Anda di halaman 1dari 19

NAMA : LIDYA

NPM : 2011305820102000930
KELAS :B

Pertemuan 1
1. Mendeskripsikan mata kuliah
2.Pencapaian pembelajaran
3. Kemampuan Kerja
4. Sikap dan tata nilai

Pertemuan 2
Teori dasar dalam ilmu ekonomi dibedakan ke dalam dua bentuk
analisis, yaitu: Mikro ekonomi dan Makro ekonomi EKONOMI MIKRO
pada umumnya meliputi bagian bagiankecil darikeseluruhan kegiatan
perekonomian. Hal yang dianalisis adalah kegiatan individu, suatu
perusahaan atau suatu pasar. Dalam hal ruang lingkup dan fokus
analisisnya,microekonomi menitikberatkan pada analisis mengenai
masalah membuat pilihan untuk mewujudkan efisiensi penggunaan
sumber daya dan mencapai kepuasan maksimum. Sedangkan MAKRO
EKONOMI adalah Analisis dalam ekonomi makro bersifat global atau
menyeluruh mengenai kegiatan perkenomian. Yang diperhatikan
adalah tindakan konsumen secara keseluruhan, kegiatan seluruh
pengusaha, dan perubahan-perubahan keseluruhan kegiatan
ekonomi. Dalam analisis ekonomi makro memfokuskan pada
pentingnya segi permintaan dalam menentukan kegiatan
perekonomian dan pentingnya kebijakan pemerintah.
Pertemuan 3
Pendapatan nasional;pengukuran PNB, hal-hal penting dlm
pengukuran PNB. PDB/GDP = Nilai barang dan jasa akhir berdasarkan
harga pasar, yang diproduksi oleh sebuah perekonomian dl suatu
periode dengan menggunakan faktor-faktor produksi yg berada di
perokonimian tersebut. - Produk dan jasa akhir yang dihitung dlm PDB
= barang & jasa yang digunakan pemakai terakhir (konsumsi) - Harga
pasar= berdasarkan tingkat harga yang berlaku pada periode tsb. -
Faktor produksi = tidak memperhitungkan milik asing atau nasional
yang digunakan untuk menghasilkan output. METODE
PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL 1. METODE OUTPUT PDB =
Total output (Produksi) yang dihasilkan oleh suatu perekonomian NT =
NO _ NI NT = Nilai Tambah NO = Nilai Output NI = Nilai Input Antara 2.
METODE PENDAPATAN (INCOME APPROACH) = NILAI OUTPUT
PEREKONOMIAN SEBAGAI NILAI TOTAL BALAS JASA ATAS FAKTOR
PRODUKSI YG DIGUNAKAN Q = f (LABOR, KAPITAL, UANG,
ENTREPENEUR) PN = Wage (w) + pendapatan bunga (i) + pendapatan
sewa ( r ) + keuntungan (∏) 3. METODE PENGELUARAN (EXPENDITUR
APPROACH) PDB = C + G + I + (X – M) BEBERAPA PENGERTIAN 1.
PRODUK DOMESTIK BRUTO (GDP) = MENGHITUNG HASIL PRODUKSI
SUATU PEREKONOMIAN TANPA MEMPERHATIKAN SIAPA PEMILIK
FAKTOR PRODUKSI. (kurang memberikan gambaran berapa
sebenarnya output yg dihasilkan oleh faktor produksi milik
perekonomian domestik) 2. PRODUK NASIONAL BRUTO (GNP) PNB =
PDB – PFLN (LUAR NEGERI) + PFDN (DLM NEGERI) PRODUK NASIONAL
NETO (NNP) 3. PNN = PDB – DEPRESIASI (PENYUSUTAN) PENDAPATAN
NASIONAL (NI) 4. PN = PNN – PTL (pajak tidak langsung) + s (subsidi) 5.
PENDAPATAN PERSONAL (PI) = BAGIAN PENDAPATAN NASIONAL YG
MRPK HAK INDIVIDU2 DL PEREKONOMIAN SEBAGAI BALAS JASA
KEIKUT SERTAAN MEREKA DL PROSES PRODUKSI. PP = PN – LTB (laba
tidak dibagikan) – PAS (Pembayaran asuransi sosial) + PIGK
(Pendapatan bunga dari pemerintah dan konsumen) + PNB
(Pendapatan non balas jasa/transfer payment)
Pertemuan 4
PDB/GDP = Nilai barang dan jasa akhir berdasarkan harga pasar, yang
diproduksi oleh sebuah perekonomian dl suatu periode dengan
menggunakan faktor-faktor produksi yang berada dl perokonimian
tersebut. - Produk dan jasa akhir yg dihitung dlm PDB = barang & jasa
yg digunakan pemakai terakhir (konsumsi) - Harga pasar= berdasarkan
tingkat harga yang berlaku pada periode tersbut. - Faktor produksi =
tidak memperhitungkan milik asing atau nasional yg digunakan untuk
menghasilkan output. METODE PENGHITUNGAN PENDAPATAN
NASIONAL 1. METODE OUTPUT PDB = TOTAL OUTPUT(PRODUKSI) YG
DIHASILKAN OLEH SUATU PEREKONOMIAN NT = NO – NI NT = NILAI
TAMBAH NO = NILAI OUTPUT NI = NILAI INPUT ANTARA 2. METODE
PENDAPATAN ( INCOME APPROACH ) = NILAI OUTPUT
PEREKONOMIAN SEBAGAI NILAI TOTAL BALAS JASA ATAS FAKTOR
PRODUKSI YANG DIGUNAKAN Q = f (LABOR, KAPITAL, UANG,
ENTREPENEUR) PN = Wage (w) + pendapatan bunga (i) + pendapatan
sewa ( r ) + keuntungan (∏) 3. METODE PENGELUARAN (EXPENDITUR
APPROACH) PDB = C + G + I + (X – M)

Pertemuan 5
TEORI KEYNES 1.HUBUNGAN PENDAPATAN DISPOSABEL DAN
KONSUMSI = KONSUMSI SAAT INI SANGAT DIPENGARUHI OLEH
PENDAPATAN DISPOSIBEL SAAT INI, MRT KEYNES ADA BATAS
KONSUMSI MINIMAL YG TIDAK TERGANTUNG PD PENDAPATAN,
ARTINYA KONSUMSI HRS DIPENUHI WALUPUN TINGKAT PENDAPATAN
SAMA DG NOL (KONSUMSI OTONOMU) JIKA PENDAPATAN
MENINGKAT MK KONSUMSI MENINGKAT. C = Co + b Yd C = Konsumsi,
Co = konsumsi otonomus, b = MPC, Yd = pendapatan disposibel, 0 ≤ b
≤ 1. 2.MPC MPC = δC : δY 3.APC APC = C : Yd 4. Hubungan konsumsi
dengan Tabungan (S), Yd = C + S MPC = MPS, MPS = 1 – MPC

Pertemuan 6
Pendapatan nasional, Keseimbangan, penentuan pendapatan
nasional, keseimbangan dan multiplier multiplier Adalah angka
dimana dengannya perubahan pada investasi harus dikalikan untuk
menentukan perubahan hasil dalam output total (Samuelson dan
Nordhaus:2001:169) Formula miltiplier; perubahan pd output =
1/MPS x perubahan pada investasi = 1/1-MPC x perubahan pada
investasi

Pertemuan 7
Peran pemerintah dalam ekonomi makro; Kebijakan fiskal model
ekonomi tiga sektor, APBN, kebijakan fiskal dan pendapatan nasional
keseimbangan, dan multiplier kebijakan fiskal. 1.Kebijakan Moneter
Kebijakan Moneter = upaya mengendalikan atau mengarahkan
perekonomian makro ke kondisi yang diinginkan (yang lebih baik)
dengan mengatur jumlah uang yang beredar) INSTRUMEN KEBIJAKAN
MONETER: A). OPERASI PASAR TERBUKA (PEMERINTAH
MENGENDALIKAN JUMLAH UANG BEREDAR DENGAN CARA MENJUAL
ATAU MEMBELI SURAT-SURAT BERHARGA MILIKI PEMERINTAH. B).
FASILITAS DISKONTO (TINGKAT BUNGA DISKONTO) = TINGKAT BUNGA
YG DITETAPKAN OLEH PEMERINTAH ATAS BANK BANK UMUM YANG
MEMINJAM KE BANK SENTRAL. C). RASIO CADANGAN WAJIB
D).IMBAUAN MORAL 2. KEBIJAKAN FISKAL KEBIJAKAN FISKAL ADALAH
KEBIJAKAN EKONOMI YANG DIGUNAKAN PEMERINTAH UNTUK
MENGELOLA/MENGARAHKAN PEREKONOMIAN KEKONDISI YANG
LEBIH BAIK ATAU DIINGINKAN DENGAN CARA MENGUBAH-UBAH
PENERIMAAN DAN PENGELUARAN PEMERINTAH (BERASAL DARI
PAJAK) KLASIFIKASI PAJAK: A). PAJAK OBJEKTIF (BERDASARKAN
AKTIVITAS EKONOMI WAJIB PAJAK) B). PAJAK SUBJEKTIF (MEMUNGUT
KEMAMPUAN WAJIB PAJAK) C). PAJAK LANGSUNG (PAJAK YANG
BEBAN PAJAKNYA TIDAK DAPAT BERGESER KEPADA WAJIB PAJAK
YANG LAIN). D). PAJAK TIDAK LANGSUNG ( PAJAK YANG BEBAN
PAJAKNYA DAPAT BERGESER KEPADA WAJIB PAJAK YANG LAIN).

Pertemuan 8
Pertemuan 9
Perdagangan internasional; perdagangan luar negeri, nilai tukar dan
neraca pembayaran internasional, dan beberapa pandangan
perdagangan internasional. PENTINGNYA KERJASAMA EKONOMI
INTERNASIONAL - MANFAAT LANGSUNG (IMPOR MOBIL) - MANFAAT
JANGKA PANJANG (PENANAMAN MODAL LANGSUNG) TEORI-TEORI
PERDAGANGAN INTERNASIONAL 1.MERKANTILISME 2.KEUNGGULAN
ABSOLUT (ADAM SMITH) (KLASIK) 3. KEUNGGULAN KOMPARATIF
(PEMIKIRAN KLASIK) 4. KEUNGGULAN KOMPETATIF, MNRT PORTER
KEUNGGULAN

Pertemuan 10
Analisis Keseimbangan 1. Model keseimbangan Klasik, berdasarkan
asumsi klasik khususnya tentang pasar dan uang A. Karakteristik
Analisis keseimbangan Klasik a). Asumsi ; pasar persaingan sempurna
(perfect competetion), uang bersifat netral > harga bersifat fleksibel
(mampu menyesuaikan seketika). b). Analisis keseimbangan makro
klasik mrpk pengembangan analisis mikro. c). Pentingnya analisis sisi
penawaran (produksi) d). Analisis jangka pendek & jangka panjang B.
Fungsi produksi agregat Y = f(K,L) C. Kesempatan kerja dl
keseimbangan Permintaan tenaga kerja dl keseimbangan adalah
jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan perusahaan untuk mencapai
laba maksimum. a). Permintaan Tenaga Kerja Marginal cost(MC) =
Upah (w) : Marginal Tenaga Kerja (MPL) MR = MCAnalisis
Keseimbangan b). Penawaran Tenaga kerja = jumlah jam kerja yg
ditawarkan oleh individu (konsumen) pd berbagai tingkat upah
(nominal) c). Tingkat Ouput Keseimbangan
Pertemuan 11
Analisis Keseimbangan 1. Model keseimbangan Klasik, berdasarkan
asumsi klasik khususnya tentang pasar dan uang A. Karakteristik
Analisis keseimbangan Klasik B. Fungsi produksi agregat C.
Kesempatan kerja dl keseimbangan 1. Permintaan Tenaga Kerja
Marginal cost(MC) = Upah (w) : Marginal Tenaga Kerja (MPL) MR = MC
2. Penawaran Tenaga kerja = jumlah jam kerja yg ditawarkan oleh
individu (konsumen) pada berbagai tingkat upah (nominal) 3. Tingkat
Ouput Keseimbangan 2. Pendapatan Nasional Dalam Keseimbangan
Model konsumsi keynes, tidak semua output (Y) dibelanjakan. Y
(PDB)= C + S C, I, G, AE Model Keseimbangan Perekonomian Tertutup
A. Model Dua Sektor 1. Dampak perubahan pengeluaran otonomus 2.
Efek Multiplier (penggandaan) B. Model Tiga Sektor C. Model
Keseimbangan Perekonomian Terbuka ( 4 Sektor) C,I,G,NX,AE
Pertemuan 12
Uang, Bank dan kebijakan moneter Uang = segala sesuatu yang dp
dipakai/diterima untuk melakukan pembayaran baik barang, jasa
maupun utang. Fungsi Uang Fungsi uang adalah suatu benda yang
diterima secara umum oleh masyarakat untuk mengukur nilai,
menukar, dan melakukan pembayaran atas pembelian barang dan
jasa, dan pada waktu yang bersamaan bertindak sebagai alat
penimbun kekayaan. 1. Sebagai satuan pengukur 2. Sebagai alat tukar
menukar 3. Sebagai alat penimbun/penyimpan kekayaan Definisi
Uang 1. M1 = Uang kertas dan logam + simpanan dl bentuk rekening
koran 2. M2 = M1 + Tabungan + deposito berjangka pada bank umum
3. M3 = M2 + tabungan + deposito berjangka pada lembaga non bank
Pertemuan 13
1 UANG, BANK DAN KEBIJAKAN MONETER DR.IR.HARSUKO
RINIWATI,MP 2 PERANAN DAN FUNGSI UANG SBG satuan pengukur
nilai  di Indonesia rupiah adl dasar pengukur nilai dari barang-barang
dan jasa yg diperdagangkan di pasarSBG alat tukar-menukar 
diperlukan kesamaan keinginan sebelum terjadinyaq pertukaranSBG
alat penimbun/penyimpan kekayaan 3 DEFINISI UANGADL uang
kertas, logam + simpanan dlm bentuk rekening koran (demand
deposit) + tabungan + deposito berjangka (pada bank umum dan non
bank) 4 NILAI DARI UANGDIUKUR DG kemampuannya untuk dapat
membeli (ditukarkan dengan) barang dan jasa (internal value) serta
valuta asing (external value)ADA 2 METODE MENGUKUR NILAI UANG :
indeks biaya hidup, indeks harga barang- barang perdagangan besar
(GNP deflator) = GNP NOMINAL (TH 1982)/GNP RIIL (PADA HARGA
KONSTAN TH 1970) 5 3 JENIS UANG FULL BODIED MONEY  uang
nilainya sbg barang sama REPRESENTATIVE FULL BODIED MONEY 
terbuat dari kertas, nilai sbg barang nolCREDIT MONEY  nilai uang lbh
besar daripada sbg barang (token coins/uang tanda, representative
token money, uang kertas yg dikeluarkan bank sentral/BI, demand
deposit/uang giral 6 PROSES PERUBAHAN JUMLAH YG BEREDAR
ANGGAPAN/ASUMSI :cadangan minimum 10%;masyarakat tdk akan
mengubah jumlah uang kas yg di pegang (tdk ada “cash drain” dlm
proses);Semua kelebihan reserves dipinjamkan (loaned up)Hanya ada
satu macam deposito (semuanya giro/demand deposit) 7 PROSES
PERUBAHAN JUMLAH YG BEREDAR Dengan BERDASAR anggapan tsb :
proses penciptaan kredit dpt dijelaskan sbb : Misalnya, pada
permulaannya Bank A dengan menggunakan haknya meminjam uang
pada bank central sebanyak Rp transaksi ini akan muncul pada Neraca
Bank A sbb :BANK AKEKAYAANUTANGCADANGAN KAS RPPINJAM
BANK SENTRAL RPPERSAMAAN AKUNTANSI  HARTA = UTANG +
MODAL 8 PROSES PERUBAHAN JUMLAH YG BEREDAR SELANJUTNYA,
Bank A tsb meminjamkan uang Rp ini kepada nasabahnya. Krn
anggapan tidak ada perubahan uang kas yg dipegang, nasabah tsb
mendepositokan (demand deposit) pada Bank B. Perubahan neraca
Bank B sbb :BANK BKEKAYAANUTANGCADANGAN KAS RPDEPOSITO
RPPERSAMAAN AKUNTANSI  HARTA = UTANG + MODAL 9 PROSES
PERUBAHAN JUMLAH YG BEREDAR SELANJUTNYA, Bank B hanya
diwajibkan mempunyai cadangan minimum 10% (10%xRp = Rp. 100).
Sisanya dipinjamkan semuanya ke nasabah, sehingga neraca B
berubah menjadi :BANK BKEKAYAANUTANGCADANGAN KAS RP.
100DEPOSITO RPPIUTANG RP. 900PERSAMAAN AKUNTANSI  HARTA
= UTANG + MODAL 10 PROSES PERUBAHAN JUMLAH YG BEREDAR
SELANJUTNYA, nasabah B (perusahaan misalnya), yang memperoleh
pinjaman sebesar Rp. 900 ini kemudian dibayarkan pada buruhnya.
Atas dasar anggapan no 2, buruh ini mendepositokan semuanya pada
Bank C. Jika uangnya buruh ini dipinjamkan ke nasabah bank C, maka
Neraca Bank C :BANK CKEKAYAANUTANGCADANGAN KAS
RPDEPOSITO RP. 900PIUTANG RP. 810PERSAMAAN AKUNTANSI 
HARTA = UTANG + MODAL 11 PROSES PERUBAHAN JUMLAH YG
BEREDAR SELANJUTNYA, Jika uangnya buruh yang 900 didepositokan
setelah dikurang cadangan min 10% ini dipinjamkan ke nasabah bank
C, maka Neraca Bank C :BANK CKEKAYAANUTANGCADANGAN KAS
RPDEPOSITO RP. 810PIUTANG RP. 729PERSAMAAN AKUNTANSI 
HARTA = UTANG + MODAL 12 PROSES PERUBAHAN JUMLAH YG
BEREDAR SECARA RINGKAS : jumlah deposito (uang yg beredar) yg
diciptakan oleh sistem perbankan menjadi :Rp = rpRp = 9/10 x
1.000Rp = 9/10 x 900 = 9/10x9/10x1000Rp = 9/10 x 810
=9/10x9/10x9/10x1000DstSampai dg n total merupakan penjumlahan
13 FUNGSI BANK SENTRAL (BI) Memelihara supaya sistem moneter itu
bekerja secara efisien shg dapat menjamin tercapainya tingkat
pertumbuhan kredit/uang beredar sesuai dengan yang diperlukan
untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tanpa mengakibatkan
inflasiTANGGUNG JAWAB BANK SENTRAL : (1) Perumusan serta
pelaksanaan kebijakan moneter; (2) mengatur, mengawasi serta
mengendalikan sistem moneter 14 TUGAS BANK SENTRALTERKAIT DG
FUNGSI (2) mengatur, mengawasi serta mengendalikan sistem
moneter, TUGAS BANK SENTRALMemperlancar lalu lintas pembayaran
shg dapat cepat dan efisien  bank sentral melakukan dua hal yaitu (1)
menciptakan UANG KERTAS  kebutuhan akan uang kas meningkat
(hari raya, natal, dll); (2) clearing antar bank (penyelesaian
pembayaran antar bank)Sbg pemegang kas pemerintah (menerima
pembayaran pajak, pembayaran pemerintah, penempatan serta
pengedaran surat berharga pemerintah)Mengatur dan mengawasi
kegiatan bank-bank umum (memeriksa keuangan, peraturan
penggabungan, dll) 15 ALAT/INSTRUMEN KEBIJAKSANAAN MONETER
KEBIJAKSANAAN MONETER : tindakan yg dilakukan oleh penguasa
moneter (biasanya bank sentral) untuk mempengaruhi jumlah uang yg
beredar dan kredit yg pada gilirannya akan mempengaruhi kegiatan
ekonomi masyarakat.TUJUAN KEBIJAKSANAAN MONETER : stabilisasi
ekonomi yg dpt diukur dengan kesempatan kerja, kestabilan hargaw
serta neraca pembayaran internasional yg seimbang. 16 INSTRUMEN
KEBIJAKAN MONETER INSTRUMEN YG UMUJM : Pasar Terbuka, Politik
Cadangan Minimum, Politik DiskontoINSTRUMEN SELEKTIF : margin
requirements, pembatasan/penentuan tingkat bungaMORAL SUATION
atau OPEN MOUTH POLICY 17 INSTRUMEN KEBIJ MONETER Menjual
dan membeli surat- surat berharga oleh Bank SentralTindakan untuk
mengubah-ubah tingkat bunga yg harus dibayar bank umum dlm hal
meminjam dana dari bank sentralPASAR TERBUKAPOLITIK DISKONTO
18 INSTRUMEN KEBIJ MONETER Menaikkan dan menurunkan
cadangan minimumMembatasi penggunaan kredit utk tujuan
pembelian surat berharga (yg biasanya bersifat spekulatif)POLITIK
PERUBAHAN CADANGAN MINIMUMMARGIN REQUIREMENT 19
INSTRUMEN KEBIJ MONETER Dimaksudkan : untuk mempengaruhi
sikap lembaga moneter dan individu yg bergerak di bidang moneter
dengan pidato-pidato Gubernur Bank Sentral, atau publikasi-publikasi,
agar supaya bersikap seperti yg dikehendaki oleh penguasa
moneterMembatasi penggunaan kredit utk tujuan pembelian surat
berharga (yg biasanya bersifat spekulatif)MORAL SUASIONMARGIN
REQUIREMENT
Pertemuan 14
Sistem-Sistem Ekonomi Suatu Perbandingan Pengertian Sistem
Ekonomi Menurut Gilarso, sistem ekonomi adalah keseluruhan tata
cara untuk mengoordinasikan perilaku masyarakat mencakup
produsen, konsumen, pemerintah, bank dan lainnya dalam
menjalankan kegiatan ekonomi baik produksi, distribusi dan konsumsi
maupun investasi yang membentuk suatu kesatuan utuh yang teratur
dan dinamis sehingga mampu menghindari kekacauan di bidang
ekonomi. McEachern mendefinisikan sistem ekonomi adalah
seperangkat mekanisme dan institusi untuk menjawab pertanyaan
tentang apa, bagaimana, dan untuk siapa barang dan jasa diproduksi.
Gregory Grossman & M. Manu berpendapat sistem ekonomi sebagai
sekumpulan komponen atau unsur yang terdiri atas unit-unit dan
lembaga-lembaga ekonomi yang bukan saja saling berhubungan dan
berinteraksi, melainkan juga saling menopang dan mempengaruhi.
Fungsi-fungsi sistem ekonomi 1. Mengkoordinasi kegiatan individu
dalam suatu perekonomian 2. Menyediakan dorongan untuk
menghasilkan barang atau jasa 3. Mengatur pembagian hasil produksi
ke seluruh lapisan masyarakat agar berjalan sesuai harapan 4.
Menciptakan mekanisme tertentu agar distribusi barang dan jasa
berjalan baik
Pertemuan 15
Sistem Ekonomi Indonesia 1. Sistem Ekonomi sebagai Alat Pencapaian
Tujuan bersama 2. Kriteria Sistem Ekonomi yang Baik 3. Evaluasi
Pemikiran Sistem Ekonomi Pancasila (SEP) 4. Ciri-ciri Sistem Ekonomi
Pancasila Apa Sistem Perekonomian Indonesia? A. Di Indonesia,
sistem ekonomi yang diterapkan adalah sistem ekonomi Pancasila.
Landasaan idiil dari sistem ekonomi Pancasila tentu saja adalah
Pancasila. Tidak hanya itu, sistem ekonomi Pancasila juga disebutkan
dalam UUD 1945 dalam Pasal 33 B. Sistem ekonomi Pancasila
merupakan sebuah sistem ekonomi yang dijalankan dengan nilai dan
moral yang terkandung dalam Pancasila sebagai dasarnya. Sistem
ekonomi ini dipilih karena mengandung makna demokrasi ekonomi.
Karena itu, sistem ekonomi Pancasila juga sering disebut sebagai
sistem ekonomi demokrasi. C. Sistem ekonomi Pancasila adalah
identitas ekonomi Indonesia. Seperti Apa Peran Pancasila dalam
Sistem Ekonomi Ini? 1. Sila Pertama: Nilai Ketuhanan Dalam
menjalankan sistem perekonomian Indonesia, nilai dan etika agama
berperan penting. Nilai ini mampu menghindari adanya kemungkinan
kerugian maupun penyalahgunaan keuangan perusahaan yang
bertentangan dengan nilai agama. 2. Sila Kedua: Nilai Kemanusiaan
Sistem perekonomian Indonesia mengutamakan prinsip humanis dan
menolak eksploitasi. Dalam kegiatan ekonomi, pekerja berhak
mendapatkan gaji dan fasilitas sesuai dengan tingkat kerja, tanggung
jawab, dan risiko yang diberikan pada perusahaan. 3. Sila Ketiga: Nilai
Kesatuan Seluruh kegiatan ekonomi bermula dari keinginan keluarga
untuk menjaga persatuan. Pelaku ekonomi berupaya untuk
menghasilkan produk yang tidak bertentangan dengan nilai maupun
norma yang berlaku sekaligus bermanfaat bagi banyak rakyat
Indonesia. 4. Sila Keempat: Nilai Musyawarah/Demokrasi Sistem
ekonomi Indonesia dijalankan bersama dengan nilai-nilai demokrasi.
Dengan nilai ini, segala masalah dapat diselesaikan dan diputuskan
dengan lebih bijaksana. 5. Sila Kelima: Nilai Keadilan Semua sumber
daya ekonomi yang ada dikelola dan digunakan demi kesejahteraan
seluruh warga negara. Pelaku ekonomi memastikan adanya proses
distribusi yang baik. Produk yang dihasilkan pun harus bisa
dimanfaatkan banyak orang. Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Pancasila Sistem
ekonomi Pancasila mempunyai ciri-ciri yang tertuang dalam UUD 1945
pasal 33, yang berbunyi: 1. Perekonomian disusun sebagai usaha
bersama berdasar atas asas kekeluargaan. 2. Cabang-cabang produksi
yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang
banyak dikuasai oleh negara. 3. Bumi dan air dan kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk
sebesar-besar kemakmuran rakyat. 4. Perekonomian nasional
diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip
kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan
lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan
kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional. 5. BKetentuan lebih lanjut
mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang. Selain
dari itu, ada ciri-ciri penting lainnya juga, yaitu: 1. Negara tetap
mengakui hak milik perorangan yang tidak bertentangan dengan
kepentingan publik. 2. Masyarakat adalah bagian yang penting dalam
sistem ekonomi dengan kegiatan produksi yang dilakukan, dipimpin,
dan diawasi oleh masyarakat. Penerapan Sistem Ekonomi Pancasila di
Indonesia 1. Adanya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Seperti yang
telah dijelaskan sebelumnya, cabang yang dianggap penting dan
berhubungan dengan hajat hidup orang banyak diatur oleh negara.
Maka dari itu, negara berperan dengan menciptakan BUMN. 2.
Adanya Koperasi Kehadiran koperasi adalah bentuk implementasi dari
ekonomi Pancasila karena kegiatan koperasi merupakan usaha
kolektif yang berdasarkan asas kekeluargaan. 3. Adanya Serikat
Pekerja Serikat pekerja hadir untuk mengantisipasi dan meminimalisir
kemungkinan eksploitasi sumber daya manusia. Yang dimaksud
dengan pancasila adalah Ekonomi Pancasila adalah sebuah sistem
perekonomian yang didasarkan pada lima sila dalam Pancasila. Istilah
Ekonomi Pancasila baru muncul pada tahun 1967 dalam suatu artikel
Dr. Emil Salim. Ketika itu belum begitu jelas apa yang dimaksud
dengan istilah itu. ciri-ciri pancasila adalah 1. Etika dan nilai agama
terlibat dalam keputusan perekonomian. 2. Kebijakan ekonomi
mengedepankan nilai kemanusiaan. 3. Perekonomian disusun sebagai
usaha bersama berasas kekeluargaan. 4. Pengelolaan ekonomi
dilakukan dengan pemufakatan lembaga perwakilan rakyat.

Anda mungkin juga menyukai