Anda di halaman 1dari 6

TUGAS KELIPING

TARI KARONSIH
SENI BUDAYA

Kelompok 1
Disusun Oleh :
Shifa Khaerunnisa
Nafisa Nurfatiah Al goziah
Gina Zahra Islamia
Agistina
Yuli Lisnawati
Aang Alwi Nur Rohman
Eka Ramdani
Riski Pratama
Kelas : IX A

Mts Tanjungsiang
Tari Karonsih – Seni tari tampaknya menjadi ciri khas kebudayaan Indonesia yang
melekat erat hingga saat ini. Banyak tarian dari berbagai daerah yang membuktikan
eksistensinya hingga kini, termasuk tari Karonsih.
Tarian dari Jawa Timur ini merupakan lambang kisah asmara antara Dewi Sekartaji
dengan sang kekasih yang tergambar melalui berbagai gerakan lemah lembut. Tarian
ini seringkali dipentaskan untuk acara ritual hingga pernikahan.
Kisa cinta yang terkandung pada tariannya membuat banyak orang ikut merasa
terhanyut dalam romansa sang tokoh utama. Seperti apa sejarah, gerakan, hingga
peran tarian ini dalam kehidupan sosial? Selengkapnya mari simak ulasan berikut:

Asal Tari Karonsih

Tarian ini berasal dari daerah Jawa Timur, dan termasuk tarian populer bersama
dengan Kuda Lumping, Ngremo, Remong, Reog Ponorogo, dan lain-lain.
Asal nama tarian ini merupakan Bahasa Jawa. “Kekaron”, disebut juga “sakloron
tansah asih” yang artinya rasa saling mencintai yang teramat dalam.
Sesuai dengan kisah yang dibawakan dalam tarian ini yaitu mengenai Dewi Sekartaji
yang merupakan seorang putri bernama Galuh Candra Kirana.
Dirinya menjalin romansa dengan suaminya yakni Panji Asmara Bangun. Dalam
tarian ini tergambar ekspresi emosi Dewi Sekartaji yang merasakan kerinduan dan
kecintaan terhadap suaminya.

Sejarah Tari Karonsih

Pada masa lalu, tarian ini banyak ditampilkan pada acara ritual adat Jawa Timur.
Selain itu juga sering dibawakan pada acara-acara sakral misalnya pernikahan.
Dengan membawakan tarian ini, diharapkan percintaan dari kedua mempelai akan
seperti Dewi Sekartaji bersama Panji Asmara Bangun yang penuh perasaan sayang.
Tarian ini biasanya dibawakan pada pesta pernikahan yang menggunakan adat Jawa.
Dalam prosesi ini, upacara dilakukan bersama para keluarga, kemudian pengantin
data bersama kedua orang tuanya beserta pager ayu.
Mereka mengiringi pengantin untuk duduk di pelaminan. Pada saat itulah tarian
Karonsih dibawakan. Ada juga penari pria yang menampilkan Panji Asmara turut
mengiringi pengantin.
Seiring dengan zaman yang terus berkembang, tarian ini tidak lagi hanya ditampilkan
untuk acara ritual saja, namun juga pada ranah yang lebih luas.
Misalnya untuk hiburan di acara festival, ajang perlombaan, hingga menjadi materi
dalam mata kuliah Ilmu dan Budaya. Keindahan tarian ini membuatnya banyak
memikat hati orang yang menyaksikannya.
Gambar Tari Karonsih
Alhamdulillah keliping tentang tari karonsih sudah selesai, semoga keliping ini
memberikan pengetahuan dan bermanfaat untuk kita semua, sekian dari kami mohon
maaf jika ada kekurangan dan kesalahan

Pembimbing Ketua Kel

SARIPUDIN SHIFA KHAERUNNISA

Anda mungkin juga menyukai