Anda di halaman 1dari 2

keriteria Indikator Bobot Skor Bobot X Keterangan

Skor
Aspek Pencapaian Pembangunan 40%
Pencapaian 1. Pertumbuhan Ekonomi dan 5,00% 0,5 0.025 BAB II :LPE Kota Tasikmalaya tahun
(36%) Pertumbuhan PDRB per Kapita 2016 sebesar 6,91 persen, dan pada
tahun 2017 LPE Kota Tasikmalaya
yakni 6,07 persen. Hal ini
menunjukan pertumbuhan ekonomi
kota Tasikmalaya lebih tinggi
dibandingkan provinsi Jawa Barat
yaitu 5,29 pada tahun 2017. PDRB
perkapita Kota Tasikmalaya terus
mengalami peningkatan yang cukup
signifikan. Pada tahun 2014, PDRB
perkapita atas dasar harga berlaku
di Kota Tasikmalaya sebesar
Rp.20,79 juta, tahun 2015 sebesar
Rp. 23,17 juta, tahun 2016 sebesar
Rp.25,39 juta, dan pada tahun 2017
sebesar Rp.27,69 juta, namun PDRB
per kapita (ADHB) dan (ADHK) kota
Tasikmalaya masih lebih rendah
dibandingkan provinsi Jawa Barat
2. Tingkat Pengangguran Terbuka 6,00% 1 0,06 BAB II :Tingkat pengangguran
(TPT) dan Jumlah Penganggur Terbuka di kota Tasikmalaya
mengalami sedikit penurunan
dimana pada tahun 2017 tingkat
pengangguran 6,89 kemudian di
tahun 2018 tingkat pengangguran
6,85, pada tahun 2018 jumlah
pengangguran sebanyak 179.049
orang. Sedangkan provinsi Jawa
Barat Tingkat Pengangguran Terbuka
pada tahun 2018 8,17
3. Kemiskinan 4,00% 0 0 BAB II: Kemiskinan di Kota
Tasikmalaya masih berada pada
angka yang masih tinggi yaitu 12,71
persen pada tahun 2018. Dengan
tingkat kemiskinan 12,71 persen
tentunya menjadi permasalahan dan
isu strategis yang harus menjadi
prioritas dalam pembangunan ke
depan. Apabila dianalisa
perkembangan tingkat kemiskinan
Kota Tasikmalaya dari tahun 2013
sampai tahun 2018 menunjukkan
trend penurunan yang signifikan,
yaitu rata-rata penurunan sebesar
0,89 persen per tahun. Tingkat
kemiskinan kota Tasikmalaya masih
sangat tinggi dibandingkan provinsi
Jawa Barat

4. Indeks Pembangunan Manusia 6,00% 1 0,06 BAB II :IPM Kota Tasikmalaya terus
(IPM) mengalami kenaikan yaitu 68,63
poin pada tahun 2013 meningkat
menjadi 72,03 poin pada tahun 2018
atau mengalami peningkatan 3,4
poin, dengan begitu IPM kota
Tasikmalaya lebih tinggi dari provinsi
Jawa Barat
5. Ketimpangan 5,00% 0 0 BAB II :Koefisien Gini Kota
Tasikmalaya (Sumber : BPS Kota
Tasikmalaya) tahun 2017 berada
pada kisaran 0,42 point, yang
menunjukkan pemerataan
pendapatan pada kategori sedang.
Keadaan ini mengindikasikan bahwa
peningkatan pendapatan perkapita
penduduk Kota Tasikmalaya belum
mampu mengurangi kesenjangan
ekonomi di masyarakat. Peningkatan
pendapatan yang diterima oleh
kelompok masyarakat ekonomi atas
(berpenghasilan tinggi) masih jauh
lebih besar daripada yang diterima
kelompok masyarakat ekonomi
bawah. Hal ini menunjukan
ketimpangan kita tasik Malaya lebih
tinggi dibandingkan provinsi Jawa
Barat yakni 0,39 pada tahun 2017
dan 4,05 pada tahun 2018
6. Pelayanan Publik dan Pengelolaan 5,00% 1 0,05 Inovasi Daerah pada hakikatnya
Keuangan ditujukan untuk mendukung
peningkatan kinerja Pemerintah
Daerah dan Pelayanan Publik, secara
optimal dalam rangka mewujudkan
kesejahteraan masyarakat. Sasaran
Inovasi Daerah diarahkan untuk
mempercepat terwujudnya
kesejahteraan masyarakat melalui
peningkatan Pelayanan Publik,
pemberdayaan dan peran serta
masyarakat, dan peningkatan daya
saing Daerah

Anda mungkin juga menyukai