Anda di halaman 1dari 49

PERMODELAN ALIRAN

MAKROEKONOMIKA (SERI 3): KLASIK


BARU, KEYNESIAN BARU & SINTESIS
NEOKLASIK (KEYNESIAN) BARU*)

Narasumber:
Prof. Insukindro, Ph.D
Faculty Member: BI Institute & FEB UGM
insukindro@ugm.ac.id dan insukindro@gmail.com

*) Materi Ceramah, BI Institute Lecture Series, 8 November 2021


PENGANTAR
Pokok Bahasan
1. Sekilas perkembangan makroekonomika
2. Mengulas konsep pendekatan pilihan intertemporal yang
menjadi dasar mekanisme bekerjanya keseimbangan
intertemporal baru yang merupakan dasar mikro (perilaku
konsumen dan produsen) dari makroekonomika Klasik Baru,
Keynesian Baru dan Sintesis Neoklasik (Keynesian) Baru ~ New
Neoclassical Synthesis (NNS) atau New Keynesian Synthesis
(NKS). Yang disebut terakhir ini akan menjadi pusat ceramah ini.
3. Keseimbangan umum Walrasian
4. Permodelan Makroekonomika Klasik Baru
5. Permodelan Makroekonomika Keynesian Baru
6. Permodelan Makroekonomika Sintesis Neoklasik Baru
ALIRAN EKONOMIKA

Klasik
Keynes

Sintesis Neoklasik Keynesian

Klasik Baru

T. Siklus Bisnis Keynesian Baru

Sintesis Neoklasik Baru (1997) /


Sintesis Keynesian Baru
Goodfriend & King, 1997; Insukindro, 2012; Landmann, 2014; Bardosa, 2018: Intro.
Perkembangan Aliran Makroekonomika:
Klasik s/d Sintesis Neoklasik Baru

Landmann, 2014
ALIRAN NON-BAKU EKONOMIKA

Klasik
Keynes

Sintesa Neoklasik Keynesian

Ekonomika Kelembagaan

Ek. Kelembagaan Baru


Ekonomika Properti
(2000)

Steiger, 2006; Insukindro, 2012


PENDEKATAN PILIHAN INTERTEMPORAL &
HUKUM WALRAS
Pendekatan Pilihan Intertemporal
Y1(1+r)+Y2 Perilaku Konsumen
C2
B Titik E = endowment point
C1 = Y1, C2 = Y2 dan r sebagai
biaya oportunitas, C adalah
konsumsi riil dan Y adalah
pendapatan riil (bekerja)
F Ci{x1 , x2 , x3 xn , l, M/P, O} ~ i = 1,2
C2F
M/P = m = uang kas riil, l = waktu
beristirahat (leisure), O = barang
C2 IC konsumsi lain (riil)
E Perhatikan Titik F.
Periode 1: C1<Y1 → S = Y1-C1
Periode 2: C2 = Y2 + (Y1-C1)(1+r)
BL Garis anggaran: C1 + C2/(1+r) = Y1
+ Y2/(1+r) gg

A
O C1F C1 C1
Y2
Y1 +
1+r
Maks U = U(Ct) + U(Ct+1)/(1+α) α = faktor diskonto
s.t: Ct + Ct+1/(1+r) = Yt + Yt+1/(1+r)

L = U(Ct)+U(Ct+1)/(1+α) – λ[Ct+Ct+1/(1+r) –Yt - Yt+1/(1+r)] ~

Lagrange multiplier
FOC: MUct / MUct+1= (1+r) / (1+α)

Dalam analisis makroekonomika Klasik Baru dstnya, dasar pendekatan


di atas kemudian untuk horizon waktu yang lebih panjang dan
solusinya dengan menggunakan persamaan Hamilton (terlampir)
HUKUM WALRAS
Hukum Waras ~ Walrasian General Equilibrium
∑i Pi EDXi = ∑i Pi (DXi – SXi) = 0 ~ i = 1, 2, ..n, n+1 . . (4)
∑i Pi EDXi = ∑i n (Pi EDXi) + Pn+1 EDXn+1 (5)
Pn+1 EDXn+1 = – ∑i n (Pi EDXi)
Xn+1 adalah “uang’ → Pn+1 = 1
EDXn+1 = – ∑i n (Pi EDXi)
DXn+1 – SX*n+1 = – ∑i n Pi(DXi – SXi*) ~ DXn+1 – SX*n+1 = – ∑i n (PiDXi – PiSXi*)
DM – SM*= – ∑i n(PiDXi – PiSXi*) →∑i n PiDXi + DM = ∑i n PiSXi* + SM* (6)
Walrasian General Equilibrium
Kembali ke individu:
∑i n Pi DXia + DX(n+1)a = ∑i n Pi SXia* + SX*(n+1)a (7)
DXia = fi {(P1 /P), (P2/P), ……… (Pn /P), (1/P), ∑i n (Pi /P)SXi*
EDXia = fi {(P1 /P), (P2/P), .…. (Pn /P), (1/P), ∑i n (Pi /P)SXi*} - SXi*

Harris (1985: Ch. 6)


KLASIK BARU DAN KEYNESIAN BARU
KLASIK BARU
Kerangka dasar dan/atau dalil
1. Keputusan di sektor riil (produksi) didasarkan pada variabel atau
faktor di pasar tsb dan bukan oleh besaran-besaran nominal →
Klasik atau Walrasian general equilibrium
2. Pelaku agen ekonomi konsisten dan mampu mengoptimalkan
tujuannya berdasarkan semua informasi yang ada padanya
→Asa nalar (rational expectations)
3. Pelaku agen ekonomi tidak membuat kesalahan yang sistematik
dalam mengevaluasi lingkungan ekonomi yang dihadapi.
Prinsip Klasik Baru
1. Pasar secara berkelanjutan akan berada pada keseimbangan
2. Hipotesis penawaran agregat
3. Asa nalar
Parkin & Bade (1986: Ch. 27), Hillier (1990: Ch. 7); Chrystal & Price (1994:
Ch.4).
KLASIK BARU
Asumsi di pasar tenaga kerja
1. Permintaan tenaga kerja tergantung pada upah riil aktual
Ld = Ld(W/P)
2. Penawaran tenaga kerja tergantung pada upah riil yang
diharapkan
Ls = Ls(W/Pe) = Ls(W/P. P/Pe)
3. Upah uang rerata disesuaikan secara berkesimbungan untuk
mencapai keseimbangan di pasar tenaga kerja

Ada 2 kasus
1. Ekspektasi yang keliru (Wrong expectation)
2. Informasi tidak lengkap (Incomplete Information)

Parkin & Bade (1986: Ch. 27)


Model Klasik Baru
yt = y* + α1 [Pt – t-1E(Pt )] + u1t (1)
α1>0
yt = β1 + β2it + β3Gt + β4 (it Bt /Pt) + u2t (2)
β1, β3 , β4 >0 β2 <0
Mt = γ1Pt + β2yt + γ3rt + u3t (3)
γ1, γ2 > 0 γ3<0
Persamaan (1) merupakan expectations-augmented supply curve). y
adalah penawaran agregat riil, y* adalah aras output alamiah, P adalah
harga, E(P) adalah harga asa dan i merupakan suku bunga nominal. Dalam
persamaan tsb dianggap α1>0, sehingga output lebih besar daripada output
alamiah atau harga actual lebih besar dari harga asa. Perbedaan antara
aras harga actual dan ekpektasinya sering dinyatakan sebagai kejutan bagi
agen ekonomi dan kurva expectations-augmented supply curve juga
dikenal sebagai kurva penawaran kejutan (surprise supply schedule).
Persamaan (2) menggambarkan kuva IS, G adalah pengeluaran
pemerintah untuk barang dan jasa, B adalah obligasi pemerintah, dan
persamaan (3) mencerminkan kurva LM dan M adalah stok uang nominal.
Semua variable gangguan (u) ~ N(0,σ2)
Hillier, 1990: 178-179)
KEYNESIAN BARU
Asumsi di pasar tenaga kerja
1. Upah uang ditetapkan untuk suatu periode yang disepakati dan tidak
secara berkesimbungan disesuaikan.
2. Jumlah tenaga kerja aktual yang ditransaksikan ditentukan oleh
jumlah tenaga kerja yang diminta.
3. Upah uang ditetapkan untuk mencapai keseimbangan antara
penawaran tenaga kerja yang diharapkan dan perminataan tenaga
kerja yang diharapkan.
4. Upah kontrak berlaku jangka panjang walaupun dalam jangka
pendek perekonomian dapat mengalami kejutan.

Ada 2 kasus
1. Upah yang kaku
2. Harga yang kaku
Parkin & Bade (1986: Ch. 28)
Model Permintaan & Penawaran agregat DINAMIK

Mankiw, 2016: Ch. 15


SINTESIS NEOKLASIK BARU
Lihat juga: Insukindro (2020)
Prinsip-Prinsip NNS (Zouache, 2004)
1. Dinamik
Dlm model NNS, implikasi perilaku optimisasi dikaji dalam
kerangka pilihan antar waktu.
2. Agen Representasi
Mengkaji proses keputusan agen ek. individu dan dianggap bhw
perilaku mikroek. ini merepresentasikan perilaku seluruh agen
dalam perekonomian.
3. Keseimbangan Umum
Perilaku variabel agregat merupakan hasil market clearing pilihan
individu RT dan perusahan.
4. Verifikasi Empiris
Hasil model NNS harus dikonfrontasikan dengan fakta
Model Dasar SINTESIS NEOKLASIK BARU:
Pendekatan IS-MP-IA (Giese & Wagner, 2007)
1. Keseimbangan Pasar Barang ~ Kurva IS diterawang ke depan
(forward looking)
Menggambarkan keseimbangan pasar barang dan dipengaruhi oleh suku
bunga riil dan pendapatan asa masa depan.
Kurva ini diturunkan dari fungsi utilitas seorang RT dengan konsumsi dan
neraca kas riil (real cash balance) sebagai variabel endogin, dan suatu kendala
anggaran antar waktu yang memungkinkan dikenalkannya perilaku
penerawangan ke depan sisi permintaan dalam pereko-nomian. Hal ini karena
agen-agen ekonomi menghadapi pilihan antar waktu antara mengkonsumsi dan
menabung setiap waktunya.
2. Kurva Penyesuaian Inflasi
Menggambarkan perilaku perusahaan dalam penentuan harga diterawang ke
depan dengan anggapan adanya kekakuan harga.
Kurva ini diturunkan dengan anggapan bahwa perusahaan berada pasar
persaingan monopolistik dan berusaha memaksimumkan nilai sekarang laba di
saat yad. Dengan demikian kurva ini menggambarkan perilaku penerawangan
ke depan dari sisi penawaran dalam perekonomian
3. Kurva Kebijakan Moneter ~ Kurva MP
Menggambarkan kebijakan otoritas moneter dalam menentukan suku bunga.
Dalam kasus ini dicirikan oleh kaidah suku bunga menurut Taylor, dan
tergantung pada variabel output dan inflasi.

Kurva IS : yt = Et yt+1 - a1(rt-r*) (2)


Kurva MP : rt = r0 + c1πt + c2(yt-y*) (3)
Kurva IA : πt = βEtπt+1+ φ(yt-y*) + εts (4)
a1, c1, c2, φ > 0; β ≤ 0
r = suku bunga riil r* = r tingkat alamiah
y = output (dalam log) y* = y tingkat alamiah π = inflasi
Output asa dapat dicapai jika tidak ada harga yang kaku
r* tercapai bila permintaan barang (agregat) = y*.
φ mencerminkan pengaruh fluktuasi output terhadap perilaku penentapan
harga (π) oleh perusahaan.
φ = 0, harga tidak luwes sempurna
φ = ∞, harga luwes sempurna
MP (π1)
GB1:
r
MP (π0)
IS-MP & IA & Yd
r1 E1 (Giese & Wagner, 2007)
r2 E0

IS

0 y
π

IA
π1 F1

π0 F0

YD

0 y1 y0 y
Pendekatan IS-MP-MNPC
Hubbard dkk (2012: Ch. 9, 2014: Ch. 10)
Model ini terdiri atas 3 komponen
1. Kurva IS yang mencerminkan keseimbangan di pasar barang dan
jasa.
2. Kurva MP yang menggambarkan kebijakan moneter Bank Sentral.
3. Kurva PC yang merepresentasikan kurva Phillips ( ≈ Modified New
Keynesian Phillips Curve = MNKPC dengan berbagai model) yang
menggambarkan hubungan jangka pendek antara kesenjangan
output (output gap atau perbedaan antara GDP riil dan GDP
potensial) dan inflasi.
Catatan
Komponen model Sintesis Neoklasik Baru atau Sintesis Keynesian Baru
juga diungkapkan dalam buku Bardosa (2018) yang menyebutkan ada 3
komponen utama yakni kurva IS, kurva Phillips dan Kaidah Taylor yang
dikembangkan baik untuk perekonomian tertutup dan terbuka.
TE KESEIMBANGAN
TE(r1)
PASAR BARANG
E1
TE1 TE(r0) Kurva IS

TE0 r1 < r 0 Gb 2:
E0
Keynesian Cross:
450
Penurunan Kurva IS
Y
O Perekonomian Tertutup
Y0 Y1
r
Y = C + I (+ G) = C0 + αY
+ I0 – βr (+ G0) ~ TE
r0 Y = δ(A – βr) ~ Kurva IS
D0 perekonomian
r1 D1 tertutup
A = C0 + I0 + G0 dan
IS
Y δ = 1/(1-α)
O
r
Y=YP Makroekonomika
Baku
Gb. 3: Kurva IS & Output Gap

Y = C0 + αY + I0 – βr + G0

Output gap: Ỹ = Y-YP → Y-E(Y)


E Ỹ>0, berita baik (good news) &
Ỹ<0 berita buruk (bad news).
IS
Ỹ = C0 + α Ỹ + I0 – βr + G0
Ỹ = θ(D – βr) ~ Kurva IS
- + Ỹ D = C0 + I0 + G0 dan θ = 1/(1-α)
O→ → → O
r Gb. 4: Kurva IS & Output Gap
Y=YP
(Hubbard et al, 2012, Ch. 9;
2014: Ch. 10)

Y = C0 + αY + I0 – βr + G0

Output gap: Ŷ = [(Y-YP)/YP] ~


dalam Makroek. Baku →
fluktuasi ekonomi. : Ŷ = [(Y-
E
E(Y)]/E(Y)]

Ŷ = C0 + α Ŷ + I0 – βr + G0
Ŷ = θ(D – βr) ~ Kurva IS
IS
- +
Ŷ = [(Y-YP)/YP]
O Ŷ D = C0 + I0 + G0 dan
θ = 1/(1-α)
r
Y=YP

Gb 5: Pergeseran Kurva IS
E1

E0
IS1

IS0

- + Ŷ
O
Gb. 6: STRATEGI BANK SENTRAL

Tools of the Operating Intermediate Goals


Central Bank Targets Targets
❑Open Market ❑Reserve ❑Monetary ❑Economic
Operations Aggregates Aggregates growth
(OMO) ❑Interest rate (M1, M2, M3) ❑High
❑Discount (short-run) ❑Interest employment
policy rate (short- ❑Price stability
❑Reserve and long- ❑Financial
Requirement term) market stability
(RR) and so on

Mishkin, 2003: 458-459


KERANGKA KEBIJAKAN MONETER

 Quantity Approach

Tools Operating Intermediate Final


Targets Targets Targets

- Open Market - Reserve Money - Monetary Aggr. - Price Stability


Operation (M0); (M1, M2), Credit - Economic growth
- Reserve bank - Interest Rate - Employment
- Minimum
Reserve
Requirement
- Discount
Facilities
KERANGKA KEBIJAKAN MONETER

 Interest rate approach

Tools Operating Final


Targets Informational Targets
Variables

- Open market - SR Interest rate - Price Stability


operation - Economic growth
- Minimum - Employment
Reserve
Requirement
- Discount
Facilities
- etc
KESEIMBANGAN PASAR UANG
Sasaran Kebjikan Moneter: Uang Beredar
Gb. 7: KURVA LM BAKU
r ms1 r
Y↑~ md↑ LM

E1 E 1*
r1

r0 E 0*
E0 md2

md1
O O
m1 m2 m=M/P Y0 Y1 Y

Catatan: suku bunga nominal dan suku bunga riil dalam Keynesian
KESEIMBANGAN PASAR UANG
Sasaran Kebjikan Moneter: Uang Beredar
Gb. 8: KURVA LM BARU
r ms1 r
LM
Y=Yp

r1 E 1*

r0 E 0*
E1 md2

md1
(-) (+)
O
m1 m2 m=M/P O Ŷ0 Ŷ = (Y-Yp)/Yp

Catatan: suku bunga nominal dan suku bunga riil dalam Keynesian
KURVA MP (KEBIJAKAN MONETER)
Hubungan suku bunga nominal jangka pendek dan suku bunga riil
jangka panjang (Hubbard et al, 2012: Ch. 9; 2014: Ch. 10)
iLt = i + TSE + DP
rLt = iLt – πe
rLt = i +TSE + DP – πe
iLt = suku bunga nominal jangka panjang
i = suku bunga nominal jangka pendek
TSE = Jangka struktur tingkat suku bunga (term structure of interest
rate). Hubungan diantara suku bunga obligasi yg mempunyai
karakteristik serupa tetapi memiliki jatuh tempo yg berbeda.
DP = premi resiko kegagalan (default-risk premium)
πe = tingkat inflasi asa
Dalam penurunan kurva MP, Hubbard et al beranggapan.
1. TSE dan DP konstan
2. πe konstan
KESEIMBANGAN PASAR UANG
Sasaran Kebjikan Moneter: Suku Bunga
Gb. 9: KURVA MP BAKU
r ms0 ms1 r
Y↑~ md↑

E1 E 0* E 1*
r0 MP
E0 md1

md0
O O
m0 m1 m=M/P Y0 Y1 Y
KESEIMBANGAN PASAR UANG
Sasaran Kebjikan Moneter: Suku Bunga
Gb. 10: KURVA MP BARU
r ms0 ms1 r

Y=YP

E1 E 1* E 2*
r0 MP
E0 md1

md0 (-) (+)


O
m0 m1 m=M/P O → → → Ŷ0 Ŷ1 Ŷ=(Y-Yp)/Yp
r
Y=YP
Gb 11: Keseimbangan Kurva
IS-MP Baru

r* MP
E

IS0

Ŷ=O Ŷ
KURVA PHILLIPS
Sintesis Neo Klasik/Keynesian
πt = πt -1 + λ (Yt-Yt*) ~ πte = 0 Y* ~ Yp atau E(Y)
Klasik Baru atau Keynesian Baru ~ NKPC (New Keynesian
Phillips Curve)
πt = α Eπt + λ (Yt -Yt*)
Hybrid NKPC (HNKPC)
πt = α Eπt + βπt-1 + λ (Yt -Yt*)
Sintesis Neoklasik / Keynesian Baru ≈ MNKPC (Modified New
Keynesian Phillips Curve)
πt = α Eπt + λ (Yt -Yt*) – St →πt = πt e - λ (Ut -UtN) – St ~ H. dkk,418
HNKPC & Var. Kejutan ≈ MNKPC & Var. Kejutan
πt = αEπt + βπt-1 + λ (Yt -Yt*) + θ1St + θ2St-1 Kejutan tunggal, kembar
Insukindro (2018)
Kurva Phillips

π π
PC
PC Y=YP

E2 π2 E2
π2

E1 E1
π1 π1

O
Y1 Y2 Y O→ → → Ŷ0 Ŷ1 Ŷ
Gb. 12a (Williamson, 2018: Ch. 15) Gb 12b (Hubbard dkk, 2012: Ch.9)
r Y=YP Panel a Gb. 13: IS-MP & PC:
Kejutan Sisi Permintaan &
E1 E0 MP0 Kebijakan Moneter Ekspansif
r0

r1 MP1
E2 Panel a: Kurve IS-MP
Anggaplah keseimbangan awal
← IS0 di E0 {Ŷ0, r0}, → terjadi kejutan

IS1 negatif sisi permintaan, kurva IS

bergeser ke kiri ~ IS0 → IS1,
0→ →Ŷ → Ŷ Ŷ
π
1 0 keseimbangan bergeser ke E1
→Y↓ (Y<YP) ~ Ŷ1 → resesi.
PC

Panel b: Kurve PC
π0 ↓ ↑ F0
Inflasi turun dari π0 → π1. Bank
π1 F1 Sentral /Fed turunkan r ~ r0→ r1
Panel b & kurva MP ↓ ~ MP0 → MP1 ~
← keseimbangan baru E2 ~ π↑ dr
(-) (+)

π1 → π 0
0 Ŷ1 Ŷ0 Ŷ
Y=Yp
r Panel a Gb. 14: IS-MP & PC:
E1 Kejutan Sisi Penawaran &
MP1 Kebijakan Moneter
r1

r0 MP0 Anggaplah keseimbangan awal di
E0
E0 {Ŷ0, r0} & F0 {Ŷ0, π0}
Harga minyak ↑ ~ Kejutan sisi
→ penawaran → kurva Philips ↑ ~
← IS0
PC0 → PC1 dan inflasi (π) ↑ ~ π0 →
0 Ŷ1 Ŷ0 Ŷ π1 → inflasi aktual > inflasi asa.
π PC1 Dalam situasi ini bank sentral/Fed
mempunyai 2 pilihan: (1) r↑ →
↑ PC0
MP0 ke MP1 ~ keseimbangan
π1 F1
bergeser dari E0 ke E1 → π ↓ dari
↑ ↓F
π0 2
F0 π1 → π0. (2) Bank Sentral/Fed
mempertahankan r = r0 atau
Panel b keseimbangan tetap di E0 atau F1
→ tetapi perekonomian berada pada
(-) (+)
← π yang tinggi (π1).
0 Ŷ1 Ŷ0 Ŷ
REFERENSI
Barbosa, F. de H. (2018), Macroeconomic Theory, Fluctuations, Inflation and Growth in
Closed and Open Economies, Springer Nature Switzerland AG.
Chrystal, K.A. and S. Price (1994), Controversies in Macroeconomics, 3rd Edition,
Pearson Education Ltd.
Giese, G. and H. Wagner (2007), Graphical Analysis of the New Neoclassical
Synthesis, Diskussionsbeitrag Nr. 411, April.
Goodfriend, M. and R.G. King (1997), The New Neoclassical Synthesis and the Role of
Monetary Policy, NBER Macroeconomics Annual: 971-987.
Harris, L. (1985), Monetary Theory, McGraw-Hill, Inc.
Hillier, B. (1991), The Macroeconomic Debate, Model of the Closed and Open
Economy, Basil Blacwell Ltd.
Hubbard, R.G., A.P. O’Brien and M. Rafferty (2012, 2014), Macroeconomics, Pearson
Education, Inc.
Insukindro (2012), Pendidikan Profesi Penilai Masa Depan di Indonesia, Makalah,
disampaikan dalam acara Sosialisasi Penilai Publik diselenggarakan oleh PPAJP
Kemenkeu, Yogyakarta 9 November.
. Insukindro, 2018, The Effect of Twin Shock on Fiscal Sustainability in Indonesia,
Economics and Sociology, Vol. 11, No. 1: 75-84
Insukindo (2020), Pendekatan IS-MP-MNKPC: Baku (Perekonomian Tertutup),
Materi Kuliah Umum, SinarKu, Departemen Ilmu Ekonomi, FEB UGM,
Webinar Series, Sesi 2, 8 Desember
Landmann, O. (2014), Short-Run Macro After the Crisis: The End of the “New”
Neoclassical Synthesis, Discussion Paper Series, Nr. 27, Dept. of
International Economic Policy, University of Freiburg.
Miskhin, F.S. (2003), The Economics of Money, Banking, and Financial Market, 6th
Edition Update, Addision Wesley.
Parkin, M. And R. Bade (1986), Macroeconomics and the Australian Economy,
Allen & Unwin Australia Pty Ltd.
Steiger, O. (2006), Property Economics versus New Institutional Economics:
Alternative Foundations of How to Trigger Economic Development, Journal of
Economic Issues, Vol. XL, No. 1: 183-208.
Williamson, S.D. (2018), Macroeconomics, Pearson Education, Ltd.
Zouache, A. (2004), Towards A ‘New Neoclassical Synthesis’? An Analysis of the
Methodological Convergence between New Keynesian Economics and Real
Business Cycle Theory, History of Economic Ideas, XII/1: 95-117.
LAMPIRAN
McCafferty, S. (1990), Macroeconomic
Theory, Harper & Row, Publishers, Inc.

Anda mungkin juga menyukai