1-9
http://journal.trunojoyo.ac.id/pamator
ISSN: 1829-7935
Fauzin
Fakultas Hukum Universitas Trunojoyo Madura
Jl. Raya Telang No 02 Kamal Bangkalan Jawa Timur 69162
*Email: fauzin@trunojoyo.ac.id
Naskah diterima 24 Januari 2021, Revisi 15 Maret 2021, Terbit 29 April 2021
DOI: doi.org/10.21107/pamator.v14i1.10497
Abstract
The basic need that is needed by humans to fulfill their survival is food. Thus the basic needs in a country can
be fulfilled by domestic products or foreign products which are commonly known as imports. Fulfilling this
need for food is very important and strategic in order to maintain the sovereignty of the country, by not
depending on food imports from developed countries. Law Number 18 of 2012 on Food, mandates the
objectives of food administration, namely realizing food sovereignty, food self-sufficiency and food security.
Therefore, it is necessary to increase the production and productivity of food commodities, especially strategic
food in order to meet the needs of the community which are always increasing and directly proportional to
the population. The method used is normative legal research.
Kondisi pangan yang kritis ini bahkan dapat merupakan suatu strategi dasar untuk
membahayakan stabilitas ekonomi dan melengkapi ketahanan pangan sebagai
stabilitas nasional. Dengan demikian tujuan akhir pembangunan pangan, karena
pemenuhan kebutuhan pangan ini menjadi kedua konsep ini sesungguhnya sejalan dan
sangat penting dan strategis dalam rangka saling melengkapi.
mempertahankan kedaulatan negara, melalui
tidak tergantung pada impor pangan dari METODOLOGI
negara maju. Ketergantungan suatu negara Metode penulisan ini menggunakan tipe
akan impor pangan (apalagi dari negara penelitian hukum normatif, penelitian yang
maju), akan mengakibatkan pengambilan dilakukan dengan berlandaskan pada
keputusan atas segala aspek kehidupan peraturan perundang-undangan yang
menjadi tidak bebas atau tidak merdeka, dan berlaku terkait dengan pembahasan
karenanya negara menjadi tidak berdaulat penulisan ini yaitu mengatur tentang Pangan
secara penuh. Tren negatif laju pertumbuhan dan bahan-bahan hukum lainnya baik yang
ekonomi dunia diprediksi terus berlanjut di bersifat sekunder yang ada di perpustakaan
tahun 2020 dan akan semakin parah dengan maupun jurnal hukum lainnya. Sedangkan
ancaman resesi global di depan mata akibat pendekatan masalah dalam penulisan ini
merebaknya pandemi Covid-19. menggunakan pendekatan masalah dengan
Negara maju memberikan pemahaman melalui Pendekatan Perundang-undangan
yang positif tentang perdagangan bebas (statute approach) dan Pendekatan
walaupun sesungguhnya sangat merugikan Konseptual (conceptual approach).
negara berkembang. Perubahan pada Pendekatan perundang-undang atau statute
tatanan perekonomian dan perdagangan approach dilakukan dengan menelaah
dunia akan menyebabkan banyak negara semua Undang-undang dan regulasi untuk
yang dirugikan adalah negara yang belum keperluan praktik hukum yang tidak dapat
siap, terutama negara berkembang dalam melepaskan diri dari pendekatan perundang-
teknologi, sumber daya alam, dan juga sosial undangan dengan isu hukum yang dikaji.
masyarakatnya yang belum mampu Pendekatan konseptual atau conceptual
menerima perubahan-perubahan dalam approach dilakukan dengan ditemukan
kehidupan sehari-hari. Berkembangnya dalam dari pandangan-pandangan sarjana
perdagangan internasional membuat ataupun doktrin-doktrin yang berkembang di
beberapa negara melakukan kerjasama dalam ilmu hukum (Peter, 2008).
Internasional.
Ketahanan pangan tidak lepas dari sifat HASIL PEMBAHASAN
produksi komoditi pangan itu sendiri yang Pangan sebagai salah satu jenis yang
musiman dan berfluktuasi karena sangat mempengaruhi hajat hidup orang banyak,
mudah dipengaruhi oleh iklim/cuaca. Perilaku temyata diperlakukan sebagai komoditi
produksi yang sangat dipengaruhi iklim ekonomi semata. Makanan merupakan
tersebut yang sangat mempengaruhi kebutuhan manusia yang paling mendasar.
ketersediaan pangan nasional. Kalau Tanpa makanan, manusia tidak dapat
perilaku produksi yang rentan terhadap bertahan hidup karena pasokan energi bagi
perubahan iklim tersebut tidak dilengkapi manusia bersumber dari makanan tersebut.
dengan kebijakan pangan yang tangguh Ketersediaan pangan yang lebih kecil
maka akan sangat merugikan, baik untuk dibandingkan kebutuhannya dapat
produsen maupun konsumen, khususnya menciptakan ketidak-stabilan ekonomi.
produsen berskala produksi kecil dan Berbagai gejolak sosial dan politik dapat juga
konsumen berpendapatan rendah. terjadi jika ketahanan pangan terganggu.
Karakteristik komoditi pangan yang mudah Kondisi pangan yang kritis ini bahkan dapat
rusak, lahan produksi petani yang terbatas; membahayakan stabilitas ekonomi dan
sarana dan prasarana pendukung pertanian stabilitas nasional.
yang kurang memadai dan lemahnya
penanganan panen dan pasca panen Pangan Impor
mendorong Pemerintah untuk melakukan Pengertian pangan impor dapat dilihat
intervensi dengan mewujudkan kebijakan dalam pasal 1 angka (25) Undang-Undang
ketahanan pangan. Kedaulatan pangan Nomor 18 tahun 2012 tentang Pangan yang
Fauzin Pengaturan Impor Pangan 3
menyebutkan bahwa impor pangan adalah Farmers and Livestock Owners (UNAG).
kegiatan memasukkan pangan ke dalam Kegiatan ini dikoordinasikan oleh petani yang
daerah pabean negara Republik Indonesia tersebar mulai dari Afrika, Amerika Utara,
yang meliputi wilayah darat, perairan, dan Tengah, dan Selatan, Asia, Karibia, dan
ruang udara di atasnya, tempat-tempat Eropa. Para pencetus dan penggerak ini
tertentu di Zona Ekonomi Eksklusif, dan berada dalam organisasi Via Campesina
landas kontinen. yang mencakup Family Farmers’ Association
Kegiatan impor pangan hanya dapat (UK), Confederation Paysanne (France),
dilakukan apabila produksi pangan dalam Bharatiya Kisan Union (India), Landless
negeri tidak mencukupi dan/atau tidak dapat Workers’ Movement (Brazil), National Family
diproduksi didalam negeri. Impor pangan Farm Coalition (USA) dan para petani tak
pokok juga dapat dilakukan apabila produksi bertanah Landles Peoples’ Movement (South
pangan dalam negeri dan cadangan pangan Africa). (Syahyuti, Sunarsih, Sri , Wahyuning,
nasional tidak mencukupi. Impor Pangan & Miftahul, 2015)
yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
konsumsi dalam negeri wajib memenuhi Ketahanan Pangan
persyaratan keamanan, mutu, gizi, dan tidak Pengertian ketahanan pangan, tidak lepas
bertentangan dengan agama, keyakinan, dan dari Undang-Undang 2012 tentang Pangan.
budaya masyarakat. Disebutkan dalam UU tersebut bahwa
Pangan yang diimpor harus benar-benar ketahanan pangan adalah kondisi
memenuhi kandungan gizi dan standar terpenuhinya pangan bagi negara sampai
keamanan bagi kesehatan karena kesehatan dengan perseorangan, yang tercermin dari
merupakan hak asasi setiap orang. tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah
Berdasarkan pasal 48 Undang-Undang maupun mutunya, aman, beragam, bergizi,
Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan merata, dan terjangkau serta tidak
menyatakan bahwa melalui kegiatan bertentangan dengan agama, keyakinan, dan
pengamanan makanan dan minuman budaya masyarakat untuk dapat hidup sehat,
merupakan salah satu cara untuk aktif, dan produktif secara berkelanjutan.
mewujudkan derajat kesehatan yang Definisi ketahanan pangan dalam UU No
setinggi-tingginya. 18 tahun 2012 diatas merupakan
penyempurnaan dan "pengkayaan cakupan"
Kedaulatan Pangan dari definisi dalam UU No 7 tahun 1996 yang
Berdasarkan Pasal 1 angka 2 Undang- memasukkan "perorangan" dan "sesuai
Undang Nomor 18 tentang Pangan, keyakinan agama" serta "budaya" bangsa.
Kedaulatan Pangan adalah hak negara dan Definisi UU No 18 tahun 2012 secara
bangsa yang secara mandiri menentukan substantif sejalan dengan definisi ketahanan
kebijakan pangan yang menjamin hak atas pangan dari FAO yang menyatakan bahwa
pangan bagi rakyat dan yang memberikan ketahanan pangan sebagai suatu kondisi
hak bagi masyarakat untuk menentukan dimana setiap orang sepanjang waktu, baik
sistem pangan yang sesuai dengan potensi fisik maupun ekonomi, memiliki akses
sumber daya lokal. terhadap pangan yang cukup, aman, dan
Kedaulatan pangan dapat diposisikan bergizi untuk memenuhi kebutuhan gizi
sebagai strategi pokok untuk mencapai sehari-hari sesuai preferensinya.
tujuan pembangunan pangan nasional, yakni
ketahanan pangan. Kedaulatan pangan tidak Pengaturan Impor Pangan Indonesia
menggantikan, namun menjadi pelengkap Berdasarkan Lampiran Peraturan Menteri
atau pendukung bahkan menjadi basis untuk Perdagangan Republik Indonesia Nomor 46
tercapainya ketahanan pangan yang sejati. Tahun 2020 Tentang Rencana Strategis
Dengan mengimplementasikan spirit Kementerian Perdagangan Tahun 2020-
kedaulatan pangan, maka ketahanan pangan 2024, pengendalian impor dilakukan
di Indonesia akan lebih mampu dicapai terhadap barang konsumsi dan barang untuk
secara kokoh dan berkeadilan. Konsep kebutuhan industri. Terhadap barang
kedaulatan pangan dilahirkan pertama kali konsumsi, pengelolaan impor dilakukan
saat pertemuan petani yang dibentuk tahun dalam rangka meningkatkan ketahanan
1992 pada Kongres The National Union of pangan. Ketahanan pangan nasional masih
4 Jurnal Pamator
merupakan isu yang strategis bagi Indonesia menjadi tidak terdeteksi. Disamping itu,
mengingat masih belum terpenuhinya kebijakan post border juga dirasa
kecukupan produksi, yang disertai dengan menunjukkan lemahnya pengawasan sebab
belum optimalnya sistem distribusi dan barang bisa melewati wilayah pabean.
tingginya tingkat konsumsi menciptakan Artinya barang sudah benar-benar masuk,
keterkaitan yang tinggi dengan masalah baru terjadi pemeriksaan dan pemenuhan
sosial, ekonomi dan politik. syarat.
Pada saat yang sama terdapat upaya Hal ini hanya dapat menguntungkkan
dalam rangka memperbaiki peringkat beberapa pihak seperti investor dan importir
kemudahan berusaha (Ease of Doing yang mudah memasukkan barang impor
Business/ EODB) yang salah satunya tanpa kendali yang ketat. Pada sisi lain, ada
dengan melakukan penggeseran keinginan kuat untuk melakukan pengetatan
pengawasan larangan dan pembatasan impor namun juga pelaksanaan post border
(lartas) impor dari border ke post border. yang malah melonggarkan barang impor
Artinya, pemeriksaan atas pemenuhan masuk tanpa pengecakan dan verifikasi di
persyaratan impor dilakukan setelah melalui daerah pabean. Perlu penelaahan lanjutan
kawasan pabean. Perubahan ini diharapkan terkait kebijakan ini, karena terkait dengan
dapat memperlancar proses masuk barang. persoalan pengamanan perdagangan
Selain itu, transaksi importir diharapkan nasional.
menjadi lebih mudah karena dapat Ketergantungan Impor pangan juga
mencegah biaya kelebihan waktu pemakaian termasuk pengaruh globalisasi dengan
peti kemas. Komoditas yang masuk kategori ideologi neoliberalisme telah memaksakan
di post border didominasi dari golongan petani dan Negara membuat pilihan yang
bahan baku, sedangkan bahan pangan atau tidak nyaman dan saling bertentangan. Pakar
barang lainnya yang memiliki risiko tinggi dan ekonomi pertanian, Francis Wahono, menilai
menyangkut keamanan, kesehatan, bahwa pilihan kebijakan dan praktik
keselamatan dan lingkungan hidup, akan pemerintah banyak yang melantarkan rakyat,
tetap diperiksa melalui border. termasuk petani (Wahono, 2011). Praktik
impor beras misalnya, terkadang zero tariff.
Pada tahun 2020, dinamika perekonomian
global yang terjadi seperti, perlambatan laju
pertumbuhan ekonomi dunia, penurunan
harga komoditas dunia, meningkatnya tensi
geopolitik di sejumlah Kawasan dan
ancaman perang dagang antara Amerika
Serikat dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT)
dan pandemi Covid-19, menjadi peluang dan
tantangan tersendiri dalam membangun
perekonomian nasional kedepan. Bank
Gambar 1. Pertumbuhan Impor Indonesia Dunia memperkirakan perekonomian
(Sumber : BPS, 2020) Indonesia tahun 2020 akan tetap stabil dan
berdaya tahan. Isu perekonomian dunia
Namun, kebijakan post border untuk seperti melemahnya volume perdagangan
menurunkan biaya logistik dan dwelling time, dunia, terutama yang terjadi pada tahun 2020
dinilai belum efektif mendorong pertumbuhan karena pandemi Covid-19 diprediksi tidak
ekonomi dalam negeri. Kebijakan ini banyak mempengaruhi perekonomian
berpotensi dimanfaatkan importir dengan nasional karena roda penggerak
memasukkan produk tanpa pengawasan perekonomian nasional masih didominasi
yang ketat. Pengawasan di bawah oleh konsumsi domestik. Tingginya proporsi
Kementerian Perdagangan dinilai belum konsumsi domestik terhadap PDB, bahkan
cukup mumpuni untuk menutup celah mampu menutupi dampak negatif dari defisit
kecurangan impor barang. Salah satu bentuk neraca perdagangan yang telah terjadi tahun
kecurangannya adalah mengubah 2018 dan 2019 (Rencana Strategis
harmonized system (HS), sehingga yang Kementerian Perdagangan 2020-2024,
awalnya dikenakan larangan atau dibatasi 2020).
Fauzin Pengaturan Impor Pangan 5
pertanian tetap akan meningkat, tetapi hanya negara berkembang hidup dalam kondisi
sebesar 0,65% jika dibandingkan dengan yang jauh dari sejahtera, berlangsungnya
1,20% di bawah skenario BAU (Mckibbin & kerusakan sumber daya pertanian, dan juga
Fernando, 2020). perdagangan yang tidak adil. Banyak pihak
Green et al. memperkirakan bahwa tidak puas terhadap kondisi pangan lokal dan
kenaikan harga pangan sebesar 1% perdagangan pangan dunia. Bukti
mengurangi konsumsi sebesar 0,68% di menunjukkan bahwa meskipun ketahanan
negara dengan pendapatan menengah pangan tercapai, namun belum mampu
seperti Indonesia (Green, et al., 2013). menjamin kondisi pangan lokal dan juga tidak
Dengan demikian, eliminasi tarif bisa mampu mengangkat martabat petani
meningkatkan konsumsi rumah tangga (Lukman, 2014).
sebesar 0,38% lebih tinggi dibandingkan Tabel 1. Deskripsi Konsep dan Pendekatan
konsumsi dalam skenario BAU (Felippa & Ira, Kedaulatan Pangan Serta Sumber
2020). Hukumnya
Peraturan Kementerian Perdagangan Kedaulatan Deskripsinya Sumber
Nomor 27 Tahun 2020 telah menghapus terhadap
1. Lahan Usaha Petani Nawacita,
persyaratan SPI untuk bawang putih dan berusaha di definisi
bawang bombay pada Maret 2020 untuk atas lahan internasional
mengurangi kelangkaan. Harga bawang miliknya
putih turun signifikan dari Rp55.200,- per sendiri,
kilogram di bulan Februari menjadi sehingga hasil
produksi
Rp40.650,- per kilogram pada 23 April 2020, mencukupi
berkurang sebesar 26,36% dalam 10 untuk
minggu. Kondisi tersebut menyiratkan bahwa kesejahteraan
penghapusan SPI dan kuota dapat keluarganya.
2. Sumber daya Petani dan Nawacita
membantu Indonesia mempercepat proses air untuk komunitas
impornya juga untuk komoditas lainnya, pertanian petani
seperti daging sapi dan gula. diberikan
alokasi air
Konsep Kedaulatan Pangan Dan irigasi yang
cukup untuk
Tantangan Mewujudkan Ketahanan kebutuhan
Pangan Berkelanjutan usaha taninya
Indonesia sebagai negara yang memiliki secara teknis.
sumber daya alam melimpah dan budaya 3. Benih dan Petani dan Nawacita,
agraris mutlak harus dapat memenuhi bibit komunitas definisi
petani internasional
kebutuhan bahan pangan dari pertaniannya menanam
sendiri. Ketergantungan bahan pangan dari benih/bibit
negara lain merupakan kelemahan yang yang mereka
harus dapat diatasi. Selama ini, kebijakan inginkan dan
merupakan
pangan nasional terkait dengan lima aspek produksi
utama, meliputi: hulu (kapasitas produksi mereka
pangan), hilir (panen dan pascapanen), sendiri dan
infrastruktur pertanian, alokasi anggaran, tidak
serta kelembagaan. Kelima aspek tersebut bergantung
kepada pasar.
harus dilakukan secara komprehensif karena 4. Pupuk dan Petani Nawacita,
saling terkait, melibatkan seluruh pemangku obat-obatan terjamin SIPP
kepentingan, dan bersifat lintas sektor kebutuhan
(Lukman, 2014). pupuk dan
obat-obatan
Kedaulatan pangan adalah konsep yang sesuai
lahir sebagai respon dari kekecewaan dengan siklus
pembangunan pangan yang terjadi di banyak usahanya.
belahan dunia. Meskipun pembangunan 5. System Petani UU Pangan
pertanian dan pangan telah mampu pertanian diberikan pasal 1 dan
keleluasaan 130,
mencapai produksi dan produktivitas yang untuk Peasant
tinggi, namun sebagian petani terutama di
Fauzin Pengaturan Impor Pangan 7
strategi penguatan kondisi sosial ekonomi pangan akan melahirkan persoalan sosial
masyarakat menuju ketahanan pangan baru, seperti ketergantungan terhadap beras
keluarga yang dilakukan antara lain melalui: impor dan rendahnya produktivitas petani.
peningkatan akses petani terhadap teknologi, Beberapa prinsip kedaulatan pangan adalah:
kredit, sarana produksi, dan pasar; (Lukman, 2014).
pembangunan infrastruktur pertanian; a. menghormati dan memperkuat kearifan
stabilisasi dan informasi harga pangan; serta tradisional serta pengetahuan lokal
ketersediaan pasar secara lokal (Hanani, dalam memproduksi pertanian pangan
2012). lokal sebagai landasan sistem produksi
Untuk mencapai ketahanan pangan dapat pangan berkelanjutan;
dilakukan dengan cara melakukan b. pengakuan dan penghormatan terhadap
peningkatan produktivitas hasil pertanian, budaya yang khas dalam memilih dan
yakni dengan cara memperkenalkan jenis mengonsumsi pangan serta hak untuk
varietas unggul sehingga nantinya petani menentukan sendiri dalam jumlah cukup,
memperoleh peningkatan pendapatan. bergizi, dan aman;
Melalui peningkatan pendapatan tersebut, c. rakyat desa berdaulat dalam
petani diharapkan dapat membeli kebutuhan menentukan kebijakan dan strategi
pangan mereka, selain itu upaya lain yang produksi, distribusi, dan konsumsi
dilakukan pemerintah adalah dengan cara pangannya sendiri, terutama untuk
melakukan impor beras untuk mencukupi memprioritaskan peningkatan produksi
stock pangan nasional. Pandangan seperti ini pangan dalam rangka pemenuhan
tidak salah, tetapi upaya membangun pangan seluruh warga desa; dan
ketahanan pangan yang berdampak d. keluarga miskin dan kurang pangan
terhadap menghilangkan sistem pangan lokal yang ada di desa mendapat prioritas
dan ketergantungan terhadap beras impor untuk mengakses berbagai sumber
dalam jangka panjang dapat mengakibatkan produktif.
terjadinya rawan pangan. Pangan yang diatur dalam Undang-
Permasalahan sehubungan dengan undang, komoditas pangan berasal dari
ketahanan pangan adalah penyediaan, produk pertanian, perkebunan, kehutanan,
distribusi dan konsumsi pangan. Penyediaan dan perikanan, baik yang diolah maupun
dihadapkan pada semakin terbatas dan tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai
menurunnya kapasitas produksi. Distribusi makanan atau minuman bagi manusia.
dihadapkan pada permasalahan prasarana Pengembangan komoditas pangan
dsitribusi darat dan antar pulau, dipengaruhi oleh faktor lahan dan input
kelembagaan dan keamanan jalur distribusi, produksi, seperti jumlah ternak, pupuk,
serta bervariasinya kapasitas produksi antar bibit/benih, dan faktor pembiayaan. Kajian ini
wilayah dan antar musim. Permasalahan dibatasi pada komoditas pangan yang
konsumsi adalah belum terpenuhinya berasal dari produk pertanian, termasuk di
kebutuhan pangan, karena belum dalamnya peternakan dan perkebunan
tercukupinya konsumsi energi (meskipun (Lukman, 2014). Strategi menuju ketahanan
konsumsi protein sudah mencukupi), serta pangan Indonesia berkelanjutan 2025
konsumsi energi yang sebagian besar dari dikelompokkan menurut subsistem dalam
padi-padian, dan bias ke beras. sistem ketahanan pangan seperti diatur
Prinsip kedaulatan pangan berbeda dalam UU Pangan, yaitu ketersediaan
dengan ketahanan pangan yang tidak pangan, keterjangkauan pangan, dan
mempedulikan asal produksi pangan. pemanfaatan pangan (Suryana A. , 2014).
Kedaulatan pangan cenderung menjunjung Saat ini, ketahanan, kemandirian, dan
tinggi hak setiap warga dan masyarakat lokal kedaulatan pangan mengalami kerentanan
sebagai satu kesatuan produksi, distribusi, karena mudah terimbas pengaruh gejolak
dan pemenuhan kebutuhan pangan di atas fluktuasi harga di pasar internasional dan
semua kepentingan lain. Namun, konsep perubahan iklim.
kedaulatan pangan tidak bertentangan
dengan prinsip ketahanan pangan. Upaya KESIMPULAN
membangun ketahanan pangan tanpa diikuti Peraturan-peraturan yang mendukung
dengan upaya menegakkan kedaulatan kebijakan pemerintah untuk melakukan impor
Fauzin Pengaturan Impor Pangan 9