Anda di halaman 1dari 25

 

A. JUDUL : PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN


PEMBELAJARAN AKTIF TIPE
THE POWER OF TWO (K (KEK
EKUA
UATA
TAN
N DUA
DUA KEPA
KEPALA
LA))
UNTUK
UNTU K MENINGKAT
MENINGKATKANKAN PRESTASI
PRESTASI BELAJAR
BELAJAR SISWA
SISWA
PADA
ADA POKO
POKOK K BAHA
BAHASSAN ALAT
LAT – ALAT
ALAT OPTIK
PTIK DI
KELAS VIII SMP N MUHAMMADIAH KUOK 

B. BIDANG ILMU: Pendidikan Fisika

C. PENDAHULUAN

Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan.

Artinya, tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut

  penge
pengetah
tahuan
uan,, ketera
keterampi
mpilan
lan maupun
maupun sikap,
sikap, bahkan
bahkan melipu
meliputi
ti segena
segenap
p aspek 
aspek 

organisme atau pribadi (Djamarah, 2006). Hamalik (2007) juga menambahkan

 bahwa belajar bukan suatu tujuan tetapi merupakan suatu proses untuk mencapai

tujuan.

Secara tradisional pelaksanaan


pelaksanaan pembelajaran masih diterjemahkan sebagai

 proses mentransfer informasi dari guru kepada siswa, dalam hal ini guru bertindak 

sebagai pihak yang berperan aktif sedangkan siswa hanya menerima apa yang

disampaikan oleh guru. Prinsip yang paling penting dalam pendidikan sekarang

adalah guru tidak hanya semata-mata memberikan pengetahuan kepada siswa,

tet
tetapi
api siswa
siswa harus
harus bisa
bisa memban
membangun
gun sendir
sendirii penget
pengetahu
ahuan
an dari
dari dalam
dalam diriny
dirinyaa

sendiri. Guru disini hanya berperan sebagai fasilisator dan motivator dalam proses

 b
bela
elaja
jarr si
sisw
swa.
a. Majid
Majid (2
(200
007)
7) meny
menyat
atak
akan
an ba
bahw
hwaa ke
kedu
dudu
duka
kan
n si
sisw
swaa da
dalam
lam

kurikulum berbasis kompetensi merupakan “produsen” artinya siswa sendirilah

yang mencari tahu pengetahuan yang dipelajarinya.


 

Asumsi yang mendasari pembelajaran berpikir adalah bahwa pengetahuan

itu tidak datang dari luar, akan tetapi dibentuk oleh individu itu sendiri dalam

strukt
struktur
ur kognit
kognitif
if yang
yang dimili
dimilikin
kinya.
ya. Atas
Atas dasar
dasar asumsi
asumsi itulah
itulah,, pembel
pembelajar
ajaran
an

  berpikir memandang bahwa mengajar itu bukanlah memindahkan pengetahuan

dari guru kepada siswa, melainkan suatu aktivitas yang memungkinkan siswa

dapat membangun sendiri pengetahuannya (Sanjaya, 2008).

Berdasarkan informasi dari salah seorang guru fisika kelas VIII SMP N

Muhamm
Muhammadi
adiah
ah Kuok
Kuok menyat
menyatakan
akan bahwa
bahwa guru
guru lebih
lebih cender
cenderung
ung melaks
melaksana
anakan
kan

  prose
prosess belaja
belajarr mengaj
mengajar
ar yang
yang masih
masih terpusa
terpusatt kepada
kepada guru,
guru, materi
materi pelaja
pelajaran
ran

diberikan begitu saja sedangkan siswa tidak dituntut untuk mengolahnya. Lebih

lanjut
lanjut guru
guru tersebu
tersebutt menamb
menambahk
ahkan
an apabil
apabilaa diberik
diberikan
an soal
soal lat
latiha
ihan
n dan siswa
siswa

diminta untuk maju menyelesaikan soal tersebut, siswa yang sering maju hanya

siswa-s
siswa-sisw
iswaa terten
tertentu
tu saja
saja sedang
sedangkan
kan siswa
siswa yang
yang lain
lain hanya
hanya ingin
ingin menung
menunggu
gu

 jawaban dari temannya tersebut. Interaksi yang terjadi antara guru dan siswa pun

didominasi oleh siswa-siswa tersebut, sehingga tidak semua siswa dapat aktif 

dalam proses pembelajaran.


pembelajaran. Padahal belajar
belajar hanya mungkin
mungkin terjadi
terjadi apabila
apabila anak 

aktif mengalami
mengalami sendiri
sendiri (Dimyati,
(Dimyati, 2002). Hal ini mengakibatk
mengakibatkan
an suasana kelas

membosank
membosankan
an dan kurangnya
kurangnya perhatian
perhatian untuk mengikuti
mengikuti proses
proses pembelajaran
pembelajaran

dengan baik.

Untuk mendapatkan prestasi belajar yang memuaskan, seorang guru harus

mengupaya
mengupayakan
kan agar siswa aktif dalam proses
proses belajar.
belajar. Guru diharapkan
diharapkan mampu
mampu

memilih cara mengajar sehingga dapat mengaktifkan siswa, diantaranya :


 

1. Pendekatan pembelajaran  dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut

 pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan

tentan
tentang
g terjad
terjadiny
inyaa suatu
suatu proses
proses yang
yang sifatn
sifatnya
ya masih
masih sangat
sangat umum,
umum, di

dalamnya
dalamnya mewadahi,
mewadahi, menginsip
menginsiprasi,
rasi, menguatkan
menguatkan,, dan melatari
melatari metode
metode

  pem
pemb
belaj
elajar
aran
an den
dengan
gan cak
cakup
upan
an teo
teore
reti
tiss te
tert
rten
entu
tu.. Dili
Dilih
hat dar
arii

  pendekatan
pendekatannya,
nya, pembelajaran
pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan,
pendekatan, yaitu: (1)

  pende
pendekat
katan
an pembel
pembelajar
ajaran
an yang
yang berori
berorient
entasi
asi atau berpus
berpusat
at pada
pada siswa
siswa

(  student
student centere
centered approach) da
d approach dan
n (2
(2)) pe
pend
ndek
ekata
atan
n pe
pemb
mbel
elaja
ajaran
ran ya
yang
ng

 berorientasi atau berpusat pada guru ( teacher centered approach).

2. Metode
Metode pembelaj
pembelajara
aran
n dapat
dapat diartikan
diartikan sebagai
sebagai cara yang digunak
digunakan
an untuk 

mengimplemnatsikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan

nyat
nyataa dan
dan pr
prak
akti
tiss untu
untuk
k menc
mencap
apai
ai tu
tuju
juan
an pe
pemb
mbel
elaj
ajar
aran
an.. Meto
Metode
de

 pembelajaran lebih bersifat prosedural, yaitu berisi tahapan tertentu.

3. Tekn
Teknik
ik pemb
pembel
elaj
ajar
aran
an dapa
dapatt di
diar
arti
tika
kan
n se
seba
baga
gaii ca
cara
ra yang
yang di
dila
laku
kuka
kan
n

seseorang dalam mengimplentasikan statu metode secara spesifik.

4. Takt
Taktik
ik pe
pemb
mbel
elaja
ajaran
ran meru
merupa
paka
kan
n ga
gaya
ya se
sese
seor
oran
ang
g da
dala
lam
m mela
melaks
ksan
anak
akan
an

metode atau teknikpembelajaran tertentu yang sifatna individual.

5. Model pembelajaran
pembelajaran pada
pada dasarnya
dasarnya merupa
merupakan
kan bentuk
bentuk pembel
pembelajaran
ajaran yang
yang

 bergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru.

6. St
Stra
rate
tegi
gi adal
adalah
ah su
suat
atu
u pola
pola yang
yang di
dire
renc
ncan
anak
akan
an da
dan
n di
dite
teta
tapk
pkan
an se
seca
cara
ra

sengaj
sengajaa untuk
untuk melaku
melakukan
kan kegiat
kegiatan
an atau
atau tindak
tindakan.
an. Strateg
Strategii mencak
mencakup
up

tujuan kegiatan, siapa yang terlibat dalam kegiatan, isi kegiatan, proses

kegiatan, dan sarana penunjang kegiatan (Sudjana, 2000).


 

Dari ke enam jenis pembelajaran diatas yang dapat mengaktifkan siswa

dalam relajar adalah strategi pembelajaran,


pembelajaran, karena didalam
didalam strategi
strategi telah disusun

sede
sedemi
miki
kian
an ru
rupa
pa ag
agar
ar si
sisw
swaa bi
bias
as be
bela
laja
jarr se
seca
cara
ra ak
akti
tiff de
deng
ngan
an meng
menggu
guna
naka
kan
n

 pemikirannya artinya mereka diajar tidak hanya menerima dari guru saja. Siswa

dapat aktif jika diberikan


diberikan strategi pembelajaran
pembelajaran yang tepat. Tanpa suatu strategi
strategi

yang cocok, tepat dan jitu, tidak mungkin


mungkin tujuan
tujuan dari proses pembelajaran
pembelajaran dapat

tercapai.

Sa
Sala
lah
h satu
satu al
alte
tern
rnat
atif
if st
stra
rate
tegi
gi pemb
pembel
elaj
ajar
aran
an yang
yang di
diha
hara
rapk
pkan
an da
dapa
patt

meng
mengak
akti
tifka
fkan
n si
sisw
swaa da
dan
n meng
mengat
atas
asii pe
perm
rmas
asal
alah
ahan
an di at
atas
as ad
adal
alah
ah st
stra
rateg
tegii

 pembelajaran The Power Of Two.  Za


Zain
inii (2
(200
008)
8) meny
menyat
atak
akan
an st
strat
rateg
egii in
inii

mempun
mempunyai
yai prinsi
prinsip
p bahwa
bahwa berpik
berpikir
ir berdua
berdua jauh
jauh lebih
lebih baik
baik daripa
daripada
da berpik
berpikir 
ir 

sendiri.
sendiri. Strategi
Strategi pembelajaran
pembelajaran The Power Of Two in
inii terdi
terdiri
ri da
dari
ri du
duaa or
oran
ang
g

sehingga kerjasama dan komunikasi lebih terjalin dengan baik. Mafatih (dalam

Ramadhan 2009) menambahkan bahwa strategi pembelajaran The Power Of Two

termas
termasuk
uk bagian
bagian dari
dari belaja
belajarr kooper
kooperati
atiff adalah
adalah belajar
belajar dalam
dalam kelomp
kelompok
ok kecil
kecil

dengan menumbuhkan kerjasama secara maksimal melalui kegiatan pembelajaran

teman sendiri dengan anggota dua orang didalamnya untuk mencapai kompetensi

dasar.

Strategi pembelajaran The Power Of Two telah diteliti oleh Wahyuningsih

(2008) yang menunjukkan bahwa ada pengaruh penggunaan model pembelajaran

kooperatif  The Power Of Two terhadap prestasi belajar matematika. Kelebihan

strategi The Power Of Two ini antara lain siswa tidak terlal
terlalu
u bergantung
bergantung kepada

guru, akan tetapi dapat menambah kepercayaan dan kemampuan berfikir siswa
 

send
sendir
iri.
i. Si
Sisw
swaa juga
juga dapa
dapatt bela
belaja
jarr untu
untuk
k meng
mengun
ungk
gkap
apka
kan
n id
ide-
e-id
idee at
atau
aupu
pun
n

gagasannya kepada orang lain. Penelitian ini juga diteliti oleh Eka Yuliana (2009)

  juga mengatakan
mengatakan bahwa ada pengaruh
pengaruh terhadap prestasi yang diperoleh
diperoleh siswa
siswa

tersebut, yakni siswa belajar menjadi lebih aktif, sehingga tujuan pembelajaran

mudah dicapai.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis tertarik 

untuk melakukan penelitian dengan judul ” Penerapan Strategi Pembelajaran

 Aktif Tipe The Power Of Two (Kekuatan Dua Kepala) Untuk Meningkatkan

 Prestasi Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Alat – Alat Optik Di Kelas Viii 

 SMP N Muhammadiah Kuok ” 

D. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah:

1) Apakah
Apakah penerap
penerapan
an pembelaja
pembelajaran
ran kooperat
kooperatif
if strategi The Power Of Two
strategi

dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan alat-alat

optik di kelas VIII SMP N Muhammadiah Kuok?

2) Bera
Berapa
pa be
besa
sarr pe
peni
ning
ngka
kata
tan
n pr
pres
esta
tasi
si be
bela
laja
jarr si
sisw
swaa mela
melalu
luii pe
pemb
mbela
elajar
jaran
an

kooperatif strategi The Power Of Two pada pokok bahasan alat- alat optik 

di kelas VIII SMP N Muhammadiah Kuok?


 

E. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui:

1. Pening
Peningkat
katan
an presta
prestasi
si belajar
belajar siswa
siswa melalu
melaluii penerap
penerapan
an pembel
pembelajar
ajaran
an

kooperatif strategi The Power Of Two pada pokok bahasan alat-alat optik 

di kelas VIII SMP N Muhammadiah Kuok.

2. Besa
esarn
rny
ya pen
eniingkat
ataan prestasi bel
elaajar siswa mel
elaalui penerapan

  pembelajaran kooperatif strategi The Power Of Two pada pokok bahasan

alat-alat optik di kelas VIII SMP N Muhammadiah Kuok.

F. MANFAAT PENELITIAN

Ji
Jika
ka hi
hipo
pote
tesi
siss da
dari
ri pe
pene
neli
litia
tian
n in
inii di
dite
teri
rima
ma,, maka
maka di
diha
harap
rapka
kan
n da
dapa
patt

 bermanfaat bagi :

1. Siswa, untuk melatih agar dapat belajar secara aktif dan bermakna, belajar 

un
untu
tuk
k meng
mengem
emuk
ukak
akan
an id
ide/
e/ga
gaga
gasa
san,
n, mena
menana
namk
mkan
an ke
kepe
perc
rcay
ayaa
aan
n ak
akan
an

kemampuan diri sendiri, serta meningkatkan prestasi belajar siswa terutama

mata pelajaran fisika.

2. Guru,
Guru, untuk
untuk bahan
bahan pertim
pertimban
bangan
gan sebaga
sebagaii salah
salah satu
satu altern
alternatif
atif strate
strategi
gi

 pembelajaran fisika.

3. Sekola
Sekolah,
h, sebaga
sebagaii salah
salah satu
satu masuka
masukan
n untuk
untuk mening
meningkat
katkan
kan hasil
hasil belaja
belajar 

fisika di sekolah.
 

4. Peneliti,
Peneliti, hasil penelitian
penelitian ini diharapkan
diharapkan menjadi
menjadi landasan berpijak
berpijak dalam

rangkaa menindaklan
rangk menindaklanjuti
juti penelitian
penelitian ini dengan
dengan ruang lingkup yang lebih

luas.

G. LANDASAN TEORI

1. Prestasi Belajar

Slameto (1995) menyatakan bahwa belajar merupakan suatu proses usaha

yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang

  baru secara keseluruhan


keseluruhan,, sebagai
sebagai hasil pengalamannya
pengalamannya sendiri
sendiri dalam interaksi

dengan
dengan lingku
lingkunga
nganny
nnya.
a. Bukti
Bukti bahwa
bahwa seseor
seseorang
ang telah
telah belaja
belajarr ialah
ialah terjadi
terjadinya
nya

  perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi

tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti (Hamalik, 2007).

Impl
Implik
ikas
asii da
dari
ri be
bela
laja
jarr ad
adal
alah
ah pr
pres
esta
tasi
si be
bela
laja
jar.
r. Pres
Presta
tasi
si be
bela
laja
jarr da
dapa
patt

diartikan sebagai hasil yang dicapai oleh individu, dapat berupa kesenangan yang

mengak
mengakibat
ibatkan
kan peruba
perubahan
han dalam
dalam diri
diri setelah
setelah mengal
mengalami
ami suatu
suatu proses
proses belajar 
belajar 

dalam jangka waktu tertentu. Prestasi belajar juga diartikan sebagai kemampuan

maks
maksim
imal
al ya
yang
ng di
dica
capa
paii sese
seseor
oran
ang
g da
dala
lam
m su
suat
atu
u us
usah
ahaa yang
yang meng
mengha
hasi
silk
lkan
an

 pengetahuan atau nilai-nilai kecakapan (Yasa, 2008). Prestasi belajar dapat dilihat

da
dari
ri nila
nilaii si
sisw
swaa sete
setelah
lah meng
mengik
ikut
utii tes
tes mate
materi
ri pe
pelaj
lajar
aran
an,, ba
baik
ik di
dise
seti
tiap
ap ak
akhi
hir 

 pertemuan, pertengahan semester, maupun pada akhir semester.


 

2. Pembelajaran Aktif tipe The Power Of Two

Pembel
Pembelajar
ajaran
an aktif
aktif adalah
adalah pembel
pembelajar
ajaran
an yang
yang mengaj
mengajak
ak peserta
peserta didik 
didik 

untuk
untuk belaja
belajarr secara
secara aktif.
aktif. Ketika
Ketika pesert
pesertaa didik
didik belaja
belajarr dengan
dengan aktif,
aktif, berart
berartii

mereka yang mendominasi aktifitas pembelajaran. Dengan ini mereka secara aktif 

meng
menggu
guna
naka
kan
n ot
otak
ak,, baik
baik untu
untuk
k mene
menemu
muka
kan
n id
idee poko
pokok
k da
dari
ri mate
materi
ri yang
yang

disampaikan. Dengan belajar aktif ini peserta didik diajak untuk turut serta dalam

semu
semuaa pr
pros
oses
es pe
pemb
mbel
elaja
ajara
ran.
n. Deng
Dengan
an cara
cara in
inii bi
bias
asan
anya
ya pe
pese
serta
rta di
didi
dik
k ak
akan
an

merasa
merasakan
kan suasan
suasanaa yang
yang lebih
lebih menyen
menyenang
angkan
kan sehing
sehingga
ga hasil
hasil belaja
belajarr dapat
dapat

dimaksimalkan.(Zaini,2008)

Sebagaimana telah dijelaskan diatas bahwa strategi adalah suatu pola yang

direnc
direncana
anakan
kan dan diteta
ditetapka
pkan
n secara
secara sengaj
sengajaa untuk
untuk melaku
melakukan
kan kegiat
kegiatan
an atau
atau

tindakan.
tindakan. Strategi mencakup
mencakup tujuan
tujuan kegiatan,
kegiatan, siapa yang terlibat dalam kegiatan,
kegiatan,

isi kegiatan, proses kegiatan, dan sarana penunjang kegiatan (Sudjana, 2000).

Kemp (dalam Sanjaya 2008) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah

suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan

 pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.

Silberman (2007) menyatak


akaan salah sat
atu
u cara terbaik untuk 

meng
mengem
emba
bang
ngka
kan
n be
bela
laja
jarr ya
yang
ng ak
akti
tiff ad
adal
alah
ah memb
member
erik
ikan
an tu
tuga
gass be
bela
laja
jarr yang
yang

diselesaikan dalam kelompok kecil peserta didik. Dukungan sejawat, keragaman

 pandangan, pengetahuan dan keahlian, membantu mewujudkan belajar kolaboratif 

yang menjadi satu bagian yang berharga untuk iklim belajar di kelas. Salah satu

diantaranya adalah strategi pembelajaran The Power Of Two. Strategi The Power 

Of Two berarti menggabungkan kekuatan dua kepala. Menggabungkan dua kepala


 

dalam hal ini adalah membentuk


membentuk kelompok kecil, yaitu masing-masi
masing-masing
ng siswa

 berpa
 berpasan
sangan
gan.. Kegiata
Kegiatan
n ini dilaku
dilakukan
kan agar
agar muncul
munculnya
nya suatu
suatu sinerg
sinergii yakni
yakni dua

kepala lebih baik dari satu.

Adapun
Adapun langkah-lang
langkah-langkah
kah pelakanaan
pelakanaan strategi
strategi Th
Thee Powe Two ini
Powerr Of Two

adalah:

1. Ajuk
Ajukan
an satu
satu at
atau
au lebi
lebih
h pert
pertan
anya
yaan
an yang
yang menu
menunt
ntut
ut pe
pere
renu
nung
ngan
an da
dan
n

 pemikiran.

2. Peserta
Peserta didik diminta
diminta untuk
untuk menjawab
menjawab pertan
pertanyaa
yaan-pe
n-pertan
rtanyaa
yaan
n terseb
tersebut
ut

secara individual.

3. Setelah
Setelah semua peserta
peserta didik
didik menjawa
menjawab
b dengan
dengan lengkap
lengkap semua
semua pertanyaan,
pertanyaan,

mintala
mintalah
h mereka
mereka untuk
untuk berpas
berpasang
angan
an dan saling
saling bertuk
bertukar
ar jawaban
jawaban satu
satu

sama lain dan membahasnya.

4. Mintalah
Mintalah pasangan-p
pasangan-pasang
asangan
an tersebut
tersebut membuat
membuat jawaban
jawaban baru untuk
untuk setiap
setiap

 pertanyaan, sekaligus memperbaiki jawaban individual mereka.

5. Ketika
Ketika semua
semua pasang
pasangan
an telah menulis
menulis jawaban-j
jawaban-jawa
awaban
ban baru banding
bandingkan
kan

 jawaban setiap pasangan di dalam kelas (Zaini, 2008).

Agar pelaksanaannya dapat menghemat waktu perlu adanya variasi-variasi

yaitu
yaitu menent
menentuka
ukan
n pertan
pertanyaa
yaan
n tertent
tertentu
u untuk
untuk pasang
pasangan
an tertent
tertentu.
u. Ini lebih
lebih baik 
baik 

daripada tiap pasangan menjawab semua pertanyaan (Silberman, 2007).

Pada akhir setiap pertemuan, guru mengadakan evaluasi berupa kuis yang

dikerjakan oleh siswa secara individu. Skor yang diperoleh siswa dalam evaluasi

tersebut
tersebut selanjutny
selanjutnyaa diproses
diproses untuk menentukan
menentukan nilai perkembang
perkembangan
an individu
individu

yang akan disumbangkan sebagai skor kelompok.


 

10

Langkah-langkah menentukan tingkat penghargaan yang akan diberikan

kepada kelompok adalah sebagai berikut :

1. Menghitung sk
skor ttees individu d
daan men
meneentukan ni
nilai per
erk
kemb
embangan

individu

Perh
Perhit
itu
ungan
ngan skor
kor tess
te indi
indiv
vid
idu
u dituj
ituju
uka
kan
n untu
tuk
k men
enen
entu
tuka
kan
n ni
nila
laii

  perkembang
perkembangan
an individu
individu yang akan disumbangk
disumbangkan
an sebagai
sebagai skor kelompok.
kelompok.

  Nilai perkembang
perkembangan
an individu
individu dihitung
dihitung berdasarkan
berdasarkan selisih perolehan
perolehan skor 

dasar
dasar dengan
dengan skor
skor kuis
kuis pada
pada setiap
setiap kali
kali tatap
tatap muka.
muka. Selisi
Selisih
h skor
skor terseb
tersebut
ut

dijadikan patokan untuk menentukan perolehan poin yang akan disumbangkan

setiap
setiap anggot
anggotaa kelomp
kelompok
ok terhada
terhadap
p kelomp
kelompok
ok masing
masing-mas
-masing
ing berdas
berdasark
arkan
an

kriteria yang ditentukan. Dengan cara ini, setiap anggota kelompok memiliki

kese
kesem
mpata
patan
n yang
ang sama
sama untu
untuk
k memb
ember
erik
ikan
an su
sum
mban
banga
gan
n sk
skor
or bag
agii

kelomp
kelompokn
oknya.
ya. Skor
Skor ini turut
turut menent
menentuka
ukan
n tingka
tingkatt pengha
pengharga
rgaan
an yang
yang akan
akan

diterima setiap kelompok.

 Nilai individu dalam pembelajaran kooperatif strategi The Power Of Two ini
pembelajaran

mengacu pada kriteria model evaluasi cooperati


cooperative
ve learning  yang dibuat oleh

Slavin (2009) pada tabel berikut :

Tabel 2 Nilai perkembangan individu

Skor Poin kemajuan


Lebih 10 poin dibawah skor awal 5

10 sampai 1 poin dibawah skor awal 10

Sama dengan skor awal sampai 10 poin diatasnya 20

Lebih dari 10 poin diatas skor awal 30


 

11

Hasil sempurna (tidak berdasarkan skor dasar awal) 30


(Slavin , 2009)

2. Menghitung rat
rata-rata nil
nilai per
perkembangan in
individu da
dan me
memberi

 penghargaan kepada kelompok.

Skorr kelomp
Sko kelompok
ok dihitu
dihitung
ng berdas
berdasark
arkan
an rata-ra
rata-rata
ta nilai
nilai perkem
perkemban
bangan
gan yang
yang

disumbangkan anggota kelompok. Berdasarkan rata-rata nilai perkembangan

indivi
individu
du tersebu
tersebutt maka
maka tingka
tingkatt pengha
pengharga
rgaan
an kelomp
kelompok
ok dapat
dapat ditent
ditentuka
ukan.
n.

Tingkat
Tingkat penghargaan
penghargaan yang diberikan
diberikan pada prestasi kelompok
kelompok dapat dilihat
dilihat

 pada tabel berikut:

Tabel 3 Tingkat penghargaan kelompok 

Kriteria (rata-rata tim) Penghargaan


15 Tim baik 

16 Tim sangat baik 

17 Tim super 
(Slavin, 2009)

3. Penera
Penerapan
pan Strateg
Strategii Pembe
Pembelaj
lajar
aran
an aktif
aktif tipe Th
Thee Powe Two  Pada
Powerr Of Two
Pokok Bahasan alat-alat optik 

Pokok bahasan Alat-Alat Optik merupakan salah satu pokok bahasan yang

dipelajari di kelas VIII dan terdiri dari beberapa sub pokok bahasan, yaitu: Mata,

Kamera, Lup, Mikroskop, Teleskop dan Proyektor.

Penerapan
Penerapan strategi
strategi pembelajaran
pembelajaran aktif  The Power Of Two pada pokok 

 bahasan alat-alat optik ini dilakukan dalam 2 kali pertemuan, melalui langkah-

langkah sebagai berikut:


 

12

1. Meng
Mengel
elom
ompo
pokk
kkan
an si
sisw
swaa seca
secara
ra be
berp
rpas
asan
anga
gan
n de
deng
ngan
an pe
peng
ngel
elom
ompo
pokk
kkan
an

heterogen berdasarkan kemampuan akademiknya.

2. Memb
Member
erii pe
penj
njel
elas
asan
an meng
mengen
enai
ai strat
strateg
egii pe
pemb
mbel
elaja
ajaran
ran ko
koop
oper
erat
atif 
if  The

 Power Of Two .

3. Menyam
Menyampai
paikan
kan tuju
tujuan
an pemb
pembela
elajara
jaran.
n.

4. Menyam
Menyampai
paikan
kan materi
materi kepada
kepada siswa.
siswa.

5. Memb
Member
erik
ikan
an LKS
LKS kepad
kepadaa siswa
siswa..

6. Memint
Memintaa siswa
siswa untuk
untuk mengerjak
mengerjakan
an soal yang
yang terdapat
terdapat dalam
dalam LKS secara
secara

individu.
individu. Ajukan satu atau lebih pertanyaan
pertanyaan yang menuntut
menuntut perenungan
perenungan

dan pemikiran (Zaini, 2008).

7. Sete
Setela
lah
h semu
semuaa si
sisw
swaa seles
selesai
ai memb
membua
uatt ja
jawa
waba
ban,
n, gu
guru
ru memp
mempers
ersil
ilah
ahkan
kan

siswa untuk berpasangan dan saling berbagi mengenai jawaban individu

yang telah mereka kerjakan tadi.

8. Meminta
Meminta pasangan
pasangan tadi
tadi untuk
untuk membuat
membuat jawaban
jawaban baru
baru dari masing-masi
masing-masing
ng

 pertanyaan yang diberikan.

9. Ketika
Ketika semua pasanga
pasangan
n tel
telah
ah menuli
menuliss jawaba
jawabanny
nnya,
a, guru memban
membandin
dingka
gkan
n

  jawab
jawaban
an dari
dari masing
masing-ma
-masin
sing
g pasang
pasangan
an ke pasang
pasangan
an lain
lain dengan
dengan cara
cara

diundi. Pasangan yang mendapat undian untuk tampil, akan

mempresentasikan jawabannya di depan kelas, sementara pasangan yang

lain menyimak dan menanggapi presentasi


presentasi tersebut.

10. Bersama siswa mengukuhkan


mengukuhkan jawaban yang benar.
benar.

11. Bersama
Bersama siswa merangkum
merangkum materi pelajaran.

12. Memberikan
Memberikan evaluasi
evaluasi berupa kuis.
kuis.

Anda mungkin juga menyukai