Anda di halaman 1dari 2

TUGAS MK TUMBUHAN OBAT DAN PANGAN HUTAN

1. Setiap mahasiswa membuat 1 buah essay (sintesis dari peraturan perundang-


undangan) dalam format word (.docx).
2. Essay dikembangkan dari peraturan perundang-undangan yang berkaitan
secara langsung maupun tidak langsung dengan tumbuhan obat dan
pangan hutan, kemudian dibahas (dianalisis) keterkaitan antara peraturan
tersebut dalam mendukung pengembangan TOP dan kekurangan dalam
implementasinya, serta berikan pandangan (saran/masukan/rencana aksi)
mengenai hal tersebut.
3. Essay disusun antara 1-2 halaman dengan format sebagai berikut (Lampiran 1):
● Kertas ukuran A4

● Font : Times New Roman

● Ukuran Font : 12

● Spasi 1,15

● Margin : 3-3-3-3

● Pada bagian atas diberi Nama, NIM, Asal Daerah, serta Foto Diri
(Lampiran 1).
● Foto diri berukuran 5x4 cm (Lampiran 1) dengan wrap text 🡪 in front

of text atau klik kanan pada foto 🡪 change picture


4. Tugas dapat dikumpulkan paling lambat Senin, 13 Februari 2023 pukul 20.00
WIB melalui link: https://ipb.link/tugas-top-selasa dengan format file
NIM_Nama (contoh: E3501211007_Primadhika Al Manar)
5. Pertanyaan terkait tugas silakan dapat ditanyakan melalui WA: 085726228023
(Primadhika Al Manar).
6. Catatan Penting: mohon tugas dikerjakan sesuai dengan format yang telah
dibuat (Lampiran 1)
Nama : Siti Kamaliyyah Ihsanah
NIM : E3401201097
Asal Daerah : Jakarta Timur, DKI Jakarta

Tumbuhan Pangan Untuk Penyelenggaraan Cadangan Pangan Indonesia

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 125 Tahun 2022 mengatur tentang
penyelenggaraan cadangan pangan pemerintah. Cadangan pangan sendiri didefinisikan
sebagai Pokok Pangan Tertentu yang jumlah dan distribusinya dikendalikan pemerintah
dalam suatu kondisi krisis pangan. Pangan Pokok Tertentu adalah pangan yang
diproduksi dan dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat Indonesia yang jika
ketersediaannya terganggu dapat mempengaruhi kesejahteraan masyarakat. Keadaan ini
disebut Masalah Pangan, ketika terjadinya ketidakseimbangan pangan perseorangan
dan/atau rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Ada juga keadaan Krisis Pangan, dimana kondisi pangan mengalami kelangkaan
pada sebagian besar masyarakat disebabkan oleh antara lain, kesulitan distribusi,
perubahan iklim, bencana alam, konflik sosial, dan lainnya. Keadaan ini adalah dimana
penyaluran Cadangan Pangan diselenggarakan oleh BUMN Pangan. Beberapa tanaman
yang dikategorikan sebagai Pangan Pokok Tertentu untuk Cadangan Pangan adalah
beras (Oryza sativa), jagung (Zea mays), dan kedelai (Glycine max). Ketiga tumbuhan
tersebut termasuk pangan di penyelenggaraan Cadangan Pangan pertama. Jumlah
Cadangan Pangan yang akan diselenggarakan harus menimbang produksi Pangan Pokok
secara nasional, penanggulangan tingkat darurat pangan, pengendalian dan stabilisasi
harga di tingkat produsen dan konsumen, serta angka kecukupan gizi.
Cadangan Pangan juga bisa dibeli dari luar negeri melalui impor apabila tingkat
darurat pangan sudah tinggi. Masalah ini bisa dipecahkan apabila bahan pangan pokok
untuk pangan nabati sumbernya bisa ditambahkan lagi, tidak hanya terbatas di tiga
tumbuhan pangan saja. Tumbuhan pangan yang bervariasi akan membantu dalam
distribusi jumlah yang lebih merata serta mengenalkan varietas tumbuhan pangan ke
masyarakat luas, seperti singkong, sagu, dan ubi jalar. Masyarakat akan lebih mengenal
pangan pokok lainnya yang akan memperluas kesempatan pasar. Pemerintah juga tidak
perlu mengimpor bahan pangan dari luar negeri dan mengoptimalkan sumber daya yang
sudah ada di Indonesia. Hal ini juga bisa menjadi kesempatan untuk memperlihatkan ke
wisatawan mancanegara mengenai pangan pokok di masing-masing daerah. Masing-
masing daerah bisa menonjolkan kekhasan tumbuhan pangan mereka serta cara
mengelolanya dengan optimal bersamaan dalam menangani krisis darurat pangan.

Anda mungkin juga menyukai