DISUSUN OLEH:
190810101122
UNIVERSITAS JEMBER
2019
PENGGUNAAN BASAHA INDONESIA DIRUANG PUBLIK KHUSUSNYA DAERAH
KABUPATEN
UNIVERSITAS JEMBER
adammaniaii@gmail.com
Abstrak: Berdasarkan data yang telah saya rangkum ditugas sebelumnya, kesalahan ejaan dan
kalimat terlihat seperti hal yang lumrah terjadi ditempat umum atau ruang publik. Data ini hanya
sebagian kecil dari begitu banyaknya kesalahan yang terdapat diruang publik atau umum.
Kesalahan berbahasa terjadi secara sistematis kerena belum dikuasainya sistem kaidah bahasa
yang bersangkutan. Kesalahan ejaan umumnya mencakup kesalahan tanda baca, kesalahan
penggunaan kata baku. Sedangkan kesalahan kalimat mencakup kesalahan struktur dan
kesalahan prinsip pemilihan kata.Kesalahan-kesalahan akan terlihat jelas apabila kita
menganalisis dan mengembalikannya atau mengacu pada sistem kaidah yang berlaku. Berbahasa
tidak hanya terhenti pada aspek makna (pokoknya dimengerti) jadi mereka tidak memperdulikan
tulisan itu benar atau tidaknya kata-kata yang mereka tulis. Namun, sebagai bahasa ilmu, aspek
gramatikal merupakan suatu hal yang tidak boleh dikesampingkan.jadi, setiap kalimat yang
dibangun harus memenuhi syarat gramatikal.pada dasarnya masyarakat mengguanakan enajaan
yang salah dikarenakan mereka mengikuti ejaan yang ada diruang publik yang telak orang lain
tulis dan mereka mengikui tulisan tersebut.tapi sebernarnya mereka tau jika itu adalah tulisan
yang salah tapi mereka masih mengikuti kata-kata yang ada diruang publik,dan UU No. 24
Tahun 2009 pasal 36 ayat (3) menyatakan bahwa bahasa Indonesia wajib digunakan untuk nama
bangunan atau gedung, jalan, apartemen atau permukiman, perkantoran, kompleks perdagangan,
merek dagang, lembaga usaha, lembaga pendidikan, organisasi yang didirikan atau dimiliki oleh
warga negara Indonesia atau badan hukum Indonesia. Dari pasal tersebut dapat disimpulkan
bahwa nama lembaga usaha yang dimiliki oleh warga negara Indonesia harus memakai bahasa
Indonesia yang baik dan benar. Lantas, manakah di antara bentuk itu yang benar sesuai dengan
kaidah bahasa Indonesia?
Kata-Kata Kunci:Pada dasarnya penggunaan kata yang salah terjadi karena kurangnya
pemahaman yang diterima oleh masyarakat.
Pendahuluan: Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional dan bahasa resmi bangsa
Indonesia. Salah satu fungsi bahasa indonesia adalah digunakan dalam penempatan suatu nama
diruang publik. Ruang publik di Indonesia sendiri merupakan ruang umum atau ruang untuk
siapa saja khususnya masyarakat Indonesia yang terdiri atas berbagai suku bangsa.
Penggunaan bahasa indonesia secara nasional merupakan suatu anugerah bagi bangsa indonesia.
Bangsa ini tidak akan memiliki kesulitan dalam melakukan komunikasi dengan seluruh suku
bangsa yang ada di nusantara.Tetapi penggunaan bahasa di tengah masyarakat saat ini sering
terjadi kesalahan. Disadari atau tidak, penggunaan kata atau istilah seringkali menyimpang dari
kaidah bahasa Indonesia. Masyarakat kurang memerhatikan apakah tulisannya sesuai aturan atau
tidak. Yang terpenting tujuan dan maksud mereka tersampaikan. Salah satunya yaitu istilah
penggandaan cetakan/tulisan yang berasal dari bahasa Inggris yaitu photocopy. Istilah ini masih
sering dijumpai di papan nama yang tersebar di sepanjang jalan raya atau areal perkantoran
maupun sekolah. Istilah ini juga yang diserap secara mentah mentah menjadi berbagai ragam.
Masih banyak masyarakat Indonesia yang menggunakan istilah fotocopy,photocopy, atau kedua
istilah itu dengan spasi (foto copy,photo copy). Penggunaan istilah tersebut jelas menyimpang
dari istilah bahasa Indonesia yang benar.
UU No. 24 Tahun 2009 pasal 36 ayat (3) menyatakan bahwa bahasa Indonesia wajib digunakan
untuk nama bangunan atau gedung, jalan, apartemen atau permukiman, perkantoran, kompleks
perdagangan, merek dagang, lembaga usaha, lembaga pendidikan, organisasi yang didirikan atau
dimiliki oleh warga negara Indonesia atau badan hukum Indonesia. Dari pasal tersebut dapat
disimpulkan bahwa nama lembaga usaha yang dimiliki oleh warga negara Indonesia harus
memakai bahasa Indonesia yang baik dan benar. Lantas, manakah di antara bentuk itu yang
benar sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia?
Metode Penelitian:Untuk mendapatkan informasi tentang pengunaan kata yang salah diruang
publik saya menggunakan meode observasi.
Metode ini merupakan teknik pengumpulan data, dimana seseorang yang melakukan penelitian
melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan
yang dilakukan atau secara sederhana langsung melakukan penelitian kepada objek yang dicari.
Dan saya melakukan Metode ini melalui beberapa step,yaitu:
1)Perencanaan:Sebelum saya melakukan observasi saya terlebih dahulu membuat rencara
dimana saja objek yang saya tuju itu ada dan apa yang saya akan lakukan ditempat objek itu
berada.
2)Pelaksanaan:Setelah saya sudah menemukan objek yang saya dapatkan disitu saya akan
mengoreksi apakah objek tersebut benar atau tidak dengan permasalahan yang saya hadapi.
Pembahasan: 2.1 UU No. 24 tahun 2009 Pasal 36 Ayat (3)
Contoh:
1.Lokasi :Jl.Kebonsari,Kebonsari,Jember
2.Lokasi :Jl.Gebang,Jember
Waktu Pengambilan :26 oktober 2019 pukul 10.30 WIB.
Seharusnya kata”STROOM”seharusnya yang benar menurut KBBI
adalah”SETRUM”yang meiliki arti memberi setrum,mengalirkan aliran listri kepada
sesuatu.[Bagus,2007:164]
3.Lokaso :GOR Jember.
Waktu Penambilan :26 oktober 2019 pukul 13.40 WIB.
Kata”ANGET”seharusnya yang benar menurut KBBI adalah”HANGAT”yg memiliki arti
agak panas.[Bagus,2007:162]
Penutup:Ini adalah sebagian kecil dari banyaknya permasahan yang ada diruang umum dan inti
dari permasalahan ini adalah kita harus menyadari kesalahan ejaan kata yang telah diciptakan
oleh orang-orang yang telah salah menggunakan kata diruang publik dan dari kesalahan itulah
yang membuta kesalahan-kesalahan yang baru muncul.
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta,Erlangga.
Pembelajaran.Jakarta:Aktif:Kencana.
Pustaka Jaya.
Indonesia,Jakarta:Erlangga.