Oleh :
FAJAR WAHANA AGUSFIRA
Puji Syukur atas kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan rahmat serta
10.7” dengan baik. Proposal Tugas Akhir ini dibuat bertujuan untuk memenuhi
syarat mendapatkan gelar Ahli Madya pada Program Studi D3 Teknik Survey dan
Lampung.
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis berharap bahwa
adanya kritik dan saran yang dapat memotivasi agar lebih baik lagi untuk
Demikian yang penulis dapat antarkan, semoga Proposal Tugas Akhir ini dapat
Halaman
JUDUL.............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR..................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ v
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................ 1
1. Maksud............................................................................................... 2
2. Tujuan................................................................................................. 2
C. Manfaat................................................................................................... 3
D. Batasan Masalah..................................................................................... 3
1. Lokasi Pekerjaan................................................................................ 3
2. Lingkup Wilayah................................................................................ 4
F. Sistematika Penulisan.............................................................................. 6
II LANDASAN TEORI
A. Gunung Krakatau....................................................................................... 6
C. GAMIT / GLOBK..................................................................................... 23
A. Identifikasi Masalah................................................................................... 27
1. Studi Literatur....................................................................................... 27
2. Lokasi Pekerjaan.................................................................................... 27
B. Persiapan.................................................................................................. 28
C. Pengumpulan Data................................................................................... 28
D. Pengolahan Data...................................................................................... 29
BAB IV PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
A. Latar Belakang
gunung api baik gunung berapi yang tidak aktif maupun yang masih sangat
lainnya.
Pada abad ke-5 Masehi, Gunung Batuwara meledak hebat dan menimbulkan
dalam naskah kuno Jawa, adalah Gunung Krakatau Purba dengan tinggi
hancur dengan menyisakan kaldera (kawah besar) di bawah laut yang dewasa
ini disebut Gunung Anak Krakatau, yang mana tepi kawahnya membentuk
tiga pulau, yaitu Pulau Rakata, Pulau Panjang (Pulau Rakata Kecil), dan
Pulau Sertung.
1
Pada tahun 1927 atau kurang lebih 40 tahun setelah meletusnya Gunung
Krakatau, muncul gunung api yang dikenal sebagai Anak Krakatau dari
kawasan kaldera purba tersebut yang masih aktif dan tetap bertambah
tingginya.
sebagai titik ikat pada Gunung Anak Krakatau menggunakan perangkat lunak
Gamit Glove 10.17 melalui kegiatan Tugas Akhir yang berjudul “Penentuan
Koordinat Secara Teliti Sebagai Titik Ikat Pada Gunung Anak Krakatau
2. Tujuan
Krakatau.
2
C. Manfaat
Adapun manfaat dari kegiatan Tugas Akhir ini adalah memberikan informasi
Mercator (UTM) Coordinate System secara teliti sebagai titik ikat Gunung
Anak Krakatau.
D. Batasan Masalah
Adapun batasan - batasan masalah dalam menyelesaikan kegiatan Tugas
1. Daerah dalam kegiatan Tugas Akhir ini adalah Cagar Alam Gunung Anak
Coordinate System secara teliti sebagai titik ikat Gunung Anak Krakatau.
3
2. Lingkup Wilayah
Ruang lingkup wilayah Cagar Alam Gunung Anak Krakatau ini secara
Provinsi Lampung.
4
F. Sistematika Penulisan
1. BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini membahas latar belakang, maksud dan tujuan, manfaat,
laporan.
Pada bab ini membahas segala teori yang berkaitan dengan kegiatan
Tugas Akhir ini, mulai dari sejarah Gunung Anank Krakatau hingga
Pada bab ini membahas semua kegiatan yang dilakukan, mulai dari
4. BAB IV PENUTUP
Pada bab ini membahas harapan penulis dari hasil dari kegiatan Tugas
5
II. LANDASAN TEORI
A. Gunung Krakatau
mencapai 11 kilometer.
Akibat ledakan yang hebat itu, tiga per empat tubuh Krakatau Purba
6
detik. Ledakan tersebut telah membentuk perisai atmosfer setebal
10-20 tahun.
Pulau Rakata, yang merupakan satu dari tiga pulau sisa Gunung
dari dalam perut bumi yang dikenal sebagai Gunung Krakatau (atau
gunung api muncul dari tengah kawah, bernama Gunung Danan dan
Rakata yang muncul terlebih dahulu. Persatuan ketiga gunung api ini
Pada hari itu, setelah 200 tahun tertidur, terjadi ledakan kecil pada
1883.
7
1.3 Erupsi 1883
Pada hari Senin, 27 Agustus 1883, tepat jam 10.20, terjadi ledakan
Baru.
8
(gelombang laut) naik setinggi 40 meter menghancurkan desa-desa
dan apa saja yang berada di pesisir pantai. Tsunami ini timbul bukan
dari 295 kampung kawasan pantai mulai dari Merak di Kota Cilegon
tingginya sekitar 0.5 meter (20 inci) per bulan. Setiap tahun ia
menjadi lebih tinggi sekitar 6 meter (20 kaki) dan lebih lebar 12
sekitar 4 cm per tahun dan jika dihitung, maka dalam waktu 25 tahun
penambahan tinggi anak Rakata mencapai 190 meter (7.500 inci atau
9
gunung itu disebabkan oleh material yang keluar dari perut gunung
baru itu. Saat ini ketinggian Anak Krakatau mencapai sekitar 230
Krakatau.
10
m), Gunung Api Danan (+450 m) dan Gunung Api Perbuwatan
(+120 m). Kalau melihat besar dan tinggi masing – masing tubuh
Bagian Barat, dan memakan korban cukup banyak pada saat itu.
km3 jika dihitung dari dasar laut. Pada tahun 1983 volume Gunung
Api Anak Krakatau menjadi 2,87 km3, kemudian pada tahun 1990
volume Gunung Api Anak Krakatau mencapai 3,25 km3 dan pada
tahun 2000 volume tubuh Gunung Api Anak Krakatau mencapai 5,52
11
km3. Dengan melihat pertumbuhan kerucut Gunung Api Anak
pada abad modern ini akan melanda kawasan Selat Sunda yang
12
ini adalah abu yang diterbangkan angin sehingga mencapai jalur
pesawat terbang yang apabila terhisap mesin jet, maka akan merusak
mesin tersebut.
tumbuhan yang tumbuh di kaki atau lereng gunung api ini sering
musnah akibat hujan abu atau pasir dan leleran lava. Hal tersebut
pada pukul 21.03 WIB yang tak teramati secara visual maupun
13
terdeteksi oleh alat pencatat kegempaan tektonik, menimbulkan
Anak Krakatau menjadi level III (Siaga). Level ini adalah level
laut dan volume daratan yang longsor kedalam laut diperkirakan 150
juta sampai 180 juta meter kubik menyisakan bagian daratan sebesar
14
tinggi, namun semakin melemah. Aktivitas yang tinggi ini
waktu. Sistem yang serupa dengan GPS antara lain GLONASS Rusia, Galileo
15
Sistem ini dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat
1994. Sistem yang dapat digunakan oleh banyak orang sekaligus dalam
segala cuaca ini, didesain untuk memberikan posisi dan kecepatan tiga
dimensi yang teliti, dan juga informasi mengenai waktu, secara kontinudi
seluruh dunia.
tiga dimensi, maupun informasi waktu, secara cepat, kapan saja dan
dimana saja di dunia ini dalam segala cuaca, dengan ketelitian yang
relatif tinggi
pemakaian sistem)
16
Dalam hal penentuan posisi, GPS dapat memberikan ketelitian posisi yang
spektrumnya cukup luas. Dari yang sangat teliti (orde millimeter, relatif)
sampai yang biasa - biasa saja (orde puluhan meter, absolut). Ketelitian posisi
yang diperoleh secara umum akan bergantung pada empat faktor, yaitu
pemrosesan data.
a. Satelit – satelit GPS yang bisa diamati hanya yang berada di atas horizon
(one - sided geometry). Pada dasarnya hal ini secara geometrik tidak
optimal, juga karena tidak ada satelit di atas dan di bawah pengamat,
satelit di sebelah timur dan barat ataupun di utara dan selatan dari
b. Efek kesalahan dan bias (ionosfer, troposfer, dan orbit) umumnya adalah
pada jarak, yaitu menyebabkan jarak menjadi semakin panjang atau dapat
juga menjadi semakin pendek. Dalam hal ini maka yang paling
17
Dalam perjalanan sinyal GPS, dari satelit sampai pengamat pasti tidak
terlepas dari berbagai kesalahan dan bias. Kesalahan dan bias GPS tersebut
(SA).
Pada dasarnya konsep dasar penentuan posisi dengan GPS adalah reseksi
vektor posisi geosentrik satelit GPS (r) diketahui, maka perlu dilakukan
18
Gambar 5. Prinsip Dasar Penentuan Posisi dengan GPS
Ketinggian titik yang diberikan oleh GPS adalah ketinggian titik di atas
1984. Tinggi ellipsoid (h) tersebut tidak sama dengan tinggi orthometrik
19
biasanya diperoleh dari pengukuran sipat datar (levelling). Tinggi
orthometrik suatu titik adalah tinggi titik tersebut di atas geoid diukur
sepanjang garis gaya berat yang melalui titik tersebut, sedangkan tinggi
ellipsoid suatu titik adalah tinggi titik tersebut di atas ellipsoid dihitung
Patut dicatat di sini bahwa geoid adalah salah satu bidang ekuipotensial
dianggap berimpit dengan muka air laut rata-rata (Mean Sea Level,
Ellipsoid referensi dan geoid umumnya tidak berimpit, dan dalam hal ini
20
Permukaan bumi h = tinggi ellipsoid (bereferensi ke
ellipsoid). H = tinggi orthometrik
(bereferensi ke geoid). N = tinggi (undulasi)
ε geoid di atas ellipsoid.
Ellipsoid h
N
H=h-N
ketelitian dari tinggi GPS serta undulasi geoid. Perlu dicatat di sini
bumi serta data densitas material dibawah permukaan bumi yang cukup.
21
GPS
Untuk mendapatkan hasil yang relatif teliti
penentuan tinggi harus dilakukan secara relatif :
dH = dh - dN
B
A
dimana :
HB
HA Geoid
hA hB dH = HB - HA
NB
NA
dh = hB - hA
dN = N - NB A
penentuan tinggi dengan GPS akan punya peran yang cukup besar di
dll.nya);
diketahui);
22
C. GAMIT / GLOBK
melakukan perhitungan posisi tiga dimensi dan satelit orbit. Perangkat lunak
operasi Unix pada tahun 1987. Dengan berdirinya IGS (International GPS
2. L-file berisi koordinat dari semua stasiun pengamatan atau titik ikat yang
4. File session.info, berisi sesi data yang akan diolah, seperti tahun, doy, sesi
23
8. File GNSS priciese ephimeris yang didapat dari IGS dalam format sp3.
dengan autcln.
GLOBK (Global Kalman Filter VLBI and GPS Analysis Program) ialah
perangkat lunak pemfilter data dengan metode kalman filter, yang memiliki
tujuan untuk menggabungkan solusi dari pengolahan data primer dari geodesi
parameter rotasi bumi, parameter orbit, dan posisi titik hasil dari analisis
obervasi.
stasiun rata-rata dari pengamatan yang dilakukan lebih dari satu hari.
24
2. Melakukan estimasi koordinat stasiun dari pengamatan harian yang
errors.
25
III. PELAKSANAAN TUGAS AKHIR
Adapun pelaksanaan pada kegiatan tugas akhir ini meliputi identifikasi masalah,
Identifikasi
Masalah
Persiapan
Persiapan
Alat dan Bahan
GAMIT GLOBK
Laporan
Penyusunan
Laporan
Selesai
26
A. Identifikasi Masalah
penentuan lokasi.
1. Studi Literatur
Dalam tahap ini yang dilakukan adalah mencari referensi teori yang
dalam suatu penelitian. Studi literatur bisa dipakai dari berbagai sumber,
2. Lokasi Pekerjaan
27
B. Persiapan
Pada saat sebelum melakukan kegiatan Tugas Akhir ini, tentunya ada tahap
kesalahan serta hambatan pada hasil yang ingin dicapai saat melakukan
kegiatan. Hal ini dilakukan pula agar hasil tersebut sesuai dengan tujuan yang
diinginkan.
Adapun persiapan peralatan dan bahan dalam kegiatan Tugas Akhir ini
sebagai berikut :
1. Perangkat Keras
A. Laptop 1 unit
B. Printer 1 unit
2. Perangkat Lunak
C. Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam kegiatan Tugas Akhir ini berupa data lapangan
28
serta data pendukung berupa data ephemeris yang disesuaikan dengan waktu
pengamatan.
D. Pengolahan Data
Pengolahan data merupakan tahap dimana seluruh data yang telah didapatkan
akan diolah. Proses pengolahan data yang dilakukan dalam kegiatan Tugas
file *.prt yang merupakan perhitungan akhir terhadap koordinat dan ketelitian
tiap stasiun.
Mulai
RAW Data
Pengamatan
Transformasi
menjadi Data
RINEX
Pembuatan
Direktori
IGS Rinex BRCD Tables Kerja
Pengolahan Data
Editing Control Files
Menggunakan GAMIT
29
1. Transformasi Data RINEX
selanjutnya.
yaitu orbit satelit. Pada umumnya file yang digunakan bertipe final
RINEX observasi baik itu dari titik pengamatan maupun titik ikat.
pendukung yaitu file navigasi global sesuai dengan doy project yang
akan diolah.
30
3. Editing Control File
Kemudian setelah semua data yang berada dalam control files telah siap
terminal linux. Pada proses ini data pendukung akan diunduh secara
31
IV. PENUTUP
Sebagai Titik Ikat Pada Gunung Anak Krakatau Menggunakan Perangkat Lunak
Penulis juga berharap hasil dari kegiatan Tugas Akhir ini dapat diterima dengan
Dengan dibuatnya proposal Tugas Akhir ini, penulis mengucapkan terima kasih
32
DAFTAR PUSTAKA
Tjandra, Kartono. 2017. Empat Bencana Geologi yang Paling Mematikan. Gadjah
Mada University Press, Yogyakarta.
Rahmadi, Eko. 2012. Studi Potensi Kegempaan Sesar Aktif di Wilayah Lampung
dan Sekitarnya Serta Implikasinya Berdasarkan Data Pengamatan GPS
Tahun 2006 – 2011. Bandung. Program Studi Teknik Geodesi dan
Geomatika, Program Pascasarjana, Institut Teknologi Bandung.
Fathimah dkk, Siti. 2019. Survei Deformasi Daerah Jembatan Penggaron Dengan
Metode GPS Tahun 2018. Semarang. Departemen Teknik Geodesi
Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.