Anda di halaman 1dari 15

Nama : Adam Firman Fadhillah

Nim : 190810101122
Kelas : Ekonomi Makro II / A
WEBINAR KE 5

PERMINTAAN DAN PENAWARAN AGREGAT “BARU”


Produksi Domestik Bruto (PDB) dan Produksi Nasional Bruto (PNB)
Pendekatan dalam perhitungan PDB
1. Pendekatan Pengeluaran
2. Pendekatan Produksi
3. Pendekatan Pendapatan
Sebelum Agustus 2015, Indonesia menggunakan 2 pendekatan yakni pendekatan pengeluaran
dan produksi dan sejak Agustus 2015 digunakan ketiga pendekatan tsb di atas.
PDB ada 2 macam yakni
1. PDB harga berlaku
2. PDB harga tetap atau juga disebut PDB riil.
Catatan
1. Pendekatan pengeluaran biasanya digunakan menghitung permintaan agregat
2. Pendekatan produksi biasanya digunakan untuk menghitung penawaran agregat
Klasifikasi PDB Menurut Lapangan Usaha
PDB Berdasarkan Sektor (Produksi)

Klasifikasi PDB Menurut Pengeluaran


PDB Berdasar Pengeluaran

PERMINTAAN AGREGAT
Konsep dan Kurva Permintaan Agregat
Permintaan Agregat adalah keseluruhan jumlah produksi (barang dan jasa) dalam negeri yang
diminta masyarakat selama 1 periode (biasanya 1 tahun).
Perekonomian Tertutup
YD= C + I→tanpa campur tangan pemerintah
YD= C + I + G→dengan campur tangan pemerintah
Perekonomian Terbuka
YD = C + I + G + X-M (1)
Kurva Permintaan Agregat (YD) adalah kurva yang menjelaskan hubungan negatif antara
harga (P) dan output (Y) yang menjamin keseimbangan pasar barang dan pasar uang.
Ada 2 pendekatan menurunkan permintaan agregat: Efek Pigou dan Efek Keynes
De Grauwe (1983) merumuskan dua konsep yang berbeda.
Permintaan Agregat
YD = C + I + G + X(2a) → Permintaan agregat adalah keseluruhan jumlah produksi dalam
negeri (barang & jasa) yang diminta oleh masyarakat dalam negeri &luar negeri
Absorpsi Domestik
AD= C + I + G + M(2b) → Absorbsi domestik adalah keseluruhan jumlah produksi (barang &
jasa) dalam dan luar negeri yang diminta/diabsorbsi oleh masyarakat dalam negeri

PENURUNAN KURVA YD
Pendekatan IS LM
Gb. 1: Efek Pigou, Anggaplah keseimbangan awal di Eo {Y 0 , r0 } (panel a) ~ F o {Y 0 , P0 }
(panel b.)
P↑ ~ P0 → P1 ~ C↓→ kurva IS bergeser ke kiri dari IS (P 0 ) ke IS (P1 )~ keseimbangan bergeser
dari Eo ke E1 {Y1 , r1 } (panel a) r↓ r0 r1 ~ F1 {Y1 , P1 } (panel b) → Permintaan Agregat (YD)
PENURUNAN KURVA YD
Pendekatan IS-LM (2)
Gb.2: Efek Keynes
Anggaplah keseimbangan awal di Eo{Y0, r0} (panel a) ~ Fo{Y0, P0} (panel b).
P ↑ ~ P0→ P1~ M/P ↓→ kurva LM bergeser ke kiri dari LM (P 0) ke LM (P1) ~ keseimbangan
bergeser dari Eo ke E1{Y1, r1} (panel a) ~r↑ ~r0→r1~F1{Y1, P1} (panel b) → Permintaan Agregat
(YD)
PENURUNAN KURVA YD Baru
Pendekatan IS-MP (2)
Gb. 3: Sintesis Neoklasik Baru ~
Hubbard dkk (2014: Ch. 14)
Anggaplah keseimbangan awal di Eo{Ŷ0, r0} (panel a) ~ Fo{Ŷ0, π0} (panel b).
Ŷ = [(Y-YP)/YP] ~ output gap (Hubbard dkk, 2014: ch. 10)→ fluktuasi ekonomi
(makroekonomika baku)
π ↑ ~ π0→ π1~ kurva MPbergeser ke kiri dari MP(π 0)ke MP(π1) ~ keseimbangan bergeser dari Eo
ke E1{Y1, r1} (panel a) ~ r↑ ~r0→r1~F1{Y1, π1} (panel b) → Permintaan Agregat (YD).
Kurva YD adalah kurva yang menunjukkan hubungan negatif antara pengeluaran agregat untuk
barang dan jasa oleh seluruh rumah tangga dan perusahaan dan tingkat inflasi
GB. 4:
FUNGSI REAKSI BANK SENTRAL
Gambar 2,dan 3menjelaskan hubungan positif antara harga (atau inflasi) dan suku bunga riil
yang dikenal sebagai fungsi rekasi bank sentral = FRBS (central bank reaction function)

GB. 5:
PERGESERAN KURVA YD
C↑, I↑, G↑, X↑, T↓, M↓ atau MS↑ kurva YD bergeser ke kanan dari YD0 →YD1
C↓, I↓, G↓, X↓, T↑, M↑ atau MS↓ kurva YD bergeser ke kiri dari YD0 →YD2
PENAWARAN AGREGAT
Konsep dan Kurva Penawaran Agregat
Konsep Penawaran Agregat
Dalam pembicaraan di atas telah dikemukakan tentang proksi perhitungan penawaran
agregat yakni melalui pendekatan produksi. Dengan demikian penawaran agregat mencermin
total produksi (barang dan jasa) yang dihasilkan oleh suatu negara dalam jangka satu periode
(tahun). Lihat juga konsep BPS terkait.
Kurva Penawaran Agregat
Hubbard dkk (2014: 548) mendefinisikan kurva penawaran agregat sebagai berikut.
Dengan mengganggap bahwa inflasi asa konstan, kurva ini menjelaskan hubungan positif
antara inflasi dan output gap.
Model Penawaran Agregat
Neoklasik
Bentuk dasar
Pt= Pt-1{1+λ (Yt –Y*)} (3a)
(Pt/ Pt-1) = 1+λ (Yt–Y*)
(Pt/ Pt-1)-1= λ (Yt–Y*)
πt= λ (Yt–Y*) (3b)
↓ ↓
L L*
u u*
πt= λ (Lt–L*) (4)
πt= -γ(ut–u*) (5)
Bentuk umum penawaran agregat / kurva Phillips
πt= πt-1+ λ (Yt–Y*) (6)
πt= πt-1-γ(ut–u*) (7)
Persamaan (3a) adalah bentuk dasar model Neoklasik kurva penawaran agregat yang
menjelaskan hubungan positif antara harga (P) dan output (Y).
Pt = harga periode t
Pt-1 = harga periode t-1
Πt = inflasi periode t
Πt-1 = inflasi periode t-1
Yt = output periode t
Y* = output (full employment)
Lt = tenaga kerja periode t
L* = tenaga kerja (full employment)
Ut = pengangguran periode t
u* = pengangguran alamiah (natural unemployment)
(Yt –Y*) = output gap ~ {Yt –E(Y)}
(Lt–L*) = employment gap
(ut–u*) = unemployment gap

Gb. 6: KURVA YS
Makroekonomika Baku
Panel a
Persamaan (6) menunjukkan hubungan positif antara output (Y) dan harga (P) ~ KurvaYS
mempunyai gradien positif (+)
Panel b
Persamaan (7) menunjukkan hubungan positif antara output (Y) dan inflasi (π) ~
KurvaYS mempunyai gradien positif (+)
GB.7: Pergeseran Kurva YS
Kurva YS bergeser ke kiri atau ke atas (↑),antara lain karena:E(π) ↑, biaya produksi ↑, harga
BBM ↑, upah pekerja ↑, biaya manajemen ↑, penggunaan teknologi yang kedalu warsa atau tidak
efisien, tenaga kerja yang tidak produktif
Kurva YS~ Kurva Philips ~ Kurva IS
Neo Klasik/Keynesian
πt = πt -1 + λ(Yt-Yt*) ~ πt = πt -1 -γ(ut-ut*) →πte = 0<λ<1 (8)
LR → πt = πt -1 ~Yt =Yt* → LRYS~ penawaran agregat jangka panjang/ Klasik
New Keynesian
πt = α Eπt + λ(Yt -Yt*) ~ πt = α Eπt -γ(ut-ut*) (9)
Hybrid New Keynesian (HNK)
πt = αEπt + βπt-1+ λ(Yt-Yt*) ~ πt = αEπt + βπt-1-γ(ut-ut*) (10)
New Neoclassical Synthesis (NNS)
πt = α Eπt + λ(Yt -Yt*)-St~ πt = α Eπt -γ(ut-ut*)–St (11)
HNK+ Variabel Kejutan
πt = αEπt + βπt-1+ λ (Yt-Yt*) + θ1∆St+ θ2St-1 (12)
GB 8: Kurva YS Baku:
Klasik vs Keynesian Ortodok
Berbagai bentuk kurva YS mulai dari Klasik yang vertikal atau kurva YS jangka panjang
hingga kurva YS yang horizontal dari Keynesian ortodok

GB 9: Kurva YS BARU
Hubungan positif antara inflasi (π) dan output gap (Ŷ) ~ Kurva YS mempunyai gradien
positif (+)
GB 10: KESEIMBANGAN YD & YS: MAKROEKONOMIKA BAKU
Keseimbangan jangka panjang terjadi bila kurva permintaan agregat YD bertemu
(berpotongan dengan) kurva penawaran agregat jangka panjang (LRY S) ~ titik E0. Keseimbangan
jangka pendek terjadi jika kurva YD bertemu kurva penawaran agregat jangka pendek (SRYS),
misalnya titik E1 & E2

MODEL SINTESIS NEOKLASIK (KEYNESIAN) BARU BASTAR


Model SINTESIS NEOKLASIK BARUyang dimodifikasi
Kurva IS : yt= a0+ a1EtYt+1+1 + a2 yt-1–a3(rt-r*) (13)
Kurva MP : rt= r0 + b1 rt-1+ b2Et rt+1+ c1 πt + c2(yt-y*) (14)
Kurva IA : πt= β0+ β1 πt-1+ β2Et πt+1+ φ(yt-y*) - δ1St (15)
r = suku bunga riil r*= r tingkat alamiah
y = output (dalam log) y*= y tingkat alamiah atau potensial
π = inflasi
Gb 11: IS-MP & IA & Yd (Modifikasi Giese & Wagner, 2007)
Ỹ = y -yp~ y -E(y) ~ out gap → NEWS ~ (+) → good news & (-) → bad news.
Bisa juga
Ỹ = (y –yp)/yp ~
= {y -E(y)}/yp~ fluktuasi / siklus ekonomi ~ (+) → ekspansi & (-) → resesi.
Catatan
Dalam mengestimasi persamaan-persamaan di atas variabel y dapat disbustitusi dengan Ỹ
Gb. 12: Pengembangan Insukindro (2015)
Panel a: Keseimbangan pasar barang & Uang
Panel b: Keseimbangan YD dan IA (=YS)
Panel c: Pasar keuangan LN (NCI=Net Capital
Inflow sebagai persentasi dari potensial output
Panel d: Pasar valuta asing
KESEIMBANGAN GABUNGAN, KEJUTAN PERMINTAAN
DAN PENAWARAN AGREGAT (KASUS COVID) SERTA
USULAN/EVALUASI KEBIJAKAN MAKROEKONOMIKA

Gb. 13: Kasus Virus Covid-19


1. C, I dll ↓ → IS ↓ & YD ↓ keseimbagan bergeser dari E0E0E0→ fe negatif ~ resesi
2. Output ↓ → IA atau YS ↓
Insukindro (2020b) memperkirakan bahwa sejak 2020 (Q1) Indonesia resesi dengan fe=-
1,62%, 2020(Q2), fe = -6,33% & 2020(Q3), fe = -3,25%. Diperkirakan 2020(Q4), fe = 0, jika g
(yoy) > 2,4%

Gb. 14: Kebijakan Stimulus Fiskal vsMoneter


Keseimbangan awal di E2atau F2..Stimulus fiskal: G↑→ IS↑ atau YD↑~ keseimbangan
bergeser ke E1atau F1. Bagi Bank Sentral ada 2 kemungkinan: 1). r↑ (fungsi reaksi bank sentral)
atau 2) r tetap atau turun → stimulus moneter,mis. Quantitative Easing.

Anda mungkin juga menyukai