Anda di halaman 1dari 8

PORTOFOLIO PEMENTASAN TARI SERAMPANG 12

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Seni Budaya

Disusun Oleh:
KELAS XI MIPA 4
KELOMPOK 6
Leader:
1. Arius Aurelius (05)
Anggota:
2. Farhan Dava Raihan (15)
3. Kurnia Anisya Oktavian (20)
4. Mario Agung Halomoan P (21)
5. Michell Ellya Hartono (22)
6. Saripah Aulia (34)

Guru Pembimbing:
Bpk. Budiman Tejasukmana

SMA NEGERI 1 CIKARANG UTARA


Jl. Ki Hajar Dewantara No. 23, Karangasih
Kec. Cikarang Utara, Bekasi, Jawa Barat 17530
A. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN TARI SERAMPANG 12
Tari Serampang Dua Belas adalah salah satu tarian klasik Melayu yang cukup
melegenda dan mempengaruhi banyak tarian tradisional di daerah lain. Tari Serampang
Dua Belas sudah dipopulerkan dari ujung barat hingga timur Indonesia sejak tahun 1930-
an dengan maksud menggeser pengaruh barat, dan menumbuhkan sikap nasionalisme
dari segi budaya. Sejak awal diciptakan, tari dan musik Serampang Dua Belas memang
diharapkan dapat menjadi pemersatu bangsa selain sebagai sarana hiburan, dan pergaulan
sosial yang dapat diterima oleh sebagian besar kolektif anak bangsa. Presiden Soekarno
bahkan pernah menjadikan tari Serampang Dua Belas sebagai tarian nasional dan
menjadikannya bahan ajar wajib di seluruh sekolah di Indonesia. Meski demikian tarian
ini juga sempat menjadi kontroversi pada masanya karena mengambil rentak dari musik
dan tari Branyo Portugis.

Wilayah nusantara yang luas dan berupa kepulauan menjadikannya memiliki beragam
warisa budaya. Setiap daerah mempunyai adat, budaya, bahasa, kepercayaan, serta
kesenian yang unik dan memperkaya wawasan nusantara. Seni tari adalah refleksi tubuh
melalui gerakan yang indah untuk mengungkapkan maksud tertentu. Setiap tarian pasti
memiliki makna filosofis dan arti tertentu yang dapat dipelajari.

Tari Serampang Dua Belas menggambarkan kisah percintaan dua anak manusia yang
dimulai dari proses perkenalan hingga jenjang pernikahan. Pesan moral yang terkandung
dalam tarian ini adalah bahwa rasa cinta terhadap lawan jenis jika sudah saling cocok
sebaiknya tidak ditunda-tunda dan segera dibawa ke pelaminan. Tari Serampang Dua
Belas terdiri dari dua belas gerakan yang diberi nama sesuai dengan jalan cerita tarian
tersebut. Gerak-gerik tariannya mengambil gerak tari tradisonal Melayu seperti
mendayung, goncek, langkah celatuk, titi batang, kerling, dan lentik. Gerakan Tari
Serampang Dua Belas bertumpu pada kekuatan tangan dan kaki, yang didominasi oleh
gerakan melompat dan berputar.

1. Sejarah Tari Serampang Dua Belas


Pada awalnya, tari ini diciptakan oleh seorang seniman tari bernama Sauti
dengan nama Tari Pulau Sari. Dinamakan seperti itu karena mulanya tarian ini
diiringi oleh lagu berjudul pulau sari. Para penari memperagakan gerakan indah
dengan pesan yang terkandung didalamnya. Tari Pulau Sari terus dikenalkan Sauti
kepada murid-muridnya. Kemudian pada tahun 1950-an tarian ini mengalami
perubahan nama sesuai gerakannya yang cepat dan enerjik, menjadi Tari Serampang
Dua Belas.

Asal usul gerakan dalam tarian ini berasal dari perpadudan tari Melayu dan
Portugis. Sebab pada masa sebelum itu, beberapa wilayah di Indonesia sempat
mendapat pengaruh Portugis, termasuk dalam hal kebudayaan. Contohnya adalah
gerakan dan irama musik yang mengiringi penari. Tarian ini sangat terkenal di
Sumatera Utara, terutama di Serdang Bedagai yang merupakan daerah asalnya.
Serampang dua belas telah dipatenkan dan menjadi ikon kesenian daerah tersebut.

2. Perkembangan Tari Serampang Dua Belas


Tari Serampang Dua Belas berakar dari Ronggeng Melayu dengan tiga lagu
dan tari pembuka yaitu Gunung Sayang, Serampang Laut, dan Pulau Sari. Lagu dan
tari Pulau Sari kemudian diolah kembali oleh O.K. Adram dengan mengambil unsur-
unsur seni tari dan musik di kawasan Nusantara menjadi Tari Serampang Dua Belas,
yang kemudian berkembang di wilayah Kesultanan Deli Serdang Bedagai, Deli
Serdang, Sumatera Utara. Saat itu tarian hanya dibawakan oleh penari laki-laki
karena aturan adat tidak mengijinkan perempuan tampil dihadapan umum.

Selanjutnya Guru Sauti menggubah tari Serampang Dua Belas agar


penyebarannya bisa lebih luas dan diterima semua etnis dari berbagai tingkatan
sosial. Tarian ini ternyata diminati masyarakat luas di seluruh Indonesia masa itu,
bisa jadi karena gerakannya tidak terlalu sulit dan dalam batas kesopanan meski
dibawakan secara berpasangan, termasuk busananya yang tertutup baik penari
perempuan maupun lelaki.

Tarian ini setelah digubah memang baru diijinkan untuk dibawakan pula oleh
penari perempuan atau berpasangan. Perubahan kebiasaan ini membawa dampak baik
bagi kesetaraan wanita serta memperkaya warisan budaya Sumatera Utara.
Diperbolehkannya wanita untuk ikut membawakan tarian serampang dua belas
menjadikan tarian ini semakin terkenal. Selanjutnya tarian ini semakin berkembang
dan tidak hanya dilakukan saat upacara adat, karena berbagai di berbagai acara
pementasan tari ini juga turut dipopulerkan.

Tari Serampang Dua Belas juga disukai oleh masyarakat dari negara-negara
lain yang masih serumpun seperti Malaysia, Singapura, Thailand, dan Brunei
Darussalam. Tari Serampang Dua Belas kerap ditampilkan dalam perhelatan sosial
seperti festival, perlombaan, pesta, dan pertunjukan budaya baik di dalam maupun
luar negeri.
B. RAGAM DAN MAKNA GERAK TARI SERAMPANG 12
Setiap gerakan dalam tarian serampang dua belas memiliki makna masing-masing.
Secara umum tari ini menceritakan tentang percintaan sepasang kekasih. Cinta itu
muncul dari pandangan pertama hingga mencapai pernikahan. Berikut penjelasan 12
gerakan tari serampang beserta penjelasannya adalah sebagai berikut:

1. Tari Permulaan
Tari serampang dua belas diawali dengan gerakan berputar dan lompatan kecil.
Pasangan penari saling mengeliling saru sama lain. Gerakan ini menceritakan
tentang pasangan yang jatuh cinta saat pandangan pertama. Seolah-olah penari
pria menunjukkan rasa penasaran terhadap penari wanita, namun sang wanita
terlihat malu.

2. Tari Berjalan
Gerakan berikutnya adalah penari berjalan kecil yang diselingi putaran dan
berbalik badan. Makna dari gerakan ini adalah pasangan yang mulai merasakan
tumbuhnya cinta, akan tetapi masih ragu untuk mengutarakannya.

3. Tari Pusing
Tari pusing (memendam cinta) ini dinamakan tari pusing karena gerakan tari
berputar-putar. Disini sepasang pemuda semakin sering bertemu, sehingga benih
cinta semakin tumbuh. Namun, cinta mereka yang menggelora harus mereka
pendam. Kondisi ini menyebabkan sepasang pemuda yang sedang kasmaran
semakin tersiksa.

4. Tari Gila
Tari gila (gila karena mabuk kepayang) di dalam gerakan berlenggak-lenggok dan
terhuyung-huyung sebagaimana orang yang sedang mabuk. Gerakan seperti orang
mabuk merupakan simbol dari dua pasang kekasih yang sedang mabuk kepayang,
akibat terlalu lama harus memendam cinta yang semakin menggelora.

5. Tari Berjalan Sipat


Penari wanita akan berjalan lenggak-lenggok sambil memainkan mata. Gerakan
ini merupakan respon dari sang gadis kepada laki-laki bahwa ia memiliki perasaan
yang sama.

6. Tari Goncat-goncet
Pada tahap tarian ini, pasangan penari akan saling menari dan melangkah seirama.
Maknanya adalah sang pemuda telah menerima isyarat dari sang gadis mengenai
perasaannya.

7. Tari Sebelah Kaki


Gerakan ini mempunyai makna bahwa keduanya saling menduga perasaan
masing-masing, apakah memiliki perasaan cinta yang sama atau tidak. Kemudian
keduanya saling mengetahui perasaan satu sama lain hingga memadu asmara.

8. Tari Langkah Tiga


Penari akan melakukan gerakan melompat 3 kali ke depan atau ke belakang. Arti
dari gerakan ini adalah kedua penari telah yakin bahwa mereka akan hidup
bersama. Para penari juga merasa bahagia karena orang tuanya telah mengetahui
hubungan mereka.

9. Tari Melonjak
Gerakan melompat-lompat dilakukan oleh pasangan penari. Lompatan tersebut
menandakan adanya rasa berdebar karena sang gadis dan laki-laki menunggu restu
orang tua.

10. Tari Datang Mendatangi


Tahap datang mendatangi adalah gerakan yang paling ditunggu. Penari pria dan
wanita akan saling mendekati satu sama lain. Gerakan ini merupakan makna
proses pinangan dari laki-laki.

11. Tari Rupa-rupa


Gerakan dalam tarian ini menunjukkan rasa gembira yang luar biasa. Arti dari
gerakannya ialah menceritakan proses menghantarkan pengantin menuju
pelaminan.

12. Tari Sapu Tangan


Tahap terakhir adalah tari sapu tangan dengan gerakan menyilangkan sapu tangan.
Penari pria dan wanita akan mengeluar sapu tangan dan menautkannya kemudian
menari bersama. Makna dari gerakan ini adalah lambang dari cinta mereka yang
tak akan terpisah.

Makna Tari Serampang 12


Tari serampang dua belas tidak sekedar menceritakan sepasang muda-mudi bertemu
hingga menikah. Tetapi memiliki nilai-nilai penting di dalamnya. Adapun makna dari
tari serampang dua belas adalah sebagai berikut:

1. Akulturasi Budaya
Tari serampang dua belas merupakan hasil akulturasi budaya Melayu dengan
budaya Portugis. Pertemuan itu melalui kolonialisasi, ada dampak positif
terhadap berkembangnya seni. Penciptaan tari serampang duabelas juga
menunjukkan bahwa dengan membuka diri terhadap kebudayaan lain, sebuah
kebudayaan akan menjadi kaya.
2. Sifat Inklusif Bangsa Melayu
Keberadaan tari serampang duabelas menunjukkan bahwa bangsa Melayu,
mempunyai sikap yang terbuka terhadap budaya lain. Gerakan kaki yang
cukup lincah pada tari serampang duabelas, diadopsi dari seni tari yang
berkembang di Portugis. Bangsa Melayu dapat menerima kebudayaan apa saja
asal disesuaikan dengan nilai Melayu.
3. Mencari Jodoh
Tari serampang dua belas mengisahkan tentang perjalanan kisah anak muda
dalam mencari jodoh, mulai dari perkenalan sampai tahap pernikahan. Tarian
ini mengajarkan bahwa untuk memilih jodoh tidak hanya atas dasar kecocokan
kedua orang yang akan menikah, tetapi juga harus mendapatkan persetujuan
dari orang tua.
Fungsi Tari Serampang 12
Adapun untuk fungsinya dari tari serampang dua belas adalah sebagai berikut:
1. Memperkenalkan kepada generasi muda untuk mempelajari proses yang akan dilalui
nantinya jika ingin membangun mahligai rumah tangga.
2. Menjadikan tari serampang 12 sebagai aset daerah agar tarian ini tidak di klaim oleh
pihak lain, yaitu dengan mematenkan hak ciptanya.
3. Mendekatkan tari serampang 12 kepada generasi muda agar mengetahui sejarah
keberadaannya dan memahami nilai yang terkandung setiap gerakannya.
4. Setiap orang secara ‘halus’ dipaksa mempelajari tari serampang 12 secara baik dan
benar agar menjaga kelestarian dan kualitas tari.

C. KOMPONEN TARI SERAMPANG 12


Beberapa tarian tidak akan lengkap tanpa tambahan, dalam hal ini maksudnya adalah
mengenai apa saja pelengkap dalam tarian ini.
1. Musik Pengiring
Pertunjukan tari serampang dua belas awalnya diiringi oleh musik tradisional
melayu yang terdiri dari kecapi, rebana dan sebagainya. Namun, demikian sering
berkembangnya tarian tersebut ke berbagai daerah alat musik pengiring tari
tradisional ini disesuaikan dengan alat musik tradisional yang ada di daerah tarian
tersebut dimainkan. Hingga pada saat ini alat musik pengiring terlihat semakin
modern sesuai dengan perkembangan zaman dengan mengenakan alat musik
pengiring piano maupun biola. Hal ini tergantung bagaimana kreasi tim penari
dalam berinovasi. Sedangkan lagu pengiringnya berjudul Lagu Pulai Sari.
2. Setting Panggung
Tari serampang dua belas dipentaskan secara berpasang-pasangan. Di dalam satu
panggung bisa diisi oleh 1 sampai dengan 3 pasang penari, yang terdiri dari satu
penari pria dan satu penari wanita. Di bagian belakang panggung terdapat
sekumpulan orang yang memainkan musik pengiring tarian ini.
3. Kostum Tari
Untuk pakaian atau busana yang dipakai pada tari serampang dua belas untuk
laki-laki menggunakan baju dengan istilah teluk belanga atau baju koko.
Sedangkan untuk perempuan menggunakan baju kebaya panjang dengan kain
songket. Selain itu, masing-masing ditambahkan properti yaitu sapu tangan. Sapu
tangan sebagai media tari pada gerakan penutup taris serampang dua belas
komposisi pakaian yang dipakai penari warna-warni berbalut kain satin yang
menjadi ciri khas pakaian adat dari masyarakat Melayu.
4. Properti Tari
Properti utama yang diguanakan di dalam tari serampang duabelas adalah
sepasang sapu tangan berwarna cerah. Properti ini digunakan khususnya pada
babak terakhir dari gerakan tarian ini. Sapu tangan pada tari serampang dua belas
menyimbolkan kesetiaan.
D. POLA LANTAI TARI SERAMPANG 12
Pola lantai yang digunakan dalam mementaskan tarian Serampang Dua Belas yaitu
pola lantai garis lurus (horizontal). Pola lantai sendiri dapat diartikan sebagai suatu pola
atau garis yang dilalui oleh para penari sehingga dapat menciptakan gerakan yang indah
dan teratur. Tarian ini biasanya dilakukan oleh penari pria dan penari wanita secara
berpasangan dengan jumlah yang bervariasi.
Pola lantai yang digunakan yaitu:
1. Pola Mendatar

2. Pola Huruf C

3. Pola Huruf S
E. KOSTUM TARI SERAMPANG 12

Anda mungkin juga menyukai