Anda di halaman 1dari 9

Volume 14 No 1, April 2021 Hlm.

1-9
http://journal.trunojoyo.ac.id/pamator
ISSN: 1829-7935

Pengaturan Impor Pangan Negara Indonesia


Berbasis pada Kedaulatan Pangan

Fauzin
Fakultas Hukum Universitas Trunojoyo Madura
Jl. Raya Telang No 02 Kamal Bangkalan Jawa Timur 69162

*Email: fauzin@trunojoyo.ac.id

Naskah diterima 24 Januari 2021, Revisi 15 Maret 2021, Terbit 29 April 2021

DOI: doi.org/10.21107/pamator.v14i1.10497
Abstract
The basic need that is needed by humans to fulfill their survival is food. Thus the basic needs in a country can
be fulfilled by domestic products or foreign products which are commonly known as imports. Fulfilling this
need for food is very important and strategic in order to maintain the sovereignty of the country, by not
depending on food imports from developed countries. Law Number 18 of 2012 on Food, mandates the
objectives of food administration, namely realizing food sovereignty, food self-sufficiency and food security.
Therefore, it is necessary to increase the production and productivity of food commodities, especially strategic
food in order to meet the needs of the community which are always increasing and directly proportional to
the population. The method used is normative legal research.

Key words : food imports, food sovereignty, food security

PENDAHULUAN diberlakukannya pasar bebas, barang dan


Memasuki era globalisasi sekarang ini dan jasa dari luar negeri beredar secara bebas di
perdagangan bebas, serta persaingan hidup pasar Indonesia dan sebagai
semakin tinggi, arus perdagangan barang konsekuensinya produk-produk dari luar
dan/atau jasa semakin meluas bahkan negeri banyak dijumpai di Indonesia sendiri.
melintasi batas-batas wilayah suatu negara Indonesia adalah salah satu negara
dan kebutuhan masyarakat akan informasi agraris, berdasarkan data Badan Pusat
juga semakin tinggi. Kebutuhan mendasar Statistik (BPS) pertanian merupakan sektor
yang sangat dibutuhkan manusia untuk lapangan pekerjaan masih mendominasi
memenuhi keberlangsungan hidupnya sebesar 27,33%, dibandingkan sektor
adalah pangan. Pengertian tentang pangan perdagangan (18,81%) dan industri
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang pengolahan (14,96%). Pangan merupakan
Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan kebutuhan dasar utama manusia yang harus
adalah segala sesuatu yang berasal dari dipenuhi setiap saat sehingga
produk pertanian, perkebunan, kehutanan, ketersediaannya harus terjamin dan
perikanan, peternakan, perairan baik yang terpenuhi. Hak untuk memperoleh pangan
diolah maupun tidak diolah yang merupakan salah satu hak asasi manusia,
diperuntukkan sebagai makanan atau sebagaimana tersebut dalam pasal 27 UUD
minuman bagi konsumsi manusia, termasuk 1945 maupun dalam Deklarasi Roma (1996).
bahan tambahan pangan, bahan baku Pertimbangan tersebut mendasari terbitnya
pangan dan bahan lainnya yang digunakan UU No. 7 Tahun 1996 tentang Pangan.
dalam proses penyiapan, pengolahan, Sebagai kebutuhan dasar dan salah satu hak
dan/atau pembuatan makanan atau asasi manusia, pangan mempunyai arti dan
minuman. peran yang sangat penting bagi kehidupan
Kebutuhan pokok di suatu negara dapat suatu bangsa.
dipenuhi oleh produk negeri ataupun produk Ketersediaan pangan yang lebih kecil
luar negeri yang biasa dikenal dengan impor. dibandingkan kebutuhannya dapat
Perdagangan internasional berupa ekspor menciptakan ketidak-stabilan ekonomi.
dan impor barang dan jasa antar Negara Berbagai gejolak sosial dan politik dapat juga
sudah tidak dapat dipungkiri lagi. Sejak terjadi jika ketahanan pangan terganggu.
2 Jurnal Pamator

Kondisi pangan yang kritis ini bahkan dapat merupakan suatu strategi dasar untuk
membahayakan stabilitas ekonomi dan melengkapi ketahanan pangan sebagai
stabilitas nasional. Dengan demikian tujuan akhir pembangunan pangan, karena
pemenuhan kebutuhan pangan ini menjadi kedua konsep ini sesungguhnya sejalan dan
sangat penting dan strategis dalam rangka saling melengkapi.
mempertahankan kedaulatan negara, melalui
tidak tergantung pada impor pangan dari METODOLOGI
negara maju. Ketergantungan suatu negara Metode penulisan ini menggunakan tipe
akan impor pangan (apalagi dari negara penelitian hukum normatif, penelitian yang
maju), akan mengakibatkan pengambilan dilakukan dengan berlandaskan pada
keputusan atas segala aspek kehidupan peraturan perundang-undangan yang
menjadi tidak bebas atau tidak merdeka, dan berlaku terkait dengan pembahasan
karenanya negara menjadi tidak berdaulat penulisan ini yaitu mengatur tentang Pangan
secara penuh. Tren negatif laju pertumbuhan dan bahan-bahan hukum lainnya baik yang
ekonomi dunia diprediksi terus berlanjut di bersifat sekunder yang ada di perpustakaan
tahun 2020 dan akan semakin parah dengan maupun jurnal hukum lainnya. Sedangkan
ancaman resesi global di depan mata akibat pendekatan masalah dalam penulisan ini
merebaknya pandemi Covid-19. menggunakan pendekatan masalah dengan
Negara maju memberikan pemahaman melalui Pendekatan Perundang-undangan
yang positif tentang perdagangan bebas (statute approach) dan Pendekatan
walaupun sesungguhnya sangat merugikan Konseptual (conceptual approach).
negara berkembang. Perubahan pada Pendekatan perundang-undang atau statute
tatanan perekonomian dan perdagangan approach dilakukan dengan menelaah
dunia akan menyebabkan banyak negara semua Undang-undang dan regulasi untuk
yang dirugikan adalah negara yang belum keperluan praktik hukum yang tidak dapat
siap, terutama negara berkembang dalam melepaskan diri dari pendekatan perundang-
teknologi, sumber daya alam, dan juga sosial undangan dengan isu hukum yang dikaji.
masyarakatnya yang belum mampu Pendekatan konseptual atau conceptual
menerima perubahan-perubahan dalam approach dilakukan dengan ditemukan
kehidupan sehari-hari. Berkembangnya dalam dari pandangan-pandangan sarjana
perdagangan internasional membuat ataupun doktrin-doktrin yang berkembang di
beberapa negara melakukan kerjasama dalam ilmu hukum (Peter, 2008).
Internasional.
Ketahanan pangan tidak lepas dari sifat HASIL PEMBAHASAN
produksi komoditi pangan itu sendiri yang Pangan sebagai salah satu jenis yang
musiman dan berfluktuasi karena sangat mempengaruhi hajat hidup orang banyak,
mudah dipengaruhi oleh iklim/cuaca. Perilaku temyata diperlakukan sebagai komoditi
produksi yang sangat dipengaruhi iklim ekonomi semata. Makanan merupakan
tersebut yang sangat mempengaruhi kebutuhan manusia yang paling mendasar.
ketersediaan pangan nasional. Kalau Tanpa makanan, manusia tidak dapat
perilaku produksi yang rentan terhadap bertahan hidup karena pasokan energi bagi
perubahan iklim tersebut tidak dilengkapi manusia bersumber dari makanan tersebut.
dengan kebijakan pangan yang tangguh Ketersediaan pangan yang lebih kecil
maka akan sangat merugikan, baik untuk dibandingkan kebutuhannya dapat
produsen maupun konsumen, khususnya menciptakan ketidak-stabilan ekonomi.
produsen berskala produksi kecil dan Berbagai gejolak sosial dan politik dapat juga
konsumen berpendapatan rendah. terjadi jika ketahanan pangan terganggu.
Karakteristik komoditi pangan yang mudah Kondisi pangan yang kritis ini bahkan dapat
rusak, lahan produksi petani yang terbatas; membahayakan stabilitas ekonomi dan
sarana dan prasarana pendukung pertanian stabilitas nasional.
yang kurang memadai dan lemahnya
penanganan panen dan pasca panen Pangan Impor
mendorong Pemerintah untuk melakukan Pengertian pangan impor dapat dilihat
intervensi dengan mewujudkan kebijakan dalam pasal 1 angka (25) Undang-Undang
ketahanan pangan. Kedaulatan pangan Nomor 18 tahun 2012 tentang Pangan yang
Fauzin Pengaturan Impor Pangan 3

menyebutkan bahwa impor pangan adalah Farmers and Livestock Owners (UNAG).
kegiatan memasukkan pangan ke dalam Kegiatan ini dikoordinasikan oleh petani yang
daerah pabean negara Republik Indonesia tersebar mulai dari Afrika, Amerika Utara,
yang meliputi wilayah darat, perairan, dan Tengah, dan Selatan, Asia, Karibia, dan
ruang udara di atasnya, tempat-tempat Eropa. Para pencetus dan penggerak ini
tertentu di Zona Ekonomi Eksklusif, dan berada dalam organisasi Via Campesina
landas kontinen. yang mencakup Family Farmers’ Association
Kegiatan impor pangan hanya dapat (UK), Confederation Paysanne (France),
dilakukan apabila produksi pangan dalam Bharatiya Kisan Union (India), Landless
negeri tidak mencukupi dan/atau tidak dapat Workers’ Movement (Brazil), National Family
diproduksi didalam negeri. Impor pangan Farm Coalition (USA) dan para petani tak
pokok juga dapat dilakukan apabila produksi bertanah Landles Peoples’ Movement (South
pangan dalam negeri dan cadangan pangan Africa). (Syahyuti, Sunarsih, Sri , Wahyuning,
nasional tidak mencukupi. Impor Pangan & Miftahul, 2015)
yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
konsumsi dalam negeri wajib memenuhi Ketahanan Pangan
persyaratan keamanan, mutu, gizi, dan tidak Pengertian ketahanan pangan, tidak lepas
bertentangan dengan agama, keyakinan, dan dari Undang-Undang 2012 tentang Pangan.
budaya masyarakat. Disebutkan dalam UU tersebut bahwa
Pangan yang diimpor harus benar-benar ketahanan pangan adalah kondisi
memenuhi kandungan gizi dan standar terpenuhinya pangan bagi negara sampai
keamanan bagi kesehatan karena kesehatan dengan perseorangan, yang tercermin dari
merupakan hak asasi setiap orang. tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah
Berdasarkan pasal 48 Undang-Undang maupun mutunya, aman, beragam, bergizi,
Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan merata, dan terjangkau serta tidak
menyatakan bahwa melalui kegiatan bertentangan dengan agama, keyakinan, dan
pengamanan makanan dan minuman budaya masyarakat untuk dapat hidup sehat,
merupakan salah satu cara untuk aktif, dan produktif secara berkelanjutan.
mewujudkan derajat kesehatan yang Definisi ketahanan pangan dalam UU No
setinggi-tingginya. 18 tahun 2012 diatas merupakan
penyempurnaan dan "pengkayaan cakupan"
Kedaulatan Pangan dari definisi dalam UU No 7 tahun 1996 yang
Berdasarkan Pasal 1 angka 2 Undang- memasukkan "perorangan" dan "sesuai
Undang Nomor 18 tentang Pangan, keyakinan agama" serta "budaya" bangsa.
Kedaulatan Pangan adalah hak negara dan Definisi UU No 18 tahun 2012 secara
bangsa yang secara mandiri menentukan substantif sejalan dengan definisi ketahanan
kebijakan pangan yang menjamin hak atas pangan dari FAO yang menyatakan bahwa
pangan bagi rakyat dan yang memberikan ketahanan pangan sebagai suatu kondisi
hak bagi masyarakat untuk menentukan dimana setiap orang sepanjang waktu, baik
sistem pangan yang sesuai dengan potensi fisik maupun ekonomi, memiliki akses
sumber daya lokal. terhadap pangan yang cukup, aman, dan
Kedaulatan pangan dapat diposisikan bergizi untuk memenuhi kebutuhan gizi
sebagai strategi pokok untuk mencapai sehari-hari sesuai preferensinya.
tujuan pembangunan pangan nasional, yakni
ketahanan pangan. Kedaulatan pangan tidak Pengaturan Impor Pangan Indonesia
menggantikan, namun menjadi pelengkap Berdasarkan Lampiran Peraturan Menteri
atau pendukung bahkan menjadi basis untuk Perdagangan Republik Indonesia Nomor 46
tercapainya ketahanan pangan yang sejati. Tahun 2020 Tentang Rencana Strategis
Dengan mengimplementasikan spirit Kementerian Perdagangan Tahun 2020-
kedaulatan pangan, maka ketahanan pangan 2024, pengendalian impor dilakukan
di Indonesia akan lebih mampu dicapai terhadap barang konsumsi dan barang untuk
secara kokoh dan berkeadilan. Konsep kebutuhan industri. Terhadap barang
kedaulatan pangan dilahirkan pertama kali konsumsi, pengelolaan impor dilakukan
saat pertemuan petani yang dibentuk tahun dalam rangka meningkatkan ketahanan
1992 pada Kongres The National Union of pangan. Ketahanan pangan nasional masih
4 Jurnal Pamator

merupakan isu yang strategis bagi Indonesia menjadi tidak terdeteksi. Disamping itu,
mengingat masih belum terpenuhinya kebijakan post border juga dirasa
kecukupan produksi, yang disertai dengan menunjukkan lemahnya pengawasan sebab
belum optimalnya sistem distribusi dan barang bisa melewati wilayah pabean.
tingginya tingkat konsumsi menciptakan Artinya barang sudah benar-benar masuk,
keterkaitan yang tinggi dengan masalah baru terjadi pemeriksaan dan pemenuhan
sosial, ekonomi dan politik. syarat.
Pada saat yang sama terdapat upaya Hal ini hanya dapat menguntungkkan
dalam rangka memperbaiki peringkat beberapa pihak seperti investor dan importir
kemudahan berusaha (Ease of Doing yang mudah memasukkan barang impor
Business/ EODB) yang salah satunya tanpa kendali yang ketat. Pada sisi lain, ada
dengan melakukan penggeseran keinginan kuat untuk melakukan pengetatan
pengawasan larangan dan pembatasan impor namun juga pelaksanaan post border
(lartas) impor dari border ke post border. yang malah melonggarkan barang impor
Artinya, pemeriksaan atas pemenuhan masuk tanpa pengecakan dan verifikasi di
persyaratan impor dilakukan setelah melalui daerah pabean. Perlu penelaahan lanjutan
kawasan pabean. Perubahan ini diharapkan terkait kebijakan ini, karena terkait dengan
dapat memperlancar proses masuk barang. persoalan pengamanan perdagangan
Selain itu, transaksi importir diharapkan nasional.
menjadi lebih mudah karena dapat Ketergantungan Impor pangan juga
mencegah biaya kelebihan waktu pemakaian termasuk pengaruh globalisasi dengan
peti kemas. Komoditas yang masuk kategori ideologi neoliberalisme telah memaksakan
di post border didominasi dari golongan petani dan Negara membuat pilihan yang
bahan baku, sedangkan bahan pangan atau tidak nyaman dan saling bertentangan. Pakar
barang lainnya yang memiliki risiko tinggi dan ekonomi pertanian, Francis Wahono, menilai
menyangkut keamanan, kesehatan, bahwa pilihan kebijakan dan praktik
keselamatan dan lingkungan hidup, akan pemerintah banyak yang melantarkan rakyat,
tetap diperiksa melalui border. termasuk petani (Wahono, 2011). Praktik
impor beras misalnya, terkadang zero tariff.
Pada tahun 2020, dinamika perekonomian
global yang terjadi seperti, perlambatan laju
pertumbuhan ekonomi dunia, penurunan
harga komoditas dunia, meningkatnya tensi
geopolitik di sejumlah Kawasan dan
ancaman perang dagang antara Amerika
Serikat dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT)
dan pandemi Covid-19, menjadi peluang dan
tantangan tersendiri dalam membangun
perekonomian nasional kedepan. Bank
Gambar 1. Pertumbuhan Impor Indonesia Dunia memperkirakan perekonomian
(Sumber : BPS, 2020) Indonesia tahun 2020 akan tetap stabil dan
berdaya tahan. Isu perekonomian dunia
Namun, kebijakan post border untuk seperti melemahnya volume perdagangan
menurunkan biaya logistik dan dwelling time, dunia, terutama yang terjadi pada tahun 2020
dinilai belum efektif mendorong pertumbuhan karena pandemi Covid-19 diprediksi tidak
ekonomi dalam negeri. Kebijakan ini banyak mempengaruhi perekonomian
berpotensi dimanfaatkan importir dengan nasional karena roda penggerak
memasukkan produk tanpa pengawasan perekonomian nasional masih didominasi
yang ketat. Pengawasan di bawah oleh konsumsi domestik. Tingginya proporsi
Kementerian Perdagangan dinilai belum konsumsi domestik terhadap PDB, bahkan
cukup mumpuni untuk menutup celah mampu menutupi dampak negatif dari defisit
kecurangan impor barang. Salah satu bentuk neraca perdagangan yang telah terjadi tahun
kecurangannya adalah mengubah 2018 dan 2019 (Rencana Strategis
harmonized system (HS), sehingga yang Kementerian Perdagangan 2020-2024,
awalnya dikenakan larangan atau dibatasi 2020).
Fauzin Pengaturan Impor Pangan 5

Indonesia memberlakukan baik hambatan merupakan net importir terhadap produk


tarif maupun non-tarif untuk impor pangan. pangan senilai USD 576,18 juta. Ketahanan
Hambatan tarif menambahkan tarif impor pangan sangat erat kaitannya dengan tingkat
rata-rata untuk produk pangan sebesar inflasi yang dapat mengganggu pertumbuhan
6,39% pada tahun 2018. Sementara untuk ekonomi. Terhadap barang untuk kebutuhan
hambatan non-tarif, termasuk di dalamnya industri, pengelolaan barang impor berperan
pembatasan kuota, penetapan sanitari- penting dalam meningkatkan daya saing
fitosanitari (misalnya karantina, inspeksi produk ekspor Indonesia melalui pengelolaan
kualitas), dan hambatan teknis perdagangan impor barang modal dan bahan baku/
lainnya (misalnya pengemasan, pelabelan). penolong yang digunakan di dalam proses
Hambatan-hambatan perdagangan ini produksi untuk tujuan ekspor. Dalam rangka
menambahkan ekstra 41% di atas kegiatan- menjaga ketersediaan pasokan pangan dan
kegiatan penambah nilai di seluruh rangkaian kebutuhan industri di dalam negeri diperlukan
rantai pasokan (Marks, 2017). suatu kebijakan impor yang dinamis dan
Sektor swasta harus mendapatkan kuota komprehensif. Pemerintah telah
dan izin dalam bentuk Surat Persetujuan mengeluarkan kebijakan-kebijakan terkait
Impor (SPI) melalui sistem perizinan impor impor, dimana kebijakan tata niaga impor
non-otomatis yang dikeluarkan oleh tersebut belum optimal pelaksanaannya.
Kementerian Perdagangan setelah Pemenuhan konsumsi pangan tersebut
mendapatkan surat rekomendasi dari harus mengutamakan produksi dalam negeri
Kementerian Pertanian. Jumlah kuota diatur dengan memanfaatkan sumber daya dan
melalui rapat koordinasi antara lima kearifan lokal secara optimal. Untuk
kementerian dan badan pemerintah yang mewujudkan hal tersebut, tiga hal pokok
berbeda dan juga berdasarkan data dan stok yang harus diperhatikan adalah
produksi yang sering dianggap tidak akurat (i) Ketersediaan pangan yang berbasis
(Ruslan, 2019). Proses ini juga memakan pada pemanfaatan sumber daya lokal
waktu dan berakibat kelangkaan serta secara optimal,
kenaikan harga seperti yang dilaporkan oleh (ii) Keterjangkauan pangan dari aspek fisik
berbagai media (Rosana, 2020). dan ekonomi oleh seluruh masyarakat,
Penyebaran wabah Covid-19 telah serta
menimbulkan kekhawatiran akan ketahanan (iii) Pemanfaatan pangan atau konsumsi
pangan di seluruh dunia, termasuk di pangan dan gizi untuk hidup sehat, aktif,
Indonesia, karena adanya gangguan dan produktif.
produksi dan rantai pasokan. Pasar serealia Perwujudan ketersediaan pangan yang
global tahun 2019/2020 diprediksi akan tetap berbasis pada pemanfaatan sumber daya
memiliki pasokan yang cukup (FAO, 2020). lokal secara optimal dilakukan dengan
Selaras dengan hal itu, Kementerian penganekaragaman pangan dan
Pertanian Indonesia (2020) mengklaim pengutamaan produksi pangan dalam negeri.
bahwa pasokan beras akan cukup hingga Pewujudan keterjangkauan pangan dari
Agustus, dengan prediksi panen sebesar aspek fisik dan ekonomi dilakukan melalui
12,4 juta ton sepanjang Maret hingga Mei. pengelolaan stabilisasi pasokan dan harga
Akan tetapi, Indonesia mengalami pangan pokok, pengelolaan cadangan
kelangkaan komoditas pangan lainnya pangan pokok, dan pendistribusian pangan
seperti bawang putih, daging sapi, dan gula, pokok. Pemanfaatan pangan atau konsumsi
yang merupakan komoditas penting selama pangan dan gizi akan menghasilkan sumber
bulan Ramadhan (Felippa & Ira, 2020). daya manusia yang berkualitas sebagai
Indonesia tetap bergantung pada impor salah satu faktor penentu keberhasilan
pangan. Pada 2018, 95% pasokan bawang pembangunan.
putih Indonesia, 24% pasokan daging sapi, Indonesia dapat mempertimbangkan
dan 55% pasokan gula datang dari luar untuk menghapus sebagian dari hambatan
negeri, dan Kementerian Perdagangan telah perdagangannya di sektor pangan dan
memulai impor di tahun 2020 (Asogiyan, pertanian, seperti tarif, larangan kuantitatif,
2018; Respatiadi & Nabila, 2017; McDonald dan sistem perizinan impor non-otomatis
& Meylinah, 2019; Kementerian Pertanian, untuk komoditas-komoditas pangan utama.
2020). Pada tahun 2018, Indonesia Jika tarif dihapus, harga impor komoditas
6 Jurnal Pamator

pertanian tetap akan meningkat, tetapi hanya negara berkembang hidup dalam kondisi
sebesar 0,65% jika dibandingkan dengan yang jauh dari sejahtera, berlangsungnya
1,20% di bawah skenario BAU (Mckibbin & kerusakan sumber daya pertanian, dan juga
Fernando, 2020). perdagangan yang tidak adil. Banyak pihak
Green et al. memperkirakan bahwa tidak puas terhadap kondisi pangan lokal dan
kenaikan harga pangan sebesar 1% perdagangan pangan dunia. Bukti
mengurangi konsumsi sebesar 0,68% di menunjukkan bahwa meskipun ketahanan
negara dengan pendapatan menengah pangan tercapai, namun belum mampu
seperti Indonesia (Green, et al., 2013). menjamin kondisi pangan lokal dan juga tidak
Dengan demikian, eliminasi tarif bisa mampu mengangkat martabat petani
meningkatkan konsumsi rumah tangga (Lukman, 2014).
sebesar 0,38% lebih tinggi dibandingkan Tabel 1. Deskripsi Konsep dan Pendekatan
konsumsi dalam skenario BAU (Felippa & Ira, Kedaulatan Pangan Serta Sumber
2020). Hukumnya
Peraturan Kementerian Perdagangan Kedaulatan Deskripsinya Sumber
Nomor 27 Tahun 2020 telah menghapus terhadap
1. Lahan Usaha Petani Nawacita,
persyaratan SPI untuk bawang putih dan berusaha di definisi
bawang bombay pada Maret 2020 untuk atas lahan internasional
mengurangi kelangkaan. Harga bawang miliknya
putih turun signifikan dari Rp55.200,- per sendiri,
kilogram di bulan Februari menjadi sehingga hasil
produksi
Rp40.650,- per kilogram pada 23 April 2020, mencukupi
berkurang sebesar 26,36% dalam 10 untuk
minggu. Kondisi tersebut menyiratkan bahwa kesejahteraan
penghapusan SPI dan kuota dapat keluarganya.
2. Sumber daya Petani dan Nawacita
membantu Indonesia mempercepat proses air untuk komunitas
impornya juga untuk komoditas lainnya, pertanian petani
seperti daging sapi dan gula. diberikan
alokasi air
Konsep Kedaulatan Pangan Dan irigasi yang
cukup untuk
Tantangan Mewujudkan Ketahanan kebutuhan
Pangan Berkelanjutan usaha taninya
Indonesia sebagai negara yang memiliki secara teknis.
sumber daya alam melimpah dan budaya 3. Benih dan Petani dan Nawacita,
agraris mutlak harus dapat memenuhi bibit komunitas definisi
petani internasional
kebutuhan bahan pangan dari pertaniannya menanam
sendiri. Ketergantungan bahan pangan dari benih/bibit
negara lain merupakan kelemahan yang yang mereka
harus dapat diatasi. Selama ini, kebijakan inginkan dan
merupakan
pangan nasional terkait dengan lima aspek produksi
utama, meliputi: hulu (kapasitas produksi mereka
pangan), hilir (panen dan pascapanen), sendiri dan
infrastruktur pertanian, alokasi anggaran, tidak
serta kelembagaan. Kelima aspek tersebut bergantung
kepada pasar.
harus dilakukan secara komprehensif karena 4. Pupuk dan Petani Nawacita,
saling terkait, melibatkan seluruh pemangku obat-obatan terjamin SIPP
kepentingan, dan bersifat lintas sektor kebutuhan
(Lukman, 2014). pupuk dan
obat-obatan
Kedaulatan pangan adalah konsep yang sesuai
lahir sebagai respon dari kekecewaan dengan siklus
pembangunan pangan yang terjadi di banyak usahanya.
belahan dunia. Meskipun pembangunan 5. System Petani UU Pangan
pertanian dan pangan telah mampu pertanian diberikan pasal 1 dan
keleluasaan 130,
mencapai produksi dan produktivitas yang untuk Peasant
tinggi, namun sebagian petani terutama di
Fauzin Pengaturan Impor Pangan 7

Kedaulatan Deskripsinya Sumber yang memberikan hak bagi masyarakat untuk


terhadap menentukan sistem pangan yang sesuai
menentukan Charter,
cara Bertani definisi
dengan potensi sumber daya lokal.
yang sesuai internasional Undang-Undang Pangan bukan hanya
dengan teknis berbicara tentang ketahanan pangan, namun
dan juga memperjelas dan memperkuat
sosiokulturnya pencapaian ketahanan pangan dengan
6. Hasil Petani Nawacita,
produksi memiliki definisi mewujudkan kedaulatan pangan (food
kuasa atas internasional soveregnity) dengan kemandirian pangan
hasil (food resilience) serta keamanan pangan
produksinya (food safety). Kedaulatan pangan adalah hak
sendiri, dan
baru akan
negara dan bangsa yang secara mandiri
tercapai menentukan kebijakan pangan yang
optimal bila menjamin hak atas pangan bagi rakyat dan
mereka bukan yang memberikan hak bagi masyarakat untuk
petani menentukan sistem pangan yang sesuai
penggarap
dan juga tidak dengan potensi sumber daya lokal.
terikat hutang Kedaulatan pangan lebih menitikberatkan
dengan pada kemandirian pangan, perlindungan
pedagang. kepada petani dan ekosistem lokal, dengan
7. Pangan Petani dapat UU Pangan memerhatikan aspek pangan maupun
konsumsi dan mengonsumsi pasal 3,
pilihan pangan Nawacita, manusianya. Pangan seharusnya tidak
mengonsumsi sesuai definisi ditumpukan pada pasar yang rentan, tetapi
dengan internasional pada kemandirian dalam mencukupinya.
preferensi dan Dalam konteks negara besar, seperti
kebiasaan
sosiokultur
Indonesia, ketergantungan terhadap pangan
mereka impor adalah ironi, karena selain
sendiri. mengabaikan potensi dan kekayaan sumber
Sumber : (Syahyuti, Sunarsih, Sri , Wahyuning, & daya lokal juga bisa membawa ancaman bagi
Miftahul, 2015) stabilitas nasional (Syahyuti, 2011).
Ketahanan pangan merupakan konsep yang
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 18 diterima luas di berbagai negara dan telah
Tahun 2012 tentang Pangan memberikan berjalan cukup lama. Konsep “ketahanan
batasan terhadap kedaulatan pangan pangan” (food security) sejak akhir tahun
sebagai hak negara dan bangsa yang secara 1970-an, sedangkan “kedaulatan pangan”
mandiri menentukan kebijakan pangan yang mulai diwacanakan semenjak tahun 1992
menjamin hak atas pangan bagi rakyat dan atau lebih dari 30 tahun setelahnya.
yang memberikan hak bagi masyarakat untuk Adapun ketahanan pangan didefinisikan
menentukan sistem pangan yang sesuai sebagai kondisi terpenuhinya pangan bagi
dengan potensi sumber daya lokal. negara sampai dengan perseorangan, yang
Sedangkan kemandirian pangan tercermin dari tersedianya pangan yang
didefinisikan sebagai kemampuan negara cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman,
dan bangsa dalam memproduksi pangan beragam, bergizi, merata, dan terjangkau
yang beraneka ragam dari dalam negeri yang serta tidak bertentangan dengan agama,
dapat menjamin pemenuhan kebutuhan keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk
pangan yang cukup sampai di tingkat dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara
perseorangan memanfaatkan potensi berkelanjutan.
sumber daya alam, manusia, sosial, ekonomi Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
dan kearifan lokal secara bermartabat. ketahanan pangan keluarga yang meliputi:
Kedaulatan pangan yang dimaksud sistem informasi, produksi pangan, cadangan
Undang-Undang ini adalah sebagaimana pangan, daya beli, kesempatan kerja,
yang disebutkan dalam Pasal 1 angka 2, pendidikan, infrastruktur perdesaan, beban
yaitu: hak negara dan bangsa yang secara keluarga, pengeluaran nonpangan, akses
mandiri menentukan kebijakan pangan yang terhadap permodalan, dan organisasi sosial.
menjamin hak atas pangan bagi rakyat dan Terhadap faktorfaktor tersebut diperlukan
8 Jurnal Pamator

strategi penguatan kondisi sosial ekonomi pangan akan melahirkan persoalan sosial
masyarakat menuju ketahanan pangan baru, seperti ketergantungan terhadap beras
keluarga yang dilakukan antara lain melalui: impor dan rendahnya produktivitas petani.
peningkatan akses petani terhadap teknologi, Beberapa prinsip kedaulatan pangan adalah:
kredit, sarana produksi, dan pasar; (Lukman, 2014).
pembangunan infrastruktur pertanian; a. menghormati dan memperkuat kearifan
stabilisasi dan informasi harga pangan; serta tradisional serta pengetahuan lokal
ketersediaan pasar secara lokal (Hanani, dalam memproduksi pertanian pangan
2012). lokal sebagai landasan sistem produksi
Untuk mencapai ketahanan pangan dapat pangan berkelanjutan;
dilakukan dengan cara melakukan b. pengakuan dan penghormatan terhadap
peningkatan produktivitas hasil pertanian, budaya yang khas dalam memilih dan
yakni dengan cara memperkenalkan jenis mengonsumsi pangan serta hak untuk
varietas unggul sehingga nantinya petani menentukan sendiri dalam jumlah cukup,
memperoleh peningkatan pendapatan. bergizi, dan aman;
Melalui peningkatan pendapatan tersebut, c. rakyat desa berdaulat dalam
petani diharapkan dapat membeli kebutuhan menentukan kebijakan dan strategi
pangan mereka, selain itu upaya lain yang produksi, distribusi, dan konsumsi
dilakukan pemerintah adalah dengan cara pangannya sendiri, terutama untuk
melakukan impor beras untuk mencukupi memprioritaskan peningkatan produksi
stock pangan nasional. Pandangan seperti ini pangan dalam rangka pemenuhan
tidak salah, tetapi upaya membangun pangan seluruh warga desa; dan
ketahanan pangan yang berdampak d. keluarga miskin dan kurang pangan
terhadap menghilangkan sistem pangan lokal yang ada di desa mendapat prioritas
dan ketergantungan terhadap beras impor untuk mengakses berbagai sumber
dalam jangka panjang dapat mengakibatkan produktif.
terjadinya rawan pangan. Pangan yang diatur dalam Undang-
Permasalahan sehubungan dengan undang, komoditas pangan berasal dari
ketahanan pangan adalah penyediaan, produk pertanian, perkebunan, kehutanan,
distribusi dan konsumsi pangan. Penyediaan dan perikanan, baik yang diolah maupun
dihadapkan pada semakin terbatas dan tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai
menurunnya kapasitas produksi. Distribusi makanan atau minuman bagi manusia.
dihadapkan pada permasalahan prasarana Pengembangan komoditas pangan
dsitribusi darat dan antar pulau, dipengaruhi oleh faktor lahan dan input
kelembagaan dan keamanan jalur distribusi, produksi, seperti jumlah ternak, pupuk,
serta bervariasinya kapasitas produksi antar bibit/benih, dan faktor pembiayaan. Kajian ini
wilayah dan antar musim. Permasalahan dibatasi pada komoditas pangan yang
konsumsi adalah belum terpenuhinya berasal dari produk pertanian, termasuk di
kebutuhan pangan, karena belum dalamnya peternakan dan perkebunan
tercukupinya konsumsi energi (meskipun (Lukman, 2014). Strategi menuju ketahanan
konsumsi protein sudah mencukupi), serta pangan Indonesia berkelanjutan 2025
konsumsi energi yang sebagian besar dari dikelompokkan menurut subsistem dalam
padi-padian, dan bias ke beras. sistem ketahanan pangan seperti diatur
Prinsip kedaulatan pangan berbeda dalam UU Pangan, yaitu ketersediaan
dengan ketahanan pangan yang tidak pangan, keterjangkauan pangan, dan
mempedulikan asal produksi pangan. pemanfaatan pangan (Suryana A. , 2014).
Kedaulatan pangan cenderung menjunjung Saat ini, ketahanan, kemandirian, dan
tinggi hak setiap warga dan masyarakat lokal kedaulatan pangan mengalami kerentanan
sebagai satu kesatuan produksi, distribusi, karena mudah terimbas pengaruh gejolak
dan pemenuhan kebutuhan pangan di atas fluktuasi harga di pasar internasional dan
semua kepentingan lain. Namun, konsep perubahan iklim.
kedaulatan pangan tidak bertentangan
dengan prinsip ketahanan pangan. Upaya KESIMPULAN
membangun ketahanan pangan tanpa diikuti Peraturan-peraturan yang mendukung
dengan upaya menegakkan kedaulatan kebijakan pemerintah untuk melakukan impor
Fauzin Pengaturan Impor Pangan 9

pangan di Indonesia, selalu dikaitkan dengan Hanani, Nuhfil. “Strategi Pencapaian


persoalan ketersediaan dan ketahanan Ketahanan Pangan Keluarga”. Jurnal
pangan. Kenyataan tentang semakin Ekonomi Pertanian, 1(1), 2012.
menurunnya angka ketahanan pangan dan
Laporan akhir “Analisis dan Evaluasi Hukum
kemiskinan yang diderita mayoritas petani di
dalam rangka peningkatan Kedaulatan
Indonesia, menjadi realitas paradoks dengan
Pangan”, Pusat Analisis dan Evaluasi
semua tujuan yang menjadi retorika dari
Hukum Nasional, Kementerian Hukum
keluamya peraturan tersebut. Berdasarkan
dan HAM Republik Indonesia, 2016.
realitas ketidaksejahteraan yang semakin
meningkat, maka semua peraturan tentang Lukman Adam, Kinerja ekonomi pangan
impor beras harus direvisi, karena tidak nasional: dinamika dan reformulasi
mendukung tujuan negara kesejahteraan kebijakan, 2014. Jurnal Ekonomi &
Indonesia, sebagaimana yang diamanatkan Kebijakan Publik, Vol. 5 No. 2, Desember
UUD 1945 dan Pancasila. Undang-Undang 2014 173 –192. Jakarta: P3DI Bidang
Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan telah Ekonomi & Kebijakan Publik.
mengamanatkan tujuan penyelenggaraan McKibbin, W. & Fernando, R. (2020). The
pangan, yaitu mewujudkan kedaulatan Global Macroeconomic Impacts of
pangan, kemandirian pangan, dan ketahanan COVID-19: Seven Scenarios. Centre for
pangan. Oleh karena itu, diperlukan Applied Macroeconomic Analysis, the
peningkatan produksi dan produktivitas Australian National University.
komoditas pangan, terutama pangan
strategis, agar dapat memenuhi kebutuhan Pribadi, N. "Kebijakan Nasional Pemantapan
masyarakat yang selalu meningkat dan Ketahanan Pangan ", makalah pada
berbanding lurus dengan jumlah penduduk. Lokakaya Ketahanan Pangan Nasional,
Kedaulatan pangan dapat diposisikan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia
sebagai strategi pokok untuk mencapai (YLKI) dan Consumers International
tujuan pembangunan pangan nasional, yakni Regional Office for Asian and the Pasific
ketahanan pangan. Kedaulatan pangan tidak (CIROAP), Jakarta, 28-29 Agustus 2001.
menggantikan, namun menjadi pelengkap Syahyuti, Sunarsih, Sri wahyuni, Wahyuning
atau pendukung bahkan menjadi basis untuk k. Sejati, dan Miftahul azis, Kedaulatan
tercapainya ketahanan pangan yang sejati. pangan sebagai basis untuk mewujudkan
Dengan mengimplementasikan spirit ketahanan pangan nasional, Bogor:
kedaulatan pangan, maka ketahanan pangan Forum Penelitian Agro Ekonomi, Vol. 33
di Indonesia akan lebih mampu dicapai No. 2, Desember 2015: 95-109, 2015.
secara kokoh dan berkeadilan. Perwujudan
ketahanan pangan pada tingkat makro Syahyuti. “Paradigma Kedaulatan Pangan
(nasional dan global) ke depan akan semakin dan Keterlibatan Swasta: Ancaman
sulit karena kecenderungan pergerakan Terhadap Pendekatan Ketahanan Pangan
penawaran dan permintaan pangan menuju (?)”. Analisis Kebijakan Pertanian, 9(1),
ke arah yang berlawanan. 2011.
Tadjuddin Noer Effendi, “Membangun
DAFTAR PUSTAKA Budaya dan Menguatkan Kearifan Pangan
Lokal Berbasis Spirit Kultural Bangsa
Achmad Suryana, Menuju ketahanan pangan Indonesia”, Makalah disampaikan pada
indonesia berkelanjutan 2025: tantangan Seminar Akselerasi Pemantapan
dan penanganannya, Forum penelitian Ketahanan Pangan Melalui Sinergi
agro ekonomi, Volume 32 No. 2, Pemberdayaan Potensi Eksisting dan
Desember 2014: 123 – 135, Bogor. Budaya Lokal Menuju Kemandirian dan
Felippa Amanta & Ira Aprilianti. 2020. Kedaulatan Pangan, 29 November 2012,
Kebijakan Perdagangan Pangan Medan.
Indonesia saat Covid-19, Jakarta , Center
for Indonesian Policy Studies (CIPS).

Anda mungkin juga menyukai