Tugas Sistem Fotonik

Q : Jelaskan dan gambarkan dengan skema peralatan peralatan yang ada sistem fotoniknya
dan peralatan yang menggunakan serat optik!
A : Beberapa contoh peralatan yang memanfaatkan prinsip sistem fotonik adalah sebagai
berikut :

1. Laser Speed Gun (alat pengukur kecepatan menggunakan

laser)
Laser (atau lidar, untuk deteksi cahaya dan jarak) senapan kecepatan menggunakan metode
yang lebih langsung yang bergantung pada waktu refleksi cahaya daripada pergeseran
doppler. Anda mungkin pernah mengalami waktu refleksi gelombang suara dalam bentuk
gema. Misalnya, jika Anda berteriak ke sumur atau melintasi ngarai, suaranya membutuhkan
waktu yang cukup lama untuk mencapai dasar sumur dan kembali ke telinga Anda. Suara
bergerak pada sesuatu seperti 1.000 kaki (300 meter) per detik, jadi sumur dalam atau ngarai
yang lebar menciptakan waku pulang-pergi yang sangat jelas untuk suara tersebut.

Sebuah pistol kecepatan laser mengukur waktu pulang-pergi untuk mendapatkan mobil dan
merefleksikan kembali. Cahaya dari pistol kecepatan laser bergerak jauh lebih cepat dari
suara - sekitar 984.000.000 kaki per detik (300.000.000 meter), atau kira-kira 1 kaki (30 cm)
per nanosecond. Sebuah pistol kecepatan laser memotret sinar laser inframerah yang sangat
pendek dan kemudian menunggunya untuk memantulkan kendaraan. Senjata tersebut
menghitung jumlah nanodetik yang dibutuhkan untuk perjalanan pulang-pergi, dan dengan
membagi 2 dapat menghitung jarak ke mobil. Jika pistol mengambil 1.000 sampel per detik,
bisa membandingkan perubahan jarak antara sampel dan menghitung kecepatan mobil.
Dengan mengambil beberapa ratus sampel selama sepertiga detik atau lebih, ketepatannya
bisa sangat tinggi.
Keuntungan dari senapan kecepatan laser (untuk polisi) adalah ukuran "kerucut" cahaya yang
dipancarkan pistol sangat kecil, bahkan pada jarak seperti 1.000 kaki (300 meter). Kerucut
pada jarak ini mungkin berdiameter 3 kaki (1 meter). Hal ini memungkinkan pistol untuk
menargetkan kendaraan tertentu. Sebuah pistol kecepatan laser juga sangat akurat.
Kelemahannya adalah petugas harus mengarahkan pistol kecepatan laser - radar polisi normal
dengan sinar radar yang luas dapat mendeteksi pergeseran doppler tanpa membidik.

2. Matras untuk memonitoring pernapasan (memanfaatkan serat optik

tipe SMS)
Dalam dunia medis, tingkat pernapasan merupakan salah satu alat vital yang sering
digunakan untuk mendiagnosa keadaan pasien setiap harinya. Tingkat pernapasan seorang
pasien merupakan salah satu kunci vital untuk mengetahui perubahan perkembangan pasien
terhadap penyakit kritis seperti penyakit jantung. Dalam dunia medis sekarang, monitoring
tingkat pernapasan biasa menggunakan respiR8. Dimana dengan terus memantau tingkat
pernapasan, dokter dapat mengetahui apakah tingkat oksigen yang diberikan kurang sehingga
dapat menyebabkan potensi akan kematina dan respiR8 juga dapat memberikan peringatan
jika terdapat gejala akan terkenannya serangan jantung.[] Tetapi respiR8 merupakan alat yang
digunakan dengan cara menggunakan masker pada pasien sehingga mengurangi tingkat
kenyamanan dan mobilitas yang kurang sehingga diperlukan alat yang lebih sederhana yang
bisa digunakan oleh pasien.

Gambar 1 prinsip kerja matras pengukur tingkat pernapasan

Oleh karena itu diperlukan alat yang bisa digunakan dokter untuk memonitoring pasien
selama 24jam tanpa harus mengurangi tingkat kenyamanan pasien itu sendiri. Dengan adanya
alat yang bisa memonitoring tingkat pernapasan pasien selama 24 jam, dokter dapat memberi
pertolongan lebih awal jika pasien mengalami kekurangan oksigen atau ketidak stabilan
pernapasan pada pasien tersebut.
 Gambar 2 Skema Prinsip Kerja Sensor Pernapasan berbasis serat optik

Gambar 3 Desain matras pengukur tingkat pernapasan

Dengan kemajuan teknologi yang semakin tinggi dan pesatnya perkembangan system serat
fiber optic, maka penulis tertarik untuk merancang suatu system monitoring pernapasan
berbasis serat optic berstruktur SMS (singlemode multimode singlemode) yang akan
diterapkan pada matras sehingga monitoring pernapasan bisa dilakukan secara langsung
dengan memanfaatkan besaran fisis berupa tekanan