Anda di halaman 1dari 4

SENI BUDAYA

TARI KREASI

Guru Pembimbing : Kholijah S.Pd.M.si

Anggota Kelompok 1 :
1. Nabilla Alisyah Putri Herianti
2. Siti hawa
3. Monika Hanifa
4. M. Feiryal Indrawan
5. M. Nata bagaskara
6. Raisya putri lenggogeni
7. M. Fatryn trichel V.

Tahun Pelajaran 2022/2023


SMA 18 PALEMBANG
XI IPS 5
Tari kreasi sajojo dan saman

Tari Sajojo merupakan tarian tradisional yang berasal dari Papua yang juga populer di
wilayah nusantara. Sebagai sebuah tarian pergaulan, Tari Sajojo bisa ditarikan oleh semua
kalangan, baik pria, wanita, tua, maupun muda. Tari Sajojo juga disebut sebagai tarian
hiburan karena gerak dan iringan tarinya dibawakan dengan penuh semangat, ceria, dan
energik. Karena kepopulerannya, tak jarang Tari Sajojo dipentaskan di berbagai acara adat,
perayaan, maupun penyambutan. Sementara di luar Papua Tari Sajojo sering digunakan
sebagai hiburan atau gerakan senam.
Kekhasan dari tari Sajojo adalah pada properti busana yang dikenakan oleh para
penarinya yaitu rok rumbai berwarna coklat mudah dengan kalung, tombak, tifa ditambah
dengan berbagai macam perlengkapan khas dari adat setempat.
Makna Tari Sajojo Sebagai tarian pergaulan, makna Tari Sajojo menggambarkan
adanya perasaan semangat dan keceriaan dari para penarinya. Selain itu Tari Sajojo.juga
menggambarkan kekompakan dilihat dari gerak seirama dan tegas saat ditarikan secara
berkelompok.
Menurut beberapa sumber tari Sajojo telah ada sejak sekitar tahun 1990-an.
Tari Sajojo adalah tarian adat yang berasal dari daerah Papua, tarian ini memiliki ciri
khas berupa gerakan yang cukup energik, penuh dengan keceriaan dan semangat. Nama dari
tari Sajojo sendiri belum diketahui secara pasti dan apa sebenarnya makna di balik nama ini.
Akan tetapi, menurut beberapa sumber nama tari Sajojo diambil dari judul lagu yang
mengiringi tarian ini yaitu Sajojo yang diciptakan oleh orang Jawa. Lagu Sajojo dipilih
sebagai pengiring tari, dikarenakan lagu ini tidak hanya memiliki satu bahasa saja, tetapi
terdiri dari beberapa bahasa bahkan ratusan bahasa yang saat ini ada di Papua.
Lagu Sajojo sendiri merupakan lagu daerah dari Papua yang mengisahkan mengenai
kisah dari seorang perempuan cantik yang berasal dari desa. Perempuan tersebut adalah sosok
gadis yang dicintai oleh ayah, ibu dan para laki-laki di desanya. Perempuan yang didambakan
oleh laki-laki agar mereka dapat berjalan dengan perempuan cantik tersebut. Meskipun
gerakan dari tari Sajojo tidak menggambarkan apa yang ada pada lirik lagu Sajojo, tetapi
irama lagu Sajojo yang penuh dengan keceriaannya dalam lagu dinilai cocok dengan gerakan
tari Sajojo yang bersemangat dan ceria. Tari Sajojo ditarikan secara berkelompok, sehingga
gerakannya yang energik, iringan lagu yang ceria akan berpadu dengan baik jika ditarikan
bersama-sama dan menghasilkan kesan yang meriah dan kompak. Karena gerakan energik
tersebutlah, tari Sajojo dari Papua ini pun dikenal ke berbagai daerah di Indonesia. Tari
Sajojo menggambarkan semangat kebersamaan serta gotong royong dari
masyarakat setempat.
Kamsul Aripudin Harla atau dikenal dengan Karla adalah seniman asal Kota
Palembang sekaligus pencipta dan penyanyi lagu Ya Saman. Lagu berjudul Ya Saman ini ia
ciptakan pada Tahun 2006 lalu, karena terinspirasi untuk mengangkat budaya palembang.
Kata Ya Saman sendiri berasal dari budaya Islam yang diperkenalkan oleh Syeh
Abdul Salman Al Palembani pada abad ke 17 yang berasal dari Madinah. Ya saman
merupakan lagu legendaris, yang sudah dikenal seantero sumatra selatan, bahkan indonesia,
karena kelendarisannya, lagu tersebut mengundang sebuah pertanyaan.
Ya saman itu sendiri di ucapkan untuk hal hal yang menabjubkan misalnya untuk hal
yang positif, “ya saman nakal nian budak itu” (ya saman cantik sekali gadis ini). Ucapan ya
saman memiliki akar sejarah islam di palembang, sering di ucapkan oleh parah pengikut
tarekat samaniyah yang ada di palembang dan hingga sekarang tarekat itu masih ada di
palembang. Dinamakan samaniyah, merujuk pada pendirinya syekh m.saman, ulama
madinah. Salah satu murid tarekat ini,syekh abdul saman membawa ajaran ini ke palembang
pada masa kesultanan mahmud badarudin II
POLA LANTAI

DGHSGDHSGBVBVCB

Anda mungkin juga menyukai