M
NIP : 199005072022032005
Jabatan : Penyuluh Kesehatan Masyarakat
Instansi : Puskesmas Senakin
Isu-isu aktual yang dapat ditemukan di Puskesmas Senakin dan relevan dengan
Manajemen ASN dan Smart ASN sebagai berikut :
Dari grafik di atas dapat disimpulkan bahwa Cakupan Penggunaan Jamban masih sangatlah
rendah dibanding jumlah Kepala Keluarga yang ada di wilayah kerja puskesmas senakin. Sebanyak
1721 Kepala Keluarga hanya 1417 Kepala Keluarga yang menggunakan jamban sehat. Banyak faktor
tidak adanya jamban sehat di wilayah kerja puskesmas senakin diantaranya kurangnya kesadaran
masyarakat akan pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat terkait dalam penggunaan jamban.
Selain itu rendahnya pendapatan merupakan rintangan bagi masyarakat yang tidak mampu untuk
memenuhi fasilitas kesehatan sesuai kebutuhan serta mahalnya bahan bangunan membuat
masyarakat berfikir kembali agar dapat menyediakan jamban serta septictank.
Program STBM (Sanitasi Berbasis Masyarakat) puskesmas senakin bersama lintas sektor
memberikan solusi bagi KK yang belum memiliki Jamban dengan mengadakan arisan jamban untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat terkait dengan kepemilikan jamban beserta septic tank. Bersama
lintas sektor kegiatan STBM ini memberdayakan seluruh aspek masyarakat untuk bergotong royong
membuat jamban bagi kk yang belum memiliki jamban
3. Optimalisasi Peran Kader dalam Pelayanan Meja 4 Posyandu di wilayah Puskesmas Senakin
Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) merupakan salah satu bentuk UKBM yang dikelola dan
diselengarakan dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan
kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat
dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar, utamanya untuk mempercepat penurunan angka
kematian ibu dan bayi.
Keberhasilan Posyandu tergambar dari cakupan SKDN dimana S adalah merupakan seluruh
jumlah balita di Wilayah kerja Posyandu, K adalah jumlah balita yang memiliki Kartu Menuju Sehat
(KMS), D adalah balita yang ditimbang, N balita yang berat badannya naik. Dari data D/S tergambar
baik atau kurangnya peran serta masyarakat dalam penggunaan Posyandu, pertumbuhan balita yang
balik apabila beratnya naik tiap bulan. Pencatatan dan pelaporan data SKDN untuk melihat cakupan
kegiatan penimbangan (K/S), kesinambungan kegiatan penimbangan posyandu (D/K), tingkat
partisipasi masyarakat dalam kegiatan (D/S), kecenderungan status gizi (N/D), efektifitas kegiatan
(N/S) (Depkes RI, 2012).
Posyandu diwilayah kerja puskesmas senakin pada tahun 2022 sebanyak 37 posyandu dan
pada tahun 2023 ada penambahan posyandu sebanyak 1 posyandu. Jadi total posyandu pada tahun
2023 sebanyak 38 Posyandu. Posyandu dilakukan dengan sistem lima meja. Meja 1 pendaftaran,
meja 2 penimbangan, meja 3 pengisian KMS, meja 4 edukasi perorangan berdasarkan KMS, meja 5
pelayanan kesehatan seperti imunisasi, pemberian vitamin A, dan pengobatan ringan. Petugas yang
berada pada meja 4 adalah kader sedangkan meja 5 merupakan meja pelayanan paramedis.
Manfaat posyandu yang besar akan lebih maksimal apabila kader-kader penggerak posyandu
memiliki kemampuan yang baik dalam melaksanakan perannya. Berdasarkan informasi dan
pemantauan kegiatan di posyandu untuk Kegiatan edukasi pada meja 4 tidak pernah dilaksanakan
oleh kader.
Berdasarkan isu-isu yang ditemukan tersebut, penulis menganalisis lebih lanjut
untuk menemukan satu core issue yang menjadi prioritas untuk dipecahkan dengan
menggunakan alat bantu penetapan kriteria isu melalui metode APKL, yaitu skala penilaian yang
berpedoman pada empat kriteria isu yang bersifat Aktual, Problematik,
Khalayak, dan Layak. Penentuan isu prioritas ini dilakukan dengan menggunakan skala Likert, dengan
rentang nilai 1-5, yaitu: (1) sangat kecil, (2) kecil, (3) sedang, (4) besar, dan (5) sangat besar.
1. Aktual : isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan di wilayah kerja
Puskesmas Senakin.
2. Problematik : artinya isu tersebut memiliki dimensi masalah yang kompleks,
sehinga perlu dicarikan segera solusinya secara komprehensif.
3. Khalayak : artinya isu diangkat menyangkut orang banyak di wilayah kerja
Puskesmas Senakin.
4. Layak : artinya isu yang diangkat masuk akal, realistis, relevan dan dapat
dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya. Analisis penentuan isu aktual dengan kriteria
APKL sebagai berikut :
Tabel Isu Aktual
No Isu Aktual Kriteria ∑ Rank
A P K L
1 Tingginya angka kasus Tb paru di 4 4 4 4 16 1
wilayah kerja Puskesmas Senakin