Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayaagunaan Aparatur Negara


Republik Indonesia No 139 tahun 2003 tentang Jabatan Fungsional Dokter, yang
dimaksud pelayanan kesehatan adalah pelayanan kepada masyarakat dalam upaya
pencegahan, penyembuhan, dan pemulihan kesehatan akibat penyakit,
peningkatan derajat kesehatan masyarakat, serta pembinaan peran serta
masyarakat dalam rangka kemandirian di bidang kesehatan.

Sehubungan dengan hal tersebut, dokter sebagai pemberi layanan


kesehatan diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh
pejabat yang berwenang sebagai Pegawai Negeri Sipil untuk melakukan kegiatan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat pada sarana pelayanan kesehatan.

Tugas pokok dokter adalah memberikan pelayanan kesehatanyang meliputi


promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat, serta membina peran serta masyarakat dalam rangka
kemandirian di bidang kesehatan kepada masyarakat.

Dalam rangka pelayanan kesehatan untuk masyarakat khususnya untuk


anak usia bawah lima tahun, maka dilakukan suatu pendekatan pelayanan balita
yang terintegrasi atau terpadu di unit rawat jalan fasilitas pelayanan kesehatan
dasar, seperti puskesmas, putu, polindes, atau poskesdes yang bertujuan untuk
mengurangi kematian, kesakitan, dan kecacatan balita.

Sekitar 70% kematian balita disebabkan oleh pneumonia, diare, malaria,


campak, dan malnutrisi. Di samping itu, lebih dari 75% ibu membawa anaknya ke
fasilitas pelayanan kesehatan dasar dengan salah satu kondisi di atas dan sering
ditemukan gejala tumpang tindih

1
(overlapping). Dengan demikian, penetapan diagnosis tunggal dirasa kurang tepat,
sehingga diperlukan suatu tatalaksana terpadu untuk menangani penyakit penyakit
tersebut.

B. Tujuan Umum dan Khusus

1. Tujuan Umum

Penulis mampu untuk memahami, mengimplementasikan dan


mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK yang meliputi
Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif
dan Kolaboratif dalam pelaksanaan tugas pokok sebagai Dokter di
kehidupan sehari-hari maupun pada unit kerja penulis.

2. Tujuan Khusus

Mengoptimalisasi pengobatan secara terpadu bagi anak bawah usia lima


tahun yang datang berobat ke Puskesmas Jelapat Kabupaten Barito
Kuala.

C. Isu Aktualisasi

Permasalahan yang ditemukan di UPT Puskesmas Jelapat terkait


dengan tugas dan fungsi Dokter antara lain sebagai berikut antara lain belum
optimalnya pengobatan untuk anak usia bawah lima tahun di Puskesmas
Jelapat, menurunnya tingkat kepatuhan pasien terhadap protokol kesehatan
pandemi COVID 19 saat berkunjung di Puskesmas Jelapat, belum optimalnya
pelayanan diabetes melitus baik dalam gedung maupun luar gedung, belum
adanya ruang tunggu khusus penyakit saluran pernafasan, belum optimalnya
pencatatan register pasien. Kelima isu tersebut kemudian dilakukan teknik
tapisan isu APKL dan USG serta berkonsultasi dengan Kepala Puskesmas
Jelapat untuk menentukan isu yang paling prioritas untuk diatasi terlebih
dahulu. Berdasarkan hasil tapisan isu APKL dan USG diperoleh isu belum
optimalnya pengobatan untuk anak usia bawah lima tahun di Puskesmas
Jelapat menjadi prioritas untuk diatasi terlebih dahulu dibanding 4 isu yang
lain.

2
Dalam sistem manajemen ASN, menurut Undang-undang Nomor 5
Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, ASN memiliki peran yaitu : 1.
Pelaksana kebijakan Publik, 2. Pelayan publik, 3. Perekat dan pemersatu
bangsa. Sehingga seorang ASN dengan tugas pokok sebagai Dokter wajib
memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas. Oleh karena
itu, isu belum optimalnya peongobatan anak bawah usia lima tahun di UPT
Puskesmas Paramasan lebih diprioritaskan dibandingkan 2 isu yang lain
dilihat dari segi urgensi dan erat kaitannya dengan keamanan serta efektivitas
pelayanan di puskesmas.

D. Ruang Lingkup

Pelaksanaan aktualisasi dilaksanakan di tempat kerja penulis yaitu di


desa Jelapat II kecamatan Mekarsari yang menjadi wilayah kerja UPT
Puskesmas Jelapat. Kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan dalam kurun waktu
20 September – 24 Oktober 2022 pada pasien anak bawah usia lima tahun
yang datang berobat di Puskesmas.

Kegiatan aktualisasi yang dilaksanakan sesuai dengan Tugas / Fungsi


Dokter Pertama sesuai Permenpan Nomor 139 Tahun 2003 Tentang Jabatan
Fungsional Dokter. Adapun kegiatan yang dilakukan dengan adalah :

1. Membuat SOP pengobatan terpadu balita sakit


2. Meningkatkan kompetensi perawat dan bidan puskes/bidan desa dengan
mengadakan kalakarya manajemen terpadu balita sakit.
3. Mengusulkan penambahan sarana pendukung pengobatan terpadu balita
sakit di puskesmas
4. Menyediakan dan memperbanyak formulir status mtbs untuk dipakai di
ruang mtbs/kia/poli umum serta dibagikan ke poskesdes/rumah bidan
desa

3
5. Melakukan konseling dan advokasi kepada kader, tokoh masyarakat,
aparat desa untuk mengajak masyarakat agar tidak menunda membawa
bayi/anak yang sakit ke fasilitas kesehatan terdekat
6. Memulai pelaksanaan pengobatan terpadu balita sakit di desa Paramasan
Bawah.

Anda mungkin juga menyukai