Anda di halaman 1dari 3

NUSA TENGGARA TIMUR

Tari Cerana

Sejarah Tari Cerana


Tari Cerana dulunya merupakan tarian yang sering digunakan oleh masyarakat
Kupang sebagai tarian penyambutan bagi para bangsawan, tamu penting maupun
orang dituakan. Tarian ini dilakukan sebagai rasa penghormatan terhadap tamu yang
datang.

Gerak Tari Cerana


Dalam pertunjukannya biasanya diawali dengan penari wanita menari dengan diiringi
alunan musik pengiring. Kemudian penari pria masuk ke arena dan bergabung
bersama dengan penari wanita. gerakan penari pria dan wanita dalam tarian ini
berbeda. Gerakan penari wanita didominasi dengan gerakan tangan yang gemulai
sambil membawa tempat sirih di tangan satunya. Sedangkan penari pria didominasi
dengan gerakan tangan yang direntangkan.
Di akhir pertunjukan para penari wanita didampingi penari pria berjalan sambil
menari menghampiri para tamu yang dihormati dan menyajikan sirih dan pinang
kepada mereka. Setelah menyajikan sirih dan pinang, para tamu kemudian
mengunyahnya sebagai tanda terima kasih. Kemudian setelah semuanya selesai para
penari keluar arena sambil menari.

Kostum Tari Cerana


Kostum yang digunakan para penari biasanya merupakan pakaian adat. para penari
wanita biasanya menggunakan kain sarung panjang yang membalut tubuh mereka dari
dada sampai mata kaki. Pada bagian rambut penari biasanya diKonde khas Kupang
dan dihiasi dengan ikat kepala berbentuk bulan sabit. Selain itu Penari juga dilengkapi
dengan berbagai aksesoris seperti gelang, kalung, serta sabuk yang berbentuk khas.
Tidak lupa penari juga dilengkapi dengan kotak sirih yang digunakan untuk
perlengkapan menari.
Sedangkan untuk penari pria juga menggunakan pakaian adat seperti baju lengan
panjang, sarung, dan kain selampang yang khas. Untuk penutup kepala biasanya
tergantung penari dan setiap daerah berbeda-beda, ada yang menggunakan ti’i langga
maupun kain ikat. Penari pria juga dilengkapi dengan kalung yang khas.

Tema Tari Cerana


Tari Cerana ini merupakan tarian yang ditampilkan sebagai tarian penyambutan para
tamu penting. Tarian ini biasanya diakhiri dengan menyajikan sirih dan pinang
sebagai simbol penerimaan masyarakat terhadap para tamu dengan hati yang tulus,
bersih dan penuh kasih. Kemudian para tamu yang datang akan mengunyah sirih dan
pinang yang diberikan sebagai simbol bahwa para tamu juga menyambut baik apa
yang diberikan oleh masyarakat sehingga akan terjalin hubungan baik di antara
mereka.

Jenis Penampilan Tari Cerana


sebagai tarian penyambutan atau persembahan. Yang menjadi simbol dari tarian ini
adalah sajian sirih dan pinang.
Panggung Pementasan Tari Cerana
Dalam pertunjukannya Tari Cerana biasanya dibawakan oleh 6 orang atau lebih penari
wanita dan satu orang penari pria. Dengan diiringi musik pengiring dan menggunakan
busana adat, para penari dengan gerakan lemah lembut, menggambarkan ketulusan
dan rasa kasih yang diberikan kepada para tamu yang datang.

Pengiring Tari Cerana


Dalam pertunjukan Tari Cerana ini biasanya diiringi dengan iringan musik tradisional
sasando. Irama yang dimainkan biasanya merupakan irama yang bertempo pelan
sehingga selaras dengan gerakan para penari. Alunan suara musik sasando yang merdu
dan khas dipadukan dengan gerakan tari yang lemah lembut ini seringkali membuat
para tamu atau penonton terpesona dan terlarut dalam pertunjukan Tari Cerana ini.

Perkembangan Tari Cerana


Dalam perkembangannya, Tari Cerana masih terus dilestarikan dan dikembangkan
oleh masyarakat di sana. Tarian ini masih sering ditampilkan di berbagai acara
penyambutan tamu kenegaraan, bangsawan maupun para tamu penting lainnya. Tarian
ini juga sering ditampilkan di berbagai acara seperti pertunjukan seni daerah maupun
festival budaya. Selain digunakan untuk melestarikan tarian, hal ini juga dilakukan
untuk memperkenalkan kepada generasi muda dan masyarakat akan seni dan budaya
yang mereka miliki.

NAMA : NADYA OLIVIA RACHMA


NO ABSEN : 19
KELAS : VII D

Anda mungkin juga menyukai