudah, bagi siapapun, termasuk bagi pemerintah. Ia pun
banyak dari koperasi justru menjadi menginisiasi pertemuan dengan KSP (Koperasi Simpan
tumpuan anggota di masa sulit. Sayangnya, koperasi- Pinjam) terpilih, yaitu KSP primer nasional dengan
koperasi kini dihadapkan pada persoalan kredit macet jumlah nasabah dan cabang yang banyak, pada Kamis
anggotanya yang usahanya terancam pailit. Maka wajar (23/4/2020).
jika diperlukan satu derap langkah yang sejalan untuk “Pemerintah menyadari dalam situasi krisis ekonomi
menyelamatkan koperasi agar tetap mampu menopang akibat COVID-19, tak bisa menyelesaikan sendiri. Kami
perekonomian rakyat di level terbawah. ingin bersinergi dengan pelaku koperasi khususnya KSP
Kementerian Koperasi dan UKM pun merespon cepat guna mengambil langkah-langkah bersama mengatasi
dengan menyiapkan skema program relaksasi bagi situasi sulit ini,” kata Prof. Rully.
koperasi yang benar-benar membantu anggotanya yang Hadir juga salam pertemuan itu, Deputi Bidang
tidak mampu membayar pinjaman karena terdampak Pembiayaan Hanung Rimba Rachman, Deputi Bidang
musibah wabah COVID-19. Skema program tersebut, Pengawasan Suparno, Dirut LPDB KUMKM Supomo, stah
pertama, relaksasi dari perbankan dan Lembaga khusus Menkop dan UKM Agus Santoso. Sedangkan
Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan dari KSP terpilih diantaranya Sahala Panggabean (KSP
Menengah (LPDB KUMKM) kepada pinjaman koperasi Nasari), Iwan Setiawan (KSP Sejahtera Bersama), Dedy
tersebut. Damhudi (KSP Nusantara) HP Purnomo (KSPPS Garuda),
Kedua, skema pinjaman khusus kepada koperasi Purwoko KSP Pangestu, juga perwakilan dari Kopdit
yang mengalami kesulitan likuiditas karena kebijakan Swasti Sari, KSP Bna Raharja, Gunawan (KSP Serambi
relaksasi internal atau karena mengeluarkan kebijakan Dana), KSP dan Semarak Dana.
baru untuk membantu anggota yang usahanya “Kondisi yang dihadapi saat ini berbeda dengan
terganggu wabah COVID-19. Ketiga, pembebasan pajak masa lalu, dimana kemungkinan permintaan simpanan
koperasi pada objek terkait. Serta keempat, mencegah anggota KSP akan meningkat. Selain karena kebutuhan
keluarnya kebijakan sepihak dari pemerintah daerah yang mendesak, dalam suasana lebaran biasanya juga
yang merugikan kredibilitas dan keberlangsungan ada penarikan dana simpanan anggota yang meningkat,
koperasi. juga kemungkinan ada imbas dari kasus KSP Indosurya
Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Prof. dan Hanson, yang membuat koperasi kekurangan

12
likuiditas,” kata Prof. Rully.
Untuk itu, Kemenkop dan UKM menginginkan
adanya data yang akurat sebelum nantinya memberikan
bantuan likuiditas melalui LPDB KUMKM kepada koperasi
khususnya KSP yang membutuhkan.
“Kita belajar dari pengalaman masa lalu seperti saat
krisis 1998 dimana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia
Kami ingin bersinergi dengan
pelaku koperasi khususnya
KSP guna mengambil langkah-

(BLBI) berbuntut panjang akibat data yang kurang langkah bersama mengatasi
akurat. Kami, kalaupun nantinya memberikan bantuan
likuiditas, tak ingin masalah jadi panjang dan membuat
situasi sulit ini
citra koperasi menjadi tercoreng,” tegas Prof. Rully.
Staf Khusus Menkop dan UKM Agus Santoso ekonomi mikro dan makro.
menambahkan, sebenarnya operasional KSP yang hadir Restrukturisasi pinjaman/pembiayaan berbentuk
dalam pertemuan virtual itu, sampai saat ini masih penundaan pembayaran angsuran pokok, penundaan
berjalan seperti biasa walaupun anggota koperasinya pembayaran angsuran jasa, penundaan atau
sekitar 10-20 persen ada yang terdampak. “Beberapa pengurangan jasa, perpanjangan jangka waktu, dan/atau
KSP di wilayah yang diterapkan PSBB juga kesulitan penambahan fasilitas pinjaman/pembiayaan.
bertemu dengan anggota koperasi. Namun Kemenkop ”Mitra LPDB-KUMKM yang berhak mendapat
dan UKM sudah memberikan surat dan ada apresiasi kebijakan tersebut adalah koperasi dan UKM,” katanya.
dari KSP sehingga koperasi bisa tetap mengakses
anggotanya karena adanya surat dari Kemenkop itu,” Stimulus Pajak
kata Agus. Sementara itu Deputi Bidang Pembiayaan Hanung
Hal lain adalah koperasi membutuhkan dukungan Rimba Rachman mengatakan terhadap permintaan
dari pemerintah agar kepercayaan anggota kepada sejumlah KSP yang juga menginginkan stimulus pajak,
koperasi tidak menurun. “Mereka meminta dukungan yaitu PPh pasal 21.22 dan 25 UU perpajakan, pihaknya
agar Kemenkop dan UKM menyampaikan surat edaran juga tengah mengusulkan kepada Menko Perekonomian.
agar anggota koperasi menarik simpanannya secara “Kami selalu mengupayakan adanya stimulus pada
wajar saja. Namun demikian untuk menjaga likuiditas koperasi. Memang kebijakan stimulus pajak itu erat
koperasi khususnya pada Mei, Juni, dan seterusnya, kaitannya dengan industri. Usulan kami yakni meminta
diharapkan LPDB bisa memberikan pinjaman, dengan KSP juga dimasukkan, namun hasilnya sampai saat ini
syarat yang lebih longgar dan ringkas,” kata Agus. belum ada keputusan,” kata Hanung.
Menurut Agus, setidaknya ada beberapa koperasi Saat ini usulan yang telah disetujui yakni
yang mengajukan pinjaman untuk memperkuat penghapusan pajak UMKM yang 0,5 persen. Seperti
likuiditasnya dalam menghadapi berbagai kemungkinan. diberitakan, pemerintah memastikan paket stimulus fiskal
berupa pembebasan Pajak Penghasilan Pasal 21 (PPh 21),
Restrukturisasi Kredit PPh 22, dan PPh 25 diberlakukan selama enam bulan
Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha mulai April 2020. Insentif itu diberikan untuk melindungi
Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) tak mau daya beli masyarakat dan menjaga kesinambungan
tinggal diam, satuan kerja di bawah Kemenkop dan UKM industri dari dampak negatif penyebaran virus corona.
itu mengambil langkah cepat untuk merestrukturisasi Pemerintah akan menanggung PPh 21 selama enam
kredit dan mendampingi mitra pengakses dana bulan ke depan sejak April 2020. Pemerintah juga akan
bergulir yang terdampak COVID-19. Direktur Utama menangguhkan PPh 22 dan 25. Adapun PPh 22 adalah
LPDB-KUMKM Supomo mengatakan pihaknya telah pajak yang dikenakan terhadap perdagangan barang
menyiapkan langkah kebijakan guna menjaga tetap yang dianggap ‘menguntungkan’, baik bagi penjual
kondusifnya aktivitas perekonomian Koperasi dan maupun pembeli, yang umumnya mencakup barang-
UMKM. barang konsumsi. Sedangkan PPh 25 yaitu pajak yang
“Kebijakan yang disiapkan Kementerian Koperasi dibayar secara angsuran untuk meringankan beban
dan UKM bersama LPDB-KUMKM berupa restrukturisasi wajib pajak (WP).
pembiayaan bagi penerima dana bergulir LPDB-KUMKM Berdasarkan draf stimulus yang disiapkan
yaitu koperasi dan UMKM,” kata Supomo. pemerintah, fasilitas pembebasan PPh 21 akan
Kebijakan kelonggaran dan relaksasi pembiayaan diberlakukan kepada karyawan di berbagai industri. Tarif
bagi mitra LPDB-KUMKM tersebut kata dia, merupakan PPh 21 diberlakukan beragam, mengacu pada Pasal
upaya maksimal guna menangkal dampak terburuk dari 17 Undang-Undang (UU) No 36 Tahun 2008 tentang
semakin menyebarnya COVID-19 terutama di sektor Perubahan Keempat UU No 7 Tahun 1983 tentang PPh.

April 2020 13
#dirumahaja #SiapBersamaKUMKM

LPDB Selamatkan Koperasi


dari Ancaman COVID-19
P
andemi COVID-19 dampaknya tak fokus melakukan mitigasi KUMKM dari dampak
berhenti pada sekadar krisis di dunia COVID-19.
kesehatan melainkan multidimensi Maka LPDB KUMKM pun mengacu pada untuk
hingga sosial dan ekonomi. Pun dengan memberikan relaksasi pinjaman bagi UMKM
para pelaku koperasi dan usaha mikro, kecil, dan terutama untuk nilai kredit di bawah Rp10 miliar.
menengah (KUMKM). Supomo memastikan, LPDB akan memperhatikan
Mereka ketika krisis 1998 menjadi garda koperasi-koperasi sebagai mitra untuk melakukan
terdepan penyelamat perekonomian kini menjadi relaksasi. Misalnya, restrukturisasi terkait masalah
sektor yang paling pertama terdampak dengan penundaan pembayaran.
keras. Hal itulah yang kemudian mendorong “Jangan khawatir, kami sedang memikirkan
Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha hal itu untuk mitra-mitra koperasi. Untuk kondisi
Mikro Kecil Menengah (LPDB-KUMKM) untuk seperti sekarang ini, tidak ada usaha yang tidak
melakukan restrukturisasi pinjaman/pembiayaan mengalami penurunan revenue. Intinya, LPDB siap
bagi koperasi terdampak. melakukan relaksasi terhadap mitra-mitra koperasi
Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo kami,” kata Supomo.
mengatakan, pihaknya mulai mengkalkulasi Supomo, menjelaskan restrukturisasi
atau mengkaji langkah mitigasi bagi para mitra merupakan upaya perbaikan yang dilakukan LPDB
KUMKM-nya. Terlebih Presiden Joko Widodo -KUMKM terhadap mitra yang mengalami kesulitan
telah menginstruksikan semua jajaran agar untuk memenuhi kewajibannya. Restrukturisasi ini

14
bertujuan untuk penyelamatan pinjaman sekaligus dan koperasi. Keberadaan LPDB kami sadari
menyelamatkan usaha mitra agar kembali sehat sangat besar perannya dalam mempertahankan
sebagai upaya meminimalisasi dampak wabah perekonomian masyarakat,” paparnya.
COVID-19. Pihaknya sedang menyiapkan aturan
“Kami sedang terus mendata dan mengkaji berupa Keputusan Menteri Koperasi dan UKM
mitra-mitra untuk menyesuaikan bentuk relaksasi (PermenkopUKM) yang bakal menjadi payung
yang akan kami berikan kepada mereka. Setiap hukum dalam memberikan grace period bagi
kasus berbeda relaksasi yang diberikan, tergantung koperasi terdampak COVID-19. Diharapkan dengan
kebutuhan mitra,” kata Supomo. grace period akan mempermudah koperasi
Bentuk restrukturisasi yang diberikan antara mencicil pengembalian pinjaman kepada LPDB-
lain melalui penurunan suku bunga, perpanjangan KUMKM.
jangka waktu pinjaman, pengurangan tunggakan Dengan “grace period” koperasi tidak terbebani
bunga, pengurangan tunggakan pokok, lagi membayar cicilan ke LPDB-KUMKM. Jadi
penambahan fasilitas pinjaman, hingga konversi koperasi akan diberikan keringanan
pinjaman menjadi penyertaan modal selama 6 bulan tidak membayar
sementara. Kebijakan ini ditempuh sejalan angsuran, terutama pinjaman
dengan instruksi Presiden Joko Widodo, pokoknya. Sehingga likuiditas yang
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, dimiliki koperasi tetap terjaga,
serta kebijakan dari Otoritas Jasa Keuangan diharapkan dapat difokuskan untuk
(OJK) yang meminta industri pembiayaan memperkuat pelaku UMKM
memberikan keringanan kepada para mitranya yang mengalami
debiturnya. masalah permodalan.
“UKM-UKM itu banyak Supomo
bernaung di mengatakan dalam
koperasi dan rangka mendukung
di mitra-mitra pertumbuhan
kami sehingga ekonomi nasional,
kami harus serta kebijakan
melihatnya dari stimulus
hulu. Jangan perekonomian
sampai tujuan sebagai dampak
kami memberikan penyebaran
relaksasi kepada COVID-19, maka
mitra, tapi nggak LPDB-KUMKM
sampai kepada UKM- menyalurkan
nya. Itu yang benar- pinjaman dana
benar sedang kami bergulir kepada
kaji bersama mitra,” pelaku koperasi
ujar Supomo. dan UMKM di
Restrukturisasi pinjaman Tanah Air.
bagi koperasi merupakan salah satu dari sembilan “Meski pun ada kasus seperti ini (COVID-19),
program mitigasi dampak COVID-19 terhadap kami tetap berjalan normal bahkan kami ingin
sektor UMKM yang digulirkan oleh pemerintah lebih meningkatkan kinerja agar bisa mendorong
melalui Kementerian Koperasi dan UKM. Pemerintah dan mempertahankan perekonomian di daerah
tidak ingin koperasi-koperasi berguguran akibat sehingga sangat tepat menurut saya dengan
terkena dampak dari wabah tersebut. kondisi seperti ini LPDB bermitra dengan koperasi,”
Supomo menegaskan keberlanjutan usaha katanya.
KUMKM harus menjadi prioritas penting untuk Hingga April 2020, LPDB-KUMKM telah
diselamatkan di tengah pandemi COVID-19. Sebab menyalurkan pinjaman sebesar Rp113,1 miliar atau
selama ini peran sektor KUMKM sangat besar 6,11 persen dari target penyaluran tahun 2020
terutama terhadap perekonomian nasional di yakni sebesar Rp1,85 triliun. Akumulasi penyaluran
tengah krisis seperti saat ini. dana bergulir sejak 2008 hingga 2020 berjumlah
“Jadi LPDB pada saat seperti ini harus hadir Rp10,37 triliun, dengan jumlah mitra yang
di tengah masyarakat, masyarakat UMKM disalurkan sebanyak 3.020 mitra.

April 2020 15
AYO GUNAKAN
MASKER KAIN!
#SiapBersamaUMKM #MaskerKainUntukSemua


Mari kita gunakan masker kain
dari UMKM, selain untuk mencegah
penyebaran virus corona,
juga membantu perekonomian
para pelaku UMKM.

Teten Masduki
Menteri Koperasi dan UKM
#dirumahaja #SiapBersamaKUMKM

Sparc Campus
Menyiapkan UKM Semakin Berkualitas

L
embaga Layanan Pemasaran Koperasi Usaha Theosabrata optimistis program yang digelar di Smesco
Kecil Menengah (LLP-KUKM) atau Smesco Indonesia ini mampu mengajak UKM Indonesia ke
Indonesia membuka Program Dukungan kualitas yang lebih baik di masa depan.
daring bagi pelaku koperasi dan UKM Sparc Campus menggandeng para tenaga ahli di
terdampak pandemi virus Corona, Covid-19, yang bidangnya, di antaranya Sadikin Gani yang membidangi
dikemas dalam Sparc Campus. Program ini dimulai sejak fashion, Eka Prawira di bidang online marketing/e-
awal April, masing-masing 5 kali dalam sepekan. Ke commerce, Agung Darmawan di bidang legalitas/
depannya Smesco akan membuka kerja sama dengan perizinan, Avianti Armand di bidang kriya, Janice Widjaja
Telkomsel untuk memperluas jangkauan komunikasinya. di bidang business Development, Illona Gunawan di
Direktur Utama Smesco Indonesia, Leonard bidang pajak dan pembiayaan, dan Ade Putri Paramadita

April 2020 17
di bidang kuliner. Sumatra Barat, Jawa Barat, Nanggroe Aceh Darussalam,
“Tugas mereka mendampingi sekaligus Kepulauan Bangka Belitung, DI Yogyakarta, Banten,
menginkubasi future UKM untuk masa depan,” kata Sumatra Utara, Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali, dan
Leonard. Sulawesi Utara.
Leonard menambahkan, Program Dukungan yang Peserta program “Dari Limbah ke Produk Bermakna”
sudah berjalan secara online melalui zoom dan media berjumlah 41 UMKM, atau setara dengan 10 persen dari
sosial Smesco Indonesia, baik YouTube, Facebook dan peserta keseluruhan.
website tersebut mendapat respon positif dari para Sebaran wilayahnya mencakup Sumatra Barat,
pelaku KUKM. Mereka mendaftarkan diri melalui tautan Kepulauan Bangka Belitung, Jawa Timur, Banten, Jawa
yang disebarkan melalui media sosial Smesco Indonesia. Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Kalimantan Timur,
“Sampai hari ini sudah diunggah 13 video ke Youtube Sulawesi Selatan, Bali, dan Nusa Tenggara Timur.
dan laman, sementara di Facebook Live sampai Peserta program dengan bahasan “Bagaimana
hari ini ada 8 video, karena kami baru mulai F&B Tetap Bergerak di Krisis Pandemi”
(menggunakannya) hari Kamis minggu berjumlah 95 UMKM, atau setara dengan
pertama bulan ini,” ujarnya. 22 persen dari peserta keseluruhan.
Diharapkan Program Dukungan Mereka tersebar di DKI Jakarta, Sumatra
online tersebut dapat meminimalisir Barat, Sumatra Utara, Jawa Barat, Jawa
dampak ekonomi bagi para pelaku Tengah, Bali, Jawa Timur, Kepulauan
KUKM, meningkatkan kapasitas SDM, Bangka Belitung, DI Yogyakarta, Jawa
dan membantu para pelaku UKM dalam Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan
meningkatkan daya saing produk, Timur, Banten, Sulawesi Utara,
yang pada akhirnya dapat dan Lampung.
mengembangkan bisnis Untuk program
pelaku KUKM hingga “Perubahan Paradigma
mampu menembus pasar Radikal dalam
global. Berproduksi” ada
Menurut sejumlah 28
Leonard, UMKM yang
UKM perlu jadi peserta,
menguatkan setara dengan
eksistensinya 6 persen
dan dari peserta
menjalankan keseluruhan.
bisnisnya secara Sebarannya di
berjejaring. Jawa Tengah,
Oleh karena DKI Jakarta,
itu, salah Sumatra
satu caranya Barat, Banten,
dengan Jawa Barat, DI
memanfaatkan Yogyakarta, dan
fasilitas yang ada Jawa Timur.
di Smesco Indonesia. Program “Fasilitas Pajak yang Tersedia Bagi Wajib Pajak
Ia memastikan akan membantu para pengusaha yang Terdampak Covid-19” diikuti sejumlah 35 UMKM,
UKM demi meningkatkan kualitas produk dan penjualan atau setara dengan 8 persen dari peserta keseluruhan,
mereka. “Jadi, selain edukasi, kami akan bantu secara yang tersebar mulai dari DKI Jakarta, Jawa Tengah, Bali,
komersial, melalui trading house, sehingga mereka bisa Sulawesi Tenggara, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa Barat,
menjadi UKM unggul,” papar Leonard. Banten, Sulawesi Utara, dan Kepulauan Riau.
Total peserta yang ikut dalam program Sparc Program “Bagaimana Cara Memulai Bisnis Online”
Campus sementara ini adalah sebanyak 432 UMKM. diikuti sejumlah 63 UMKM, atau setara dengan 15 persen
Program ini mengangkat banyak isu. dari peserta keseluruhan. Mereka tersebar di Jawa Barat,
Untuk program “Dampak Pandemi Covid-19 DKI Jakarta, Jawa Timur, Kepulauan Riau, Jawa Tengah,
terhadap Industri Fesyen” ada sejumlah 170 UMKM yang Kepulauan Bangka Belitung, DI Yogyakarta, Nusa
jadi peserta, atau setara dengan 39 persen dari peserta Tenggara Barat, Riau, Sulawesi Selatan, Bengkulu, dan
keseluruhan. Sebaran wilayahnya meliputi DKI Jakarta, Sulawesi Barat.

18
#dirumahaja #SiapBersamaKUMKM

Pengrajin
Kulit Garut,
Produksi
Masker
Berbahan
Kulit
D
i tengah mewabahnya virus Corona jenis
baru atau COVID-19, pengrajin kulit yang
biasanya memproduksi dompet, jaket
kulit, dan berbagai kerajinan dari kulit,
melakukan inovasi dengan membuat masker berbahan
kulit sapi dan domba. Masker dari bahan kulit sapi dan
domba yang diproduksi pengrajin kulit di Sukaregang,

Foto: Antara News

April 2020 19
Kabupaten Garut, Jawa Barat, mulai diminati masyarakat
dari sejumlah daerah di Indonesia sejak diberlakukannya
darurat COVID-19 yang mengharuskan orang memakai
masker saat beraktivitas di luar rumah.
Adalah Sanjay Muhamad Ahsan (32), pengrajin
masker kulit di Kampung Sukaregang, Kelurahan Kota
Wetan, Kecamatan Garut Kota, Garut, Jawa Barat yang
melakukan inovasi. Ia melihat, ketentuan wajib pakai
masker bagi masyarakat pada saat pandemic virus
Covid-19 ini merupakan peluang pasar yang besar.
“Alhamdulillah peminatnya lumayan, banyak yang
pesan dari berbagai daerah,” kata Sanjay.
Ia menuturkan, masker berbahan kulit yang baru
dibuatnya itu tidak membutuhkan waktu lama untuk
bisa diterima masyarakat Garut bahkan dari luar kota.
Sejak masker kulit itu dibuat, ada orang dari Makassar,
Sulawesi Selatan yang langsung memesan masker
tersebut karena bentuknya menarik dan terlihat bagus.


Selain pemesanan dari luar Jawa, TNI dan Polri juga
meminta dibuatkan masker kulit tersebut dengan jumlah
cukup banyak. “Yang pesan ada dari Makasar, lalu TNI
dari Jakarta juga ada, bahkan polisi dari Polres Garut
juga pesan masker kulit,” katanya.
Ia mengungkapkan, wabah COVID-19 tidak
Dengan kondisi seperti ini menjadikan aktivitas sehari-hari sebagai pengrajin kulit
berhenti produktif. Sanjay bersama dua pekerjaannya
kami tetap bekerja di sini, bekerja di rumah membuat masker kulit yang saat ini
tidak keluar, Alhamdulillah diminati pasar. “Dengan kondisi seperti ini kami tetap
bisa membuat karya baru, bekerja di sini, tidak keluar, Alhamdulillah bisa membuat
karya baru, masker kulit,” katanya.
masker kulit Ia menceritakan, awalnya masker kulit itu dibuat
- iseng untuk kebutuhan sendiri dan orang terdekatnya.
Sanjay Muhamad Ahsan Namun banyak orang yang tertarik dengan produksinya
Pengrajin Masker Kulit karena hasilnya yang bagus. Mendapat sambutan
yang antusias itu mendorongnya untuk menjualnya ke
pasaran.
Agar disukai konsumen, ia berupaya membuat
masker kulit dengan model menarik. Bagian luar masker
berbahan kulit, sedangkan bagian dalamnya ada tempat
tisu yang nyaman saat dipakai. Masker kulit buatannya
dijamin cocok digunakan saat berkendara sepeda motor
maupun aktivitas lain di luar rumah.
Masker kulit dengan model beragam itu, dijual
dengan harga sampai Rp120 ribu atau tergantung
model. “Saya jual masker kulit ini tergantung model ada
harganya yang sampai Rp120 ribu,” katanya.
Salah seorang pembeli masker kulit, Irwan mengaku,
masker kulit buatan G’Dors Custume Walet itu cukup
bagus dan nyaman saat dipakai. Apalagi musim wabah
COVID-19, kata dia, merasa lebih aman menggunakan
masker kulit saat mengendarai sepeda motor.
“Saya kan sering pakai motor, pakai masker kulit ini
merasa lebih aman, saat dipakai juga nyaman, modelnya
juga bagus,” kata Irwan.

20
KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM
REPUBLIK INDONESIA

Marhaban
Yaa Ramadan
Selamat Menunaikan Ibadah
Puasa Ramadan 1441 Hijriyah

@kemenkopukm 1500 587 www.kemenkopukm.go.id


Galeri Foto

Menteri Koperasi dan UKM Teten


Masduki menggelar rapat terbatas
dengan stakeholders internal dan
eksternal melalui Teleconfrence terkait
penguatan daya beli dan perlindungan
UMKM yang terdampak wabah Covid-19.

Gerakan Ayo Beli Kebutuhan Pokok di


Koperasi yang dimulai dari ASN di lingkup
Kementerian Koperasi dan UKM tersebut
dengan melibatkan para pemasok koperasi
dari berbagai wilayah di tanah air.

Koperasi Singgalang Sari Maju Sumbang


Nenas sebanyak 1,2 ton kepada
tenaga medis dan relawan dalam
penanggulangan wabah Covid-19 yang
diserahkan ke kantor BNPB, Jakarta,
Sabtu (25/04)

w w w. ke m e n ko p u k m .g o. i d

Anda mungkin juga menyukai