Anda di halaman 1dari 2

Nama : Martha Triani

Kelas : 2171 A

Nim : 2110701019

MK : Komunikasi Antar Budaya

Dosen pengampu : Ibu Putri Citra Hati, M.Sos

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Pada kesempatan kali ini saya akan membawakan tema yang berjudul “Aku Dan Budayaku” dari kota
Palembang.

Arak merupakan salah satu tradisi yang biasa dilakukan di acara pernikahan yang berasal dari
Sumatera Selatan. Biasa disebut “Ngarak” berasal dari bahasa daerah Empat Lawang, Palembang.  Jika
anda menghadiri pernikahan dari pengantin yg salah satu atau keduanya berasal dari Sumatra Selatan,
maka tidak heran jika anda akan melihat arak-arakan awal-awal prosesi pernikahan.
            Arak-arakan biasa dilakukan sebelum pengantin naik ke pelaminan. Jadi dari mobil/pintu depan
gedung pernikahan menuju ke pelaminan pengantin pria dan wanita akan di arak oleh beberapa anak
muda yg menari diiringi lagu marawis Bahasa Palembang. Mereka juga akan diiringi oleh keluarga
dibelakang yang membawa mas kawin dan berbagai hadiah pernikahan lainnya. Arak-arakan ini juga bisa
dilakukan untuk sunatan anak laki-laki.
            Tradisi ini bertujuan untuk memeriahkan sekaligus mendoakan acara dengan lagu dan musik
dengan syair memuji dan menyebut nama Allah SWT dan salawat nabi Muhammad SAW yang menjadi
adat asli dari Palembang. Diiringi dengan alat musik yang bernama Robanaan atau Terbangun. Diakhir
acara arak-arakan akan ditutup dengan kuntau atau bisa disebut silat. Kuntau diartikan sebagai agar
pengantin siap menghadapi segala tantangan hidup yang keras dan selalu menjaga diri serta seluruh
keluarga.
            Arak-arakan masih sering kita jumpai di pernikahan adat Sumatera Selatan sampai sekarang. Ini
merupakan kesenian daerah yang harus dilestarikan dari generasi ke generasi agar anak cucu kita masih
bisa mengetahuinya dimasa depan nanti.
https://www.instagram.com/tv/Ca_99UhpPwg/?utm_medium=copy_link

Anda mungkin juga menyukai