Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KOMUNIKASI MASSA

ANALISIS STUDI KASUS BERKAITAN DENGAN


PERAN & FUNGSI KOMUNIKASI MASSA DI MEDIA
MASSA INDONESIA
Disusun untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Komunikasi Massa

Disusun Oleh :
Nama : Andray Pranowo
Nim : 44220609

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI & BAHASA


FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA
JAKARTA
2023
ANALISA KOMUNIKASI MASSA DALAM ACARA
TELEVISI TRANS “JIKA AKU MENJADI…”

Acara televisi “Jika Aku Menjadi…” ditanyangkan setiap hari pada pukul 18.00
WIB selama 30 menit sejak 25 November 2007. Produsernya, Satrio Arismunandar,
mengatakan bahwa acara ini merupakan bentuk kepedulian Trans TV untuk
menayangkan acara berkualitas, edukatif dan bukan sekedar mengejar rating, seperti
yang diharapkan oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Satrio Arismunandar dalam
blognya juga menulis bahwa acara “Jika Aku Menjadi…” ini akan diharapkan ikut
berperan dalam meningkatkan solidaritas sosial. Acara ini berbentuk tayangan reality
show dimana sukarelawan dari status sosial tinggi diharuskan hidup bersama keluarga
yang mempunyai status sosial dan finansial yang jauh lebih rendah.
Acara ini menarik untuk dianalisa dalam keterkaitannya dengan komunikasi
massa karena seperti yang disampaikan oleh produsernya, bahwa acara ini penuh
dengan muatan pelajaran sosial kepada khalayak umum. Analisa acara ini bisa
menggunakan pendekatan teori komunikasi massa untuk melihat bagaimana fungsi-
fungsi komunikasi bekerja dalam teori uses and gratification. Sebagai contoh atau
sample dari sekian banyak episode tayangan acara “Jika Aku Menjadi…” diambil satu
episode yaitu episode “Pencari Madu”
Sebagai suatu tayangan acara televisi, acara “Jika Aku Menjadi…” ini tentu saja
merupakan suatu bentu komunikasi massa yang mengandung fungsi tertentu. Nurudin
menjelaskan bahwa komunikasi massa bisa dikategorikan ke dalam fungsi, yaitu
fungsi informasi, hiburan, persuasi, dorongan kohesi sosial, pengawasan, korelasi,
pewarisan sosial, melawan kekuasaan dan kekuatan represif, serta menggugat
hubungan trikotomi. Dalam suatu tayangan pada program acara televisi belum tentu
semua fungsi yang disebutkan Nurudin tersebut ada dalam konten acara tersebut.
Namun rumusan tentang fungsi komunikasi massa tersebut sudah sangat memadai
untuk menjelaskan tentang bagaimana komunikasi bisa berfungsi.

 Fungsi Hiburan
Informasi yang diterima oleh audience dari tayangan acara ini bukan merupakan
informasi hot news atau actual news, tapi lebih bersifat pada informasi yang terkait
dengan human interest. Misalnya pada episode “Pencari Madu” terdapat banyak
infomasi terkait dengan kehidupan sebuah keluarga yang menggantungkan hidup pada
pekerjaan mencari madu di hutan. Sedangkan fungsi hiburan dalam pengertian luas
juga terdapat dalam tayangan tersebut. Orang menjadi terhibur melihat tayangan
tersebut karena melihat tontonan yang dikemas menarik sebagai suatu cerita
berdasarkan kejadian nyata. Selain itu tayangan ini juga menghibur dalam hal
memberikan pemahaman bahwa masih banyak orang yang lebih menderita atau
berjuang lebih berat.
 Fungsi Transmisi Budaya
Seperti yang diakui oleh Nurudin, bahwa fungsi transmisi budaya dalam
komunikasi massa merupakn salah satu fungsi yang terluas, demikian pula dalam
konteks kandungan transmisi budaya yang ada dalam tayangan “Jika Aku Menjadi…”
episode “Pencari Madu” ini. Hampur tidak ditemukan transmisi budaya yang
signifikan dalam tayangan ini yang bisa mengakibatkan adanya perubahan budaya
meskipun ada beberapa unsur budaya yang ditampilkan dalam tayangan tersebut.
Misalnya saja kultur bahwa pihak lelaki yang bertanggung jawab memenuhi
kebutuhan utama keluarga, bisa ditemukan dalam tayangan ini.
 Fungsi Persuasif
Dalam kaitannya dengan fungsi persuasi pada komunikasi massa, acara ini juga
memberikan muatan tersebut. Penonton bisa jadi akan mendapatkan persuasi yang
mempengaruhi pikiran penonton untuk bekerja lebih bersemangat dan tidak berputus
asa. Apalagi dalam episode “Pencari Madu” tersebut diperlihatkan bagaimana sulitnya
perjuangan si bapak dan anaknya untuk mencari madu dari lebah liar di hutan. Narasi
tokoh sukarelawan memberikan penegasan persuasif bahwa dia sebelumnya tidak
berjuang sekeras bapak tersebut tapi dia berjanji untuk bersyukur dan berjuang lebih
keras sekembalinya dia dari acara tersebut.
 Fungsi Dorongan Kohesi Sosial
Dengan acara yang menayangkan informasi tentang kehidupan masyarakat dari
level sosial bahwa tersebut, fungsi komunikasi massa dalam mendorong kohesi sosial
juga mendapatkan tempat. Pada akhirnya masyarakat akan tumbuh empati sehingga
akan tercermin dalam sikap mereka pada masyarakat kalangan bawah di sekitar
mereka. Ini ada kaitanya dengan fungsi komunikasi yang lain, yaitu korelasi. Seperti
yang dikatakan oleh Nurudin, fungsi korelasi ini adalah penghubung bagian-bagian
dari masyarakat agar sesuai dengan lingkungan nya.
 Fungsi Pengawasan
Acara ini juga mengandung fungsi pengawasan. Dalam kasus ini, pada akhirnya
banyak orang yang mempertanyakan kinerja pemerintahan di daerah bapak pencari
madu tersebut tinggal. Artinya, media memberikan tayangan yang secara tidak
langsung memberikan bukti kepada masyarakat agar perhatian dalam mengawasi
kinerja pemerintahan yang berkewajiban untuk mensejahterakan rakyatnya.
 Fungsi Korelasi
Fungsi komunikasi massa selanjutnya adalah fungsi korelasi. Media massa akan
mengkorelasikan bagian-bagian dari masyarakat, interpretasi dalam acara ini adalah
menghubungan antara keluarga pencari madu sebagai narasumber dengan audience
yang menyaksikan acara ini. Fungsi ini sangat erat kaitannya dengan penyampaian
pesan yang efektif dari narasumber dengan menggunakan saluran media massa.
 Fungsi Pewarisan Sosial
Setelah tercipta suatu korelasi antara bagian-bagian masyarakat, maka akan
terjadi perpindahan pesan. Pesan tersebut diinterpretasikan sebagai fungsi pewarisan
sosial. Media massan menjadi sarana untuk mewariskan tata kehidupan dalam sebuah
keluarha yang diceritakan dalam acara tersebut. Misalnya, norma sosial tentang
kesopanan dengan orang tua maupun usaha kerja keras suatu keluarga untuk bertahan
hidup.

Dalam acara “Jika Aku Menjadi…” ini tidak ditemukan beberapa fungsi
komunkasi lainnya seperti yang diutarakan Nurudin. Dua fungsi komunikasi yang
tidak ditemukan yaitu fungsi melawan kekuasaan dan kekuatan represif dan fungsi
menggugat hubungan trikotomi.
Fungsi-fungsi diatas akan berproses dan bekerja dalam teori uses and
gratification dalam komunikasi massa. Menurut Prof. Onong Uchjana Effendy teori
uses and gratification memiliki ciri khalayak yang aktif dan sengaja menggunakan
media untuk tujuan khusus. Sehingga bila audience menyaksikan acara yang
ditayangkan oleh TV ini, audience dipastikan telah memiliki tujuan tertentu yang
didasari keinginan dan motif tersendiri. Dalam teori audience bertanggung jawab atas
pemilihan media dalam pemenuhan kebutuhan nya. Media menjadi satu-satunya
faktor yang berkontribusi dalam pemenuhan kebutuhan audience. Relevasinya dengan
fungsi komunikasi adalah bila audience membutuhkan fungsi hiburan dalam acara ini
dan audience percaya bahwa acara ini dapat memberikan hiburan bagi dirinya, maka
dengan berlandaskan keinginannya itu ia akan memuaskan dirinya dengan acara
tersebut. Begitu pula kaitannya dengan fungsi-fungsi komunikasi massa lainnya.

Refrensi :
Effendy, Onong Uchjana. (2000). Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung :
PT. Citra Aditya Bakti
Littlejohn, Stephen W., Foss, Karen A. (2008). Theories of Human Communication,
9th ed. Boston : Wadsworth Publishing Company
Nurudin. (2009). Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta : Rajawali Pers
http://www.satrioarismunandar.multiply.com

Anda mungkin juga menyukai