PERMUKIMAN
“Analisis Tingkat Kemacetan di Pajak USU, Padang Bulan, Kec.
Medan Baru, Kota Medan, Sumatera Utara”
ANGGOTA KELOMPOK
Ardiansyah ( 3192431017 )
Emia Br. S. Maha ( 3193131001 )
Hijjah Putra Zai ( 3191131020 )
Susi Lamria Sihombing ( 3191131017 )
Tika Fridawati. S ( 3191131021 )
PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesehatan, kesempatan serta pengetahuan
sehingga Kami dapat menyusun laporan makalah Mini Riset Geografi
Transportasi ini sehingga dapat selesai sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Tidak lupa Kami mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang
telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.
Dan harapan Kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah Mini Riset ini agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
KELOMPOK
i
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
BAB II ..................................................................................................................... 3
BAB IV ................................................................................................................. 10
ii
4. 3 Gambaran Umum Pajak USU Medan ........................................................ 13
BAB V................................................................................................................... 17
PENUTUP ............................................................................................................. 17
LAMPIRAN .......................................................................................................... 19
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG
Kemacetan merupakan salah satu masalah lalu lintas yang dihadapi oleh
negara berkembang seperti Indonesia dan biasa terjadi di daerah perkotaan yang
padat. Dewasa ini kemacetan sudah menjadi bagian dari ciri khas suatu kawasan
pusat perkotaan tertentu dikarenakan waktu terjadinya yang rutin terutama pada
waktu-waktu tertentu seperti yang biasa dikenal dengan jam pergi kantor, jam
pulang kantor, akhir pekan dan hari libur. Banyak dampak yang dihasilkan oleh
kemacetan dan bersifat negatif. Ditinjau dari berbagai aspek, kemacetan
menimbulkan banyak kerugian baik dari segi materi, waktu dan tenaga. Seperti
dari aspek ekonomi kemacetan menghambat proses produksi dan distribusi
sehingga laju perekonomian menjadi terganggu. Dari aspek kesehatan pun
kemacetan menyumbangkan dampak negatif yaitu mempengaruhi kondisi fisik
dan psikis para pengguna lalu lintas, terlebih lagi bagi mereka yang kemudian
melakukan berbagai aktivitas seperti bekerja, belajar dan lain sebagainya.
Terjadinya kemacetan adalah sebagai akibat dari ketidakseimbangan jaringan lalu
lintas yang ada, yaitu adanya penumpukan kendaraan yang menyebabkan
kepadatan lalu lintas pada suatu jaringan jalan tertentu menjadi tinggi sehingga
arus lalu lintas menjadi tersendat bahkan terhenti. Salah satu upaya untuk
menyeimbangkan jaringan lalu lintas supaya arus lalu lintas menjadi optimal yaitu
melalui penyebaran rute pada kawasan tertentu. Pada Masa Pandemi Covid – 19
ini juga masih terjadi Kemacetan, seperti yang terjadi di Pajak USU (PAJUS)
yang masih juga sering terjadi kemacetan terutama di pagi dan sore hari. Hal ini
disesebabkan oleh beberapa permasalahan di pajus yang menyebabkan kemacetan
dan belum terselesaikan.
1
1.3.TUJUAN PENELITIAN
1.4.MANFAAT PENELITIAN
2
BAB II
KAJIAN TEORI
3
pembangunan jalan tol, jalan layang, terowongan, sistem pengaturan lampu
ATCS (Area Traffic Control System), dan lain-lain.
4
Contohnya, kepadatan jalan akan meningkat pada jam masuk kantor dan
pulang kantor.
5
4) Meningkatnya stress bagi pengguna jalan. Akibatnya, pengendaraan
cenderung dalam kondisi emosional saat mengendarai kendaraan, sehingga
dapat menimbulkan kecelakaan.
5) Mengganggu kelancaran kendaraan darurat seperti ambulan, pemadam
kebakaran, dan sejenisnya. Akibatnya, keselamatan jiwa masyarakat yang
membutuhkan pertolongan darurat menjadi terhambat.
6
2.5 Pandemi covid 19
7
BAB III
METODE PENELITIAN
Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan dalam hitungan jam, yaitu antara jam 14.00 WIB-
16.00 WIB dan Pengelolaan hasil dilakukan secara Daring, mengingat situasi
8
peristiwa Covid 19 saat ini yang belum diperbolehkan berkerumun dalam jangka
waktu yang lama.
a. Metode Observasi
Dalam hal ini penulis menggunakan jenis observasi partisipan, yaitu melakukan
pengamatan dengan cara pengumpulan data dan informasi dengan peneliti terlibat
pada apa yang diamati atau digunakan sumber dalam penelitian. Peneliti secara
langsung terjun ke lapangan dengan mengamati wilayah tertentu.
b. Survei Lapangan
Survei adalah semua upaya teknik berupa penelitian dengan memberi informasi yang
jelas atas data, penyelidikan, peninjauan, disuatu wilayah, daerah tertentu. Survey
tanah adalah semua serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk dapat membedakan
tanah 1 dengan lain yang kemudian dikemas dalam berbagai peta informasi.
c. Studi Dokumentasi
Studi Dokumentasi adalah suatu cara yang ditempuh untuk memperoleh data melalui
dokumen-dokumen yang ada, sertahal-hal yang berhubungan dengan lokasi yang
diteliti, metode ini penulis gunakan sebagai metode pelengkap dalam mengumpulkan
data yang diinginkan. Pengambilan dokumentasi juga sebagai bukti nyata dari
penelitian yang telah dilakukan.
9
BAB IV
HASIL PEMBAHASAN
Pada dasarnya kemacetan lalu lintas terjadi akibat dari jumlah arus lalu lintas
pada suatu ruas jalan tertentu yang melebihi kapasitas maksimum yang dimiliki oleh
jalan tersebut. Kemacetan adalah situasi tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu
lintas yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan yang melebihi kapasitas
jalan. Kemacetan lalu lintas di jalan juga terjadi karena ruas jalan yang sudah mulai
tidak mampu lagi menerima atau melewatkan arus kendaraan yang datang. Hal ini
terjadi karena pengaruh hambatan atau gangguan samping yang tinggi, sehingga
mengakibatkan penyempitan ruas jalan, sepertu : parkir di badan jalan, berjualan di
troroar dan badan jalan, pangkalan ojek, kegiatan sosial yang menggunakan badan
jalan (pesta atau kematian) dan lain-lain.
10
kebutuhannya bergerak bagi sebagian besar masyarakat khususnya masyarakat
menengah kebawah. Angkutan umum juga menjadi komponen yang vital yang
mempengaruhi sistem transportasi perkotaan. Namun, dibalik keistimewaannya
tersebut angkutan umum juga menjadi sumber permasalahan umum terjadi kemacetan
yang sering terlihat pada ruas-ruas jalan pada jam-jam puncak kegiatan.
Hal ini terjadi di kawasan Sumber jalan Padang Bulan. Pada jam-jam sibuk
seperti di pagi hari, jalan tersebut akan mengalami kemacetan disebabkan oleh
banyaknya angkutan umum yang berhenti untuk menurunkan penumpang yang
merupakan mahasiswa yang ingin menuju kampus USU. Disisi lain kendaraan pribadi
baik yang ingin menuju kekampus maupun yang ingin menuju ke kantor dan tempat
kegiatan lainnya menumpuk pada ruas jalan tersebut .
1. Simple Interaction
Kemacetan yang terjadi pada saat arus lalu lintas rendah dengan jumlah
pergerakan kecil. Biasanya disebabkan oleh cara mengemudi yang lambat dan
berhati-hati untuk menghindari kecelakaan. Berdasarkan tipe ini terlihat bahwa jalan
pada pajak USU dipenuhi dengan angkutan umum yang mencari serta menurunkan
penumpang sembarangan sehingga menimbulkan kemacetan.
11
Terlihat dari gambar diatas bahwa angkutan umum berjalan lambat dan
jaraknya cukup berdekatan karena mencari penumpang di sekitaran PAJUS(Pajak
USU) sehingga mengakibatkan terganggunya kelancaran pengendara lain.
2. Bottleneck Situation
Kemacetan yang terjadi karena penyempitan lebar jalan, sehingga ruas jalan
tersebut mengalami penurunan kapasitas jalan dibanding ruas jalan sebelum dan
sesudahnya. Bila arus dibawah kapasitas Bottleneck, maka di ruas jalan tersebut akan
terjadi interaksi berganda, namun bila memenuhi kapasitas, apalai untuk beberpa
lama, akan menimbulkan kemacetan.
12
4. 3 Gambaran Umum Pajak USU Medan
Pajak USU atau PU atau yang lebih dikenal dengan nama Pajus pada awalnya
berlokasi di dalam kampus USU, yang letaknya berada di sebelah kiri Jl. Abdul
Hakim dari arah pintu masuk Sumber Padang Bulan Medan. Pajak USU merupakan
hasil kebijakan dari pihak rektorat USU dalam upaya melakukan pembenahan kampus
USU. Pada umumnya pedagang yang sekarang berjualan di Pajak USU adalah
pedagang-pedagang yang berdagang di sembarang tempat di lingkungan kampus
USU. Munculnya para pedagang kecil ini adalah imbas dari krisis ekonomi yang
terjadi pada tahun 1998 yang menyebabkan terjadinya PHK secara besar-
besarantermasuk di Kota Medan.
Pajus lama yang berada di dalam kampus USU berdekatan dengan beberapa
fakutas. Di sebelah kiri Pajus adalah Fakultas Hukum, di sebelah kanan adalah
Fakultas Ekonomi, di arah belakang adalah Fakultas FISIP, dan di arah depan adalah
Fakultas Sastra yang kini berganti nama menjadi Fakultas Ilmu Budaya. Menurut
informasi dari pedagang yang telah lama berjualan di Pajak USU mengatakan bahwa
lokasi Pajus lama, dulunya adalah rawa- rawa yang ditumbuhi oleh beberapa pohon
kelapa sawit.
13
Skets Lokasi Penelitian
Tipe kemacetan yang terjadi di Pajak USU Medan atau biasa dikenal Pajus
menurut biaya yang dikeluarkan (Vick, dalam (Sugiyanto & Malkhamah, 2009)):
Pajak usu Medan merupakan lokasi yang banyak dikunjungi oleh masyarakat
sebagai tempat membeli barang, kebutuhan hidup, sekolah dan sebagainya. Karena
sering dikunjungi oleh masyarakat hal ini berdampak negatif untuk lokasi tersebut
yaitu kemacetan. Kemacetan yang terjadi di sekitar pusat perbelanjaan ini
dikarenakan kurangnya tempat parkir dan memakan badan jalan. Keberadaan pusat
perbelanjaan juga tidak lepas dari faktor penyebab kemacetan. Banyak kendaraan
14
yang melintas dipaksa berhenti untuk sebuah mobil atau kendaraan lain yang ingin
masuk atau keluar dari pusat perbelanjaan tersebut.
Dalam melakukan perjalanan dari daerah asal ke kampus USU atau sebaliknya pelaku
perjalanan akan dihadapkan pada pilihan jenis moda transportasi, yaitu transportasi
jalan (Angkutan umum kota (Angkot), bus (Damri) dan kendaraan pribadi ( mobil
atau sepeda motor). Pada waktu tertentu yang menjadi jam-jam puncak kegiatan,
sering terjadi penumpukan aktivitas pemakaian jalan terutama pada jalan Padang
Bulan yang merupakan salah satu akses jalan menuju kampus USU melalui kawasan
Sumber, dimana bagi mahasiswa yang menggunakan kendaraan umum sering turun
melalui kawasan tersebut, sehingga menyebabkan jalan tersebut menjadi pusat
pergerakan orang dan penumpukan kendaraan yang menyebabkan dampak terjadinya
akumulasi beban lalu lintas dan penurunan tingkat pelayanan ruas jalan Padang Bulan.
Menyebabkan kemacetan dan berimplikasi terhadap aktivitas pemakai jalan, yaitu
pemakai kendaraan pribadi baik mobil ataupun sepeda motor.
• Adanya kendaraan yang sedang keluar masuk pusat perbelanjaan USU Medan
Banyaknya kendaraan yang keluar masuk dari pusat perbelanjaan yang ada di padang
bulan ini dapat menyebabkan arus lalu lintas sedikit terganggu, banyak kendaraan
yang terpaksa dihentikan hanya untuk memberikan jalan bagi kendaraan yang keluar
atau masuk tersebut. Sehingga arus jalan lalu lintas yang sebelumnya berjalan baik
jadi terhambat.
• Lahan Parkir
Parkir didefinisikan sebagai tempat khusus bagi kendaran untuk berhenti demi
keselamatan (Tamin, 2000: 67). Pengendalian perparkiran mempengaruhi dalam
pengendalian lalu lintas. Terbatasnya ruang untuk lahan parkir, sistem dan tata cara
parkir, sirkulasi, dan pengaturan parkir yang kurang baik, semakin menambah
masalah dalam sistem transportasi,Jika dikaitkan dengan kemacetan pada jalan, maka
seharusnya dihindari parkir pada badan jalan, karena akan mengurangi kapasitas suatu
ruas jalan, dan mengakibatkan penurunan tingkat pelayanan suatu ruas jalan.
15
16
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
17
DAFTAR PUSTAKA
18
LAMPIRAN
19